• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V - Perpustakaan Poltekkes Malang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB V - Perpustakaan Poltekkes Malang"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Perilaku dominan yang ditunjukkan Tn. B dan Nn. I berbeda dimana Tn.

B menunjukkan penurunan perilaku yang cenderung negative, hal ini karena adanya masalah pada Lingkungan keluarganya, selain itu orang tua Tn. B juga memberikan pola asuh yang kurang baik kepada subjek, hal ini disebabkan karena tingkat pendidikan orang tua subjek yang masih tergolong rendah. Penurunan skor terlihat saat Tn. B menunjukkan perilaku yang kurang bertanggung jawab dan kurang sopan. Berbeda dengan perilaku yang ditunjukkan oleh Nn. I ia cenderung menunjukkan perilaku yang stabil dan positif karena orang tua dari keluarga kedua selalu mengajarkan dan memberikan pola asuh yang baik kepada Nn. I, sebab tingkat pendidikan orang tua Nn. I yang tergolong tinggi.

2. Perilaku dominan yang ditunjukkan oleh An. R yaitu kurang jujur, perilaku ini dapat terjadi akibat pola asuh orang tua pada keluarga satu yang kurang baik kepada An. R sebab pola asuh sendiri dapat mempengaruhi pembentukan perilaku maupun karakter seseorang. Selain itu subjek juga menunjukkan perilaku yang mudah emosi hal yang sering membuatnya emosi. Sedangkan perilaku yang ditunjukkan oleh An. M yaitu sangat jujur, hal ini terjadi karena subjek mendapatkan pola asuh yang sangat baik dari orang tuanya yaitu pada keluarga dua. Tetapi

(2)

terkadang subjek juga menunjukkan penurunan skor dimana ia menunjukkan perilaku yang mudah emosi.

3. 5.2 Saran

5.2.1 Bagi responden

Optimalkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perilaku sosial anak kearah yang positif serta mengurangi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perilaku sosial anak ke arah yang negatif.

Mengoptimalkan beberapa faktor seperti orang tua mengajarkan hal-hal yang baik ke anak sejak dini, memberikan keluarga yang nyaman bagi anak, menjaga pergaulan, mengurangi atau menghindari adanya masalah dalam keluarga.

5.2.2 Bagi tempat penelitian / puskesmas

Melakukan penyuluhan kepada orang tua serta anak pada masyarakat sekitar tentang perilaku sosial serta faktor-faktor yang dapat mempengaruhinya dengan cara memberikan edukasi serta informasi tentang perilaku sosial. Penyuluhan ini dapat dilakukan melalui sekolah-sekolah, RT / RW yang ada pada desa tersebut.

5.2.3 Bagi Institusi Pendidikan

Diharapkan para peneliti selanjutnya dapat meneruskan penelitian ini dengan menerapkan edukasi tentang perilaku sosial dan faktor-faktor yang dapat mempengaruhinya kepada anak sulung dan anak bungsu dengan kriteria menunjukkan perilaku sosial yang cenderung negatif.

(3)

Referensi

Dokumen terkait

Orang tua yang cenderung mengasuh remaja dengan menggunakan pola asuh otoriter (aothoritarian) hendaknya lebih memperhatikan perkembangan emosi remaja yang kurang stabil,

Bagi orang tua yang selama ini menerapkan pola asuh otoriter perlu memperbaiki pola asuh yang diterapkannya, sebab pola asuh otoriter memberikan dampak yang

Perbedaan Perkembangan Personal Sosial Anak Usia Prasekolah Dengan Pola Asuh Demokratis Dan Otoriter Di Taman Kanak- Kanak Dharma Indria I Kecamatan Patrang Kabupaten Jember..

3.7 Metode Pengumpulan Data Perolehan data tentang peran orang tua asuh menggunakan pedoman wawancara untuk data subjektif dalam mengetahui 4 peran yang diterapkan orang tua seperti

Menurut Yulianti dalam bukunya yang berjudul dampak yang ditimbulkan akibat pernikahan dini yang mengatakan sifat-sifat keremajaan ini seperti, emosi yang tidak stabil, belum mempunyai

5.1.5 Evaluasi Keperawatan Dari hasil evaluasi kedua subjek terjadi peningkatan pola tidur, pada subjek I dan II setelah dilakukan relaksasi otot progresif pada hari pertama dengan

b Riwayat persalinan sebelumnya Ibu yang memiliki riwayat melahirkan bayi mati akan cenderung memiliki jarak kehamilan kurang dari 2 tahun, dan ibu yang memiiliki riwayat persalinan

5.2.2 Bagi Subjek Studi Kasus Subjek studi kasus dalam menjalankan peran sebagai role model sudah optimal, tetapi akan lebih baik lagi jika peran sebagai pendidik dengan mengajarkan