• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V - Perpustakaan Poltekkes Malang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "BAB V - Perpustakaan Poltekkes Malang"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

53 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Ada hubungan yang tidak signifikan antara berat badan lahir rendah (BBLR) dengan keadian stunting pada balita:

a. Tidak ada hubungan yang signifikan antara berat badan lahir rendah (BBLR) dengan kejadian stunting ditandai dengan hasil uji statistik chi square diperoleh p-value 0,222 (p>0,05) (Ardhani, 2017).

b. Tidak ada hubungan yang signifikan antara berat badan lahir rendah (BBLR) dengan kejadian stunting ditandai dengan hasil uji statistik chi square diperoleh p-value 1,000 (p>0,05) (Ni’mah dkk, 2015).

c. Ada hubungan yang signifikan antara berat badan lahir rendah (BBLR) dengan kejadian stunting ditandai dengan hasil uji statistik chi square diperoleh p-value 0,016 (p<0,05) (Setiawan dkk, 2018).

d. Tidak ada hubungan yang signifikan antara berat badan lahir rendah (BBLR) dengan kejadian stunting ditandai dengan hasil uji statistik chi square diperoleh p-value 0,175 (p>0,05) (Agustina dan Irma, 2019).

2. Ada hubungan yang signifikan antara pemberian ASI eksklusif dengan kejadian stunting pada balita:

a. Ada hubungan yang signifikan antara pemberian ASI eksklusif dengan kejadian stunting ditandai dengan hasil uji statistik chi square diperoleh p-value 0,001 (p<0,05) (Ardhani, 2017).

b. Ada hubungan yang signifikan antara pemberian ASI eksklusif dengan kejadian stunting ditandai dengan hasil uji statistik chi square diperoleh p-value 0,025 (p<0,05) (Ni’mah dkk, 2015).

c. Tidak ada hubungan yang signifikan antara pemberian ASI eksklusif dengan kejadian stunting ditandai dengan hasil uji statistik chi square diperoleh p-value 0,464 (p>0,05) (Setiawan dkk, 2018).

d. Ada hubungan yang signifikan antara pemberian ASI eksklusif dengan kejadian stunting ditandai dengan hasil uji statistik chi square diperoleh p-value 0,001 (p<0,05) (Agustina dan Irma, 2019).

(2)

54 e. Ada hubungan yang signifikan antara pemberian ASI eksklusif dengan kejadian stunting ditandai dengan hasil uji statistik chi square diperoleh p-value 0,001 (p<0,05) (Afrianingsih dan Fanny, 2020).

3. Keadaan sosial ekonomi keluarga:

a. Ada hubungan yang signifikan antara pendapatan keluarga dengan kejadian stunting pada balita

1. Ada hubungan yang signifikan antara pendapatan keluarga dengan kejadian stunting ditandai dengan hasil uji statistik chi square diperoleh p-value 0,044 (p<0,05) (Ni’mah dkk, 2015).

2. Ada hubungan yang signifikan antara pendapatan keluarga dengan kejadian stunting ditandai dengan hasil uji statistik chi square diperoleh p-value 0,018 (p<0,05) (Setiawan dkk, 2018).

3. Ada hubungan yang signifikan antara pendapatan keluarga dengan kejadian stunting ditandai dengan hasil uji statistik chi square diperoleh p-value 0,001 (p<0,05) (Elsa dkk, 2018).

4. Ada hubungan yang signifikan antara pendapatan keluarga dengan kejadian stunting ditandai dengan hasil uji statistik chi square diperoleh p-value 0,0001 (p<0,05) (Lestari dkk, 2018).

b. Ada hubungan yang tidak signifikan antara pendidikan ibu dengan kejadian stunting pada balita

1. Ada hubungan yang signifikan antara pendidikan ibu dengan kejadian stunting ditandai dengan hasil uji statistik chi square diperoleh p-value 0,029 (p<0,05) (Ni’mah dkk, 2015).

2. Ada hubungan yang signifikan antara pendidikan ibu dengan kejadian stunting ditandai dengan hasil uji statistik chi square diperoleh p-value 0,012 (p<0,05) (Setiawan dkk, 2018).

3. Tidak ada hubungan yang signifikan antara pendidikan ibu dengan kejadian stunting ditandai dengan hasil uji statistik

(3)

55 chi square diperoleh p-value 0,615 (p>0,05) (Elsa dkk, 2018).

4. Ada hubungan yang signifikan antara pendidikan ibu dengan kejadian stunting ditandai dengan hasil uji statistik chi square diperoleh p-value 0,020 (p<0,05) (Lestari dkk, 2018).

c. Ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan gizi ibu dengan kejadian stunting pada balita

1. Ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan gizi ibu dengan kejadian stunting ditandai dengan hasil uji statistik chi square diperoleh p-value 0,015 (p<0,05) (Ni’mah dkk, 2015).

2. Tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan gizi ibu dengan kejadian stunting ditandai dengan hasil uji statistik chi square diperoleh p-value 0,331 (p<0,05) (Setiawan dkk, 2018).

3. Ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan gizi ibu dengan kejadian stunting ditandai dengan hasil uji statistik chi square diperoleh p-value 0,001 (p<0,05) (Elsa dkk, 2018).

d. Ada hubungan yang tidak signifikan antara jumlah anggota keluarga dengan kejadian stunting pada balita

1. Tidak ada hubungan yang signifikan antara jumlah anggota keluarga dengan kejadian stunting ditandai dengan hasil uji statistik chi square diperoleh p-value 0,615 (p>0,05) (Ni’mah dkk, 2015).

2. Tidak ada hubungan yang signifikan antara jumlah anggota keluarga dengan kejadian stunting ditandai dengan hasil uji statistik chi square diperoleh p-value 0,593 (p<0,05) (Setiawan dkk, 2018).

3. Ada hubungan yang signifikan antara jumlah anggota keluarga dengan kejadian stunting ditandai dengan hasil uji statistik chi square diperoleh p-value 0,0001 (p<0,05) (Lestari dkk, 2018).

(4)

56 B. Saran

Disarankan untuk mengadakan program yang terintegrasi dan multisektoral untuk meningkatkan pendapatan keluarga, pendidikan ibu, pengetahuan gizi ibu, sehingga dapat menjamin kesejahteraan keluarga yang berujung kesehatan pada balita dan anggota keluarga lainnya.

Disarankan pula untuk menggencarkan pemberian ASI eksklusif pada balita sebagai upaya untuk menanggulangi kejadian stunting pada balita.

Adapun bagi penelitian selanjutnya diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai informasi tentang kejadian stunting dan dapat dijadikan referensi terkait materi yang berfokus pada stunting.

Referensi

Dokumen terkait

Nilai signifikansi antara pemberian ASI eksklusif dengan kejadian stunting pada balita menggunakan uji chi square menunjukkan nilai p = 0,034 dengan nilai OR =

Saran Berdasarkan hasil penelitian tentang faktor risiko kejadian Diabetes Mellitus tipe 2 di Puskesmas Kedungkandang Kota Malang tahun 2017, saran yang diajukan adalah sebagai

xi HALAMAN DAFTAR SINGKATAN BAK : Buang Air Kecil BAB : Buang Air Besar BBLR : Berat Badan Bayi Lahir Rendah FSH-RF : Foliclle Stimulating Hormone Releasing Factor IMS :

Dalam penggunaan gadget terdapat hubungan dengan kejadian obesitas pada remaja dikarenakan durasi penggunaan gadget yang berlebihan akan menyebabkan individu memiliki aktivitas fisik

3.2 Kerangka Operasional Gambar 3.1 Kerangka Operasional Hubungan Berat Badan dan Panjang Badan Lahir dengan Tingkat Stunting Pada Anak Usia 6-24 Bulan di Wilayah Puskesmas

1.2.3 Bagi Klien Setelah di lakukan asuhan komprehensif ini dapat meningkatkan pengetahuan pada ibu dan keluarga pada masa hamil, bersalin, bayi baru lahir, masa nifas dan keluarga

Manfaat Keilmuan Hasil penelitian ini dapat memberikan ilmu pengetahuan tentang hubungan berat badan lahir rendah, pemberian ASI eksklusif dan sosial ekonomi keluarga dengan kejadian

3.2 Kerangka Operasional Gambar 3.2 Kerangka Operasional Penelitian Hubungan Kesesuaian Tinggi Fundus Uteri Usia Kehamilan > 20 minggu dengan Kejadian Stunting pada Bayi di Desa