• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V - Perpustakaan Poltekkes Malang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "BAB V - Perpustakaan Poltekkes Malang"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

52 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN

Ada perbedaan pengetahuan, sikap sebelum dan sesudah penyuluhan pesan gizi seimbang dengan media permainan ular tangga pada siswa kelas IV SDI NU Klojen Kidul Kota Malang dengan rincian sebagai berikut :

1. Sebelum diberikan pendidikan pesan gizi seimbang dengan permainan ular tangga pengetahuan responden dalam kategori kurang yaitu sebanyak 15 responden (71%) dan dalam kategori cukup 6 responden (29%). Setelah pendidikan pesan gizi seimbang dengan permainan ular tangga mengalami peningkatan signifikan pada pengetahuan dalam kategori baik sebanyak 14 responden (67%), kategori cukup 6 responden (29%), dan kategori kurang 1 responden (5%).

2. Ada pengaruh yang signifikan terhadap pengetahuan responden setelah dilakukan pendidikan pesan gizi seimbang dengan media permainan ular tangga yaitu peningkatan rata-rata pengetahuan sebesar 30,6%.

3. Sebelum diberikan pendidikan pesan gizi seimbang dengan permainan ular tangga sikap responden dalam kategori kurang yaitu sebanyak 13 responden (62%) dan dalam kategori cukup 8 responden (38%). Setelah pendidikan pesan gizi seimbang dengan media permainan ular tangga mengalami peningkatan signifikan pada sikap dalam kategori baik sebanyak 18 responden (86%) dan kategori cukup 3 responden (14%).

4. Ada pengaruh yang signifikan terhadap sikap responden setelah dilakukan pendidikan pesan gizi seimbang dengan media permainan ular tangga yaitu peningkatan rata-rata sikap menjadi lebih baik sebesar 23,4%.

B. SARAN

Adapun saran yang dapat diberikan berdasarkan pada kesimpulan diatas adalah sebagai berikut :

1. Bagi Siswa

Penelitian ini menunjukkan bahwa media permainan ular tangga pesan gizi seimbang efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan sikap anak

(2)

53 usia sekolah mengenai gizi seimbang sehingga diharapkan media permainan ini dapat diterima sebagai salah satu media baru dalam proses pembelajaran gizi seimbang oleh siswa sekolah dasar.

2. Bagi Sekolah

Perlu diadakan pengembangan dan pembaharuan terkait media yang digunakan dalam proses pembelajaran gizi sehingga pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh siswa, hal ini dilakukan untuk menumbuhkan minat baca dan ketertarikan siswa mengenai gizi seimbang. Pengembangan media pembelajaran hendaknya disesuaikan dengan minat dan karakteristik siswa agar media yang dihasilkan dapat diaplikasikan dan digunakan secara efektif di sekolah.

3. Bagi peneliti

Perlu diadakannya penelitian lebih lanjut mengenai media pendidikan gizi.

Hal ini dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan pada masing-masing media pendidikan gizi yang digunakan.

Referensi

Dokumen terkait

Sebaiknya para responden lebih memperhatikan dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya konsumsi sayur, buah, dan herbal sesuai dengan yang dianjurkan, yaitu sebanyak 250 gram

Dan sebaliknya, pendonor yang memiliki frekuensi terendah terinfeksi penyakit IMLTD adalah pendonor ulang yaitu sebanyak 45 pendonor dari 132 responden atau sebanyak 34,09% dari total

SAP - - Pengetahuan Kemampuan siswa SD kelas IV SDN Kalirejo 02 dan SDN Kalirejo 03 Lawang Kabupaten Malang dalam menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan pesan gizi seimbang

Motivasi intrinsik remaja putri pada komunitas Manggarai Barat NTT di Malang sebagian besar yaitu sebanyak 64.1% dari 64 responden memiliki kecenderungan motivasi intrinsik dengan

Pengaruh Pendidikan Gizi Melalui Diskusi dan Permainan Edukatif Kubus Bergambar terhadap Pengetahuan Gizi Seimbang Siswa Sekolah Dasar Kabupaten Bogor Skripsi, Intstitut Pertanian

Melakukan evaluasi kepada ibu terhadap KIE yang telah diberikan pada kunjungan sebelumnya mengenai istirahat yang cukup, makan dengan gizi seimbang, melakukan senam hamil untuk

Pengertian Gizi seimbang Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari–hari yang mengandung zat- zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memerhatikan

Dari seluruh responden anak usia dini 4-5 tahun yang diberi stimulasi permainan balok susun sebelum diberi stimulasi sebagian besar anak masih memiliki perkembangan motorik halus