• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V - Repository UNISBA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB V - Repository UNISBA"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

83 BAB V KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya, kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah :

1. Diperoleh orde fungsi transfer yang terbaik untuk deret input suhu udara (𝑥1𝑡) (𝑏 = 0 , 𝑟 = 1 , 𝑠 = 0), kecepatan angin (𝑥2𝑡) (𝑏 = 0 , 𝑟 = 1 , 𝑠 = 1) dan kelembaban udara (𝑥3𝑡) (𝑏 = 0, 𝑟 = 1, 𝑠 = 0) dan model deret noise gabungan (𝑛𝑡) adalah ARIMA(1,0,0). Model fungsi transfer yang terbentuk untuk

mengestimasi curah hujan di Kota Pontianak berdasarkan data tahun 2011- 2018 adalah sebagai berikut :

𝑦̂ = (−264.89370) + (𝑡 −8.30827

1 + 0.24637𝐵) 𝑥1𝑡+ (−13.71779 − 13.74965𝐵 1 + 1.00000𝐵 ) 𝑥2𝑡 + ( 4.11733

1 + 0.16168𝐵) 𝑥3𝑡+ 0.0032255𝑎𝑡−1

2. Hasil peramalan curah hujan (mm) di Kota Pontianak menunjukkan bahwa peramalan intensitas curah hujan secara umum dari Januari 2019 sampai Desembar 2020 cenderung mengalami peningkatan dan penurunan karena dapat dilihat pada bulan Januari sampai bulan Agustus 2019 terlihat menurun yaitu dari 327.066 mm ke 177.195 mm. Kemudian pada bulan September 2019 ke bulan Desember mengalami peningkatan dari 208.850 mm ke 301.343 mm hal ini dapat terjadi mengingat fenomena curah hujan yang cenderung musiman pada akhir tahun. Pada bulan Januari 2020 sampai bulan Agustus 2020 kembali mengalami penurunan dari 273.259 mm ke 176.552 mm. Pada akhir tahun 2020 yaitu pada bulan September, Oktober, November, dan

::repository.unisba.ac.id::

(2)

84

Desember 2020 kembali mengalami kenaikan sebesar 208.462 mm, 291.263 mm, 324.927 mm, dan 301.255 mm secara berturut-turut.

::repository.unisba.ac.id::

Referensi

Dokumen terkait

mengingat tingginya intensitas curah hujan selama puncak musim hujan pada bulan Januari-..

Estimasi curah hujan pada tanggal 4 Februari (Gambar 4.11) dan 5 Februari (Gambar 4.12) menunjukkan intensitas curah hujan harian yang cukup besar berkisar antara 35-125

Berdasarkan hasil peramalan curah hujan dengan data input periode Januari 2014 sampai Desember 2015 menggunakan model Seasonal ARIMA (2,0,2)(1,0,1) 12 dan metode Dekomposisi

Intensitas curah hujan di daerah penelitian sebesar 98,64 mm/jam. Nilai intensitas curah hujan digunakan dalam perhitungan debit air yang masuk ke areal bukaan

20 Dimana : t : Durasi hujan jam R, Rt : Curah hujan menurut Hasper Weduwen mm Xi : Curah hujan harian maksimum yang terpilih mm I : Intensitas hujan mm/jam 2.5 Pemilihan Metode

Data yang diambil untuk dijadikan pengolahan data yaitu bulan Agustus 2018 sampai bulan Januari 2019 atau selama 6 bulan dengan jumlah 26 minggu dengan data kecacatan kualitas proses

Intensitas ini dihitung dan di ukur dengan alat penakar hujan Hellman dan menghasilkan curah hujan tercatat dengan intensitas curah tidak melebihi hujan rata-rata 31.5 mm selama 1 bulan

Sumber : Hasil Pengolahan Data Tugas Akhir 2019 Gambar 5.2 Pengaruh Suhu Pembakar Siklon Terhadap Suhu Segmen 1 T1 Jam Ke - 1 Sampai Jam Ke - 20 Berdasarkan hasil pengamatan pada