BAB V
TUHAN BERKARYA MELALUI MUKJIZAT POKOK PEMBELAJARAN
1. Mukjizat Tuhan
2. Mukjizat Tuhan Melibatkan Ciptaan 3. Mukjizat Dalam Agama-Agama 4. Mukjizat dan Magi(g)
5. Kendala dan Usaha Mengalami Mukjizat SASARAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari bab ini siswa dapat:
1. Menjelaskan pengertian mukjizat
2. Membedakan pemahaman benar dan pemahaman keliru tentang mukjizat dalam masyarakat.
3. Menunjukkan dasar ajaran agama tentang mukjizat.
4. Membedakan antara mukjizat dengan magi(g).
5. Menemukan kendala-kendala mengalami mukjizat 6. Menemukan usaha untuk dapat mengalami mukjizat MATERI PEMBELAJARAN
A. Mukjizat Tuhan
Menurut kamus, mukjizat adalah sesuatu yang menyimpang dari hukum alam tetapi ada dan terjadi (Daryanto. 1997:440). Hal senada juga dikatakan oleh Heuken. Ia menuliskan bahwa mukjizat adalah suatu kejadian yang tidak dapat diterangkan oleh pengalaman kita yang berdasarkan pengamatan alam (hukum alam), dan karena itu bersifat luar biasa. Namun demikian mukjizat tidak bermaksud untuk memamerkan kekuasaan Allah (Heuken. 1993:193).
Dari sinilah kemudian mukjizat dipahami sebagai suatu kejadian yang luar biasa; ajaib.
Pemahaman yang demikian digunakan oleh kebanyakan orang untuk menjelaskan tentang mukjizat. Maka pemahaman ini bisa dikatakan sebagai pemahaman umum.
Dalam buku yang sama, Heuken mengemukakan paham lain yang memperdalam makna dari mukjizat. Mukjizat adalah suatu tanda yang menampakkan kekuasaan Allah yang menyelamatkan; selain itu membenarkan orang-orang tertentu dan amanat mereka sebagai utusan Allah (Heuken. 1993:193).
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa, mukjizat adalah peristiwa penyelamatan Tuhan dalam hidup manusia. Karya penyelamatan ini terjadi setiap hari dalam segala peristiwa. Dari sini mukjizat dipahami sebagai anugerah Tuhan. Untuk paham yang kedua ini bisa diartikan sebagai paham khusus mengingat belum banyak digunakan oleh masyarakat luas.
Dari dua paham tentang mukjizat ini dapat dikatakan bahwa mukjizat tidak dibatasi pada kejadian-kejadian yang melampaui hukum alam, melainkan kejadian biasa yang harus selalu ditempatkan dalam rangka tujuan dan arti seluruh alam semesta, yaitu mewahyukan Sang Pencipta.
B. Mukjizat Tuhan Melibatkan Ciptaan
Mukjizat Tuhan dapat dirasakan dan dialami dalam segala peristiwa, kapan saja, di mana saja, dan oleh siapa saja. Dalam peristiwa yang sungguh-sungguh istimewa, Tuhan seakan-akan bekerja sendirian. Tetapi sebenarnya, Tuhan selalu melibatkan ciptaanNya dalam mewujudkan kehendakNya. Banyak keajaiban terjadi setelah manusia memohon (sendiri) atau dimohonkan (oleh orang lain) dengan sungguh. Misalnya, kesembuhan seseorang dari sakit parah terjadi karena si sakit (dan orang-orang sekitar) memohon dengan sungguh. Kesembuhan dapat terjadi karena orang lain di luar lingkup si sakit mendoakan secara sungguh. Mukjizat sering terjadi karena daya reflek (dan naluri) seseorang yang memungkinkan dirinya menghindarkan diri dari suatu bahaya yang dapat merengggut jiwanya. Mukjizat dapat juga terjadi karena jasa orang- orang yang memiliki anugerah khusus (kharisma) misalnya anugerah penyembuhan. Di sinilah manusia secara langsung maupun tidak langsung menjadi sarana dan perantara terjadinya mukjizat. Dengan kata lain, atas perkenanan Allah (insya Allah) manusia bisa membuat mukjizat.
Di luar kuasa manusia, mukjizatpun bisa terjadi. Misalnya, ada orang jatuh di lereng gunung, tetapi tersangkut oleh pohon sehingga jiwanya terselamatkan. Atau gara-gara membatalkan suatu acara, seseorang terlepas dari bencana yang terjadi di tempat itu. Namun demikian, manusia toh tidak dapat memaksakan keselamatannya. Manusia hanya memohon dan mengusahakan sedangkan Tuhanlah sang penentunya.
Peranan mukjizat adalah membuka hati dan akal budi manusia supaya mengambil sikap positif terhadap tindakan dan sabda Tuhan. Mukjizat tidak memaksa orang untuk percaya, tetapi mengundang dan memanggil manusia untuk menerima pesan Tuhan.
C. Mukjizat dalam Agama-agama
Dengan pemahaman berbeda-beda masing-masing agama mengakui keberadaan mukjizat.
Namun, mereka sepakat bahwa mukjijat adalah sesuatu yang ajaib yang berasal dari Tuhan.
Pemahaman ini selain ditemukan dalam pendapat para pemikir /tokoh agama, juga terdapat dalam kitab suci, baik dalam bentuk ayat-ayat pendukung maupun dalam bentuk kisah.
1. Hindu
Dalam agama Hindu, keberadaan mukjizat dikaitkan dengan tokoh penjelmaan dewa Wisnu yang disebut Awatara (bdk. Lokeswara). Awatara selalu hadir di dunia menyelamatkan manusia ketika dunia dalam keadaan kacau dan rusak akibat kejahatan manusia. Ia datang untuk menegakkan Dharma (kebenaran). Sepanjang sejarah semesta, Dewa Wisnu menjelma menjadi 10 Awatara. Mereka itu adalah Ramaparasu (ksatria kapak), Varaha (celeng), Narashima (singa), Matsa (ikan), Kurma (kura-kura), Wamana (manusia cebol), Krisna, Buddha, Rama, dan Kalki.
Bhagawan Das menggolongkan mukjizat Khrisna menjadi beberapa jenis:
Memberi penampakan-penampakan yang bersifat menerangkan
Melihat dari jarak yang sangat jauh
Memperbanyak makanan atau benda
Memproyeksikan badan halus sehingga terlihat serentak di mana-mana
Menyembuhkan orang sakit dan cacat hanya dengan sentuhan
Menghidupkan orang mati.
Dari sepuluh Awatara ini ada Awatara yang masih dinantikan kedatangannya di dunia.
Ibarat Mesias, ia akan mengembalikan kejayaan kebenaran di akhir jaman Nanti. Dialah Kalki Awatara.
2. Buddha
Agama Buddha memahami mukjizat sebagai pertolongan gaib dari Tuhan. Dalam membuat mukjizat Tuhan menghadirkan diri dalam ujud Buddha Avaloketesvara (Buddha Penolong). Ia bertugas memperbaiki cara pandang agama yang keliru.
Kadang Sang Buddha ini menampakkan diriNya dalam rupa cahaya kemilau keemasan.
Beberapa kisah menjelaskan bahwa seseorang sering selamat dari bahaya maut dengan adanya cahaya kemilau.
Selain itu, mukjizat Tuhan dapat terjadi pada siapa saja yang mengucapkan mantra Amitabha dengan penuh iman. Amitabha artinya Buddha Penolong.
Kitab Petavatthu menjelaskan bahwa manusia yang masih hidup di dunia ini dapat membuat mukjizat bagi jiwa-jiwa yang mengalami penderitaan di alam Yama. Manusia dapat membebaskan penderitaan jiwa-jiwa dengan cara beramal dan memberi derma pada sangha atau kepada biksu.
Dalam Kevatta Sutta Sang Buddha menjelaskan adanya tiga macam mukjizat yakni: a.
Idddhi patihariya (sering disalahpahami sebagai sihir); b. Adesana patihariya (sering disalahpahami sebagai praktek guna-guna), dan c. Anusani patihariya. Sang Buddha menolak dua yang pertama dan menerima satu yang terakhir. Anusasani patihariya adalah mukjizat kekuatan ajaran yang melibatkan praktek moralitas, konsentrasi dan pengetahuan, dan akhirnya membawa lenyapnya asava (dukka). Namun demikian, Sang Buddha kadang membuat mukjizat iddhi patihariya dan adesana patihariya untuk menyadarkan orang akan perilakunya yang kurang baik. Hal ini misakan berjalan-jalan di udara.
3. Khong Hu Cu
Berdasar legenda diceritakan bahwa kelahiran Khong Hu Cu disertai dengan mukjizat. Ia yang lahir di gua dan ditinggalkan orang tuanya kemudian disusui oleh harimau dan dikipasi oleh sejumlah burung elang yang mengepak-kepakkan sayapnya.
Bila mukjizat dikaitkan dengan segala peristiwa penyelamatan Allah pada manusia, maka Khong Hu Cu adalah orang yang dipilih Allah untuk mengadakan mukjizat bagi bangsanya. Berkat ajarannya, keteladanan hidupnya, dan perjuangannya banyak orang terbebas dari kemiskinan jasmani dan rohani. Bahkan hingga sekarang ajaran Khong Hu Cu merupakan jalan banyak orang untuk mencapai kesempurnaan.
4. Islam
Agama Islam melihat mukjizat sebagai kelebihan dan keistimewaan pribadi yang luar biasa, dalam diri para rasul. Mukjizat juga dapat diartikan sebagai sesuatu yang tampak luar biasa dalam diri para nabi. Para nabi dan para rasul dibekali kuasa untuk membuat mukjizat demi membuktikan keberadaannya sebagai utusan-utusan Allah.
Sifat mukjizat yang dimiliki oleh para nabi dan rasul berbeda-beda. Namun secara umum dapat dibedakan atas beberapa macam, a.l:
= Mukjizat Kauniyah: mukjizat berupa peristiwa alam. Misalnya nabi Musa membelah laut.
= Mukjizat Salbiyah / Tarkiyah: membuat sesuatu tidak berdaya. Misalnya nabi Ibrahim tidak terbakar ketika dihukum raja Firaun.
= Mukjizat Syahsiyah/fi’liyah: mukjizat yang terpancar dari tubuh nabi. Misalnya, air keluar dari jemari nabi Muhammad.
= Mukjizat Aqliyah adalah mukjizat yang masuk akal. Mis: Al-Quran.
5. Kristen dan katolik
Agama Kristen dan Katolik meletakkan peristiwa mukjizat dalam rangka karya penyelamatan Tuhan secara utuh. Maka semua yang terjadi dalam diri manusia adalah mukjizat, mengingat semua terjadi atas kehendak dan campur tangan Tuhan yang kuasa
dalam diri manusia yang hina. Secara alkitabiah, beberapa ayat yang mengacu pada keberadaan mukjizat bagi umat Kristen / Katolik antara lain:
Tanpa Tuhan pekerjaan manusia sia-sia belaka ( Mzm. 127 )
Bagi Tuhan tiada yang mustahil ( Mat. 19:26 )
Sedangkan dalam kisah Kitab Suci banyak diceritakan bagaimana para nabi perjanjian lama(jaman sebelum Isa Almasih) maupun Yesus (juga para rasul) membuat berbagai mukjizat. Mukjizat itu mereka buat untuk mengingatkan manusia akan kebesaran Tuhan yang mengutusnya. Kisah itu misalnya:
Musa membelah laut merah (Kitab Keluaran).
Kisah Elia membangkitkan anak janda Sarfat dari kematian (II Raj. 17:17-24)
Kisah Yesus mengubah air menjadi anggur (Yoh 2:1-11)
Kisah Yesus membangkitkan Lazarus dari kematian (Yoh 11:1-44)
Kisah Petrus menyembuhkan orang lumpuh (Kis 3:1-10).
D. Mukjizat dan Magi(g)
Di jaman sekarang, orang perlu hati-hati dan kritis terhadap dua hal ini; mukjizat atau magi(g). Begitu miripnya mukjizat dengan magig sehingga orang mudah terkecoh.
Banyak orang berusaha mengejar mukjizat, namun yang ditemukan adalah magi(g).
Akibatnya, orang bukannya dapat menemukan kebahagiaan sejati karena hidup bersama Allah, tetapi mengalami kebahagiaan semu karena penderitaan dan kehancuran menanti di kemudian hari. Berbagai kasus korban kejahatan karena pesugihan dalam media massa dapat menjadi bukti akan pentingnya sikap waspada dan hati-hati ini. Kadang memang sulit untuk membedakan keduanya bila tidak melihat buah (hasil/akibat)nya. Bahkan kadang hanya pihak yang bersangkutan saja yang tahu apakah pengalaman yang ia miliki merupakan mukjizat atau magi (g). Kalau begiti Apa itu magi(g) ?
Magic adalah kepercayaan dan praktek manusia, untuk sebuah tujuan (baik maupun buruk) dengan cara memanipulasi yakni menguasai dan mengontrol daya atau kekuatan yang lebih tinggi yang tak kelihatan demi kepentingan orang yang menjalankannya.
Lalu apa perbedaan antara mukjizat dengan magi(g)? Berikut ditampilkan secara umum perbedaan mukjizat dengan magi(g).
No Sisi Mukjizat Magi(g)
1 Nama lain anugerah, berkat, rahmat pedukunan, ilmu hitam, santet, sihir, tenung,
2 Sumber / asal Tuhan setan atau kekuatan lain
3 Tujuan Perkenalan Allah pada
manusia.
kebahagiaan diri
penderitaan /
kematian orang lain
mencari keuntungan /
terutama orang lain
untuk pelayanan kesenangan diri
menyesatkan manusia
4 Cara kerja menggunakan
kekuatan Allah
melibatkan orang / ciptaan tertentu (kharisma, ilmu putih)
tak bersyarat / gratis
menggunakan
kekuatan roh jahat;
setan, prewangan.
menuntut syarat/
imbalan
memaksa orang untuk ikut (masuk dalam kelompoknya)
5 Sifat Baik jahat
kebaikan semu / menipu
6 Pengaruh bagi
seseorang menjadikan orang rendah hati, dekat dengan Tuhan, sosialitasnya tinggi.
sombong, egois, serakah
7 Dasar iman akan Tuhan penyembahan berhala
8 Akibat Baik Buruk
E. Kendala Mengalami Mukjizat Tuhan
Berdasar pengalaman, banyak orang tidak dapat membagikan pengalaman mukjizat dalam dirinya. Ternyata berbagai kendala mereka alami. Kendala-kendala itu antara lain:
1. Terjebak pada paham mukjizat sebagai sesuatu yang ajaib/aneh, hebat, sulit dijangkau dengan akal pikiran, sedangkan pada sisi lain manusia merasakan segala sesuatu itu biasa-biasa saja.
2. Kurangnya (tidak adanya) refleksi sehingga daya ingat akan berbagai hal termasuk pengalaman menjadi lemah. Akibatnya, semua menjadi sebuah rutinitas (kebiasaan tanpa makna) belaka.
3. Logisme, artinya segala sesuatu harus bisa dinalar, bila tidak dapat dinalar berarti omong kosong. Orang lupa bahwa banyak hal di dunia ini memang tidak dapat dinalar alias misteri.
4. Asosial (tidak mau hidup menjemaat). Hidup bersama merupakan kesempatan untuk belajar menyadari mukjizat dengan bantuan pihak lain.
5. Kesombongan manusia di mana manusia memandang dirinyalah yang mampu melakukan dan menyelesaikan segala masalah serumit apapun. Manusia lupa bahwa tanpa Tuhan manusia tidak dapat berbuat apa-apa.
6. Kafir, tidak tahu bersyukur (iman tipis / dangkal).
7. Tidak pernah berdoa dan membaca sabda Tuhan.
F. Usaha
Ketidakmampuan mengalami mukjizat menyebabkan orang tidak dapat bersyukur atas karya Tuhan yang dialami. Untuk dapat mengalami mukjizat Tuhan beberapa hal harus diusahakan:
Menanamkan dalam diri sendiri bahwa segala pengalaman hidup manusia adalah suatu mukjizat. Alasannya adalah bahwa Tuhan campur tangan dalam hidup kita Memiliki pandangan yang yang utuh tentang mukjizat. Artinya bahwa mukjizat selain terjadi dalam
peristiwa hebat / ajaib, juga terjadi dalam peristiwa biasa. Meski harus disadari dan diakui bahwa semua yang terjadi dalam diri kita memang mukjizat.
Membiasakan diri untuk doa, baca kitab suci, dan refleksi. Di dalam doa manusia berusaha mengalami Tuhan. Di dalam kitab suci manusia menemukan cara Tuhan bekerja. Di dalam refleksi manusia berusaha menemukan nilai-nilai kehidupan berkat penyertaan Tuhan.
Mengikuti kegiatan-kegiatan keagamaan (kebaktian, pendalaman iman, misa kudus, dll).
Membaca buku-buku rohani (kesaksian orang beriman).
Sadar diri bahwa manusia adalah ciptaan yang tidak mungkin menyamai Tuhan. Maka tidak ada gunanya untuk menyombongkan diri
Sadar bahwa banyak hal di dunia ini tidak dapat dipahami secara nalar. Itu berarti banyak misteri kehidupan yang tidak dapat dikuak secara tuntas.
Bersikap kritis terhadap setiap peristiwa. Bisa membedakan buah-buah Roh Baik dengan buah roh jahat.
Dll.
LATIHAN DAN TUGAS
1. Jelaskan pengertian mukjizat!
2. Bedakan pemahaman benar dan pemahaman keliru tentang mukjizat dalam masyarakat!
3. Buatlah kliping berita dari media massa yang berkisah tentang mukjizat!
4. Mengapa Tuhan membuat mukjizat?
5. Ceritakan pengalaman mukjizat anda!
6. Bagaimana sikap Anda dalam menghadapi mukjizat Tuhan?
7. Apa yang dimaksud dengan:
a. Avalokeswara.
b. Kritis terhadap mukjizat.
c. Mantra Amithaba d. Mesias
8. Apa yang dimaksud Mukjizat Tuhan melibatkan ciptaan? Jelsakan dengan contoh!
9. Tunjukkan dasar – dasar ajaran agama Anda (kitab suci dan pernyataan para ahli) tentang mukjizat!
10. Bedakan antara mukjizat dengan magi(g)!
11. Temukan kendala-kendala yang menghambat Anda dalam mengalami mukjizat Tuhan!
12. Usaha apa yang dapat dilakukan untuk dapat mengalami mukjizat Tuhan?
Pilihlah jawaban paling tepat untuk soal-soal berikut!
1. Suatu peristiwa dikatakan mukjizat bila … .
A. tidak masuk akal D. berasal dari Tuhan B. sulit dimengerti E. aneh
C. menggemparkan
2. Berobat ke dukun, praktek penyembahan berhala, bergabung dalam kelompok ilmu santet merupakan perilaku yang bertentangan dengan sikap iman … .
A. pelayanan D. kerelaan berkurban
B. cinta kasih E. doa
C. iman
3. Setiap orang bisa membuat mukjizat dengan syarat … .
A. banyak melakukan matiraga D. melakukan kehendak Tuhan B. mempunyai jimat E. banyak berdoa
C. suka ke tempat-tempat keramat
4. Dalam sebuah kotbahnya, Sang Buddha menjelaskan tentang tiga jenis mukjizat idddhi patihariya, adesana patihariya, dan anusani patihariya. Dari ketiga jenis mukjizat tersebut Sang Buddha lebih senang melakukan anusani patihariya karena … .
A. mendatangkan pujian D. menarik banyak pengikut B. menumbuhkan kebanggaan E. dapat dilakukan semua orang C. mendatangkan banyak sumbangan
5. Dalam agama Hindu keberadaan mukjizat sering dikaitkan dengan keberadaan tokoh penjelmaan Hyang Wisnu yang biasa disebut … .
A. Maheswara D. Awatara
B. Loka suara E. Semar
C. Widyadara
6. Salah satu peranan mukjizat adalah … .
A. mendatangkan keuntungan D. memperkenalkan Allah B. mendatangkan pujian E. membawa penderitaan C. mencelakakan orang lain
7. Berikut bukan mukjizat yang dibuat Yesus semasa hidup-Nya … . A. mengubah air menjadi minyak zaitun
B. mengubah air menjadi anggur C. menyembuhkan orang lumpuh D. menyembuhkan sakit pendarahan E. menggandakan roti
8. Bagi orang beriman, mukjizat terkait dengan karisma. Fungsi karisma adalah … . A. alat kekuasaan pemimpin D. sarana pelayanan
B. membuat orang percaya E. menumbuhkan kebanggaan C. mendatangkan kekaguman
9. Mukjizat terjadi setiap hari, tetapi banyak orang tidak mengerti. Penyebabnya adalah … . A. banyak orang bodoh D. banyak kejahatan
B. kurang refleksi E. tidak mendengarkan kotbah C. banyak bekerja.
10. Dewasa ini berbagai peristiwa ajaib terjadi di mana-mana. Sikap yang harus dimiliki oleh orang beriman … .
A. percaya bahwa semua dari Tuhan
B. senang karena Tuhan mulai menampakkan diri C. hati-hati dan waspada
D. masa bodoh karena tidak ada pengaruhnya E. takut terjadi sesuatu
Daftar Pustaka
Daryanto S. S (1997). Kamus Bahasa Indonesia Lengkap. Surabaya: Apolo.
Dhammapala. (2004). Petavatthu. Cerita-cerita Makhluk Peta jilid 3. Klaten: Wisma Sambodhi.
Ensiklopedia Indonesia A - E. ( …..). Bandung: NV. W. Van Hoeve
Heuken. A. (1992). Ensiklopedi Gereja. II. H – Konp. Jakarta: Cipta loka Caraka.
Kuo Yung, Lie. (1999). Muntah-muntah Bila Makan Daging . Jakarta: Sunyata
Saputra, Lyndan. (2004). Khong Hu Cu. Kehidupan Humanis Besar. Batam: Lucky Publishers.
Sudharta, Tjok Rai. (2005). Upadesa. Tentang Ajaran-ajaran Agama Hindu. Surabaya:
Paramita.
Suroyo, Aloysius. (2005). Pendidikan Religiositas. Tuhan Mendekati Manusia. Untuk SMU/K – Kelas 2 Buku Siswa. Yogyakarta: Kanisius.
U Ko Lay. (2000). Panduan Tipitaka. Kitab Suci Agama Buddha. Klaten: Vihara Bodhivamsa.
Wisnu Wardhana, Cok Putra. 2002. Mari Belajar Agama Hindu untuk SD Kelas 6. Jakarta:
Ganeca Exact.