• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "BAB V"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

BAB V PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai tanggung jawab pidana pengurus BMT yang melakukan penggelapan terhadap dana simpanan anggota dan faktor penghambat penerapan hukum terhadap pengurus BMT yang melakukan penggelapan terhadap dana simpanan anggota maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Penggelapan dana simpanan nasabah bank adalah jenis kejahatan perbankan yang dilakukan oleh pegawai bank atau karyawan bank dengan berbagai modus operandi (cara bekerjanya), seperti memalsukan data atau identitas atau tandatangan, yang berakibat hilangnya dana simpanan nasabah pada bank baik berupa deposito, deposito berjangka maupun tabungan, karena ditarik dan/atau diambil oleh orang lain yang secara hukum bukan pemiliknya.

2. Penerapan hukum terhadap tindak pidana penggelapan dana simpanan nasabah dapat dilakukan berdasarkan berbagai peraturan perundangundangan, seperti KUHP yang mengatur tentang penggelapan, pemalsuan surat, tindak pidana perbankan khususnya pada Pasal 49 ayat (1) Undang-Undang No. 7 Tahun 1991 jo Undang-Undang No. 10 Tahun 1998, ketentuan tindak pidana korupsi berdasarkan Undang-Undang No. 31 Tahun 1999 jo Undang-Undang No. 20 Tahun

(2)

2001, serta berdasarkan ketentuan Undang-Undang No. 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.

Terdapat ketentuan yang bersifat alternatif yang dapat diterapkan dengan merujuk pada ketentuan KUHP serta berbagai tindak pidana khusus di luar KUHP yang digunakan sebagai ancaman pidana penjara dan denda yang diterapkan terhadap perkara penggelapan dana simpanan nasabah bank tersebut.

B. SARAN

Setelah melakukan pembahasan dan memperoleh kesimpulan dari hasil penelitian ini maka penulis memberikan saran sebagai berikut:

1. Peran Pemerintah dalam membuat aturan perundang-undangan yang di keluarkan sebagai hukum positif yang berlaku, sehingga dalam penerapannya ketentuan asas sederhana, cepat dan biaya ringa tersebut dapat berlaku efektif dan efisien sesuai dengan batasan cepat yang di himbau oleh Makamah Agung dalam SEMA No. 2 Tahun 2014, dan memberikan kepastian hukum.

2. Perlu peningkatan profesionalisme, dedikasi, loyalitas, dan tanggungjawab para pegawai BMT, sehingga dapat menyadari bahwasanya dana simpanan nasabah pada bank merupakan kepercayaan nasabah khususnya dan masyarakat umumnya yang turut berperan meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan bank itu sendiri.

Referensi

Dokumen terkait

Tindak pidana khusus adalah suatu perbuatan pidana atau tindak pidana yang diatur di luar Kitab Undang-Undang Hukum Pidana dasar pemberlakuan tindak pidana khusus adalah KUHP

Dalam hal ini, terdakwa melanggar ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam Pasal 282 ayat (3) KUHP telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak

Dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) Indonesia, tidak ada ketentuan khusus tentang tindak pidana pembunuhan mutilasi, tetapi yang ada hanya tentang tindak pidana

Asas-asas hukum pidana dalam KUHP khususnya yang terdapat dalam Buku I yang memuat ketentuan umum sebagai barometer hukum pidana harus diganti dengan asas-asas hukum

Dalam ketentuan perundang-undangan, baik dalam KUHP dan di luar KUHP kebijakan perumusan sistem pemidanaan lebih berorientasi pada pelaku tindak pidana

Penyelesaian tindak pidana di luar pengadilan hanya dapat dilakukan terhadap pelanggaran dengan sanksi pidana denda (Pasal 82 KUHP). Ketentuan Pasal 82 KUHP Indonesia itu berasal

Namun ancaman pidana dalam pasal 340 KUHP tersebut berlaku bagi mereka yang sudah dewasa, sedangkan ancaman pidana penjara bagi anak yang melakukan tindak pidana adalah setengah dari

Tindak pidana khusus adalah suatu perbuatan pidana atau tindak pidana yang diatur di luar Kitab Undang-Undang Hukum Pidana dasar pemberlakuan tindak pidana khusus adalah KUHP