• Tidak ada hasil yang ditemukan

BADAN PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN SEBAGAI PERWUJUDAN PERLINDUNGAN HAK KONSUMEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "BADAN PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN SEBAGAI PERWUJUDAN PERLINDUNGAN HAK KONSUMEN"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)BADAN PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN SEBAGAI PERWUJUDAN PERLINDUNGAN HAK KONSUMEN Murni dan Sri Maharani MTVM Universitas Trunojoyo Madura Raya Telang PO Box 2, Bangkalan, Madura Email: murni_msy@yahoo.co.id. Abstract The background of this study is the absence of the Consumer Dispute Resolution Board (BPSK) in the region of Madura. This legal empirical study, in order to examine the legal aspects as well as to identify opportunities and obstacles to the establishment of BPSK. The results of this study put the structural problem as the main reason, unrealized funding that are being considered by the government. Important to be done is to provide a basis for the establishment of BPSK through regulation in each area and the government’s commitment to provide the financial support in the budget. Key words: alternative, model, dispute, consumer. Abstrak Penelitian ini dilatar belakangi belum adanya Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) di wilayah Madura. Ini adalah penelitian hukum empiris, tujuannya untuk mengkaji aspek hukum dan mengetahui peluang juga kelemahan pendirian kelembagaan BPSK di wilayah Madura. Hasil dari penelitian ini menempatkan problem struktural menjadi alasan terdepan tidak terbentuknya BPSK di wilayah Madura, alasan pendanaan juga menjadi pertimbangan pemerintah daerah tidak merealisasikan lembaga ini. Penting untuk dilakukan adalah memberikan payung hukum bagi lahirnya kelembagaan BPSK melalui Peraturan Daerah di masing-masing Kabupaten dan komitmen pemerintah untuk memberikan dukungan financial dalam APBD. Kata kunci: alternatif, model, sengketa, konsumen. Latar Belakang Meningkatnya. laju. perekonomian. Kabupaten Bangkalan, sebagai pintu gerbang. pada. pertama menjadi barometer juga menunjukkan. peningkatan konsumsi masyarakat terhadap. adanya perkembangan konsumsi masyarakat. berbagai. jasa,. Bangkalan serta kota-kota di Pulau Madura. tidak terkecuali wilayah Madura yang kini. lainnya mengikuti kota besar Surabaya. Akses. telah terhubung oleh Jembatan Suramadu.. Jembatan Suramadu telah mempermudah. Pasca operasionalisasi jembatan Suramadu,. pergerakan barang menuju Pulau Madura.. di. berbagai. daerah,. macam. berdampak. barang. maupun. 203. (2) 204. ARENA HUKUM Volume 8, Nomor 2, Agustus 2015, Halaman 147-399. Produk kecantikan dilengkapi dengan. dan ditimbunnya gas/LPG oleh distributor.3. rumah cantik/klinik estetika, produk makanan. Kepentingan pelaku usaha dan kepentingan. dan minuman, jasa KBIH, usaha perumahan,. konsumen yang saling berhadapan menuntut. bahkan produk-produk elektronik yang canggih. pemerintah. serta automotif telah berkembang sangat pesat. hukum bagi masyarakat dalam menyelesaikan. demikian pula produk khas Madura oleh-. sengketa yang terjadi antara dua pihak. oleh khas Madura, wisata kuliner, batik khas. yaitu konsumen dan produsen, melalui dua. Madura telah beredar di Surabaya,. Namun,. mekanisme yaitu melalui jalur litigasi (formal. berhubung pengetahuan konsumen terhadap. peradilan) dan jalur non litigasi melalui Badan. rangkaian proses produksi maupun realisasi. Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK).. pelayanan jasa sangat rendah menyebabkan. Mekanisme di luar pengadilan rupanya lebih. konsumen. kecurangan-. dipilih karena bersifat cepat, sederhana dan. kecurangan yang mungkin dilakukan oleh. jauh dari komersialisasi jabatan layaknya. pelaku usaha. Banyak sekali keluhan-keluhan. sistem formal karena strukturnya tidak hanya. pada masyarakat selaku konsumen di Madura. melibatkan masyarakat sebagai end user. yang tidak tahu bagaimana mempertahankan. atau konsumen akhir, tetapi juga terdapat. haknya ketika mereka berhadapan dengan. pemerintah dan pelaku usaha.. rentan. terhadap. untuk. menyediakan. sarana. pelaku usaha nakal, seperti ikan berformalin,. Sebagai amanat dari tujuan perekonomian. pengembang perumahan nakal di Bangkalan,. nasional yang telah ditetapkan dalam UUD. korban penggunaan kosmetik1 serta penyedia. 1945, yakni untuk mewujudkan kesejahteraan. jasa ibadah haji KBIH yang ada di Pamekasan.2. kepada masyarakat inilah Badan Penyelesaian. Berdasarkan penelusuran tim peneliti. Sengketa. Konsumen. diberikan. peran. terkait kasus konsumen, di empat kabupaten. dengan kewenangan luas sebagai pengawas. di wilayah Madura mempunyai karakter. dalam sistem perekonomian yang sehat. yang sama. Kasus-kasus yang bersumber dari. dan bertanggungjawab, terutama sebagai. pelaku usaha swasta atau produsen swasta. pilar dalam perlindungan hukum terhadap. yaitu korban konsumen perumahan/property. konsumen melalui Undang-Undang Nomor. dengan modus rumah tidak sesuai spesifikasi. 8. dan tidak adanya fasilitas umum, produk. Konsumen. Payung hukum dimaksudkan. makanan minuman kadaluarsa, pelayanan. untuk menciptakan iklim usaha yang sehat. wisata religi atau umroh tidak sesuai promo. dalam rangka penyediaan barang dan atau jasa. Tahun. 1999. Tentang. Perlindungan. 1 Keterangan Bapak Jimhur Saros, YLKI Madura dan Laporan masyarakat pada UPKH, Fakultas Hukum Universitas Trunojoyo Madura, 2012-2013. 2 Koran Madura, Kemenag Belum Mampu Mendeteksi, http://www.koranmadura.com/kemenag-belummampu-mendeteksi/, diakses 9 Maret 2013 pukul 20.00 WIB. 3 Hasil penelusuran tim peneliti terkait karakteristik kasus konsumen di wilayah Madura periode Mei-Juli 2013.. (3) Murni dan Sri Maharani MTVM, Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen.... yang berkualitas. Namun. 205. nasional pada era globalisasi harus dapat. untuk. mewujudkan. amanat. mendukung tumbuhnya dunia usaha sehingga. undang-undnag dalam membentuk BPSK oleh. mampu. setiap daerah Kabupaten ternyata tidak mudah. barang dan/atau jasa yang dapat meningkatkan. masih terdapat beberapa kendala, baik kendala. kesejahteraan masyarakat banyak, sekaligus. dari sisi kelembagaannya, teknis maupun. mendapatkan kepastian atas barang dan atau. struktural. Sehingga ketiadaan BPSK dan. jasa yang diperoleh dari perdagangan tanpa. minimnya pengetahuan hak-hak konsumen. mengakibatkan kerugian kepada konsumen.. oleh masyarakat di Madura menyebabkan banyaknya. keluhan-keluhan. konsumen. menghasilkan. bermacam-macam. Permasalahan yang timbul dalam situasi ini adalah:. tersebut hanya menjadi cerita belaka, stigma. “Lemahnya. perlindungan. hukum. negatif bila berhadapan dengan hukum formal. terhadap konsumen di Madura yang ingin. dan rendahnya kepercayaan terhadap sistem. mempertahankan hak-haknya”, oleh karenanya. peradilan akhirnya menyurutkan langkah. untuk mendekatkan pada tercapainya keadilan. mereka untuk mempertahankan hak-haknya. konsumen. sebagai konsumen.. yang murah dan berkualitas, maka sebagai. Kesulitan akan semakin menjadi tatkala ada. keluhan. dari. untuk. mendapatkan. barang. pemenuhan hak konsumen tersebut dapat. konsumen-konsumen. dilakukan melalui pendirian BPSK disetiap. sebagai turis domestik di Madura yang. Kabupaten di Madura. Untuk itu dalam. membeli produk lokal maupun produk luar. penelitian ini menjawab beberapa hal yang. ketika berada di Madura, mereka tidak tahu. menjadi dasar bagi analisis pendirian BPSK. harus. di wilayah Madura, antara lain:. menyampaikan. kemana.. Dengan. demikian keberadaan BPSK dapat menjadi. 1.. Dalam rangka mewujudkan hak-hak. solusi bagi konsumen untuk memperjuangkan. konsumen di Madura, Bagaimanakah. hak-haknya serta dapat menyurutkan niat. kebijakan Pemerintah Daerah terkait. pelaku usaha lokal yang nakal dan secara tidak. pendirian BPSK konsumen di wilayah. langsung akan meningkatkan citra Madura di. Madura. hadapan masyarakat maupun para pendatang. Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang. di Pulau Madura.. Perlindungan Konsumen?. Tujuan pembangunan nasional Indonesia. 2.. pasca. disahkan. Undang-. Bagaimanakah model pengaturan hukum. adalah mewujudkan masyarakat adil dan. bagi pembentukan BPSK di wilayah. makmur yang merata dalam era demokrasi. Madura ?. ekonomi berdasarkan Pancasila dan Undang-. Penelitian. ini. merupakan. penelitian. Undang Dasar Negara Republik Indonesia. hukum empiris atau penelitian hukum non. Tahun 1945. Pembangunan perekonomian. doktrinal disebut juga sebagai penelitian. (4) 206. ARENA HUKUM Volume 8, Nomor 2, Agustus 2015, Halaman 147-399. hukum sosiologis (sosio legal research) yang dalam penelitian ini menitikberatkan terhadap bekerjanya hukum dimasyarakat.4 Lokasi. penelitian. dilaksanakan. pada. empat Kabupaten di Pulau Madura yaitu: Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Sampang, Kabupaten Pamekasa, Kabupaten Sumenep, serta kegiatan analisis di laboratorium Hukum Universitas Trunojoyo. Data. primer. diperoleh. dengan. mengunakan Teknik wawancara mendalam melalui FGD. (Focus Group Discussion). dengan berbagai pihak, instansi terkait serta masyarakat.. Informan kunci yang menjadi sumber data primer dalam penelitian ini adalah yang berkaitan langsung sebagai pihak-pihak yang terlibat dalam rencana pelembagaan BPSK di Madura, antara lain: Masyarakat/Konsumen, Pelaku Usaha, dan Unsur Pemerintahan Daerah terkait penelitian. Sumber data sekunder diperoleh dari kantorkantor pemerintahan maupun pelaku usaha dan juga kantor-kantor penegak hukum bila diperlukan. Data kualitatif yang diperoleh selama penelitian. tersebut,. kemudian. ditambah. dengan pernyataan-pernyataan para informan (interpretasi emik) dijadikan sebagai dasar untuk menyusun deskripsi menurut persepsi peneliti (interpretasi etik) yang menyangkut berbagai. hal. guna. mendukung. konstruksi yuridis BPSK di Madura.. proses. Pembahasan A.. Kebijakan. Pemerintah. Daerah. Terkait Pembentukan BPSK di Madura Pasca. Undang-undang. Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen Sejak di undangkan UUPK pada tahun 1999 dan ini kini telah berusia 15 (lima belas) tahun, kenyatannya di Madura belum terbentuk lembaga yang mengarah pada perlindungan konsumen yang melibatkan campur tangan pemerintah. Usaha-usaha. yang. dilakukan. oleh. pemerintah di empat Kabupaten di Madura hampir semuanya sama yaitu masih bersifat lintas sektoral. Penelusuran kami pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan setiap tahun mereka. mempunyai. program. sosialisasi. dengan tema “Perlindungan Konsumen”. Di Kabupaten Sumenep Disperindag memprogramkan setiap minggu melakukan operasi pasar terpadu bersama dinas kesehatan. Disperindag menkhususkan lebih pada otoritas tata niaga pasar, sedangkan dinkes terkait ijin layak edar. Beberapa tahun ini disperindag sebagai SKPD yang mempunyai sie khusus perlindungan konsumen telah mengusulkan berdirinya BPSK di wilayahnya, akan tetapi hal ini tidak pernah menjadi skala prioritas program legislasi daerah, dengan alasan pendanaan yang bersumber dari APBD.5. 4 Bambang Sunggono, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Rajawali, Jakarta, 2006, hlm. 34. 5 Wawancara dengan Bapak Didik Prayitno, Bidang Promosi dan Perlindungan Konsumen Disperindag PemKab. Sumenep, 1 Agustus 2013.. (5) Murni dan Sri Maharani MTVM, Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen.... Perhatian konsumen. terhadap di. perlindungan. Kabupaten. Pamekasan. sebenarnya lebih berkembang di banding. e.. melakukan. pengawasan. 207. bersama. pemerintah dan masyarakat terhadap pelaksanaan perlindungankonsumen.. Kabupaten lain di Madura, tercatat ada 3 (tiga). Setidaknya dengan adanya tiga LPKSM di. LPKSM (Lembaga Perlindungan Konsumen. Kabupaten Pamekasan telah memberikan rasa. Swadaya Masyarakat) yaitu PKPU, LPPKI,. nyaman sebagai konsumen untuk menikmati. dan LPKNI.6 Dalam Peratutan Pemerintah. berbagai. (PP) Nomor 59 Tahun 2001 (59/2001) Tentang. Dengan memperhatikan tugas-tugas yang di. Lembaga perlindungan Konsumen Swadaya. emban oleh LPKSM ini. Setiap ada kegiatan. Masyarakat pada pasal 1 ayat 3 di tentukan. terkait operasi pasar yang bertujuan untuk. bahwa Lembaga Perlindungan Konsumen. pengawasan peredaran makanan minuman. Swadaya Masyarakat yang selanjutnya disebut. di Kabupaten Pamekasan ketiga LPKSM ini. LPKSM adalah Lembaga Non Pemerintah. di libatkan, hal ini di kuatkan dengan Surat. yang terdaftar dan diakui oleh Pemerintah. Keputusan (SK) Bupati Pamekasan nomor. yang. 188/141.131/2013. mempunyai. kegiatan. menangani. kebutuhan. fisik. tentang. masyarakat.. Pembentukan. perlindungan konsumen. Sedangkan di Pasal. Tim Koordinasi Pembinaan dan Pengawasan. 3 dalam PP ini mengatur tugas LPKSM yaitu. Peredaran Mamin Konsumsi Masyarakat.. meliputi kegiatan:. Meskipun hanya berkisar pada pengawasan. a.. menyebarkan informasi dalam rangka. mamin, paling tidak sudah ada perhatian oleh. meningkatkan kesadaran atas hak dan. pemerintah terhadap konsumen.. b. c.. kewajiban serta kehati-hatian konsumen,. Selebihnya di Kabupaten lain masih pada. dalam mengkonsumsi barang dan/atau. standart sosialisasi baik secara langsung. jasa;. melalui penyuluhan, maupun penerbitan. memberikan nasihat kepada konsumen. brosur “menjadi konsumen cerdas” dan. yang memerlukan;. operasi pasar yang dilakukan bekerjasama. melakukan kerja sama dengan instansi. dengan Dinas Kesehatan.. terkait. dalam. upaya. mewujudkan. perlindungan konsumen; d.. membantu. konsumen;. operasi pasar di karenakan minimnya PPNS. konsumen. dalam. (Penyidik Pegawai Negeri Sipil) yang di. haknya,. termasuk. punyai oleh Disperindag menyebabkan tidak. pengaduan. berjalannya penegakan hukum di bidang. memperjuangkan menerima. Penyebab lain tidak optimalnya program. keluhan. atau. perlindungan konsumen ini, karena hanya. 6 Wawancara dengan Bapak Hendradi Kabid, Perlindungan Konsumen dan Bapak Imam Hidajad PPNS Disperindag Kabupaten Pamekasan, 25 Juli 2013.. (6) ARENA HUKUM Volume 8, Nomor 2, Agustus 2015, Halaman 147-399. 208. PPNS yang berwenang mengambil tindakan akibat. pelanggaran-pelanggaran. a.. yang. Menurut Satjipto Raharjo mendefinisikan Perlindungan. Hukum. adalah. dilakukan oleh pelaku usaha. Selain itu alasan. memberikan pengayoman kepada hak. kemanusiaan bagi pelaku usaha kecil apabila. asasi manusia yang dirugikan orang lain. mereka di tindak.. dan perlindungan tersebut diberikan. Program-program pemerintah tersebut. kepada masyarakat agar mereka dapat. senyatanya menjadi tidak maksimal karena. menikmati semua hak-hak yang diberikan. hanya untuk melakukan kewajiban kerja. oleh hukum.. dan. bersifat. preventif. saja,. sedangkan. b.. Menurut Philipus M. Hadjon membagi. terbentuknya BPSK tidak menjadi prioritas. perlindungan hukum kedalam dua bagian. bagi pemerintahan di daerah padahal ini. yaitu. diamanatkan oleh pasal 49 UUPK. Alasan. c.. Perlindungan. hukum. represif. yaitu. yang dikemukaan tidak ada payung hukum. dengan cara menerapkan sanksi terhadap. yang merupakan produk legislasi di daerah. pelaku agar dapat memulihkan hukum. bagi pendiriannya dan keberadaannya menjadi. pada keadaan sebenarnya. Perlindungan. beban bagi APBD masing-masing daerah.. jenis ini biasanya dilakukan di pengadilan. B.. Rumusan. Model. •. Pengaturan. yaitu. Hukum BPSK sebagai Perwujudan. adalah. ini misalnya. suatu. keputusan tersebut.. represif, baik yang lisan maupun yang. •. tertulis. Dengan kata lain dapat dikatakan. yang harus diberikan oleh aparat. gambaran tersendiri dari fungsi hukum itu. penegak hukum untuk memberikan. sendiri, yang memiliki konsep bahwa hukum kemanfaatan. dan. pengertian. hukum diantaranya:. dari. fisik dari gangguan dan berbagai. kedamaian.. ahli untuk mengungkapkan pendapatnya mengenai. rasa aman, baik secara pikiran maupun. ketertiban,. Pengertian di atas mengundang beberapa perlindungan. Menurut CST Kansil Perlindungan Hukum adalah berbagai upaya hukum. bahwa perlindungan hukum sebagai suatu. kepastian,. sebelum pemerintah. atau diminta pendapatnya mengenai. yang bersifat preventif maupun yang bersifat. keadilan,. yang. rakyat dapat mengajukan keberatan. hukum ke dalam bentuk perangkat baik. suatu. hukum. menetapkan suatu aturan/keputusan. perlindungan yang diberikan kepada subyek. memberikan. perlindungan. Preventif. sengketa Perlindungan hukum jenis. di Wilayah Madura hukum. hukum. bertujuan untuk mencegah terjadinya. Perlindungan terhadap Konsumen Perlindungan. Perlindungan. ancaman dari pihak manapun. d.. Menurut Muktie, A. Fadjar Perlindungan Hukum adalah penyempitan arti dari perlindungan, dalam hal ini hanya. (7) Murni dan Sri Maharani MTVM, Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen.... perlindungan. oleh. hukum. saja.. 8.. Ordonnantie (Ordonansi Obat Keras),. terkait pula dengan adanya hak dan. S. 1937-641. 9.. dalam. 1938-86.8. interaksinya. dengan. sesama. Pada sisi lain, dalam beberapa kitab. subyek hukum manusia memiliki hak. undang-undang. dan kewajiban untuk melakukan suatu. ketentuan yang dapat digunakan untuk. tindakan hukum. Pengaturan. tentang. perlindungan. konsumen di Indonesia telah dimulai sejak besar. peraturan-peraturan. tersebut. pada. saat ini sudah tidak berlaku lagi. Beberapa. 1.. 2.. Ordonnantie. Gangguan), S. 1926-226 jo. S. 1927449, jo. S. 1940-14 dan 450. Loodwit. Ordonnantie. (Ordonansi. Timbal Karbonat), S. 1931 No. 28. Tin Ordonnantie (Ordonansi Timah Putih), S. 1931-509. 5.. Vuurwerk. Ordonnantie. (Ordonansi. Petasan), S. 1932-143. 6.. Verpakkings Ordonnantie (Ordonansi Kemasan), S. 1935 No. 161.. 7.. Ordonnantie Op de Slacth Belasting (Ordonansi Pajak Sembelih), S. 1936671.. KUHD: tentang pihak ketiga yang penumpang/barang muatan pada hukum maritim, ketentuan mengenai perantara,. Eigendom,S, (Ordonansi. KUH Perdata: Bagian 2, Bab V, Buku. harus dilindungi, tentang per­ lindungan. asuransi, surat berharga, kepalitian, dan. 1912-545, jo. S. 1913 No. Hinder. beberapa. dalam perjanjian jual beli.. konsumen pada saat itu antara lain: Industriele. terdapat. II mengatur tentang kewajiban penjual. peraturan yang berkaitan dengan perlindungan Reglement. juga. melindungi konsumen, yaitu:. zaman Hindia Belanda, kendatipun sebagian. 4.. Ordonnantie. (Ordonansi Penyaluran Perusahaan), S.. 7. 3.. Bedrijfsrelementerings. oleh manusia sebagai subyek hukum manusia serta lingkungannya. Sebagai. 2.. Geneesmiddelen. Perlindungan yang diberikan oleh hukum, kewajiban, dalam hal ini yang dimiliki. 1.. Sterkwerkannde. 209. sebagainya. 3.. KUH. Pidana:. tentang. pemalsuan,. penipuan, pemalsuan merk, persaingan curang, dan sebagainya.9 Peranan. konsumen,. produsen. dan. pemerintah dalam mewujudkan perlindungan konsumen, merekomendasikan Dalam upaya mewujudkan perlindungan konsumen sangat tergantung pada peran dan sikap kritis konsumen sebagai pembeli barang atau jasa. Namun, faktor lain yang juga tidak kalah penting adalah sikap produsen sebagai pihak pemroduksi barang atau jasa yang seharusnya berorientasi pada kepuasan konsumen dan. 7 Tesis Hukum, Pengertian, Perlindungan Hukum Menuru Para Ahli, http://tesishukum.com/pengertianperlindungan-hukum-menurut-para-ahli/, diakses 28 Agustus 2014 pukul 19.00 WIB. 8 Zulham, Hukum Perlindungan Konsumen, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, 2013, hlm. 32. 9 Ibid., hlm. 33.. (8) ARENA HUKUM Volume 8, Nomor 2, Agustus 2015, Halaman 147-399. 210. barang yang diproduksi memenuhi standar. pernyataan bahwa tindakan individu adil. mutu yang telah ditetapkan. Pemerintah dalam. atau tidak adli berarti legal atau illegal, yaitu. hal ini berkaitan dengan pembuatan Undang-. tindakan tersebut sesuai atau tidak dengan. Undang. norma hukum yang valid untuk menilai. Perlindungan. Konsumen,. dan. Departemen Perdagangan harus mengawasi produk atau jasa yang beredar di dalam. sebagai bagian dari tata hukum positif.11 Perlindungan. konsumen. merupakan. perdagangan dalam negeri, yang diekspor. masalah nasional sebab pada dasarnya semua. maupun yang diimpor, serta peran dari. orang adalah konsumen, melindungi konsumen. aktivitas organisasi konsumen itu sendiri.10. adalah melindungi semua orang. Persoalan. Dirumuskan Tujuan Negara RI dalam. perlindungan hukum kepada konsumen adalah. Pembukaan UUD Negara RI Tahun 1945,. masalah hukum nasional, oleh karena itu. Alinea ke IV:. perlindungan terhadap konsumen bertujuan. “Kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi. segenap. bangsa. Indonesia. dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk. memajukan. mencerdaskan. kesejahteraan. kehidupan. umum,. bangsa,. dan. ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial”. Keadilan dapat dimaknai sebagai legalitas. Adalah adil jika suatu aturan diterapkan pada semua kasus di mana menurut isinya memang aturan tersebut harus diaplikasikan. Adalah tidak adil jika suatu aturan diterapkan pada satu kasus tetapi tidak pada kasus lain yang sama. Keadilan dalam arti legalitas adalah suatu kualitas yang tidak berhubungan dengan isi tataran aturan positif, tetapi dengan pelaksanaannya. Menurut legalitas,. untuk menjamin keselamatan, kemananan, dan kesehatan warga negara, sebagai tujuan negara. Pasal 28 D butir (1) UUD RI Tahun 1945 mengatur: setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama dihadapan hukum”. Pasal 28 I, butir (4): “Perlindungan, pemajuan, penegakan dan pemenuhan hak asasi manusia adalah tanggung jawab Negara terutama pemerintah”. Perlindungan konsumen menjadi penting karena selama ini kedudukan konsumen pada umumnya lemah di hadapan pelaku usaha, merupakan kewajiban Negara melindungi hak-hak konsumen, sebagai bentuk pengakuan terhadap Hak Asasi Manusia, oleh karenanya akan dirumuskan berdirinya BPSK di wilayah Madura, sebagaimana analisa yuridis di bawah ini.. 10 Euis Soliha, Peranan Konsumen, Produsen dan Pemerintah dalam Mewujudkan Perlindungan Konsumen, Jurnal Gema Stikubank, Volume 31 No. 5, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Stikubank, Semarang, 1999, hlm. 93-105. 11 Jimly Asshiddiqie & M.Ali Safa’at, Teori Hans Kelsen Tentang Hukum, Konstitusi Press, Jakarta, 2012, hlm. 21.. (9) Murni dan Sri Maharani MTVM, Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen.... 211. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999. tentang Perlindungan Konsumen, dimana. tentang Perlindungan Konsumen merupakan. dalam undang-undang tersebut ditentukan. produk hukum yang bersifat peraturan. juga mengenai lembaga yang bertugas. payung” mengatur penyelesaian sengketa. menyelesaikan sengketa konsumen yang. konsumen. Penyelesaian sengketa konsumen. timbul dari suatu transaksi konsumen. Salah. dilakukan dengan 2 jalan Penyelesaian. satu lembaga yang dimaksud adalah Badan. Sengketa Konsumen hanya dari aspek perdata. Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK).. atau pertanggungjawaban perdata dengan cara. BPSK sebagai salah satu lembaga penyelesaian. melalui mediasi atau konsiliasi atau arbitrasi.. sengketa mempunyai karakteristik khusus. Pada dasarnya upaya penyelesaian sengketa. karena mempunyai sifat multifungsi, selain. konsumen bersifat sukarela artinya pelaku. sebagai adjudication juga sekaligus sebagai. usaha yang menolak atau tidak memberikan. consultative function. Penyelesaian melalui. tanggapan atau bahkan tidak memenuhi ganti-. lembaga ini merupakan alternatif yang dapat. rugi maka dapat memberikan kesempatan. ditempuh konsumen secara sukarela untuk. kepada konsumen untuk mengajukan gugatan. memperjuangkan pemenuhan hak konsumen. kepada. selain melalui peradilan umum.13. Badan. Penyelesaian. Sengketa. Konsumen atau mengajukan ke pengadilan. Wawancara mendalam dengan narasumber. umum. Tuntutan ganti-rugi dan atau tuntutan. dari instansi teknis terkait perlindungan. pidana dapat dilakukan oleh konsumen. konsumen di wilayah Madura dan hasil. yang dirugikan atau ahli warisnya dilakukan. analisis yuridis dalam penelitian ini, dapat. melalui gugatan perwakilan atau oleh lembaga. di tegaskan bahwa untuk menentukan model. swadaya masyarakat/hak gugat LSM.12. pengaturan hukum bagi pendirian BPSK di. Dengan dasar filosofi bahwa konsumen. Madura ini ada dua pendapat hukum yang. tidak mengetahui secara pasti rangkaian proses. bisa dipertimbangkan:. produksi suatu produk yang menyebabkan. 1.. konsumen rentan terhadap berbagai bentuk kecurangan yang mungkin dilakukan oleh. Tidak bisa di bentuk BPSK, karena tidak ada Peraturan Daerah yang mengaturnya.. 2.. Membentuk BPSK berdasarkan amanat. pelaku usaha, menjadi acuan perlu adanya. pasal 49 UUPK tanpa Peraturan Daerah.14. perlindungan pada konsumen. Perlindungan. Kedua pendapat tersebut sama-sama. konsumen yang dimaksud secara khusus. bisa di terima alasan pendukungnya, dengan. diatur dalam UU No. 8 Tahun 1999. analisis yuridis sebagaimana berikut ini:. 12 Ari Purwadi, Model Penyelesaian Sengketa Konsumen di Indonesia, Jurnal Yustika, Volume 4 No. 2, Desember 2001, Media Hukum dan Keadilan, 2001, hlm. 254-273. 13 Bernadetta T.Wulandari, Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Sebagai Alternatif Upaya Penegakan Hak Konsumen di Indonesia, Gloria Juris, Volume 6 No. 2, Oktober 2006, hlm. 142-151. 14 Hasil FGD dengan instansi terkait perlindungan konsumen di wilayah Madura, sepanjang 2013-2014.. (10) 212. 1.. ARENA HUKUM Volume 8, Nomor 2, Agustus 2015, Halaman 147-399. Pertama, tidak adanya peraturan daerah. diatur sebagai berikut:. menyebabkan tidak berdirinya BPSK. (1) Pembentukan dan susunan Perangkat. di Madura.. Daerah sebagaimana dimaksud dalam. Pihak instansi teknis terkait sebagai. Pasal 209 ayat (1) dan ayat (2) ditetapkan. representative. dengan Perda.. dari. pemerintah. menyatakan bahwa untuk bisa mendirikan. (2) Perda sebagaimana dimaksud pada ayat. BPSK di wilayah Madura harus terlebih. (1) berlaku setelah mendapat persetujuan. dahulu di bentuk Peraturan Daerahnya.. dari Menteri bagi Perangkat Daerah. Pendapat ini bisa kita cermati melalui. provinsi dan dari gubernur sebagai wakil. argumentasi hukum berikut: bahwasanya. Pemerintah Pusat bagi Perangkat Daerah. sebuah “Badan” baru dalam sistem. kabupaten/kota.. penyelenggaraan pemerintahan di daerah. (3) Persetujuan. harus diperhatikan pengaturan yang. sebagai. mengacu pada Undang-undang nomor 23. sebagaimana dimaksud pada ayat (2). tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. diberikan berdasarkan pemetaan Urusan. (Selanjutnya di singkat UU 23/2014),. Pemerintahan Wajib yang tidak berkaitan. Pasal 208 mengatur:. dengan Pelayanan Dasar dan Urusan. (1) Kepala daerah dan DPRD dalam. Pemerintahan. menyelenggarakan. Urusan. Pemerintahan dibantu oleh Perangkat. wakil. atau. gubernur. Pemerintah. Pilihan. Pusat. sebagaimana. dimaksud dalam Pasal 24. (4) Kedudukan,. Daerah. (2) Perangkat. Menteri. susunan. organisasi,. perincian tugas dan fungsi, serta tata kerja Daerah. sebagaimana. Perangkat Daerah sebagaimana dimaksud. dimaksud pada ayat (1) diisi oleh. pada ayat (1) ditetapkan dengan Perkada.. pegawai aparatur sipil negara.. Memperhatikan Pasal 209 jo. Pasal 212. Selanjutnya dalam Pasal 209 Ayat (2) UU. UU 23/2014 maka “Badan” sebagai salah satu. 23/2014, di atur bahwa: Perangkat Daerah kabupaten/kota terdiri atas:. unsur perangkat daerah, pembentukannya. a.. sekretariat daerah;. b.. sekretariat DPRD;. “badan” dimaksud dengan sebuah “Peraturan. c.. inspektorat;. d.. dinas;. e.. badan; dan. f.. Kecamatan. Pembentukan dan Susunan Perangkat. Daerah dalam Pasal 212 UU 23/2014 juga. harus di dahului dengan diaturnya pendirian Daerah”. Dengan demikian BPSK di wilayah Madura sesuai amanat pasal 49 UUPK baru bisa di bentuk bila masing-masing pemerintahan daerah terlebih dahulu mengaturnya dalam sebuah “Peraturan Daerah” tentang BPSK. 2.. Kedua, Membentuk BPSK berdasarkan. (11) Murni dan Sri Maharani MTVM, Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen.... amanat pasal 49 UUPK tanpa Perda.. anggota badan penyelesaian sengketa. Pendapat kedua terkait pengaturan hukum. konsumen ditetapkan oleh Menteri.. pendirian BPSK di Madura memberikan. Pengaturan pada pasal 49 ayat 1 UUPK. argumentasi terbalik dengan pendapat. menyebutkan bahwa Pemerintah di tingkat. pertama tetapi dengan mengacu pada. kabupaten diwajibkan untuk membentuk. pasal-pasal yang sama dalam Undang-. BPSK. Sedangkan di ayat 3 disebutkan. Undang pemerintahan Daerah.. bahwa keanggotaan BPSK terdiri dari unsur. Kalau kita perhatikan dalam pasal 49 UUPK yang mengatur: 1.. 2.. Pemerintah. pemerintah, unsur konsumen, dan unsur pelaku usaha.. membentuk. badan. Oleh karena unsur BPSK yang melibatkan. penyelesaian sengketa konsumen di. pihak di luar pemerintah maka “Badan” di. Daerah Tingkat II untuk menyelesaikan. maksud bisa di kategorikan sebagai “Badan”. sengketa konsumen di luar pengadilan.. yang bersifat Independen sehingga tidak. Untuk dapat diangkat menjadi anggota badan penyelesaian sengketa konsumen, seseorang harus memenuhi syarat sebagai berikut: a.. warga negara Republik Indonesia;. b.. berbadan sehat;. c.. berkelakuan baik;. d.. tidak. pernah. e.. memiliki. wajib tunduk pada pengaturan pada UndangUndang Pemerintahan Daerah khususnya Pasal 209 jo Pasal 212 UU 23/2014, dengan demikian tanpa menunggu adanya Perda khusus mengenai BPSK seharusnya sudah bisa di bentuk “Badan” dimaksud dengan. dihukum. karena. pengetahuan. dan. kejahatan; pengalaman di bidang perlindungan. berlandaskan pada pengaturan: •. f.. •. sebagaimana. dimaksud. pada ayat (2) terdiri atas unsur. unsur. •. sedikit-dikitnya 3 (tiga) orang, dan sebanyak-banyaknya 5 (lima) orang. 4.. Pengangkatan. dan. pemberhentian. 301/MPP/. Surat Keputusan Menteri Perindustrian dan. Perdagangan. Nomor.. 350/MPP/. Kep/12/2001 tentang Pelaksanaan Tugas dan. sebagaimana. dimaksud pada ayat (3) berjumlah. Nomor. Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen. unsur pelaku usaha. setiap. Perdagangan. Perindustrian. Pemberhentian Anggota dan Sekretariat. pemerintah, unsur konsumen, dan Anggota. Menteri. Kep/10/2001 tentang Pengangkatan dan. berusia sekurang-kurangnya 30 (tiga Anggota. Keputusan dan. puluh) tahun. g.. Undang-undang No. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen pasal 49. konsumen;. 3.. 213. Wewenang. Badan. Penyelesaian. Sengketa Konsumen •. Keputusan dan. Menteri. Perdagangan. Perindustraian. Nomor. 419/MPP/. Kep/4/2001 tentang Pembentukan Tim. (12) ARENA HUKUM Volume 8, Nomor 2, Agustus 2015, Halaman 147-399. 214. Penyeleksi Penetapan Anggota Badan. Kep/8/2002 Tentang Pengangkatan Anggota. Penyelesaian Sengketa Konsumen. BPSK pada Pemerintah Kota Makassar, Kota. Kedua. pendapat. atas. Palembang, Kota Surabaya, Kota Bandung,. memang sama-sama membawa konsekuensi. Kota Semarang, Kota Yogyakarta dan Kota. yang. Medan. Pada diktum ketiga diatur:. berbeda,. tersebut. yang. mana. di bila. tidak. memperdebatkan adanya peraturan daerah. Kepada anggota Badan Penyelesaian. maka BPSK bisa segera di wujudkan di. Sengketa Konsumen sebagaimana dimaksud. Madura. Akan tetapi bila menjadikan BPSK. dalam. sebagai bagian dari “Badan” yang dimaksud. Honorarium setiap bulan terhitung sejak. dalam Undang-Undang Pemerintahan Daerah. tanggal pelantikan dengan ketentuan sebagai. maka harus di atur terlebih dahulu dengan. berikut:. payung hukumnya yaitu Peraturan Daerah.. a.. Menurut. hemat. diberikan. Honorarium. terhitung. sejak. menimbulkan polemik di kemudian hari. akhir. lebih baik di buatkan aturan khusus terkait. 2002 dibebankan kepada DIP Proyek. pendirian BPSK di daerah ini, hal yang. Pemberdayaan Perlindungan Konsumen. sangat sensitif dalam hal ini adalah terkait. Tahun Anggaran 2002 (Mata Anggaran. dengan penganggaran. Apalagi beberapa. 01.5203.B.5960). BPSK. Perlindungan. yang. agar. Pembayaran. PERTAMA. tidak. sebelumnya. kami. Diktum. sudah. berdiri. pelantikan. sampai. DesemberTahun. pada. Konsumen. dengan Anggaran. Direktorat Direktorat. pelaksanaannya dibebankan pada APBN dan. Jenderal Perdagangan Dalam Negeri. APBD, dan pengesahan pendiriannya dengan. Departemen. payung hukum anatara lain dalam bentuk. Perdagangan;. Keputusan Presiden Nomor 90 Tahun 2001. b.. Pembayaran. Perindustrian Honorarium. dan Anggota. tentang Pembentukan Badan Penyelesaian. Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen. Konsumen Pada Pemerintah Kota Medan,. terhitung mulai 1 Januari 2003 dibebankan. Kota Palembang, Kota Jakarta Pusat, Kota. kepada. Jakarta Barat, Kota Bandung, Kota Semarang,. Belanja Daerah (APBD) pada masing-. Kota Yogyakarta, Kota Surabaya, Kota. masing Pemerintah Kota sebagaimana. Malang,dan Kota Makassar. Pasal 3 pada. dimaksud dalam Diktum PERTAMA.. Keppres ini mengatur “Biaya pelaksanaan. Anggaran. Perkembangannya. Pendapatan. dengan. dan. Keputusan. tugas BPSK dibebankan kepada Anggaran. Presiden nomor Keputusan Presiden No. 108. Pendapatan Belanja Negara dan Anggaran. Tahun 2004 Tentang Pembentukan Badan. Pendapatan Belanja Daerah”. Kemudian. Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK). dikuatkan lagi dengan Keputusan Menteri. dan Keputusan Presiden No. 23 Tahun 2006. Pedagangan dan Industri Nomor: 605/MPP/. Tentang Pembentukan Badan Penyelesaian. (13) Murni dan Sri Maharani MTVM, Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen.... Sengketa. Konsumen. (BPSK). yang. 215. Simpulan. mengesahkan berdirinya BPSK di Kabupaten/. Konsumen di wilayah Madura juga. Kota: Pada Tahun 2004 di “Pemerintah Kota. merupakan bagian dari warga negara di. Kupang, Kota Samarinda, Kota Sukabumi,. Indonesia yang berhak atas perlakuan yang. Kota Bogor, Kota Kediri, Kota Mataram,. sama. Kota Palangkaraya dan pada Kabupaten. terhadap hak asasi manusia berdasarkan Pasal. Kupang, Kabupaten Belitung, Kabupaten. Pasal 28 D butir (1) dan pasal 28 I butir (4). Sukabumi, Kabupaten Bulungan, Kabupaten. UUD RI Tahun 1945. sebagai. perwujudan. perlindungan. Serang, Kabupaten Ogan Komering Ulu dan. Kebijakan terkait perlindungan konsumen. Kabupaten Jeneponto, ditambah tahun 2006 di. pasca di undangkannya UUPK nomor 8 Tahun. pemerintah Kota Pekalongan, Kota Parepare,. 1999 di wilayah Madura masih terbatas pada. Kota Pekanbaru, Kota Denpasar, Kota Batam,. usaha yang bersifat preventif yaitu berupa. Kabupaten Aceh Utara dan Kabupaten. pengawasan melalui operasi pasar oleh dinas. Serdang Bedagai.. terkait dan sosialisasi perlindungan konsumen. Kedua pada. Keputusan. diktum. ke. tiga. Presiden mengatur. tersebut Biaya. berbentuk penyuluhan dan brosur menjadi konsumen cerdas.. pelaksanaan tugas BPSK dibebankan kepada. Model pengaturan hukum yang dapat. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah,. menjadi dasar bagi pendirian BPSK di Madura. hal ini sangat berbeda dengan dua Keppres. dapat diawali dengan membuat “Peraturan. sebelumnya yang masih memberikan beban. Daerah” tentang perlindungan konsumen, hal. terhadap APBN dalam rangka pelaksanaan. ini untuk memberikan kepastian hukum bagi. tugas. sudah. keberadaan BPSK terutama berkaitan dengan. seharusnya sebelum pembentukan BPSK. masalah pendanaan operasional lembaga,. yang pengesahannya dilakukan oleh Presiden. selanjutnya baru diusulkan kepada Presiden. di berikan payung hukum melalui “Peraturan. Republik. Daerah” hal ini untuk menguatkan institusi ini. pengesahan lembaganya.. BPSK.. Dengan. demikian. sendiri, sehingga pada pelaksanaanya yang. Indonesia. Perwujudan. untuk. perlindungan. kepentingan konsumen. dibebankan dengan anggaran daerah benar-. sebagai pemenuhan hak asasi manusia. benar menjadi “Badan” yang keberadaannya. di. menyesuaikan. daerah. berlandaskan nilai keadilan dan perlindungan. meskipun hanya bersifat ‘small court”.. bagi masyarakat Madura, oleh karenanya. Terlebih urusan anggaran yang selama ini. program legislasi daerah perlu merespon. menjadi alasan tidak berdirinya BPSK di. urgensi pembentukan BPSK di Madura.. Madura.. dengan. otonomi. wilayah. Madura. sudah. seharusnya. (14) ARENA HUKUM Volume 8, Nomor 2, Agustus 2015, Halaman 147-399. 216. DAFTAR PUSTAKA Buku. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.. Jimly Asshiddiqie & M.Ali Safa’at, 2012, Teori Hans Kelsen Tentang Hukum,. Undang-undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.. Konstitusi Press, Jakarta. Bambang. Sunggono,. 2006,. Pengantar. Keputusan. Menteri. Perindustrian. Metode Penelitian Hukum, Rajawali,. Perdagangan. Jakarta.. Kep/10/2001 tentang Pengangkatan. Zulham,. 2013,. Hukum. Nomor. dan. dan Pemberhentian Anggota dan. Perlindungan. Konsumen, Kencana Prenada Media. Sekretariat. Group, Jakarta.. Sengketa Konsumen. Surat. Jurnal Purwadi, Ari, 2001, Model Penyelesaian Sengketa Konsumen di Indonesia, Jurnal Yustika, Volume 4 No. 2, Media Hukum dan Keadilan, Fakultas Hukum Universitas Surabaya. Euis Soliha, 1999, Peranan Konsumen, Produsen. dan. Pemerintah. dalam Mewujudkan Perlindungan Konsumen, Volume 31 No. 5, Jurnal Gema Stikubank, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Stikubank Semarang. T.Wulandari,. Bernadetta. 2006,. Badan. Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Sebagai. Alternatif. Upaya. Penegakan. Hak Konsumen di Indonesia, Jurnal Hukum Gloria Juris, Volume 6, No. 2, Fakultas Hukum Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta.. Peraturan Perundang-undangan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945.. 301/MPP/. Badan. Keputusan. Penyelesaian. Menteri. Perindustrian. dan Perdagangan Nomor. 350/MPP/ Kep/12/2001 Tugas. Pelaksanaan. tentang. dan. Wewenang. Badan. Penyelesaian Sengketa Konsumen. Keputusan. Menteri. Perdagangan Kep/4/2001. Perindustraian Nomor. tentang. dan. 419/MPP/. Pembentukan. Tim Penyeleksi Penetapan Anggota Badan. Penyelesaian. Sengketa. Konsumen.. Naskah Internet Koran Madura, Kemenag Belum mampu Mendeteksi, http://www.koranmadura. com/kemenag-belum-mampumendeteksi/. Tesis Hukum, Pengertian, Perlindungan Hukum. Menuru. Para. Ahli,. http://tesishukum.com/pengertianperlindungan-hukum-menurut-paraahli/.. (15)

Referensi

Dokumen terkait

Pasal 23 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen menjelaskan bahwa apabila pelaku usaha menolak dan atau tidak memberikan tanggapan dan

perlindungan konsumen serta menunjukkan bahwa perlindungan konsumen menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat. Pembagian anggota BPSK ke dalam

Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen adalah untuk menangani penyelesaian sengketa antara konsumen dan pelaku usaha/ produsen yang pada umumnya meliputi jumlah nilai

UU Perlindungan Konsumen ini juga mengatur tentang Hak dan Kewajiban Pelaku Usaha, pada Pasal 6 mengatur tentang haknya yaitu: hak; hak untuk mendapatkan

Salah satu yang menyebabkan kedudukan konsumen lebih lemah bila dibandingkan dengan kedudukan pelaku usaha adalah konsumen pada umumnya kurang mendapatkan akses informasi

Dari Perlindungan Hak Asasi Manusia 175 Ari Puryadi.. PERSPEKTIF Volume IX No. Jika isinya kurang dari yang seharusnya, maukah pelaku usaha memberi ganti-rugi kepada konsumen ?,

Dalam Undang-Undang Perlindungan Konsumen telah diatur pula hak dan kewajiban pelaku usaha serta larangan-larangan yang bertujuan untuk memberi perlindungan

Upaya Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen dalam menciptakan Konsumen dan pelaku usaha yang cerdas dan sadar akan hak dan kewajibannya adalah dengan melakukan