• Tidak ada hasil yang ditemukan

bahan ajar pendidikan lingkungan hidup - Repository Unpak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "bahan ajar pendidikan lingkungan hidup - Repository Unpak"

Copied!
89
0
0

Teks penuh

Pendidikan lingkungan hidup memegang peranan yang sangat penting dalam mengatasi permasalahan lingkungan hidup yang muncul saat ini. Pendidikan lingkungan hidup yang ditanamkan sejak dini diharapkan dapat menumbuhkan sikap positif terhadap kelestarian lingkungan hidup.

Perkembangan Pendidikan Lingkungan Hidup di Tingkat Internasional

Perkembangan Pendidikan Lingkungan Hidup di Tingkat ASEAN

Perkembangan Pendidikan Lingkungan Hidup di Indonesia

Sebagai tindak lanjut perjanjian tahun 2005, pada tahun 2006 Kementerian Lingkungan Hidup mengembangkan program pendidikan lingkungan hidup pada tingkat pendidikan dasar dan menengah melalui program Adiwiyata. Program ini dilaksanakan di 10 sekolah di Pulau Jawa sebagai sekolah percontohan yang mengikutsertakan perguruan tinggi dan LSM yang bergerak di bidang pendidikan lingkungan hidup.

Kendala Pendidikan Lingkungan Hidup

Pada tahun 1996, disepakati kerjasama pertama antara Kementerian Pendidikan dan Kementerian Lingkungan Hidup, yang diperbaharui pada tahun 2005 dan 2010. Kekhawatiran pemerintah yang tidak dapat mengalokasikan dan menambah anggaran untuk pendidikan lingkungan hidup juga berdampak pada pengembangan PLH.

Karakteristik Peserta Didik Pendidikan Dasar

Fase Perkembangan Anak

Koordinasi otot belum sempurna c) Suka berkelahi. e) Antusias secara aktif terhadap bunyi-bunyi yang teratur 2) Ciri-ciri kecerdasan. Anak-anak SD tingkat bawah senang menirukan apa yang mereka lihat saat bermain... gerakan-gerakan yang mereka lihat di TV atau gerakan-gerakan yang dilakukan langsung oleh orang lain, teman atau binatang.

Perkembangan Tugas Anak Usia Sekolah Dasar

Tugas-tugas perkembangan yang diuraikan di atas menggambarkan realisasi kematangan biologis dan psikologis seseorang, harapan-harapan masyarakat, serta tuntutan budaya dan agama. Untuk mencapai tugas perkembangan tersebut, sekolah dapat melakukan berbagai upaya, yaitu: (Yusuf, 2011:19).

Kondisi fisik yang mendorong anak memasuki dunia bermain dan bekerja membutuhkan keterampilan.

Tujuan Pengembangan Kurikulum PLH Pada Pendidikan Dasar

Tujuan tingkat 1 dalam pengembangan kurikulum pendidikan lingkungan hidup pada pendidikan dasar adalah pengetahuan tentang konsep dasar ekologi. Tujuan tingkat kedua dalam pengembangan kurikulum pendidikan lingkungan hidup pada pendidikan dasar adalah penyadaran konsep, yaitu memberikan semangat kepada setiap orang.

Strategi Pembelajaran Pendidikan Dasar pada Pendidikan Dasar

Tujuan pengembangan kurikulum pendidikan lingkungan hidup tingkat 4 pada pendidikan dasar adalah solusinya, yaitu membantu setiap individu memperoleh keterampilan dalam mengidentifikasi dan memecahkan permasalahan lingkungan hidup serta memberikan motivasi kepada setiap individu untuk berperan aktif dalam memecahkan permasalahan lingkungan hidup.

Pendekatan Pendidikan Lingkungan Hidup

Pendekatan Monolitik

Pendekatan Terpadu (Integratif)

Penggabungannya harus dilakukan secara tepat agar pengetahuan mata pelajaran yang dijadikan kombinasi tidak berubah komposisinya. Mata pelajaran utama sebagai wadah integrasi adalah Pendidikan Agama, Bahasa Indonesia, Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, Pendidikan Jasmani dan Pendidikan Kewarganegaraan.

Implementasi PLH Pada Pendidikan Dasar

  • Anak SD Senang Bermain
  • Anak SD Senang Bergerak
  • Anak usia SD Senang Bekerja dalam Kelompok
  • Anak SD Senang Merasakan atau Melakukan/memperagakan Sesuatu Secara Langsung
  • Bahan Diskusi

Sifat ini mempunyai implikasi bahwa guru hendaknya merancang model pembelajaran yang memungkinkan anak bekerja atau belajar dalam kelompok. Oleh karena itu guru hendaknya merancang model pembelajaran yang memungkinkan anak terlibat langsung dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, guru hendaknya mengembangkan pembelajaran yang mengandung unsur bermain, memungkinkan siswa bergerak atau bergerak dan bekerja atau belajar dalam kelompok, dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat langsung dalam pembelajaran.

Prosedur ini merupakan cara pembelajaran yang menekankan pada keterlibatan siswa sehingga mampu mengkonstruksi pengetahuan dan keterampilannya.

Karakteristik Siswa Pada Sekolah Menengah

  • Perkembangan Fisik/Jasmani
  • Perkembangan Intelektual
  • Pemikiran Sosial dan Moralitas
  • Perkembangan Pemikiran Politik
  • Perkembangan Agama dan Keyakinan
  • Perbedaan Individual Pada Anak Usia Sekolah Menengah
  • Kebutuhan Anak Usia Sekolah Menengah

Mereka mempertimbangkan gagasan dan pandangan politik yang lebih abstrak dan melihat banyak hubungan di antara keduanya. Perbedaan psikis atau kejiwaan meliputi perbedaan tingkat kecerdasan atau lebih dikenal dengan kecerdasan, perbedaan kepribadian, perbedaan minat, perbedaan sikap dan kebiasaan belajar. Pada pendekatan kedua, perbedaan individu pada siswa SMA berbeda-beda menurut perbedaan kemampuan potensial dan kemampuan sebenarnya.

Menurut kajian kebutuhan siswa sekolah menengah, berdasarkan konsep kebutuhan Murray, seorang guru harus peka terhadap kebutuhan siswanya (terutama 7 kebutuhan yang menonjol pada remaja).

Tabel 1.  Kelompok Hasil Tes Inteligensi  IQ  Presentase dari
Tabel 1. Kelompok Hasil Tes Inteligensi IQ Presentase dari

Pendidikan Lingkungan Pada Peserta Didik Usia Sekolah Menengah

Langkah selanjutnya adalah memperkenalkan prinsip-prinsip keberlanjutan dan etika lingkungan melalui diskusi kelas yang aktif (Adisendjaja, 2008). Guru dapat mendorong siswa untuk memperluas keterampilannya dalam menerapkan prinsip keberlanjutan dan etika lingkungan dengan memberikan contoh. Dengan demikian, jika konsep atau bahan ajar PLH diajarkan dengan cara tersebut di atas, yaitu dengan melibatkan siswa secara aktif (tidak sekadar menyelesaikan LKS, tetapi aktif secara mental), diharapkan akan terbentuk siswa yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap. yang peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup dan mampu berperan aktif dalam penyelesaian permasalahan lingkungan hidup, mempunyai kemampuan menerapkan prinsip keberlanjutan dan etika lingkungan hidup dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan demikian, akan terbangun masyarakat yang peduli dan mampu menerapkan prinsip keberlanjutan dan etika lingkungan.

Bahan Diskusi

Dengan keterlibatan siswa yang maksimal dalam pembelajarannya maka siswa akan mempunyai pengetahuan yang lebih mapan. Membuat RPP materi pembelajaran terkait isu lingkungan hidup, merancang pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran berbasis masalah, pembelajaran penemuan, atau pembelajaran berbasis proyek (pilih salah satu). Gunakan pendekatan konstruktivis sampai siswa dapat merangkum temuan mereka dan menyajikannya di depan kelas.

Karakteristik Peserta Didik Pada Pendidikan Tinggi

Menurut psikolog perkembangan Santrock (1999), dewasa muda berada pada masa transisi yang meliputi transisi fisik, transisi kognitif, dan transisi peran sosial.Dari segi fisik, masa dewasa Permulaan merupakan masa perkembangan fisik yang maksimal. Secara emosional, masa dewasa awal merupakan masa dimana motivasi berprestasi sangat tinggi dengan didukung oleh kekuatan fisik yang prima. Sehingga ada stereotip yang mengatakan masa remaja dan masa dewasa awal adalah masa dimana kekuatan fisik lebih diutamakan daripada kekuatan rasional dalam menyelesaikan masalah.

Masa dewasa awal merupakan masa adaptasi terhadap pola hidup baru dan harapan sosial baru.

Pendidikan Lingkungan Hidup Bagi Peserta Didik Pendidikan Tinggi

Pertimbangan yang mendasarinya adalah seorang lulusan LPTK sebagai lembaga yang menghasilkan tenaga kependidikan (calon guru) harus mampu mengajarkan pendidikan kependudukan dan lingkungan hidup secara terpadu di sekolah pada mata pelajaran yang diajarkan. mata kuliah yang diajarkan secara monolitik dengan memasukkannya ke dalam kelompok MKDU. Ada yang memasukkan pendidikan kependudukan dan lingkungan hidup pada mata kuliah khusus program studi, seperti Jurusan Pendidikan Biologi, Pendidikan Geografi dan PPKn.

Munculnya konsep integrasi disebabkan karena kurikulum di perguruan tinggi tidak lagi memperbolehkan penambahan mata pelajaran baru, padahal pencantuman unsur-unsur baru dalam kurikulum sekolah semakin bermanfaat bagi siswa LPTK yang tidak mengajarkannya secara monolitik, melainkan menganut paham integrasi. itu dalam bentuk sekarang. secara integratif, dengan mengintegrasikan pendidikan kependudukan dan lingkungan hidup ke dalam mata kuliah ilmu sosial dasar (dalam kelompok MKDU).

Karakteristik Pembelajaran Pada Masyarakat (Community Based Education)

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional tentang partisipasi masyarakat dalam pendidikan sebagaimana diatur dalam pasal 54 ayat (1) Partisipasi masyarakat dalam pendidikan meliputi partisipasi individu, kelompok, keluarga, organisasi profesi, pengusaha dan masyarakat dalam organisasi dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu pada satuan pendidikan. Demikian pula dengan pendidikan berbasis masyarakat, sebagaimana dimaksud dalam pasal 55 ayat (1), masyarakat berhak menyelenggarakan pendidikan berbasis masyarakat dalam pendidikan formal dan nonformal sesuai dengan rintisan agama, lingkungan sosial, dan budaya untuk kepentingan. masyarakat ayat (2) penyelenggaraan pendidikan didasarkan pada pengembangan dan pelaksanaan kurikulum dan evaluasi pendidikan, serta pengelolaan dan pendanaan sesuai dengan standar nasional pendidikan. Ayat (3) Dana penyelenggaraan pendidikan berbasis masyarakat dapat diperoleh dari organisasi, masyarakat, pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau sumber lain yang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; ayat (4) lembaga pendidikan berbasis masyarakat dapat memperoleh bantuan teknis, subsidi keuangan, dan sumber daya lainnya secara adil dan merata dari pemerintah dan/atau pemerintah daerah.

Implementasi Pendidikan Berbasis Masyarakat

Pengabdian kepada masyarakat menjadi pilar utama dalam memberdayakan dan membantu masyarakat menemukan kelebihannya agar mampu berkembang secara maksimal. Sebagai pendamping, mereka dilatih untuk mampu berkontribusi pada masyarakat dengan berperan sebagai pendamping. Yang perlu diperhatikan dalam program kehumasan di lembaga pendidikan pada hakikatnya adalah masuknya peran orang tua dan masyarakat dalam pengelolaan lingkungan sekolah.

Ada beberapa permasalahan yang sebenarnya tidak diperlukan hanya karena tidak adanya kerjasama orang tua dan masyarakat dalam kegiatan pendidikan.

Kendala dalam Implementasi pendidikan berbasis masyarakat

Hal-hal yang dapat menunjang orang tua dalam mencapai tujuan pendidikan menurut Sergiovanni dalam Sagala, S., 2004 adalah pengembangan kecintaan belajar, berpikir kritis dengan kemampuan pemecahan masalah, apresiasi atau penilaian estetika, kreativitas dan kompetensi individu. Misalnya, beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menjalin hubungan orang tua-guru sebagai mitra pendidikan adalah bahwa orang tua memiliki beragam profesi yang dapat digunakan untuk memimpin pendidikan dengan sedikit atau tanpa pelatihan. Sebab pada hakikatnya sekolah mempersiapkan dua hal, yaitu calon orang tua yang akan menggantikan orang tua saat ini, dan kerjasama serta kerja efektif dengan orang tua (DeRoche.

Pendidkan Lingkungan dalam Penanggulangan Masalah

Jika dilihat dari pendekatan sistem yang menggunakan ketiga aspek input, proses dan output sebagai titik kristalisasinya, maka input PBM/CBE adalah peserta didik yang berasal dari komunitas, proses pendidikan PBM/CBE berlangsung di dalam komunitas tersebut, dengan masukan sumber daya dan lingkungan. masukan, yang terutama berasal dari masyarakat itu sendiri, serta keluaran, yang terjadi dalam masyarakat tersebut. Dalam PBM/CBE, masyarakat yang mengetahui kebutuhan pendidikan warganya haruslah sebuah komunitas: berapa banyak warganya yang harus bersekolah di pendidikan dasar dan menengah pertama atau dasar, berapa banyak yang harus bersekolah di pendidikan menengah, berapa banyak yang harus diikutsertakan. dalam kursus dan sebagainya. Berikut akan kami sebutkan beberapa kegiatan yang perlu diperhatikan masyarakat dalam rangka pelaksanaan PBM/CBE dalam hal perencanaan: Masyarakat harus bisa melakukan apa yang disebut dengan “micro-planning” artinya tidak membuat perencanaan lagi. sebagai orang sentral yang secara alami merencanakan wilayah secara kasar, 'perencanaan makro';.

Kemudian lihat situasi kecamatan, di mana lokasi SMP tersebut, berapa jumlah SD makanan pendamping yang dibutuhkan untuk setiap SMP; berapa jumlah SMP yang harus dibangun;.

Pendidikan Lingkungan Hidup Pada Masyarakat

Informasi yang berkualitas dapat digunakan untuk membangun komunikasi yang efektif antara aktor dan kelompok sasaran, serta untuk pengembangan pendidikan lingkungan hidup. Oleh karena itu, para pelaku pendidikan lingkungan hidup harus berperan jelas dalam pelibatan masyarakat. Metode pelaksanaan pendidikan lingkungan hidup merupakan hal yang penting dan memegang peranan yang sangat penting dalam mewujudkan proses pembelajaran yang berkualitas.

Pengembangan metode pelaksanaan pendidikan lingkungan hidup yang baik (berbasis kompetensi dan tepat guna) dapat meningkatkan mutu pendidikan lingkungan hidup sehingga dapat mencapai target yang diharapkan.

Pendidikan Orang Dewasa dan Lingkungan Hidup 1. Dasar Filosofis Pendidikan Orang Dewasa

Orientasi pendidikan orang dewasa dalam Islam ditujukan untuk memaksimalkan potensi pikiran (`aql) dan hati (qalb) secara bersamaan untuk memahami ayat-ayat kauniyah dan qauliyah Allah SWT. Proses belajar pada orang dewasa dapat memotivasi dirinya untuk mencari ilmu atau keterampilan yang lebih tinggi. Padahal, pendidikan orang dewasa dapat mengakomodir seluruh aspek yang dibutuhkan orang dewasa terkait dengan kegiatan pembelajaran lingkungan hidup.

Memberikan keterampilan literasi, keadilan dan kesehatan kepada orang dewasa yang sebelumnya tidak mempunyai kesempatan untuk belajar.

Metode dan Teknik Pembelajaran Orang Dewasa dalam Pendidikan Lingkungan Hidup

Fase ini bertujuan untuk memotivasi siswa agar kegiatan belajarnya terasa menjadi satu kesatuan. Fase ini bertujuan untuk melibatkan siswa dalam deklarasi, seleksi, desain dan definisi program pembelajaran yang akan mereka laksanakan. Fase ini bertujuan untuk melibatkan siswa dalam proses pembelajaran sesuai dengan kurikulum yang telah mereka sepakati.

METODE PENGAJARAN PENDIDIKAN LINGKUNGAN PADA SISWA SD (BELAJAR DI SEKOLAH ADIWIYATA DKI JAKARTA).

Gambar 2. Contoh kegiatan Konvensi  3.  Konferensi
Gambar 2. Contoh kegiatan Konvensi 3. Konferensi

Gambar

Tabel 1.  Kelompok Hasil Tes Inteligensi  IQ  Presentase dari
Gambar 2. Contoh kegiatan Konvensi  3.  Konferensi
Gambar 3. Contoh kegiatan Konferensi  4.  Lokakarya (Workshop)
Gambar 4. Contoh kegiatan Lokakarya  5.  Seminar
+3

Referensi

Dokumen terkait

The objective of this thesis work is to develop the Hexapod robot and implement the distribute control to the Hexapod robot.. The Hexapod robot is equipped with 18 servos motor