• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAHAN AJAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAHAN AJAR"

Copied!
357
0
0

Teks penuh

(1)

BAHAN AJAR

ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN

OLEH :

DR. HERMIN POEDJIASTOETI, S.SI., M.SI.

(2)

PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN

LINGKUNGAN HIDUP

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)

AMDAL

Kajian mengenaidampak penting

suatuusaha dan/ataukegiatan

yang direncanakan pada lingkungan hidup

yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan.

UU No. 32 / 2009 - Pasal 1 angka 11

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup

DEFINISI AMDAL

Kajian yang perlu dilakukan Pemrakarsa

(terhadap dampak besar dan penting dari rencana kegiatannya) untuk diajukan ke pemerintah (Komisi Penilai AMDAL )

guna mendapatkankeputusan kelayakan lingkungan

(persetujuan kelanjutan pelaksanaan rencana kegiatan).

KATA KUNCI : 1. Kajian

2. Dampak penting 3. Rencana usaha

dan/atau kegiatan 4. Proses

pengambilan keputusan

(9)

PENGERTIAN DAMPAK

(10)
(11)

RENCANA KEGIATAN

AMDAL

RENCANA KEGIATAN LAYAK LINGKUNGAN RENCANA KEGIATAN

TIDAK LAYAK LINGKUNGAN

perbaikan rencana

ya tidak

SURAT KELAYAKAN LINGKUNGAN

DIAGRAM UTAMA: SKEMA AMDAL

KERANGKA PENGERJAAN AMDAL MANFAAT AMDAL

AMDAL & DOKUMEN LINGKUNGAN LAIN AMDAL & PERANGKAT LINGKUNGAN LAIN AMDAL DALAM RANGKAIAN KEGIATAN PERATURAN TERKAIT AMDAL SANKSI AMDAL

LAYAK LINGKUNGAN

?

(12)

Diambil dari

Amdal,UKL-UPL, dan izin lingkungan dalam program keuangan

berkelanjutan. IR. Ari Sudijanto MSE

(13)

Diambil dari

Amdal,UKL-UPL, dan izin lingkungan dalam program keuangan berkelanjutan. IR. Ari Sudijanto MSE

(14)

Diambil dari

Amdal,UKL-UPL, dan izin lingkungan dalam program keuangan berkelanjutan.

IR. Ari Sudijanto MSE

(15)

BAGAIMANA MITIGASI DAMPAK via AMDAL?

(16)

PENILAIAN KELAYAKAN LINGKUNGAN

Tidak layak lingkunganjika:

dampak negatif tidak dapat ditanggulangi biaya penanggulangan

dampak negatif > manfaat dampak positif

Layak lingkunganjika:

Semua dampak negatif sudah dikaji dan dapat dikelola dengan cara yang disepakati seluruh stakeholders

Rencana kegiatan sudah memiliki berbagai upaya untuk mengelola dampak lingkungan yang dapat ditimbulkannya.

RENCANA KEGIATAN LAYAK LINGKUNGAN RENCANA KEGIATAN

TIDAK LAYAK LINGKUNGAN

ya tidak

LAYAK LINGKUNGAN

?

(17)

SURAT KEPUTUSAN KELAYAKAN LINGKUNGAN

Diterbitkan Menteri, Gubernur, Bupati, atau Walikota

atas dasar rekomendasi ‘layak lingkungan’ dari Komisi Penilai AMDAL

Tanpa Surat Keputusan Kelayakan Lingkungan,

Izin Lingkungan dan/atauIzin Usaha dan/atauKegiatan tidak boleh terbit

Kadaluarsa jika rencana kegiatan tidak dilaksanakan dalam 3 tahun

Batal jika:

lokasi kegiatan pindah.

desain, proses, kapasitas, bahan baku, bahan penolong berubah rona lingkungan berubah sangat mendasar

diterbitkan atas rekomendasi Komisi Penilai yang tidak berwenang.

Bagi yang tidak layak lingkungan, Surat Ketidaklayakan Lingkungan

SURAT KELAYAKAN LINGKUNGAN

(18)

AMDAL

DAMPAK POTENSIAL

A

DAMPAK POTENSIAL

B

DAMPAK POTENSIAL

C

DAMPAK POTENSIAL

D

DAMPAK POTENSIAL

E

DAMPAK POTENSIAL

F

DAMPAK PENTING HIPOTETIK

1

DAMPAK PENTING HIPOTETIK

2

DAMPAK PENTING HIPOTETIK

3 EVALUASI

DAMPAK POTENSIAL

PRAKIRAAN DAN EVALUASI

DAMPAK

RENCANA PENGELOLAAN DAMPAK

LINGKUNGAN DAMPAK

PENTING HIPOTETIK

1

DAMPAK PENTING HIPOTETIK

2

DAMPAK PENTING HIPOTETIK

3

P -

P +

TP +

PENILAIAN KELAYAKAN LINGKUNGAN RENCANA

KEGIATAN

RONA LINGKUNGAN

IDENTIFIKASI DAMPAK POTENSIAL

PELINGKUPAN ANALISIS PERENCANAAN

PENGENDALIAN

PENGUMUMAN

KONSULTASI MASYARAKAT

KOMPONEN KEGIATAN

KOMPONEN LINGKUNGAN

KERANGKA PENGERJAAN AMDAL

Dokumen

KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN (KA-ANDAL)

Dokumen

ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN (ANDAL)

Dokumen

RKL

RPL

Surat Kesepakatan KA-ANDAL Surat Kelayakan Lingkungan

(19)
(20)

MANFAAT AMDAL

AMDAL

Aspek PENGAMBILAN KEPUTUSAN Memberikan dasar dan pertimbangan bagi pihak berwenang dalam memutuskan boleh tidaknya suatu rencana kegiatan untuk dilanjutkan.

Aspek TEKNIS

Menghindari, meminimalisasi, memitigasi dampak lingkungan sehingga terwujud pembangunan yang berkelanjutan.

Aspek KOMUNIKASI

Mendapatkan konsensus mengenai kelanjutan rencana kegiatan dengan berbagai pihak berkepentingan (termasuk masyarakat terkena dampak).

Aspek AKUNTABILITAS

Menjaga akuntabilitas pemrakarsa dan pemerintah dengan memberikan ruang bagi keterlibatan masyarakat dalam proses rencana.

Aspek PERIJINAN

Memberikan dasar dan pertimbangan bagi pihak pemberi ijin untuk menerbitkan perijiinan terkait dan syarat-syarat di dalamnya.

Aspek PERENCANAAN

Menjaga keserasian hubungan antara berbagai kegiatan agar dampak dapat diperkirakan sejak awal perencanaan.

Aspek INFORMASI

Memberikan informasi atau data mengenai kondisi dan status lingkungan yang dapat dimanfaatkan untuk perencanaan wilayah, kajian kebijakan, dan sebagainya

(21)

RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (RKL) RENCANA PEMANTAUAN LNGKUNGAN (RPL)

KEGIATAN

DOKUMEN EVALUASI LINGKUNGAN HIDUP (DELH) UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (UKL) UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN (UPL)

DOKUMEN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (DPLH) RENCANA KEGIATAN

KEGIATAN EXISTING

AUDIT LINGKUNGAN

AMDAL & DOKUMEN LINGKUNGAN LAIN

Environmental Management Plans (EMP) documents

fase perencanaan

fase konstruksi / operasi (sudah memiliki ijin usaha)

jenis kegiatan wajib AMDAL

jenis kegiatan wajib AMDAL

SURAT PERNYATAAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN (SPPL)

jenis kegiatan wajib UKL-UPL

AMDAL

(22)

RENCANA KEGIATAN

AMDAL

AMDAL & PERANGKAT LINGKUNGAN LAIN

BAKU MUTU LINGKUNGAN

DAYA DUKUNG / DAYA TAMPUNG

RENCANA PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (RPPLH)

KETETAPAN ECOREGION

INVENTARISASI LINGKUNGAN HIDUP

RENCANA TATA RUANG WILAYAH LEMBAR RENCANA KOTA

ATURAN & PETUNJUK PENGELOLAAN LINGKUNGAN (PERATURAN ZONASI)

IZIN LINGKUNGAN

ANALISA RISIKO LINGKUNGAN

kriteria & prosedur standar

kesesuaian fungsi lokasi

aturan bangunan batasan penggunaan sumber daya

batasan buangan limbah kebijakan pengelolaan lingkungan

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)

(23)

AMDAL

AMDAL DALAM RANGKAIAN KEGIATAN

EKSPLORASI - UJI SEISMIK EKSPLORASI - UJI PENGEBORAN

RENCANA PENGEMBANGAN

KONSTRUKSI OPERASI PASKA OPERASI PRA-KONSTRUKSI

PENYELIDIKAN UMUM EKSPLORASI STUDI KELAYAKAN

KONSTRUKSI OPERASI PASKA TAMBANG RENCANA PENAMBANGAN

PRA-KONSTRUKSI Plan of Development (POD)

PERSETUJUAN POD

IJIN USAHA EKSPLOITASI PERTAMBANGAN SURAT KELAYAKAN LINGKUNGAN

& IZIN LINGKUNGAN

SEKTOR GAS & PERMINYAKAN SEKTOR PERTAMBANGAN

Dilakukanseawal mungkindalam rangkaian perencanaan

(saat pemrakarsa sudah mengetahui lokasi kegiatan&

komponen-komponen kegiatan yang akan dilakukannya)

Sebagai syarat untuk memperolehizin usaha dan/atau kegiatan

(yang dibutuhkan untuk penyusunan rancangan rinci atau pelaksanaan kegiatan fisik)

(24)

NOMOR TENTANG

UU Nomor 32 Tahun 2009 Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup PP Nomor 27 Tahun 2012 Izin lingkungan

PerMen LH Nomor 08 Tahun 2013 Tatalaksana Pemeriksaan dan Penilaian Dokumen Lingkungan Hidup serta Penerbitan Izin Lingkungan

PerMen LH Nomor 05 Tahun 2012 Jenis Usaha dan atau Kegiatan yang Wajib Dilengkapi dengan AMDAL PerMen LH Nomor 16 Tahun 2012 Penyusunan dokumen Amdal, UKL - UPL dan SPPL

KepMen LH Nomor 42 Tahun 2000 Susunan Keanggotaan Komisi Penilai dan Tim Teknis AMDAL Pusat

KepMen LH Nomor 07 Tahun 2010 Sertifikasi Kompetensi Penyusun Dokumen AMDAL dan Persyaratan Lembaga Pelatihan Kompetensi Penyusun Dokumen AMDAL

KepMen LH Nomor 15 Tahun 2010 Persyaratan dan Tata Cara Lisensi Komisi Penilai AMDAL

PERATURAN TERKAIT AMDAL

AMDAL

(25)

SANKSI DALAM PENYELENGGARAAN AMDAL

Terhadap orang yang melakukan usaha/kegiatan

tanpa memiliki

izin lingkungan

Terhadap orangyang menyusun dokumen AMDALtanpa memiliki

sertifikat kompetensi

Terhadap pejabatyang memberikanizin lingkunganyang tanpa dilengkapi dokumenAMDAL

atauUKL-UPL

3 tahun pidana penjara

3milyar rupiah denda

PEMBINAAN

SANKSI ADMINISTRASI SANKSI PERDATA

SANKSI PIDANA

&

pasal 110 pasal 111 ayat (1) pasal 111 ayat (2)

AMDAL

UU 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

(26)

Perencanaan tertulis yang memuat potensi, masalah lingkungan hidup, serta upaya perlindungan dan pengelolaannya dalam kurun waktu tertentu.

(UU RI Nomor 32 Tahun 2009)

RENCANA PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

RENCANA PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (RPPLH)

KETETAPAN ECOREGION

INVENTARISASI LINGKUNGAN HIDUP

Muatan rencana (nasional dan daerah) tentang:

Pemanfaatan dan/atau pencadangan sumber daya alam (SDA);

Pemeliharaan dan perlindungan kualitas dan/atau fungsi lingkungan hidup;

Pengendalian, pemantauan, serta pendayagunaan dan pelestarian SDA; dan

Adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan iklim.

Tahapan penyusunan RPPLH

Penyusunan RPPLH harus memperhatikan:

Keragaman karakter dan fungsi ekologis

Sebaran penduduk

Sebaran potensi SDA

Kearifan lokal

Aspirasi masyarakat

Perubahan Iklim

AMDAL & PERANGKAT LINGKUNGAN LAIN

Inventarisasi Lingkungan Hidup dilaksanakan untuk memperoleh data dan informasi SDA antara lain meliputi potensi dan ketersediaan,

pemanfaatan, penguasaan, kerusakan.

MENUNGGU KELUARNYA PP

(27)

Kemampuan lingkungan hidup untuk

menyerap zat, energi, dan/atau komponen lain yang masuk atau dimasukkan ke dalamnya.

Kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung perikehidupan manusia, makhluk hidup lain, dan keseimbangan antarkeduanya.

DAYA DUKUNG / DAYA TAMPUNG

DAYA DUKUNG LINGKUNGAN HIDUP

DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP

&

AMDAL & PERANGKAT LINGKUNGAN LAIN

Daya dukung Daya tampung

PENYEDIAAN SUMBER DAYA ALAM

PELAKSANAAN KEGIATAN

input sisa/limbah

PERTUMBUHAN EKONOMI output

PENYERAPAN MATERI & ENERGI LINGKUNGAN

ditentukan dari hasil Inventarisasi Lingkungan Hidup di tingkat ekoregion

INVENTARISASI LINGKUNGAN HIDUP

MENUNGGU KELUARNYA PP

(28)

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS

Rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh, dan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu

wilayah dan/atau kebijakan, rencana, dan/atau program.

(UU RI Nomor 32 Tahun 2009)

AMDAL & PERANGKAT LINGKUNGAN LAIN

Kewajiban pemerintah (pusat dan daerah) untuk memastikan

kebijakan, rencana,dan program (KRP) sudah memenuhiprinsip pembangunan berkelanjutan

Penyusunan RPJP, RPJM, RTRW harus melalui KLHS

Analisis konteks, perumusan masalah, dan perencanaan

Tujuan , sasaran, strategi, dan prioritas

Pembuatan dan pemilihan alternatif

Perumusan program, kegiatan dan pembiayaan

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)

MENUNGGU KELUARNYA PP

(29)

BAKU MUTU LINGKUNGAN

AMDAL & PERANGKAT LINGKUNGAN LAIN

Ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat, energi, atau komponen yang ada atau harus ada dan/atau unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya dalam suatu sumber daya tertentu sebagai unsur lingkungan hidup.

(UU RI Nomor 32 Tahun 2009)

BAKU MUTU LINGKUNGAN

BAKU MUTU AIR BAKU MUTU AIR LIMBAH BAKU MUTU AIR LAUT

BAKU MUTU UDARA AMBIEN BAKU MUTU EMISI BAKU MUTU GANGGUAN

BAKU MUTU LAIN SESUAI DENGAN PERKEMBANGAN IPTEK

MENUNGGU KELUARNYA PP

(30)

AMDAL & PERANGKAT LINGKUNGAN LAIN

ANALISA RISIKO LINGKUNGAN

ANALISA RISIKO LINGKUNGAN

Rangkaian analisis yang dilakukan untuk memprakirakan tingkat probabilitas dari terjadinya suatu dampak dan /atau risiko lingkungan.

Dilakukan oleh rencana kegiatan yang berpotensi menimbulkan:

dampak penting terhadap lingkungan hidup;

ancaman terhadap ekosistem dan kehidupan,

ancaman terhadap kesehatan dan keselamatan manusia;

Dapat digunakan untuk melengkapi kajian ANDAL

Pengkajian risiko

Pengelolaan risiko

Komunikasi risiko

Analisa Risiko Lingkungan meliputi:

MENUNGGU KELUARNYA PP

(31)

IZIN LINGKUNGAN

PERSETUJUAN LOKASI IJIN PEMANFAATAN LAHAN

IJIN KONSTRUKSI IJIN OPERASI

PERSETUJUAN PRINSIP

rencana umum rencana umum

rencana rinci realisasi rencana idea kegiatan

usulan lokasi

Wajib dimiliki oleh semua jenis kegiatan wajib AMDAL atau UKL-UPL sebagai prasyarat memperoleh izin usaha dan/atau kegiatan*.

Izin Lingkungan harus mencantumkan persyaratan dalam keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup.

IZIN USAHA DAN /ATAU KEGIATAN

AMDAL & PERANGKAT LINGKUNGAN LAIN

IZIN LINGKUNGAN

(32)
(33)

AMDAL & DOKUMEN LINGKUNGAN LAIN

Surat pernyataan kesanggupan dari penanggung jawab kegiatan untuk

melakukan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup atas dampak lingkungan hidup dari kegiatannya

Untuk KEGIATAN yang :

Tidak termasuk dalam kategori berdampak penting (tidak wajib UKL/UPL);

Usaha kecil/mikro;

Dokumen yang memuat upaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan bagi kegiatan yang tidak berdampak penting terhadap lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan kegiatan.

Untuk KEGIATAN yang tidak termasuk dalam kriteria wajib AMDAL

SURAT PERNYATAAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN (SPPL)

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (UKL) UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN (UPL

&

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (UKL) UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN (UPL)

SURAT PERNYATAAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN (SPPL)

(34)

Peraturan Gub atau Bupati/Walikota

Selain kategori dalam Permen LH No. 5/2012

(35)

DOKUMEN EVALUASI LINGKUNGAN HIDUP (DELH) DOKUMEN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (DPLH)

AMDAL & DOKUMEN LINGKUNGAN LAIN

DELH = Dokumen yang memuat

pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup yang merupakan bagian dari proses audit lingkungan hidup yang dikenakan bagi kegiatan yang sudah memiliki izin kegiatan tetapi belum memiliki dokumen AMDAL.

DPLH = Dokumen yang memuat pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup yang dikenakan bagi kegiatan yang sudah memiliki izin kegiatan tetapi belum memiliki UKL-UPL.

DOKUMEN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (DPLH) DOKUMEN EVALUASI LINGKUNGAN HIDUP (DELH)

&

(36)

METODOLOGI AMDAL

METODE AMDAL YANG BAIK HARUS :

A. MEMENUHI SYARAT PENDEKATAN SECARA ILMIAH

B. MEYAKINKAN PEMAKAI BAHWA TIDAK ADA KOMPONEN LINGKUNGAN PENTING YANG TERLEWATKAN

C. DAPAT DIGUNAKAN UNTUK MENETAPKAN DATA DAN INFORMASI APA YANG DIPERLUKAN DALAM PENDUGAAN DAMPAK

D. DAPAT DIGUNAKAN UNTUK MENGEVALUASI SELURUH DAMPAK YANG AKAN TERJADI

E. DAPAT MENUNJUKKAN USAHA-USAHA APA YANG DIPERLUKAN UNTUK DAPAT MENEKAN DAMPAK NEGATIF

F. METODE YANG BAIK MEMUDAHKAN SIAPA SAJA UNTUK DENGAN CEPAT MENGATAHUI DAMPAK APA YANG AKAN TERJADI DAN

USAHA APA YANG HARUS DILAKUKAN

(37)

KLASIFIKASI METODE AMDAL BERDASARKAN FUNGSI

Berfungsinya dalam membantu menentukan atau mengidentifikasi aktivitas-aktivitas proyek yang dapat menimbulkan dampak dan

menentukan komponen-komponen lingkungan yang akan terkena dampak

A. FUNGSI IDENTIFIKASI :

B. FUNGSI PENDUGAAN : Berfungsi dalam menentukan perubahan kuantitatif yang meliputi dimensi waktu dan ruang yang akan terjadi (untuk biologi, sosial- ekonomi dan sosial budaya belum banyak dikembangkan )

C. FUNGSI EVALUASI : Berfungsi dalam mengevaluasi secara terpadu kelompok-kelompok komponen dan secara

keseluruhan dampak, dapat menunjukkan biaya dan keuntungan setiap dampak dan besarnya masyarakat yang akan terkena dampak

(38)

KLASIFIKASI METODE AMDAL BERDASARKAN CARA DITETAPKANNYA DAMPAK

A. AD HOC B. OVERLAYS C. CHECKLISTS D. MATRICES E. NETWORKS

F. MODIFIKASI DAN KOMBINASI

(39)

Metode Ad Hoc :

Sangat sedikit memberikan pedoman-pedoman cara melakukan pendugaan dampak, diberi

kebebasan tiap anggota tim lebih bebas menggunakan keahliannya, komponen

lingkungan yang digunakan tidak detail, relatif mudah, singkat tetapi kurang keterpaduan dari disiplin ilmu yang terlibat

Metode Overlays ( Penampalan ) :

Menggunakan sejumlah peta di tempat proyek yang akan dibangun dan daerah sekitarnya yang tiap peta menggambarkan komponen-komponen lingkungan yang lengkap meliputi : aspek fisik- kimia, biologi, sosial-ekonomi dan sosial budaya.

Penggabungan dalam bentuk penampalan akan menunjukkan kumpulan atau susunan keadaan lingkungan daerah tersebut.

MacHarg

(40)

Metode Checklists :

Merupakan metode dasar untuk mengembangkan metode lain, sangat sederhana, berbentuk daftar komponen lingkungan yang digunakan untuk menetukan komponen mana yang akan terkena dampak

Checklists sederhana (simple checklists )

Checklists dengan uraian ( descriptive checklists )

Checklists berskala ( scaling checklists )

Checklists berskala dengan pembobotan ( scale weight checklists )

Metode Matrices :

Berupa bentuk checklist dua dimensi yang menggunakan satu jalur (kolom) daftar komponen lingkungan dan lajurnya (baris) daftar

aktifitas proyek atau dapat pula sebaliknya. Dengan bentuk matriks dapat ditetapkan interaksi antara aktivitas proyek dengan komponen lingkungan atau dapat diketahui sebab-sebab yang terjadi dalam

dampak

(Leopold, Fisher and Davies, Moore)

(41)

Metode Network ( skema aliran / flowchart / bagan alir):

Metode berupa susunan daftar aktivitas proyek yang saling

berhubungan dan komponen-komponen lingkungan yang terkena dampak. Kemudian dari kedua daftar tersebut disusun lagi hingga dapat menunjukkan aliran dampak yang dimulai dari suatu aktivitas proyek. Susunan aliran dampak ini menggambarkan adanya dampak langsung dan tidak langsung serta hubungan antara komponen-

komponen lingkungan, sehingga dapat mengevaluasi dampak secara keseluruhan, dapat dicari aktivitas pokok mana yang harus dikendalikan. Merupakan pengembangan dari metode matriks

sehingga kelemahan matriks dapat dihilangkan.

Metode modifikasi dan kombinasi :

Bentuk modifikasi dan kombinasi dari kelima metode tersebut untuk mengurangi kelemahan tim maupun metode Amdal , disesuaikan dengan proyek yang akan dikerjakan, hasil penilaian tim dan

pertimbangan-pertimbangan lain.

(Metoda Sorenson)

(Adiwibowo : matriks dan

bagan alir)

(42)

HAL- HAL YANG PERLU DIPERTIMBANGKAN DALAM MEMILIH METODE AMDAL

Memahami kelebihan dan kelemahan dari tiap metode baik dalam fungsi maupun cara kerja

penguasaan tipe aktivitas proyek yang akan di Amdal

penguasaan ciri dan sifat umum dan khusus dari rona lingkungan

pemahaman dampak penting yang akan terjadi melalui skoping. Makin besar dan makin kompleks dampak harus menggunakan metode yang lebih kompleks pula

pedoman yang diberikan oleh instansi yang bertanggung jawab mengenai bagaimana bentuk informasi yang diperlukan dan cara penyajiannya

batasan-batasan waktu, keahlian, biaya, peralatan dan data serta teknik analisis yang diperlukan

Mempelajari metode yang digunakan tim-tim lain dan pustaka mengenai proyek yang sejenis

(43)

Pendekatan studi Amdal, bertujuan untuk :

mengoptimalkan hasil kajian

mengefisienkan proses pelaksanaannya

Efisiensi waktu dan biaya studi

Lingkup studi dapat diketahui keterkaitan dampak satu sama lain.

Dampak kumulatif terhadap suatu ekosistem tertentu dapat dikaji lebih mendalam sehingga kemampuan lingkungan untuk mendukung

pembangunan atau daya dukung lingkungan dapat

diketahui lebih jelas.

(44)

Berdasarkan PP No. 27 Tahun 1999 ada tiga macam cara pendekatan studi Amdal :

Amdal Kegiatan Tunggal atau Proyek :

Penyusunan studi Amdal bagi satu jenis usaha dan atau kegiatan yang kewenangan pembinaannya dibawah satu instansi yang membidangi jenis usaha dan atau kegiatan tersebut.

Amdal Kegiatan Terpadu atau Multisektor :

Penyusunan studi Amdal bagi usaha dan atau kegiatan terpadu baik dalam hal perencanaan, proses produksinya maupun pengelolaannya dan melibatkan lebih dari satu instansi yang membidangi kegiatan tersebut serta berada dalam kesatuan hamparan ekosistem.

Amdal Kegiatan dalam Kawasan :

Penyusunan studi Amdal bagi usaha dan atau kegiatan yang berlokasi dalam suatu kawasan yang telah ditetapkan atau berada dalam kawasan atau zona pengembangan wilayah sesuai dengan tata ruang wilayah dan atau kawasan yang telah ditetapkan pada suatu hamparan ekosistem.

(45)

Contoh Matriks Metode Ad Hoc

Dampak lingkungan

Lingkungan

Tidak ada dampak Dampak positif Dampak negatif Kegunaan Berlawanan Masalah Jangka pendek Jangka panjang Dapat balik Tidak dapat balik

Satwa liar Spesies yg akan punah Vegetasi alam Sifat tanah Drainae alam

Air bumi Kualitas air Kesehatan Nilai ekonomi

(46)

Contoh Metode Matrik : Evaluasi Dampak menurut Leopold

M = Magnitude of impact (besar dampak) I = Importance of impact (penting dampak)

Aktivitas proyek (100) Komponen lingkungan (88)

1 2 3 4 25 75 100

1 2 3

4 5

88

2

M I +5

-1 3

-6 7 +1

5

+2 3

(47)

Contoh Metode Matriks : Tahap pertama Fisher and Davies

Evaluasi Komponen Lingkungan

Skala Kepentingan Skala Keadaan Sekarang

Skala Kepekaan Terhadap Pengelolaan

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

BIOTA 1.

2.

3.

FISIKA & KIMIA 1.

2.

3.

BUDAYA 1.

2.

3.

(48)

Contoh Matriks tahap kedua Fisher and Davies

Evaluasi Proyek

Komponen Lingkungan

Pabrik Perda- gangan

Pemu-

kiman Pertanian Energi Trans- portasi

Kons- truksi

BIOTA 1.

2.

3.

FISIK & KIMIA 1.

2.

3.

BUDAYA 1.

2.

3.

(49)

Contoh Matriks tahap ketiga (Matriks keputusan) Fisher and Davies

Kriteria Keputusan Tanpa Proyek Dengan Proyek

BIOTA 1.

2.

3.

FISIK & KIMIA 1.

2.

3.

BUDAYA 1.

2.

3.

(50)

METODE ANALISIS

DAMPAK LINGKUNGAN

(51)

KEGUNAAN

• Memenuhi syarat pendekatan secara ilmiah

• Meyakinkan pemakai bahwa tidak ada komponen lingkungan penting yg hrs dipertimbangkan terlewatkan

• Dapat digunakan untuk menetapkan data &

informasi yg diperlukan dlm pendugaan dampak

(52)

• Dapat digunakan untuk mengevaluasi seluruh dampak dan aktivitas-aktivitas yg diusulkan

• Dapat menujukkan usaha apa yang diperlukan untuk menekan dampak negatif

• Metode yg baik akan memudahkan untuk dgn cepat

mengetahui dampak dan usaha apa yg hrs dilakukan

(53)

• Menurut Soeratmo (1982) : ada lebih dari 50 buah metode

• Langkah-langkah:

mengidentifikasi dampak memprediksi dampak

menginterpretasi/menafsir dampak mengevaluasi dampak

penilaian dan pengawasan

(54)

MENURUT MUNN (1979), LANGKAH-LANGKAH SBB:

 Identifikasi pengaruh

Prediksi

 Interpretasi dan evaluasi dampak

 Prosedur penilaian

(55)

PELAKSANAAN

Survei lapangan Pemantauan

Pemodelan menggunakan pedoman Studi literatur

Workshop

Interview dengan ahli

Pendapat masyarakat

(56)

METODE ANDAL (NEWKIRK, 1979)

☺ Metoda Ad Hoc

☺ Metoda Checklist (daftar uji)

☺ Metoda Benefit-Cost Analysis (BCA)

☺ Metoda Input-Output Analysis

☺ Metoda Overlay

☺ Metoda Sistem Informasi

☺ Metoda Analisis Matematis

(57)

MENURUT CANTER (1983)

Metoda Checklist Metoda Matrik

Metoda Network atau Flowchart

Metoda Sistem Diagram Energi

(58)

MENURUT MUNN (1979)

 Metoda Checklist

 Metoda Matrik

 Metoda Flowchart

 Metoda Overlay

(59)

METODA AD HOC

• Expert Committee

Ahli identifikasi dan prediksi dampak (konsensus)

• Sangat sedikit memberikan pedoman cara melakukan pendugaan bagi anggota tim

tidak konsisten

• Komponen lingkungan tidak dirinci

• Aktivitas proyek diprediksi sgt dalam

• Relatif mudah, singkat, kurang keterpaduan antar

disiplin ilmu

(60)

Dampak Lingk

Lingkungan Tdk ada

dampak Dampak + Dampak - Kegunaan Berlawan-

an Masalah Jangka

panjang Dapat

kembali Tdk dapat kembali

Satwa laut x x x

Sp. Yg akan punah x

Vegetasi alam x x x

Sifat tanah x

Drainase alam x

Air tanah x x

Kualitas air x x x x

Kesehatan x

Nilai Ekonomi x x x

Pelayanan kesehatan

x

(61)

METODA CHEKLIST

• Metode dasar yg banyak digunakan untuk mengembangkan metode lain

• Identifikasi dan prediksi dampak lebih mudah ada susunan akt. kegiatan dan komp. lingkungan

• Dasar penyusunan : tim / pedoman dari Pemerintah

• Macam : - Checklist sederhana - Cheklist dgn uraian - Checklist berskala

- Checklist berskala dng pembobotan

(62)

METODE FLOWCHART

• Disusun berdasarkan daftar aktivitas proyek yg saling berhubungan & komponen lingkungan yg terkena

dampak

• Dapat menggambarkan dampak langsung & tdk

langsung serta hubungan antar komponen lingkungan

• Kelemahan :

• bentuk aliran dampak dapat berbeda tergantung tingkat keahlian dan pengalaman

• Terbuka kemungkinan terjadi kesalahan/ketdktepatan

dlm menyusun aliran dampak

(63)

METODE OVERLAY

Untuk proyek yg banyak peta

Tiap peta menggambarkan komponen lingkungan yg lengkap Penggabungan akan menunjukkan susunan keadaan lingkungan daerah ybs

Dampak tiap komp. lingkungan dari suatu peta akan terlihat

sebagai dampak secara keseluruhan

(64)

• Kelebihan : dalam melakukan evaluasi pemilihan alternatif &

mengidentifikasi dampak tertentu sesuai penggunaan

• Kelemahan :

• Dalam menyajikan dampak kuantitatif dan tdk dapat untuk melihat aliran dampak dari komponen lingkungan

• Apabila komp. Lingk yg diteliti banyak, maka penampalan hrs dilakukan

scr digital bukan manual

(65)

PRAKIRAAN DAMPAK

(66)

Metode Prakiraan Dampak

• METODE FORMAL

• Metode formal adalah metode untuk

memprakirakan (besar) dampak dengan

menggunakan formula, rumus atau model-model kuantitatif yang telah tersedia (hasil

pengembangan/temuan pakar lain) atau dikembangkan sendiri oleh pakar ybs.

• Hasil prakiraan dampak ini bersifat kuantitatif dan umumnya didukung oleh tabulasi data, grafik

atau referensi spasial/geografis.

(67)

Macam metode formal ini adalah:

• Metode fisik (physical model)

• Eksperimen (experimental method)

• Model matematik (mathematical model)

• Model analisis statistika (statistical

analysis model)

(68)

Model Statistik

• Model analisis faktor (factor analysis)

• Model regresi berganda (multiple regression)

• Model analisis kecenderungan (trend analysis)

• Model analisis deret waktu (time series analysis).

• Model statistika non-parametrik (non-

parametric statistic).

(69)

Model matematik tersebut antara lain adalah:

• Model simulasi

• Model analisa input–output (input- output analysis)

• Model proyeksi

• Model empiris (black box)

(70)

METODE NON-FORMAL

• Pada situasi tertentu seringkali dijumpai

hambatan untuk memprakirakan dampak secara formal, baik melalui model statistik maupun

matematik. Hal ini dapat terjadi karena:

• Tidak adanya metode formal yang secara

representatif dapat menggambarkan dinamika sistem yang diteliti;

• Metode yang tersedia mensyaratkan kebutuhan data dan informasi tertentu yang tidak dapat

dipenuhi oleh peneliti yang bersangkutan.

(71)

• Jalan keluar untuk mengatasi hal ini adalah menggunakan metode yang bersifat non-formal. Beberapa metode

non-formal yang dapat digunakan antara lain adalah:

• Penilaian profesional dari pakar (professional judgement),

• Metode ad-hoc

• Komparatif antar budaya (cross cultural)

• Teknik analogi

• Metoda delphi

(72)

TAHAPAN MENETAPKAN DAMPAK

Melakukan identifikasi atas dampak yang terjadi pada komponen lingkungan

Pengukuran /perhitungan dampak yang akan terjadi pada komponen lingkungan tersebut

Penggabungan beberapa komponen

lingkungan yang berkaitan kemudian

dianalisis untuk menetapkan refleksi

(73)

Prakiraan dampak dilakukan dengan:

• Prakiraan kondisi lingkungan pada waktu t, tanpa proyek (Qtp)

• Prakiraan kondisi lingkungan pada waktu t, dengan proyek (Qdp)

• Dampak yang akan diprakirakan :

Qdp - Qtp

(74)

Kualitas lingkungan

Kondisi lingkungan Tanpa proyek

Dampak lingkungan

Kondisi lingkungan Dengan proyek

t1 t2 waktu

Gambaran dampak lingkungan secara grafis

(75)

PROSEDUR PRAKIRAAN DAMPAK

Menetapkan komponen lingkungan yang akan terkena dampak (misal

menggunakan metode matriks interaksi, flow chart, dsb)

Menghitung besar dampak yang akan terjadi sehingga tersaji secara

kuantitatif

(76)

Evaluasi dan analisis serta pembahasan dampak

Menyusun berbagai strategi yang akan

diusulkan untuk pengendalian dampak

negatif dan peningkatan dampak positif

serta rencana pemantauan

(77)

Rona

Lingkungan

Deskripsi proyek

1. Identifikasi dampak pada komponen lingkungan

3. Dampak lingkungan

2. Perhitungan dampak pada komponen lingkungan

4. Strategi pengelolaan dampak

Metodologi Andal

Model matematis (kuantitatif)/

kualitatif

Model analisis atau evaluasi

Teknologi pengelolaan dampak

Keahlian anggota Tim Andal

Keahlian anggota Tim Andal

Keahlian anggota Tim Andal

Keahlian anggota Tim Andal

(78)

Hal khusus dalam Prakiraan Dampak

Aspek Fisik dan Kimia

 Identifikasi bahan pencemar

perlu diketahui sumber dan jenis pencemara tiap aktivitas proyek

 Diidentifikasi pula kemungkinan adanya sumber lain di luar

proyek

(79)

 Penentuan kondisi komponen

lingkungan yang akan terkena bahan pencemar

 Mempelajari pola penyebaran bahan pencemar

 Membandingkan dan membahas hasil perhitungan dampak dengan baku

mutu

 Menghitung besarnya dampak dengan

menggunakan model matematis

(80)

Aspek Biologi

Dampak pada spesies langka

Pola pengelolaan di lingkungan buatan

Bentuk ekosistem, tipe vegetasi, suksesi alam

Penggunaan model matematis

(bisa dilakukan pada hal-hal

tertentu)

(81)

Aspek Sosial Ekonomi

 Mengetahui hal-hal yang kritis dan sensitif yang terjadi di

masyarakat

 Pengkategorian kedalam : baik, marginal dan kritis

 Prakiraan dampak tak langsung yang datang dari aspek fisik-

kimia, biologi dan sosial budaya

(82)

 Perlu diperhatikan terjadinya dampak yang berurutan

 Jika tidak dimungkinkan

penyajian data secara kuantitatif,

maka disajikan secara kualitatif

(83)

Aspek Sosial Budaya

• Melakukan identifikasi atas budaya yang ada

• Menentukan nilai budaya yg mempunyai arti penting (lokal, nasional, internasional)

• Nilai yg perlu diperhatikan secara arkeologi, budaya, sejarah, dll

• Ancaman pada nilai peninggalan bisa karena dihancurkan, rusak, banjir,

tenggelam

(84)

Model Matematis Prakiraan Dampak

• Kenaikan kepadatan penduduk

  t

tot

tp

tp L

r

D Po

 1

Dtp = kepadatan penduduk tanpa proyek pada waktu t rtp = laju pertumbuhan penduduk/tahun tanpa proyek Po = jumlah penduduk pada waktu acuan, to

T = periode waktu perhitungan (ti – to) Ltot = luas total daerah (km2)

(85)

Nilai r diperoleh dari data statistik, jika tidak dapat dihitung dengan persamaan:

  t

t Po r

P  1 

(86)

Kepadatan penduduk dengan proyek dinyatakan dengan:

  t

i tot

dp

dp L L

r D Po

 1 

D

dp

= kepadatan penduduk dengan proyek pada waktu t r

dp

= laju pertumbuhan penduduk/tahun dengan proyek L

i

= luas lahan yang digunakan untuk proyek

Dampak Industri terhadap kepadatan penduduk dinyatakan dengan :

tp

dp D

D

D  

(87)

Penggusuran penduduk

e f

y

P P

P  

 

t

f

P r

P

0

1 

  t

e P r

P0 1 

Orang yang terkena dampak :

Pf dan Pe dapat dihitung dari persamaan

umum pertumbuhan penduduk

(88)

Kenaikan tekanan penduduk

 

tot tp

t tp

tp tp

tp

L

r P

Z f

TP     1

1

0

   

tot i

i

t i i

i i

dp

L L

r P

Z f

TP

 

 1  

0

1

Tekanan penduduk tanpa dan dengan proyek dinyatakan sbb:

tp

dp

TP

TP TP  

Dampak proyek terhadap tekanan

penduduk :

(89)

Ttp = tekanan penduduk tanpa proyek Tdp = tekanan penduduk dengan proyek

Li = luas lahan pertanian yang terkena proyek Ltot = luas total lahan pertanian penduduk

α = fraksi pendapatan dari sektor non pertanian, α <1 Z = luas lahan yang dibutuhkan untuk hidup layak f = fraksi penduduk yang menjadi petani

β = fraksi manfaat lahan pertanian yang dinikmati oleh penduduk

Subscrip i menyatakan masing-masing faktor dengan

adanya proyek

(90)

Kerusakan hutan

ha xL

xa TP

Y tp  ( tp  1 ) % tot

ha L

L x

xb TP

Y dp  ( dp  1 ) % ( toti )

ha Y

Y

Y  ( dptp )

Dampak terhadap kerusakan hutan dinyatakan sbb:

a% dan b% masing-masing adalah perentase kerusakan hutan untuk kondisi tanpa dan

dengan proyek

Dampak industri terhadap

kerusakan hutan :

(91)

PENETAPAN

KOMPONEN SOSIAL EKONOMI

• Pola perkembangan penduduk (jumlah, umur, perbandingan kelamin, dll)

• Pola perpindahan: musiman, tetap

• Pola perkembangan ekonomi :

berhubungan dengan pola perkembangan penduduk, perpindahan, keadaan SDA

dan sumber pekerjaan

(92)

• Penyerapan tenaga kerja

• Berkembangnya struktur ekonomi :

timbulnya aktivitas perekonomian lain akibat adanya proyek

• Peningkatan pendapatan masyarakat

• Perubahan lapangan pekerjaan

• Kesehatan masyarakat

• Tataguna tanah

• Persepsi masyarakat

• dll

(93)

PENDUGAAN DAMPAK SOSIAL EKONOMI

Pembahasan dampak tiap komponen secara kualitatif dan kuantitatif

Pembahasan hubungan komponen satu

sama lain untuk menggambarkan perubahan secara keseluruhan

Menyusun cara meningkatkan dampak

positif dan menghilangkan dampak negatif

(94)

DAMPAK SOSIAL BUDAYA

• Komponen Sosial Budaya

– Peninggalan sejarah budaya / arkeologi – Tempat-tempat bersejarah

– Tempat-tempat yang bernilai ilmiah

– Tempat- tempat yang mempunyai nilai geologis

– Kelompok etnik

– Agama dan kepercayaan yang unik

(95)

PENDUGAAN DAMPAK SOSIAL BUDAYA

• Keadaan bentuk masyarakat,

kualitas hidupnya dan hubungan diantaranya

• Hubungan timbal balik antara sosial budaya lingkungan dan sosial ekonomi

• Perilaku, persepsi, cita-cita dan

nilai-nilai dari masyarakat

(96)

Dampak sosial budaya yg diteliti dlm AMDAL

(CEARC, 1985)

• Perubahan kelembagaan masyarakat

• Tradisi masyarakat

• Nilai masyarakat

• Kualitas hidup

(97)

Indonesia

• Keadaan struktur penduduk (jml, kepadatan, mobilitas)

• Perikehidupan sehari-hari, adat-istiadat, tata cara, interaksi intra dan antar kelompok

• Sikap, nilai dan persepsi terhadap lingkungan

• Integrasi dari berbagai kelompok masyarakat

• Keadaan dan sistem kekuasaan

• Sistem stratifikasi sosial

• Sejarah budaya yang patut dipelihara

(98)

Metode Pendugaan Dampak

• Pendekatan teknis / ilmiah

– Penekanan pada nilai ilmiah saja – Bobot penelitian diletakkan pada :

• Analisis yang tegas

• Metode berdasarkan pada ilmu sosial

• Jelas

• Objektif dlm menyatakan keuntungan dan

kerugian

(99)

• Pendekatan kebijaksanaan atau pengembangan masyarakat

– Pendekatan pada ikatan pada minat (interest) atau keinginan pemerintah &

masyarakat

• Dinamika dampak yang dinilai oleh masyarakat

• Tidak memerlukan analisis ilmiah yang tegas, tetapi ditekankan pada keahlian dalam

penyampaian

• Kemampuan menyajikan, dalam hal:

– Perilaku – Keyakinan

– nilai-nilai yg diberikan oleh yang terkena dampak

(100)
(101)

PREDIKSI / PRAKIRAAN DAMPAK

Prediksi / Prakiraan dampak adalah suatu proses untuk

menduga/memperkirakan respon atau perubahan suatu parameter

lingkungan tertentu akibat adanya

kegiatan tertentu, pada perspektif

ruang dan waktu tertentu.

(102)
(103)
(104)

• Dalam studi Analisis Mengenai

Dampak Lingkungan (AMDAL),tahap prakiraan dampak merupakan langkah yang dipandang paling sulit, karena

metode atau teknik prakiraan dampak

ini sangat tergantung dari kemajuan tiap ilmu yang digunakan dan penguasaan

dari tiap anggota tim dalam bidangnya

masing-masing

(105)

• Oleh karena itu pula prakiraan dampak sering disebut sebagai "fase kritis" dan merupakan

"ciri khas" yang membedakan dokumen AMDAL dari dokumen hasil penelitian lainnya.

• Prakiraan munculnya sesuatu dampak pada hakekatnya merupakan jawaban dari

pertanyaan mengenai besar perubahan yang

timbul pada setiap komponen Lingkungan

sebagai akibat dari aktivitas pembangunan

(106)

KRITERIA PENTINGNYA DAMPAK

(UU PPLH 32 / 2009 pasal 22)

a. besarnya jumlah penduduk yang akan terkena dampak rencana usaha dan/atau kegiatan;

b. luas wilayah penyebaran dampak;

c. intensitas dan lamanya dampak berlangsung;

d. banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang akan terkena dampak;

e. sifat kumulatif dampak;

f. berbalik atau tidak berbaliknya dampak;

dan/atau

g. kriteria lain sesuai dengan perkembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi.

(107)
(108)

Prinsip Dasar Prakiraan Dampak

• Dalam pengukuran dampak lingkungan yang akan terjadi dimasa yang akan

datang, besarnya akan banyak

ditentukan oteh waktu atau lamanya dampak terjadi.

• Arti dari dampak lingkungan adalah

selisih antara keadaan lingkungan tanpa proyek dengan keadaan lingkungan

dengan proyek

(109)

Kriteria usaha dan/atau kegiatan yang

berdampak penting yang wajib dilengkapi dengan AMDAL terdiri atas:

a. pengubahan bentuk lahan dan bentang alam;

b. eksploitasi sumber daya alam, baik yang terbarukan maupun yang tidak terbarukan;

c. proses dan kegiatan yang secara potensial dapat menimbulkan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup serta pemborosan dan

kemerosotan sumber daya alam dalam pemanfaatannya;

d. proses dan kegiatan yang hasilnya dapat

mempengaruhi lingkungan alam, lingkungan

buatan, serta lingkungan sosial dan budaya;

(110)

e. proses dan kegiatan yang hasilnya akan

mempengaruhi pelestarian Kawasan konservasi sumber daya alam dan/atau perlindungan cagar budaya;

f. introduksi jenis tumbuh-tumbuhan, hewan, dan jasad renik;

g. pembuatan dan penggunaan bahan hayati dan nonhayati;

h. kegiatan yang mempunyai risiko tinggi

dan/atau mempengaruhi pertahanan negara;

dan/atau

i. penerapan teknologi yang diperkirakan

mempunyai potensi besar untuk mempengaruhi

lingkungan hidup.

(111)
(112)
(113)
(114)

Gambaran dampak 1ingkungan yang merupakan selisih keadaan

lingkungan tanpa proyek dengan keadaan lingkungan dengan proyek (t1 : waktu proyek dibangun), (t2 : waktu dari dampak yang diduga)

Dampak lingkungan Kualitas

lingkungan

Keadaan lingkungan dengan proyek

Waktu

T1 T2

(115)

Keadaan kuatitas lingkungan yang apabila tanpa proyek makin lama akan makin meningkat kuatitasnya

Keadaan lingkungan

Waktu Kualitas

Lingkungan

(116)

Keadaan kualitas lingkungan yang tidak Berubah dari waktu ke waktu apabila tidak ada proyek dibangun

Keadaan lingkungan

Waktu Kualitas

lingkungan

(117)

Keadaan lingkungan yang sekalipun tidak ada proyek yang dibangun makin lama akan makin buruk

Keadaan lingkungan

Waktu Kualitas

lingkungan

(118)

Keadaan lingkungan yang makin merosot setelah dibangun proyek pada waktu t1

Keadaan lingkungan tanpa proyek

Keadaan lingkungan dg proyek

Waktu T1

Kualitas lingkungan

(119)

Keadaan lingkungan yang makin baik setelah dibangun pada waktu t1

Keadaan lingkungan tanpa proyek

Kualitas lingkungan

Keadaan lingkungan dg proyek

Waktu T1

(120)

Keadaan lingkungan yang relatif tidak berubah sekalipun dibangun proyek pada waktu t1.

Kualitas lingkungan

Keadaan

lingkungan dg atau tanpa proyek

Waktu T1

(121)

Dampak negatif pada jangka pendek tetapi memberikan dampak positif untuk jangka panjang

Kualitas lingkungan

Keadaan lingkungan dg proyek

Keadaan lingkungan tanpa proyek

Waktu

Gambar

DIAGRAM UTAMA: SKEMA AMDAL
Tabel 2. Matriks Interaksi Komponen Lingkungan dengan Tahapan Kegiatan
Tabel 2.38. Evaluasi Dampak Potensial menjadi Dampak Penting Hipotetik
Tabel 2.41. Matriks Evaluasi Dampak Pada Setiap Tahapan Kegiatan

Referensi

Dokumen terkait

Mengenai asas tanggungjawab mutlak strict liability diatur dalam pasal 35 yang isinya sebagai berikut: 1 Penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan yang usaha dan kegiatannya menimbulkan

И.А.Артемьев әлеуметтік серіктестік жағдайында орта жалпы және орта кәсібіи білім берудің интеграциясы мәселесін зерттей отырып, Ресей Федерациясындағы әлеуметтік серіктестіктің даму