BAHAN AJAR
ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
OLEH :
DR. HERMIN POEDJIASTOETI, S.SI., M.SI.
PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP
AMDAL
Kajian mengenaidampak penting
suatuusaha dan/ataukegiatan
yang direncanakan pada lingkungan hidup
yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan.
UU No. 32 / 2009 - Pasal 1 angka 11
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup
DEFINISI AMDAL
Kajian yang perlu dilakukan Pemrakarsa
(terhadap dampak besar dan penting dari rencana kegiatannya) untuk diajukan ke pemerintah (Komisi Penilai AMDAL )
guna mendapatkankeputusan kelayakan lingkungan
(persetujuan kelanjutan pelaksanaan rencana kegiatan).
KATA KUNCI : 1. Kajian
2. Dampak penting 3. Rencana usaha
dan/atau kegiatan 4. Proses
pengambilan keputusan
PENGERTIAN DAMPAK
RENCANA KEGIATAN
AMDAL
RENCANA KEGIATAN LAYAK LINGKUNGAN RENCANA KEGIATAN
TIDAK LAYAK LINGKUNGAN
perbaikan rencana
ya tidak
SURAT KELAYAKAN LINGKUNGAN
DIAGRAM UTAMA: SKEMA AMDAL
KERANGKA PENGERJAAN AMDAL MANFAAT AMDAL
AMDAL & DOKUMEN LINGKUNGAN LAIN AMDAL & PERANGKAT LINGKUNGAN LAIN AMDAL DALAM RANGKAIAN KEGIATAN PERATURAN TERKAIT AMDAL SANKSI AMDAL
LAYAK LINGKUNGAN
?
Diambil dari
Amdal,UKL-UPL, dan izin lingkungan dalam program keuangan
berkelanjutan. IR. Ari Sudijanto MSE
Diambil dari
Amdal,UKL-UPL, dan izin lingkungan dalam program keuangan berkelanjutan. IR. Ari Sudijanto MSE
Diambil dari
Amdal,UKL-UPL, dan izin lingkungan dalam program keuangan berkelanjutan.
IR. Ari Sudijanto MSE
BAGAIMANA MITIGASI DAMPAK via AMDAL?
PENILAIAN KELAYAKAN LINGKUNGAN
Tidak layak lingkunganjika:
dampak negatif tidak dapat ditanggulangi biaya penanggulangan
dampak negatif > manfaat dampak positif
Layak lingkunganjika:
Semua dampak negatif sudah dikaji dan dapat dikelola dengan cara yang disepakati seluruh stakeholders
Rencana kegiatan sudah memiliki berbagai upaya untuk mengelola dampak lingkungan yang dapat ditimbulkannya.
RENCANA KEGIATAN LAYAK LINGKUNGAN RENCANA KEGIATAN
TIDAK LAYAK LINGKUNGAN
ya tidak
LAYAK LINGKUNGAN
?
SURAT KEPUTUSAN KELAYAKAN LINGKUNGAN
Diterbitkan Menteri, Gubernur, Bupati, atau Walikota
atas dasar rekomendasi ‘layak lingkungan’ dari Komisi Penilai AMDAL
Tanpa Surat Keputusan Kelayakan Lingkungan,
Izin Lingkungan dan/atauIzin Usaha dan/atauKegiatan tidak boleh terbit
Kadaluarsa jika rencana kegiatan tidak dilaksanakan dalam 3 tahun
Batal jika:
lokasi kegiatan pindah.
desain, proses, kapasitas, bahan baku, bahan penolong berubah rona lingkungan berubah sangat mendasar
diterbitkan atas rekomendasi Komisi Penilai yang tidak berwenang.
Bagi yang tidak layak lingkungan, Surat Ketidaklayakan Lingkungan
SURAT KELAYAKAN LINGKUNGAN
AMDAL
DAMPAK POTENSIAL
A
DAMPAK POTENSIAL
B
DAMPAK POTENSIAL
C
DAMPAK POTENSIAL
D
DAMPAK POTENSIAL
E
DAMPAK POTENSIAL
F
DAMPAK PENTING HIPOTETIK
1
DAMPAK PENTING HIPOTETIK
2
DAMPAK PENTING HIPOTETIK
3 EVALUASI
DAMPAK POTENSIAL
PRAKIRAAN DAN EVALUASI
DAMPAK
RENCANA PENGELOLAAN DAMPAK
LINGKUNGAN DAMPAK
PENTING HIPOTETIK
1
DAMPAK PENTING HIPOTETIK
2
DAMPAK PENTING HIPOTETIK
3
P -
P +
TP +
PENILAIAN KELAYAKAN LINGKUNGAN RENCANA
KEGIATAN
RONA LINGKUNGAN
IDENTIFIKASI DAMPAK POTENSIAL
PELINGKUPAN ANALISIS PERENCANAAN
PENGENDALIAN
•PENGUMUMAN
•KONSULTASI MASYARAKAT
KOMPONEN KEGIATAN
KOMPONEN LINGKUNGAN
KERANGKA PENGERJAAN AMDAL
Dokumen
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN (KA-ANDAL)
Dokumen
ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN (ANDAL)
Dokumen
• RKL
• RPL
Surat Kesepakatan KA-ANDAL Surat Kelayakan Lingkungan
MANFAAT AMDAL
AMDAL
Aspek PENGAMBILAN KEPUTUSAN Memberikan dasar dan pertimbangan bagi pihak berwenang dalam memutuskan boleh tidaknya suatu rencana kegiatan untuk dilanjutkan.
Aspek TEKNIS
Menghindari, meminimalisasi, memitigasi dampak lingkungan sehingga terwujud pembangunan yang berkelanjutan.
Aspek KOMUNIKASI
Mendapatkan konsensus mengenai kelanjutan rencana kegiatan dengan berbagai pihak berkepentingan (termasuk masyarakat terkena dampak).
Aspek AKUNTABILITAS
Menjaga akuntabilitas pemrakarsa dan pemerintah dengan memberikan ruang bagi keterlibatan masyarakat dalam proses rencana.
Aspek PERIJINAN
Memberikan dasar dan pertimbangan bagi pihak pemberi ijin untuk menerbitkan perijiinan terkait dan syarat-syarat di dalamnya.
Aspek PERENCANAAN
Menjaga keserasian hubungan antara berbagai kegiatan agar dampak dapat diperkirakan sejak awal perencanaan.
Aspek INFORMASI
Memberikan informasi atau data mengenai kondisi dan status lingkungan yang dapat dimanfaatkan untuk perencanaan wilayah, kajian kebijakan, dan sebagainya
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (RKL) RENCANA PEMANTAUAN LNGKUNGAN (RPL)
KEGIATAN
DOKUMEN EVALUASI LINGKUNGAN HIDUP (DELH) UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (UKL) UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN (UPL)
DOKUMEN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (DPLH) RENCANA KEGIATAN
KEGIATAN EXISTING
AUDIT LINGKUNGAN
AMDAL & DOKUMEN LINGKUNGAN LAIN
Environmental Management Plans (EMP) documents
fase perencanaan
fase konstruksi / operasi (sudah memiliki ijin usaha)
jenis kegiatan wajib AMDAL
jenis kegiatan wajib AMDAL
SURAT PERNYATAAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN (SPPL)
jenis kegiatan wajib UKL-UPL
AMDAL
RENCANA KEGIATAN
AMDAL
AMDAL & PERANGKAT LINGKUNGAN LAIN
BAKU MUTU LINGKUNGAN
DAYA DUKUNG / DAYA TAMPUNG
RENCANA PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (RPPLH)
KETETAPAN ECOREGION
INVENTARISASI LINGKUNGAN HIDUP
RENCANA TATA RUANG WILAYAH LEMBAR RENCANA KOTA
ATURAN & PETUNJUK PENGELOLAAN LINGKUNGAN (PERATURAN ZONASI)
IZIN LINGKUNGAN
ANALISA RISIKO LINGKUNGAN
kriteria & prosedur standar
kesesuaian fungsi lokasi
aturan bangunan batasan penggunaan sumber daya
batasan buangan limbah kebijakan pengelolaan lingkungan
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
AMDAL
AMDAL DALAM RANGKAIAN KEGIATAN
EKSPLORASI - UJI SEISMIK EKSPLORASI - UJI PENGEBORAN
RENCANA PENGEMBANGAN
KONSTRUKSI OPERASI PASKA OPERASI PRA-KONSTRUKSI
PENYELIDIKAN UMUM EKSPLORASI STUDI KELAYAKAN
KONSTRUKSI OPERASI PASKA TAMBANG RENCANA PENAMBANGAN
PRA-KONSTRUKSI Plan of Development (POD)
PERSETUJUAN POD
IJIN USAHA EKSPLOITASI PERTAMBANGAN SURAT KELAYAKAN LINGKUNGAN
& IZIN LINGKUNGAN
SEKTOR GAS & PERMINYAKAN SEKTOR PERTAMBANGAN
Dilakukanseawal mungkindalam rangkaian perencanaan
(saat pemrakarsa sudah mengetahui lokasi kegiatan&
komponen-komponen kegiatan yang akan dilakukannya)
Sebagai syarat untuk memperolehizin usaha dan/atau kegiatan
(yang dibutuhkan untuk penyusunan rancangan rinci atau pelaksanaan kegiatan fisik)
NOMOR TENTANG
UU Nomor 32 Tahun 2009 Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup PP Nomor 27 Tahun 2012 Izin lingkungan
PerMen LH Nomor 08 Tahun 2013 Tatalaksana Pemeriksaan dan Penilaian Dokumen Lingkungan Hidup serta Penerbitan Izin Lingkungan
PerMen LH Nomor 05 Tahun 2012 Jenis Usaha dan atau Kegiatan yang Wajib Dilengkapi dengan AMDAL PerMen LH Nomor 16 Tahun 2012 Penyusunan dokumen Amdal, UKL - UPL dan SPPL
KepMen LH Nomor 42 Tahun 2000 Susunan Keanggotaan Komisi Penilai dan Tim Teknis AMDAL Pusat
KepMen LH Nomor 07 Tahun 2010 Sertifikasi Kompetensi Penyusun Dokumen AMDAL dan Persyaratan Lembaga Pelatihan Kompetensi Penyusun Dokumen AMDAL
KepMen LH Nomor 15 Tahun 2010 Persyaratan dan Tata Cara Lisensi Komisi Penilai AMDAL
PERATURAN TERKAIT AMDAL
AMDAL
SANKSI DALAM PENYELENGGARAAN AMDAL
Terhadap orang yang melakukan usaha/kegiatan
tanpa memiliki
izin lingkungan
Terhadap orangyang menyusun dokumen AMDALtanpa memiliki
sertifikat kompetensi
Terhadap pejabatyang memberikanizin lingkunganyang tanpa dilengkapi dokumenAMDAL
atauUKL-UPL
3 tahun pidana penjara
3milyar rupiah denda
PEMBINAAN
SANKSI ADMINISTRASI SANKSI PERDATA
SANKSI PIDANA
&
pasal 110 pasal 111 ayat (1) pasal 111 ayat (2)
AMDAL
UU 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Perencanaan tertulis yang memuat potensi, masalah lingkungan hidup, serta upaya perlindungan dan pengelolaannya dalam kurun waktu tertentu.
(UU RI Nomor 32 Tahun 2009)
RENCANA PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
RENCANA PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (RPPLH)
KETETAPAN ECOREGION
INVENTARISASI LINGKUNGAN HIDUP
Muatan rencana (nasional dan daerah) tentang:
•Pemanfaatan dan/atau pencadangan sumber daya alam (SDA);
•Pemeliharaan dan perlindungan kualitas dan/atau fungsi lingkungan hidup;
•Pengendalian, pemantauan, serta pendayagunaan dan pelestarian SDA; dan
•Adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan iklim.
Tahapan penyusunan RPPLH
Penyusunan RPPLH harus memperhatikan:
•Keragaman karakter dan fungsi ekologis
• Sebaran penduduk
• Sebaran potensi SDA
• Kearifan lokal
• Aspirasi masyarakat
• Perubahan Iklim
AMDAL & PERANGKAT LINGKUNGAN LAIN
Inventarisasi Lingkungan Hidup dilaksanakan untuk memperoleh data dan informasi SDA antara lain meliputi potensi dan ketersediaan,
pemanfaatan, penguasaan, kerusakan.
MENUNGGU KELUARNYA PP
Kemampuan lingkungan hidup untuk
menyerap zat, energi, dan/atau komponen lain yang masuk atau dimasukkan ke dalamnya.
Kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung perikehidupan manusia, makhluk hidup lain, dan keseimbangan antarkeduanya.
DAYA DUKUNG / DAYA TAMPUNG
DAYA DUKUNG LINGKUNGAN HIDUP
DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP
&
AMDAL & PERANGKAT LINGKUNGAN LAIN
Daya dukung Daya tampung
PENYEDIAAN SUMBER DAYA ALAM
PELAKSANAAN KEGIATAN
input sisa/limbah
PERTUMBUHAN EKONOMI output
PENYERAPAN MATERI & ENERGI LINGKUNGAN
ditentukan dari hasil Inventarisasi Lingkungan Hidup di tingkat ekoregion
INVENTARISASI LINGKUNGAN HIDUP
MENUNGGU KELUARNYA PP
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS
Rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh, dan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu
wilayah dan/atau kebijakan, rencana, dan/atau program.
(UU RI Nomor 32 Tahun 2009)
AMDAL & PERANGKAT LINGKUNGAN LAIN
Kewajiban pemerintah (pusat dan daerah) untuk memastikan
kebijakan, rencana,dan program (KRP) sudah memenuhiprinsip pembangunan berkelanjutan
Penyusunan RPJP, RPJM, RTRW harus melalui KLHS
Analisis konteks, perumusan masalah, dan perencanaan
Tujuan , sasaran, strategi, dan prioritas
Pembuatan dan pemilihan alternatif
Perumusan program, kegiatan dan pembiayaan
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
MENUNGGU KELUARNYA PP
BAKU MUTU LINGKUNGAN
AMDAL & PERANGKAT LINGKUNGAN LAIN
Ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat, energi, atau komponen yang ada atau harus ada dan/atau unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya dalam suatu sumber daya tertentu sebagai unsur lingkungan hidup.
(UU RI Nomor 32 Tahun 2009)
BAKU MUTU LINGKUNGAN
BAKU MUTU AIR BAKU MUTU AIR LIMBAH BAKU MUTU AIR LAUT
BAKU MUTU UDARA AMBIEN BAKU MUTU EMISI BAKU MUTU GANGGUAN
BAKU MUTU LAIN SESUAI DENGAN PERKEMBANGAN IPTEK
MENUNGGU KELUARNYA PP
AMDAL & PERANGKAT LINGKUNGAN LAIN
ANALISA RISIKO LINGKUNGAN
ANALISA RISIKO LINGKUNGAN
Rangkaian analisis yang dilakukan untuk memprakirakan tingkat probabilitas dari terjadinya suatu dampak dan /atau risiko lingkungan.
Dilakukan oleh rencana kegiatan yang berpotensi menimbulkan:
•dampak penting terhadap lingkungan hidup;
•ancaman terhadap ekosistem dan kehidupan,
•ancaman terhadap kesehatan dan keselamatan manusia;
Dapat digunakan untuk melengkapi kajian ANDAL
Pengkajian risiko
Pengelolaan risiko
Komunikasi risiko
Analisa Risiko Lingkungan meliputi:
MENUNGGU KELUARNYA PP
IZIN LINGKUNGAN
PERSETUJUAN LOKASI IJIN PEMANFAATAN LAHAN
IJIN KONSTRUKSI IJIN OPERASI
PERSETUJUAN PRINSIP
rencana umum rencana umum
rencana rinci realisasi rencana idea kegiatan
usulan lokasi
Wajib dimiliki oleh semua jenis kegiatan wajib AMDAL atau UKL-UPL sebagai prasyarat memperoleh izin usaha dan/atau kegiatan*.
Izin Lingkungan harus mencantumkan persyaratan dalam keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup.
IZIN USAHA DAN /ATAU KEGIATAN
AMDAL & PERANGKAT LINGKUNGAN LAIN
IZIN LINGKUNGAN
AMDAL & DOKUMEN LINGKUNGAN LAIN
Surat pernyataan kesanggupan dari penanggung jawab kegiatan untuk
melakukan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup atas dampak lingkungan hidup dari kegiatannya
Untuk KEGIATAN yang :
•Tidak termasuk dalam kategori berdampak penting (tidak wajib UKL/UPL);
•Usaha kecil/mikro;
Dokumen yang memuat upaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan bagi kegiatan yang tidak berdampak penting terhadap lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan kegiatan.
Untuk KEGIATAN yang tidak termasuk dalam kriteria wajib AMDAL
SURAT PERNYATAAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN (SPPL)
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (UKL) UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN (UPL
&
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (UKL) UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN (UPL)
SURAT PERNYATAAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN (SPPL)
Peraturan Gub atau Bupati/Walikota
Selain kategori dalam Permen LH No. 5/2012
DOKUMEN EVALUASI LINGKUNGAN HIDUP (DELH) DOKUMEN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (DPLH)
AMDAL & DOKUMEN LINGKUNGAN LAIN
DELH = Dokumen yang memuat
pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup yang merupakan bagian dari proses audit lingkungan hidup yang dikenakan bagi kegiatan yang sudah memiliki izin kegiatan tetapi belum memiliki dokumen AMDAL.
DPLH = Dokumen yang memuat pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup yang dikenakan bagi kegiatan yang sudah memiliki izin kegiatan tetapi belum memiliki UKL-UPL.
DOKUMEN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (DPLH) DOKUMEN EVALUASI LINGKUNGAN HIDUP (DELH)
&
METODOLOGI AMDAL
METODE AMDAL YANG BAIK HARUS :
A. MEMENUHI SYARAT PENDEKATAN SECARA ILMIAH
B. MEYAKINKAN PEMAKAI BAHWA TIDAK ADA KOMPONEN LINGKUNGAN PENTING YANG TERLEWATKAN
C. DAPAT DIGUNAKAN UNTUK MENETAPKAN DATA DAN INFORMASI APA YANG DIPERLUKAN DALAM PENDUGAAN DAMPAK
D. DAPAT DIGUNAKAN UNTUK MENGEVALUASI SELURUH DAMPAK YANG AKAN TERJADI
E. DAPAT MENUNJUKKAN USAHA-USAHA APA YANG DIPERLUKAN UNTUK DAPAT MENEKAN DAMPAK NEGATIF
F. METODE YANG BAIK MEMUDAHKAN SIAPA SAJA UNTUK DENGAN CEPAT MENGATAHUI DAMPAK APA YANG AKAN TERJADI DAN
USAHA APA YANG HARUS DILAKUKAN
KLASIFIKASI METODE AMDAL BERDASARKAN FUNGSI
Berfungsinya dalam membantu menentukan atau mengidentifikasi aktivitas-aktivitas proyek yang dapat menimbulkan dampak dan
menentukan komponen-komponen lingkungan yang akan terkena dampak
A. FUNGSI IDENTIFIKASI :
B. FUNGSI PENDUGAAN : Berfungsi dalam menentukan perubahan kuantitatif yang meliputi dimensi waktu dan ruang yang akan terjadi (untuk biologi, sosial- ekonomi dan sosial budaya belum banyak dikembangkan )
C. FUNGSI EVALUASI : Berfungsi dalam mengevaluasi secara terpadu kelompok-kelompok komponen dan secara
keseluruhan dampak, dapat menunjukkan biaya dan keuntungan setiap dampak dan besarnya masyarakat yang akan terkena dampak
KLASIFIKASI METODE AMDAL BERDASARKAN CARA DITETAPKANNYA DAMPAK
A. AD HOC B. OVERLAYS C. CHECKLISTS D. MATRICES E. NETWORKS
F. MODIFIKASI DAN KOMBINASI
Metode Ad Hoc :
Sangat sedikit memberikan pedoman-pedoman cara melakukan pendugaan dampak, diberikebebasan tiap anggota tim lebih bebas menggunakan keahliannya, komponen
lingkungan yang digunakan tidak detail, relatif mudah, singkat tetapi kurang keterpaduan dari disiplin ilmu yang terlibat
Metode Overlays ( Penampalan ) :
Menggunakan sejumlah peta di tempat proyek yang akan dibangun dan daerah sekitarnya yang tiap peta menggambarkan komponen-komponen lingkungan yang lengkap meliputi : aspek fisik- kimia, biologi, sosial-ekonomi dan sosial budaya.
Penggabungan dalam bentuk penampalan akan menunjukkan kumpulan atau susunan keadaan lingkungan daerah tersebut.
MacHarg
Metode Checklists :
Merupakan metode dasar untuk mengembangkan metode lain, sangat sederhana, berbentuk daftar komponen lingkungan yang digunakan untuk menetukan komponen mana yang akan terkena dampak
• Checklists sederhana (simple checklists )
• Checklists dengan uraian ( descriptive checklists )
• Checklists berskala ( scaling checklists )
• Checklists berskala dengan pembobotan ( scale weight checklists )
Metode Matrices :
Berupa bentuk checklist dua dimensi yang menggunakan satu jalur (kolom) daftar komponen lingkungan dan lajurnya (baris) daftar
aktifitas proyek atau dapat pula sebaliknya. Dengan bentuk matriks dapat ditetapkan interaksi antara aktivitas proyek dengan komponen lingkungan atau dapat diketahui sebab-sebab yang terjadi dalam
dampak
(Leopold, Fisher and Davies, Moore)
Metode Network ( skema aliran / flowchart / bagan alir):
Metode berupa susunan daftar aktivitas proyek yang saling
berhubungan dan komponen-komponen lingkungan yang terkena dampak. Kemudian dari kedua daftar tersebut disusun lagi hingga dapat menunjukkan aliran dampak yang dimulai dari suatu aktivitas proyek. Susunan aliran dampak ini menggambarkan adanya dampak langsung dan tidak langsung serta hubungan antara komponen-
komponen lingkungan, sehingga dapat mengevaluasi dampak secara keseluruhan, dapat dicari aktivitas pokok mana yang harus dikendalikan. Merupakan pengembangan dari metode matriks
sehingga kelemahan matriks dapat dihilangkan.
Metode modifikasi dan kombinasi :
Bentuk modifikasi dan kombinasi dari kelima metode tersebut untuk mengurangi kelemahan tim maupun metode Amdal , disesuaikan dengan proyek yang akan dikerjakan, hasil penilaian tim dan
pertimbangan-pertimbangan lain.
(Metoda Sorenson)
(Adiwibowo : matriks dan
bagan alir)
HAL- HAL YANG PERLU DIPERTIMBANGKAN DALAM MEMILIH METODE AMDAL
• Memahami kelebihan dan kelemahan dari tiap metode baik dalam fungsi maupun cara kerja
• penguasaan tipe aktivitas proyek yang akan di Amdal
• penguasaan ciri dan sifat umum dan khusus dari rona lingkungan
• pemahaman dampak penting yang akan terjadi melalui skoping. Makin besar dan makin kompleks dampak harus menggunakan metode yang lebih kompleks pula
• pedoman yang diberikan oleh instansi yang bertanggung jawab mengenai bagaimana bentuk informasi yang diperlukan dan cara penyajiannya
• batasan-batasan waktu, keahlian, biaya, peralatan dan data serta teknik analisis yang diperlukan
•Mempelajari metode yang digunakan tim-tim lain dan pustaka mengenai proyek yang sejenis
Pendekatan studi Amdal, bertujuan untuk :
• mengoptimalkan hasil kajian
• mengefisienkan proses pelaksanaannya
• Efisiensi waktu dan biaya studi
• Lingkup studi dapat diketahui keterkaitan dampak satu sama lain.
• Dampak kumulatif terhadap suatu ekosistem tertentu dapat dikaji lebih mendalam sehingga kemampuan lingkungan untuk mendukung
pembangunan atau daya dukung lingkungan dapat
diketahui lebih jelas.
Berdasarkan PP No. 27 Tahun 1999 ada tiga macam cara pendekatan studi Amdal :
Amdal Kegiatan Tunggal atau Proyek :
Penyusunan studi Amdal bagi satu jenis usaha dan atau kegiatan yang kewenangan pembinaannya dibawah satu instansi yang membidangi jenis usaha dan atau kegiatan tersebut.
Amdal Kegiatan Terpadu atau Multisektor :
Penyusunan studi Amdal bagi usaha dan atau kegiatan terpadu baik dalam hal perencanaan, proses produksinya maupun pengelolaannya dan melibatkan lebih dari satu instansi yang membidangi kegiatan tersebut serta berada dalam kesatuan hamparan ekosistem.
Amdal Kegiatan dalam Kawasan :
Penyusunan studi Amdal bagi usaha dan atau kegiatan yang berlokasi dalam suatu kawasan yang telah ditetapkan atau berada dalam kawasan atau zona pengembangan wilayah sesuai dengan tata ruang wilayah dan atau kawasan yang telah ditetapkan pada suatu hamparan ekosistem.
Contoh Matriks Metode Ad Hoc
Dampak lingkungan
Lingkungan
Tidak ada dampak Dampak positif Dampak negatif Kegunaan Berlawanan Masalah Jangka pendek Jangka panjang Dapat balik Tidak dapat balik
Satwa liar Spesies yg akan punah Vegetasi alam Sifat tanah Drainae alam
Air bumi Kualitas air Kesehatan Nilai ekonomi
Contoh Metode Matrik : Evaluasi Dampak menurut Leopold
M = Magnitude of impact (besar dampak) I = Importance of impact (penting dampak)
Aktivitas proyek (100) Komponen lingkungan (88)
1 2 3 4 25 75 100
1 2 3
4 5
88
2
M I +5
-1 3
-6 7 +1
5
+2 3
Contoh Metode Matriks : Tahap pertama Fisher and Davies
Evaluasi Komponen Lingkungan
Skala Kepentingan Skala Keadaan Sekarang
Skala Kepekaan Terhadap Pengelolaan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
BIOTA 1.
2.
3.
FISIKA & KIMIA 1.
2.
3.
BUDAYA 1.
2.
3.
Contoh Matriks tahap kedua Fisher and Davies
Evaluasi Proyek
Komponen Lingkungan
Pabrik Perda- gangan
Pemu-
kiman Pertanian Energi Trans- portasi
Kons- truksi
BIOTA 1.
2.
3.
FISIK & KIMIA 1.
2.
3.
BUDAYA 1.
2.
3.
Contoh Matriks tahap ketiga (Matriks keputusan) Fisher and Davies
Kriteria Keputusan Tanpa Proyek Dengan Proyek
BIOTA 1.
2.
3.
FISIK & KIMIA 1.
2.
3.
BUDAYA 1.
2.
3.
METODE ANALISIS
DAMPAK LINGKUNGAN
KEGUNAAN
• Memenuhi syarat pendekatan secara ilmiah
• Meyakinkan pemakai bahwa tidak ada komponen lingkungan penting yg hrs dipertimbangkan terlewatkan
• Dapat digunakan untuk menetapkan data &
informasi yg diperlukan dlm pendugaan dampak
• Dapat digunakan untuk mengevaluasi seluruh dampak dan aktivitas-aktivitas yg diusulkan
• Dapat menujukkan usaha apa yang diperlukan untuk menekan dampak negatif
• Metode yg baik akan memudahkan untuk dgn cepat
mengetahui dampak dan usaha apa yg hrs dilakukan
• Menurut Soeratmo (1982) : ada lebih dari 50 buah metode
• Langkah-langkah:
mengidentifikasi dampak memprediksi dampak
menginterpretasi/menafsir dampak mengevaluasi dampak
penilaian dan pengawasan
MENURUT MUNN (1979), LANGKAH-LANGKAH SBB:
Identifikasi pengaruh
Prediksi
Interpretasi dan evaluasi dampak
Prosedur penilaian
PELAKSANAAN
Survei lapangan Pemantauan
Pemodelan menggunakan pedoman Studi literatur
Workshop
Interview dengan ahli
Pendapat masyarakat
METODE ANDAL (NEWKIRK, 1979)
☺ Metoda Ad Hoc
☺ Metoda Checklist (daftar uji)
☺ Metoda Benefit-Cost Analysis (BCA)
☺ Metoda Input-Output Analysis
☺ Metoda Overlay
☺ Metoda Sistem Informasi
☺ Metoda Analisis Matematis
MENURUT CANTER (1983)
Metoda Checklist Metoda Matrik
Metoda Network atau Flowchart
Metoda Sistem Diagram Energi
MENURUT MUNN (1979)
Metoda Checklist
Metoda Matrik
Metoda Flowchart
Metoda Overlay
METODA AD HOC
• Expert Committee
• Ahli identifikasi dan prediksi dampak (konsensus)
• Sangat sedikit memberikan pedoman cara melakukan pendugaan bagi anggota tim
tidak konsisten
• Komponen lingkungan tidak dirinci
• Aktivitas proyek diprediksi sgt dalam
• Relatif mudah, singkat, kurang keterpaduan antar
disiplin ilmu
Dampak Lingk
Lingkungan Tdk ada
dampak Dampak + Dampak - Kegunaan Berlawan-
an Masalah Jangka
panjang Dapat
kembali Tdk dapat kembali
Satwa laut x x x
Sp. Yg akan punah x
Vegetasi alam x x x
Sifat tanah x
Drainase alam x
Air tanah x x
Kualitas air x x x x
Kesehatan x
Nilai Ekonomi x x x
Pelayanan kesehatan
x
METODA CHEKLIST
• Metode dasar yg banyak digunakan untuk mengembangkan metode lain
• Identifikasi dan prediksi dampak lebih mudah ada susunan akt. kegiatan dan komp. lingkungan
• Dasar penyusunan : tim / pedoman dari Pemerintah
• Macam : - Checklist sederhana - Cheklist dgn uraian - Checklist berskala
- Checklist berskala dng pembobotan
METODE FLOWCHART
• Disusun berdasarkan daftar aktivitas proyek yg saling berhubungan & komponen lingkungan yg terkena
dampak
• Dapat menggambarkan dampak langsung & tdk
langsung serta hubungan antar komponen lingkungan
• Kelemahan :
• bentuk aliran dampak dapat berbeda tergantung tingkat keahlian dan pengalaman
• Terbuka kemungkinan terjadi kesalahan/ketdktepatan
dlm menyusun aliran dampak
METODE OVERLAY
Untuk proyek yg banyak peta
Tiap peta menggambarkan komponen lingkungan yg lengkap Penggabungan akan menunjukkan susunan keadaan lingkungan daerah ybs
Dampak tiap komp. lingkungan dari suatu peta akan terlihat
sebagai dampak secara keseluruhan
• Kelebihan : dalam melakukan evaluasi pemilihan alternatif &
mengidentifikasi dampak tertentu sesuai penggunaan
• Kelemahan :
• Dalam menyajikan dampak kuantitatif dan tdk dapat untuk melihat aliran dampak dari komponen lingkungan
• Apabila komp. Lingk yg diteliti banyak, maka penampalan hrs dilakukan
scr digital bukan manual
PRAKIRAAN DAMPAK
Metode Prakiraan Dampak
• METODE FORMAL
• Metode formal adalah metode untuk
memprakirakan (besar) dampak dengan
menggunakan formula, rumus atau model-model kuantitatif yang telah tersedia (hasil
pengembangan/temuan pakar lain) atau dikembangkan sendiri oleh pakar ybs.
• Hasil prakiraan dampak ini bersifat kuantitatif dan umumnya didukung oleh tabulasi data, grafik
atau referensi spasial/geografis.
Macam metode formal ini adalah:
• Metode fisik (physical model)
• Eksperimen (experimental method)
• Model matematik (mathematical model)
• Model analisis statistika (statistical
analysis model)
Model Statistik
• Model analisis faktor (factor analysis)
• Model regresi berganda (multiple regression)
• Model analisis kecenderungan (trend analysis)
• Model analisis deret waktu (time series analysis).
• Model statistika non-parametrik (non-
parametric statistic).
Model matematik tersebut antara lain adalah:
• Model simulasi
• Model analisa input–output (input- output analysis)
• Model proyeksi
• Model empiris (black box)
METODE NON-FORMAL
• Pada situasi tertentu seringkali dijumpai
hambatan untuk memprakirakan dampak secara formal, baik melalui model statistik maupun
matematik. Hal ini dapat terjadi karena:
• Tidak adanya metode formal yang secara
representatif dapat menggambarkan dinamika sistem yang diteliti;
• Metode yang tersedia mensyaratkan kebutuhan data dan informasi tertentu yang tidak dapat
dipenuhi oleh peneliti yang bersangkutan.
• Jalan keluar untuk mengatasi hal ini adalah menggunakan metode yang bersifat non-formal. Beberapa metode
non-formal yang dapat digunakan antara lain adalah:
• Penilaian profesional dari pakar (professional judgement),
• Metode ad-hoc
• Komparatif antar budaya (cross cultural)
• Teknik analogi
• Metoda delphi
TAHAPAN MENETAPKAN DAMPAK
Melakukan identifikasi atas dampak yang terjadi pada komponen lingkungan
Pengukuran /perhitungan dampak yang akan terjadi pada komponen lingkungan tersebut
Penggabungan beberapa komponen
lingkungan yang berkaitan kemudian
dianalisis untuk menetapkan refleksi
Prakiraan dampak dilakukan dengan:
• Prakiraan kondisi lingkungan pada waktu t, tanpa proyek (Qtp)
• Prakiraan kondisi lingkungan pada waktu t, dengan proyek (Qdp)
• Dampak yang akan diprakirakan :
Qdp - Qtp
Kualitas lingkungan
Kondisi lingkungan Tanpa proyek
Dampak lingkungan
Kondisi lingkungan Dengan proyek
t1 t2 waktu
Gambaran dampak lingkungan secara grafis
PROSEDUR PRAKIRAAN DAMPAK
Menetapkan komponen lingkungan yang akan terkena dampak (misal
menggunakan metode matriks interaksi, flow chart, dsb)
Menghitung besar dampak yang akan terjadi sehingga tersaji secara
kuantitatif
Evaluasi dan analisis serta pembahasan dampak
Menyusun berbagai strategi yang akan
diusulkan untuk pengendalian dampak
negatif dan peningkatan dampak positif
serta rencana pemantauan
Rona
Lingkungan
Deskripsi proyek
1. Identifikasi dampak pada komponen lingkungan
3. Dampak lingkungan
2. Perhitungan dampak pada komponen lingkungan
4. Strategi pengelolaan dampak
Metodologi Andal
Model matematis (kuantitatif)/
kualitatif
Model analisis atau evaluasi
Teknologi pengelolaan dampak
Keahlian anggota Tim Andal
Keahlian anggota Tim Andal
Keahlian anggota Tim Andal
Keahlian anggota Tim Andal
Hal khusus dalam Prakiraan Dampak
Aspek Fisik dan Kimia
Identifikasi bahan pencemar
perlu diketahui sumber dan jenis pencemara tiap aktivitas proyek
Diidentifikasi pula kemungkinan adanya sumber lain di luar
proyek
Penentuan kondisi komponen
lingkungan yang akan terkena bahan pencemar
Mempelajari pola penyebaran bahan pencemar
Membandingkan dan membahas hasil perhitungan dampak dengan baku
mutu
Menghitung besarnya dampak dengan
menggunakan model matematis
Aspek Biologi
Dampak pada spesies langka
Pola pengelolaan di lingkungan buatan
Bentuk ekosistem, tipe vegetasi, suksesi alam
Penggunaan model matematis
(bisa dilakukan pada hal-hal
tertentu)
Aspek Sosial Ekonomi
Mengetahui hal-hal yang kritis dan sensitif yang terjadi di
masyarakat
Pengkategorian kedalam : baik, marginal dan kritis
Prakiraan dampak tak langsung yang datang dari aspek fisik-
kimia, biologi dan sosial budaya
Perlu diperhatikan terjadinya dampak yang berurutan
Jika tidak dimungkinkan
penyajian data secara kuantitatif,
maka disajikan secara kualitatif
Aspek Sosial Budaya
• Melakukan identifikasi atas budaya yang ada
• Menentukan nilai budaya yg mempunyai arti penting (lokal, nasional, internasional)
• Nilai yg perlu diperhatikan secara arkeologi, budaya, sejarah, dll
• Ancaman pada nilai peninggalan bisa karena dihancurkan, rusak, banjir,
tenggelam
Model Matematis Prakiraan Dampak
• Kenaikan kepadatan penduduk
t
tot
tp
tp L
r
D Po
1
Dtp = kepadatan penduduk tanpa proyek pada waktu t rtp = laju pertumbuhan penduduk/tahun tanpa proyek Po = jumlah penduduk pada waktu acuan, to
T = periode waktu perhitungan (ti – to) Ltot = luas total daerah (km2)
Nilai r diperoleh dari data statistik, jika tidak dapat dihitung dengan persamaan:
t
t Po r
P 1
Kepadatan penduduk dengan proyek dinyatakan dengan:
t
i tot
dp
dp L L
r D Po
1
D
dp= kepadatan penduduk dengan proyek pada waktu t r
dp= laju pertumbuhan penduduk/tahun dengan proyek L
i= luas lahan yang digunakan untuk proyek
Dampak Industri terhadap kepadatan penduduk dinyatakan dengan :
tp
dp D
D
D
Penggusuran penduduk
e f
y
P P
P
tf
P r
P
01
t
e P r
P 0 1
Orang yang terkena dampak :
Pf dan Pe dapat dihitung dari persamaan
umum pertumbuhan penduduk
Kenaikan tekanan penduduk
tot tp
t tp
tp tp
tp
L
r P
Z f
TP 1
1
0
tot i
i
t i i
i i
dp
L L
r P
Z f
TP
1
01
Tekanan penduduk tanpa dan dengan proyek dinyatakan sbb:
tp
dp
TP
TP TP
Dampak proyek terhadap tekanan
penduduk :
Ttp = tekanan penduduk tanpa proyek Tdp = tekanan penduduk dengan proyek
Li = luas lahan pertanian yang terkena proyek Ltot = luas total lahan pertanian penduduk
α = fraksi pendapatan dari sektor non pertanian, α <1 Z = luas lahan yang dibutuhkan untuk hidup layak f = fraksi penduduk yang menjadi petani
β = fraksi manfaat lahan pertanian yang dinikmati oleh penduduk
Subscrip i menyatakan masing-masing faktor dengan
adanya proyek
Kerusakan hutan
ha xL
xa TP
Y tp ( tp 1 ) % tot
ha L
L x
xb TP
Y dp ( dp 1 ) % ( tot i )
ha Y
Y
Y ( dp tp )
Dampak terhadap kerusakan hutan dinyatakan sbb:
a% dan b% masing-masing adalah perentase kerusakan hutan untuk kondisi tanpa dan
dengan proyek
Dampak industri terhadap
kerusakan hutan :
PENETAPAN
KOMPONEN SOSIAL EKONOMI
• Pola perkembangan penduduk (jumlah, umur, perbandingan kelamin, dll)
• Pola perpindahan: musiman, tetap
• Pola perkembangan ekonomi :
berhubungan dengan pola perkembangan penduduk, perpindahan, keadaan SDA
dan sumber pekerjaan
• Penyerapan tenaga kerja
• Berkembangnya struktur ekonomi :
timbulnya aktivitas perekonomian lain akibat adanya proyek
• Peningkatan pendapatan masyarakat
• Perubahan lapangan pekerjaan
• Kesehatan masyarakat
• Tataguna tanah
• Persepsi masyarakat
• dll
PENDUGAAN DAMPAK SOSIAL EKONOMI
Pembahasan dampak tiap komponen secara kualitatif dan kuantitatif
Pembahasan hubungan komponen satu
sama lain untuk menggambarkan perubahan secara keseluruhan
Menyusun cara meningkatkan dampak
positif dan menghilangkan dampak negatif
DAMPAK SOSIAL BUDAYA
• Komponen Sosial Budaya
– Peninggalan sejarah budaya / arkeologi – Tempat-tempat bersejarah
– Tempat-tempat yang bernilai ilmiah
– Tempat- tempat yang mempunyai nilai geologis
– Kelompok etnik
– Agama dan kepercayaan yang unik
PENDUGAAN DAMPAK SOSIAL BUDAYA
• Keadaan bentuk masyarakat,
kualitas hidupnya dan hubungan diantaranya
• Hubungan timbal balik antara sosial budaya lingkungan dan sosial ekonomi
• Perilaku, persepsi, cita-cita dan
nilai-nilai dari masyarakat
Dampak sosial budaya yg diteliti dlm AMDAL
(CEARC, 1985)
• Perubahan kelembagaan masyarakat
• Tradisi masyarakat
• Nilai masyarakat
• Kualitas hidup
Indonesia
• Keadaan struktur penduduk (jml, kepadatan, mobilitas)
• Perikehidupan sehari-hari, adat-istiadat, tata cara, interaksi intra dan antar kelompok
• Sikap, nilai dan persepsi terhadap lingkungan
• Integrasi dari berbagai kelompok masyarakat
• Keadaan dan sistem kekuasaan
• Sistem stratifikasi sosial
• Sejarah budaya yang patut dipelihara
Metode Pendugaan Dampak
• Pendekatan teknis / ilmiah
– Penekanan pada nilai ilmiah saja – Bobot penelitian diletakkan pada :
• Analisis yang tegas
• Metode berdasarkan pada ilmu sosial
• Jelas
• Objektif dlm menyatakan keuntungan dan
kerugian
• Pendekatan kebijaksanaan atau pengembangan masyarakat
– Pendekatan pada ikatan pada minat (interest) atau keinginan pemerintah &
masyarakat
• Dinamika dampak yang dinilai oleh masyarakat
• Tidak memerlukan analisis ilmiah yang tegas, tetapi ditekankan pada keahlian dalam
penyampaian
• Kemampuan menyajikan, dalam hal:
– Perilaku – Keyakinan
– nilai-nilai yg diberikan oleh yang terkena dampak
PREDIKSI / PRAKIRAAN DAMPAK
Prediksi / Prakiraan dampak adalah suatu proses untuk
menduga/memperkirakan respon atau perubahan suatu parameter
lingkungan tertentu akibat adanya
kegiatan tertentu, pada perspektif
ruang dan waktu tertentu.
• Dalam studi Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan (AMDAL),tahap prakiraan dampak merupakan langkah yang dipandang paling sulit, karena
metode atau teknik prakiraan dampak
ini sangat tergantung dari kemajuan tiap ilmu yang digunakan dan penguasaan
dari tiap anggota tim dalam bidangnya
masing-masing
• Oleh karena itu pula prakiraan dampak sering disebut sebagai "fase kritis" dan merupakan
"ciri khas" yang membedakan dokumen AMDAL dari dokumen hasil penelitian lainnya.
• Prakiraan munculnya sesuatu dampak pada hakekatnya merupakan jawaban dari
pertanyaan mengenai besar perubahan yang
timbul pada setiap komponen Lingkungan
sebagai akibat dari aktivitas pembangunan
KRITERIA PENTINGNYA DAMPAK
(UU PPLH 32 / 2009 pasal 22)
a. besarnya jumlah penduduk yang akan terkena dampak rencana usaha dan/atau kegiatan;
b. luas wilayah penyebaran dampak;
c. intensitas dan lamanya dampak berlangsung;
d. banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang akan terkena dampak;
e. sifat kumulatif dampak;
f. berbalik atau tidak berbaliknya dampak;
dan/atau
g. kriteria lain sesuai dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi.
Prinsip Dasar Prakiraan Dampak
• Dalam pengukuran dampak lingkungan yang akan terjadi dimasa yang akan
datang, besarnya akan banyak
ditentukan oteh waktu atau lamanya dampak terjadi.
• Arti dari dampak lingkungan adalah
selisih antara keadaan lingkungan tanpa proyek dengan keadaan lingkungan
dengan proyek
Kriteria usaha dan/atau kegiatan yang
berdampak penting yang wajib dilengkapi dengan AMDAL terdiri atas:
a. pengubahan bentuk lahan dan bentang alam;
b. eksploitasi sumber daya alam, baik yang terbarukan maupun yang tidak terbarukan;
c. proses dan kegiatan yang secara potensial dapat menimbulkan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup serta pemborosan dan
kemerosotan sumber daya alam dalam pemanfaatannya;
d. proses dan kegiatan yang hasilnya dapat
mempengaruhi lingkungan alam, lingkungan
buatan, serta lingkungan sosial dan budaya;
e. proses dan kegiatan yang hasilnya akan
mempengaruhi pelestarian Kawasan konservasi sumber daya alam dan/atau perlindungan cagar budaya;
f. introduksi jenis tumbuh-tumbuhan, hewan, dan jasad renik;
g. pembuatan dan penggunaan bahan hayati dan nonhayati;
h. kegiatan yang mempunyai risiko tinggi
dan/atau mempengaruhi pertahanan negara;
dan/atau
i. penerapan teknologi yang diperkirakan
mempunyai potensi besar untuk mempengaruhi
lingkungan hidup.
Gambaran dampak 1ingkungan yang merupakan selisih keadaan
lingkungan tanpa proyek dengan keadaan lingkungan dengan proyek (t1 : waktu proyek dibangun), (t2 : waktu dari dampak yang diduga)
Dampak lingkungan Kualitas
lingkungan
Keadaan lingkungan dengan proyek
Waktu
T1 T2
Keadaan kuatitas lingkungan yang apabila tanpa proyek makin lama akan makin meningkat kuatitasnya
Keadaan lingkungan
Waktu Kualitas
Lingkungan
Keadaan kualitas lingkungan yang tidak Berubah dari waktu ke waktu apabila tidak ada proyek dibangun
Keadaan lingkungan
Waktu Kualitas
lingkungan
Keadaan lingkungan yang sekalipun tidak ada proyek yang dibangun makin lama akan makin buruk
Keadaan lingkungan
Waktu Kualitas
lingkungan
Keadaan lingkungan yang makin merosot setelah dibangun proyek pada waktu t1
Keadaan lingkungan tanpa proyek
Keadaan lingkungan dg proyek
Waktu T1
Kualitas lingkungan
Keadaan lingkungan yang makin baik setelah dibangun pada waktu t1
Keadaan lingkungan tanpa proyek
Kualitas lingkungan
Keadaan lingkungan dg proyek
Waktu T1
Keadaan lingkungan yang relatif tidak berubah sekalipun dibangun proyek pada waktu t1.
Kualitas lingkungan
Keadaan
lingkungan dg atau tanpa proyek
Waktu T1
Dampak negatif pada jangka pendek tetapi memberikan dampak positif untuk jangka panjang
Kualitas lingkungan
Keadaan lingkungan dg proyek
Keadaan lingkungan tanpa proyek
Waktu