• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bahan Lokakarya Best Practice (1)

N/A
N/A
Fauzan Ismail

Academic year: 2025

Membagikan "Bahan Lokakarya Best Practice (1)"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

Bimtek Penyusunan Best Practice dan Artikel Program Sekolah Penggerak

Angkatan 1 dan 2 Provinsi Sumatera Barat

(2)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Tujuan Kegiatan

Kepala sekolah dan komite pembelajaran menuliskan Best Practice dan Artikel dalam bentuk karya tulis dan artikel ilmiah tentang pelaksanaan kurikulum merdeka pada sekolah penggerak angkatan 1 dan 2.

Mengoptimalkan kemampuan kepala sekolah dan komite pembelajaran guna melaksanakan Best Practice dan Artikel dalam bentuk karya tulis dan artikel ilmiah berdasarkan capaian sekolah masing-masing.

Melihat Kembali Best Practice dan Artikel dalam bentuk karya tulis dan artikel ilmiah dalam Implementasi Kurikulum Merdeka di Satuan Pendidikan masing-masing

Merancang Best Practice dan Artikel dalam bentuk karya tulis dan artikel ilmiah

tentang pelaksanaan kurikulum Merdeka.

(3)

Alur Kegiatan

No AKTIVITAS DURASI

1 Pembukaan 10

2 Mulai Dari Diri 20

3 Eksplorasi Konsep 60

4 Ruang Kolaborasi 60

Istirahat

5 Demonstrasi Kontekstual 80

6 Elaborasi Pemahaman 60

7 Aksi Nyata 10

8 Refleksi 10

(4)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Alur Kegiatan

Eksplorasi Konsep

Menyimak pemaparan mengenaibest practicedan aritkel PSP Angkatan 1 dan 2

Demonstrasi Kontekstual

Merancang ide best practice dan artikel yang dilaksanakan oleh

satuan pendidikan.

Mulai dari Diri

Merefleksikan pengalaman pelaksanaanBest Practicedi

tahun pertama dan kedua Sekolah Penggerak.

Ruang Kolaborasi Menganalisis pelaksanaan

best practicedan rencana artikel yang sering dan akan

dibagikan ke satuan Pendidikan lainnya

Elaborasi Pemahaman Menguatkan pemahaman

mengenai sasaranbest practicedan artikel yang akan

dilaksanakan

Aksi Nyata

Merumuskan rencana aksi nyata yang akan dilakukan setelah kegiatan lokakarya.

(5)

Perkenalan

• Profil Fasilitator

(6)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Kesepakatan Kelas (Luring)

(7)

Mulai dari Diri

Merefleksikan Best Practice di tahun pertama dan kedua Program Sekolah Penggerak di Satuan Pendidikan

Masing-masing.

(8)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Ceritakan secara singkat salah satu Praktik Baik/ Best Practice Program Sekolah Penggerak yang Bapak/ Ibu rasakan pada tahun pertama dan kedua.

Bapak/ Ibu bisa memilih salah satu dari topik dibawah ini:

1. Pembelajaran 2. Karakter siswa 3. Kompetensi guru

4. Kompetensi kepala sekolah 5. Modul Ajar

6. Profil Pelajar Pancasila 7. Iklim Sekolah

8. Keterlibatan Orang Tua/ Masyarakat/ Dunia Industri

20 M

(9)

Nyalakan Tanda Tanya

Apa yang belum Anda pahami dan ingin Anda pelajari lebih jauh mengenai praktik baik/ best pratice?

Tuliskan jawaban pada sticky note

(10)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Eksplorasi Konsep

Menyimak pemaparan mengenai praktik baik/ best practice dan artikel pada tahun pertama dan tahun kedua Program Sekolah Penggerak.

60 M

(11)

1. Panduan Best Practice.

2. Panduan Artikel.

Topik Pembahasan

(12)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Panduan Best Practice

Menurut kamus KBBI pengertian best berasal dari bahas inggris yang artinya adalah terbaik, sedangkan practice berasal dari Bahasa inggris yang artinya adalah praktek. Jadi Best Practice adalah Praktek Terbaik, kata baku dari praktek adalah praktik, Menurut KBBI Praktik Terbaik adalah suatu cara paling efisien (upaya paling sedikit) dan efektif (hasil terbaik), jadi Best Practice adalah“pengalaman terbaik” dari keberhasilan seseorang atau kelompok dalam melaksanakan tugas, termasuk dalam mengatasi berbagai masalah dalam lingkungan tertentu.

Best Practice Guru, dan Kepala Sekolah adalah pengalaman terbaik yang dimiliki oleh Guru, dan Kepala Sekolah dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.

WujudBest Practice Guru, dan Kepala Sekolah adalah laporan

tentang pengalaman terbaik dalam keberhasilan pelaksanaan tugas yang berkaitan dengan pelaksanaan tupoksi sebagai Guru, dan Kepala Sekolah

Suatu pengalaman dapat dikategorikan sebagaiBest Practice karena memiliki pertanda khas sebagai berikut:

1. Mampu mengembangkan cara baru dan inovatif dalam mengatasi suatu masalahdalam pendidikan khususnya pembelajaran;

2. Mampu memberikan sebuah perubahan atau perbedaan sehingga sering dikatakan hasilnya luar biasa (outstanding result);

3. Mampu mengatasi persoalan tertentu secara berkelanjutan (keberhasilan lestari atau berlangsung lama) atau dampak dan manfaatnya berkelanjutan (tidak sesaat);

4. Mampu menjadi model dan memberi inspirasi dalam membuat kebijakan (pejabat)serta inspiratif perorangan, termasuk murid;

5. Cara dan metode yang digunakan bersifat ekonomis dan efisien.

(13)

Karakteristik Laporan Best Practice

1. Orisinalitas; topik dan bahasan merupakan ide yang memuat keaslian maupun kreativitas dengan memadukan sejumlah gagasan maupun ide-ide baru tanpa mengurangi keaslian sumber utamanya.

2. Inovatif; hasil yang dicapai memuat ide kebaruan atau novelty, bukan jiplakan atau peniruan apa adanya, dan berkaitan dengan peningkatan kualitas kinerja kepala sekolah yang lebih terampil, elegan, dan bermakna.

3. Elaboratif; kepiawaian seseorang dalam menguraikan, merinci, menghubungkansuatu konsep/data satu dengan lainnya sehingga menghasilkan gagasan/karya baru yang lebih kompleks tetapi terurai.

4. Inspiratif; memberikan dorongan dan motivasi maupun spirit dalam melaksanakan tugas pangawas sekolah bagi orang lain.

5. Empirik; menunjukkan bukti nyata kinerja berbasis pengalaman, dalam supervisi managerial maupun akademik untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

6. Aplikatif; hasil best practice dapat direflikasi, dimanfaatkan, dan atau dikembangkan baik di sekolah

sendiri maupun di sekolah lain.

(14)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Tujuan Penulisan Best Practice

1. Meningkatkan motivasi secara berkelanjutan di kalangan guru dan kepala sekolah, sekolah penggerak angkatan 1 dan 2 untuk terus “belajar dan bekerja lebih cerdas” dalam

menciptakan kinerja yang lebih produktif;

2. Mendorong inovasi dan kreativitas guru dan kepala sekolah dalam menciptakan model- model pembelajaran terbaik baik untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah;

3. Menumbuhkan kebanggaan di kalangan guru dan kepala sekolah, sekolah penggerak terhadap pelaksanaan programnya;

4. Mendiseminasikan pengalaman terbaik guru dan kepala sekolah dalam melaksanakan program sekolah penggerak;

5. Memberikan apresiasi kepada guru dan kepala sekolah, sekolah penggerak angkatan 1 dan

2 terhadap apa yang telah dilakukan di termasuk kegiatan pendukung yang hasilnya dapat

bermanfaaat bagi peningkatan kualitas pendidikan.

(15)

Jenis Kegiatan yang Dapat Dibuat Menjadi Best Practice

Kegiatan sekolah berikut yang berpotensi untuk dijadikan sebagai pengalaman terbaik (Best Practice) berupa Metode ataupun Media, seperti:

Bagi Guru:

a) Perencanaan Pembelajaran b) Pelaksanaan Pembelajaran c) Asesmen Pembelajaran

d) P5 (Perencanaan, Modul Ajar, Pelaksanaan, Pembimbingan)

e) Pembelajaran Berdiferensiasi g) Coaching

Bagi Kepala Sekolah

a) Peran Kepala Sekolah Sebagai Penggerak Perubahan

b) Tantangan dan kendala yang dihadapi oleh kepala sekolah dan sekolah

c) Implementasi Kurikulum Merdeka

d) P5

(16)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

STAR Sebagai Strategi Dalam Penulisan Best Practice

S (Situasi) Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab sekolah dalam praktik yang dibagikan. Hal ini dituangkan sebagai latar belakang masalah dalam penulisan best practice.

T (Tantangan) Apa saja yang menjadi tantangan untuk mewujudkan dan mencapai tujuan yang diharapkan. Hal ini dijabarkan dalam bagian awal best practice.

A (Aksi) Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/

strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini.

Tuangkan dalam bagian isi dari best practice dimana terdapat langkah-langkah pelaksanaan yang dijabarkan secara rinci.

R (Refleksi/Hasil) Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-Langkah yang

dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau

ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut

(17)

Sistematika Best Practice

1. Jumlah kata naskah yang digunakan berkisar antara 1500-2000 kata.

2. Jumlah kata naskah yang digunakan 1500-2000 kata tersebut terbagi dalam 4 poin penulisan best practice sebagai berikut:

a) S (Situasi) Maksimal 300 kata;

b) T (Tantangan) Maksimal 300 kata;

c) A (Aksi) Maksimal 600 kata;

d) R (Refleksi/Hasil) Maksimal 400 kata;

3. Naskah diketik dengan spasi 1,5, huruf Time New Roman ukuran huruf 12, batas tepi/margin kiri 3 cm, kanan 2,5 cm, atas 3 cm, dan bawah 3 cm. Khusus untuk ukuran huruf tabel dan gambar

disesuaikan dengan kebutuhan.

4. Naskah memuat foto kegiatan maksimal 4 buah dengan ukuran sesuai kebutuhan.

5. Gunakan gaya bahasa sehari hari bukan gaya bahasa sastra.

6. Kalimat harus jelas, singkat dan informatif.

7. Pergunakan perbendaharaan kata yang sesuai dengan latar belakang audiens.

(18)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

1. Panduan Best Practice.

2. Panduan Artikel.

Topik Pembahasan

(19)

PANDUAN ARTIKEL

Artikel adalah karya tulis atau bentuk lainnya yang diakui dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, pendidikan atau seni yang ditulis atau dikerjakan sesuai dengan tata cara ilmiah dan mengikuti pedoman atau konvensi ilmiah yang telah disepakati dan ditetapkan.

Melalui pembuatan artikel pendidik dapat mengkomunikasikan informasi baru,

gagasan, kajian, dan hasil refleksinya kepada masyarakat.

(20)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

PANDUAN UMUM

6. Substansi naskah disajikan secara tertulis yang menjelaskan:

a. Situasi terkait kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik baik ini penting, dan/atau apa yang menjadi peran dan tanggung jawab peserta dalam praktik ini.

b. Tantangan terkait apa yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan praktik tersebut, dan/atau siapa saja yang terlibat

c. Aksi (sinopsis konten video) terkait langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut, strategi apa yang digunakan/bagaimana pelaksanaannya, siapa saja yang terlibat, dan/atau apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini.

d. Refleksi terkait hasil dan dampak, bagaimana dampak dari aksi dari langkahlangkah yang dilakukan, apakah hasilnya efektif atau tidak efektif serta mengapa, bagaimana respon orang lain terkait praktik yang dilakukan, apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan, dan/atau pembelajaran apa dari keseluruhan proses tersebut.

1. Naskah asli bukan plagiasi hasil karya orang lain.

2. Panjang naskah minimal 1.500 kata dan maksimal 2.000 kata (6 – 8 halaman).

3. Naskah diketik rapi dalam format file word dengan layout kertas berukuran A4; jarak dari tepi kertas dari kiri 4 cm, atas 4 cm, kanan 3 cm, dan bawah 3cm; jenis huruf Times New Roman 12 pt, dan jarak antar baris 1,5.

4. Naskah meliputi bagian identitas (judul, nama lengkap, sekolah, surel/email), pendahuluan, isi, dan penutup dengan gaya penulisan bebas.

5. Dokumentasi/photo pada artikel minimal 2 dan maksimal 3

(21)

SISTEMATIKA ARTIKEL

A. JUDUL

1. Disusun dengan menggambarkan isi tulisan secara ringkas namun jelas, dan menarik minat baca

2. Judul dilengkapi nama, institusi tempat penulis bekerja, dan alamat e-mail penulis atau penulis-penulis. Nama yang digunakan adalah nama asli bukan nama samara, tidak disingkat atau kalau harus disingkat perlu mengikuti kaidah yang berlaku dan dilakukan secara konsisten. Apabila terdiri dari beberapa penulis, maka nama penulis utama berada pada urutan terdepan.

3. Panjang judul tidak lebih dari 8 kata B. ABSTRAK DAN KATA KUNCI

a. Ditulis dalam bentuk kalimat secara bersambungan membentuk satu paragraf (bukan persamaan matematika atau rumus), tanpa judul bagian(subheading), tanpa catatan kaki (footnote), tanpa kutipan pustaka, dan dan tanpa singkatan.

b. Abstrak ditulis dalam dua bahasa, yakni Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.

c. Panjang abstrak antara 150-200 kata

1. Penulisan Kata Kunci

a. Kata kunci adalah kata atau istilah yang paling memengaruhi atau menentukan, mengandung pengertian suatu konsep, mengandung cukup pengertian untuk menyusun indeks atau membantu penelusuran.

b. Dapat berupa kata tunggal atau kata majemuk C. ISI

1. Pendahuluan

Pendahuluan meliputi latar belakang, perumusan masalah dan tujuan penulisan. Latar belakang memberikan gambaran situasi, masalah dan tujuan serta tantangan atau kondisi-kondisi yang melatar belakangi adanya atau terjadinya masalah. Tujuan penulisan perlu dikaitkan dengan upaya pemecahan masalah.

(22)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

2. Metodologi

Bagian metode harus dapat menjelaskan tentang prosedur pelaksanaan dalam menemukan best practice yang hasilkan, termasuk bagaimana prosedur

pelaksanaannya. Alat, bahan, media, instrumen yang digunakan dijelaskan dengan sistematis. Bagian ini panjangnya sekitar 3% dari keseluruhan naskah

3. Hasil dan Pembahasan

Hasil dan pembahasan memuat pernyataan singkat tentang hasil dan analisis dari best practice yang dilakukan. Berisi diskusi yang menghubungkan dan membandingkan hasil best practice dengan teori yang relevan atau mendukung

KUTIPAN: Penulisan kutipan dengan menyebutkan sumbernya yaitu dengan menuliskan nama akhir penulis disertai tahun terbit buku. Kutipan dapat dilakukan dengan cara langsung, meringkas.

TABEL: Judul tabel ditulis dengan ukuran 12, cetak tebal. Seperti contoh di bawah ini. Penggunaan tabel dan gambar harus disebutkan di dalam teks dengan menyebutkan tabel 1; gambar 1 dan seterusnya

4. Kesimpulan dan Rekomendasi

Kesimpulan menggambarkan jawaban dari tujuan penulisan artikel atau temuan ilmiah yang diperoleh. Kesimpulan berisi ringkasan hasil temuan dan rekomendasi. Dibagian akhir kesimpulan dituliskan hal-hal yang akan dilakukan terkait dengan gagasan selanjutnya tersebut. Bagian ini panjangnya sekitar5%.

D. PUSTAKA DAN ACUAN

Semua rujukan-rujukan yang diacu di dalam teks artikel harus didaftarkan di bagian bibliografi. Bibliografi harus berisi pustaka-pustaka acuan yang berasal dari sumber primer (jurnal ilmiah dan berjumlah minimum 80% dari keseluruhan bibliografi) diterbitkan 10 (sepuluh) tahun terakhir.

Setiap artikel paling tidak berisi 15 (lima belas) bibliografi acuan. Penulisan sistem rujukan di dalam teks artikel dan penulisan bibliografi sebaiknya menggunakan program aplikasi manajemen referensi misalnya: Mendeley, EndNote, Reference Manager atau Zotero. Penulisan referensi menggunakan model sistem dari APA (American Psychological Association), edisi ke-6.).

(23)

Tanya jawab

(24)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Ruang

Kolaborasi

Mendiskusikan identifikasi

pelaksanaan best practice dan artikel.

60 m

(25)

Pembagian kelompok dan pembahasan instruksi penugasan.

❏ Anda akan dibagi ke dalam kelompok berdasarkan asal sekolah atau daerah (Setiap kelompok kurang lebih berjumlah 3-4 orang).

❏ Setiap kelompok bertugas mendiskusikan Penulisan best practice.

❏ Setiap kelompok dapat menuliskan hasil diskusi melalui LK 1

❏ Waktu diskusi kelompok adalah 30 menit. Setelahnya seluruh kelompok kembali

berkumpul di forum untuk berbagi hasil diskusi kelompoknya masing-masing.

(26)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Berbagi hasil diskusi.

(27)

Demonstrasi Kontekstual

Merancang kerangka artikel ilmiah sesuai dengan konteks satuan

pendidikan/daerah masing-masing.

(28)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Pembahasan instruksi penugasan.

❏ Bapak/ Ibu akan bekerja secara berkelompok. Tugas Bapak/ Ibu adalah:

Merancang penulisan artikel ilmiah sesuai dengan konteks satuan pendidikan/daerah masing-masing.

❏ Panduan tugas beserta isian yang harus dikerjakan terdapat dalam “Lembar Kerja Demonstrasi Kontekstual”.

❏ Waktu pengerjaan untuk penugasan ini adalah 50 menit.

(29)

Finalisasi penugasan Demonstrasi Kontekstual.

❏ Pada sesi ini Anda dapat berkonsultasi kepada fasilitator atau berbagi ide dengan sesama peserta.

❏ Anda masih memiliki waktu 1 JP (45 menit) untuk menuntaskan tugas.

❏ Hasil tugas dikumpulkan melalui LMS.

(30)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Elaborasi

Pemahaman

Menguatkan pemahaman

mengenai best practice dan artikel ilmiah dan bertanya jawab.

60 m

(31)

Berbagi Hasil

Pekerjaan dan

Tanya Jawab

(32)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Pengaturan sesi berbagi.

❖ Beberapa peserta akan dipersilakan untuk membagikan hasil pekerjaan di sesi ini.

❖ Upayakan peserta yang berbagi berasal dari latar belakang sekolah yang beragam (jenjang dan lokasi sekolahnya).

❖ Selama sesi sharing, peserta lain diharapkan dapat menyimak dengan optimal dan juga memberikan tanggapan berupa pertanyaan atau

pendapat.

❖ Waktu untuk sharing bagi setiap peserta berkisar antara 5-10 menit.

❖ Selama kegiatan setiap peserta dapat bertanya jawab dengan presenter

maupun dengan fasilitator.

(33)

Rencana Aksi Nyata

Menuliskan rencana aksi nyata yang akan dilakukan setelah kegiatan

lokakarya.

(34)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Setelah mengikuti sesi lokakarya ini, Bagi Guru dan Kepala Sekolah:

Apa rencana yang akan Anda lakukan untuk mengoptimalkan perencanaan dan pengembangan penulisanbest practice dan artikel? Tuliskan dalam tiga langkah nyata.

Bagi Pengawas

Rencana Pendampingan satuan Pendidikan dalam mengoptimalkan penulisan best practice dan artikel.

Tuliskan pada sticky note

(35)

Refleksi

Terbimbing

Merefleksikan pencapaian terhadap

tujuan lokakarya.

(36)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Tuliskan refleksi berikut di catatan pribadi Anda:

1. Apa yang sudah dan belum berjalan baik selama melakukan proses belajar di pertemuan lokakarya ini?

2. Apakah saya sudah dapat mencapai tujuan pembelajaran di lokakarya ini?

Peserta dapat menguatkan pemahaman mengenai penulisan best practice dan artikel ilmiah di satuan pendidikan.

Merefleksikan pelaksanaan best practice dan artikel ilmiah di tahun pertama atau tahun kedua sebagai Sekolah Penggerak.

Merancang penulisan best practice dan artikel.

Mengoptimalkan kegiatan penulisan best practice dan artikel yang berdampak kepada satuan Pendidikan lain

3. Apa yang akan saya lakukan untuk menguatkan pemahaman yang belum optimal?

Tuliskan pada kertas sticky note

(37)

Terima kasih

Berdo’a dan foto bersama

Referensi

Dokumen terkait

1. Best Practice dibuat sendiri dan tidak menyalin atau menjiplak karya orang lain. Dilaksanakan pada dua tahun terakhir. Belum pernah diikutsertakan dalam lomba sejenis

Maka dari itu, dalam tulisan ini fokus pada implementasi kebijakan best practice Kartu Jakarta Sehat sebagai jaminan kesehatan bagi masyarakat miskin yang dilihat

Karya Nyata adalah karya tulis yang menggambarkan dan berisi hasil pengalaman langsung (best practice) Kepala SKB (bukan gagasan, bukan hasil penelitian, bukan skripsi,

Sambutan Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Upaya untuk membangun lingkungan yang sarat dengan budaya membaca

Sambutan Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Upaya untuk membangun lingkungan yang sarat dengan budaya membaca

Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah I-XVI di lingkungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Ditjen Dikti

Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 008/H/KR/2022 tentang Capaian Pembelajaran pada

Sambutan Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Upaya untuk membangun lingkungan yang sarat dengan budaya membaca