• Tidak ada hasil yang ditemukan

bahan uts pengpro

N/A
N/A
Fachrul Fedura

Academic year: 2024

Membagikan "bahan uts pengpro"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Apa itu Model Matematik?

Model matematika adalah suatu abstraksi matematis dari suatu proses nyata. Model yang tersusun dari persamaan atau sistem persamaan matematik ini tetap merupakan suatu aproksimasi (yaitu bukan gambaran sepenuhnya) dari suatu proses yang sebenarnya. Oleh karena itu, model tidak dapat/mampu menyertakan seluruh fitur proses sebenarnya, baik dari segi makroskopik maupun mikroskopik.

Pengetahuan manusia sangat terbatas untuk memformulasikan seutuhnya fenomena alam yang Allah ciptakan, Subhaanahu wa Ta’aala!

Mengapa diperlukan Model?

Model matematik dapat memberikan banyak manfaat. Dalam konteks dinamika proses, model matematik bermanfaat untuk memudahkan mamahami suatu proses.

Model suatu proses dapat dianalisa dan digunakan dalam suatu simulasi komputer untuk investigasi perilaku proses tanpa mengeluarkan biaya pengoperasian proses tersebut. Cara ini diperlukan ketika eksperimen pada proses tersebut tidak layak dilakukan (karena berbahaya atau biaya mahal) atau proses yang dimaksud belum ada (belum dibangun).

Model Dinamika Proses

Model dinamika proses dapat dibangun dengan dua cara, yaitu:

1. Fundamental, dibangun dengan prinsip neraca massa/energi.

Empiris, dibangun dengan prinsip regresi data input-output yang diperoleh melalui eksperimen

(2)

1. Level Tanki

Hubungan Variabel

Level tangki (L) dipengaruhi oleh laju alir masuk (Fi) dan laju alir keluar (F) Pemodelan

Model yang dibangun harus menggambarkan hubungan antara level fluid dan laju alir masuk dan keluar Gunakan formulasi Neraca Massa Total,

(1)

Laju massa akumulasi didefinisikan sebagai perubahan massa dalam tangki setiap waktu.

Maka suku ini dinyatakan dalam bentuk diferensial, yaitu:

Karena variabel output yang diinginkan adalah dinamika level tangki (L), maka,

Karena satuan laju alir diinginkan dalam bentuk volumetric (m3/jam), maka,

(3)

Mska Pers. 1 menjadi:

Dengan membagi persamaan ini dengan ρ, diperoleh

Hubungan volume tangki dengan level fluida adalah . Untuk tangki berbentuk silinder nilai A adalah konstan. Maka persamaan diatas diubah menjadi:

Model ini menjelaskan bahwa level (L) dapat berubah dengan berubahnya laju alir masuk ( Fin) dan laju alir keluar (F)

Dari gambar diatas, besarmya laju alir keluar tergantung dari level fluida dalam tangki dan bukaan valve. Hubungannya dapat ditulis sebagai berikut:

CATATAN

1. Bila aliran keluar dilakukan melalui pompa dan besarnya terkontrol, maka F mempunyai nilai angka tertentu dan nilai ini bisa saja berubah-ubah sesuai dengan mekanisme pemompaan atau control valve. Demikian juga halnya dengan aliran masuk,

2. Dalam praktek industri, formula untuk aliran yang melewati sebuah valve adalah

, dimana deltaP adalah pressure drop lintas valve dan G adalah spesifik gravity fluida.

(4)

Maka, formulasi neraca massa total untuk kasus ini adalah sebagai berikut:

Hubungan Variabel

Konsentrasi A keluar tangki (CA) dipengaruhi oleh laju alir masuk kedua umpan (F

A1 dan FA2) dan konsentrasi A pada kedua aliran masuk (CA1 dan CA2).

Pemodelan

Gunakan formulasi Neraca Massa Komponen

Atau

Karena tidak ada reaksi kimia, maka laju massa generasi dan konsumsi tidak ada.

(5)

Karena diinginkan konsentrasi A dalam satuan molar (mol/l), maka dibuat model dalam bentuk neraca mol. Hubungan laju massa A dengan laju mol A adalah sebagai berikut:

Untuk akumulasi

Untuk aliran

Maka, Pers. 2 dapat ditulis sebagai,

Dengan membagi persamaan ini dengan BMA, diperoleh

Untuk kasus tangki dengan volume konstan, dimana , persamaan ini berubah menjadi:

(6)

Hubungan Variabel

Perubahan konsentrasi A, B, dan C pada aliran keluar reactor, CA, CB dan CC, dipengaruhi oleh perubahan kedua laju alir masuk (FA dan FB) dan kedua konsentrasi kedua umpan masuk (CAi dan CBi).

Pemodelan

Dengan menggunakan neraca massa komponen

Dibangun tiga persamaan neraca komponen masing-masing untuk komponen A, B dan C dimana komponen A dan B terkonsumsi selama proses dan komponen C tergenerasi

Laju massa generasi dan konsumsi didefiniskan sebagai berikut:

Ketiga persamaan neraca massa komponen adalah sebagai berikut:

(7)

Dengan substitusi model untuk laju reaksi dan sistem persamaan diatas menjadi

Pemodelan

Gunakan formulasi neraca energi/panas

Panas yang terakumulasi

Asumsi bahwa media pemanas yang masuk adalah steam yang keluar sebagai kondensat dimana temperaturnya tidak berubah.

(8)

Panas masuk ke dalam tangki melalui dua mekanisme:

Melalui aliran umpan:

Melalui transfer panas di coil:

Maka, panas masuk total

Panas keluar melalui aliran keluar

Laju panas generasi/konsumsi tidak ada dalam kasus tangka pemanas. Kedua suku ini muncul dalam kasus terjadinya reaksi eksoterm/endoterm atau pelarutan.

Maka, model dinamika tanki pemanas diatas adalah sebagai berikutL

Bila atas dibagi dengan dan , maka dihasilkan model berikut

(9)

Pemodelan

Persamaan neraca energi dibuat untuk Tangki dan Jacket. Laju massa dalam kg/jam

Tangki:

Jacket:

Untuk asumsi dan , persamaan di atas dapat disederhanakan menjadi: enghasilkan:

Tangki

Jacket

(10)

Dengan menggunakan prinsip neraca massa seperti sebelumnya, diperoleh:

Referensi

Dokumen terkait

Dari Grafik no 3 s.d 8 dapat dilihat bahwa trend untuk kurva breakthrough adalah : untuk laju alir umpan dan konsentrasi umpan yang sama, semakin lama kca akan mengecil, jadi

jenis membran, laju alir umpan dan permeat, dan molekul dengan konsentrasi yang berbeda, sedangkan masih ada faktor lain yang mempengaruhi proses dialisis yaitu suhu,

Dari Grafik no 3 s.d 8 dapat dilihat bahwa trend untuk kurva breakthrough adalah : untuk laju alir umpan dan konsentrasi umpan yang sama, semakin lama kca akan mengecil, jadi

Semakin tinggi laju alir umpan atau tingginya pembebanan organik dalam bioreaktor hibrid anaerob yang digunakan, maka efisiensi penyisihan kandungan padatan dalam

Pada setiap variasi laju alir  dilakukan sampling pada larutan umpan, ekstrak, dan rafinat dan kemudian dititrasi dengan  NaOH 0.1 M untuk mengetahui konsentrasi

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan konsentrasi karbon aktif sebagai adsorben dan laju alir umpan yang tepat sehingga menghasilkan persen recovery tertinggi

Hasil analisis UV-Vis spectrophotometeruntuk 0,5 M prekursor, suhu 900oC, dan laju alir udara 2 liter/menit dengan konsentrasi doping 0-4% Pengaruh Laju Alir Udara Sebagai Carrier Gas

Tujuan dari penelitian ini adalah mengevaluasi perhitungan neraca massa dan neraca panas finish mill untuk mengetahui komposisi dan laju alir bahan serta kebutuhan panas yang masuk dan