• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bahasa Aceh

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Bahasa Aceh"

Copied!
108
0
0

Teks penuh

Naskah buku ini merupakan hasil Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Daerah Istimewa Aceh yang diedit dan diterbitkan dengan dana Proyek Pusat. Sebagai kelanjutan dari kebijakan tersebut, pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mendirikan Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah di Pusat Pembinaan dan Pembinaan Bahasa (Central Research Project) pada tahun 1974 dengan tugas melakukan penelitian bahasa dan sastra Indonesia dan daerah dalam segala aspek termasuk terminologi dalam berbagai bidang. Setelah empat tahun beroperasi, Central Research Project menghasilkan lebih dari 200 manuskrip laporan penelitian bahasa dan sastra dan lebih dari 25 manuskrip kamus istilah dari berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.

Dan setelah dua tahun bekerja, sepuluh proyek daerah telah menghasilkan 90 manuskrip laporan penelitian tentang berbagai aspek bahasa dan sastra daerah. Buku Bahasa Aceh ini awalnya merupakan salah satu manuskrip laporan penelitian yang disusun oleh sekelompok peneliti dari Fakultas Keguruan Universitas Syiah Kuala Darussalam, Banda Aceh bekerjasama dengan Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah, Daerah Istimewa Aceh 1977/1978. Semoga buku ini bermanfaat bagi pembinaan dan pengembangan bahasa dan sastra di Indonesia.

Penelitian ini sejalan dengan rancangan penelitian struktur bahasa Aceh yang telah disepakati oleh tim dan Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Daerah Indonesia dan Aceh. Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada Kepala Kantor Wilayah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Aceh dan Kepala Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah Istimewa Aceh, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Culture, yang telah mempercayakan kepada kami untuk melaksanakan penelitian ini dengan biaya proyek atau sebagai konsultan dalam penelitian ini.

  • Tujuan Penelitian
  • Landasan Teori dan Anggapan Dasar
  • Metode dan Teknik Penelitian
  • Populasi dan Sampel

Berkaitan dengan fungsi bahasa Indonesia, bahasa Aceh berfungsi sebagai (1) alat pendukung bahasa nasional, (2) bahasa pengantar di sekolah dasar tingkat pemula di pedesaan, dan (3) alat untuk pengembangan dan dukungan budaya lokal yang merupakan sumber budaya nasional. Penelitian yang telah dilakukan masih sangat terbatas sehingga data dan informasi yang lengkap tentang bahasa Aceh belum banyak tersedia. Oleh karena itu, penelitian lebih lanjut tentang struktur bahasa Aceh dirasa sangat diperlukan untuk mendapatkan data dan informasi yang lengkap tentang bahasa Aceh, khususnya mengenai strukturnya untuk keperluan pemajuan dan pengembangannya.

Penelitian bahasa Aceh ini bertujuan untuk memperoleh data dan gambaran yang lebih lengkap tentang struktur bahasa Aceh dialek Peusangan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini untuk mendeskripsikan struktur dialek Aceh Peusangan adalah sebagai berikut. Bahasa Aceh dengan dialek Peusangan merupakan bahasa tersendiri dengan struktur materi yang berbeda dengan bahasa lainnya.

Merekam dengan informan yang ditunjuk untuk mendapatkan materi audio sebanyak mungkin untuk memudahkan analisis bahasa Aceh. Kajian sastra dimungkinkan karena bahasa Aceh memiliki bahasa tulis, terutama melalui tradisi sastra yang ditulis dengan huruf latin.

MORFOLOGI Fonologi dalam Hubungan Analisis Morfologi

Fonem vokal biasa berjumlah 10 buah dengan posisi sebagai berikut

Fonem vokal sengau sebanyak 6 buah dengan posisi sebagai berikut

Fonem vokal ganda biasa berjumlah 9 buah dengan posisi

Fonem vokal ganda sengau berjumlah 4 buah yaitu

Fonem konsonan tunggal

Fungsi dan arti awalan neu- adalah untuk membentuk kata benda dari kata kerja atau kata sifat, misalnya :. Arti kata menunjukkan bahwa tindakan yang disebutkan dalam kata kerja dilakukan pada orang pertama jamak. Fungsi awalan ka- adalah untuk membentuk kata kerja yang subjeknya adalah orang kedua tunggal dan jamak, yang lebih muda dari penuturnya.

Fungsi awalan neu- adalah untuk membentuk kata kerja yang pelakunya adalah orang kedua tunggal dan jamak, yang lebih tua dan dihormati oleh penutur. Fungsi awalan ji- membentuk kata kerja yang pelakunya adalah orang ketiga tunggal dan jamak, yang lebih muda dari penuturnya. Arti kata menunjukkan bahwa tindakan dalam kata kerja dilakukan oleh orang ketiga tunggal dan jamak.

Fungsi awalan geu- adalah untuk membentuk kata kerja yang pelakunya adalah orang ketiga tunggal dan jamak, yang lebih tua dari penuturnya. Artinya menunjukkan bahwa tindakan verba dilakukan oleh orang ketiga tunggal dan jamak. Fungsi awalan neu- adalah untuk membentuk kata kerja yang memiliki pelaku orang ketiga tunggal dan jamak yang lebih tua dan dihormati oleh orang kedua.

Makna tersebut menunjukkan bahwa tindakan yang disebutkan dalam kata kerja dilakukan oleh orang ketiga tunggal dan jamak.

Akhiran kata ganti orang

Perulangan a. Tipe-tipe perulangan

Perulangan kata kerja

Maksud yang timbul daripada pengulangan ini ialah menyatakan sesuatu tindakan yang berlaku antara dua pihak. Peristiwa itu berlaku melalui gabungan dua perkataan atau lebih yang melahirkan makna baharu. Jenis-jenis pemajmukan yang terdapat dalam bahasa Aceh hanya mempunyai pemajmukan yang utuh, iaitu pemajmukan tanpa perubahan fonologi pada komponennya.

Hubungan kata dalam kata majemuk padanan ini, yaitu kata-kata yang tergabung dalam kata majemuk itu berderajat sama. Hubungan antar kata dalam kata majemuk tidak padanan, kata yang digabung adalah kata kedua merupakan penjelasan dari kata pertama, atau sebaliknya.

SINTAKSIS 1 Frasa

Perluasan predikat

Setara sejalan, misalnya

Setara berlawanan (mempertentangkan), misalnya

Setara sebab akibat, misalnya

Setara memilih, misalnya

Sepanjang malam anak itu menangis, tidak ada yang mendengarnya. . l.on ka lonkalön, hana meusidroe ureueng pi na di sinan. Saya telah melihat, tidak ada seorang pun di sana \ Aneuk nyan ka geupeurunoe, lagee nyang geuyue le Ayah Jih. Kami telah menyelesaikan pekerjaan ini yang tidak seorang pun ingin melakukannya lagi, telah terbengkalai hingga tiga bulan (durasi)'.

Penghapusan kalimat dilakukan dengan menghilangkan salah satu unsur kalimat pokok, baik subjek (S), predikat (P), dan objek (O) dalam satu rangkaian gabungan kalimat yang membentuk kalimat majemuk. Jika kalimat-kalimat tersebut mengandung unsur yang sama, maka unsur-unsur tersebut dihilangkan pada kalimat berikutnya sehingga membentuk kalimat majemuk yang terdiri dari. Selain penghilangan unsur kalimat yang sama dalam proses pembentukan kalimat majemuk, juga terjadi proses penghilangan salah satu unsur kalimat, baik unsur S, P maupun unsur dalam bahasa Aceh.

O pada klausa dasar (core clause) membentuk klausa elips.. klausa dasar yang mengalami penghilangan salah satu unsurnya adalah sebagai berikut.

Diftong

Huruf sy, v dan z digunakan dalam bahasa Aceh untuk menulis kata dalam bahasa asing yang belum terserap sepenuhnya. Konsonan ganda ini berada di awal kata atau di tengah kata dan huruf kedua terbatas pada huruf r, 1 dan h. Penulisan nama orang, badan hukum, sungai, gunung, jalan, dsb harus disesuaikan dengan ejaan bahasa Aceh yang disempurnakan, kecuali ada pertimbangan khusus, terutama hukum, adat atau sejarah.

Kata-kata yang merupakan kata dasar, bersuku kata satu dan bersuku dua, ditulis sebagai satu kesatuan, kecuali kata-kata yang diakhiri dan diawali dengan vokal.

Kata ulang ditulis dengan menggunakan tanda hubung,

Kata depan, kata penegas dan kata sandang

Jika nama diri terdiri dari lebih dari satu kata, setiap kata dimulai dengan huruf kapital). Huruf miring pada cetakan digunakan untuk: . A. tuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam esai. Meunan duduk haba-haba lainnya. . B. menekankan atau menggarisbawahi huruf, bagian kata, atau kelompok kata. .. C. tuliskan kata atau ungkapan asing yang belum sepenuhnya dikuasai bahasa Aceh. . — bagilah dan impera.

Tanda baca berikut dipisahkan dengan satu spasi dari huruf atau karakter yang mendahuluinya. mengakhiri kalimat yang bukan pertanyaan. Darussalam jantong memakan orang Aceh. digunakan setelah nama depan seseorang. digunakan setelah angka atau huruf dalam grafik, bagan, atau daftar.

Koma ( ,)

Titik koma ( ; )

Titik dua ( : )

Tanda hubung ( — )

Prang Bayu ngon Prang Pandrah (Aceh Utara) hana geboh dalam buku “Sejarah Perjuangan”. termasuk angka atau huruf yang menentukan berbagai informasi.

Referensi

Dokumen terkait

Universitas Syiah Kuala Darussalam - Banda Aceh memberikan kesempatan kepada Penyedia Jasa untuk mengikuti Pelelangan Pengadaan Barang dan Jasa yang dibiayai melalui Sumber

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ditemukan telur ayam ras yang dijual di swalayan daerah Darussalam Kecamatan Syiah Kuala Kota Banda Aceh

Syiah Kuala, Banda Aceh, Banda Aceh, Di Aceh, 23111 Kewarganegaraan : Indonesia Jenis Ciptaan : Laporan Penelitian Judul Ciptaan : Peran Perguruan Tinggi Islam Terhadap Kerukunan

Department of Chemical Engineering, Faculty of Engineering, Syiah Kuala University, Darussalam, Banda Aceh 23111, Indonesia.. *Corresponding Author

LABORATORIUM OPERASI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SYIAH KUALA DARUSSALAM-BANDA ACEH 2014/2015 Jagalah kebersihan, ketertiban, kedisiplinan dan ketelitian selama praktikum

Soedharto, SH., Tembalang, 50275, Semarang, Indonesia Department of Physics, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Syiah Kuala University, Darussalam, Banda Aceh, 23111, Aceh,

PENGELOLAAN KOMPONEN-KOMPONEN DARAH DI UTD PALANG MERAH INDONESIA PMI KOTA BANDA ACEH Nova Fajarna1, Widya Sari2 12Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh Email:

Zainoel Abidin Hospital, Banda Aceh, Aceh 24415, Indonesia 3Medical Research Unit, School of Medicine, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, Aceh 23111, Indonesia 4Department of