• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAHASA HUMOR DALAM CERAMAH USTADZ DAS'AD LATIF

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAHASA HUMOR DALAM CERAMAH USTADZ DAS'AD LATIF"

Copied!
102
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

KAJIAN TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA

Kajian Teori…

  • Pengertian Bahasa
  • Bahasa Humor
  • Pendekatan Pragmatik …
  • Ceramah
  • Humor
  • Humor Ceramah Ustadz Das’ad Latief
  • Bahasa Tubuh

Beberapa orang beranggapan bahwa tidak hanya bahasa yang dapat digunakan sebagai alat komunikasi. Syamsuddin (2001:34) berpendapat bahwa bahasa adalah suatu sistem simbol dan tanda. Sistem simbol mengacu pada hubungan antara simbol dan makna konvensional. Sedangkan Penggabean (2005:5) berpendapat bahwa bahasa adalah suatu sistem yang mengungkapkan dan melaporkan apa yang terjadi pada sistem saraf.

Setiawan (dalam Rahmanadji berpendapat bahwa humor adalah perasaan atau gejala yang merangsang kita untuk tertawa atau cenderung tertawa secara mental, bisa berupa perasaan atau kesadaran. Sedangkan Amanda (2010:32) berpendapat bahwa bahasa humor adalah bahasa yang memberi melahirkan pemikiran yang baik dengan kata-kata yang dapat menimbulkan simpati dan hiburan Claire (dalam Yuniawan, 2005) berpendapat bahwa humor dapat membuat orang tertawa jika mengandung satu atau lebih dari empat unsur, yaitu kejutan yang memalukan, salah paham dan berlebihan yang menimbulkan masalah.

Sanjaya berpendapat bahwa “motosis ceramah dapat diartikan sebagai cara penyampaian pelajaran melalui narasi lisan atau penjelasan langsung kepada sekelompok mahasiswa”. James Danandjaya (dalam Suhadi, 2016) berpendapat bahwa fungsi humor yang terpenting adalah sebagai sarana penyalur emosi yang menekan seseorang, emosi tersebut bisa disebabkan oleh berbagai hal seperti ketidakadilan sosial, politik, persaingan ekonomi, etnis atau. kelas atau kelompok dalam kebebasan bergerak, seksualitas atau kebebasan berekspresi. Emil Salim (dalam Suhada, 2016) berpendapat bahwa salah satu cara menyampaikan kritik juga merupakan bagian dari proses terjalinnya komunikasi sosial antar manusia.

Bahkan Kartono Muhammad (dalam Suhadi, 2016) berpendapat bahwa humor yang baik adalah humor yang dapat menertawakan diri sendiri atau humor yang mengkritik diri sendiri. Plato, Cicero, Aristoteles dan Francis Bacon (dalam Gauter, 2012) berpendapat bahwa orang tertawa ketika ada sesuatu yang konyol dan ketika ada sesuatu yang menggelikan. di luar kebiasaan. Arthur Koestler (Setiawan, 2013) berpendapat bahwa yang mendasari segala bentuk humor adalah biassociation, yaitu menghadirkan dua situasi atau peristiwa yang tidak mungkin terjadi sekaligus.

Teori-teori yang menjelaskan humor yang dibangun dalam psikologi dapat membantu memahami bagaimana humor 'bekerja'. Herbert Spencer adalah orang pertama yang berpendapat bahwa tertawa dapat meningkatkan energi fisik dengan mengendalikan emosi yang dianggap tidak menyenangkan. Monroe (dalam Rakhmat) mengklaim "membuat audiens berpikir mereka akan berbicara secara normal (melihat ke atas) dan kemudian mengatakan sebaliknya (permainan kata-kata atau lucunya)".

Holdaway (dalam Lynch berpendapat bahwa humor dapat berfungsi dengan cara yang tidak biasa dalam melepaskan ketegangan dan mempertahankan status quo. Demikian pula, Giddens berpendapat bahwa: "secara tradisional, tindakan tingkat individu dan struktur tingkat masyarakat sulit untuk dihubungkan", namun penelitian ini humor dalam suatu peristiwa, ciri-ciri tertentu dapat mengatasi hambatan tersebut (dalam Lynch, 2002: 423).

Kerangka Pikir

Jenis Penelitian

Data dan Sumber Data

Ustadz Das'ad Latif menyampaikan ceramah kepada pejabat Kabupaten Berau, Kecamatan Teluk Bayur, Selasa (3:1). Ustadz Das'ad Latif hadir dalam acara tersebut dan menyampaikan ceramah Bersalawat di Pontianak yang dilaksanakan pada Rabu malam (23/10) di halaman Masjid Ikhwanul Muslimin, Tanjung Raya 2, Kota Pontianak. Durasi (4.0).

Definisi Istilah

Ustadz Das'ad Latif hadir dalam acara tersebut dan menyampaikan ceramahnya Bersalawat di Pontianak yang dilaksanakan pada Rabu (23/10) Sore di halaman Masjid Ikhwanul Muslimin, Tanjung Raya 2, Kota Pontianak. Durasi (4.0). Dongo?”) lalu Ustadz Das‟ad Latif menjawab lagi “Beleng-beleng”. Ustadz Das'ad Latif bersyukur karena kenalannya itu akhirnya bisa melakukan perjalanan dakwah di Indonesia. Bahasa tubuh Ustadz Das'ad Latif saat menyampaikan ceramahnya adalah selalu melontarkan lelucon saat menyampaikan ceramahnya.

Ustadz Das'ad Latif memang banyak digandrungi oleh jamaah muslim, saat memberikan ceramah suaranya terkadang membuat suaranya penuh haru sehingga terdengar nyaring dan penuh gairah. Dengan suaranya yang nyaring, banyak orang yang menyukainya saat memberikan ceramah karena membuat kita semangat mendengarkan ceramahnya dan terdengar lucu jika suaranya terkadang meninggi dan mengecil. Gaya penyampaian ceramah Ustadz Das'ad Latif dinilai sangat terarah dan menghibur pendengar karena sering diselingi lelucon tentang fakta.

Ustadz Das'ad Latif kerap tampil mengenakan kemeja muslim coco yang dipadukan dengan peci putih dan sarung putih.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik Analisis Data

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penyajian Hasil Penelitian

Dalam ceramah kali ini Ustadz Das'ad Latif juga menggunakan istilah (beleng-beleng) ketika ada ibu-ibu yang bertanya kepada saya, Ustadz. Gunakan istilah beleng-beleng agar audiens tertarik mendengarkan ceramah Ustadz Das'ad Latif. Perjalanan panjang yang dijalani Ustadz Das'ad Latif hingga menjadi seorang pendakwah ternama di Indonesia tidaklah mudah.

Sejak remaja, Ustadz Das'ad Latif berani merantau ke Makassar untuk merasakan bagaimana rasanya duduk di meja kuliah. Bahasa humor dalam ceramah Ustadz Das'ad Latif merupakan lompatan dari pikiran yang terlihat melalui reaksi tubuh yaitu tertawa. Bahasa humor yang sering digunakan Ustadz Das'ad Latif dalam ceramahnya adalah beliau selalu menggunakan istilah (beleng-beleng) ketika menyampaikan ceramahnya.

Penelitian menunjukkan bahwa bahasa humor dalam ceramah Ustadz Das’ad Latif ada pada video ceramahnya. Berikut 3 ceramah Ustadz Das'ad Latif yang kerap memberikan ceramahnya yang lucu, menyentuh namun penuh makna. Kelucuan ceramah Ustadz Das'ad Latif membuat para pendengar atau pemirsa tertawa terbahak-bahak.

Ustadz Das‟ad Latif memberikan ceramah: “Siapa saja mereka, ini contoh saja, contoh saja, jangan marah. Sebab Ustadz Das'ad Latif saat menyampaikan ceramahnya sangat antusias, tabah, berani dan penuh canda. Inilah humor ceramah Ustadz Das'ad Latif, sehingga banyak yang menyukainya, sosoknya yang nyeleneh, agak nakal dan terkadang menyebalkan.

Namun dengan hal tersebut ia membuat banyak orang tergila-gila dan selalu ingin menonton ceramah Ustadz Das'ad Latif. Ceramah Ustadz Das'ad Latif menjelaskan bahwa sebenarnya Allah dan para malaikat-Nya selalu berdoa kepada Nabi Muhammad SAW. Menurut Ustadz Das'ad Latif, humor adalah suatu lompatan dan pemikiran yang terlihat melalui reaksi tubuh yaitu tertawa, inilah yang tertawa.

Ceramah Ustadz Das'ad Latif ada tiga yaitu: Jaga Aurat, Perhatikan Dosa, Jangan Melihat Yang Baik, Resep Mengatasi Istri yang cerewet dan Jagalah. Ustadz Das'ad Latif menghadiri ceramah Resep Mengatasi Istri yang cerewet di Masjid Raya Luwu Palopo.

Pembahasan Hasil Penelitian

SIMPULAN

Simpulan

Dari hasil analisis data penelitian pada bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa bahasa humor adalah perasaan atau gejala yang merangsang kita untuk tertawa, perasaan atau kesadaran yang ada dalam diri kita dan dari luar. Bahasa humor ceramah Ustadz Das'ad Latif cenderung menyampaikan ceramah yang lucu, menyentuh namun sarat makna sehingga menimbulkan gelak tawa dan menunjukkan bahwa humor merupakan lumrah dalam kehidupan seseorang. Jenis gaya bahasa yang digunakan dalam ceramah Ustadz Da'ad Latif adalah beliau selalu menggunakan ungkapan beleng-beleng ketika memberikan ceramahnya.

Penggunaan kiasan berupa gaya kebahasaan, yaitu penyimpangan konstruksi yang biasa dilakukan untuk mencapai efek tertentu agar tindakan verbal atau informasi yang terjadi pada suatu situasi dapat dipahami oleh orang yang sering mendengarkan ceramah Ustadz Das'ad Latif.

Saran

Ustadz Das'ad Latif menggunakan istilah beleng-beleng karena dalam ceramahnya, Ustadz Das'ad Latif mengatakan: “Kadang saya heran banyak gadis yang memakai baju tebal dan panjang, padahal mereka lebih memilih baju tipis dan pendek, padahal mereka kurus. dan baju tipis lebih mahal.pendek dibandingkan baju tebal dan panjang.” Di sana ustadz Das'ad Latif mengatakan ungkapan beleng-beleng karena anak perempuan lebih memilih baju pendek, tipis dan mahal dibandingkan baju panjang dan tebal meski harganya murah. Dan Ustadz itu menjawab: “Ibu, bagaimana suamimu bisa betah kalau ibu suka menyesatkan?”

Dalam ceramahnya kali ini Ustadz Das’ad Latif juga menggunakan istilah beleng-beleng dalam ceramahnya, “Karena saat ini banyak hal yang bisa membuat orang mati dalam keadaan kafir yaitu mulut, kenapa? Ustadz Das’ad Latif menyampaikan ceramah Jaga Aura Nampak, Dosa, Jangan Melihat Hal Baik, dihadapan pejabat Kabupaten Berau Kecamatan Teluk Bayur Ustadz Das'ad Latif menghadiri acara ceramah Berselawat di Pontianak, di halaman Masjid Ikhwanul Muslimin Tanjung Raya 2 Kota Pontianak.

Tabel Korpus Data
Tabel Korpus Data

Gambar

Tabel Korpus Data

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Pembayaran pajak terutang yang terdapat dalam ketetapan pajak tersebut jika dibayar 1 oleh wajib pajak secara tunai melalui Bendahara Penerimaan, maka dicatat oleh SKPD dengan 2