Oleh :
BAIQ LINA LESTARI NIM: 170502195
PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS BISNIS DAN EKONOMI ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM
MATARAM 2021
ii Skripsi
Diajukan kepada universitas islam negeri mataram untuk melengkapi persyaratan mencapai gelar sarjana ekonomi
Disusun Oleh ; BAIQ LINA LESTARI
NIM. 170502195
PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM
MARARAM 2021
iii
Peluang, Tantangan dan Strategi Pengembangan BMT Al-Hasan Mitra Ummat Kantor Cabang Keruak Lombok Timur” telah memenuhi syarat dan disetujui untuk diuji. Disetujui pada tanggal 25 Mei 2021
Pembimbing I Pembimbing II
Muh. Baihqi, S.H.I., M.SI Salwa Hayati , ME.
NIP. 197808102006041002 NIDN. 2005048504
Muh. Baihaqi, S.H.I., M.Si NIP. 197808102006041002
Salwa Hayati , ME.
NIDN. 2005048504
iv Yang Terhormat
Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam di –
Mataram
Assalamu’alikum, Wr. Wb.
Dengan hormat, setelah melakukan bimbingan, arahan dan koreksi, kami berpendapat bahwa skripsi saudari:
Nama Mahasiswa : Baiq Lina Lestari
NIM : 170502195
Jurusan/Perodi : Perbankan Syariah
Judul : Analisis Peluang, Tantangan dan Strategi Pengembangan BMT Al-Hasan Mitra Ummat Kantor Cabang Keruak Lombok Timur.
Telah memenuhi syarat untuk diajukan dalam sidang munaqasyah skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Mataram. Oleh karena itu, kami berharap agar skripsi ini dapat segera di- munaqasyah-kan.
Wassalamu’alaikum, Wr. Wb.
Pembimbing I, Pembimbing II,
Muh. Baihaqi, S.H.I., M.Si Salwa Hayati, ME.
NIP. 197808102006041002 NIDN. 2005048504
vi
Tantangan dan Strategi Pengembangan BMT Al-Hasan Mitra Ummat Kantor Cabang Keruak Lombok Timur” telah dipertahankan di depan dewan penguji Jurusan Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam UIN Mataram pada tanggal 9 Juni 2021
Dewan Penguji
Muh. Baihaqi, S.H.I., M.Si _____________________________
(Ketua Sidang/Pemb. I)
Salwa Hayati , ME. _____________________________
(Sekretaris Sidang/Pemb. II)
Drs. Agus Mahmud, M.Ag _____________________________
(Penguji I)
Din Hary Fitriadi, M.Ag _____________________________
(Penguji II)
Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam
Dr. H. AHMAD AMIR AZIZ, M.Ag.
NIP. 197111041997031001
vii
الِلْلََِعلا ِّ لََِعلاللهللِا ةللِاََةْوُا َلََاََلََْا اَل
“Tiada Daya Dan Upaya Kecuali Dengan Kekuatan Allah Yang Maha Tinggi Lagi Maha Agung”
viii
Kedua orang tuaku tercinta Lalu Nurmas dan ibu Mahni yang tiada henti memberikan do’a, dan dukungan serta cinta, kasih sayang, motivasi dan pengorbanan serta perjuangan yang luar biasa yang telah kalian berikan. Untuk saudaraku Baiq Ida Isnaningsih, Baiq Siti Maliha, dan Baiq Sya’adah terimakasih atas do’a dan dukungan serta motivasi yang kalian berikan. Dengan rasa syukur dan bangga, ku persembahkan karya sederhana ini untuk kalian.
ix
ا a/’ د D ض Dl ك K
ب B ذ Dz ط Th ل L
ت T ر R ظ Zh م M
ث Ts ز Z ع ‘ ن N
ج J س S غ Gh و W
ح H ش Sy ف F ه H
خ Kh ص Sh ق Q ي Ya
x
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin. Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena hanya berkat rahmat, hidayah dan karunia-Nya penulis berhasil menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Analisis Peluang dan tantangan pengembangan BMT Al-Hasan Mitra Ummat Kantor Cabang Keruak Lombok Timur”. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan alam Nabi besar Muhammad SAW, juga kepada keluarga, sahabat dan para pengikutnya.
Penulis menyadari bahwa proses penyelesaian skripsi ini tidak akan berjalan lancar tanpa bantuan dan keterlibatan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan banyak-banyak terimakasih kepada:
1. Bapak Muh Baihaqi, S.H.I., M.Si Selaku dosen pembimbing I dan Ibu Salwa Hayati, ME. Selaku dosen pembimbing II yang memberikan bimbingan, motivasi, dan koreksi secara terus menerus dan tanpa bosan ditengah kesibukan tapi tetap meluangkan waktu untuk menjadikan skripsi ini lebih matang dan cepat selesai.
2. Bapak Drs. Agus Mahmud, M. Ag selaku dosen penguji I dan bapak Din Hary Fitriadi, M.Ag selaku dosen penguji II, yang telah memberikan masukan dan saran dalam pembuatan skripsi ini.
3. Ibu Dewi Sartika Nasution, M. Ec. Selaku Ketua Jurusan Perbankan Syariah Universitas Islam Negeri Mataram.
xi
4. Bapak Dr. Muhammad Yusup, M Si selaku wali kelas E Perbankan Syariah yang selalu membimbing dan mendidik kami di Universitas Islam Negeri Mataram selama kami menuntut ilmu.
5. Bapak Dr. H. Ahmad Amir Aziz, M. Ag. Selaku dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Mataram.
6. Bapak Prof. Dr. H. Mutawali, M.Ag. Selaku Rektor UIN Mataram.
7. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Mataram yang telah mengajarkan berbagai disiplin ilmu pengetahuan selama masa studi di UIN Mataram.
8. Kepada manager BMT Al-Hasan Mitra Ummat Kantor Cabang Keruak Lombok Timur dan seluruh pegawai yang telah memberikan informasi terkait dengan pelaksanaan penelitian dalam rangka penyusunan skripsi ini.
9. Kepada Bapak dan Ibu saya, saudara serta keluarga tercinta yang tiada hentinya memberikan do’a dan dukungan untuk tetap semangat menyelesaikan skripsi ini.
10. Kepada sahabat-sahabatku Siti Khadijah, Desi Ratnasari, Nana Mariana, terimakasih sudah mau berjuang bersama dari awal sampai akhir, dan selalu memberikan do’a, dukungan dan motivasi, serta canda tawa yang sangat mengesankan.
11. Kepada teman-teman angkatan 2017 terutama kelas E Perbankan Syariah yang senantiasa memberikan do’a, dukungan dan motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.
xii
12. Semua pihak yang memberikan bantuan dan motivasi yang sangat berharga dalam menyelesaikan skripsi ini baik secara langsung maupun tidak langsung.
13. Almamaterku tercinta UIN Mataram.
Semoga amal kebaikan dari pihak tersebut mendapatkan pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT, dan semoga karya ilmiah ini berguna bagi semesta. Amiin.
Mataram, 25 Mei 2021 Penulis,
Baiq Lina Lestari
xiii DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ... i
HALAMAN JUDUL ... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING... iii
NOTA DINAS PEMBIMBING ... iv
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... v
PENGESAHAN DEWAN SKRIPSI ... vi
HALAMAN MOTTO ... vii
HALAMAN PERSEMBAHAN... viii
PEDOMAN TRANSLITERASI ... x
KATA PENGANTAR ... xi
DAFTAR ISI ... xiii
DAFTAR TABEL ... xvi
DAFTAR GAMBAR ... xvii
ABSTRAK ... xviii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 5
D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian ... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8
A. Kajian Teori ... 8
1. Teori Analisis SWOT ... 8
a. Faktor-faktor Analiis SWOT ... 8
b. Matrik SWOT ... 9
2. Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) ... 13
a. Pengertian Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) ... 13
b. Produk-produk Baitul Maal Waat Tamwil (BMT) ... 14
3. Pengrtian Strategi ... 16
B. Penelitian Terdahulu ... 20
xiv
C. Kerangka Berpikir ... 25
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 27
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ... 27
B. Waktu dan Tempat Penelitian ... 28
C. Teknik Pengumpulan Data ... 28
D. Teknik Analisa Data... 31
E. Keabsahan Data... 33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 35
A. Hasil Penalitian ... 35
1. Gambaran Umum BMT Al-Hasan Mitra Ummat. ... 35
a. Sejarah Singkat BMT Al-Hasan Mitra Ummat. ... 35
b. Letak geografis BMT Al-Hasan Mitra Ummat kantor cabang Keruak Lombok Timur. ... 37
c. Visi dan misi BMT Al-Hasan Mitra Ummat kantor cabang Keruak Lombok Timur. ... 38
d. Produk-prodduk BMT Al-Hasan Mitra Ummat kantor cabang Keruak Lombok Timur. ... 39
e. Struktur organisasi BMT Al-Hasan Mitra Ummat Kantor Cabang Keruak Lombok Timur. ... 40
2. Peluang dan Tantangan Pengembangan BMT Al-Hasan Mitra Ummat Kantor Cabang Keruak Lombok Timur. ... 42
3. Strategi pengembangan BMT Al-Hasan Mitra Ummat Kantor Cabang Keruak Lombok Timur. ... 52
B. Pembahasan Data Hasil Penelitian ... 63
1. Analisis Peluang dan Tantangan pengembangan BMT Al-Hasan Mitra Ummat Kantor Cabang Keruak Lombok Timur. ... 64
2. Analisis strategi pengembangan BMT Al-Hasan Mitra Ummat kantor cabang Keruak Lombok Timur. ... 74
xv
BAB V PENUTUP ... 80 A. Kesimpulan ... 80 B. Saran-Saran ... 81 DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP (CURRICULLUM VITAE)
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Jumlah nasabah BMT Al-Hasan Mitra Ummat kantor cabang keruak Lombok Timur, pada tahun 2017-2020, 4
xvii
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Matriks SWOT, 10.
Gambar 2.2 Kerangka berpikir, 26.
Gambar 4.1 Struktur organisasi BMT Al-Hasan Mitra Ummat kantor cabang Keruak Lombok Timur, 41.
Gambar 4.2 Matriks SWOT BMT Al-Hasan Mitra Ummat kantor cabang Keruak Lombok Timur, 57.
xviii
ANALISIS PELUANG, TANTANGAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN BMT AL-HASAN MITRA UMMAT KANTOR
CABANG KERUAK LOMBOK TIMUR
Oleh:
BAIQ LINA LESTARI NIM: 170502195
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peluang dan tantangan pengembangan BMT Al-Hasan Mitra Ummat Kantor Cabang Keruak Lombok Timur dan bagaimana strategi dalam pengembangan BMT Al-Hasan Mitra Ummat Kantor Cabang Keruak Lombok Timur. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang bersifat deskriptif.
Tehnik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi dengan pihak BMT Al-Hasan Mitra Ummat Kantor Cabang Keruak Lombok Timur. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat peluang antara lain: 1) BMT menjadi alternatif pembiayaan UMKM, 2) Mudah mendapatkan kepercayaan dari masyarakat dan anggota, 3) Sebagian besar masyarakat sekitar berprofesi sebagai pedagang, 4) BMT Al-Hasan Mitra Ummat satu-satunya BMT di kecamatan Keruak, 5) tingginya kebutuhan masyarakat terhadap dana.
Sedangkan tantangan atau ancaman antara lain: 1) kenaikan harga BBM, 2) Persepsi dan pengetahuan masyarakat tentang BMT masih rendah, 3) Tingginya persaingan usaha, 4) Adanya lembaga keuangan lain yang mulai mengikuti sistem BMT yaitu sistem jemput bola. Kemudian dari analisis faktor internal dan eksternal maka kedua faktor tersebut di sandingkan dan menghasilkan alternatif strategi pengembangan BMT Al-Hasan Mitra Ummat Kantor Cabang Keruak Lombok Timur yaitu, Meningkatkan kualitas SDM, mengembangkan relasi yang luas, meningkatkan konsep pemasaran yang lebih agresif, dan memanfaatkan media masa untuk melakukan sosialisasi dan promosi.
Kata kunci: Peluang, Tantangan, BMT Al-Hasan Mitra Ummat, Analisis SWOT.
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perekonomian suatu negara tidak terlepas dari pentingnya peran lembaga keuangan termasuk di negara Indonesia. Lembaga keuangan berperan dalam mengendalikan peredaran uang sehingga tidak menimbulkan dampak negatif terhadap masyarakat. Lembaga keuangan merupakan badan usaha atau istansi di bidang jasa keuangan yang bergerak dengan cara menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya untuk pendanaan serta dengan mendapatkan keuntungan dalam bentuk bunga atau persentase.1 Lembaga keuangan tidak hanya tentang bank saja namun ada juga lembaga keuangan non bank yang dalam perekonomian memiliki tingkatan yang sama.
Seiring berkembangnya lembaga keuangan bank maupun non bank di Indonesia khususnya lembaga keuangan syariah, maka lembaga keuangan non bank berbasis syariah juga ikut terbawa arus perkembangan tersebut, tak lain pada lembaga keuangan mikro yang memiliki kegiatan yang sama dengan bank yakni menghimpun dan menyalurkan dana kepada masyarakat.
Salah satu lembaga keuangan mikro (LKM) yang ikut berkembang pesat adalah baitul maal wat tamwil (BMT). Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) adalah balai usaha mandiri terpadu yang isinya berintikan bayt al-mal wa al
1https://www.akseleran.co.id/blog/lembaga-keuangan/ diakses pada tanggal 15 Desember 2020.
tamwil dengan kegiatan mengembangan usaha-usaha produktif dan investasi dalam meningkatkan kuliatas kegiatan ekonomi pengusaha kecil bawah dan kecil menengah dengan antara lain mendorong kegiatan menabung dan menunjang pembiayaan kegiatan ekonominya. Selain itu baitul maal wat tamwil juga dapat menerima titipan zakat, infaq, dan sedekah, serta menyalurkan sesuai peraturan dan amanatnya.2
BMT berorientasi pada upaya meningkatkan kesejahteraan anggota dan masyarakat, diharapkan dengan menjadi anggota BMT, masyarakat dapat meningkatkan taraf hidup melalui usahanya. Dengan modal yang diharapkan para peminjam dapat memandirikan ekonomi yang dikelolanya. BMT bersifat usaha bisnis, tumbuh dan berkembang secara swadaya dan dikelola secara profesional. Baitulmaal dikembangkan untuk kesejahteraan anggota terutama dengan penggalangan dana dari zakat, infak, sedekah, wakaf dan lain secara halal.
Lembaga BMT berkembang bersamaan dengan pengembangan masyarakat muslim dan perkembangan negara islam. Dasar hukum dan keberadaan institusi ini secara normatif adalah adanya anjuran Al-Qur’an untuk menyantuni orang miskin sebagaimana disebut dalam Al-Qur’an surat Al-ma’arij (70) ayat 24-25.3
ٌِِۖۖم ْوُر ْحَ ْلْاَو ِلِٕىۤا َّسلِ ل ٌۖ مْوُلْعَّم ٌّقَح ْمِهِلاَوْمَا ْيِف َنْيِذَّلاَو
2Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta: Kencana Prenamedia Group, 2009), hlm. 452.
3 QS. Al-Ma’arij (70): 24-25
Artinya: “Dan orang-orang yang dalam hartanya tersedia bagian tertentu, bagi orang (miskin) yang meminta dan orang yang tidak mempunyai apa-apa (yamng tidak mau meminta)4
Selain menjalankaan anjuran Al-Qur’an untuk menyantuni orang miskin BMT juga memiiki peran utama yakni menjauhkan masyarakat dari praktik ekonomi yang bersifata non islam. Menghindarkan dari transaksi-transaksi yang mengandung riba, maisir, gharar, tadlis dan ikhtikar.5
Sebagian besar dalam pengembangannya BMT mempunyai wilayah operasi di daerah pedesaan dan kawasan pinggiran kota di mana mencangkup masyarakat ekonomi kecil dan menengah ke bawah, yang menyebabkan eksistensi BMT di tengah-tengah masyarakat pun masih kurang. Sehingga dalam pengoperasinnya tidak bisa di pungkiri bahwa dalam pengembangan BMT pasti terdapat peluang dan tantangan. Seperti halnya peluang dan tantangan tidak bisa dipisahkan, di mana ada peluang di situ ada tantangan.
BMT Al-Hasan Mitra Ummat awal dibentuk pada tahun 2015 dengan pusat berada di kecamatan Aikmel kabupaten Lombok Timur. Setelah beroperasi selama satu tahun BMT Al-hasan Mitra Ummat akhirnya secara resmi dibuka pada tahun 2016, dan membuka cabang di berbagai daerah di Lombok Timur, salah satunya berada di kecamatan Keruak tepatnya di desa Selebung Ketangga. BMT Al-Hasan Mitra Ummat kantor cabang Keruak kurang lebih sudah beroperasi selama 4 tahun dengan jumlah anggota dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
4Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahan, (Yogyakarta: Dana Bhakri Wakaf), 1992, hlm. 974
5 Abdul Manan, Hukum Ekonomi Syariah Dalam Persfektif Kewenangan Peradilan Agama, (Jakarta: Kencana, 2012), hlm. 354-355.
Tabel 1.1
Jumlah Anggota BMT Al-Hasan Mitra Ummat
No Tahun Jumlah anggota
1 2017 547
2 2018 696
3 2019 708
4 2020 681
Sumber: wawancara, jumlah anggota BMT Al-Hasan Mitra Ummat kantor cabang Keruak Lombok Timur (data diolah)
Dalam tabel 1.1 merupakan jumlah anggota BMT Al-hasan Mitra Ummat kantor cabang Keruak Lombok Timur dari tahun 2017-2019 mengalami peningkatan sedangkan pada tahun 2020 mengalami penurunan jumlah anggota. Pada akhir tahun 2017 anggota BMT berjumlah 547 orang. Pada tahun 2018 anggota berjumlah 696 orang, dimana mengalami peningkatan sebesar 21,4%. Pada tahun 2019 BMT juga mengalami peningkatan sebesar 1,69% dengan jumah anggota 708 orang sedangkan pada tahun 2020 jumlah anggota BMT sebanyak 681 orang dengan penurunan sebesar 3,96%.
Penurunan jumlah anggota terjadi dikarenakan para anggota mengundurkan diri sebagai anggota BMT dan sudah selesai jangka waktu tabungan dan pembiayaan.
Perkembagan jumlah anggota BMT yang tertera pada tabel di atas dapat membuktikan bahwa BMT tersebut belum dikenal oleh semua masyarakat kecamatan Keruak, di mana jumlah penduduk di kecamatan Keruak pada
tahun 2018 menurut badan statistik Kabupaten Lombok Timur adalah 53.392 jiwa6. Hal itu bisa saja terjadi karena kurangnya sosialisasi dari pihak BMT kepada masyarakat. Padahal masyarakat kecamatan Keruak mayoritas beragama islam. Dan dari observasi awal yang dilakukan peneliti BMT Al- Hasan Mitra Ummat adalah satu-satunya lembaga keuangan mikro yang berbasis syariah di sekitar wilayah Keruak.7 Seharusnya hal tersebut bisa menjadi pendukung dalam mengembangkan BMT Al-Hasan Mitra Ummat kantor cabang Keruak Lombok Timur.
Berdasarkan fenomena tersebut peneliti tertarik melakukan penelitian untuk mengkaji lebih dalam lagi dengan mengambil judul skripsi ”Analisis Peluang dan Tantangan Pengembangan BMT Al-Hasan Mitra Ummat Kantor Cabang Keruak Lombok Timur”
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana peluang dan tantangan pengembangan BMT Al-Hasan Mitrra Ummat kantor cabang Keruak Lombok Timur?
2. Bagaimana strategi pengembangan BMT Al-Hasan Mitra Ummat kantor cabang Keruak Lombok Timur?
C. Tujuan dan Manfaat 1. Tujuan Penelitiaan
a. Untuk mengetahui bagaimana peluang dan tantangan pengembangan BMT Al-hasan Mitra Ummat kantor cabang Keruak Lombok Timur.
6 Badan Pusat Statistik Kabupaten Lombok Timur, kecaqmatan keruak dalam angka 2019 (Lombok Timur: BPS Kabupaten Lombok Timur, 2019), hlm. 39.
7 Observasi, di BMT Al-Hasan Mitra Ummat Kantor Cabang Keruak Lombok Timur, 30 Oktober 2020
b. Untuk mengetahui bagaimana strategi pengembangan BMT Al-hasan Mitra Ummat kantor cabang Keruak Lombok Timur.
2. Manfaat Penelitian a. Secara Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan rujukan atau acuan bagi peneliti-peneliti yang akan meneliti tentang peluang dan tantangan pengembangan BMT Al-Hasan Mitra Ummat kantor cabang Keruak Lombok Timur.
b. Secara praktis
Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi pemikiran yang berguna dan bermanfaat dalama upaya meningkatkan kualitas lembaga keuangan, terutama dalam lembaga keuagan syariah saat ini atau pun pada masa yang akan datang, serta mampu menambah wawasan mengenai lembaga keuangan syariah terutama BMT.
1) Bagi lembaga yakni BMT Al-hasan Mitra Ummat kantor cabang Keruak Lombok Timur, dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam mengelola peluang maupun tantangan dalam pengembangannya di masa yang akan datang.
2) Bagi peneliti, dapat memperluas pengetahuan peneliti tentang peluang dan tantangan yang dihadapi BMT dalam pengembanganya.
3) Untuk memenuhi kewajiban sebagai salah satu syarat menyelesaikan pendidikan strata satu (S1) pada Jurusan Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.
D. Ruang Lingkup dan SettingPenelitian 1. Ruang lingkup penelitian
Ruang lingkup atau batasan masalah perlu ditetapkan karena untuk mempermudah pembahasan pada tujuan penelitian dan pada proses pengelolaan data, batasan masalah yang peneliti buat yaitu; bagaimana peluang dan tantangan pengembangan BMT Al-Hasan Mitra Ummat kantor cabang Keruak, dan bagaimana strategi pengembangan BMT Al- Hasan Mitra Ummat kantor cabang Keruak Lombok Timur.
2. Setting penelitian
Peneliti memilih lokasi penelitian di BMT Al-Hasan Mitrra Ummat kantor cabang Keruak Lombok Timur, yang berada di desa Selebung Ketangga kecamatan Keruak Lombok Timur. Lokasi BMT cukup strategis karena dekat dengan pemukiman warga, lokasi BMT juga tidak jauh dari pasar tradisional Keruak yang merupakan tempat yang cukup ramai karena merupakan pusat aktivitas pelaku usaha mikro kecil dan menengah.
8 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kaji an Teori
1. Teori Analisis SWOT
Analisis SWOT merupakan sebuah analisis yang di cetus Albert Humprey pada dasawarsa 1960-1970an. Analisis WOT merupakan sebuah instrumen perencanaan strategi yang klasik. Dengan menggunakan kerangka kerja kekuatan dan kelemahan serta kesempatan eksternal, instrument ini akan memberi cara sederhana untuk memperkirakan cara terbaik untuk menjalankan sebuah strategi.8 Dijelaskan juga dalam pengertian lain analisis SWOT merupakan salah satu metode yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (oppourtunities), ancaman (threats) dalam suatu spekulasi bisnis. Beberapa ahli menyebutkan bahwa analisis SWOT merupakan sebuah instrumen perencanaan strategi klasik yang memberikan cara sederhana untuk memperkirakan cara terbaikdalam menentukan sebuah strategi.9
a. Faktor-faktor analisis SWOT 1) Kekuatan (strengths)
Strengths merupakan sebuah kondisi yang menjadi sebuah kekuatan dalam organisasi. Faktor-faktor kekuatan merupakan
8 https://www.ilmubahasa.net/2018/07/analisis-swot-beserta-contohnya.html diakses pada tanggal 16 juni 2021.
9Fajar Nur’aini DF, Tehnik Analisis SWOT (Yogyakarta: Anak Hebat Indonesia 2020), hlm. 7
suatu kompetensi khusus atau sebuah kompetensi keunggulan yang terdapat dalam tubuh organisasi itu sendiri.
2) Kelemahan (weaknesses)
Kelemahan (weaknesses) merupa kan kondisi atau segala sesuatu hal yang menjadi kelemahan atau kekurangan yang terdapat dalam tubuh organisasi. Pada dasarnya kelemahan di anggap wajar dalam organisasi. Namun yang terpenting adalah bagaimana cara organisasi dalam meminimalisir dampak dari kelemahan- kelemahan tersebut atau bahkan dapat menghilangkan kelemahan yang ada. 10
3) Peluang (opportunities) adalah faktor-faktor eksternal yang menjadi alasan sebagai potensi positif organisasi.11 peluang yaitu situasi atau kondisi yang merupakan peluang diluar suatu organisasi atau perusahaan dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi dimasa depan.12
4) Tantangan (threats) merupakan kebalikan dari sebuah peluang.
Tantangan di artikan sebagai suatu faktor yang di ciptakan oleh perkembangan dan trend yang tidak menguntungkan yang berada di luar kendali organisasi atau perusahaan. 13
10 Ibid.., hlm 13-15
11 Agus, Manajemen Organisasi (mataram: Upt Pusat Perpustakaan UIN Mataram), 2016, hlm. 108
12 Ismail Solihin, Manajemen Strategik (jakarta: Erlangga ), 2012, hlm. 128
13 Agus, Manajemen Organisasi .,108.
b. Matrik SWOT
Matrik SWOT adalah alat yang digunakan untuk menyususn faktor-faktor strategi organisasi yang dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi organisasi dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki. 14
Kekuatan-Kelemahan-Peluang-Ancaman (Strengths-Weaknesses- Opportunities-Threats) SWOT adalah sebuah alat pencocokan yang penting yang membantu para manajer mengembangkan empat jenis strategi. Mencocokan faktor-faktor eksternal dan internal maka, akan menghasilkan kemungkinan strategi SO (kekuatan-peluang), strategi W0 ( kelemahan-peluang), strategi ST (kekuatan-ancaman) dan strategi WT (kekuatan-ancaman).15 hal tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Gambar 2.1 IFAS
EFAS
STRENGHT (S) Tentukan faktor-faktor
kekuatan internal
WEAKNES (W) Tentukan faktor-faktor
kelemahan internal
OPORTUNITIES (O) Tentukan faktor-faktor
STRATEGI SO Ciptakan strategi yang
STRATEGI WO Ciptakan strategi yang
14 Ibid .., hlm 28
15 Fred R. David, Manajemen Strategi Konsep (Jakarta: Selemba Empat, 2011), hlm.
329.
peluang eksternal menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan
peluang
meminimalkan kelemahan untuk
memanfaatkan peluang THREATS (T)
Tentukan faktor-faktor ancaman eksternal
STRATEGI ST Ciptakan strategi yang
menggunakan kekuatan untuk mengatasi
ancaman
STRATEGI WT Ciptakan strategi yang
meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman
Pada gambar 2.1 di atas merupakan matriks SWOT. Matrik di atas menjelaskan IFAS (internal faktor analysis summary) sebagai kesimpulan analisis dari berbagai faktor internal yang memengaruhi keberlangsungan perusahaan. Dengan kata lain faktor-faktor strategi internal suatu lembaga disusun untuk merumuskan faktor-faktor internal dalam kerangka strength and weaknesses. Sedangkan EFAS (eksternal faktor analysis summary) yaitu kesimpulan analisis dari berbagai faktor eksternal yang mempengaruhi keberlangsungan perusahaan, dengan kata lain faktor-faktor strategis eksternal suatu lembaga disusun untuk merumuskan faktor-faktor eksternal dalam rangka opportunities and threatsh. Faktor-faktor strategi internal (IFAS) dan faktor-faktor strategi eksternal (EFAS) keduanya
dibandingkan yang dapat menghasikan alteratif strategis (SO, ST, WO dan WT).16
Strategi SO (SO strategies) memanfaatkan kekuatan internal perusahaan untuk menarik keuntungan dari peluang eksternal. Semua manajer tentunya menginginkan organisasi mereka berada pada posisi dimana kekuatan internal dapat digunakan untuk mengambil keuntungan dari berbagai trend dan kejadian eksternal. Secara umum organisasi akan menjalankan strategi WO, WT, ST untuk mencapai situasi dimana mereka dapat melaksanakan strategi SO. Jika sebuah perusahaan memiliki kelemahan besar maka perusahaan akan berjuang untuk mengatasinya dan mengubahnya menjadi kekuatan. Tatkala sebuah organisasi dihadapkan pada ancaman yang besar, maka perusahaan akan berusaha untuk menghindarinya untuk berkonsentrasi pada peluang.
Strategi WO (WO strategies) bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan cara mengambil keuntungan dari peluang eksternal. Terkadang peluang-peluang besar muncul, tetapi perusahaan memiliki kelemahan internal yang menghalanginya memanfaatkan peluang tersebut.
Strategi ST (ST strategies) menggunakan kekuatan sebuah perusahaan untuk menghindari atau mengurangi dampak ancaman eksternal. Hal ini bukan berarti bahwa suatu organisasi yang kuat haus
16Ahmad, Manajemen Strategis, (Makasar: Nas Media Pustaka, 2020) hlm. 65
selalu menghadapi ancaman secara langsung di dalam lingkungan eksternal.
Starategi WT (WT strategies) adalah strategi yang diterapkan berdasarkan kegiatan yang bersifat defensif dan berusahan meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.
Sebuah organisasi yang menghadapi berbagai ancaman eksternal dan kelemahan internal benar-benar dalam posisi yang membahayakan.
Dalam kenyataannya, perusahaan semacam itu mungkin harus berjuang untuk bertahan hidup, melakukan merger, penciutan, menyatakan diri bangkrut atau memilih likuidasi.17
2. BaitulMaal Wat Tamwil (BMT)
a. Pengertian Baitul Maal Wat Tamwil (BMT)
BMT (Baitul Maal Wat Tamwil), yaitu lembaga keuangan mikro (LKM) yang beroperasi berdasarkan prinsip-prinsip syariah. Terdapat dua fungsi utama BMT yaitu: 18
1) Baitul Tamwil (rumah pengembangan harta), melakukan kegiatan pengembangan usaha-usaha produktif dan investasidalam meningkatkan kualitas ekonomi pengusaha mikro dan kecil dengan antara lain ikut mendorong kegiatan menabung dan menunjang pembiayaan kegiatan ekonomi.
17 Fred R. David, Manajemen Strategi Konsep., 329-330.
18 https://www.hestanto.web.id/bmt/ diakses pada tanggal 11 desember 2020 pukul 11.58
2) Baitul Maal (rumah harta), menerima titipan dana zakat, infak, dan sedekah, serta mengoptimalkan distribusinya sesuai dengan peraturan dan amanahnya.
Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) adalah balai usaha mandiri terpadu yang isinya berintikan bayt al-mal wa al-tamwil dengan kegiatan mengembangan usaha-usaha produktif dan investasi dalam meningkatkan kualitas kegiatan ekonomi pengusaha kecil bawah dan kecil dengan antara lain mendorong kegiatan menabung dan menunjang pembiyayaan kegiatan ekonominya. Selain itu baitul maal wat tamwil juga bisa menerima titipan zakat, infa, dan sedekah serta menyalurkannya.19
b. Produk-produk dalam baitul maal wat tamwil (BMT) 1) Produk Simpanan
Bentuk simpanan di BMT sangat beragam sesuai kebutuhan dan kemudahan yang dimiliki simpanan tersebut. Dalam pinkub simpanan tersebut dapat digolongkan :20
a) Simpanan pokok khusus,
Adalah simpanan pendiri kehormatan, yaitu anggota yang membayar simpanan pokok khusus minimal 20% dari jumlah modal BMT.
19 Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta; Kencana 2016), hlm. 473.
20 Nurul Huda dkk, Keuangan Publik Islam, (Jakarta: kencana, 2012), hlm. 290.
b) Simpanan pokok,
Adalah simpanan yang harus dibayar oleh anggota pendiri dan anggota biasa keetika ia menjadi anggota. Besarnya ditentukan dalam anggaran dasar BMT.
c) Simpanan wajib,
Adalah simpanan yang harus dibayar oleh anggota pendiri dan anggota biasa secara berkala. Besar dan waktu pembayaran ditentukan dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga.
d) Simpanan sukarela,
Adalah simpanan anggota selain simpanan pokok khusus, simpanan pokok, dan simpanan wajib. Simpanan ini dapat disetor dan ditarik sesuai dengan perjanjian yang di atur dalam anggaran rumah tangga dan aturan khusus BMT.
2) Produk Pembiayaan.
Pembiayaan adalah suatu fasilitas yang diberikan BMT kepada anggotanya untuk menggunakan dana yang telah dikumpulkan oleh BMT dari anggotanya. Pembiayaan adalah dana yang ditempatkan BMT kepada anaggotanya untuk membiayai kegiatan usahanya atas dasar jual beli dan bagi hasil (syirkah). Adapun beberapa pembiayaan yang terdapat di BMT, yakni;21
21 Ibid..., hlm. 291.
a) Pembiayaan Bai’u Bitsaman Aji (BBA)
Pembiayaan dengan akad jual beli adalah suatu perjanjian pembiayaan yang di sepakati antara BMT dengan anggotanya, di mana BMT menyediakan dananyan untuk sebuah investasi dan/atau pembelian barang modal dan usaha anggotanya yang kemudian proses pembayarannya dilakukan secara angsuran, jumlah kewajiban yang harus dibayarkan oleh peminjam adalah jumlah atas harga barang modal dan mark-up yang disepakati.
b) Pembiayaan Murabahah (MBA)
Pembiayaan yang berakad jual beli di mana prinsip yang digunakan sama seperti pembiyaan Bai’u Bitsaman Ajil, hanya saja proses pembayarannya pada saat jatuh tempo.
c) Pembiayaan mudarabah (MDA)
Pembiayaan dengan akad syirkah adalah perjanjian pembiayaan antara BMT dengan anggota dimana BMT menyediakan dana untuk penyediaan modal kerja sedangkan peminjam berupaya mengelola dana tersebut untuk pengembangan usahanya.
d) Pembiayaan musyarakah (MSA)
Pembiayaan dengan akad syirkah adalah penyertaan BMT sebagai pemilik modal dalam suatu usaha yang mana antara
risiko dan keuntungan di tanggung bersama secara berimbangan dengan porsi penyertaan.
e) Pembiayaan al-Qordul Hasan
Pembiayaan dengan akad ibadah adalah perjanjian pembiayaan antara BMT dengan anggotanya. Hanya anggota yang layak yang dapat diberi pinjaman ini.
3. Pengertian Strategi
Strategi adalah rencana yang cermat dan lihai mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus. Kata strategi secara etimolgi berasal dari bahasa Yunani yaitu “strato” yang artinya pasukan dan “agenis” yang artinya pemimpin. Jadi strategi berarti hal yang berhubungan dengan pasukan perang. 22
Strategi banyak diasumsikan sebagai sesuatu yang dilakukan oleh para jendral dalam membuat rencana menaklukan atau mengalahkan musuh guna meraih kemenangan dalam perang. Inti dari strategi adalah memanfaatkan sumber daya yang tersedia secara efektif untuk mencapai kemenangan dalam suatu pertempuran. Namun pada akhirnya strategi berkembang untuk semua kegiatan organisasi termasuk keperluan ekonomi, sosial, budaya dan agama.
Penggunaan konsep perang dalam dunia perdagangan bertujuan untuk mempertahankan posisi perusahaan dan memperluas penguasaan pasar.
Dengan kata lain, pemakaian strategi dalam dunia perdagangan bertujuan
22 Fred R. David, Manajemen Strategi Konsep., 2.
untuk mempertahankan eksistensi dan meningkatkan keunggulan daya saing. Sehingga peran strategi dalam mencapai kinerja perusahaan adalah tidak dapat di pungkiri. Karena dalam organisasi atau perusahaan berlaku hukum dasar ekonomi, yakni mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya dengan pengorbanan yang sekecil-kecilnya. Maknanya adalah perusahaan berusaha mencapai kinerja terbaik dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia dan terbatas dengan dibutuhkan strategi tepat dan pelaksanaan efisien. Oleh karena itu di butuhkan strategi dan dikelola dengan sistematis. 23
Strategi adalah perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Strategi dapat di artikan pula sebagai suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam rangka mencapai sasaran yang telah di tentukan.24
Manajemen strategi adalah sebuah proses memutuskan dan melakukan tindakan manajerial yang dilakukan oleh sebuah perusahaan dalam rangka menentukan arah dan kebijakan perusahaan baik kebijakan strategi jangka pendek maupun jangka panjang.
Manajemen strategi mencoba mengkombinasikan analisisnya antara faktor eksternal perusahaan (peluang dan tantangan) dengan kondisi internal perusahaan (kekuatan dan kelemahan) dalam rangka mencapai kemenangan dalam bersaing dengan kompetitornya.
23 Jim Hoy Yam, Manajemen Strategi Konsep dan Implementasi, (Makasar: Nas Media Pustaka, 2020), hlm. 2-3.
24 Ahmad, Manajemen Strategis.,2.
Dalam penyususnan starategi ini, proses yang dilakukan diawali dengan menentukan visi perusahaan, visi berungsi sebagai target pencapaian jangka panjang perusahaan. Kemudia dilakukan analisis SWOT untuk mengetahui kondisi internal dan eksternal perusahaan.
Analisis ini berfungsi untuk mengetahui kapabilitas internal perusahaan yang mencangkup kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan perusahaan ketika bersaing dengan kompetitornya.
Sehingga, pada tahap akhirnya akan di dapatkan alternatif strategi dalam pengembangan usahanya dengan menggunakan matriks SWOT, metode ini digunakan untuk membantu manajemen dalam rangka menentukan jenis strategi yang akan diimplementasika. Menentukan strategi dengan menggunakan matriks SWOT dapat dijalankan oleh manajemen perusahaan dengan beberapa langkah, yaitu:25
a. Mengidentifikasikan faktor kunci eksternal peluang.
b. Mengidentifikasikan faktor kunci eksternal ancaman.
c. Mengidentifikasikan faktor kunci internal kekuatan.
d. Mengidentifikasikan faktor kunci internal kelemahan.
e. Analisis dan selaraskan faktor kekuatan dengan faktor peluang, kemudian putuskan strategi berbasis kekuatan dan peluang (strategi SO).
25 Jim Hoy Yam, Manajemen Strategi Konsep dan Implementasi., 32-34.
f. Analisis dan selaraskan faktor kelemahan dengan faktor peluang, kemudian putuskan strategi berbasis kelemahan dan peluang (strategi WO).
g. Analisis dan selaraskan faktor kekuatan dengan faktor ancaman, kemudian putuskan strategi berbasis kekuatan dan ancaman (strategi ST).
h. Analisis dan selaraskan faktor kelemahan dengan faktor ancaman, kemudian putuskan strategi berbasis kelemahan dan ancaman (strategi WT).
Selaraskan hasil identifikasi faktor kunci internal dan eksternal, kemudian dilanjutkan dengan analisis pro dan kontra antara faktor- faktor tersebut, kemudian tarik kesimpulan dan putuskan strategi yang dilakukan.
B. Penelitian Terdahulu
Pada telaah pustaka ini, peneliti mencoba untuk mengangkat suatu penelitian terdahulu yang kaitan dengan penelitian yang akan peneliti lakukan.
1. Penelitian oleh Rokyal Aini dalam skripsinya di Universitas Islam Negeri Mataram dengan judul “Peluang dan Tantangan Koperasi Serba Usaha
(KSU) Syari’ah Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Ekonomi Anggota Dusun Mendugul Desa Badrain Kec. Narmada Kab. Lombok Barat”26
Penelitian yang dilakukan oleh Rokyal Aini merupakan jenis penelitian lapangan dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif dan juga menggunakan penelitian kepustakaan.
Hasil dari penelitian tersebut adalah bahwa setiap lembaga keuangan memiliki peluang dan tantangan tersendiri dalam upaya-upaya meningkatkan kesejahteraan ekonomi para anggota dengan melakukan kontribusi KSU Syari’ah Mitra Paerta melakukan pelatihan wajib mitra usaha, pemberian motivasi, monitoring, serta pembangunan relasi dengan masyarakat dan menjaga rasa kekeluargaan untuk menjaga eksistensinya.
Dalam penelitian tersebut, peneliti menemukan kesamaan yaitu dalam metode yang digunakan, sama-sama menggunakan metode kualitatif deskriptif. Yang membedakan penelitian tersebut dengan penelitian yang dilakukan saat ini adalah dalam lembaganya yang dimana penelitian terdahulu meneliti di Koperasi Serba Usaha Syariah sedangka penelitian saat ini dilakukan di BMT Al-hasan Mitra Ummat kantor cabang Keruak.
2. Jurnal yang di tulis oleh Arif Pujiono dkk, dengan judul ”Peluang Dan Tantangan Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) Untuk Membardayakan Industri Mikro, Kecil Menengah Di Jawa Tengah”27
26 Rokyal Aini, “Peluang dan Tantangan Koperasi Serba Usaha (KSU) Syariah Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Ekonomi Anggota Dusun Mendugul Desa Badrin kec. Narmada kab.
Lombok Barat”, (Skripsi Universitas Islam Negeri Mataram,2019)
Penelitian tersebut merupakan penelitian statistik deskriptif yang bersumber dari data-data primer dan sekunder dari BMT dan tokoh kunci yang relevan.
Hasil dari penelitian tersebut adalah di mana terdapat tantangan yang dihadapi BMT ke depan terdiri dari supra dan infrastruktur yang terbatas, terkait dengan kompetensi sumberdaya manusia dan minimnya pelatihan yang diikuti, keterbatasan sarana modern yang bersifat onlline, rendahnya modal untuk membuka cabang baru dan tingkat persaingan dengan lembaga keuangan bank-bank besar yang masuk di sektor keuangan mikro, dan standarisasi keuangan serta jaminan bagi nasabah.
Persamaan yang terdapat dalam penelitian tersebut dengan penelitian yang akan dilakukan saat ini adalah sama-sama meneliti pada lembaga BMT, adapun perbedaannya yaitu penelitian tersebut menggunakan pendekatan statistik deskriptif sedangkan penelitian saat ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Yusrialis dengan judul “Tantangan Pengembangan Baitul Maal Wat Tamwil Di Pekan Baru Riau”28
Penelitian tersebut merupakan penelitian deskriptif dan eksploratif.
Studi teknis dilakukan dengan metode studi pustaka dan observasi secara langsung.
27 Arif Pujiyono, “Peluang dan Tantangan Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) Untuk Memberdayakan Industri Mikro, Kecil dan Menengah di Jawa Tengah”, (Semnas Fekon:
Optimisme Ekonomi Indonesia, 2013).
28 Yusrialis, “Tantangan Pengembangan Baitul Maal Wat Tamwil di Pekanbaru Riau”, (Maqdis Jurnal Kajian Ekonomi islam Vol.1 No. 02. 2016). hlm . 189
Hasil dari penelitian tersebut adalah bahwa tantangan yang dihadapi BMT di Pekanbaru Riau antara lain tantangan dari luar yaitu makro ekonomi Indonesia, dinamika sektor perbankan, masalah legalitas dan regulasi, Peran dan Posisi Koperasi. Disamping itu tantangan dari dalam berupa Kepatuhan syariah, Penguatan Kelembagaan dan pegawai.
Persamaan yang terdapat dalam penelitian tersebut dengan penelitian saat ini adalah sama-sama meneliti di lembaga BMT. Adapun perbedaannya dalam metode penelitiannya, penelitian tersebut menggunakan metode penelitian deskriptif analisis dan eksplorasi sedangkan peneliti saat ini menggunakan metode kualitataif bersifat deskriptif. Perbedaan lainnya juga terdapat dalam fokus penelitian, dimana penelitian tersebut hanya membahas tentang tantangan pengembangan BMT saja sedangkan dalam penelitian saat ini membahas tetang peluang dan tantangan dalam pengembangan BMT.
4. Penelitian yang dilakukan oleh Irwan Suriadi dengan judul “Peluang dan Tantangan Lembaga Keuangan Mikro Syariah (BMT) dalam mengurangi kemiskinan di Nusa Tenggara Barat.29 Penelitian tersebut merupakan penelitian yang bersifat deskriptif, dengan menggunakan analisis SWOT.
Hasil penelitian tersebut adalah bahwa faktor pendukung dapat dilihat dari kekuatan dan peluang yang dimiliki oleh lembaga keuangan mikro syariah (BMT) di Nusa Teggara Barat yang harus memiliki lokasi
29 Irwan Suriadi, “Peluang dan Tantangan Lembaga Keuangan Mikro Syariah (BMT) Dalam Mengurangi Kemiskinan di Nusa Tenggara Barat”, (Jurnal Ekonomi dan Bisnis, vol 4.
No.1. 2018 ). hlm. 79-91
yang strategis dan pemberdayaan masyarakat oleh lembaga keuanngan mikro syariah (BMT), faktor penghambat dapat dilihat dari kelemahan dan ancaman yang dimiliki oleh BMT di Nusa Tenggara Barat yaitu kurangnya sosialisasi dari bank syariah yang mengharap pasar mikro, strategi yang digunakan dalam menghadapi ancaman yaitu lembaga keuangan mikro syariah (BMT) di Nusa Tenggara Barat harus terus menerus mengembangkan diri secara kreatif, inovatif, dan selalu memiliki perbaikan dalam pelayanan kepada nasabah lembaga keuangan mikro syariah (BMT).
Persamaan penelitian tersebut dengan penelitian saat ini adalah sama-sama melakukan penelitian bersifat deskriptif dengan analisis SWOT. Sedangkan perbedaannya adalah penelitian tersebut cakupan penelitian lebih luas yaitu pada BMT di Nusa tenggara barat sedangkan dalam penelitian saat ini hanya meneliti di satu BMT saja yaitu BMT al- hasan mitra ummat kantor cabang keruak.
5. Penelitian yang dilakukan oleh Roissatun Hidayah dalam skripsinya yang berjudul “SWOT Analysis Baitul Maal Waat Tamwil (BMT) di Usaha Mikro Propinsi DIY 2012-2013 (studi kasus BMT Bina Ihsanul Fikri, kota Gede Yogyakarta).” Penelitian tersebut merupakan penelitian kualitatif, dengan tehnik deskriptif.30
Hasil penelitian tersebut adalah bahwa analisis SWOT BMT BIF berada pada posisi pertumbuhan, hal ini di pertegaskan dengan kekuatan
30 Roissatun Hidayah,“SWOT Analysis Baitul Maal Waat Tamwil (BMT) di Usaha Mikro Propinsi DIY 2012-2013 (studi kasus BMT Bina Ihsanul Fikri, Kota Gede Yogyakarta)”, (Skripsi, Universita Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2015)
lebih besar daripada kelemahan. BMT BIF berada pada posisi pasar yang tinggi dengan peluangnya lebih besar dari ancaman. BMT BIF juga memiliki beberapa faktor pendukung yaitu besarnya kekuatan dan peluang sedangkan faktor penghambat yaitu kelemahan dan ancamannya.
Persamaan penelitian tersebut dengan penelitian saat ini adalah sama-sama merupakan jenis penelitian kualitatif bersifat deskriptif, dengan menggunakan teori analisis SWOT . Sedangkan perbedaannya terdapat dalam pembahasan penelitian dimana penelitian tersebut membahas tentang SWOT analisis BMT pada usaha mikro propinsi DIY 2012-2013 sedangkan dalam penelitian ini membahas tentang peluang dan tantangan pengembangan BMT Al-hasan Mitra Ummat kantor cabang keruak.
C. Kerangka Berpikir.
Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) adalah balai usaha mandiri terpadu yang isinya berintikan bayt al-mal wa al-tamwil dengan kegiatan mengembangan usaha-usaha produktif dan investasi dalam meningkatkan kualitas kegiatan ekonomi pengusaha kecil bawah dan kecil dengan antara lain mendorong kegiatan menabung dan menunjang pembiayaan kegiatan ekonominya. Selain itu baitul maal wat tamwil juga bisa menerima titipan zakat, infa, dan sedekah serta menyalurkannya.31
Dalam pengembangan BMT sebagian besar wilayahnya terdapat di pinggiran kota dimana mencangkup masyarakat kecil dan menengah ke
31 Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta; Kencana 2016), hlm. 473.
bawah, yang sebagian besar berprofesi sebagai pedagang kaki lima, yang menyebabkan eksistensi BMT dikalangan masyarakat luas pun masih kurang. Sehingga dalam pengembangan BMT pasti terdapat peluang dan tantangan (faktor eksternal), dan terdapat pula kekuatan dan kelemahan (faktor internal).
Untuk mengetahui bagaimana strategi dalam mengelola peluang dan tantangan, peneliti menggunakan analisis SWOT untuk mencari strategi alternatif yang akan di gunakan BMT dalam pengembangannya. Dengan membandingkan faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan faktor eksternal (peluang dan tantangan), maka akan menghasilkan strategi yang akan di gunakan BMT Al-Hasan Mitra Ummat kantor cabang Keruak.
Untuk lebih jelasnya kerangka berpkir terdapat pada gambar 2.2 Gambar 2.2
Faktor Internal BMT
(Kekuatan dan Kelemahan)
Faktor Eksternal (Peluang dan Tantangan)
Strategi dalam mengelola peluang dan
tantanganPengembangan BMT
27
METODOLOG PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian
Pada penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif.
Penelitian kualitatif berarti proses eksplorasi dan memahami makna perilaku individu dan kelompok, menggambarkan masalah sosial atau masalah kemanusiaan. Proses penelitian mencangkup membuat pertanyaan penelitian dan prosedur yang masih bersifat sementara, mengumpulkan data pada setting, partisipan, analisis data secara induktif, membangun data yang yang parsial kedalam tema, dan selanjutnya memberikan interpretasi terhadap makna suatu data. Kegiatan akhir adalah membuat laporan dalam struktur yang fleksibel.32
2. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan peneliti adalah pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif. Dimana penelitian deskriptif dimaksudkan untuk menjelaskan fenomena atau karakteristik individual, situasi atau kelompok tertentu secara akurat. Dengan kata lain, tujuan penelitian kualitatif deskriptif adalah mendeskripsikan seperangkat peristiwa atau kondisi saat ini.
32 Sugiyono, Metode Penelitian Manajemen, (Bandung: Alfabeta, 2014), hlm.347-348.
1. Waktu penelitian
Penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti dengan judul analisis peluang dan tantangan pengembangan BMT Al-Hasan Mitra Ummat kantor cabang Keruak Lombok Timur dilakukan selama dua bulan, dimana bulan pertama di gunakan untuk mengumpulkan data oleh peneliti dan pada bulan kedua digunakan untuk mengelola data dan bimbingan.
2. Tempat penelitian
Peneliti memilih lokasi penelitian di BMT Al-Hasan Mitra Ummat kantor cabang Keruak Lombok Timur, yang berada di desa Selebung Ketangga kecamatan Keruak Lombok Timur. Lokasi BMT cukup strategis karena dekat dengan pemukiman warga, lokasi BMT juga tidak jauh dari pasar tradisional Keruak yang merupakan tempat yang cukup ramai karena merupakan pusat aktivitas pelaju usaha kecil mikro dan menengah.
C. Teknik Pengupulan Data 1. Observasi
Observasi adalah suatu teknik pengumpulan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung.33
Dalam penelitian ini peneliti melakukan observasi secara langsung untuk mengamati apa saja yang sedang terjadi di tempat penelitian.
Jenis observasi yang dilakukan adalah dengan partisipasi pasif yang di mana peneliti datang di tempat kegiatan orang yang diamati, tetapi tidak
33 Bahdin Nur Tanjung, Ardial, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah ( Proposal, Skripsi.
Dan Tesis), ( Jakarta: Kencana, 2005).
observasi partisipan adalah untuk mengamati peristiwa di lapangan dalam kaitannya dengan peluang dan tantangan dalam pengembangan BMT Al-Hasan Mitra Ummat kantor cabang Keruak secara ilmiah
2. Wawancara
Wawancara adalah suatu kejadian atau suatu proses interaksi antara pewawancara dengan sumber informasi atau orang yang diwawancarai melalui komunikasi langsung. Wawancara juga dapat dikatakan sebagai percakapan tatap muka (face to face) antara pewawancara dengan sumber informasi dimana pewawancara bertanya langsung tentang suatu objek yang diteliti dan telah di rancang sebelumnya. 35
Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur dan dapat dilakukan melalui tatap muka maupun dengan me nggunakan media seperti telepon. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan wawancara secara tidak terstruktur karena dengan wawancara tidak terstruktur peneliti lebih mudah mendapatkan informasi yang lebih mendalam dari responden. Wawancara tidak terstruktur dapat dikatakan sebagai wawancara yang bebas, di mana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secata sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang
34 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2010) cet-11. Hlm.
312
35 A Muri Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan Penelitian Gabungan, (Jakarta: Prenadamedia Group,2016), hlm. 374
ditanyakan.36
Peneliti akan melakukan wawancara secara mendalam kepada informan kunci dan informan utama. Pihak-pihak yang akan diwawancarai adalah bapak Daeng Amir (manager BMT), Marhamah dan indrianai (staf marketing), Indah Widya Lestari (teller BMT), H.
Zulkarnain (Staf pembiayaan) dan Hj. Sumi Aisah (anggota)
Dimana peneliti akan mewawancarai terkait peluang dan tantangan pengebangan BMT Al-hasan Mitra Ummat kantor cabang Keruak Lombok Timur. Alat-alat yang akan digunakan dalam proses wawancara seperti buku catatan, pulpen dan alat tulis lainnya.
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah pengumpulan data yang diperoleh dengan menggunakan catatan-catatan yang ada dilokasi penelitian dan sumber- sumber lain yang menyangkut masalah yang diteliti dengan istansi terkait.37
Dokumentasi juga menunjang perlengkapan data lainnya seperti pengambilan gambar atau merekam. Metode dokumentasi dalam penelitian ini adalah mencari data mengenai hal-hal berupa catatan, transkip, surat, buku dan lainnya. Metode dokumentasi yang dilakukan peneliti dengan tujuan mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan judul penelitian. metode yang digunakan dapat membantu peneliti dalam
36 Sugiyono, Metode Penelitian Manajemen., 228.
37 Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi penelitian (Jakarta:
Kencana Prenadamedia Group,2013), hlm. 140.
masukkan tidak terkesan dimanipulasi.
D. Teknik Analiis Data
Analisis data kualitatif mengharuskan untuk dilakukan sejak data Pertama di dapatkan. Analisis data dilakukan untuk keperluan yang berbeda.
Pada awal penelitian, data dianalisis untuk keperluan merumuskan masalah dan fokus penelitian. Banyak cara melakukan analisis data seperti memahami proses, mencaritemukan pola-pola, model-model dengan cara pengumpulan data yang sangat beragam, yaitu pengamatan (observasi), wawancara, analisis data dan Focus Group Discussion (FGD)38
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan tehnik analisis data model Miles and Huberman. Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Miles and Huberman mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisi data kualitataif dilakukan secara interaktif dan berlangsug secara terus menerus sampai tuntas sehingga datanya sudah jenuh.
Aktivitas dalam analisis data, yaitu data reduction, data display, dan conclusion drawing/verificacion. 39
Langkah-langkah yang akan dilakukan peneliti dalam teknik analisis data yaitu:
38 Helaluddin Hengki Wijaya, Analisis Data Kualitatif (Makasar: Sekolah Tinggi Theologia Jafray, 2019), hlm. 21-22.
39Sugiyono, Metode Penelitian Manajemen., 403.
Dengan mengumpulkan hasil observasi, hasil wawancara, dan catatan-catatan atau dokumentasi di BMT Al-Hasan Mitra Ummat kantor cabang Keruak, dapat dikatakan sebagai langkah awal dalam tehnik analisis data.
2. Reduksi Data (Data Reduction).
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, menfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya.
Dengan demikian data yang sudah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencari bila diperlukan.
3. Penyajian Data (Data Display)
Penyajian data dapat dilakukan dalam uraian singkat, bagan, hubungan antara kategori, flowchard dan sejenisnya. Dalam hal ini Miles and Huberman menyatakan bahwa yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. Dengan mendisplay data akan mempermudah untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami sebelumnya.
4. Kesimpulan (Conclusio drawing/verification)
Dalam analisis data kulaitatif kesimpulan merupakan temuan baru yang sebeluumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masih remang-remang atau
kasual atau intraktif, hipotesis atau teori. 40 E. Keabsahan Data
1. Pemeriksaan sejawat
Pemeriksaan teman sejawat, melalui diskusi yaitu teknik yang dilakukan dengan cara mengekspos atau menunjukan hasil sementara atau hasil akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi dengan rekan-rekan sejawat. 41
2. Kecukupan bahan refrensi
Yang dimaksud dengan kecukupan bahan refrensi adalah adanya pendukung untuk membuktikan data yang telah ditentukan oleh peneliti.42 3. Triangulasi
Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecaakan data dari berbagai sumber, dengan berbagai cara dan berbagai waktu.
a. Triangulasi sumber menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data dari berbagai sumber.
b. Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda.
40 Ibid.., hlm 404-408
41 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D (Bandung: Alfabeta, 2011), hlm. 178
42Ibid..., hlm. 442
dimana data yang dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber masih segar, akan memberikan data yang lebih valid sehingga lebih kredibel.43
Dalam penelitian ini triangulasi yang digunakan yaitu triangulasi sumber. Sampai data lengkap dan divalidasi dari berbagai sumber perolehan data. Misalnya, selain melalui wawancara dan observasi, seperti menggunakan dokumen tertulis, arsip, dokumen sejarah, gambar atau foto, sehingga dapat menjadi dasar untuk penarikan kesimpulan. Dengan tehnik ini diharapkan data yang dikumpulkan memenuhi kontruks penarikan kesimpulan.
43 Ibid..., hlm 439-441
35 BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran umum BMT Al-Hasan Mitra Ummat.
a. Sejarah BMT Al-Hasan Mitra Ummat. 44
Keberadaan Baitul Maal Wa Tamwil (BMT) sebagai salah satu perintis lembaga keuangan dengan berlandaskan prinsip syariah.
prinsip syaria model pengelolaan keuangan ekonomi yang lebih sesuai dengan tuntunan islam dan dalam menjalankan amanah.
BMT Al-hasan Mitra Ummat hadir sebagai sebuah lembagan keuangan mikro syariah yang bersifat terbuka, berorientasi pada pengembangan tabungan dan pembiayaan untuk mendukung ekonomi yang produktif bagi anggota dan kesejahteraan sosial masyarakat sekitar, terutama para pelaku usaha mikro kecil dan menengah sehingga pada tahun 2015 dibentuk BMT Al-hasan Mitra Ummat dengan harapan dapat memenuhi kebutuhan dana serta dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang lebih baik.
Modal awal BMT kumpulan dana dari para anggota sejumlah kurang lebih Rp. 200.000.000 dan dana bantuan dari masyarakat berupa zakat, infak dan sedekah. Setelah berjalan selama satu tahun BMT Al-hasan Mitra Ummat akhirnya secara resmi di buka pada
44 Dokumentasi, BMT Al-Hasan Mitra Ummat Kantor Cabang Keruak Lombok Timur, 2 April 2021.
tanggal 2 september 2016, yang berkantor pusat di Aikmel Lombok Timur. Seiring berjalannya waktu BMT Al-Hasan Mitra Ummat membuka cabang di berbagai daerah di Lombok Timur dan Lombok Tengah dalam rangka memperluas jangkauan pangsa pasar antara lain, seperti di kelurahan Tanjung Kecamatan Labuhan Haji, Desa Keruak Kecamatan Keruak , Rarang, Rensing, Anjani, Ganti dan Batu Keliang.45
Dengan adanya beberapa pembukaan kantor cabang, maka akan semakin mendukung dinamika ekonomi ummat, khususnya bagi mitra BMT Al-Hasan Mitra Ummat, selain itu dengan lokasi yang strategis diharapkan akan semakin banyak calon mitra yang dapat bergabung dan berperan aktif dalam BMT Al-Hasan Mitra Ummat dengan layanan utama pembiayaan dan simpanan terutama untuk para pedagang kaki lima. Sehingga, dengan terbentuknya BMT Al- Hasan Mitra Ummat diharapkan dapat menjadi solusi dalam membantu mengembangkan sektor usaha mikro kecil dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia anggota, pengurus dan pengelola menjadi lebih propesional sehingga menjadi semakin utuh dan tangguh dalam berjuang dan berusaha menghadapi tantangan global.46
Salah satu cabang BMT Al-Hasan Mitra Ummat adalah yang berada di Desa Keruak Kecamatan Keruak Lomok Timur. BMT Al-
45Dokumentasi , BMT Al-Hasan Mitra Ummat Kantor Cabang Keruak Lombok Timur, 2 April 2021
46 Daeng Amir, wawancara, Keruak, 2 April 2021.
Hasan Mitra Ummat kantor cabang Keruak Lombok Timur, terletak di jalan raya Keruak desa Selebung Ketangga kecamatan Keruak kabupaten Lombok Timur provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Lokasi BMT Al-Hasan Mitra Ummat kantor cabang Keruak di kelilingi oleh rumah penduduk. Lokasi ini cukup strategis karena dekat dengan pemukiman warga, dekat dengan kantor camat keruak dan juga lokasi BMT tidak jauh dari pasar tradisional Keruak yang merupakan tempat yang cukup ramai karena merupakan pusat aktivitas pelaku usaha mikro kecil dan menengah.
Seiring dengan berjalannya waktu BMT Al-Hasan Mitra Ummat di berbagai cabang termasuk cabang Keruak menunjukkan perkembangan yang signifikan, sehingga BMT Al-Hasan Mitra Ummat dapat diterima dan dipercaya oleh masyarakat sampai dengan saat ini.47
b. Letak Geografis
BMT Al-Hasan Mitra Ummat Cabang Keruak terletak di jalan Keruak- Pancor Desa Keruak Kecamatan Keruak Kabupaten Lombok Timur Provinsi Nusa Tengara Barat. Lokasi ini cukup strategis dikarenakan dekat dengan pasar tradisional Keruak yang merupakan tempat yang cukup ramai karena merupakan pusat aktivitas para pelaku usaha mikro kecil dan menengah dan juga lokasi BMT Al-Hasan Mitra Ummat ini dibilang sangat strategis
47 Ibid..,
karena belum terlalu banyak lembaga pesaing yang berbasisi syariah apalagi di kecamatan Jerowaru yang merupakan kecamatan tetangga BMT Al-Hasan Mitra Ummat berdiri, sehingga akan menjadi peluang besar untuk mendapatkan calon nasabah baru.
Adapun batas-batas BMT Al-Hasan Mitra Ummat Cabang Keruak sebagai berikut;48
Sebelah Utara : Rumah penduduk dan masjid selebung ketangga
Sebelah Selatan : Rumah Penduduk dan kantor pos keruak serta selatannya lagi puskesmas keruak Sebelah Barat : Rumah Penduduk dusun keruak
Sebelah Timur : Jalan Jurusan Keruak-Pancor c. Visi Dan Misi BMT Al-Hasan Mitra Ummat
1) Visi
Menjadi lembaga keuangan mikro syariah yang beroperasi dari umat untuk umat dengan berlandaskan prinsip syariah.49 2) Misi
a) Mengembangkan usaha anggota dan masyarakat melalui pembiayaan yang berlandaskan prinsip syariah
b) Menyalurkan dana pembiayaan bagi anggota dan masyarakat taraf hidup anggota dan masyarakat.
48Dokumentasi, BMT Al-Hasan Mitra Ummat Kantor Cabang Keruak Lombok Timur, 2 April 2021.
49Ibid..,