• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perkenalkan Bak Prasedimentasi

N/A
N/A
Crazy OldMan

Academic year: 2023

Membagikan "Perkenalkan Bak Prasedimentasi"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Bak

Prasedimentasi Kelompok 3 : Carina Paluphi

Fajrin Juditya

M.Bagas Al Rizki

M.Fairuz Ikhwani

M.Miftah Faaris

Rabin Rahmat Faisal

(2)

Bak Prasedimentasi

Sumber air baku yang diambil dari sungai pada umumnya harus melalui sistem pengolahan lengkap (Complete Treatment Plant)

terlebih dahulu. Salah satu bentuk pengolahan air baku dalam pengolahan lengkap adalah unit prasedimentasi.

Fungsi dari bangunan bak prasedimentasi (Plain Sedimentation Basins) adalah untuk menghilangkan/mencegah gravel, pasir, lumpur maupun

material kasar lainnya agar tidak masuk kedalam Instalasi Pengolahan Air (IPA) Dengan dibangunnya prasedimentasi pada suatu sistem pengolahan air minum, material kasar yang terbawa oleh air baku dapat direduksi

sampai ke tingkat minimal sesuai dengan rancang bangun yang akan

diterapkan.

(3)

Berdasarkan bentuk Bak Prasedimentasi dapat berupa bak circular atau rectangular dengan kedalaman 2-5 m. Dimana bak rectangular mempunyai panjang sampai 50 m dan lebar 10 m sedangkan circular tank mempunyai diameter ± 2,5 m. Slope ruang lumpur berkisar

antara 2% - 6%, bilangan Reynolds < 2000 atau NFr >10-5 agar aliran laminer.

Jenis Bak Pra-Sedimentasi Berdasarkan

Bentuk

(4)

Bak Prasedimentasi Rectangular Bak Prasedimentasi Circular

(5)

Prinsip dalam bak pengendapan pertama (pra-sedimentasi) ini adalah

memisahkan padatan tersuspensi dalam air baku dengan cara gravitasi. Hal ini dapat dilakukan dengan mengatur kecepatan mengendapnya. Efisiensi

penghilangan dari partikel diskrit dengan ukuran, bentuk, densitas dan spesific gravity yang sama tidak tergantung dari kedalaman bak, tetapi pada luas

permukaan bak serta waktu detensi.

(6)

Sistem Kerja

1. Penghilangan Rasa Bau

Rasa dan bau dapat disebabkan oleh :

a. Gas – gas terlarut , misalnya : hydrogen sulfida b. Zat – zat organik hidup , misalnya ganggung c. Zat – zat organik yangb membusuk

d. Limbah industri .

2. Menghilangkan Besi dan Mangan

Metode yang sering digunakan untuk menghilangkan besi dan mangan yaitu:

1. oksidasi dan presipitasi

2. penambahan bahan-bahan kimia dan pengendapan serta filtrasi 3. pertukaran ion

(7)

3. Menghilangkan Warna

Untuk menghilangkan warna berasal dari tanah humus yang efektif koagulasi dengan pengontrolan khusus pada Ph rendah ( 4- 6 ) serta dosis umum koagulan dan proses pengendapan adalah kadang – kadang dapat digunakan. Karbon aktif mungkin juga diterapkan bersama-sama dengan koagulasi, pengendapan dan proses penyaringan untuk menghilangkan warna.

4. Pelunakan Atau Penurunan Kesadahan

Dua metode dasar yang dapat digunakan yaitu proses kapur soda dan

proses pertukaran ion. Pelunakan presipitasi menggunakan kapur ( CaO ) dan soda abu ( Na2Co3 ) untuk menghilangkan kalsium dan Mgnesium dari

larutan .Pelunakan dengan memakai ion penukar ( ion exchange ) menggunakan rezin .untuk menghilangkan ion bevalen dan

menggantikannya dengan ion sodium.

(8)

Bak Prasedimentasi terdiri dari 4 (empat) ruangan fungsional

Zona Inlet

Tempat memperhalus aliran transisi dari aliran influen ke aliran steady uniform di zona settling (aliran

aminar).

Zona Pengendapan Tempat

berlangsungnya proses

pengendapan

/pemisahan partikel - partikel diskrit di dalam air buangan.

Zona Lumpur

Tempat menampung material yang

diendapkan bersama lumpur endapan.

Zona Outlet

Tempat memperhalus aliran transisi dari zona settling ke aliran efluen serta mengatur debit efluen.

(9)

Pemeliharaan

1. Pemeliharaan Rutin

Pemeliharaan rutin unit prasedimentasi merupakan kegiatan- kegiatan

perawatan yang bersifat pencegahan terhadap kerusakan dan dilaksanakan secara rutin dan perbaikan atas unsure-unsur prasedimentasi yang

mengalami kerusakan dilaksanakan secara rutin. Ruang lingkup pemeliharaan ini meliputi :

a. Pemeriksaan kondisi fisik bangunan prasedimentasi.

b. Pemeeriksaan system perpipaan dan katup-katup penguras lumpur terhadap kebocoran.

c. Pemeriksaan dan keberdsihan setiap sudut dari unit prasedimentasi d. Pemeriksaan kondisi fisik dan kelengkapan pada unit prasedimentasi lainnya seperti : pintu air,pipa inlet,pipa outlate,pipa penguras lumpur.

(10)
(11)

2. Pemeliharaan Berkala

Pemeliharaan berkala unit prasedimentasi merupakan kegiatan – kegiatan yang bersifat perbaikan terhadap kerusakan dan dilaksanakan secara berkala dengan melakukan penggantian suku cadang / peralatan yang dibutuhkan sehingga dapat memperpanjang usia pakai sarana. Ruang lingkup pemeliharaan berkala meliputi : 1. Perbaikan kondisi fisik bangunan prasedimentasi yang mengalami kerusakan.

2. Perbaikan system perpipaan dan katup-katup penguras lumpur terhadap kebocoran dengan mengganti suku cadang peralatan yang rusak.

3. Perbaiakan kondisi fisik dan kelengkapan pada unit prasedimentasi lainnya seperti : pintu air, pipa inlet,pipa outlet,pipa penguras lumpur yang mengalami kerusakan.

(12)
(13)

Parameter Unit

1. Waktu Tinggal (Detention Time)

Waktu tinggal adalah waktu yang diperlukan oleh suatu volume air untuk tinggal di dalam kolam pengendapan selama air mengalir dari inlet menuju ke outlet. Dalam perancangan kolam pengendapan yang ideal, lama waktu tinggal nilainya ditetapkan sama dengan lama waktu pengendapan partikel suspensi.

2. Lajua Luapan Permukaan

Laju luapan permukaan adalah besarnya luapan per satuan luas permukaan kolam yang

memungkinkan partikel suspensi dengan kecepatan pengendapan yang sesuai akan

diendapkan secara sempurna di dalam kolam pengendapan.

(14)

3. Kecepatan Aliran

Pengendapan partikel suspensi berlangsung dengan baik apabila aliran air dalam keadaan tenang (aliran suspensi). Kecepatan aliran harus diatur sedemikian rupa sehingga proses pengendapan dapat

berlangsung dengan baik, dan besarnya hendaknya tidak melebihi kecepatan gerusan agar partikel yang telah mengendap tidak tergerus dan melayang lagi serta terbawa keluar dari ruang pengendapan.

4. Laju Luapan

Laju luapan mengekspresikan volume air yang melewati ambang outlet per satuan panjang per satuan waktu dan diperlukan untuk menentukan secara tepat panjang ambang yang diperlukan untuk

melewatkan air menuju ke bagian outlet kolam pengendapan. Ketentuan ini diperlukan mengingat dimensi ambang peluapan secara tidak langsung akan menentukan efisiensi dari sebuah kolam pengendapan. Laju luapan yang terlalu besar akan menyebabkan kecepatan aliran yang melewati ambang outlet akan terlalu besar dan akan memberikan konsekuensi pada berubahnya pola aliran dan meningkatnya kecepatan aliran pada bagian akhir kolam pengendapan.

Referensi

Dokumen terkait

Duties of .President and Vice Presidents until November 15~ 1931 Discussed importance oi£ sending state exhibits to Kansas City.. It was agreed that Vice Presidents and President