Balanced
Scorecard
Disusun oleh :
Astri Sulastri (434334032022150)
Marsya Mustikasari (434334032022141) Ranisa Aprilianti (434334032022146) Defia Nuraeni (434334032022117)
Halimatus Sa’diyyah (434334032022027) Diva (434334032022120)
Sari Agnestiani (43433403202250)
Isi Materi
01 02 03 04
Definisi Balanced scorecard (BSC)
4 Perspektif dalam Balanced scorecard (BSC) Fungsi Balanced scorecard (BSC)
Kelebihan Balanced Scorecard (BSC)
Definisi Balanced scorecard (BSC)
Balanced Scorecard (BSC) adalah suatu kerangka kerja yang digunakan untuk mengukur dan mengelola kinerja suatu organisasi dengan pendekatan yang seimbang.
Konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh Robert Kaplan dan David Norton pada tahun 1992.
Balanced Scorecard dirancang untuk memberikan pandangan yang komprehensif tentang kinerja organisasi, melampaui fokus tradisional hanya pada aspek keuangan.
Di sisi lain makna sederhana dari balanced scorecard adalah kartu skor
yang mana kartu tersebut digunakan untuk menganalisis serta merancang
sebuah strategi berdasar skor yang dicapai.
Siapa Saja yang Bisa Menggunakan Balance Scorecard (BSC)?
Balance scorecard menjadi alat manajemen yang bisa digunakan oleh berbagai jenis perusahaan.
Biasanya, sistem digunakan oleh tim manajemen baik di tingkat eksekutif dan di tingkat divisi atau departemen.
Salah satu kunci dari penggunaan balance scorecard yang efektif adalah dengan memiliki integritas dan dukungan penuh atas kepemimpinan
manajemen.
Karena dengan Balanced Scorecard ( BSC ), kinerja aktivitas perusahaan
atau bisnis diharapkan akan berjalan secara efisien dan goals organisasi
akan tercapai secara konsisten.
4 Perspektif dalam Balanced scorecard (BSC)
Dalam Balanced Scorecard, kinerja organisasi diukur melalui empat perspektif utama yang saling terkait, yaitu:
1. Perspektif Keuangan:
Memperhatikan indikator keuangan seperti pendapatan, laba bersih, dan pengembalian modal. Perspektif ini menggambarkan apakah organisasi mencapai tujuan keuangan dan memberikan nilai tambah kepada pemegang saham.
2. Perspektif Pelanggan
Fokus pada kepuasan pelanggan dan kemampuan organisasi untuk memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan. Indikator yang digunakan bisa berupa tingkat kepuasan pelanggan, pangsa pasar, atau tingkat retensi pelanggan.
3. Perspektif Proses Internal
Menyoroti efisiensi dan efektivitas proses internal organisasi. Dalam perspektif ini, diidentifikasi indikator kunci yang berkaitan dengan proses-proses yang menghasilkan produk atau layanan, termasuk inovasi, kualitas, dan produktivitas.
4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
Mengukur kemampuan organisasi untuk belajar, beradaptasi, dan meningkatkan kapabilitasnya. Perspektif ini mencakup aspek seperti pengembangan karyawan, manajemen pengetahuan, dan kemampuan inovasi.
Fungsi Balanced scorecard (BSC)
Pada awalnya BSC adalah hanya digunakan untuk memperbaiki sistem pengukuran keuangan, kemudian meluas dan digunakan untuk mengukur empat presfektif yaitu keuangan, pelanggan, proses bisnis internal serta pembelajaran dan pertumbuhan. Balanced Scorecard ( BSC ) memiliki fungsi sebagai berikut:
Sebagai alat ukur perusahaan apakah visi dan misi yang dianut telah tercapai.
Sebagai alat ukur keunggulan kompetitif yang dimiliki perusahaan Anda.
Sebagai panduan strategis untuk menjalankan bisnis Anda.
Alat analisis efektifitas strategi yang telah digunakan.
Memberikan gambaran kepada perusahaan terkait SWOT yang dimiliki.
Sebagai alat key performance indicator perusahaan.
Sebagai feedback terhadap shareholder perusahaan.
Sebagai alat komunikasi, informasi, dan sistem analisis pembelajaran perusahaan
Kelebihan Balanced Scorecard (BSC)
Kelebihan Balanced Scorecard adalah sebagai berikut:
1. Perspektif yang seimbang:
Dengan menggunakan empat perspektif utama, Balanced Scorecard memastikan bahwa organisasi tidak hanya berfokus pada aspek keuangan semata, tetapi juga memperhatikan aspek pelanggan, proses internal, dan pembelajaran dan pertumbuhan.
Hal ini membantu organisasi mendapatkan gambaran yang lebih lengkap tentang kinerjanya.
2. Pengukuran yang holistik:
Balanced Scorecard menggunakan berbagai indikator kinerja yang terkait dengan setiap perspektif. Dengan demikian, tidak hanya hasil keuangan yang diperhatikan, tetapi juga faktor-faktor lain yang memengaruhi kinerja jangka panjang organisasi.
3. Penekanan pada tujuan jangka panjang:
Balanced Scorecard membantu organisasi dalam mengidentifikasi dan menetapkan tujuan jangka panjang yang ingin dicapai.
Hal ini memungkinkan organisasi untuk memiliki visi yang jelas dan merencanakan tindakan yang tepat untuk mencapai tujuan tersebut.