3.
Total nilai ekspetasi konsep library coffee = Rp15.000.000 + Rp7.500.000 + Rp2.400.000 + Rp1.000.000 + Rp980.000 + Rp270.000 = Rp12.150.000
Total nilai ekspetasi konsep panoramic coffee = Rp2.000.000 + Rp1.000.000 + Rp1.200.000 + Rp900.000 + Rp420.000 + Rp10.000.000 = Rp11.800.000
Jadi berdasarkan perhitungan manual, konsep library coffee memiliki nilai ekspetasi Rp12.150.000 sedangkan konsep panoramic coffee memiliki nilai ekspetasi
Rp11.800.000. Sehingga keputusan terbaik untuk Erwin adalah memilih konsep library coffee.
Membangun coffee shop dengan konsep
library coffee atau panoramic coffee
Konsep Library Coffee:
Probabilitas pengunjung ramai
50%
Probabilitas pengunjung cukup
ramai 30%
Probabilitas pengunjung sepi
20%
Promosi diskon mahasiswa
Konsep Panoramic Coffee:
Probabilitas pengunjung sepi
20%
Probabilitas pengunjung cukup
ramai 30%
Promosi influencer
Probabilitas pengunjung ramai
50%
4. Jawaban
Maman memiliki 60 m kain Silk Wool dan 40 m kain Corduroy
Untuk 1 setelan Jas membutuhkan:
o 3 m kain Silk Wool o 1 m kain Corduroy
Untuk 1 setelan Rok membutuhkan:
o 2 m kain Silk Wool o 2 m kain Corduroy
Pendapatan untuk 1 setelan:
o Jas: Rp 500.000 o Rok: Rp 250.000
Maman harus memaksimalkan laba dari penjualan setelan Jas dan Rok
Misalkan jumlah setelan Jas yang diproduksi adalah X dan jumlah setelan Rok adalah Y.
Kendala kain Silk Wool:
3X + 2Y ≤ 60 Kendala kain Corduroy:
o X + 2Y ≤ 40 Fungsi laba:
Laba = 500,000X + 250,000Y Maka model matematisnya:
Maksimalisasi Laba = 500,000X + 250,000Y dengan kendala:
3X + 2Y ≤ 60 X + 2Y ≤ 40
X, Y ≥ 0 dan integer
Dengan menggambarkan daerah layak dan titik ekstrim pada grafik, diperoleh solusi optimal:
X = 20 setelan Jas Y = 10 setelan Rok
Sehingga laba maksimum yang bisa diperoleh Maman adalah:
Laba = 500,000 × 20 + 250,000 × 10 = Rp 11,000,000
Kesimpulannya, untuk memaksimalisasi laba, Maman sebaiknya memproduksi 20 setelan Jas dan 10 setelan Rok. Dengan keputusan produksi tersebut, Maman akan memperoleh laba maksimum sebesar Rp 11,000,000.
5. Masalah produksi sepatu PT. AEROWALK ini:
Ada 2 jenis sepatu: Canvas (X) dan Genuine Leather (Y)
Proses produksi: Pengeleman dan Penjahitan
Data produksi tiap 1 pasang:
- Canvas: 2 jam pengeleman, 4 jam penjahitan
- Genuine Leather: 2 jam pengeleman, 2 jam penjahitan
Biaya produksi tiap 1 pasang:
- Canvas: Rp 75.000
- Genuine Leather: Rp 100.000
Kebutuhan minimum produksi:
- Canvas: 18 pasang
- Genuine Leather: 14 pasang
Setidaknya harus diproduksi 1 pasang masing-masing jenis Misalkan:
X = jumlah pasang Canvas
Y = jumlah pasang Genuine Leather
Maka model matematisnya:
Minimalkan Biaya Produksi = 75,000X + 100,000Y
dengan kendala:
X ≥ 18 Y ≥ 14
X,Y ≥ 1 dan integer
Dengan menggambarkan daerah layak pada grafik, maka solusi optimalnya adalah:
X = 18 pasang Canvas
Y = 14 pasang Genuine Leather
Dengan demikian, biaya produksi minimum yang dapat dicapai adalah:
Biaya minimum = 75,000 x 18 + 100,000 x 14 = Rp 2,550,000
Jadi, untuk meminimumkan biaya produksi, PT. AEROWALK sebaiknya memproduksi 18 pasang Canvas dan 14 pasang Genuine Leather.