• Tidak ada hasil yang ditemukan

Alasan konsumen berkunjung ke Goeboex Coffee : studi kasus pada Goeboex Coffee Jl. Perumnas Mundu Seturan Kelurahan Catur Tunggal Depok Sleman Yogyakarta - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Alasan konsumen berkunjung ke Goeboex Coffee : studi kasus pada Goeboex Coffee Jl. Perumnas Mundu Seturan Kelurahan Catur Tunggal Depok Sleman Yogyakarta - USD Repository"

Copied!
114
0
0

Teks penuh

(1)

ALASAN KONSUMEN BERKUNJUNG KE GOEBOEX COFFEE

Studi kasus pada Goeboex Coffee Jl.Perumnas Mundu Seturan Kelurahan Catur

Tunggal Depok Sleman Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Disusun Oleh : K.Desi Safitri NIM: 072214118

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)

i

ALASAN KONSUMEN BERKUNJUNG KE GOEBOEX COFFEE

Studi kasus pada Goeboex Coffee Jl.Perumnas Mundu Seturan Kelurahan Catur

Tunggal Depok Sleman Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Disusun Oleh : K.Desi Safitri NIM: 072214118

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(3)
(4)
(5)

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

“ Ketahuilah bahwa Bersama kesabaran ada kemenangan, bersama kesusahan ada jalan keluar, dan bersama kesulitan ada kemudahan “

(HR. Tirmidzi)

“Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka”. (Pengkhotbah 3:11a)

Kupersembahkan untuk :

Kedua orang tua tercinta. Adik – adik ku tercinta.

Seseorang yang selalu menemani dan memberi ku semangat ( Ayah Mimink).

Sahabat dan teman-teman. Semua orang yang selalu memberi ku semangat

(6)

v

UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN MANAJEMEN-PROGRAM STUDI MANAJEMEN

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:

ALASAN KONSUMEN BERKUNJUNG KE GOEBOEX COFFEE

Studi kasus pada Goeboex Coffee Jl.Perumnas Mundu Seturan Kelurahan Catur Tunggal Depok Sleman Yogyakarta

dan diajukan untuk diuji pada tanggal 23 September 2011 adalah hasil karya saya.

Dengan ini, saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri, dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, saya tiru, atau saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan (disebutkan dalam referensi) pada penulis aslinya.

Bila dikemudian hari terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan tersebut maka saya bersedia skripsi menerima sanksi yaitu skripsi ini digugurkan dan gelar akan akademik yang saya peroleh (S.E) dibatalkan serta diproses sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku (UU No 20 Tahun 2003, pasal 25 dan pasal 70).

Yogyakarta, 30 September 2011

Yang membuat pernyataan,

K.Desi Safitri

(7)

vi

LEMBARAN PERYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan dibawah ini , saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : K. Desi Safitri

Nomor induk mahasiswa : 072214118

Demi pengembangan ilmu pengetahuan , saya memberikan kepada perpustakaan Universitaas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : ALASAN KONSUMEN BERKUNJUNG KE GOEBOEX COFFEE

Beserata perangkat yang diperlukan ( bila ada ). Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain , mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikan diinternet atau media lainnya untuk kepentingan akademis tampa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royaliti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian peryataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal 30 September 2011 Yang menyatakan

(8)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena ini penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:

1. Bapak Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt., QIA. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak V. Mardi Widyadmono, S.E., M.B.A., selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak Drs. Gregorius Hendra Poerwanto, M.Si., selaku dosen pembimbing I, yang telah mengarahkan dan membimbing penulis dengan kesungguhan hati.

4. Bapak Albertus Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A., selaku dosen pembimbing II, yang telah mengarahkan dan membimbing penulis sehingga skripsi ini menjadi lebih sempurna.

5. Bapak A. Budisusila , SE. , M. Soc. Sc. selaku anggota tim penguji yang telah memberi masukan yang sangat berguna.

(9)

viii Dharma.

7. Ayah dan ibuku tercinta yang selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, nasehat,, kebahagiaan, dan memberikan penghidupan yang layak bagiku. Terima kasih juga telah menjadikanku orang yang kuat dan tegar dalam menghadapi hidup sehingga membuatku dewasa dalam menyingkapi hidup.

8. Untuk teman-teman seperjuangan Tugas Akhir Penelitian Bisnis (Leta Deviana, Restokrat, Prita, Debi, Putri, Wigit, Hanes ) terima kasih atas saran, bantuan, serta dukungannya.

9. Terima kasih kepada pihak Goeboex Coffee yang telah berkenan untuk membantu penelitian saya.

10.Untuk kawan-kawan semua yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu, terima kasih atas bantuan dan dukungannya.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan dan pengalaman yang dimiliki penulis. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca guna menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat menjadi bahan masukan bagi rekan-rekan dalam menyusun skripsi.

Yogyakarta,15 Mei 2011

(10)

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... v

LEMBAR PERYATAAN PERSETUJUAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

ABSTRAK ... xv

ABSTRACK ... xvi

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A . Latar Belakang Masalah ... 1

B . Rumusan Masalah ... 2

C . Batasan Masalah ... 3

D . Tujuan Penelitian ... 3

E . Manfaat Penelitian ... 4

BAB II . TINJAUAN PUSTAKA ... 5

A . Landasan teori ... 5

1 . Pemasaran ... 5

(11)

x

b . Pengertian konsep pemasaran ... 6

c . Pengertian manajemen pemasaran ... 9

d . Strategi pemasaran ... 9

e . Fungsi pemasaran ... 12

2 . Perilaku konsumen ... 13

a . Pengertian perilaku konsumen ... 13

b. Faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen ... 14

3 . Jasa ... 20

a . Pengertian jasa ... 20

b . Pemasaran jasa ... 20

c . Karateristik jasa ... 21

d . Kualitas pelayanan jasa ... 22

B . Penelitian terdahulu ... 25

C . Kerangka konseptual ... 27

D . Hipotesis ... 28

BAB III. METODE PENELITIAN ... 30

A. Jenis Penelitian ... 30

B. Waktu Dan Lokasi Penelitian ... 30

C. Subyek Dan Obyek Penelitian ... 30

D. Variable Penelitian ... 31

E. Definisi Oprasional ... 32

F. Populasi Dan Sampel ... 32

G. Teknik Pengambilan Sampel ... 32

H . Sumber Data ... 34

(12)

xi

J . Teknik Pengujian Instrumen ... 36

K . Teknik Analisis Data ... 39

BAB IV . GAMBARAN UMUM SUBYEK PENELITIAN ... 42

A. Deskripsi Goeboex Coffee ... 42

1. Sejarah Goeboex Coffee ... 42

B . Visi Dan Misi Goeboex Coffee ... 43

C . Karyawan Dan Struktur Organisasi ... 44

BAB V. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 48

A. Penjelasan Penelitian ... 48

1. Profil Responden ... 49

B. Pengujian Instrument Penelitian ... 51

C. Hasil Uji Statistik ... 54

D. Pembahasan ... 65

BAB VI. KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN ... 68

A. Kesimpulan ... 68

B. Saran ... 69

C. Keterbatasan Penelitian ... 70

(13)

xii

DAFTAR TABEL

Table Halaman

V. 1 Karateristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 49

V. 2 Karateristik Responden Berdasarkan Umur ... 50

V. 3 Karateristik Responden Berdasarkan Profesi ... 51

V. 4 Hasil Uji Validitas ... 53

(14)

xiii

DAFTAR GAMBAR

(15)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian ... 72

Lampiran 2 Kuesioner Penelitian ... 73

Lampiran 3 Data Rekapitulasi Jawaban Respondent ... 74

Lampiran 4 Printout Hasil Analisis Persentase ... 78

Lampiran 5 Printout Hasil Uji Validitas ... 83

Lampiran 6 Printout Hasil Uji Reabilitas ... 87

Lampiran 7 Printout Item Statistic ... 88

Lampiran 8 Printout Hasil Analisis Cocrhan Q test ... 89

Lampiran 9 Tabel Khi Kuadrat ... 96

Lampiran 10 Tabel R ... 95

Lampiran 11 Curriculum vitae ... 96

(16)

xv

ABSTRAK

ALASAN KONSUMEN BERKUNJUNG KE GOEBOEX COFFEE

Studi kasus pada Goeboex Coffee Jl.Perumnas Mundu Seturan Kelurahan Catur Tunggal Depok Sleman Yogyakarta

K.Desi Safitri

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2011

Penelitian ini bertujuan untuk mencari alasan apa yang mempengaruhi Konsumen berkunjung di Goeboex Coffee

Populasi dalam penelitian ini adalah semua orang yang pernah berkunjung di Goeboex Coffee. Karena menggunakan metode purposive sampling dalam teknik pengambilan sampel, yaitu teknik pengambilan sampel dengan kriteria tertentu berdasarkan tujuan penelitiannya, maka penelitian ini meneliti 100 orang konsumen sebagai responden di Goeboex Coffee pada bulan April 2011 sampai dengan Mei 2011. Metode pengumpulan data dengan cara membagikan kuesioner.

(17)

xvi

ABSTRACT

THE CONSUMERS REASON TO VISIT GOEBOEX COFFEE

A Case Study at Goeboex Coffee

Jl. Perumnas Mundu Seturan Kelurahan Catur Tunggal Depok – Sleman - Yogyakarta

K. Desi Safitri Sanata Dharma University

2011

The purpose of the research was to identify the consumer reason / reasons to visit the Goeboex Coffee.

The population of the research was the customers who have ever made a visit to Goeboex Coffee. Due to the application of purpossive sampling methods in sample taking technique, a sample taking technique through certain criteria suitable to the purpose of the research, then the research investigated 100 consumers of Goeboex Coffee as respondents during April to May 2011. The data collecting technique was questionnaire.

(18)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi dan industri membawa dampak bagi kehidupan

manusia terutama dunia usaha pada saat ini. Di samping itu banyaknya usaha

yang bermunculan baik perusahaan kecil maupun besar berdampak pada

persaingan yang ketat antar perusahaan baik yang sejenis maupun yang tidak

sejenis. Tidak terkecuali dunia hiburan, persaingan tempat hiburan yang

menawarkan keunggulannya masing-masing sehingga didalamnya

membutuhkan suatu pemasaran yang handal dalam mencapai tujuan dunia

hiburan tersebut.

Pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan dalam

menghadapi persaingan, pengembangan usaha dan untuk mendapatkan laba,

sehingga perusahaan dapat mengembangkan produknya, menetapkan harga,

mengadakan promosi dan mendistribusikan barang dengan efektif. Sedangkan

dalam pemasaran membutuhkan analisis konsumen, apakah konsumen merasa

puas atau tidak, sehingga dapat di ketahui apa keunggulan dan apa kelemahan

dari perusahaan tersebut.

Berdasarkan fakta diatas maka apabila konsumen merasa mendapatkan

kualitas pelayanan yang lebih baik dari yang mereka harapkan maka

konsumen dianggap memperoleh kepuasan, tapi sebaliknya apabila konsumen

(19)

maka konsumen dianggap tidak memperoleh kepuasan. Tidak terkecuali

pelanggan atau konsumen Goeboex Coffee.

Maraknya persaingan tempat hiburan yang menawarkan keunggulannya

masing-masing yang ada di kota Yogyakarta khususnya Goeboex Coffee, para

konsumen Goeboex Coffee cenderung lebih memilih tempat yang sesuai

dengan harapankan mereka. Alasan para Konsumen Goeboex Coffee

berkunjung ke tempat-tempat hiburan tersebut pasti mempunyai sudut

pandangan masing-masing misalnya dilihat dari ramai atau tidaknya

tempatnya tersebut, kenyamanan tempatnya, fasilitasnya yang diberikan, harga

yang terjangkau, dan lengkapnya menu yang ditawarkan

Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang alasan

konsumen berkunjung ke Goeboex Coffee. Berdasarkan uraian diatas pemeliti

tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul : ALASAN

KONSUMEN BERKUNJUNG KE GOEBOEX COFFEE ( Studi pada

konsumen yang berkunjung ke Goeboex Coffee di Jl. Perumnas Seturan

Kelurahan Catur Tunggal, Kecamatan Depok Sleman Yogyakarta ).

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang telah dipaparkan sebelumnya maka

permasalahan yang muncul disini adalah :

1. Bagaimana karakteristik konsumen yang berkunjung pada

Goeboex Coffee .

2. Apa saja alasan yang mempengaruhi para konsumen untuk berkunjung ke

(20)

C. Batasan Masalah

1. Karakteristik yang akan diteliti terbatas pada usia, jenis kelamin, dan

profesi.

2. Berdasarkan pada survei awal pada tanggal 7 november 2010 meliputi

alasan-alasan :

a. Harga terjangkau

b. Tempatnya nyaman

c. Ramai pengunjung

d. Keamanan

e. Lengkap menunya

f. Letak lokasinya strategis

g. Kecepatan dalam pelayanan

h. Tempat parkir yang luas

i. Sarana dan prasarana yang menunjang

j. Hanya sekedar berkunjung

k. Menu makanan sesuai selera konsumen

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Ingin mengetahui karakteristik konsumen yang berkunjung pada

Goeboex Coffee .

2. Untuk mengetahui alasan para konsumen berkunjung ke Goeboex

(21)

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Perusahaan :

Penulis berharap hasil penelitian dapat menjadi masukan dalam

menentukan strategi yang tepat dan kebijakan perusahaan dalam

menghadapi persaingan dalam dunia bisnis.

2. Bagi penulis :

Hasil penelitian dapat menambah wawasan yang lebih luas dan dapat

mengembangkan cara berpikir serta menerapkan teori-teori yang didapat

dibangku kuliah.

3. Bagi universitas :

Hasil penelitian dapat memberikan tambahan bacaan ilmiah bagi

mahasiswa dan dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dan

(22)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pemasaran

a. Pengertian Pemasaran

Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana

individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan

mereka dengan menciptakan, menawarkan dan menukarkan produk

yang bernilai satu sama lain ( kotler,2002).

Ada beberapa definisi pemasaran, yaitu:

1. Pemasaran menurut WJ Stanton (2002)

“Pemasaran adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem yang

berhubungan dengan tujuan untuk merencanakan dan menentukan

harga sampai dengan mempromosikan dan mendistribusikan barang

dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan pembeli aktual maupun

potensial”.

2. Pemasaran menurut Krisno Iswanto ( 2008).

“Pemasaran merupakan suatu proses perencanaan dan

implementasi dari konsep, pricing, promosi, dan distribusi (ide,

produk maupun jasa), sehingga dapat diciptakan pertukaran agar

dapat memuaskan kebutuhan pelanggan dan perusahaan sekaligus

(23)

Berdasarkan definisi di atas, proses pemasaran dimulai dari

menemukan apa yang diinginkan oleh konsumen. Mengetahui apa saja

yang diinginkan oleh konsumen yang berkenaan dengan produk,

kinerja serta kualitas adalah tahap pertama yang sangat penting dari

kegiatan pemasaran

Proses dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia inilah

yang menjadi konsep pemasaran. Mulai dari pemenuhan produk

(product), penetapan harga (price), pengiriman barang (place), dan

mempromosikan barang (promotion). Seseorang yang bekerja dibidang

pemasaran disebut pemasar. Pemasar ini sebaiknya memiliki

pengetahuan dalam konsep dan prinsip pemasaran agar kegiatan

pemasaran dapat tercapai sesuai dengan kebutuhan dan keinginan

manusia terutama pihak konsumen yang dituju.

b. Pengertian Konsep Pemasaran

Dalam menjalankan usahanya, perusahaan membutuhkan sebuah

konsep untuk memasarkan produknya, baik berupa barang maupun

jasa agar pimpinan dalam organisasi dapat mengetahui apa dan

bagaimana yang harus dilakukan untuk mengatasi sebuah kondisi

sehingga proses pemasaran bisa berjalan sesuai dengan yang

direncanakan. Menurut Swastha (2002:17), konsep pemasaran adalah

sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan

konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan

(24)

Sedangkan konsep pemasaran menurut Kotler dan Armstrong

(2001:23) dinyatakan sebagai berikut : untuk mencapai tujuan

organisasi tergantung pada penentuan kebutuhan dan keinginan pasar

sasaran dan memuaskan pelanggan secara lebih efektif dan efisien

daripada yang dilakukan oleh pesaing. Dengan demikian terlihat jelas

bahwa tujuan konsep pemasaran ini adalah untuk memuaskan

konsumen. Dalam konsep pemasaran, ada tiga unsur yang mendasar

(Swastha, 2002:18-21), yaitu:

1). Orientasi pada konsumen

Dalam hal ini perusahaan harus:

a). Menentukan kebutuhan pokok (basic need) dari pembeli yang

akan dilayani dan dipenuhi.

b). Menentukan kelompok pembeli sebagai sasaran dalam

penjualan.

c). Menentukan produk dan program sasarannya.

d). Mengadakan penelitian terhadap konsumen untuk mengukur,

menilai dan menafsirkan keinginan, sifat dan perilaku

konsumen.

e). Menentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik

apakah menitik beratkan pada mutu yang tinggi, harga yang

(25)

2). Koordinasi dan integrasi dalam perusahaan

Untuk mencapai tujuan yang akan dicapai secara optimal,

semua elemen kegiatan pemasaran dalam perusahaan harus

terkoordinir dan terintegrasi dengan baik. Harus dihindari adanya

pertentangan di dalam perusahaan maupun antara perusahaan

dengan pasarnya sehingga perusahaan dapat mencapai tujuan

sesuai dengan sasaran yang telah ditentukan oleh manajemen.

3). Mendapatkan laba melalui pemuasan konsumen

Tujuan dari konsep pemasaran ini adalah volume penjualan

yang menguntungkan, artinya melalui pemuasan konsumen laba

dapat ditingkatkan. Laba merupakan pencerminan dari usaha yang

berhasil memberi kepuasan bagi konsumen dengan menyediakan

atau menjual barang atau jasa yang paling baik dengan harga yang

layak dan terjangkau. Dengan laba, perusahaan dapat tumbuh dan

berkembang sehingga dengan kuatnya kondisi perekonomian

perusahaan, dapat memberikan tingkat kepuasan yang lebih besar

(26)

c. Pengertian Manajemen Pemasaran

Setiap perusahaan satu organisasi pasti mengharapkan agar tujuan

yang telah ditetapkan dapat tercapai. Untuk mencapai tujuan itu maka

perlu ada pengolahan yang baik dari semua sektor yang ada , salah

satunya pemasaran.

Kotler (2002) mengemukankan bahwa manajemen pemasaran terjadi

bila setidaknya salah satu pihak dalam pertukaran potensial

memikirkan sasaran dan cara mendapatkan tanggapan yang

dikehendaki dari pihak lain. Proses pertukaran ini memerlukan banyak

tenaga dan keterampilan. Kita akan menggunakan definisi manajemen

pemasaran yang dirumuskan tahun 1985 oleh persatuan pemasaran

Amerika sebagai berikut :

manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaaan

dari perwujudan, pemberian harga promosi dan distribusi dan

barang-barang , jasa dan gagasan untuk menciptakan pertukaran dengan

kelompok sasaran yang memenuhi tujuan pelanggan dan organisasi.

d.Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi

perusahaan dimana strategi pemasaran merupakan suatu cara mencapai

tujuan dari sebuah perusahaan. Hal ini juga didukung oleh pendapat

Swasta, bahwa strategi adalah serangkaian rancangan besar yang

menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan harus beroperasi untuk

(27)

menjalankan usaha kecil khususnya diperlukan adanya pengembangan

melalui strategi pemasarannya. Karena pada saat kondisi kritis justru usaha

kecilah yang mampu memberikan pertumbuhan terhadap pendapatan

masyarakat. Pemasaran Menurut W.J.Stanton pemasaran adalah sesuatu

yang meliputi seluruh sistem yang berhubungan dengan tujuan untuk

merencanakan dan menentukan harga sampai dengan mempromosikan dan

mendistribusikan barang dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan

pembeli aktual maupun potensial menurut Krisno Iswanto (2008).

Berdasarkan definisi di atas, proses pemasaran dimulai dari menemukan

apa yang diinginkan oleh konsumen. Yang akhirnya pemasaran memiliki

tujuan yaitu :

1. Konsumen potensial mengetahui secara detail produk yang kita

hasilkan dan perusahaan dapat menyediakan semua permintaan mereka

atas produk yang dihasilkan.

2. Perusahaan dapat menjelaskan secara detail semua kegiatan yang

berhubungan dengan pemasaran. Kegiatan pemasaran ini meliputi

berbagai kegiatan, mulai dari penjelasan mengenai produk, desain

produk, promosi produk, pengiklanan produk, komunikasi kepada

konsumen, sampai pengiriman produk agar sampai ke tangan

konsumen secara cepat.

3. Mengenal dan memahami konsumen sedemikian rupa sehingga produk

cocok dengannya dan dapat terjual dengan sendirinya.

(28)

beberapa kegiatan bisnis. Strategi pemasaran ini dipengaruhi oleh

faktor-faktor sebagai berikut :

a. Faktor mikro, yaitu perantara pemasaran, pemasok, pesaing dan

masyarakat

b. Faktor makro, yaitu demografi/ekonomi, politik/hukum,

teknologi/fisik dan sosial/budaya.

Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan untuk pemasaran

: Dari sudut pandang penjual :

1) Tempat yang strategis (place)

2) Produk yang bermutu (product)

3) Harga yang kompetitif (price)

4) Promosi yang gencar (promotion).

Dari sudut pandang konsumen :

1) Kebutuhan dan keinginan konsumen (customer needs and

wants),

2) Biaya konsumen (cost to the customer),

3) Kenyamanan (convenience), dan

4) Komunikasi (comunication).

Dari apa yang sudah dibahas di atas ada beberapa hal yang dapat

disimpulkan, bahwa pembuatan produk atau jasa yang diinginkan oleh

konsumen harus menjadi fokus kegiatan operasional maupun perencanaan

suatu perusahaan. Pemasaran yang berkesinambungan harus adanya

(29)

pemasaran saja), sehingga dapat menciptakan sinergi di dalam upaya

melakukan kegiatan pemasaran.

e. Fungsi Pemasaran

Pemasaran berfokus kepada aktivitas kompleks yang harus menampilkan

tujuan yang jelas dan pertukaran yang umum. Aktivitas ini termasuk

pembelian, penjualan, transportasi, keuangan, penelitian pemasaran, dan

pengambilan risiko.

Konsep pemasaran sebagai falsafah bisnis, konsep pemasaran

bertujuan memberikan kepuasan terhadap keinginan dan berorientasi

kepada kebutuhan konsumen. Hal ini secara asasi berbeda dengan falsafah

bisnis terdahulu yang berorientasi pada produk, dan penjualan.

Secara definisi dapat dikatakan bahwa: Konsep Pemasaran (Stanton,

1978) adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan

kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi

kelangsungan hidup perusahaan.

Tiga unsur konsep pemasaran:

a. Orientasi pada Konsumen.

b. Penyusunan kegiatan pemasaran secara integral.

(30)

2. Perilaku Konsumen

a. Pengertian Perilaku Konsumen

Agar dapat sukses dalam persaingan dunia bisnis saat ini

perusahaan harus berusaha mencapai tujuan untuk dapat

menciptakan dan mempertahankan pelanggan. Maka dengan

memahami perilaku konsumen tujuan tersebut bisa dicapai oleh

perusahaan. Menurut Swastha dan Handoko (2000:10), perilaku

konsumen adalah kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung

terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan

jasa-jasa termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan pada

persiapan dan penentuan kegiatan tersebut.

Menurut Louden (dalam Umar, 2003:4) perilaku konsumen

didefinisikan sebagai suatu proses pengambilan keputusan dan

aktivitas individu secara fisik yang dilibatkan dalam mengevaluasi,

memperoleh, menggunakan atau dapat mempergunakan

barang-barang dan jasa. Sedangkan menurut Amirullah (2002:3), perilaku

konsumen didefinisikan sebagai sejumlah tindakan-tindakan nyata

individu (konsumen) yang dipengaruhi oleh faktor kejiwaan

(psikologis) dan faktor luar lainnya (external) yang mengarahkan

mereka untuk memilih dan mempergunakan barang maupun jasa

yang diinginkannya.

Dari definisi tersebut mengandung elemen penting bahwa dalam

(31)

fisik semuanya melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan

dan mempergunakan barang maupun jasa secara ekonomis. Dengan

mempelajari perilaku konsumen, perusahaan akan mengetahui

peluang baru yang berasal dari belum terpenuhinya kebutuhan

konsumen untuk kemudian diidentifikasi dan bisa dilakukan

segmentasi pasar yang tepat.

b. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen

Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen adalah

factor kebudayaan,factor social ,factor pribadi,dan factor psikologis.

Menurut Bilson Simamora (2004) dijelaskan dibawah ini:

1). Faktor-faktor Eksternal

Perilaku konsumen sangat dipengaruhi oleh berbagai

lapisan masyarakat di mana ia dilahirkan dan dibesarkan. Hal ini

berarti konsumen yang berasal dari lapisan masyarakat atau

lingkungan yang berbeda akan mempunyai penilaian, kebutuhan,

pendapat, sikap dan selera yang berbeda-beda pula terhadap suatu

barang maupun jasa. Faktor-faktor ekstern tersebut adalah antara

lain :

a). Kebudayaan

Menurut Mowen (dikutip dalam Sutisna, 2000: 223)

budaya adalah seperangkat pola perilaku yang secara sosial

(32)

pada anggota dan masyarakatn tertentu. Dari definisi tersebut

menunjukkan bahwa bahwa perilaku manusia ternyata sangat

ditentukan oleh kebudayaan yang melingkupinya. Namun,

pengaruh budaya tersebut akan selalu berubah setiap waktu

sesuai dengan perkembangan zaman dari masyarakat tersebut.

Perilaku konsumen yang ditentukan oleh kebudayaan ini

tercermin dari cara hidup, kebiasaan dan tradisi dalam

permintaan.

Masing-masing budaya terdiri dari sub-budaya yang

lebih kecil yang memberikan lebih banyak ciri-ciri dan

sosialisasi khusus bagi anggota-anggotanya. Sub-budaya terdiri

dari kebangsaan, agama, kelompok ras, dan daerah geografis.

Banyak sub-budaya yang membentuk segmen pasar penting

dan pemasar sering merancang produk dan program pemasaran

yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

b). Kelas Sosial

Kelas sosial adalah pembagian masyarakat yang relatif

homogen dan permanen, yang tersusun secara hierarkis dan

yang anggotanya menganut nilai-nilai, amanat dan perilaku

yang serupa (Kotler, 2000:186). Sebagai contoh dengan adanya

nasib sosial yang berbeda antara individu akan menimbulkan

(33)

mencari atau bergabung dengan dengan kelompok atau

golongan yang setara dengan dirinya.

Setiap kelas sosial memiliki karakteristik tersendiri,

oleh karena itu mempunyai cara hidup yang tertentu pula.

Kelas sosial menunjukkan adanya kelompok-kelompok yang

secara umum mempunyai perbedaan dalam hal gaya hidup dan

kecenderungan konsumsi. Kelas sosial ini bisa ditunjukkan

oleh perbedaan pendapatan yang terjadi pada populasi

penduduk, karena setiap penduduk mempunyai tingkat

pendapatan yang berbeda-beda. Adanya lapisan-lapisan sosial

dalam masyarakat dapat terjadi dengan sendirinya dalam proses

pertumbuhan masyarakat itu, tetapi ada pula yang dengan

sengaja disusun untuk mengejar suatu tujuan bersama.

c). Kelompok Sosial dan Referensi

Kelompok-kelompok sosial adalah kekuatan sosial

yang menjadi tempat individu-individu berinteraksi satu sama

lain, karena adanya hubungan di antara mereka (Swastha dan

Handoko, 2000:66). Banyak kelompok yang mempengaruhi

perilaku seseorang. Menurut Kotler dan Susanto (2000:223),

kelompok referensi terdiri dari kelompok yang berpengaruh

langsung atau tidak langsung terhadap perilaku seseorang.

(34)

aspirasional. Para pemasar berusaha untuk mengidentifikasi

kelompok referensi dari pelanggan sasaran mereka.

d). Keluarga

Anggota keluarga merupakan kelompok primer yang

paling berpengaruh. Para anggota keluarga dapat memberikan

pengaruh yang kuat terhadap perilaku pembelian. Anggota

keluarga mempunyai peranan yang berbeda-beda dalam

menentukan macam barang maupun jasa yang akan dibelinya,

sesuai dengan selera dan keinginannya. Oleh karena itu,

manajer pemasaran perlu mengetahui hal yang sebenarnya,

yaitu:

(1) Siapa yang mempengaruhi keputusan untuk membeli

produk

(2) Siapa yang membuat keputusan untuk membeli produk

(3) Siapa yang melakukan pembelian produk

(4) Siapa pemakai produknya.

Keempat hal tersebut bisa dilakukan oleh orang yang

berbeda, atau dapat pula dilakukan oleh satu atau beberapa

orang. Suatu saat seorang anggota keluarga dapat berfungsi

sebagai pengambil keputusan, tapi pada saat yang berlainan

(35)

2). Faktor-faktor Internal

Faktor-faktor intern menyangkut psikologis pribadi seseorang

yang pengaruhnya sangat besar terhadap perilaku konsumen dalam

melakukan pembelian. Faktor-faktor intern tersebut antara lain:

a).Motivasi

Seseorang mempunyai banyak kebutuhan pada setiap

waktu tertentu. Kebutuhan berasal dari keadaan psikologis

mengenai ketegangan seperti kebutuhan akan pengakuan,

penghargaan atau rasa kepemilikan. Suatu kebutuhan menjadi

motif bila telah mencapai tingkat intensitas yang cukup. Suatu

motif (dorongan) adalah suatu kebutuhan yang cukup untuk

mendorong seseorang untuk bertindak memuaskan kebutuhan

tersebut sehingga mengurangi rasa ketegangannya.

b). Persepsi

Persepsi tidak hanya tergantung pada rangsangan fisik,

tapi juga pada rangsangan yang berhubungan dengan

lingkungan sekitar dan keadaan individu tersebut. Menurut

Kotler (1994:248), persepsi dapat dirumuskan dalam arti

sebagai proses seorang individu memilih, mengorganisasi dan

menafsirkan masukan-masukan informasi untuk menciptakan

(36)

c). Kepribadian dan Konsep Diri

Setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda-beda.

Kita mendefinisikan kepribadian sebagai karakteristik psikologi

yang berbeda dari seseorang yang menyebabkan tanggapan

relatif konsisten dan tetap terhadap lingkungannya. Kepribadian

biasanya dijelaskan dengan ciri-ciri bawaan seperti kepercayaan

diri, dominasi, otonomi, perbedaan, kondisi sosial, keadaan

pembelaan diri dan kemampuan beradaptasi.

d). Proses Belajar

Menurut Swastha dan Handoko (2000:86), belajar dapat

didefinisikan sebagai perubahan-perubahan perilaku yang

terjadi sebagai hasil akibat adanya pengalaman. Dalam hal

perubahan perilaku tersebut bersifat tetap atau permanen dan

lebih bersifat fleksibel. Proses belajar terjadi karena adanya

interaksi antara manusia yang pada dasarnya bersifat individual

dengan lingkungan khusus tertentu.

e). Sikap

Sikap seseorang adalah predisposisi (keadaan mudah

terpengaruh) untuk memberikan tanggapan terhadap

rangasangan lingkungan, yang dapat memulai atau

membimbing tingkah laku orang tersebut. Sikap biasanya

(37)

obyek atau produk yang dihadapinya (Swastha dan Handoko,

2000:93).

3. Jasa

a. Pengertian Jasa

Menurut Lovelock (1999) merumuskan jasa sebagai berikut,

tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh pihak kepada pihak

lain. Walaupun prosesnya mungkin dikaitkan dengan bentuk produk,

penyelenggaranya pada dasarnya tidak berwujud dan tidak ada

kepemilikan pada hasil produksinya.

Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa,jasa bersifat

tidak nyata atau intangible, jasa tidak dapat dimiliki , hasil produksi

jasa bisa juga terikat pada produk fisik dan jasa diproduksi serta

dikonsumsi pada saat yang bersamaan.

b. Pemasaran Jasa

Barang merupakan suatu objek, alat atau benda tetapi jasa

adalah suatu perbuatan, kinerja atau usaha. Oleh karena itu esensi

dari apa yang dibeli pelanggan adalah performance (kinerja) yang

diberikan oleh suatu pihak kepada pihak lain. Definisi jasa menurut

Stanton (2002) adalah seluruh aktivitas ekonomi dengan output

selain produk dalam pengertian fisik, dikonsumsi dan diproduksi

pada saat bersamaan, memberikan nilai tambah dan secara prinsip

(38)

b. Karateristik Jasa

Menurut fandy Tjiptono (1996), ada empat karateristik pokok

pada jasa yang menbedakan dengan barang. Keempat karateristik

tersebut meliputi :

1. Intangibility (tidak berwujud)

Jasa bersifat intangible , artinya tidak dapat dilihat ,dirasa,

diraba,dicium atau didengar sebelum dibeli. Konsep intangible ini

sendiri memiliki dua pengertian yaitu :

a. Sesuatu yang tidak dapat disentuh dan tidak dapat

diraba.

b. Sesuatu yang tidak mudah didefinisikan ,

diformulasikan atau dipahami secara rohaniah.

2. Inseparability ( tidak dapat dipisahkan)

Pada umumnya , jasa biasanya dijual terlebih dahulu,baru

kemudian diproduksi dan dikonsumsi secara bersamaan. Interaksi

antara penyediaan jasa dan pelanggan merupakan ciri khusus

dalam pemasaran jasa .Keduanya mempengaruhi hasil (outcome)

dari jasa tersebut. Apabila dikehendaki oleh seorang pelanggan

untuk diserahkan kepada pihak lainnya maka pelanggan tersebut

merupakan bagian dari jasa yang bersangakutan.

3. Variability ( bervariasai)

(39)

standardized output, artinya banyak variasi bentuk, kualitas dan

jenis , tergantung pada siapa, kapan, dan dimana jasa tersebut

dihasilkan.

4. Perishability (tidak tahan lama)

Jasa merupakan komoditas tidak tahan lama dan tidak dapat

disimpan. Apabila suatu jasa tidak digunakan maka jasa tersebut

akan berlalu begitu saja.

Kondisi diatas tidak akan menjadi masalah jika permintaan

konstan. Tetapi kenyataan permintaan pelanggan akan jasa

umumnya sangat bervarasi dan dapat dipengaruhi factor musiman.

Oleh karena itu , perusahaan jasa harus mengevaluasi kapasitasnya

(substitusi dari persediaan jasa) guna menyeimbangkan penawaran

dan permintaan. Untuk menyingkapai hal tersebut perlu dilakukan

analisis terhadap biaya dan penetapan jika kapasitas yang

ditetapkan terlalu tinggi atau terlampau rendah.

d. Kualitas Pelayanan ( Jasa)

Dalam bisnis jasa , kualitas pelayanan merupakan suatu hal yang

penting dan harus dikerjakan dengan baik karena alikasi kualitas sifat dari

penampilan produk atau kinerja merupakan bagian utama strategi

perusahaan dalam rangka meraih keunggulan dalam berkesinambungan,

baik sebagai pemimpin pasar ataupun sebagai strategi untuk terus

tumbuh.

(40)

menentukan kualitas jasa , meliputi:

1. Reliability, mencakup dua hal pokok, yaitu konsistensi kerja

(performance) dan kemampuan untuk dipercaya (dependability) hal

ini berarti perusahaan memberikan jasanya secara tepat semenjak saat

pertama ( right the first time) selain itu juga berarti bahwa perusahaan

yang bersangkutan memenuhi janjinya, misalnya menyampaikan

asalnya sesuai dengan jadwal yang disepakati.

2. Responsiveness, yaitu kemauan atau kesepian para karyawan untuk

memberikan jasa yang dibutuhkan pelanggan.

3. Compentence , artinya setiap orang dalam suatu perusahaan memiliki

keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan agar dapat

memberikan jasa tertentu.

4. Access, meliputi kemudahan untuk dihubungi dan ditemukan. Hal ini

berarti lokasi jasa yang mudah dijangkau, waktu menunggu tidak

terlalu lama, saluran komunikasi perusahaan mudah untuk dihubungi.

5. Courtesy , meliputi sikap sopan santun, respek, perhatian dan

keramahan Yang dimiliki para contact personnel ( seperti resepsionis,

operator telepon).

6. Communication, artinya memberikan imformasi kepada pelanggan

dalam bahasa yang dapat dipahami, serta selalu mendengarkan saran

(41)

7. Credibility, credibility, yaitu sikap jujur dan dapat dipercaya.

kredibilitas mancakup nama perusahaan, reputasi perusahaan,

karateristik pribadi contact personnel dan interaksi dengan pelanggan.

8. Security, yaitu aman dari bahaya ,resiko keragu-raguan . aspek ini

meliputi keamanan secara fisik ( physical safety) , keamanan secara

financial ( financial security) dan kerahasian ( confidentiality).

9. Understanding knowing the customer, yaitu usaha untuk memahami

kebutuhan pelanggan.

10.Tangibles, yaitu bukti fisik dari jasa , bisa berupa fasilitas fisik,

peralatan yang dipergunakan, representasi fisik dari jasa ( misalnya

kartu kredit plastic)

menurut Fandy Tjoptono (1996), dalam perkembangan selanjutnya

,yaitu tahun 1988, Parasuraman dan kawan-kawan ( dalam Fitzsimmons

dan Fitsimmons, 1994; Zeithaml dan Bitner, 1996) menemukan bahwa

sepuluh dimensi yang ada dapat dirangkum menjadi lima dimensi pokok.

kelima dimensi pokok tersebut meliputi :

1. Bukti langsung ( tangibles), meliputi : fasilitas fisik, perlengkapan,

pegawai dan sarana komunikasi.

2. Kehandalan ( reliability), yaitu kemampuan memberikan pelayanan

yang disajikan dengan segera , akurat dan memuaskan.

3. Daya tanggap (responsiveness), yaitu keinginan para staf untuk

membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan dengan

(42)

4. Jaminan ( assurance) , mencakup pengetahuan, kemampuan ,

kesopanan dan sifat yang dapat dipercaya yang dimiliki oleh para staf;

bebas dari bahaya ,resiko atau keragu-raguan.

5. Empati (emphaty), meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan,

komunikasi yang baik. Perhatian pribadi dan memahami para

pelanggan.

B. Penelitian terdahulu

1. Filipus Puspa Kelana Enggar Jati (2009)

Filipus mengangkat masalah Alasan Konsumen Memelih Bus

Trans Jogja Sebagai Sarana Transportasi Kota Yogyakarta. (Studi

Kasus pada Halte Bus Trans Jogja).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alasan konsumen

memilih bus trans Jogja sebagai sarana transportasi kota

Yogyakarta. Jenis penelitian ini adalah studi kasus dengan jumlah

sampel penelitian sebanyak 100 orang responden. Teknik analisis

yang digunakan adalah analisis persentase untuk mengetahi

karakteristik konsumen dan analisis Cochran-Q test untuk

mengetahui alasan konsumen menggunakan bus trans Jogja.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa

analisis persentase dapat diperoleh hasil yaitu paling banyak

konsumen yang diteliti adalah (69%) wanita, berusian 20-23 tahun

(40%), berstatus sebagai pelajar atau mahasiswa (81%), tingkat

(43)

500.000 – Rp 1.000.000 (53%), dan tujuan para responden adalah

wisata (37%). Dari analisi Cochran- Q test menunjukkan bahwa

alasan harga, sistem pembayaran, fisik bus, keamanan dan fasilitas

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap alasan konsumen

memilih bus trans Jogja sebagai sarana transportasi kota

Yogyakarta.

2. Monika Ike Dwi Fatmawati (2010)

Ike mengangkat masalah Alasan-Alasan Pembelian Produk Fashion

Secara Online (Studi Kasus pada Mahasiswa-mahasiswi Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta, Kampus 1 Mrican).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alasan-alasan konsumen

dalammelakukan pembelian produk fashion secara online. Teknik

Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa-mahasiswi

Universitas Sanata Dharma yang sudah melakukan pembelian secara

online. Sampel yang diteliti sebanyaak 100 responden dan teknik

sampling yang digunakan Accidental sampling. Uji validitas

menggunakan teknik Korelasi Product Moment dan Uji Reliabilitas

menggunakan rumus Cronbach Alpha. Teknik analisis data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah analisis persentase untuk

mengetahui identitas responden, dan analisis Cochran Q-test untuk

mengetahui alasan-alasan konsumen melakukaan pembelian produk

(44)

Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan analisis

persentase diperoleh hasil konsumen yang diteliti adalah wanita (57%),

berstatus sebagai mahasiswa/i dengan program studi manajemen (

21%),FKIP ( 46%) dengan tahun angkatan 2006-2007.Sedangkan dari

analisis Cochran Q-test menunjukan bahwa alasan desain situs yang

menarik,kemudahan mengakses,kemudahan transaksi, harga

terjangkau,praktis,kualitas produk bagus dan jenis barang yang

beragam.

C. Kerangka konseptual

Gambar II.1. Kerangka Konseptual Penelitian

Survey awal dilakukan pada tanggal 7 november 2010 untuk mendapatkan alasan Keputusan

Konsumen Berkunjung

Alasan

A.10 A.6 A.7

A.5 A.8 A.9 A.11

A.4 A.3 A.2

(45)

sementara sebagai berikut :

A1. Harga terjangakau

A2. Tempatnya nyaman

A3. Ramai pengunjung

A4. Keamanan

A5. Lengkap menunya

A6. Letak lokasinya strategis

A7. Kecepatan dalam pelayanan

A8. Tempat parkir yang luas

A9. Sarana dan prasarana yang menunjang

A10. Hanya sekedar berkunjung

A11. Makanan sesuai selera konsumen

D. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

karena sifatnya masih sementara, maka perlu dibuktikan kebenarannya

melalui data empirisnya yang terkumpul. Berdasarkan pokok

permasalahannya yang ada dalam penelitian maka penulis mengajukan

hipotesis yang merupakan anggapan sementara sebagai pedoman

mempermudah jalannya penelitian.

Berdasarkan data yang diambil dari tanggal 7 November 2010 pada 20

pengunjung Goeboex Coffee, maka penulis mengambil Ho yang bunyinya

sebagai berikut:

(46)

terjamin, lengkap menu yang ditawarkan, letak lokasinya yang strategis,

kecepatan dalam pelayanan, tersedianya tempat parkir yang luas, sarana dan

prasarana yang menunjang, dan hanya sekedar berkunjung saja serta makanan

sesuai selera konsumen menjadi alasan para konsumen berkunjung ke

(47)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian studi kasus (case

study) yaitu menggambarkan suatu keadaan atau mengungkapkan suatu

masalah sesuai dengan keadaan yang sebenarnya Dalam penelitian ini meneliti

tentang alasan konsumen berkunjung ke Goeboex Coffee, sehingga

kesimpulan yang diambil hanya berlaku pada objek yang diteliti di Goeboex

Coffee serta objek yang mendukung penelitian yang berhubungan dengan

Goeboex Coffee tersebut.

B. Waktu Dan Lokasi Penelitian

Tempat: Goeboex Coffee Yogyakarta Jl. Perumnas Seturan

Kelurahan Catur Tunggal, Kecamatan Depok Sleman

Yogyakarta ).

Waktu: April – Mei 2011

C. Subjek Dan Obek Penelitian

1. Subjek penelitian

Yang menjandi subjek penelitian adalah para konsumen yang

(48)

2. Objek penelitian

Data mengenai atribut meliputi sarana dan prasarana yang terdapat di

Goeboex Coffee Yogyakarta.

D. Variabel Penelitian

Variabel dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang akan menjadi obyek

pengamatan penelitian (Suryabrata, 2003).

1. Identifikasi variabel

Variabel dalam penelitian ini yaitu alasan-alasan konsumen berkunjung ke

Taman Pintar.

2. Definisi variabel

Alasan konsumen berkunjung ke Goeboex Coffee adalah sesuatu yang

mendorong konsumen untuk mengunjungi Goeboex Coffee.

Indikator dari variabel alasan adalah:

harga yang terjangkau, tempatnya yang nyaman, suasananya ramai,

aman, menyediakan menu yang lengkap, lokasi yang strategis,

kecepatan dalam pelayanan, tempat parkir yang luas, sarana dan

prasarana yang lengkap,hanya sekedar berkunjung saja dan makanan

(49)

3. Pengukuran variabel

Alasan konsumen berkunjung ke Goeboex Coffee

Pengukuran variabel dari konsumen berkunjung ke Goeboex Coffee

menggunakan nominal scale. Pengukuran variabel adalah respon konsumen

berupa jawaban “Ya” dan “Tidak”. Di mana:

Jawaban Ya mendapat nilai 1

Jawaban Tidak mendapat nilai 0

E. Defenisi Oprasional

1. Alasan adalah ungkapan dari seseorang untuk yang dia inginkan yang

terdiri dari harga yang terjangkau, tempatnya yang nyaman,

suasananya ramai, aman, menyediakan menu yang lengkap, lokasi

yang strategis, kecepatan dalam pelayanan, tempat parkir yang luas,

sarana dan prasarana yang lengkap,hanya sekedar berkunjung saja dan

makanan sesuai selera konsumen.

2. Keputusan pembelian adalah suatu keputusan seseorang dimana dia

memilih salah satu dari beberapa alternative yang ada dengan

memutuskan untuk berkunjung atau tidak.

F. Populasi Dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau

(50)
(51)
(52)

2. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak-pihak lain

yang pernah berkunjung ke tempat tersebut serta informasi lain

yang berkaitan dengan penelitian.

I. Teknik Pengumpulan Data

Penulis menggunakan tehnik pengumpulan data yang relevan dengan

penelitian yang akan dilaksanakan. Tehnik pengumpulan data yang dimaksud

adalah :

a. Kuesioner

kuesioner merupakan metode pengumpulan data dengan

mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara tertulis kepada subyek

penelitian dengan maksud untuk memperoleh data tentang alasan-alasan

konsumen berkunjung ke Goeboex Coffee Yogyakarta. Dalam penyusunan

kuesioner penulis menggunakan nominal scale. Skala ini terdiri dari dua

kategori jawaban yaitu Ya dan Tidak. Bobot nilai yang diberikan untuk

setiap jawaban pernyataan:

Jawaban Ya mendapat nilai 1

Jawaban Tidak mendapat nilai 0.

b. Studi pustaka

Studi pustaka dlakukan dengan cara mempelajari, mendalami, dan

mengutip teori-teori atau konsep-konsep dari sejumlah literature, baik

(53)

relevan dengan topic, fokus atau variabel penelitian.

c. Wawancara

Wawancara adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan

menggunakan pertanyaan secara langsung terhadap konsumen yang

bersangkutan untuk memperoleh data yang diperlukan.

d. Observasi

Metode penggumpulan data dengan melalui pengamatan langsung

oleh penulis terhadap studi kasus yang akan diteliti.

e. Dokumentasi

Metode pengumpulan data dengan cara menyalin data yang telah

ada pada Goeboex Coffee Yogyakarta.

J. Teknik Pengujian Instrument

1. Uji Instrumen

a. Uji Validitas

Validitas menunjukkan sejauh mana skor atau nilai atau ukuran

yang diperoleh benar-benar menyatakan hasil pengukuran atau

pengamatan yang ingin diukur. Validitas pada umumnya

dipermasalahkan berkaitan dengan hasil pengukuran psikologis

atau non fisik. Berkaitan dengan karakteristik psikologis, hasil

pengukuran yang diperoleh sebenarnya diharapkan dapat

(54)

karakteristik lain yang menjadi perhatian utama. Macam validitas

umumnya digolongkan dalam tiga kategori besar, yaitu validitas isi

(content validity), validitas berdasarkan kriteria (criterion-related

validity) dan validitas konstruk. Pada penelitian ini akan dibahas

hal menyangkut validitas untuk menguji apakah

pertanyaan-pertanyaan itu telah mengukur aspek yang sama. Untuk itu

dipergunakanlah validitas konstruk.

Uji validitas dilakukan dengan mengukur korelasi antara

variabel/item dengan skor total variabel. Cara mengukur validitas

konstruk yaitu dengan mencari korelasi antara masing-masing

pertanyaan dengan skor total menggunakan rumus teknik

korelasi product moment, sebagai berikut :

Dimana:

X = Skor yang diperoleh subyek dari seluruh item

Y = Skor total yang diperoleh dari seluruh item

ΣX = Jumlah skor dalam distribusi X

ΣY = Jumlah skor dalam distribusi Y

ΣX2 = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X

ΣY2 = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y

(55)
(56)

K. Teknik Analisis Data

1. Analisis Presentase

Teknik analisis data ini digunakan untuk menganalisis data karateristik

responden yang diperoleh, yaitu berdasarkan umur, jenis kelamin

(pria,wanita) dan profesi (bekerja,belum bekerja).Metode yang digunakan

adalah dengan mempresentasekan jawaban atau pertanyaan yang diajukan

pada koesioner bagian I, yaitu mengenai data pribadi konsumen

Rumus perhitungan analisi persentase adalah sebagai berikut:

P = nx/N

Keterangan:

P : hasil persentase

nx : jumlah sampel

N : jumlah total

2. Uji Q Cochran

Uji ini diperkenalkan pertama kali oleh Willian G. Cochran pada tahun

1950. Uji Cochran (disebut juga uji Q) merupakan perluasan dari uji

McNemer. Uji Cochran berlaku untuk k sampel berpasangan (k > 2)

dengan data yang berskala nominal atau berskala ordinal yang hanya

terbagi dua (dikatomi). Apabila McNemer digunakan untuk dua sampel

berpasangan maka uji Cochran digunakan untuk tiga sampel berpasangan

atau lebih. Analisis data ini digunakan untuk mengetahui atribut apa saja

yang dianggap sah (valid). Atribut yang valid merupakan alasan-alasan

(57)
(58)

Gj : jumlah data pada kategori/perlakuan ke-i (baris)

n : jumlah sampel yang diuji

2) Keputusan

Kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis:

1) Terima H0: apabila nilai Q ≤ nilai chi kuadrat atau apabila

nilai alpha > 0,05.

2) Tolak H0: apabila nilai Q > nilai chi kuadrat atau apabila

nilai alpha < 0,05.

Alasan dalam penelitian ini diuji secara bertahap langkah

pertama yaitu menguji semua atribut. Jika hasil yang diperoleh

menolak H0, maka dilakukan pengujian kembali menggunakan Q

(59)

BAB IV

GAMBARAN UMUM SUBYEK PERUSAHAAN

A. Deskripsi Goeboex Coffee

Goeboex Coffee hadir di kawasan Seturan yang menawarkan konsep

tempat yang nyaman untuk nongkrong atau sekedar melepas penat, bersantai

dan berkumpul dengan para sahabat. Tepatnya, Goeboex Coffee terletak di

Jl.Perumnas Mundu Seturan Kelurahan Catur Tunggal Depok Sleman

Yogyakarta.

1. Sejarah perusahaan

Goeboex Coffee resmi dibuka pada tanggal 26 Januari 2006, nama

Goeboexsendiri diamabil dari konsep bentuk bangunan gubuk yang

sederhana , dan dalam kurung waktu perkembangannya, dalam lima tahun

terakhir ini telah banyak menampung para konsumen. Goeboex Coffee

adalah bentuk usaha warung kopi yang berusaha mengenalkan beberapa

menu minuman kopi- kopi nusantara Indonesia yang mempunyai ciri khas

dari daerahnya masing-masing dan minuman modern seperti jus,

milkshake, coffee blend dan menu lainnya.

“Everyday is holiday, it’s coffee time” merupakan selogan yang sesuai

karena kemampuan Goeboex Coffee dalam menarik ratusan konsumen

menjadi pelanggan. Dengan konsep gabungan kesederhanaan tetapi tetap

berusahan menyuguhkan menu makanan dan minuman yang berkualitas

dengan pelanyanan yang akan terus ditingkatkan. Menu utama yang

(60)

Kopi yang disajikan secara tradisional dinikmati dengan suasana untuk

bersantai.

Ide mendirikan usaha warung kopi ini awalnya datang dari

pengamatan pihak penggelola Goeboex Coffee akan kebutuhan anak

muda khususnya mahasiswa yang membutuhkan tempat untuk bersantai

atau dalam istilah anak muda dikenal “ tempat nongkrong” . Karena

sasaran pasarnya adalah semua kalangan, khususnya mahasiswa dan para

pelajar maka Goeboex Coffee memberikan harga yang terjangkau namun

tidak menurunkan kualitas.

B. Visi dan Misi

1. Visi

Menjadikan Goeboex Coffee sebagai tempat nongkrong pilihan

utama semua kalangan.

2. Misi

a. Goeboex Coffee adalah bentuk usaha warung kopi yang berusaha

mengenalkan beberapa menu minuman kopi-kopi nusantara

Indonesia yang mempunyai ciri khas dari daerahnya masing-masing

dan minuman modern seperti jus, milkshake, coffee blend dan menu

lainya. “ Everyday is holiday, it’s coffee time “ merupakan slogan

yang sesuai karena kemampuan Goeboex Coffee dalam menarik

ratusan konsumen menjadi pelanggan. Dengan konsep gabungan

kesederhanaan tetapi tetap berusaha menyuguhkan menu makanan

(61)

ditingkatkan.

b. Kami akan selalu berusaha untuk konsisten dalam memberikan

pelayanan pada konsumen, mempertahankan konsep

kesederhanaan yang sejak awal menjadi ciri khas Goeboex Coffee,

menjaga rasa kekeluargaan dan team kerja yang solid. Kami akan

senantiasa memajukan usaha kami dengan memperbaiki dari

kesalahan sebelumnya.Suasana seperti dirumah sendiri

memberikan kenyamanan bagi konsumen. Kami akan berusaha

menjaga etika dalam berbisnis dengan tetap memperhatikan

kepentingan masyarakat pada umumnya dan sesama pengusaha

khususnya.

c. Produk yang kami hasilkan akan selalu kami jaga kualitasnya

dengan terus melakukan pengawasan terhadap kualitas bahan baku

dan proses produksi di dalamnya. Kami akan terus berusaha

menjaga kekonsistenan menu yang ditawarkan sesuai dengan yang

diinginkan konsumen.

C. Karyawan dan Struktur Organisasi

Jumlah karyawan dan karyawati “ Goeboex Coffee “ saat ini

berjumlah 40 orang yang bekerja di masing-masing posisinya. Dari 40

karyawan, 1 orang karyawan dibagian oprasional, 1 orang dibagian

supervisor , 22 orang dibagian server dan sistemnya kerjanya di login, 4

orang karyawan training, 3 orang karyawan dibagian cashier, 1 orang

(62)

sebagian lagi adalah karyawan part time atau paruh waktu.

Di Goeboex Coffee, para karyawan dan karyawati tersebut dibagi

menjadi tiga shift. Shift pertama bekerja sebelum opening store, yaitu

pukul 14.00 sampai pukul 18.00, shift kedua bekerja dari pukul 18.00

sampai pukul 22.00, dan shift ketiga bekerja dari pukul 22.00 sampai

closing store, shift pada malam hari tentu lebih banyak jumlahnya dari

pada shift siang karena tempat ini mulai ramai dikunjungi pengunjung

mulai pukul 20.00 hingga larut malam.

Struktur organisasi Goeboex Coffee :

Gambar IV.1. Struktur Organisasi

OWNER

GENERAL

MANAGER

MARKETING

MANAGER

SUPERVISOR

Catcher

(Maker,Waiteress, Cleaner)

OPERATIONAL

MANAGER

HRD

MANAGER

Security

Cashier

(63)

Dari struktur organisasi diatas , masing-masing posisi tentu

mempunyai tugas dan perannya masing-masing untuk menciptakan

suatu kinerja team yang bagus. Masing-masing tugasnya adalah :

1) Owner : Berfungsi untuk mengambil kebijakan menyetujui

atau tidak bila ada pihak yang meminta Goeboex Coffee

menjadi sponsor, dan memperhatikan kelengkapan fasilitas

yang ada di goeboex coffee.

2) General Manager : Disini General Manager lebih cenderung

dibagian oprasional, dan berfungsi mengambil kebijakan dan

keputusan-keputusan bagaimana Goeboex Coffee kedepannya.

3) Marketing Manager : Bertanggung jawab dibagian pemasaran

Goeboex Coffee dan mengambil kebijakan memberikan

sponsor kepada event yang diselenggarakan diluar Goeboex

Coffee.

4) HRD Manager : Bertanggung jawab kepada para karyawan,

dan menjaga kaulitas MSDM para karyawan.

5) Operational Manager : Bertanggung jawab dalam menangani

dan mengontrol kualitas menu yang ada di Goeboex Coffee.

6) Finance Manager : Bertanggung jawab terhadap pendapatan

pada Goeboex Coffee apakah mengalami laba atau rugi serta

menangani gaji para karyawan.

(64)

team kerja dengan baik agar kegiatan oprasional berjalan

dengan baik, serta selalu fokus dan peka dengan situasi dan

kondisi yang terjadi di tempat.

8) Cashier : bertanggung jawab dalam setiap transaksi, focus, teliti

serta peka terhadap kebutuhan konsumen,dan selalu cek bill

yang ada di kasir dan didapur,pastikan semua tertagih dengan

baik.

9) Catcher : Bertanggung jawab atas kelancaran dan keteraturan

kerja dalam Goeboex Coffee yang mencakup seluruh kegiatan

selama Goeboex Coffee berjalan.

10)Security : Bertanggung jawab terhadap keamanan dan

ketertiban untuk menciptakan situasi yang nyaman bagi para

(65)

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Penjelasan Penelitian

Sebelum dilakukan penelitian yang sesungguhnya, penulis melakukan

survei awal terlebih dahulu untuk memperoleh sejumlah alasan dari para

pengunjung Goeboex Coffee. Survei awal diakukan wawancara langsung

kepada 20 konsumen Goeboex Coffee pada 7 November 2010 mengenai

alasan konsumen berkunjung ke Goeboex Coffee. Dari penelitian tersebut

diperoleh sebelas alasan .

Pada tahap ini penulis menyebarkan 100 kuesioner untuk mengumpulkan

data. Pada umumnya, pengujian suatu instrumen atau pertanyaan penelitian

dilakukan dengan cara memasukkan 30 responden terlebih dahulu untuk dapat

mengenahui nilai korelasi agar dapat dinyatakan layak atau tidaknya sebuah

instrumen atau pertanyaan tersebut digunakan dalam penelitian. Seperti

deketahui bahwa semakin sedikit responden suatu penelitian, maka nilai

korelasi yang dibutuhkan untuk dapat menyatakan suatu instrumen atau

pertanyaan sebuah penelitianpun semakin besar.

Namun pada tahap ini penulis lupa untuk melakukan pengujian instrumen

atau pertanyaan terlebih dahulu untuk memastikan bahwa instrumen atau

pertanyaan tersebut memang benar-benar valid dan layak untuk dijadikan

instrumen atau pertanyaan guna penelitian. Walau demikian, setelah kuota 100

(66)

dinyatakan valid semua.

Alat analisis yang digunakan pada penelitian ini yaitu: analisis persentase,

untuk mengetahui karakteristik konsumen dan analisis kuantitatif dengan

menggunakan Cochran Q Test untuk mengetahui alasan konsumen berkunjung

ke Goeboex Coffee.

1. Profil Responden

Karakteristik responden yaitu identitas pengunjung yang datang di

Goeboex Coffee Yogyakarta yang meliputi Jenis kelamin, Umur, dan

Profesi.

a. Jenis kelamin

Deskripsi karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

disajikan pada Tabel V.1.

Tabel V.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi Persentase(%)

Pria 62 62.0

Wanita 38 38.0

Jumlah 100 100.0

Sumber: data primer di olah 2011

Berdasarkan Tabel V.1, dapat dilihat bahwa lebih banyak

responden adalah Laki-laki yaitu sebanyak 62 orang (62%) dan sisanya

(67)

Bahwa Pria lebih tertarik berkunjung ke Goeboex Coffee Yogyakarta.

b. Umur

Deskripsi karakteristik responden berdasarkan umur disajikan pada

Tabel V.2.

Tabel V.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Umur Frekuensi Persentase(%)

< 18 Tahun 10 10

18 - 23 tahun 72 72

24 - 29 tahun 18 18

> 30 Tahun 0 0

Jumlah 100 100

Sumber: data primer di olah 2011

Berdasarkan Tabel V.2, dapat dilihat bahwa lebih banyak responden

berumur 18 - 23 tahun yaitu sebanyak 72 orang (72%), diikuti umur 24 -

29 tahun sebanyak 18 orang (18%), kemudian umur < 18 tahun sebanyak

10 orang (10%) dan Tidak ada responden yang berumur >30. Hal ini

menunjukkan bahwa Goeboex Coffee di Yogyakarta sangat di minati oleh

(68)

c. Profesi

Deskripsi karakteristik responden berdasarkan Profesi disajikan pada

Tabel V.3

Tabel V.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Profesi

Profesi Frekuensi Persentase(%)

Bekerja 44 44.0

Belum Bekerja 56 56.0

Jumlah 100 100

Sumber: data primer di olah 2011

Berdasarkan Tabel V.3, dapat dilihat bahwa lebih banyak responden

belum bekerja yaitu sebanyak 56 orang (56%) dan sisanya sebanyak 44

orang (44%) sudah bekerja. Hal ini menunjukkan Bahwa pengunjung

Goeboex Coffee Yogyakarta lebih banyak di minati konsumen yang

belum bekerja.

B. Pengujian Instrumen Penelitian

Dalam pengujian validitas dan realibilitas ini penulis akan melakukan

pengujian butir-butir pertanyaan yang ada dalam kuesioner. Semua proses

(69)

1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur tinggi rendahnya validitas

instrument yang menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul dan tidak

menyimpang dari gambar tentang variabel yang dimaksud.

Uji validitas dilakukan dengan pendekatan korelasi product moment antar

masing-masing item yang mengukur suatu variabel dengan skor total

variabel tersebut. Dalam penelitian ini menggunakan α = 5% sehingga

syarat minimum suatu instrumen untuk dianggap valid adalah jika tingkat

signifikasi dari r hitung lebih kecil dari 0,05. Berikut ini adalah table hasil

uji validitas instrument tentang Alasan Konsumen Berkunjung ke Goeboex

(70)

Tabel V.4

Hasil Uji Validitas

Alasan-alasan rhitung rtabel Keterangan

Ramai pengunjung 0.520** 0.1965 Valid

Tempatnya nyaman 0.616** 0.1965 Valid

Keamanan 0.429** 0.1965 Valid

Harga terjangkau 0.589** 0.1965 Valid

Letak lokasinya strategis 0.662** 0.1965 Valid

Tempat parkir yang luas 0.319** 0.1965 Valid

Hanya sekedar berkunjung 0.738** 0.1965 Valid

Lengkap menunya 0.624** 0.1965 Valid

Kecepatan dalam pelayanan 0.309** 0.1965 Valid

Sarana dan prasarana yang menunjang 0.443** 0.1965 Valid

Makanan sesuai selera konsumen 0.605** 0.1965 Valid

2. Uji Reliabilitas

Menurut Sugiyono (2007), hasil penelitian dikatakan reliabel bila

terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda. Instrument yang

reliable adalah instrument yang beberapa kali untuk mengukur objek yang

sama akan menghasilkan data yang sama

Untuk menguji reliabilitas instrument digunakan rumus Cronbach’s

Alpha Coefficient (Suharsimi Arikunto, 1998). Kapabilitas penilaian

(71)

diterima sedikit resiko. Semakin besar nilai alpha yang dihasilkan (lebih

besar dari 0,6) berarti butir-butir kuesioner semakin reliabel. Untuk

menguji reliabilitas digunakan cronbach alpha coefficient ≥0,6.

Pengujian reliabilitas instrumen menggunakan koefisien Cronbach’s

Alpha dengan kriteria sebagaimana telah dijelaskan pada Bab III. Hasil

pengujian reliabilitas keempat variabel disajikan pada Tabel V. 5 berikut

ini.

Tabel V.5

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian

Cronbach's Alpha N of Items

.746 11

Hasil pengujian reliabilitas pada Tabel menunjukkan

bahwa nilai koefisien reliabilitas Cronbach’s Alpha masing-masing

variabel lebih besar dari 0,60 yang berarti reliable. Nilai koefisien

Cronbach’s Alpha yang diperoleh berkisar antara 0,100 - 0,476.

C. Hasil Uji Statistik

Untuk Menganalisi masalah ini melalui beberapa tahap guna mencapai

jawaban penelitian ini.

1. Uji Chocran

Pengujian akan dilakukan dengan Chocran untuk menguji

(72)

dahulu proses pengujian validitas atas alasan-alasan tersebut ( 11 item )

dan dari hasil akan diketahui faktor apa saja yang layak atau valid untuk

dilakukan uji Chocran, dengan proses bertahap, karena dari 11 item

tersebut hanya 11 pernyataan yang valid sehingga hanya ada 11 alasan

yang akan dilakukan uji Cochran, yaitu mulai dari 11 alasan, kemudian 10

alasan dan seterusnya sampai pengujian alasan mendapat sejumlah alasan

yang berpengaruh. Hasil analisisnya antara lain seperti tabel V. 4 di bawah

ini:

a. Tahap pertama

Langkah petama yaitu melakukan pengujian terhadap 11 alasan . ke

11 alasan dan proporsinya jawaban “ya” antara lain adalah table

V.4. Proporsi jawaban “Ya” tahap pertama.

Tabel V.4

Tahap 1

Alasan

Value

Tidak Ya

Ramai pengunjung 7 93

Tempatnya nyaman 11 89

Keamanan 1 99

Harga terjangkau 6 94

Letak lokasinya strategis 13 87

Gambar

Gambar                                                                                                        Halaman
Gambar II.1. Kerangka Konseptual Penelitian
tabel dengann taraf keyakkinan 95%, m
Gambar IV.1. Struktur Organisasi
+7

Referensi

Dokumen terkait

organisasi tersebut, yaitu bagian dari organisasi yang tidak terlihat, namun dapat mempengaruhi dan menggerakkan pola perilaku dan tindakan individu dalam

Menurut model behavioristik, tingkah laku mal adaptif yang terlajur terbentuk dapat di hilangkan dengan cara yang bersangkutan ditolong belajar

Berdasarkan analisis konflik dan solusi menantu perempuan dalam rumah tangga dalam novel Xifu De Meihao Shidai, kesimpulan yang penulis dapatkan ialah menantu pertama

The FAO Framework for Land Evaluation tidak dimaksudkan untuk mengevaluasi lahan secara parametrik (Purnell, 1977). Hal ini disebabkan oleh kesulitan untuk mendapatkan

Berdasarkan paparan data, temuan penelitian dan pembahasan tentang penerapan pembelajaran metode Time Token Arends (TTA) untuk meningkatkan kemampuan bertanya dan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis di RS Hikmah, diperoleh keterangan bahwa dalam menentukan harga pokok jasa rawat inap, RS Hikmah masih

Pada hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa jumlah ikan terbanyak yaitu pada zona ke III, hal ini disebabkan pada zona III mendekati suhu hangat atau suhu