• Tidak ada hasil yang ditemukan

B indonesia tugas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "B indonesia tugas"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Tugas bahasa Indonesia Anekdot

Nama anggota kelompok: 1. Ari armawan ( ) 2. Guruh amato p (17) 3. Ramadhany a (30)

TIKUS PISANG VS TIKUS RAKYAT

Diruangan persidangan yang begitu hot, dimulailah kisah mencari keadilan yang sangat menegangkan antara tikus rakyat dengan tikus pisang. Konon hasil akhirnya maling buah pisang (tikus pisang)

mendapatkan hukuman 3 bulan penjara / buah, sedangkan maling uang rakyat hanya dihukum 3 bulan penjara / 25 M (tikus rakyat).

Si tikus pisang pun merasa tidak mendapatkan keadilan yang seadil adilnya pada persidangan ini. Akhirnya kedua pihak saling beradu mulut.

Tikus pisang : " Pak hakim saya tidak setuju dengan keputusan anda, kenapa saya yg hanya mencuri pisang mendapatkan hukuman paling banyak daripada pencuri uang rakyat ber milyard milyard." (Dengan nada menuntut kepada si hakim).

Pak Hakim : "Kita sudah mempertimbangkan ini tadi, dan kita sudah setuju." (Dengan enteng mengatakan hal itu)

Tikus Pisang : "Saya tetap tidak setuju, pokoknya saya mau naik banding!" (Sambil berdiri dan nada ingin menuntut)

Tikus Rakyat : "Naik banding bagaimana? Lha anda saja dalam

persidangan ini masih hutang, kok mau naik banding" (memain mainkan tanganya)

Tikus Pisang : "Pokoknya saya tetap mau naik banding, negara seperti apa ini, kok gak ada keadilan" (menghadap ke tikus rakyat, dengan amarah tinggi).

(2)

Tikus Pisang : "Apa anda tidak bercermin? (Menunjuk tikus rakyat) Justru saya yang harus mengatakan itu. Tikus rakyat penambah hutang negara dan tidak tau diri."

Tok tok tok tok... ( palu pak hakim berketok, dan semua pihak pun diam).

Pak Hakim : "Ckckck... seharusnya anda berdua malu, masak seperti itu sikap warga negara Indonesia. Malu donk. (Menghadap ke dua pihak tersangka). Baik, kalau begitu sebagai hakim saya memutuskan bahwa anda berdua dites kecerdasanya, apabila ada pihak yang memenangkan denga mutlak dialah yang dibebaskan" (dengan nada yang bijak)

Pak hakim : " Bagaimana?? Setuju?"

Tikus Rakyat dan Tikus Pisang : "Setuju!!!" (Kompak, bersamaan)

Pak Hakim : "Soal pertama, dari kasus anda berdua, siapakah yang lebih cerdik? Anda (menunjuk tikus pisang) atau anda (menunjuk tikus rakyat)

Tikus Pisang : "Dalam hal mencuri, sayalah yang lebih cerdik, saya hanya memanfaatkan panasnya siang hari untuk mengambil pisang yang ditinggal pemilik kebun tersebut" (berdiri, dengan nada yang sombong).

Pak Hakim : "Cara yang sangat cerdik, tanpa menggunakan uang sepeserpun." (Memuji tikus pisang)

Tikus Rakyat : "Cara saya lebih jitu pak hakim, dalam proses mencuri saya tidak perlu berjemur dibawah terik matahari. Saya menggunakan fasilitas AC dalam menjerat mangsa, tanpa harus mandi keringat" (tidak mau kalah)

Pak Hakim : "Wah.. anda begitu hebat, tanpa bersusah payah dapat menjerat mangsa anda. Jadi andalah pemenang dalam soal pertama" (sambil mengetuk palu)

(3)

Tikus Pisang : "Tentu saja saya pak hakim, dalam sekali psncurian saya mendapatkan 1 tundung pisang, jadi dapat menghidupi anak dan istri saya selama 7 Minggu dan juga mereka menjadi sehat karena vitamin yang terkandung dalam buah pisang" (sangat antusias dalam menjawab) Pak Hakim : "Hebat.... selain anda dapat mencukupi kebutuhan pangan selama 7 Minggu dalam 1 kali kerja, anda tidak melupakan tentang kesehatan yang anda makan." (Terkesima dengan jawaban Tikus Pisang)

Tidak mau kalah, Tikus Rakyat pun memberi jawabanya.

Tikus Rakyat : "Itu tidak seberapa Pak Hakim. Saya dalam sekali

mencuri bisa meraup uang 5 milyard. Jadi dapat mencukupi kebutuhan anak dan istri saya sampai 7 turunan" (dengan bangganya)

Pak Hakim : "Sampai 7 turunan????. Jadi anda tidak perlu lagi korupsi untuk kedua kalinya jika bisa mencukupi kebutuhan anak dan istri anda sampai 7 turunan, terus bagaimana dengan kesehatan makanan yang anda beli??" (Terkagum kagum atas jawaban Tikus Rakyat)

Tikus Rakyat : "Tentu saja saya tetap korupsi Pak Hakim, jika tidak, kasihan keturunan saya yang ke 8,9,10 dan selanjutnya. Saya tidak mau mereka menjadi kelaparan karena tidak dapat uang warisan dari saya. Untuk masalah kesehatan makanan, jangan diragukan Pak Hakim setiap hari saya dan keluarga saya makan daging,sayur,buah,ikan,ayam dan susu yang terjamin kualitasnya."

Pak Hakim : "Sungguh luar biasa hebatnya, sikap yang pantas diacungi jempol. Anda menjadi koruptor yang sangat peduli akan keturunan keturunan anda. Jadi skor sementara 2-0"

Tikus Rakyat memimpin skor perlombaan pencarian keadilan, Tikus Rakyat pun sangat senang atas skornya. Dan selanjutnya Pak Hakim membacakan soal terakhir.

(4)

Seperti biasa Tikus Pisang memulai menjawab, karena tertinggal skor cukup jauh dan tidak mungkin memenangkan lomba ini dia menjawab dengan yakin akan menang, sehingga tidak akan malu nantinya.

Tikus Pisang : "Saya tidak mau kalah Pak Hakim, tentu saja saya yang paling dermawan! Saya setiap hari akan mencuri 10 tundung pisang, dan akan saya berikan kepada anda 9 tundung. Jadi jika

dimasukan kedalam kurs rupiah saat ini 9 tundung pisang samadengan 900 rb."

Pak Hakim : "900 rb per hari????? Dengan begitu saya tidak perlu bekerja menjadi hakim. Anda betul betul sangat dermawan Tikus Pisang" (dengan kagetnya bercampur senang)

Tikus Rakyat : "Eits... tetap saya yang akan menang Pak Hakim. Saya akan korupsi 100 juta, dan saya akan berikan semua pada anda Pak Hakim." (Yakin akan jawabanya)

Pak Hakim : "Apa anda setiap hari memberi uang 100 jt kepada saya??" (Bertanya penuh pengharapan)

Tikus Rakyat : "Tentu saja tidak, saya akan memberi anda sekali dalam seumur hidup!"

Pak Hakim pun tampak kecewa, dan menetapkan Tikus Pisang menang dalam soal ketiga.

Pak Hakim : "Wah... jadi anda tidak bisa menang, karena anda tidak memberikan kepada saya setiap hari"

(5)

Pak Hakim : "Hmm.... betul yang anda katakan, ternyata anda juga cerdas. Dan anda menang mutlak dengan skor 3:0 atas naik banding yang diajukan Tikus Pisang. Tok tok tok"

Sidang akhirnya ditutup,tikus rakyat pun memenangkan persidangan, sedangkan Tikus Pisang kalah dan mendekam dipenjara.

Referensi

Dokumen terkait

Salah satu cara untuk  mendapat ketebalan yang tepat adalah dengan membuat garis – garis plesteran/patok pada dinding dengan arah vertikal dari atas ke bawah dengan jarak 1 -

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan

Dalam penelitian ini, peneliti mengkaji kualitas audit pada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK RI) Perwakilan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dengan menggunakan

Dengan menggunakan model tersebut diperoleh variabel yang signifikan terhadap TPAK perempuan Jawa Timur adalah TPAK laki-laki, persentase penduduk miskin, PDRB perkapita, UMK,

Menurut Kemenkes RI (2014), klasifikasi hipertensi dibedakan menjadi sebagai berikut. Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibedakan menjadi hipertensi primer dan sekunder.

dalam Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang Peradilan Agama secara.. umum dibedakan atas 2 (dua)

Sudiadnyana, Eka, Yudha dan teman-teman yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu selama penulis menempuh studi di Fakultas Ekonomi Universitas Udayana

Dengan adanya pembelian barang yang tinggi sehingga harus adanya pengendalian internal yang baik di dalam Hotel Shangri-La Surabaya khususnya dalam siklus