PENDAHULUAN
Identifikasi Masalah
Transaksi perdagangan impor Indonesia dalam 5 tahun terakhir mempunyai nilai yang sangat besar (lebih dari 100 miliar dollar Amerika per tahun). Perdagangan internasional yang dilakukan Indonesia mempengaruhi besarnya devisa dan nilai tukar rupiah terhadap mata uang lain (khususnya dolar Amerika). Nilai tukar rupiah yang selalu berfluktuasi dalam jangka pendek menjadi bahan pertimbangan importir dalam menentukan jumlah impor yang akan diekspor.
Inflasi dalam negeri mempengaruhi kegiatan perekonomian masyarakat baik produksi, distribusi maupun konsumsi, termasuk yang terkena dampaknya adalah para pelaku perdagangan internasional. Tingkat inflasi yang berdampak negatif terhadap nilai uang dan daya beli diduga mempengaruhi jumlah impor yang diekspor suatu negara.
Pembatasan Masalah
Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai transaksi L/C terfokus pada dua indikator makro yaitu nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika dan inflasi selama periode penelitian.
Perumusan Masalah
Kegunaan Hasil Penelitian
Sistematika Penulisan
Penelitian ini secara praktis dapat dijadikan referensi atau bahan pertimbangan baik dalam kegiatan perbankan konvensional maupun syariah khususnya dalam transaksi Letter of Credit, serta dapat memberikan tambahan wawasan dan informasi bagi para pelaku bisnis atau pihak terkait dalam menentukan kebijakan yang tepat khususnya dalam dunia bisnis. perdagangan ekspor dan impor.
LANDASAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN
Hasil Penelitian yang Relevan
Deny Rohmanda dkk, (2014) dalam Jurnal Administrasi Bisnis Universitas Brawijaya menyelidiki pengaruh nilai tukar rupiah, inflasi dan BI rate terhadap harga saham di bursa efek Indonesia periode 2005-2013. Persamaannya dengan penelitian ini adalah metode penelitian, kedua variabel independen (nilai tukar dan inflasi), model regresi dan teknik analisis. Kesimpulan dari penelitian ini adalah nilai tukar rupiah, tingkat inflasi dan BI rate secara simultan berpengaruh terhadap harga saham pada masing-masing Indeks Sektoral BEI.
Nilai tukar rupiah berpengaruh secara parsial terhadap harga saham masing-masing Indeks Sektoral BEI, sedangkan inflasi tidak berpengaruh secara parsial terhadap harga saham. Mochammad Yusuf Wicaksono (2016) dalam disertasinya yang berjudul Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar Dolar, dan Suku Bunga Terhadap Harga Emas di Indonesia meneliti hubungan antara inflasi, nilai tukar dolar, dan suku bunga terhadap harga emas di Indonesia. Persamaannya dengan penelitian ini adalah metode penelitian, dua variabel independen (nilai tukar dan inflasi) dan teknik analisis data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai tukar, inflasi dan BI rate secara simultan mempengaruhi harga emas di Indonesia. Variabel inflasi dan nilai tukar rupiah secara parsial berpengaruh positif terhadap harga emas masing-masing sebesar 3,68% dan 0,87%. Susi Ulandari (2017) melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Inflasi Dan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Harga Saham Pada Sektor Industri Barang Konsumsi.
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa variabel independen (nilai tukar dan inflasi) masing-masing secara parsial berpengaruh signifikan terhadap harga saham sektor industri barang konsumsi (variabel dependen) selama periode 2012-2016 pada Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI ) memiliki ). Penelitian ini mempunyai variabel terikat yang sama dengan penelitian yang akan penulis lakukan, serta dua variabel bebas yang sama (nilai tukar dan tingkat inflasi). Penelitian ini menggunakan metode penelitian yang sama, variabel independen yang sama dan kesepakatan variabel dependen.
Kerangka Berpikir
Hipotesis Penelitian
Untuk mengetahui pengaruh nilai tukar rupiah terhadap nilai pembiayaan kredit impor perbankan syariah di Indonesia. Untuk mengetahui pengaruh tingkat inflasi terhadap nilai pembiayaan kredit impor oleh perbankan syariah di Indonesia. Untuk mengetahui pengaruh nilai tukar rupiah dan tingkat inflasi secara simultan terhadap nilai pembiayaan kredit impor perbankan syariah di Indonesia.
Tempat dan Waktu Penelitian
Metode Penelitian
Tidak banyak bank syariah di Indonesia yang menyediakan layanan pembayaran perdagangan internasional melalui letter of credit. Nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari probabilitas (0,05) membuktikan bahwa nilai tukar berpengaruh signifikan terhadap nilai transaksi import letter of credit pada bank syariah. Namun nilai signifikansi sebesar 0,167 (lebih dari 0,05) mempunyai arti bahwa variabel inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai transaksi surat kredit impor bank syariah.
Jadi dapat disimpulkan semester pertama diterima, sehingga nilai tukar dolar Amerika dan tingkat inflasi berpengaruh signifikan secara simultan terhadap nilai kredit impor pada bank syariah. Hal ini menunjukkan bahwa 46,7% nilai transaksi L/C impor pada bank syariah dipengaruhi oleh dua variabel independen dalam model penelitian ini (nilai tukar dan inflasi). Analisis data time series pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh nilai tukar rupiah per Dolar Amerika dan Tingkat Inflasi Terhadap Nilai Transaksi L/C Pada Bank Umum Syariah Tahun 2014-2018.
Koefisien negatif menunjukkan bahwa setiap kenaikan nilai tukar dolar sebesar Rp1 akan diikuti dengan penurunan transaksi L/C impor pada bank syariah sebesar Rp. Dari hasil uji t diketahui bahwa inflasi domestik tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai transaksi L/C impor pada bank syariah di Indonesia. Hasil analisis linier berganda dan uji F menunjukkan bahwa nilai tukar dollar terhadap rupiah dan tingkat inflasi secara simultan berpengaruh terhadap nilai transaksi import letter of credit pada bank mata uang syariah.
Secara parsial nilai tukar berpengaruh negatif signifikan terhadap nilai transaksi import letter of credit pada bank syariah mata uang asing. Jika nilai tukar dollar AS naik maka transaksi V/C impor dengan bank syariah akan menurun karena harga yang harus dibayar importir menjadi lebih mahal. Sedangkan tingkat inflasi dalam negeri terbukti tidak berpengaruh positif signifikan terhadap nilai transaksi import letter of credit pada bank syariah.
Variable Penelitian
Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah jumlah nilai yang mungkin, hasil pengukuran atau perhitungan kuantitatif mengenai ciri-ciri tertentu dari seluruh anggota suatu kumpulan yang lengkap dan jelas, ciri-ciri yang ingin dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya.40 Populasi dalam penelitian ini adalah semua huruf dari transaksi kredit. di seluruh bank umum devisa di Indonesia yang berjumlah 44 bank. Sampel adalah sebagian dari jumlah dan ciri-ciri yang dimiliki suatu populasi.41 Jika populasi terlalu besar, peneliti tidak dapat mempelajari semua yang ada dalam populasi.
Teknik Pengumpulan Data
Instrumen Penelitian
Teknik Analisis Data
- Hipotesis Statistik
Dalam perkembangannya muncul bank-bank yang menggunakan prinsip-prinsip hukum Islam (Syari'ah) dalam usahanya, yang di Indonesia dikenal dengan nama bank syariah. Bank syariah menurut Undang-undang nomor 21 tahun 2018 adalah bank yang melaksanakan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah dan menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah. Secara kelembagaan, bank syariah pertama yang didirikan di Indonesia adalah Bank Muamalat Indonesia (BMI) pada tahun 1992.
Perkembangan perbankan syariah pada masa reformasi ditandai dengan disahkannya UU No. 10 Tahun 1998 yang mengatur secara rinci tentang dasar hukum operasional dan jenis usaha yang dapat dikelola dan dijalankan oleh bank syariah. Bank syariah sebagian besar masih berada pada BUKU I dan BUKU II, dengan modal inti kurang dari 5 triliun rupiah. Bank Syariah Mandiri merupakan satu-satunya bank syariah yang termasuk dalam BUKU III (bank dengan modal dasar 5 hingga 30 triliun rupiah).
Dari hasil analisis di atas diketahui bahwa selama periode 2014-2018, nilai import letter of credit pada bank syariah memiliki nilai terendah sebesar Rp 157 miliar dan nilai tertinggi sebesar Rp 915 miliar. Nilai tersebut berarti setiap kenaikan nilai tukar dolar terhadap rupee sebesar 1 poin, maka transaksi L/C impor di bank syariah akan turun sebesar 0,173 poin (Rp 0,173 miliar) dengan asumsi variabel lain tetap. Dengan cara ini importir akan meningkatkan permintaannya dan juga mempengaruhi peningkatan nilai transaksi letter of credit di bank syariah jika memutuskan untuk menggunakan letter of credit di bank syariah.
Tidak adanya pengaruh inflasi terhadap nilai transaksi import letter of credit pada bank syariah menunjukkan bahwa kenaikan harga secara umum di dalam negeri tidak banyak berpengaruh terhadap keputusan importir untuk membeli barang dari luar negeri dengan menggunakan metode pembayaran letter of credit di bank syariah. bank. Masih terdapat beberapa bank syariah yang memberikan fasilitas pembayaran letter of credit sehingga nilai transaksi letter of credit pada bank syariah masih tergolong kecil dibandingkan dengan nilai impor menggunakan letter of credit pada bank konvensional. Kami berharap adanya pengembangan penelitian lebih lanjut dan mendalam terkait layanan letter of credit pada bank syariah di Indonesia, baik dari segi produk maupun faktor yang terkait dengan hal tersebut.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Analisis Deskriptif Data
Hasil tabulasi data nilai transaksi L/C Impor, nilai tukar dollar Amerika terhadap rupiah, dan inflasi diinterpretasikan dalam nilai minimum, maksimum, mean, dan standar deviasi untuk masing-masing variabel. 57 https://www.cimbniaga.com/syariah/in/business/products/transaction-banking/trade-finance/letter-of-credit-import.html. Nilai tukar dolar terhadap rupiah pada periode 2014-2018 memiliki nilai terendah sebesar Rp11.484 per dolar AS, dan nilai tertinggi mencapai Rp15.255 per dolar AS.
Dengan memperhatikan model regresi dan hasil regresi linier berganda maka diperoleh perbandingan faktor-faktor yang mempengaruhi nilai transaksi L/C impor pada perbankan syariah di Indonesia sebagai berikut: Uji t statistik digunakan untuk menguji pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen secara terpisah. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat variabel sistematis lain yang juga mempengaruhi nilai transaksi L/C, namun tidak dimasukkan dalam model.
Artinya variabel nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai transaksi L/C pada perbankan syariah di Indonesia tahun 2014-2018. Menurut peneliti, hubungan negatif ini berkaitan dengan hukum supply and demand, dimana ketika nilai tukar dollar naik terhadap rupiah, maka barang yang ingin dibeli importir juga mengalami kenaikan harga jika diukur dalam rupiah. Berbeda dengan nilai tukar mata uang asing yang secara langsung mempengaruhi fluktuasi harga yang harus dibayar importir ketika ingin membeli barang dalam mata uang asing.
Penelitian ini tidak memperhatikan faktor fundamental yang ada pada internal pelaku usaha baik importir sebagai pengguna jasa pembayaran letter of credit maupun bank syariah devisa sebagai penyedia jasa, oleh karena itu hanya dilihat dari sudut pandang makroekonomi. Bank syariah harus kreatif dalam menciptakan produk jasa keuangan L/C baik impor maupun ekspor yang lebih kompetitif agar dapat menarik lebih banyak klien perdagangan internasional untuk menggunakan jasanya, terutama ketika rupee sering berfluktuasi. Galih Anggaristyadi, Analisis Pengaruh Pendapatan Per Kapita, Nilai Tukar Rupiah terhadap Dollar, Cadangan Devisa dan Inflasi Terhadap Perkembangan Impor Indonesia Tahun Jurnal: Ekonomi Pembangunan, Universitas Sebelas Maret, 2011.
Analisis Data dan Pengujian Hipotesis
Pembahasan Hasil Penelitian
Sebab, inflasi hanya mempengaruhi harga komoditas dalam negeri, sedangkan harga barang dari luar negeri yang ingin dibeli importir tidak terpengaruh kecuali negara asal barang impor tersebut juga mengalami inflasi sendiri. Kenaikan harga di dalam negeri tidak mempengaruhi harga barang yang diproduksi di negara lain, sehingga inflasi tidak menjadi faktor yang mempengaruhi keputusan importir untuk membeli barang dari luar negeri. Statistik Perbankan Syariah OJK Tahun 2014 Statistik Perbankan Syariah OJK Tahun 2015 Statistik Perbankan Syariah OJK Tahun 2016 Statistik Perbankan Syariah OJK Tahun 2017 Statistik Perbankan Syariah OJK Tahun 2018.
KESIMPULAN DAN SARAN
Keterbatasan Penelitian
Saran
Peneliti hanya memilih dua faktor makro yaitu nilai tukar dan inflasi sebagai variabel independen, masih banyak faktor makro dan mikro lainnya yang dapat mempengaruhi penelitian.