• Tidak ada hasil yang ditemukan

BARANG PALSU

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "BARANG PALSU "

Copied!
90
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Pertanyaan Penelitian

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Apabila penelitian ini dapat dilaksanakan dan permasalahan dapat terjawab dengan baik, diharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun praktis. Secara teoritis penelitian ini mampu memberikan kontribusi yang signifikan bagi ilmu pengetahuan dan memberikan kontribusi terhadap body of knowledge khususnya di bidang bisnis. Secara praktis, penelitian ini dapat bermanfaat bagi masyarakat luas sekaligus sebagai bahan informasi bagi pembaca yang digunakan untuk mengetahui faktor pendorong dalam perdagangan barang palsu terkait dengan hak merek.

Penelitian Relevan

Obyek penyidikan adalah perdagangan tas bermerk palsu di pasar Sekampung Lampung Timur. Wawancara telah dilakukan dengan pedagang tas di pasar Sekampung yang menjual tas palsu bermerek dan pembeli tas bermerek palsu yang bisa didapat. Dalam praktik jual beli tas bermerek palsu di pasar Sekampung, pedagang menjual tas bermerk yang diberi tanda saat pedagang mendapatkan tas tersebut.

LANDASAN TEORI

Merek Dagang

  • Pengertian Merek Dagang
  • Perdagangan dengan Menggunakan Merek
  • Hak Merek Dagang dalam Perspektif Islam
  • Pelanggaran Merek

Sedangkan ruang lingkup merek terbagi menjadi dua jenis, yaitu merek dagang dan merek jasa. Memiliki kesamaan dengan merek dagang dalam kaitannya dengan barang atau jasa serupa yang merek dagangnya terdaftar. Memiliki kemiripan dengan merek dagang tersebut dan digunakan dalam kaitannya dengan barang atau jasa yang serupa atau serupa dapat menimbulkan kebingungan di kalangan masyarakat umum.

Jual Beli

  • Pengertian Jual Beli
  • Dasar Hukum Jual Beli
  • Rukun Jual Beli
  • Syarat Jual Beli
  • Obyek dalam Jual Beli (Mabi’ dan Tsaman)

Jual beli adalah akad yang dibolehkan berdasarkan dalil Al-Quran, Al-Hadits dan ijma. Pada ayat di atas, Allah telah menghalalkan jual beli karena dalam jual beli ada tukar tambah, ada barang yang harganya mungkin akan naik di masa yang akan datang. Elemen penting dalam jual beli adalah nilai tukar barang yang dijual (karena hari ini adalah uang).

Syarat sah jual beli adalah dalam bentuk syarat yang dikemukakan oleh salah satu daripada dua pihak yang mengikat kontrak jualan. Kontrak jualan tidak boleh dibuat jika orang yang membuat kontrak tidak mempunyai kuasa untuk melaksanakan kontrak. Ulama fiqh bersepakat bahawa jual beli baru adalah mengikat jika ia bebas daripada segala jenis khiyar.

Jika jual beli masih memiliki hak khiyar, maka jual beli tersebut tidak mengikat dan masih dapat dibatalkan. Tujuan dari syarat dan ketentuan ini adalah untuk memastikan bahwa jual beli akan menguntungkan kedua belah pihak dan tidak ada yang dirugikan. Fuqaha Hanafiyah memisahkan pokok bahasan jual beli menjadi dua, yaitu: mabi'. barang yang dijual), yaitu sesuatu yang dapat diidentifikasi (dibedakan) dengan sejumlah kriteria tertentu, dan tsaman (harga), yaitu sesuatu yang tidak dapat diidentifikasi atau dibedakan dengan yang lain dengan kriteria tertentu. 54 Secara umum, mabi' adalah suatu hal yang pasti dengan se yang ditentukan.

Jika jual beli dilakukan dengan menukar barang, maka barang yang dijadikan nilai tukar itu bukanlah barang yang diharamkan oleh siyar seperti daging babi dan minuman beralkohol, karena kedua jenis tersebut tidak ada nilai di sisi' a'. 58.

Etika Bisnis Islam

  • Pengertian Etika Bisnis Islam

Menurut Muhammad Amin Summa, etika bisnis adalah ilmu yang membahas masalah komersial dari sudut pandang benar dan salah menurut standar moral sedangkan etika bisnis Islam adalah ilmu yang membahas masalah ekonomi, khususnya perdagangan dari sudut pandang ekonomi. benar dan salah dan salah atau sebaliknya menurut standar moral Islam 62. Berdasarkan pengertian tersebut, etika bisnis Islam adalah seperangkat kegiatan dalam suatu perusahaan yang dilakukan oleh seseorang yang perilakunya sesuai dengan hukum Islam. Prinsip umum etika bisnis Islam adalah bahwa karakter suatu perusahaan menentukan sukses tidaknya suatu perusahaan yang harus dimiliki oleh orang muslim atau para pebisnis muslim yang menginginkan kesuksesan bisnis.

Kebebasan merupakan bagian penting dari etika bisnis Islam, namun kebebasan ini tidak merugikan kepentingan kolektif. Adapun bentuk perdagangan yang dilakukan seseorang, selama tidak lepas dari penguasaan nilai-nilai tersebut, maka dibenarkan dalam Islam. Demikian pula, Islam mendukung perdagangan yang membawa keuntungan bagi kesejahteraan manusia dengan tetap didasarkan pada sejumlah prinsip yang ditetapkan.

Dasar perdagangan yang mengedepankan nilai kejujuran dengan memperhatikan takaran yang benar menunjukkan bahwa Islam mengatur dan menempatkan pelaku perdagangan dalam kerangka yang terhormat. Kegiatan bisnis yang menganut seperangkat prinsip dan nilai etika memiliki cakupan makna yang luas. Apakah perbuatan kedzaliman itu dilakukan dengan cara menipu, menipu, mencuri, membeli dengan harga murah atau menjual dengan paksa dan sebagainya 76 Terdapat beberapa indikator dan bukti bahwa banyak praktik perdagangan di masyarakat yang menyimpang dari nilai-nilai syariah, misalnya. .

Berdasarkan uraian di atas dapat dikemukakan bahwa penelitian deskriptif dalam penelitian ini adalah untuk menggambarkan fakta-fakta sebagaimana adanya mengenai perdagangan tas branded palsu di pasar Sekampung Lampung Timur secara sistematis, faktual dan akurat ditinjau dari segi syariat Islam. etika bisnis.

Sumber Data

Sumber data primer adalah sumber data yang memberikan data secara langsung kepada pengumpul data.7 Data tersebut harus dicari melalui informan atau berupa responden yaitu orang yang dijadikan objek penelitian atau orang yang kita gunakan sebagai sarana untuk memperoleh informasi atau data. . Sumber data primer berasal dari pedagang dan pembeli tas bermerek palsu di pasar Sekampung dengan total pedagang tas 35 orang, namun hanya 8 orang yang khusus menjual tas palsu. Penentuan pedagang sebagai informan didasarkan pada metode purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan khusus sehingga layak untuk dijadikan sampel.Kriteria pedagang tas yang menjual tas bermerek palsu adalah:

Sedangkan penentuan pembeli yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode inadvertent sampling yaitu metode penentuan sampel berdasarkan kebetulan, tanpa pertimbangan apapun. Dalam penelitian ini sampel yang digunakan peneliti adalah dari 8 orang pedagang, 5 penjual atau pedagang yang menjual tas bermerk palsu yaitu Ibu Maryani, Ibu Rohani, Ibu Endang, Bapak Andri dan Ibu Elvira. Bisa juga dikatakan bahwa data sekunder adalah bahan atau data yang melengkapi sumber data primer 12 Sumber data sekunder berupa buku atau dokumen dan untuk memperoleh data pustaka digunakan sumber pustaka yaitu Fandy Tjiptono dalam buku berjudul Management and Brand Strategy, Mardani dalam buku Fiqh Ekonomi Syariah, Jusmaliani dalam buku berjudul Bisnis Berbasis Syariah, Gatot Supramono berjudul: Menyelesaikan Sengketa Merek Menurut Hukum Indonesia, Ahmad Miru dalam buku berjudul Hukum Merek: Cara Mudah Mempelajari Hukum Merek.

Teknik Pengumpulan Data

Metode observasi adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian, data penelitian tersebut dapat diamati oleh peneliti. Dalam artian data dikumpulkan melalui pengamatan oleh peneliti dengan menggunakan panca indera 15 Metode ini merupakan metode pengamatan langsung atau tidak langsung terhadap objek penelitian. Pengumpulan data dengan cara mengamati langsung objek-objek tertentu yang menjadi fokus penelitian dan mencatat segala sesuatu yang berhubungan dengan perdagangan tas merek palsu di pasar Sekampung Lampung Timur.

Hal-hal yang akan diamati oleh peneliti dalam observasi langsung di Pasar Sekampung Lampung Timur adalah. Sehingga dapat diketahui faktor pendorong pedagang tas menjual tas bermerek palsu dan dapat diketahui perilaku pedagang tas sesuai etika bisnis Islam. Dokumentasi yaitu catatan tertulis tentang berbagai kegiatan atau kegiatan di masa lampau.16 Dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data berupa catatan tertulis yang memuat informasi dan penjelasan serta pemikiran tentang fenomena yang masih akurat dan sesuai dengan masalah penelitian. Data dicari dan dikumpulkan peneliti dari wawancara dengan pedagang tas dan pembeli, serta dokumentasi terkait sejarah Pasar Sekampung Lampung Timur.

Teknik Analisis Data

22Hasil wawancara dengan Ibu Maryani, Ibu Rohani, Ibu Elvira, pedagang tas di pasar Sekampung, pada tanggal 29 September 2017. 33Hasil wawancara dengan Bapak Andri dan Ibu Endang, pedagang tas di pasar Sekampung, pada tanggal 30 September 2017. Umar yang mengaku pernah membeli tas bermerek palsu dari pasar Sekampung mengatakan, manfaat tas tersebut bisa

Terkait harga jual beli tas dengan merek palsu atau tiruan di pasar Sekampung, pedagang menerapkan asas keadilan.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Pasar Sekampung Lampung Timur

Jual Beli Tas Merek Palsu di Pasar Sekampung Lampung Timur

Ibu Endang mengatakan tas yang dijual di Pasar Sekampung khusus dibuat untuk imitasi atau palsu. Ada juga pedagang yang mendapatkan tas bermerek palsu dari berjualan di Pasar Sekampung yaitu Ibu Neli yang berasal dari Pasar Jepara. Tas branded palsu rata-rata dijual di Pasar Sekampung dengan harga termurah hingga termahal berkisar Rp.

Setiap aktivitas manusia memiliki latar belakang untuk melakukan hal tersebut, seperti yang terjadi pada para pedagang tas bermerk palsu di Pasar Sekampung.

Tinjauan Etika Bisnis Islam Terhadap Jual Beli Barang Palsu

Dalam hal ini pedagang bertindak jujur ​​sesuai dengan prinsip etika bisnis Islam, dimana kondisi barang sudah diketahui oleh pembeli sehingga pembeli tidak merasa tertipu dengan barang tersebut. Dealer tidak menjual merek palsu atau imitasi dengan harga merek asli atau asli. Prinsip tanggung jawab dalam etika bisnis Islam merupakan tindakan yang memiliki resiko, dimana pedagang harus bertanggung jawab atas segala bentuk tindakan yang dilakukannya.

Pedagang di Pasar Sekampung tidak memiliki rasa tanggung jawab karena pedagang hanya tahu cara menjual dan tidak memikirkan dampak atau kerusakan pemilik merek terkait barang yang dijual. Jika dianggap legal, jual beli dianggap pelanggaran, artinya membantu jual beli barang palsu yang diproduksi oleh produsen palsu. Berdasarkan uraian di atas, para pedagang di pasar Sekampung belum sepenuhnya menerapkan etika bisnis syariah.

Berdasarkan evaluasi etika bisnis Islam terkait jual beli tas bermerk palsu di Pasar Sekampung, pedagang masih belum sepenuhnya menerapkan prinsip etika bisnis Islam. Pedagang di Pasar Sekampung tidak memalsukan merek, tetapi menjual tas yang sudah dicap palsu atau Kw oleh produsen. Dalam praktik jual beli tas, perilaku pedagang dalam menjalankan bisnis atau berdagang harus sesuai dengan prinsip etika bisnis Islam dalam segala situasi bisnis.

Hal ini karena berbisnis berdasarkan etika bisnis Islami tidak hanya mendatangkan keuntungan materi tetapi juga mendapat keberkahan atas penghidupan yang telah diperoleh.

PENUTUP

Kesimpulan

Faktor internal yang mendorong pedagang untuk berdagang tas merek palsu adalah terbatas pada modal usaha, selain itu pedagang memilih untuk menjual tas merek palsu tersebut antara lain jenis dan karakteristik barang yang mudah didapat, harga barang yang terjangkau dan lebih menguntungkan, sedangkan faktor eksternal karena banyaknya permintaan konsumen, adanya referensi kelompok atau orang lain yang dijadikan pedoman dan referensi, serta faktor sosial dan kebiasaan yang mempengaruhi perdagangan tas merek palsu atau palsu. Pilar dan syarat jual beli sesuai dengan ketentuan syariah dengan pihak yang bertransaksi yaitu penjual dan pembeli, barang bahkan akad dalam jual beli.

Saran

Referensi

Dokumen terkait

Dalam proses mediasi ini mediator diharuska bersifat netral dan tidak memihak.215 Dalam Kamus Hukum: Dictionary of Law Complete Edition, didefinsikan tentantang Mediasi yang kurang