• Tidak ada hasil yang ditemukan

belajar MATERI latsar jan2022

dina indriyanti

Academic year: 2023

Membagikan "belajar MATERI latsar jan2022"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

MATERI POKOK 1. KONSEP PELAYANAN PUBLIK

1. ASN sebagai profesi, salah satunya berlandaskan pada prinsip Nilai Dasar. Hal tersebut tertuang dalam:

a. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2014 b. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 c. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2015 d. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2015

2. Undang-Undang yang mengatur tentang Pelayanan Publik adalah:

a. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2009 b. Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 c. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 d. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2019 3. Sebutkan yang bukan merupakan fungsi ASN:

a. pelaksana kebijakan publik b. pelayan publik

c. pengawas kegiatan publik d. perekat dan pemersatu bangsa

4. Yang dimaksud dengan berorientasi pelayanan adalah a. Bertanggung jawab terhadap kepercayaan yang diberikan

b. Komitmen memberikan pelayanan prima demi kepuasan masyarakat c. Saling peduli dan menghargai perbedaan

d. Terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkan serta menghadapi perubahan 5. Secara sederhana, definisi pelayanan publik berdasarkan Agus Dwiyanto adalah

a. Semua jenis pelayanan untuk menyediakan barang/jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat yang memenuhi kriteria yaitu merupakan jenis barang atau jasab.

b. Pelayanan yang dirasakan melalui loket-loket pelayanan

c. Sumber daya air dan sumber daya mineral yang dikelola oleh Negara/pemerintah

d. Perintah pimpinan/atasan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat pada jam-jam pelayanan 6. Yang bukan merupakan unsur penting dalam pelayanan publik adalah

a. Penyelenggara b. Penerima layanan c. Tempat pelayanan d. Kepuasan pelanggan

7. Yang bukan prinsip pelayanan publik yang baik adalah a. Partisipatif dan transparan

b. Responsif dan tidak diskriminatif c. Kompleks namun murah

d. Aksesibel

(2)

8. “Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak boleh dibedakan antara satu warga negara dengan warga negara yang lain atas dasar perbedaan identitas warga negara, seperti status sosial, pandangan politik, agama, profesi, jenis kelamin atau orientasi seksual, difabel, dan sejenisnya” adalah prinsip dari …

a. Akuntabel b. Aksesibel c. Berkeadilan d. Tidak diskriminatif

9. “Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah sebagai penyelenggara pelayanan publik harus menyediakan akses bagi warga negara untuk mengetahui segala hal yang terkait dengan pelayanan publik yang diselenggarakan tersebut, seperti persyaratan, prosedur, biaya, dan sejenisnya” adalah prinsip dari …

a. Responsif b. Transparan

c. Efektif dan efisien d. Tidak diskriminatif

10. Nilai berorientasi pelayanan dijabarkan dalam ... panduan perilaku a. 3

b. 4 c. 5 d. 6

MATERI POKOK 2. BERORIENTASI PELAYANAN

1. Yang mana kah diantara panduan perilaku berikut yang merupakan kode etik dari nilai berorientasi pelayanan?

a. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah b. Membangun lingkungan kerja yang kondusif

c. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat d. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik

2. Yang mana kah diantara panduan perilaku berikut yang merupakan kode etik dari nilai berorientasi pelayanan?

a. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah b. Ramah, cekatan, solutif dan dapat diandalkan

c. Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, setia kepada NKRI serta pemerintahan yang sah

d. Membangun lingkungan kerja yang kondusif

(3)

3. Yang mana kah diantara panduan perilaku berikut yang merupakan kode etik dari nilai berorientasi pelayanan?

a. Menjaga nama baik sesama ASN, Pimpinan, Instansi, dan Negara b. Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas

c. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan d. Melakukan perbaikan tiada henti

4. Dalam memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat, kedudukan masyarakat dalam konteks tersebut adalah sebagai …

a. masyarakat sebagai wajib pajak

b. masyarakat sebagai pengawas kinerja pemerintah c. masyarakat sebagai elemen adanya negara d. masyarakat sebagai penerima layanan

5. Pengertian masyarakat dalam Undang-Undang Nomor 25/2009 tentang Pelayanan Publik adalah…

a. seluruh pihak, baik warga negara maupun penduduk sebagai orang-perseorangan, kelompok, maupun badan hukum yang berkedudukan sebagai penerima manfaat pelayanan publik, baik secara langsung maupun tidak langsung

b. warga negara Indonesia sebagai orang-perseorangan, kelompok, maupun badan hukum yang

berkedudukan sebagai penerima manfaat pelayanan publik, baik secara langsung maupun tidak langsung c. seluruh pihak, baik warga negara maupun penduduk sebagai orang-perseorangan, kelompok, maupun badan hukum yang berkedudukan sebagai penerima manfaat pelayanan publik secara langsung

d. warga negara Indonesia sebagai orang-perseorangan, kelompok, maupun badan hukum yang berkedudukan sebagai penerima manfaat pelayanan publik secara langsung

6. Beberapa perilaku pelayanan prima yang perlu dibudayakan dalam organisasi antara lain sebagai berikut, kecuali …

a. Menyapa dan memberi salam b. Ramah

c. Cepat dan terlihat sibuk d. Berpenampilan rapih

7. Karakteristik dalam memberikan pelayanan prima ditunjukkan dengan upaya perbaikan secara berkelanjutan melalui berbagai cara berikut ini, kecuali …

a. Pendidikan dan pelatihan

b. Standardisasi dan sertifikasi kompetensi pemberi layanan c. Pengembangan ide kreatif

d. Kolaborasi dan benchmark

8. Seorang ASN diharapkan dapat diandalkan untuk memberikan pelayanan prima yang dicontohkan dengan …

a. Melakukan pelayanan maksimal sesuai dengan tugas fungsinya

b. Melakukan pelayanan maksimal untuk kepuasan masyarakat meskipun dengan menyerobot tugas fungsi rekan yang lain

c. Melakukan pelayanan maksimal jika diminta oleh atasan/pimpinan d. Melakukan pelayanan terbaik jika akan dilakukan evaluasi eksternal 9. Memberikan layanan melebihi harapan customer ditunjukkan dengan ...

(4)

a. meningkatkan mutu layanan dan tidak boleh berhenti ketika kebutuhan customer sudah dapat terpenuhi

b. Selalu menanyakan dan melakukan survey kepuasan masyarakat

c. Mencari tahu ekspektasi customer di masa yang akan datang tentang layanan apa yang diharapkan d. Menunggu perintah atasan terkait terobosan baru

10. Tujuan utama dari Nilai Dasar ASN adalah …

a. Menjadi dasar pembentukan peraturan internal tentang kewajiban masuk kerja

b. Menjadi pedoman perilaku bagi para ASN dan menciptakan budaya kerja yang mendukung tercapainya kinerja terbaik

c. Menjadi pertimbangan pimpinan unit kerja dalam menentukan rekanan dalam proyek strategis d. Menjadi instrumen pengukuran kinerja ASN oleh masyarakat

AKUNTABLE

PANDUAN PERILAKU AKUNTABEL

1. Implikasi VUCA menuntut diantaranya penyesuaian proses bisnis, karakter dan tuntutan keahlian baru sesuai dengan tren keahlian 2025 dari World Economic Forum (B – S).

2. Adaptasi terhadap keahlian baru perlu dilakukan setiap waktu, sesuai kecenderungan kemampuan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dalam meningkatkan kinerja organisasi lebih lambat, dibandikan dengan tawaran perubahan teknologi itu sendiri (B – S).

3. Perilaku ASN untuk masing- masing aspek BerAkhlak sebagai berikut:

Berorientasi Pelayanan:

a. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat;

b. Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan;

c. Melakukan perbaikan tiada henti.

Akuntabel:

a. Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan berintegritas tinggi;

b. Menggunakan kelayakan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif, dan efesien

c. tidak menyalahgunakan jabatan Kompeten:

a. Meningkatkan kompetensi diri untuk mengjawab tantangan yang selalu berubah;

b. Membantu orang lain belajar;

c. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.

Harmonis:

a. Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya;

b. Suka mendorong orang lain;

c. Membangun lingkungan kerja yang kondusif.

Loyal:

a. Memegang teguh ideology Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia serta pemerintahan yang sah;

b. Menjaga nama baik sesame ASN, pimpinan, insgansi, dan negara;

b. Menjaga rahasia jabatan dan negara.

Adaptif:

a. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan;

b. Terus berinovasi dan mengembangakkan kreativitas;

c. Bertindak proaktif.

Kolaboratif:

a. Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi;

b. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan bersama nilai tambah;

c. Menggaerakkan pemanfaatan berbagai sumberdaya untuk tujuan Bersama

(5)

KOMPETEN

1. Konsepsi kompetensi adalah meliputi tiga aspek penting berkaitan dengan perilaku kompetensi meliputi aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan dalam pelaksanaan peranan jabatan (B – S).

2. Sesuai Peraturan Menteri PANRB Nomor 38 Tahun 2017 tentang Standar Kompetensi ASN, kompetensi meliputi: 1) Kompetensi Teknis adalah pengetahuan, keterampilan, dan

sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur dan dikembangkan yang spesifik berkaitan dengan bidang teknis jabatan; 2) Kompetensi Sosial Kultural adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur, dikembangkan untuk memimpin dan/atau

mengelola unit organisasi; dan 3) Kompetensi Manajerial adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur, dan dikembangkan terkait dengan

pengalaman berinteraksi dengan masyarakat majemuk dalam hal agama, suku dan budaya, perilaku, wawasan kebangsaan, etika, nilai-nilai, moral, emosi dan prinsip, yang harus dipenuhi oleh setiap pemegang Jabatan untuk memperoleh hasil kerja sesuai dengan peran, fungsi dan Jabatan (B – S).

3. Pendekatan pengembangan dapat dilakukan dengan digital dan non-klasikal, baik untuk kompetensi teknis, manajerial, dan social kultural (B – S). yg bener klasikal dan non klasikal 4. Salah satu kebijkan yang penting dengan berlakunya Undang Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN adanya hak pengembangan pegawai, sekurang-kurangnya 20 (dua puluh) Jam Pelajaran bagi PNS dan maksimal 24 (dua puluh empat) Jam Pelajaran bagi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) (B – S).

5. Dalam menentukan pendekatan pengembangan talenta ASN ditentukan dengan peta nine box pengembangan, dimana kebutuhan pengembangan pegawai, sesuai dengan pemetaan pegawai dalam nine box tersebut (B – S).

PERILAKU KOMPETEN

1. Sebutkan ciri-ciri yang berkaitan dengan ASN berkinerja yang berAkhlak dengan memberikan tanda silang (X) pada pernyataan Benar (B) atau Salah (S):

a. Setiap ASN sebagai profesional sesuai dengan pelayanan, kompetensi, dan berkinerja (B - S).

b. ASN terikat dengan etika profesi ASN sebagai pelayan publik (B - S).

c. Perilaku etika professional ASN secara operasional tunduk pada perilaku berAkhlak (B- S).

2. Berikut pernyataan di bawah ini menggambarkan perilaku kompeten ASN untuk

meningkatkan kompetensi diri yang relevan/tepat dengan memberikan tanda Benar (B) atau Salah (S):

a. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah adalah diperlukan diutamakan untuk jabatan strategis di lingkungan ASN (B - S).

b. Pendekatan pengembangan mandiri ini disebut dengan Heutagogi atau disebut juga sebagai teori “net-centric”, yang merupakan pengembangan berbasis pada sumber pembelajaran utama dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (B - S).

c. Perilaku ASN pembelajar yaitu melakukan konektivitas dalam basis online network (B - S).

d. Sumber pembelajaran bagi ASN antara lain dapat memanfaatkan sumber keahlian para pakar/konsultan, yang mungkin dimiliki unit kerja atau instansi tempat ASN bekerja (B - S).

e. Pengetahuan ASN dihasilkan jejaring informal (networks), yang mengatur diri sendiri dalam interaksi dengan pegawai dalam organisasi (B - S).

3. Perilaku kompeten ASN dalam membantu orang lain belajar yang tepat di bawah ini dengan memberikan tanda Benar (B) atau Salah (S):

a. Sosialisasi dan Percakapan di ruang istirahat atau di kafetaria kantor sering kali tidak menjadi ajang transfer pengetahuan, tetapi lebih sebagai obrolan santai kurang bermakna pengetahuan (B - S).

b. Perilaku berbagi pengetahuan bagi ASN pembelajar yaitu aktif dalam forum terbuka (Knowledge Fairs and Open Forums), dimana setiap ASN wajib melanjutkan kepada pendidikan lebih tinggi (B - S).

c. Mengambil pengetahuan yang terkandung dalam dokumen kerja seperti memo, laporan, presentasi, artikel, dan sebagainya dan memasukkannya ke dalam repositori di mana ia dapat dengan mudah disimpan dan diambil (Knowledge Repositories merupakan bagian perilaku kompeten yang diperlukan (B - S).

d. Aktif untuk akses dan transfer Pengetahuan (Knowledge Access and Transfer), dalam bentuk pengembangan jejaring ahli (expert network), pendokumentasian

(6)

pengalamannya/pengetahuannya, dan mencatat pengetahuan bersumber dari refleksi pengalaman (lessons learned) adalah bagian ciri dari perilaku kompeten ASN (B - S).

4. Upaya melakukan kerja terbaik sebagai bagian perilaku kompeten ASN yang sesuai di bawah ini dengan memberikan pernyataan Benar (B) atau Salah (S):

a. Sejalan dengan kecenderungan setiap organisasi, baik instansi pemerintah maupun swasta, bersifat dinamis, hidup dan berkembang melalui adaptasi terhadap perubahan lingkungan dan melakukan karya terbaik bagi pekerjaannya (B - S).

b. Berkarya terbaik dalam pekerjaan selayaknya tidak dilepaskan dengan apa yang menjadi terpenting dalam nilai hidup seseorang (B - S).

HARMONIS

Perilaku ASN

Penerapan sikap perbertika ilaku yang menunjukkan ciri-ciri sikap harmonis. Tidak hanya saja berlaku untuk sesama ASN (lingkup kerja) namun juga berlaku bagi stakeholders eksternal.

Sikap perilaku ini bisa ditunjukkan dengan:

a. Toleransi b. Empati

c. Keterbukaan terhadap perbedaan.

Perubahan mindset ini merupakan reformasi birokrasi mencakup tiga aspek penting yakni:

a. Pertama, berubah dari penguasa menjadi pelayan;

b. Kedua, merubah dari ’wewenang’ menjadi ’peranan’;

c. Ketiga, menyadari bahwa jabatan publik adalah amanah,

. Latihan dan Tugas

1. Sebutkan dan Jelaskan keanekaragaman sukus bangsa dan budaya dari tempat anda berasal dan berikan contohnya?

2. Jelaskan potensi dan tantangan keanekaragaman dilingkungan anda bekerja?

3. Jelaskan sikap dan perilaku ASN dalam lingkungan yang penuh dengan keberagaman?

Latihan dan Tugas

1. Jelaskan keberadaan dan pemberlakuan kode etik dilingkungan tempat anda bekerja?

2. Sebutkan etika ASN yang mendukung terwujudnya suasana harmonis?

3. Berikan contoh kejadian yang menunjukkan nilai etika dan pelanggaran etika dilingkungan anda bekerja. Apa upaya yang dapat anda lakukan untuk mengantisipasi kemungkinan pelanggaran etika tersebut.

4. Jelaskan pengertian kondisi harmonis dan manfaatnya dalam bekerja melayani masyarakat?

5. Apakah suasana harmonis telah anda rasakan dilingkungan anda bekerja saat ini? Jelaskan jawaban anda ? Apa upaya anda dalam turut mewujudkam suasana harmonis dilingkungan anda bekerja?

(7)

LOYAL

1. Secara etimologis, istilah “loyal” diadaptasi dari bahasa Prancis yaitu “Loial” yang artinya:

a. Mutu dari sikap patuh b. Mutu dari sikap taat c. Mutu dari sikap setia d. Mutu dari sikap hormat

2. Loyalitas seseorang terhadap organisasinya akan timbul melalui : a. Paksaan

b. Kesadaran sendiri c. Pelatihan

d. Doktrinasi

3. Loyalitas merupakan kualitas kesetiaan atau kepatuhan seseorang kepada orang lain atau sesuatu (misalnya organisasi) yang ditunjukkan melalui:

a. Ide dan pemikiran b. Sikap dan tindakan c. Ketaatan dan pemikiran d. Integritas dan idealisme

4. Terdapat beberapa aspek yang dapat digunakan oleh organisasi untuk mengukur loyalitas pegawai diantaranya:

a. Tanggung Jawab pada Pimpinan b. Kemauan untuk Bekerja Sama c. Rasa Percaya Diri

d. Hubungan Antar Organiasi

5. Ketika seorang pegawai memiliki sikap sesuai dengan pengertian loyalitas, maka secara otomatis ia akan merasa memiliki tanggung jawab yang besar terhadap organisasinya, yang ditunjukannya dengan cara:

a. Berhati-hati dan lambat dalam mengerjakan tugas-tugasnya b. Mengerjakan banyak tugas dalam waktu yang bersamaan

c. Berani untuk mengembangkan berbagai inovasi demi kepentingan organisasi d. Loyal terhadap pimpinan

6. Sesungguhnya seorang pegawai yang loyal dapat dilihat dari seberapa besar dia menunjukkan integritas mereka saat bekerja. Integritas yang sesungguhnya adalah:

a. Melakukan hal yang masif, dengan mengetahui bahwa orang lain tidak mengetahuinya apakah Anda melakukannya atau tidak.

b. Melakukan hal yang cerdas, dengan mengetahui bahwa orang lain tidak mengetahuinya apakah Anda melakukannya atau tidak.

c. Melakukan hal yang benar, dengan mengetahui bahwa orang lain tidak mengetahuinya apakah Anda melakukannya atau tidak.

d. Melakukan hal yang inovatif, dengan mengetahui bahwa orang lain tidak mengetahuinya apakah Anda melakukannya atau tidak.

(8)

7. Bagi seorang Pegawai Negeri Sipil, kata loyal dapat dimaknai sebagai kesetiaan terhadap:

a. Pimpinan b. Pekerjaan c. Profesi d. NKRI

8. Loyal, merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam Core Values ASN yang dimaknai bahwa setiap ASN harus:

a. Berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara b. Setia dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara

c. Berintegritas dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara d. Berakuntabilitas dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara

9. Salah satu tindakan yang merupakan perwujudan dari panduan perilaku “Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan instansi dan negara” adalah:

a. Tidak melaporkan pimpinan yang melakukan pelanggaran

b. Memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan kebudayaan bangsa c. Memahami dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila

d. Tidak menyebarluaskan informasi penting instansi secara sembarangan

10. Secara umum, sikap loyal seorang pegawai terhadap organisasinya dapat dibangun dengan cara:

a. Membangun rasa kecintaaan dan memiliki serta meningkatkan ketakwaan b. Meningkatkan kesejahteraan dan memenuhi kebutuhan rohani

c. Memberikan kesempatan peningkatan karir dan evalusi komprehensif d. Melakukan evaluasi berkala dan meningkatkan kiner

1. ASN sebagai profesi, salah satunya berlandaskan pada prinsip a. PP Nomor 11 Tahun 2017 Pasal 4

b. PP Nomor 11 Tahun 2017 Pasal 5 c. UU Nomor 5 Tahun 2014 Pasal 4 d. UU Nomor 5 Tahun 2014 Pasal 5

2. Loyalitas seorang ASN dapat diwujudkan dengan cara melaksanakan dengan sebaik-baiknya Kode Etik dan Kode Perilaku ASN. Kode Etik dan Kode Perilaku tersebut dirumuskan dengan tujuan untuk:

a. Meningkatkan produktivitas kerja ASN b. Menjaga martabat dan kehormatan ASN c. Menjaga wibawa pemerintah

d. Meningkatkan kualitas pelayanan public

3. Yang tidak termasuk panduan perilaku Loyal dalam Core ValuesASN adalah:

a. Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, setia kepada NKRI serta pemerintahan yang sah

b. Melindungi segenap tumpah darah Indonesia dengan integritas dan semangat juang yang tinggi c. Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan instansi dan negara

d. Menjaga rahasia jabatan dan negara

(9)

4. Kode etik dan kode perilaku ASN yang terkait dengan Panduan Perilaku Loyal “Memegang Teguh ideologi Pancasila, UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Setiakepada NKRI serta Pemerintahan yang Sah” adalah:

a. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta pemerintahan yang sah

b. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang Berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika pemerintahan

c. Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang berwenang;

d. Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan

5. Panduan Perilaku Loyal “Menjaga Nama Baik Sesama ASN, Pimpinan Instansi dan Negara” yang terkait dengan Kewajiban ASN adalah:

a. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun

b. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN

c. Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan dan tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun di luar kedinasan

d. Melaksanakan ketentuan peraturan perundangundangan mengenai disiplin Pegawai ASN

6. Panduan Perilaku Loyal “Menjaga Rahasia Jabatan dan Negara” yang terkait dengan Kewajiban ASN adalah:

a. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara

b. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan

c. Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

d. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur

7. Sifat dan sikap loyal warga negara termasuk PNS terhadap bangsa dan negaranya dapat diwujudkan dengan mengimplementasikan Nilai-Nilai Dasar Bela Negara dalam kehidupan sehari-harinya. Pasal 27 Ayat (3) UUD NRI Tahun 1945 menyebutkan bahwa:

a. Setiap ASN berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.

b. Setiap penduduk Indonesia berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.

c. Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.

d. Setiap Aparatur Pemerintah Sipil dan Militer berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.

8. Berdasarkan UU No 23 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumberdaya Nasional untuk Pertahanan Negara, yang tidak termasuk Nilai-Nilai Dasar Bela Negara adalah:

a. Cinta Bangsa Indonesia

b. Sadar Berbangsa dan Bernegara

c. Setia pada Pancasila sebagai Ideologi Negara d. Kemampuan Awal Bela Negara

9. Nilai Setia pada Pancasila sebagai Ideologi Negara, dapat diaktualisasikan dengan sikap dan perilaku sebagai berikut:

a. Mentaati, melaksanakan dan tidak melanggar semua peraturan perundang-undangan yang berlaku di Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia serta menjadi pelopor dalam penegakan

peraturan/perundangan di tengah-tengah masyarakat

(10)

b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta pemerintahan yang sah

c. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur

d. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun

10. Nilai Rela Berkorban untuk Bangsa dan Negara, dapat diaktualisasikan dengan sikap dan perilaku sebagai berikut:

a. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak

b. Berpikir, bersikap dan berbuat yang sesuai peran, tugas dan fungsi ASN

c. Bersedia secara sadar untuk membela bangsa dan negara dari berbagai macam ancaman d. Mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia

1. Setiap calon PNS pada saat diangkat menjadi PNS wajib mengucapkan sumpah/janji. Dimana dalam bunyi sumpah/janji tersebut mencerminkan bagaimana Core Value Loyal semestinya dipahami dan diimplementasikan oleh setiap PNS. Ketentuan mengenai sumpah/janji tersebut diatur dalam UU ASN pasal:

a. 63 b. 64 c. 65 d. 66

2. Dalam sumpah/janjinya PNS berkomitmen untuk:

a. Melaksanakan fungsi ASN dengan baik

b. Menjunjung tinggi kehormatan negara, pemerintah, dan martabat pegawai negeri sipil, serta akan senantiasa mengutamakan kepentingan negara dari pada kepentingan saya sendiri, seseorang atau golongan

c. Menjadi PNS yang profesional dan berkompeten d. Taat kepada Tuhan Yang Maha Esa

3. ASN adalah aparat pelaksana (eksekutor) yang melaksanakan segala peraturan perundang-undangan yang menjadi landasan kebijakan publik di berbagai bidang dan sektor pemerintahan, oleh karena itu ASN harus memiliki:

a. Nilai-nilai kepublikan b. Nilai-nilai kelayakan c. Nilai-nilai kesopanan d. Nilai-nilai loyal

4. Sebagai wujud loyalitasnya, seorang ASN ketika melaksanakan berbagai kebijakan publik hendaknya senantiasa:

a. Mengutamakan kepentingan publik dan masyarakat terbatas

b. Mengutamakan pelayanan yang berorientasi pada kepentingan publik

c. Berintegritas tinggi dalam menjalankan tugasnya sesuai dengan perintah atasan d. Mengutamakan mutu pelayanan

(11)

5. Berikut ini adalah prinsip-prinsip pelayanan publik yang harus dipahami dan dipraktikkan oleh setiap Aparatur Sipil Negara yang berada di garis depan dalam memberikan pelayanan publik bagi masyarakat:

a. Partisipatif; Transparan; Tidak diskriminatif; serta Mudah dan murah.

b. Efektif dan efisien; Aksesibel, Akuntabel dan Ramah.

c. Responsif; Berkeadilan; Tepat waktu dan Sabar d. Tidak diskriminatif; Akuntabel; Jujur dan Berkeadilan.

6. Berikut adalah beberapa contoh persoalan pelayanan publik yang masih kerap terjadi di Indonesia:

a. Pemberi layanan yang humanis dan diskriminatif

b. Tidak ada kepastian jumlah dan waktu penyelesaian layanan

c. Prosedur yang sulit dipenuhi dan harus melalui tahapan yang berbelit-belit d. Tidak responsif terhadap ketersediaan sumberdaya

7. Pegawai ASN harus menerapkan budaya pelayanan, dan menjadikan prinsip melayani sebagai suatu kebanggaan. Munculnya rasa kebanggaan dalam memberikan pelayanan akan menjadi modal dalam melaksanakan pekerjaan. Pernyataan tersebut merupakan salah satu dari beberapa karakteristik dari:

a. Budaya birokrasi yang berkualitas b. Budaya birokrasi yang akuntabel c. Budaya birokrasi yang melayani d. Budaya birokrasi yang mengayomi

8. Agar seorang ASN dapat menjalankan fungsinya sebagai perekat dan pemersatu bangsa sebagai wujud loyalitasnya terhadap bangsa dan negara, maka dia harus mampu untuk:

a. Bersikap netral dan adil sesuai kebutuhan

b. Mengayomi kepentingan kelompok-kelompok mayoritas c. Menjadi figur dan teladan di dalam keluarga

d. Menjadi bagian dari problem solver (pemberi solusi) bukan bagian dari sumber masalah (trouble maker

9. Nilai Kehutanan dalam Pancasila dapat dimaknai sebagai berikut:

a. Bahwa nilai-nilai Ketuhanan juga dapat diimplementasikan dengan cara mengembangkan etika moral di masyarakat

b. Bahwa nilai-nilai Ketuhanan melengkapi nilai-nilai lain yang dibutuhkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara seperti persatuan, kemanusiaan, permusyawaratan, dan keadilan sosial

c. Bahwa kekuasaan (jabatan) itu tidak hanya amanat manusia tapi juga amanat Tuhan. Maka, kekuasaan (jabatan) harus diemban dengan penuh tanggung jawab dan sungguh-sungguh

d. Bahwa nilai-nilai Ketuhanan diharapkan bisa memperkuat pembentukan karakter dan kepribadian, melahirkan etos kerja yang seadanya, dan memiliki kepercayaan diri untuk mengembangkan potensi diri sebagai ASN

10. Loyalitas seorang ASN dapat tercermin dari kemampuannya mengamalkan nilai-nilai yang terkandung pada sila ke-3 Pancasila dengan cara:

a. Menghargai, mentoleransi dan menseragamkan keberagaman b. Memberikan pelayanan yang partisipatif, diskriminatif dan prima

c. Membangun rasa kebangsaan dengan membangkitkan sentimen nasionalisme d. Menumbuhkkembangkan semangat gotong royong di kalangan tertentu

(12)

ADAPTIF

Penerapan budaya adaptif dalam organisasi pemerintahan akan membawa konsekuensi adanya perubahan dalam cara pandang, cara berpikir, mentalitas dan tradisi pelayanan publik yang lebih mampu mengimbangi perubahan atau tuntutan jaman. Jeff Boss dalam Forbes :

1. Eksperimen orang yang beradaptasi . Yang dimaksud bahwa untuk beradaptasi, kita harus terbuka terhadap perubahan, dan harus memiliki kemauan dalam hal toleransi emosional, ketabahan mental, dan bimbingan spiritual

2. Melihat peluang di mana orang lain melihat kegagalan 3. Memiliki sumberdaya

4. Selalu berpikir ke depan 5. Tidak mudah mengeluh

6. Orang yang mudah beradaptasi tidak menyalahkan.

7. Tidak mencari popularitas 8. Memiliki rasa ingin tahu 9. Beradaptasi.

10. Memperhatikan sistem 11.

Membuka pikiran.

12.

Memahami apa yang sedang diperjuangkan.

Penerapan budaya adaptif dalam organisasi memerlukan beberapa hal, seperti di antaranya tujuan organisasi, tingkat kepercayaan, perilaku tanggung jawab, unsur kepemimpinan

dan lainnya.

PANDUAN PERILAKU ADAPTIF : 1. Hadapi Volatility dengan Vision

2. Hadapi Uncertainty dengan Understanding 3. Hadapi Complexity dengan Clarity

4. Hadapi Ambiguity dengan Agility

Konsep dan strategi untuk membangun sebuah organisasi yang adaptif, : 1. landscape

2. learning

3. leadership

(13)

KOLABORATIF

WoG dipandang menunjukkan atau menjelaskan bagaimana instansi pelayanan publik bekerja lintas batas atau lintas sektor guna mencapai tujuan Bersama dan sebagai respon terpadu pemerintah terhadap isu-isu tertentu.

Untuk kasus Australia berfokus pada tiga hal yaitu pengembangan kebijakan, manajemen program dan pemberian layanan. WoG menekankan adanya penyatuan keseluruhan (whole) elemen pemerintahan

Panduan Perilaku Kolaboratif :

Pérez López et al (2004 Esteve et al (2013 Ansen dan gash (2012 menganggap perubahan sebagai

sesuatu yang alami dan perlu terjadi

(1) Kerjasama Informal; Trust building

menganggap individu (staf)

sebagai aset (2) Perjanjian Bantuan Bersama; Face tof face Dialogue memberikan perhatian yang adil

bagi staf yang mau

mencoba dan mengambil risiko

(3) Memberikan Pelatihan; Komitmen terhadap proses

Setiap kontribusi dan pendapat

sangat dihargai (4) Menerima Pelatihan; Pemahaman bersama

Masalah dalam organisasi dibahas transparan untuk menghindari konflik

(5) Perencanaan Bersama;

(6) Menyediakan Peralatan; Menetapkan outcome antara.

Kolaborasi dan kerja tim (7) Menerima Peralatan;

Secara keseluruhan, setiap divisi memiliki kesadaran terhadap kualitas layanan yang diberikan

(8) Memberikan Bantuan Teknis;

(9) Menerima Bantuan Teknis;

(10) Memberikan Pengelolaan Hibah; dan

(11) Menerima Pengelolaan Hibah

Brenda (2016) dalam penelitiannya menggunakan indikator “work closely with each other”

untuk menggambarkan perilaku kolaboratif.

Referensi

Dokumen terkait

Kompetensi menurut Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 38 Tahun 2017 (peraturan menteri, 2017) dibedakan dalam tiga kategori, kompetensi yang

Standar Kompetensi Lulusan berbasis KKNI adalah kemampuan minimum yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan yang meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja

Standar Kompetensi Lulusan berbasis KKNI adalah kemampuan minimum yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan yang meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja

bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 13 ayat (1) Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 38 Tahun 2017 tentang Standar

bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 7 ayat (1) Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 38 Tahun 2017 tentang Standar Kompetensi

Standar Kompetensi Lulusan berbasis KKNI adalah kemampuan minimum yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan yang meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja

dimiliki sekolah untuk mendukung proses pencapaian kompetensi lulusan (baik sikap, pengetahuan, maupun keterampilan) sesuai dengan standar kompetensi yang berlaku. 5) PKL

Utamanya materi pembelajaran adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dikuasai peserta didik dalam rangka memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan Materi