• Tidak ada hasil yang ditemukan

Belajar tentang Tipografi Vernakular

N/A
N/A
dewi

Academic year: 2023

Membagikan "Belajar tentang Tipografi Vernakular"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Tipografi Vernakular

NAMA : KHONSA ADILA HUKMA KHANIFA NIM : 2290241075

MATA KULIAH : TIPOGRAFI

Analisis Tipografi Vernakular pada Jajanan Cimol PP Pedagang Kaki Lima

Pada tipografi vernakular yang pada umumnya menggambarkan ciri khas kebudayaan lokal, menurut saya bentuk huruf yang dipasang di gerobak pedagang Cimol PP khususnya bentuk ornamen dapat merepresentasikan suatu objek tertentu seperti ukiran Sunda. Ornamen yang terdapat pada karakter huruf, dimiliki oleh semua karakter huruf dan memiliki bentuk maupun ukuran yang hampir sama. Selain itu pada gerobak Cimol PP tidak adanya artwork atau ilustrasi yang terlihat untuk menggambarkan apa yang dijualnya. Namun keseimbangan tata letak (balance) pada tulisan yang sudah cukup baik sehingga memudahkan calon pembeli dalam membaca dan memahami.

(2)

Analisis Berdasarkan Prinsip Tipografi

Berdasarkan prinsip pokok tipografi yang terdiri dari legibility, readability , visibility, dan clarity. Legibility merupakan kemudahan mengenali huruf dan membedakan masing-masing huruf atau karakter. Readability merupakan tingkat keterbacaan suatu teks, yang dipengaruhi oleh kombinasi huruf dan jaraknya. Visibility berhubungan dengan jarak pandang antara pembaca dengan objek. Clarity merupakan kemampuan huruf-huruf dalam karya desain dapat dibaca dan dimengerti dengan jelas.

1. Legibility

Tipografi yang terdapat pada gerobak pedagang Cimol PP dapat terbaca dengan mudah dikarenakan memiliki type weight yang tebal dan jenis huruf yang berat. Karakteristik huruf ornamen yang berkait juga sangat cocok digunakan untuk display. Selain itu efek stroke atau garis luar berwarna putih yang digunakan pada setiap hurufnya membuat tulisan pada gerobak cimol ini sangat kontras dan memberikan kesan hurufnya timbul ke luar. Menurut saya kekurangannya terdapat pada ketidak konsistensinya pada huruf C dengan huruf lainnya dengan ujung kait persegi yang tidak meruncing .

2. Readability

Menurut saya tingkat readabilitynya sangat rendah, di karenakan kerapatan antar huruf/ kerning yang begitu rapat sehingga menyebabkan kata tersebut sulit untuk dibaca. Namun walaupun begitu dikarenakan tulisan menggunakan huruf kapital dan jelas serta berada di rata tengah, cukup mempermudah pembacaannya.

3. Visibility

Visibility pada gerobak ini menurut saya cukup baik walaupun memiliki ukuran yang tidak terlalu besar, untuk jarak 2-7 meter masih dapat terlihat, hal ini dipengaruhi dari stroke dan typewight yang tebal. Namun jika lebih dari 7 meter kemungkinan sulit untuk terbaca dengan jelas dikarenakan keterbatasan jarak antar hurufnya serta warna merah yang hampir terlihat sama dengan warna gerobak (orange).

4. Clarity

Clarity pada tipografi ini cukup baik karena dapat dimengerti dan juga teks ini merepresentasikan produk jajanan yang sedang dijual yaitu cimol. Walaupun jika dilihat dari teks , efek stroke, tidak merepresntasikan cimol, tidak membuat pembeli bingung dengan jenis jajanan yang di tawarkan.

Namun kelemahannya tidak terlihatnya produk yang di jual seperti pedagang cimol yang lainnya.

Kait meruncing ornamen pada huruf Kait persegi

Referensi

Dokumen terkait

Faktor penentu keberhasilan usaha jajanan asing kaki lima di Kota Serang adalah harga ≤ Rp20,000, nama usaha dalam bahasa asing dan modal ≤ Rp50,000,000,

Pelaksanaan kegiatan makan/minum ditempat umum untuk restoran, rumah makan, café, warung makan/warteg, warung kopi, pedagang kaki lima, lapak jajanan, warung

Pada penelitian sebelumnya mengenai tartrazin pada jajanan minuman ringan tidak berlabel yang dijual pedagang kaki lima dengan metode spektrofotometri UV-Vis bahwa

Makanan jajanan yang dijual oleh pedagang kaki lima ( street food) khusus di Desa Pecuk banyak dijajakan oleh penjaja keliling dengan menggunakan sepeda ontel, sepeda motor

NIM KELAS NAMA KODE

1) warung makan/warteg, pedagang kaki lima, lapak jajanan dan sejenisnya diizinkan buka dengan protokol kesehatan ketat sampai dengan pukul 20.00 WIB dengan

Hasil penelitian menujukkaa bahwa kinerja dari Satpol-PP dalam menertibkan pedagang kaki lima (pkl) masih belum efektif , hal ini terbukti dengan semakin banyaknya jumlah

yang tepat untuk menangani masalah Pedagang Kaki Lima atau yang lebih kita kenal dengan.