• Tidak ada hasil yang ditemukan

bengkuang dan produk olahannya - Spada UNS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "bengkuang dan produk olahannya - Spada UNS"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

BISNIS KIMIA DAN PENDIDIKAN KIMIA

BENGKUANG DAN PRODUK OLAHANNYA

Disusun oleh :

Cantika Bella N. (K3317017) Fitri Nufikasari (K3317031) Tsania Rahma (K3317071)

Diampu oleh :

Dr. Sri Retno Dwi Ariani, M.Si Dr. Susilaningsih, M.Bus

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

2020

(2)

DAFTAR ISI

Halaman Sampul……….…i

Daftar Isi………....ii

A. Rencana Bisnis Menjadi Produk Yang Bernilai Ekonomi Tinggi...1

Pohon Ide……….…….1

B. Teori Bahan Baku……….2

a) Sejarah, Daerah Asal dan Penyebaran………...2

b) Taksonomi dan Morfologi………..2

c) Syarat Tumbuh………...4

d) Jenis Dan Varietas………..5

e) Kandungan Gizi………..5

f) Khasiat/ Manfaat………...……….6

g) Budidaya……….7

h) Panen dan Pasca Panen………...………...9

C. Proses Produksi………..11

D. Pengemasan………...32

a) Pengemasan………..32

b) Pengemasan Keripik Bengkoang……….34

E. Penyimpanan………..34

a) Pengertian Penyimpanan………..34

b) Penyimpanan Snack Keripik Bengkoang……….…35

F. Sketsa Produk……….…36

Daftar Pustaka………..…38

(3)

BENGKUANG DAN PRODUK OLAHANNYA

A. RENCANA BISNIS MENJADI PRODUK YANG BERNILAI EKONOMI TINGGI

1 MASKER

WAJAH

BOLU KUKUS

BENGKOANG ASINAN

BENGKOANG

SUSUJAHE BENGKOANG

DODOL BENGKOANG

KERIPIK BENGKOANG SABUN

LOTION

YOGURT BENGKOANG

ANEKA OALAHAN

BENGKOANG

LUMPIA ISI

BENGKOANG

MANISAN BENGKOANG

STIK BENGKOANG

ES KRIM BENGKOANG

PUDDING BENGKOANG PIE

BENGKOANG

(4)

B. TEORI BAHAN BAKU

a) Sejarah, Daerah Asal dan Penyebaran

Bengkuang atau bengkuang atau orang Jawa menyebutnya besusu merupakan tanaman yang masuk ke dalam suku polong-polongan atau Fabaceae. Bengkuang (Pachyrhizus erosus L.) adalah tanaman polong yang berasal dari Amerika tropis dan berpotensi untuk dikembangkan sebagai tanaman pangan sumber karbohidrat sekaligus protein nabati.

Pada mulanya bengkuang berasal dari daerah Amerika Tengah dan Selatan tepatnya di Mexico. Suku Aztec saat itu menggunakan biji tanaman bengkuang sebagai bahan obat-obatan. Kemudian pada abad ke-17, Spanyol menyebarkan tanaman ini ke daerah Filipina sampai akhirnya menyebar ke seluruh Asia dan Pasifik. Tanaman ini masuk ke Indonesia dari Manila melalui Ambon, dan sejak saat itulah bengkuang dibudidayakan diseluruh negeri.

b) Taksonomi dan Morfologi

Bengkuang memiliki kulit berwarna coklat muda dan daging buah yang warnanya mendekati putih tumbuh baik di daerah tropis, dan juga akan tumbuh di daerah tanah yang tidak berawa. Tanaman ini dapat merambat di atas tanah atau dapat merambat ke atas ajir. Tingginya mencapai 2 sampai 6 meter dan diameter akar tunggang sekitar 5-30 cm, serta memiliki batang berbulu. Bengkuang berdaun majemuk, dengan 3 anak daun dan bertulang daun menyirip. Tanaman ini juga menghasilkan bunga dengan kelopak berwarna biru atau putih serta buah legum yang berbulu ketika muda. Tanaman ini juga menghasilkan bunga dengan kelopak berwarna biru atau putih serta buah legum yang berbulu ketika muda (Sorensen 1996).

Ubi bengkuang P. erosus terdiri dari 80 % – 90 % air sehingga lebih sering di konsumsi segar. Ubi bengkuang juga digunakan dalam industri kosmetik, misalnya untuk tonik wajah, masker, bedak, dan pelembab (Sørensen, 1996; Rehm and Espig, 1991; Mélo et al.,1994). Biji dan daun dewasa bengkuang mengandung bahan insektisida yang disebut rotenone (C23H22O6) yang dapat digunakan sebagai bahan insektisida alami dan racun ikan. (Sorensen 1996).

Klasifikasi tanaman bengkuang menurut Van Stenis, (2005) adalah sebagai berikut:

Kingdom : Plantae

(5)

Divisio : Spermatophyta Sub Divisio : Angiospermae Kelas : Dicotyledoneae Ordo : Fabales

Family : Fabaceae (polong-polongan)

Genus : Pachyrhizus Spesies : Pachyrhizus erosus L.

Morfologi tanaman bengkuang

Morfologi dapat dilihat berdasarkan ciri – ciri tanaman adalah sebagai berikut : 1) Akar

Akar tanaman termasuk perakan serabut tungggal dan berumbi, berwarna keputihan hingga kecoklatan, dengan kedalaman mencapai 10-20 cm bahkan lebih. Perakaran ini bermanfaat untuk menyimpan cadangan makanan dan membantu menyerap unsur air dari dalam tanah.

2) Batang

3

(6)

Batang tanaman bengkuang pendek sekitar 1-2 m , batang menjalar, dan membelit, memiliki ruas – ruas halus, dan mengarah kebawah. Batang tanaman ini pada umumnya berwarna kehijauan hingga kecoklatan, dan memiliki tunas baru disekitarnya.

3) Daun

Daun tanaman ini majemuk yang menyirip dengan anakan 3 daun, bertangkai mencapai 8-16 cm, anakan daun berbentuk bulat melebar, pangkal daun runcing dan bergerigi besar serta berambut kedua sisi membelah dari sisinya, anak daun pangkal ujung membesar dan juga membelah hampir menyerupai ketupat.

4) Bunga

Bunga tanaman ini tersusun dalam tandan yang tumbuh pada ketiak daun, bunga ini memiliki panjang 60 cm, berambut coklat, dan berbentuk hampir menyerupai lonceng. Selain itu, bunga memiliki mahkota berwarna kebiruan hingga keungguan, gundul, dengan panjang 2 – 3 cm, tangkai sari pipih, dan pangkal bagian ujung menggulung.

5) Biji

Biji tanaman termasuk polong, berbentuk garis, pipih, dengan panjang 8-13 cm, berambut, berbeiji 4-9 butir dan biji ini berwarna kecoklatan disertai dengan serat halus.

c) Syarat Tumbuh

Tanaman bengkuang tumbuh dengan baik di daerah panas pada lingkungan yang lembab serta sinar matahari penuh. Tanaman ini biasanya diperbanyak dengan biji. Perbanyakan dengan biji membantu mencegah akar yang berbonggol dari pertumbuhan jamur. Bengkuang tumbuh optimum pada pH 4,8 – 7,3. Benih bengkuang ditanam 2,5 cm dari permukaan tanah dengan jarak tanam 15-30 cm.

Perkecambahan terjadi dalam waktu 6-12 hst (hari setelah tanam).

Bengkuang merupakan tanaman tahunan yang dapat mencapai panjang 4- 5m, sedangkan akarnya dapat mencapai 2 m. Batangnya menjalar dan membelit, dengan rambut-rambut halus yang mengarah ke bawah. Daun majemuk menyirip beranak daun 3, bertangkai 8,5-16 cm, anak daun bundar telur melebar, dengan ujung runcing dan bergigi besar, berambut di kedua belah sisinya; anak daun ujung paling besar, bentuk belah ketupat, 7-21 × 6-20 cm.

(7)

Pemanenan bengkuang tergantung pada kondisi pertumbuhannya, akan membutuhkan waktu antara 4-8 bualan untuk menghasilkan ukuran umbi yang diinginkan pasar. Umbi yang baik memiliki diameter sekitar 5-15 cm dengan berat umbi 0,5-2 kg. Umbi bengkuang yang besar cenderung berserat dan bertepung. Umbi bengkuang dipanen dengan penggalian tangan atau mencangkul. Panen umbi bengkuang harus dilakukan dengan hati-hati karena kulit umbi tipis dan mudah rusak.

Umbi bengkuang yang dipanen secara bertahap akan kehilangan rasa manisnya seteleh dipanen, sehingga disarankan umbi segera dikonsumsi 10 setelah dipanen.

Umbi dapat bertahan selama 1 bulan jika tidak terjadi kerusakan saat panen berlangsung.

Walaupun umbinya dapat dimakan, bagian bengkuang yang lain seperti biji sangat beracun karena mengandung rotenon, sama seperti tuba. Racun ini sering dipakai untuk membunuh serangga atau menangkap ikan, terutama yang diambil dari biji-bijinya. Biji bengkuang yang telah masak kaya akan lipid yaitu ± 30% namun tidak dapat dimakan karena memiliki isoflavonoid yang tinggi yaitu rotenone, isoflavanon dan furano-3-fenil kumarin yang sangat beracun bagi manusia.

d) Jenis Dan Varietas

Varietas yang banyak dibudidayakan di Indonesia adalah bengkuang gajah dan bengkuang badur. Perbedaaan di antara kedua jenis bengkuang ini adalah waktu panennya. Varietas bengkuang gajah dapat dipanen ketika usia tanam memasuki empat sampai lima bulan. Varietas bengkuang badur memiliki waktu panen lebih lama. Jenis ini baru dapat dipanen ketika tanamannya berusia tujuh sampai sebelas bulan (Supriyono, 1993).

e) Kandungan Gizi

Bengkuang merupakan buah yang kaya akan berbagai zat gizi yang sangat penting untuk kesehatan terutama vitamin dan mineral. Vitamin yang terkandung dalam bengkuang yang paling tinggi adalah vitamin C. Kandungan vitamin C yang cukup tinggi (20 mg/100 g), memungkinkan bengkuang digunakan sebagai antioksidan yang potensial untuk menangkal serangan radikal bebas penyebab kanker dan penyakit degeneratif (Astawan, 2009).

Mineral yang terkandung dalam bengkuang adalah fosfor, zat besi, kalsium, dan lain-lain. Bengkuang juga merupakan buah yang mengandung kadar air yang 5

(8)

cukup tinggi sehingga dapat menyegarkan tubuh setelah mengkonsumsinya dan menambah cairan tubuh yang diperlukan untuk menghilangkan deposit-deposit lemak yang mengeras yang terbentuk dalam beberapa bagian tubuh. Oleh karena itu, bengkuang dianggap dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah (Rahayu, 2014).

Umbi merupakan bagian yang paling banyak di konsumsi dari tanaman bengkuang. Bagian dalam umbi bengkuang mengandung gula, pati, dan oligosakarida yang dikenal dengan inulin (Hidayat, 2006). Menurut Direktorat Gizi, Departemen Kesehatan RI (1992) komposisi kimia bengkuang dapat dilihat pada tabel berikut

f) Khasiat/ Manfaat

Bagian umbi bengkuang yang dikonsumsi dari tanaman bengkuang yang mengandung gula, pati dan oligosakarida yang dikena dengan nama inulin. Inulin berfungsi sebagai prebiotik karena sebagai komponen serat pangan larut yang tidak dapat dicerna oleh enzim-enzim pencernaan, tetapi difermentasi oleh mikroflora kolon (usus besar) sehingga inulin dapat memperlancar proses pencernaan. Inulin bukan hanya serat pangan prebiotik, tapi juga karbohidrat rendah kalori, yaitu 1,5 kkal/gram.

inulin melewati mulut, lambung, dan usus halus tanpa dimetabolisme, sehingga cocok dikonsumsi penderita diabetes (Handayani, 2014). Serat dan inulin dapat memperbaiki kadar glukosa darah karena samasama berperan sebagai prebiotik dimana tidak dapat di metabolisme oleh tubuh akan tetapi dapat difermentasi oleh usus besar, sehingga waktu transit makanan lebih pendek dan membuat rasa kenyang yang dirasakan lebih lama dan juga serat dan inulin dapat mengikat karbohidrat, sehingga tubuh lambat menghasilkan glukosa darah.

Komposisi kimia pada bengkuang dapat memungkinkan bahwa umbi bengkuang digunakan sebagai obat, baik obat luar maupun obat dalam. Untuk obat luar, bengkuang dijadikan masker wajah yang memberikan kesegaran pada 8 kulit

(9)

wajah. Untuk obat dalam, bengkuang dapat mengatasi penyakit diabetes mellitus, demam, eksim, sariawan dan wasir.

Kandungan mineral kalsium pada bengkuang bermanfaat untuk kesehatan tulang dan gigi, mencegah terjadinya keropos tulang (osteoporosis), melenturkan otot, menyetimbangkan tingkat keasaman darah, menurunkan resiko kanker usus, mencegah penyakit jantung, meminimalkan penysusutan tulang saat hamil dan menyusui, serta menjaga kesetimbangan cairan tubuh. Sementara kandungan fosfornya bermanfaat untuk memperbaiki fungsi saraf dan otot, membantu penyerapan lemak di usus, mengoptimalkan fungsi jantung dan ginjal, atau dapat mengatasi kelelahan (Dike, 2011).

g) Budidaya

Proses budidaya tanaman bengkuang dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Menyiapkan Benih Bengkuang

Hal utama yang perlu anda lakukan dalam proses budidaya bengkuang adalah memilih bibit atau benih bengkuang yang berkualitas terbaik dan tentunya yang layak untuk di tanam. Jika anda ingin memperoleh benihnya bisa secara langsung membeli di toko tani. Berikut ini adalah cara memilih benih bengkuang yang berkualitas baik:

a. Produksi benih bengkuang diawali dengan cara memanen polonf begkuang, yang umumnya masih berwarna hijau namun telah mengalami proses pengisian biji penuh. Polong yang telah terkumpul, dilayukan dengan cara diangin-anginkan hingga kulit polong berubah warna menjadi hitam (BALITKABI,2018)

b. Jika anda ingin memperoleh benih secara langsung, maka pilihlah tanaman bengkuang yang sehat dan tidak ada cacat. Kemudian rawatlah tanaman tersebut dan biarkan buahnya sampai polong kemudian petik dan simpanlah ditempat yang sejuk.

c. Selain itu anda juga bisa mengambil dari ubi bengkuang dengan cara pilih bengkuang yang memiliki ukuran besar dan sudah tua. Dengan memiliki ciri

7

(10)

tekstur kulit kasar dan kering. Lalu biarkanlah sampai bertunas dulu ditempat yang sejuk. Kemudian tanamlah ditanah dan campurkan juga dengan pupuk.

d. Selanjutnya lakukanlah perawatan sampai berbunga dan menghasilkan polong kemudian panenlah polong tersebut, biasanya benih ini diperoleh dari ubi bengkuang yang memiliki kualitas unggul.

(Bocah Tani, 2020).

2. Pembibitan Bengkuang

Berikutnya adalah pembibitan bengkuang. Proses pembibitan ini adalah untuk memperoleh bengkuang yang berkualitas dengan dapat menghasilkan buah bengkuang yang baik. Berikut ini adalah penjelasannya:

a. Langkah yang pertama siapkanlah benih dan bukalah kulit polong.

b. Lalu sediakanlah wadah bisa menggunakan baskom yang sudah diisi dengan air setengah dan kemudian masukan bengkuang dalam wadah selama 12 jam.

c. Sambil menunggu anda siapkanlah media tanam dengan mencampurkan pupuk kandang.

d. Kemudian letakanlah tanah kedalam tray atau polibag dan lubangilah tanah tersebut dengan tipis kurang lebih 2 cm-an.

e. Selanjutnya siramlah media tanam memakai metode spray dan diusahakan jangan sampai terlalu lemabab.

f. Tunggulah benih sampai bertunas hingga mencapai 5 cm-an.

3. Lahan Tanam Bengkuang

Setelah benih tersebut bertunas, maka anda sudah siap untuk menanam bengkuang dan tentunya sudah membuat media tanam yang baik untuk penanaman bengkuang. Beriktu ini adalah cara menanam bengkuang:

a. Pertama sediakanlah lahan tanam di pekarangan atau bisa di halaman.

Cangkullah lahan tersebut dan proseslah penggemburan dengan baik.

b. Setelah itu buatlah bendungan untuk drainase.

c. Buatlah bedengan dan sesuaikan dengan menggunakan kontur dari tanah dan jarak antara bedengan upayakan kurang lebih 40 sampai 50 cm-an.

(11)

d. Kemudian sebarkanlah pupuk kandang ataupun kompos secara merata di lahan tanam dan jangan lupa juga membuat lubang tanam. Lubang tanam memiliki kedalaman kurang lebih 7 cm dengan jarak 25 cm.

e. Selanjutnya masukanlah bibit kedalam lubang tanam dan tutuplah lubang tanam menggunakan campuran pupuk atau kompos.

f. Setelah itu padatkanlah tanah agar bibit nanti bisa berdiri dengan kokoh dan sirami juga untuk melembabkan.

4. Perawatan Bengkuang

Proses budidaya bengkuang selanjutnya adalah perawatan bengkuang. Jika anda ingin mendapatkan buah bengkuang yang besar dan berkualitas baik maka lakukanlah perawatn dengan baik juga. Berikut ini adalah caranya:

a. Pertama lakukan penyiraman dengan cara rutin agar bisa menjaga kelembaban tanah. Meskipun bengkuang ini dapat bertahan di lahan atau di tanah yang tandus tapi alangkah baiknya anda juga harus memperhatikan kelembaban tanahnya.

b. Lakukanlah penyulaman jika terdapat tanaman bengkuang ada yang mati.

Dan lakukan juga penyulaman dengan memakai kacang tanah agar dapat memperkaya kandungan dari nitrogen tanah.

c. Selanjutnya lakukan pemupukan lanjutan menggunakan jenis pupuk kandang atau kompos ketika umur sudah 3 mingguan dengan cara rutin setiap 2 minggu sekali.

d. Terahkir adalah pemangkasan pada pucuk daun bengkuang agar nanti buah bengkuang bisa tumbuh secara baik dan juga memiliki ukuran buah yang besar.

9

(12)

5. Panen Bengkuang

Setelah tahapan proses menanam bengkuang dilakukan semua yang ada di atas, maka selanjutnya tinggal memanen buah bengkuang. Bengkuang sudah dapat dipanen jika bengkuang sudah berusia kurang lebih 4 bulanan setelah masa tanam.

Untuk cara memanen bengkuang bisa dengan cara mencabut dengan perlahan agar buah yang ditarik tidak rusak. selain dengan cara tersebut, anda juga bisa memanen dengan cara menggali tanah.

(Bocah Tani, 2020)

h) Panen dan Pasca Panen 1. Panen

Tanaman bengkuang sudah siap dipanen jika sudah berumur 4 bulan. Cara panen tanaman bengkuang yaitu dengan cara mencabut batang tanaman, apabila lahannya kering dan tidak gembur, maka caranya dapat dilakukan dengan menggunakan cangkul atau alat lainnya untuk mengangkat buah bengkuang kepermukaan. Bengkuang yang telah diangkat kepermukaan langsung dikumpulkan, dipotong pada pangkal buah, dan batang tanaman juga dipotong, namun ditinggalkan ujung buah 15 cm, tujuannya untuk pengikatan buah bengkuang pada waktu pemasaran. Bengkuang dibersihkan dari tanah yang menempel dan setelah itu bengkuang siap dijual. Hasil panen yang baik biasanya menghasilkan 7-8 ton per hektar.

Sumber : Panen Tanaman Bengkuang via Mataairradio 2. Pasca Panen

(13)

Bengkuang yang telah dipanen dilakukan perlakuan sebagai berikut :

a. Bersihkan dengan cara dicuci agar buah bengkuang bersih, nampak baik, sehat, mulus dan menarik

b. Dilakukan pengeringan dengan cara dihamparkan pada ruangan terbuka yang telah diberikan alas/tikar, dan selanjutnya dibersihkan dari akar dan batang yang masih ikut terbawa dengan menggunakan pisau.

c. Pengelompokkan buah atas dasar buah yang besar, sedang dan kecil untuk memudahkan dan mempercepat waktu pengikatan buah.

d. Buah bengkuang dipasarkan dalam satuan ikat. Seikat bengkuang terdiri 2 – 5 buah bengkuiang, tergantung besar kecilnya buah bengkuang. Kalau buah bengkuang yang sedang 3 – 4 buah/ikat.

e. Sebelum dipasarkan biarkan bengkuang pada tempat terbuka, dan jangan disimpan dalam karung yang tertutup, supaya buah bengkuang tetap dalam keadaan segar.

C. PROSES PRODUKSI

1) Masker Bengkoang

Alat Bahan

Pisau Oven

Stemper/ulekan

Bengkoang

Prosedur kerja:

1. Pilih bengkoang yang sudah tua lalu kupas kulitnya lebih dulu dan cuci bersih.

2. Kemudian iris – iris tipis sekitar lima milimeter dan jemur sampai benar – benar sudah kering.

3. Untuk memastikan sudah benar – benar kering, Anda bisa memasukkannya dalam oven agar semua sisa airnya menguap.

4. Tumbuk bengkoang yang sudah kering dengan menggunakan alat bernama stemper atau ulekan yang bersih sampai menjadi bubuk.

5. Simpan bubuk bengkoang ke dalam wadah yang kering dan kedap udara agar dapat digunakan kapan saja untuk masker wajah.

Bagan kerja

11 Mengupas bengkoang dan

mencucinya

Mengiris bengkoang tipis- tipis dan menjemur

(14)

2) Puding Bengkoang

Alat Bahan

Pisau Panci Kompor Cetakan

Bengkoang Pewarna makanan Tepung tapioka Susu

Bubuk agar-agar Gula

Daun pandan Air es

Prosedur kerja:

1. Memotong bengkoang menjadi bentuk dadu

2. Campur bengkoangdengan pewarna kuning, aduk hingga tercampur rata, diamkan selama 30 menit agar warna meresap. Tiriskan bengkoang, gulingkan pada tepung tapioka hingga permukaannya terbalut tepung hingga data.

3. Rebus air hingga mendidih, masukkan bengkuang ke dalamnya, biarkan sebentar hingga mengapung, angkat dan tiriskan. Masukkan bengkuang dalam air es agar tidak lengket satu sama lain, sisihkan.

4. Masak susu bersama bubuk agar-agar, gula daun pandan hingga mendidih sambil terus diaduk agar susu tidak pecah, angkat.

Mengoven bengkoang

Menumbuk bengkoang

Simpan bubuk yang sudah dihasilkan

(15)

5. Bagi adonan puding menjadi 3 bagian, satu bagian 800 ml, dan 2 bagian lainnya masing-masing 400 ml.

6. Tambahkan pewarna merah dan hijau pada masing-masing bagian yang berukuran 400 ml, untuk bagian yang berukuran 800 ml biarkan berwarna putih dan tambahkan bola-bola bengkuang yang telah ditiriskan.

7. Tuang adonan putih dalam dasar cetakan puding hingga setengah tinggi cetakan, diamkan sebentar hingga agak mengeras kemudian tambahkan adonan yang berwarna merah hingga ¾ tinggi cetakan, dan yang terakhir tambahkan adonan yang berwarna hijau. Dinginkan puding hingga mengeras.

8. Sajikan.

Bagan kerja

3) Keripik Bengkoang

Alat Bahan

Pisau Bengkoang

13 Memotong bengkoang bentuk dadu

Merebus bengkoang

Bengkoang+pewarna kuning, aduk dan masukan ke tapioka

Memasak susu, agar agar, gula, daun pandan

Menambahkan bola-bola bengkoang Membagi menjadi 3 adonan dan

memberi warna

(16)

Alat pengering Penggoreng vakum Prosedur kerja:

1. Pengupasan dan pengirisan. Bengkuang dikupas, dicuci, kemudian diiris tipis-tipis (2-3 mm).

2. Pengeringan. Irisan dikeringkan dengan alat pengering hingga kadar air di bawah 8 % (bahan terlihat kering dan renyah).

3. Penggorengan. Irisan bengkuang kering digoreng dengan penggoreng vakum pada suhu 85 °C selama 70 menit dengan tekanan 70 cm Hg. Jika tidak tersedia penggoreng vakum, irisan kering bengkuang digoreng di dalam minyak panas (170 °C) selama 3-5 menit sampai garing.

Bagan kerja

4) Dodol Bengkoang

Alat Bahan

Parutan Pengaduk Kompor Loyang

Bengkoang Tepung ketan Tepung beras Gula merah Santan Mengupas bengkoang dan

mencucinya

Mengeringkan irisan bengkoang Mengiris bengkoang tipis-

tipis

Menggoreng dengan vakum

(17)

Garam Prosedur kerja:

1. Tepung ketan dan tepung beras dicampur kemudian ditambahkan 1 gelas santan cair. (adonan 1 )

2. Ampas bengkoang dicampur dengan bengkoang yang telah diparut, kemudian tambahkan 1 gelas santan cair (adonan 2)

3. Gula merah disisir, dicampur dengan gula pasir dan santan kental, lalu direbus.

4. Tambahkan garam, dan masukkan adonan 1 (tepung yang dicairkan tadi dimasukkan sedikit demi sedikit sambil diaduk terus).

5. Adonan 2 dimasukkan sambil diaduk-aduk terus sampai adonan dodol menjadi kalis (tidak lengket dan keluar minyak).

6. Dodol dituang dalam Loyang , diratakan ,dinginkan, dipotong dan dikemas.

Bagan kerja

5) Pie Bengkoang

Alat Bahan

Mixer Wajan

Bengkoang Tepung terigu

15 Tepung beras+tepung

ketan+santan ( adonan 1)

Gula merah+gula pasir+santan dan direbus Bengkoang parut+ santan

cair (adonan 2)

+garam+ adonan 1 dan diaduk terus

+adonan 2 dan diaduk terus lalu tuang ke loyang

(18)

Kompor Tepung beras Telur

Minyak goreng Garam

Air Wortel

Bawang merah Bawang putih Ebi kering Prosedur kerja:

1. Membuat kulitnya dengan mencampurkan 100 g tepung terigu, 100 g tepung beras, 1 butir telur, 3 sendok makan minyak goreng, 1 sendok teh garam, dan 200 ml air. Kemudian mixer semua bahan tersebut sampai tercampur. Lalu saring dan goreng campuran tersebut sesuai cetakannya.

2. Memotong isiannya yaitu wortel dan bengkuang panjang-panjang seperti korek.

3. Tumis bawang merah dan bawang putih, ebi kering yang sudah diulek dan wortel dan bengkoang. Kemudian aduk-aduk dan tambahkan garam.

4. Masukkan isian ke dalam kulitnya.

Bagan kerja

Tepung terigu+tepung beras+telur+minyak+garam+air

Memotong wortel dan bengkoang Mixer dan menggorengnya

Menumis bawang merah, bawang putih, ebi, wortel, dan bengkoang

(19)

6) Sabun Bengkoang

Alat Bahan

1. Alat tumbuk 2. Saringan 3. Gelas

4. Cawan penampung 5. Pisau

6. Pengaduk 7. Panci 8. Kompor 9. Cetakan sabun

1. Bengkuang 2. Air

3. Sabun gliserin (chip soap)

Prosedur kerja :

1. Membuat ekstrak bengkuang

2. Kupas bengkuang sebanyak 2 buah, kemudian cuci dengan air bersih 3. Menumbuk bengkuang yang sudah dikupas

4. Memanaskan 60-80 ml air, memasukkan bengkuang yang sudah ditumbuk , dipanaskan selama 15 menit hingga tersisa 30-60 ml

5. Potong sabun gliserin menjadi kecil-kecil

6. Lelehkan potongan sabun gliserin sambal diaduk perlahan-lahan

7. Masukkan ekstrak bengkuang ke dalam adonan gliserin yang sudh mulai meleleh, aduk sampai merata

8. Tuangkan adonan sabun dalam cetakan sabun

9. Biarkan sabun selama 30 menit dan permukaan sabun mengeras 10. Keluarkan sabun dari cetakan

Bagan kerja

17

(20)

7) DODOL BENGKUANG

Alat Bahan

1. Baskom 2. Gelas 3. Alat parut 4. Pisau 5. Sendok 6. Pengaduk 7. Loyang 8. Kompor 9. Panci

1. ½ kg ampas bengkoang

2. ¼ kg bengkoang yang telah diparut

3. ½ kg gula merah

¼ kg gula pasir 4. 1 sd teh garam

5. ¼ kg tepung ketan putih 6. ¼ kg tepung beras

7. 1 butir kelapa besar dibuat 1 gelas santan kental dan 1 gelas santan cair

Kupas bengkuang sebanyak 2 buah, kemudian cuci dengan air bersih

Menumbuk bengkuang yang sudah dikupas

Memanaskan 60-80 ml air, memasukkan bengkuang yang sudah ditumbuk , dipanaskan selama 15 menit hingga tersisa 30-60 ml

Potong sabun gliserin menjadi kecil-kecil, lelehhkan potongan sabun gliserin

Masukkan ekstrak bengkuang ke dalam adonan gliserin yang sudh mulai meleleh, aduk sampai merata

Tuangkan adonan sabun dalam cetakan sabun, biarkan sabun selama 30 menit hingga mengeras

Angkat sabun dari cetakan

(21)

Prosedur kerja :

1. Tepung ketan dan tepung beras dicampur kemudian ditambahkan 1 gelas santan cair. (adonan 1 )

2. Ampas bengkoang dicampur dengan bengkoang yang telah diparut, kemudian tambahkan 1 gelas santan cair (adonan 2)

3. Gula merah disisir, dicampur dengan gula pasir dan santan kental, lalu direbus.

4. Tambahkan garam, dan masukkan adonan 1 (tepung yang dicairkan tadi dimasukkan sedikit demi sedikit sambil diaduk terus).

5. Adonan 2 dimasukkan sambil diaduk-aduk terus sampai adonan dodol menjadi kalis (tidak lengket dan keluar minyak).

6. Dodol dituang dalam Loyang, diratakan, dinginkan, dipotong dan dikemas Bagan kerja

8) MANISAN BENGKUANG

Alat Bahan

19 Tepung ketan dan tepung beras dicampur kemudian ditambahkan 1 gelas santan cair. (adonan

1 )

Ampas bengkoang dicampur dengan bengkoang yang telah diparut, kemudian tambahkan 1 gelas santan cair (adonan 2)

Gula merah disisir, dicampur dengan gula pasir dan santan kental, lalu direbus.

Tambahkan garam, dan masukkan adonan 1 (tepung yang dicairkan tadi dimasukkan sedikit demi sedikit sambil diaduk terus).

Adonan 2 dimasukkan sambil diaduk-aduk terus sampai adonan dodol menjadi kalis (tidak lengket dan keluar minyak).

Dodol dituang dalam Loyang, diratakan, dinginkan, dipotong dan dikemas

(22)

1. Pisau 2. Baskom 3. Sendok

1. buah bengkoang, kupas dan potong potong

2. 1 SDT kapur sirih 3. secukupnya Air

Bahan kuah:

1. 300 ml air

2. 3 buah cabe merah keriting, haluskan

3. 5 buah cabe rawit (atau sesuai selera), haluskan

4. Gula pasir, sesuai selera 5. 1 SDT garam

6. 1 SDT ebi halus 7. 1 SDM cuka masak 8. 2 SDT air jeruk nipis

Prosedur kerja :

1. Kupas dan cuci bengkuang hingga bersih 2. Potong begkuang sesuai dengan selera

3. Rendam bengkuang yang sudah dipotong dalam air secukupnya, yang sudah diberi 1 sdt kapur sirih. Rendam selama 1 jam .

4. Tiriskan dan kemudian bilas.

5. Mencampur jadi satu dan aduk rata bahan kuah 6. Masukkan bengkuang dalam bahan kuah 7. Simpan dalam kulkas sampai kuah meresap.

(23)

Bagan kerja

9) STIK BENGKUANG

Alat Bahan

1. Pisau 2. Baskom 3. Loyang 4. Telenan 5. Oven 6. Kompor

1. 1 buah bengkoang

2. 1 sdm bubuk bawang putih 3. 1 sdm bubuk cabai

4. 1 sdm bubuk paprika 5. garam secukupnya

6. 1 sdt minyak zaitun (olive oil) Prosedur kerja :

1. Kupas dan cuci bengkuang hingga bersih 2. Potong bengkuang jadi bentuk stik panjang

3. Campur semua bahan bumbu, kemudian tambahkan minyak ziatun

21 Kupas dan cuci bengkuang hingga bersih, potong bengkuang sesuai dengan selera

Rendam bengkuang yang sudah dipotong dalam air secukupnya, yang sudah diberi 1 sdt kapur sirih. Rendam selama 1 jam .

Tiriskan dan kemudian bilas.

Mencampur jadi satu dan aduk rata bahan kuah

Masukkan bengkuang dalam bahan kuah, kemudian simpan dalam kulkas sampai kuah meresap.

(24)

4. Taburi stik dengan bumbu, lalu panggang di oven kurang lebih selama 15 menit (tergantung suhu oven)

Bagan kerja

10)SUSU JAHE BENGKUANG

Alat Bahan

1. Pisau 2. Gelas

3. Juicer extractor

1. 700 gram Bengkuang 2. 20 gram Jahe

Prosedur kerja :

1. Kupas dan cuci bersih bengkuang dan jahe

2. Potong kecil-kecil supaya mudah diproses dengan juice extractor 3. Masukkan secara bertahap bahan-bahan dalam juice extractor 4. Tampung susu dalam gelas atau botol

5. Masukkan susu dalam kulkas, supaya lebih segar.

Bagan kerja

Kupas dan cuci bengkuang hingga bersih

Potong bengkuang jadi bentuk stik panjang

Campur semua bahan bumbu, kemudian tambahkan minyak ziatun

Taburi stik dengan bumbu, lalu panggang di oven kurang lebih selama 15 menit (tergantung suhu oven)

(25)

11)Asinan Bengkoang

Alat Bahan

Pisau Wadah Telenan Sendok

Ulekan/ Blender

500 gram bengkuang, kupas iris tipis 400 ml air matang

secukupnya cuka

6 buah cabai merah keriting 8 buah cabai rawit orange 1 siung bawang putih 1/2 sendok teh terasi bakar 50 gram gula merah secukupnya garam Prosedur kerja:

1. haluskan bumbu campur dengan air matang masukkan ke dalam wadah yang sudah berisi bengkuang.

2. tambahkan cuka, aduk dan cicipi.

3. dinginkan di kulkas selama 1-2jam, hidangkan.

Bagan kerja

23 Kupas dan cuci bersih bengkuang dan jahe

Potong kecil-kecil supaya mudah diproses dengan juice extractor

Masukkan secara bertahap bahan-bahan dalam juice extractor

Tampung susu dalam gelas atau botol

Masukkan susu dalam kulkas, supaya lebih segar.

(26)

12)Lumpia Bengkoang

Alat Bahan

Pisau Telenan Wadah Kompor Wajan Sutil Sendok

1 bungkus Kulit lumpia finna kecil Isi:

600 gr bengkoang 200 gr wortel

100 gr udang ebi,rendam 150 gr hioko,rendam 4 siung bawang putih

3 sdt royco (kl kurang tambah garam n micin dikit)

100 ml air

3 sdm minyak goreng secukupnya Merica Prosedur kerja:

Tambahkan cuka dan aduk

Menghaluskan Bumbu dan campur dengan air kemudian masukkan dalam wadah

Iris bengkoang masukkan dalam wadah berisi bumbu

Masukkan kulkas, hidangkan

(27)

1. Iris bengkoang dan wortel ukuran korek api,sisihkan.

2. Potong hioko yang sudah di rendam dengan ukuran dadu kecil,sisihkan 3. Cincang2 kasar ebi yang sudah direndam, sisihkan

4. Cincang bawang putih,sisihkan

5. Tumis bawang putih hingga harum tapi tidak sampai coklat, masukkan ebi, oseng ampe ebi nya keliatan setengah garing, masukkan hioko,oseng lagi kira 2-3menit / aroma wanginya keluar.

6. Masukkan bengkoang dan wortel,kasi air, oseng sampai layu, masukkan royco dan merica, masak hingga mateng.

7. Biarkan sedikit dingin, setelah itu simpan isi diatas saringan agar minyak/airnya turun kebawah.

8. Setelah dingin, lumpia isi siap dibungkus.

Bagan kerja

25

(28)

13)Handbody Bengkoang

Alat Bahan

Telenan Pisau Parutan Saringan Wadah kecil

Bengkoang

Prosedur kerja:

Iris bengkoang dan wortel ukuran korek api

Potong hioko yang sudah di rendam dengan ukuran dadu kecil

Cincang2 kasar ebi yang sudah direndam

Cincang bawang putih

Tumis bawang putih hingga harum tapi tidak sampai coklat, masukkan ebi, oseng ampe ebi nya keliatan setengah garing, masukkan hioko,oseng

lagi kira 2-3menit / aroma wanginya keluar.

Masukkan bengkoang dan wortel,kasi air, oseng sampai layu, masukkan royco dan merica, masak hingga mateng.

Biarkan sedikit dingin, setelah itu simpan isi diatas saringan agar minyak/airnya turun kebawah.

Setelah dingin, lumpia isi siap dibungkus.

(29)

1. Kupas kulit buah bengkuang dan cuci buahnya di bawah kran air yang mengalir hingga benar-benar putih bersih.

2. Jika sudah dipastikan bersih, bengkoang diparut dan diperas. Air perasan yang berwarna putih tersebut disimpan pada satu mangkok, sementara ampasnya dibuang saja karena tidak diperlukan lagi.

3. Air perasan bengkuang tersebut didiamkan selama 30 menit supaya terjadi proses pengendapan.

4. Setelah itu pasti akan terjadi pemisahan air perasan bengkuang menjadi 2 bagian, air bening dan endapan yang berwarna putih di dasar mangkok.

5. Air bening dibuang, sementara endapan putih yang akan digunakan sebagai handbody.

6. Sebelum mengoleskan handbody bengkoang alami tersebut, sebaiknya kita memastikan kulit sudah bersih terlebih dulu.

7. Kemudian baru oleskan secara perlahan dan merata ke seluruh bagian, mulai dari kaki, tangan, dan lainnya.

8. Pada saat pertama kali digunakan, handbody bengkoang akan menimbulkan efek dingin yang dapat menyegarkan kulit. Setelah itu diamkan hingga beberapa saat.

9. Apabila sudah mengering, bisa dibersihkan dengan air dingin dan langsung keringkan dengan handuk lembut.

10. Sebaiknya menggunakan handbody bengkoang secara rutin setiap hari setelah melakukan lulur badan.

Bagan kerja

27

(30)

Kupas kulit buah bengkuang dan cuci buahnya di bawah kran air yang mengalir hingga benar-benar putih bersih.

Jika sudah dipastikan bersih, bengkoang diparut dan diperas. Air perasan yang berwarna putih tersebut disimpan pada satu mangkok, sementara ampasnya dibuang

saja karena tidak diperlukan lagi.

Air perasan bengkuang tersebut didiamkan selama 30 menit supaya terjadi proses pengendapan.

Setelah itu pasti akan terjadi pemisahan air perasan bengkuang menjadi 2 bagian, air bening dan endapan yang berwarna putih di dasar mangkok.

Air bening dibuang, sementara endapan putih yang akan digunakan sebagai handbody.

Sebelum mengoleskan handbody bengkoang alami tersebut, sebaiknya kita memastikan kulit sudah bersih terlebih dulu.

Kemudian baru oleskan secara perlahan dan merata ke seluruh bagian, mulai dari kaki, tangan, dan lainnya.

Pada saat pertama kali digunakan, handbody bengkoang akan menimbulkan efek dingin yang dapat menyegarkan kulit. Setelah itu diamkan hingga beberapa saat.

Apabila sudah mengering, bisa dibersihkan dengan air dingin dan langsung keringkan dengan handuk lembut.

(31)

14)Es Krim Bengkoang

Alat Bahan

Peralatan yang digunakan antara lain;

ice cream maker, blender, mixer, freezer/ refrigerator.

umbi bengkuang, susu bubuk skim, susu bubuk fullcream, susu kental manis, susu kedelai bubuk, kacang hijau bubuk, susu kedelai cair, gula pasir, telur, santan, garam, air serta kemasan.

Prosedur kerja:

1. Umbi bengkuang dikupas kulitnya dan dicuci. Daging umbi kemudian dipotong- potong sebanyak 2 kg,

2. Dihaluskan dengan blender tanpa air, 3. 2 butir telur dikocok sampai mengembang,

4. 1 liter santan (patinya saja yang diperas dari 1,5 butir kelapa) dan bengkuang yang telah dihaluskan ditambahkan gula sebanyak 400 g, kemudian dimasak sampai mendidih (± 80ºC).

5. Ditambahkan susu sebanyak 200 g atau 200 ml untuk susu kental manis dan susu kedelai cair (sesuai perlakuan) sambil apinya dikecilkan dan diaduk perlahan, 6. Campuran yang telah dipanaskan tadi dimasukkan ke kocokan telur sambil

dikocok dengan mixer,

7. Adonan diaging dalam refrigerator selama ± 4 jam, lalu dituang ke dalam ice cream maker dan aduk selama 10-15 menit.

8. Adonan lalu dimasukkan dalam wadah es krim kemudian disimpan dalam refrigerator selama 12- 24 jam untuk pengerasan,

9. Es krim siap disajikan.

Bagan Kerja

29

(32)

15)Yoghurt Bengkoang (Salad buah)

Alat Bahan

Pisau Telenan Wadah Sendok

1/2 buah apel

10 buah anggur merah Seiris melon

1 Bengkoang Seiris semangka

1 yoghurt (kurleb 200ml) Es batu

1 sachet skm (kalau suka) Prosedur kerja:

1. Potong kecil² buah

2. Taruh di gelas,tuang yoghurt dan es batu,siram skm

Umbi Bengkuang

Kulit umbi dikupas, cuci, dan potong Daging buah diblender + santan, gula pasir

Dimasak (85-100º C) + Susu

Pasteurisasi (70-80⁰C) + Kocok telur Di kocok dengan mixer

Di aging dalam refrigerator Diaduk dalam Ice cream maker

Pengerasan dalam freezer

Siap disajikan

(33)

Bagan kerja

31

Potong kecil² buah

Taruh di gelas,tuang yoghurt dan es batu,siram skm

Masukkan kulkas sebentar

Hidangkan

(34)

D. PENGEMASAN

a) Pengemasan

Kemasan adalah desain kreatif yang mengaitkan bentuk, struktur, material, warna, citra, tipografi dan elemen-elemen desain dengan informasi produk agar produk dapat dipasarkan. Kemasan digunakan untuk membungkus, melindungi, mengirim, mengeluarkan, menyimpan, mengidentifikasi dan membedakan sebuah produk di pasar.

Pengemasan adalah aktivitas merancang dan memproduksi kemasan atau pembungkus untuk produk.

1. Fungsi Pengemasan a. Fungsi protektif

Berkenaan dengan proteksi produk, perbedaan iklim, prasarana transportasi, dan saluran distribusi yang semua berimbas pada pengemasan. Dengan pengemasan protektif, para konsumen tidak perlu harus menanggung risiko pembelian produk rusak atau cacat.

b. Fungsi promosional

Peran kemasan pada umumnya dibatasi pada perlindungan produk. Namun kemasan juga digunakan sebagai sarana promosional. Menyangkut promosi, perusahaan mempertimbangkan preferensi konsumen menyangkut warna, ukuran, dan penampilan.

2. Tujuan Pengemasan

a. Physical Production. Melindungi objek dari suhu, getaran, guncangan, tekanan dan sebagainya.

b. Barrier Protection. Melindungi dari hambatan oksigen uap air, debu, dan sebagainya.

c. Containment or Agglomeration. Benda-benda kecil biasanya dikelompokkan bersama dalam satu paket untuk efisiensi transportasi dan penanganan.

d. Information Transmission. Informasi tentang cara menggunakan transportasi, daur ulang, atau membuang paket produk yang sering terdapat pada kemasan atau label.

e. Reducing Theft. Kemasan yang tidak dapat ditutup kembali atau akan rusak secara fisik (menunjukkan tanda-tanda pembukaan) sangat membantu dalam pencegahan pencurian. Paket juga termasuk memberikan kesempatan sebagai perangkat anti- pencurian.

(35)

f. Convenience. Fitur yang menambah kenyamanan dalam distribusi, penanganan, penjualan, tampilan, pembukaan, kembali penutup, penggunaan dan digunakan kembali.

g. Marketing. Kemasan dan label dapat digunakan oleh pemasar untuk mendorong calon pembeli untuk membeli produk.

3. Macam Pengemasan

a. Berdasarkan struktur isi

 Kemasan Primer, yaitu bahan kemas langsung mewadahi bahan pangan (kaleng susu, botol minuman, dll).

 Kemasan Sekunder, yaitu kemasan yang fungsi utamanya melindungi kelompok kemasan lainnya, seperti misalnya kotak karton untuk wadah kaleng susu, kotak kayu untuk wadah buah-buahan yang dibungkus dan sebagainya.

 Kemasan Tersier dan Kuarter, yaitu kemasan yang diperlukan untuk menyimpan, pengiriman atau identifikasi. Kemasan tersier umumnya digunakan sebagai pelindung selama pengangkutan.

b. Berdasarkan frekuensi pemakaian

 Kemasan sekali pakai (Disposable), yaitu kemasan yang langsung dibuang setelah satu kali pakai. Contohnya bungkus plastik, bungkus permen, bungkus daun, karton dus, makanan kaleng.

 Kemasan yang dapat dipakai berulang kali (Multi Trip), kemasan jenis ini umumnya tidak dibuang oleh konsumen, akan tetapi dikembalikan lagi pada agen penjual untuk kemudian dimanfaatkan ulang oleh pabrik. Contohnya botol minuman dan botol kecap.

 Kemasan yang tidak dibuang (Semi Disposable). Kemasan ini biasanya digunakan untuk kepentingan lain di rumah konsumen setelah dipakai.

Contohnya kaleng biskuit, kaleng susu dan berbagai jenis botol.

c. Berdasarkan tingkat kesiapan pakai

 Kemasan siap pakai, yaitu bahan kemas yang siap untuk diisi dengan bentuk yang telah sempurna sejak keluar dari pabrik. Contohnya adalah wadah botol, wadah kaleng, dan sebagainya.

33

(36)

 Kemasan siap dirakit, yaitu kemasan yang masih memerlukan tahap perakitan sebelum pengisian, misalnya kaleng dalam bentuk lempengan dan silinder fleksibel, wadah yang terbuat dari kertas, foil atau plastik.

b) Pengemasan Keripik Bengkoang

Untuk pengemasan pada keripik bengkoang memakai label yang menarik dan ditambahi dengan label usaha serta mencantumkan tanggal kadaluwarsa, tanggal produksi, dan komposisi yang digunakan.

Dalam pengemasannya memakai plastik polypropelene dengan ketebalan 0,10 mm yang kemudian memakai pengepresan elektrik agar dapat tertutup rapat. Sehingga tidak mudah terjadi kebocoran kemasan yang dapat menimbulkan keripiknya tidak renyah lagi.

E. PENYIMPANAN

A. Pengertian Penyimpanan

Menyimpan merupakan suatu kegiatan dalam proses produksi yang dapat menciptakan kegunaan waktu. Penyimpanan dilakukan agar barang dagangan yang beredar di pasar tidak berlebih, namun juga tidak mengalami kekurangan. Suatu perusahaan melakukan kegiatan penyimpanan apabila:

a. perusahaan menghasilkan produk tersebut pada musim tertentu, sedangkan pemakaiannya bisa terus menerus;

b. produk tersebut hanya bisa digunakan pada musim tertentu, sedangkan produksi berjalan sepanjang waktu;

c. penyimpanan hasil produksi dimaksudkan untuk menjaga kestabilan harga;

d. sifat produksi memang memerlukan penyimpanan khusus di dalam gudang.

Suatu perusahaan melakukan penyimpanan dan pengamanan hasil produksi sebagai berikut.

a. Menyimpan produk yang tidak memerlukan tempat khusus penyimpanan produk disini harus tertib, aman, dan sehat; tidak kena debu/kotoran; serta tidak mudah dimasuki binatang.

b. Menyimpan produk yang memerlukan tempat penyimpanan khusus di tempat yang semestinya. Misalnya, dlsimpan pada alat pedingin khusus; disimpan pada alat pemanas atau penghangat; disimpan pada tempat dengan temperatur khusus.

(37)

Seperti kita ketahui, gudang merupakan tempat penyimpanan hasil produksi di mana dapat ditaksanakan pada waktu adanya produksi dan waktu adanya penjualan produk.

Gudang dapat dibedakan menjadi dua, sebagai berikut.

a. Gudang operasional, yaitu gudang yang digunakan untuk menyimpan bahan baku dan bahan setengah jadi.

b. Gudang perlengkapan, yaitu gudang yang digunakan untuk menyimpan perkakas kerja dan barang proses produksi.

Suatu perusahaan melakukan penyimpanan hasil produksinya dengan maksud untuk:

a. menghindari adanya kerusakan, b. tujuan spekulasi di dalam usaha,

c. menjaga kelancaran (kontinuitas) perusahaan, dan

d. menghemat biaya dengan melakukan pembelian produk dalam jumlah besar.

Penyimpanan hasil produksi dapat berfungsi baik apabila:

a. penyimpanan dapat mengatasi kestabilan harga produk,

b. sifat produk atau jasa sangat memerlukan adanya penyimpanan secara khusus,

c. sifat produk atau jasa yang disimpan sangat lama waktunya akan semakin tinggi nilainya serta mahal harganya,

d. produk yang dihasilkan perusahaan menurut musim tertentu sedang pemakaiannya terus-menerus, dan pemakaian produk dalam satu musim sedang produksi tersebut diproduksi hampir sepanjang waktu.

Adapun prosedur penyimpanan hasil produksi sebagai berikut.

a. Adanya peperimaan dan penyimpanan hasil produksi dj dalam gudang.

b. Adanya pengurusan dan penyimpanan hasil produksi di dalam gudang.

c. Adanya pengaturan keluar masuknya hasil produksi di dalam gudang.

d. Adanya panataran dan pengurusan administrasi penyimpanan hasil produksi di dalam gudang. (Taufik,2016)

B. Penyimpanan Produk Snack Keripik Bengkuang

Produk sejenis snack atau makanan ringan setelah dikemas dan tidak langsung dipasarkan sebaiknya disimpan terlebih dahulu dalam gudang. Tempat penyimpanan untuk snack ini sebaiknya cukup luas, tidak lembab, tidak terlalu panas, bersih, memilki lantai yang kering, sistem ventilasi yang baik, dan bebas dari binatang.

35

(38)

Sebelum dilakukan proses penyimpanan, harus diketahui terlebih dahulu berapa lama umur simpan produk makanan tersebut, agar saat proses pemasaran makanan ringan tetap dalam kondisi baik dan aman untuk dikonsumsi. Umur simpan dipengaruhi juga oleh penutup produk/kemasan yang digunakan dan perlu diperhatikan kualitas kemasan yang digunakan agar terlindung dari kondisi luar yang dapat mengganggu umur simpan sehingga selama penyimpanan tidak sampai terjadi perubahan fisik yang tidak dapat diterima lagi oleh konsumen.

Penyimpanan snack yang sudah dimasukkan di dalam kardus, tidak boleh ditumpuk lebih dari 8 tumpuk kardus. Kardus bagian bawah juga harus diberi perantara berupa papan kayu supaya tidak langsung bersentuhan dengan lantai. Proses pendistribusian produk juga harus disesuaikan dengan waktu penyimpanan produk. Produk yang sudah disimpan lebih dulu sebaiknya juga didistribusikan terlebih dahulu. Hal ini untuk menghindari waktu penyimpanan yang terlalu lama.

F. SKETSA PRODUK

(39)

37

(40)

DAFTAR PUSTAKA

Astawan, M. 2009. Antioksidan Tingkatkan Pamor Bengkuang. Jakarta: PT Agromedia Pustaka.

BALITKABI (Badan Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi). Menghasilkan Benih Bengkuang ala Petani. http://balitkabi.litbang.pertanian.go.id/berita/menghasilkan- benih-bengkuang-ala-petani/. Diakses pada 18 Maret 2020 Pukul 17.45 WIB.

Bocah Tani. Cara Menanam Bengkuang dengan Mudah Hingga Panen.

https://bocahtani.my.id/cara-menanam-bengkuang/. Diakses pada 18 Maret 2020 pukul 17.55 WIB.

Dike. 2011. Manfaat Bengkuang Mencegah Diabetes dan Kanker, (online), (http://id.shvoong.com).

Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI. 1992. Daftar Komposisi Bahan Makanan.

Bhartara Karya Aksara, Jakarta.

Failisnur, F. (2013). Karakteristik Es Krim Bengkuang Dengan Menggunakan Beberapa Jenis

Susu. Jurnal Litbang Industri, 3(1), 11-20.

doi:http://dx.doi.org/10.24960/jli.v3i1.623.11-20

Handayani, L dan F. Ayustaningwarno. 2014. Indeks Glikemik dan Beban Glikemik Vegetable Leather Brokoli (Brassica oleracea var. Italica) Dengan Substitusi Inulin.

Journal of Nutrition College,Vol 3 No 4 ; 783- 790.

Hidayat. 2006. “Analisis Studi Kelayakan Agroindustri Sirup Glukosa Di Kabupaten Lampung Tengah”. Bandar Lampung. Skripsi: Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

Klimchuk, Marianne dan Sandra A. Krasovec. 2006. Desain Kemasan. Jakarta: Erlangga.

Louw, A. & Kimber, M. 2007. The Power of Packaging, The Customer Equity Company.

Mélo, E. de A, Nadia Krieger, Tânia Lucia Montenegro Stamford. 1994. Physicochemical Properties of jacatupé (Pachyrhizus erosus L. Urban) Starch. Starch/ Stärke. 46 (1994) No.7, p.p. 245-247.

Rahayu. 2014. Manfaat Bengkuang. Jakarta: Penebar Swadaya PT. Mirota Indah Indonesia.

Rehm, S., G. Espig. 1991. The Cultivated Plants of the Tropics and Subtropics. CTA (translated by George McNamara, Christine Ernsting). Weikersheim; Margraf. Pp. 56 Simamora, Bilson. 2007. Panduan Riset dan Perilaku Konsumen. Jakarta: Gramedia.

Sørensen, M. 1996. Yam Bean Pachyrhizus DC. Promoting the Conservation and Use of Under Utilised and Neglected Crops. 2. IPGRI. Rome.

Supriyono, Agus. 1993. “Pengukuran panas jenis, konduktivitas panas buah bengkuang dalam rangka penentuan nilai difusivitas panas”. [Skripsi]. Jurusan Teknik Pertanian, IPB, Bogor

Taufik.(2016). Pengertian Penyimpanan Hasil Produksi.

https://www.katapengertian.com/2016/01/pengertian-penyimpanan-hasil-produksi.html.

Diakses pada tanggal 8 April 2020 Pukul 11.40 WIB.

https://www.greeners.co/flora-fauna/bengkuang-tanaman-kecantikan-dari-alam/

http://fredikurniawan.com/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-bengkoang/

(41)

39

(42)

Referensi

Dokumen terkait