PENDAHULUAN
HAKIKAT MEMBACA
Pembiasaan Membaca
Oleh karena itu, tidak mungkin masyarakat saat ini dapat hidup normal tanpa kemampuan membaca. Pemaparan ini membuktikan bahwa membaca merupakan keterampilan berbahasa yang sangat penting dan sangat mendasar bagi kehidupan manusia.
Definisi Membaca
Sebagai suatu proses visual, membaca merupakan proses menerjemahkan simbol-simbol tertulis (huruf) menjadi kata-kata yang diucapkan. Membaca adalah proses merekonstruksi makna melalui interaksi dinamis antara latar belakang pengetahuan pembaca, informasi yang disajikan dalam bahasa tertulis, dan konteks membaca (Anthony, Pearson, & Raphael, 1993: 284).
Tujuan Membaca
Model masyarakat belajar melalui pembelajaran Membaca berbasis pembelajaran Pembelajaran 13 Membaca untuk belajar apabila pembaca melakukan proses membaca dengan keinginan mempelajari sesuatu yang bertujuan untuk memperoleh pengetahuan.
Aspek-Aspek Membaca
Seseorang dikatakan sebagai pembaca yang fleksibel apabila ia mampu menyesuaikan kondisi membaca dan strategi membaca. Seseorang disebut pembaca fleksibel apabila pembaca mampu mengatur atau menyesuaikan kecepatan membaca dengan tujuan membaca.
Jenis-Jenis Membaca
Model komunitas belajar melalui membaca Pembelajaran 19 Berdasarkan pelajaran Mempelajari, mengunyah analitis dan mengolah informasi. Model komunitas belajar melalui membaca Pembelajaran 85 Berdasarkan pelajaran Belajar dengan jawaban, membaca kembali bahan bacaan.
MODEL TEORI MEMBACA
Model Membaca
Model pembelajaran komunitas melalui pembelajaran membaca 25 Berdasarkan kajian pembelajaran, penganut teori ini berpendapat bahwa aktivitas membaca merupakan interaksi antara pembaca dengan teks. Model pembelajaran masyarakat melalui membaca Pembelajaran 31 Berbasis pembelajaran Belajar membaca dan berbagi buku cerita dan pengalaman membaca anak. Model komunitas belajar melalui pembelajaran membaca berbasis inkuiri 37 membahas tentang isi bacaan, khususnya reaksi pribadi siswa.
Model Komunitas Belajar Melalui Pembelajaran Membaca 57 Berbasis Lesson Study Komunitas belajar merupakan langkah kreatif dalam pembelajaran. Model Komunitas Belajar melalui Pembelajaran Membaca 61 berbasis Lesson Study mewadahi upaya untuk mengeksplorasi kemampuan berbahasa siswa dan membangun komunitas belajar. Model Komunitas Belajar melalui Pembelajaran Membaca 63 Pembelajaran berbasis Lesson Study dan saling belajar antar siswa, hal ini tidak sepenuhnya direncanakan dalam RPP.
Kegiatan yang dilakukan pada tahap pengembangan model komunitas belajar membaca berbasis Lesson Study terdiri dari empat kegiatan. Model pembelajaran membaca yang sudah jadi ini diberi nama dan judul: 'Model Komunitas Belajar Melalui Pembelajaran Membaca Berbasis Lesson Study'.
Faktor Mempengaruhi Keterampilan Membaca
Metode dan Teknik Membaca
Beberapa metode dan teknik sebagai strategi pengajaran membaca dikaitkan dengan implikasi tujuan membaca, yaitu: (1) meningkatkan penguasaan kosakata; (2) keterampilan menggunakan kamus; (3) mengembangkan pemahaman; (4) mengembangkan kecepatan membaca;. 5) mempromosikan dan mengembangkan kebiasaan belajar yang baik.
Strategi Directed Reading Activity
Berisi empat komponen yaitu tugas membaca, menghubungkannya dengan isi pelajaran sebelumnya, memperkenalkan kosa kata baru dan menetapkan tujuan membaca. Guru memilih antara 5 sampai 10 kata kunci, terutama yang berkaitan dengan isi pelajaran tertentu. Kata-kata tersebut kemudian diperkenalkan secara tertulis, dalam konteks kalimat yang memberikan petunjuk tentang arti setiap kata.
Selanjutnya siswa diminta menjelaskan makna dengan kata-katanya sendiri dan menyusun kalimat dengan menggunakan kata-kata tersebut. Pertama, dorong guru untuk membimbing siswa dalam menerapkan keterampilan dengan menggunakan kata-kata untuk mengkodekan kata-kata yang familiar. Komponen kedua dari fase tindak lanjut adalah membimbing siswa dalam menetapkan tujuan dan merefleksikan isi pelajaran.
SQ3R
Pengembangan model pembelajaran yang diharapkan pada fase ini adalah model pembelajaran membaca berbasis pembelajaran. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa model komunitas belajar pada siswa SMA melalui pembelajaran membaca berbasis Lesson Study mempunyai hubungan dengan kemampuan siswa dalam memahami dan menyampaikan materi bacaan. Hasil evaluasi ahli menunjukkan kelayakan model komunitas belajar untuk siswa sekolah menengah melalui pembelajaran membaca berbasis Lesson Study untuk digunakan di sekolah menengah.
Hal ini menunjukkan bahwa model komunitas belajar melalui pembelajaran membaca berbasis Lesson Study efektif dalam meningkatkan keterampilan rata-rata siswa. dalam memahami bahan bacaan dan mengkomunikasikan hasil bacaan. Keefektifan model pembelajaran open Lesson Design dan model komunitas belajar melalui pembelajaran membaca berbasis Lesson Study dinilai efektif, memadai, dan layak digunakan sebagai model pembelajaran membaca bagi siswa. Penerapan model komunitas belajar pada siswa sekolah menengah melalui Lesson Study berbasis pembelajaran membaca menunjukkan adanya peningkatan kemampuan siswa dalam memahami bahan bacaan dan menyampaikan pesan bacaan.
Evaluasi Pembelajaran Membaca
PEMAHAMAN BACAAN
Pemahaman Literal
Barret menjelaskan lebih lanjut tingkat pemahaman tersebut ke dalam sub-keterampilan yang lebih spesifik. Dengan demikian, tingkat pemahaman ini menuntut pembaca hanya memahami secara langsung informasi yang dinyatakan secara eksplisit dalam teks. Kemampuan penalaran ini diperlukan karena tidak semua gagasan atau informasi yang bersifat persuasif dinyatakan secara eksplisit.
Tingkat pemahaman ini menuntut pembaca untuk mampu menarik kesimpulan dari keseluruhan isi teks berdasarkan informasi yang tersurat maupun tersirat. Ketiga, tingkat pemahaman penilaian melibatkan kemampuan membuat penilaian terhadap teks yang dibaca. Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka dalam penelitian ini tingkat pemahaman yang digunakan dalam pembahasan mengacu pada taksonomi yang dikemukakan oleh Barrett, yaitu makna literal, makna inferensial (inferensi), makna evaluatif, dan makna evaluatif.
Hakikat Lesson Study
Segala perilaku yang ditunjukkan pembaca berdasarkan taksonomi yang dikemukakan oleh Barret merupakan indikator keberhasilan pembaca dalam memahami teks. Model pembinaan Lesson Study dapat digunakan sebagai model bimbingan mengajar guru atau dosen terhadap peserta didik, dan merupakan upaya meningkatkan kualitas dan profesionalisme guru dalam memperlancar proses pembelajaran. Menurut Styler dan Hiebert (dalam Sparks, 1999), Lesson Study adalah suatu proses kolaboratif di mana sekelompok pendidik mengidentifikasi masalah pembelajaran, merancang skenario pembelajaran;
Menurut Lewis, jika seorang guru ingin meningkatkan kualitas pembelajaran dan membangun kemandirian belajar siswa, salah satu cara yang paling jelas adalah dengan berkolaborasi dengan guru lain untuk merancang, mengamati, dan merefleksikan pembelajaran yang dilakukannya. Oleh karena itu, pembelajaran Lesson Study dilaksanakan dalam 3 (tiga) tahap, yaitu tahap pertama Plan (perencanaan), tahap kedua Do (implementasi) dan tahap ketiga See (refleksi). Dengan kata lain kajian pembelajaran merupakan suatu cara untuk meningkatkan mutu pendidikan yang tidak pernah berakhir (continuous development).
Learning Community
Dokumen yang dikaji sebagai kegiatan pra pengembangan model komunitas belajar dalam pembelajaran membaca berbasis Lesson Study adalah dokumen silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran di sekolah. Model Komunitas Belajar melalui Pembelajaran Membaca Berbasis Lesson Study 69. Pembelajaran membaca berbasis Lesson Study mempunyai beberapa masukan atau saran dari guru seperti pada tabel 4.2 dibawah ini. Model Komunitas Belajar dengan Belajar Membaca 87 Berdasarkan Lesson Study Bahasa Indonesia di SMP Kabupaten Bogor dengan tim pendamping dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Pakuan.
Model komunitas belajar membaca berbasis pembelajaran layak digunakan karena tahapan pembelajarannya jelas dan sistematis. Model komunitas belajar dengan pembelajaran membaca berbasis pembelajaran yang dihasilkan telah divalidasi dan melalui serangkaian proses aktivitas yang berkesinambungan hingga menghasilkan produk akhir dari model yang diuji. Model Komunitas Belajar dengan Pembelajaran Membaca Berbasis Pelajaran 91 Model komunitas belajar bagi siswa SMP melalui pembelajaran membaca berbasis pelajaran nampaknya memberikan nuansa baru dan pengalaman baru dalam membaca.
PENGEMBANGAN MODEL
Proses Pengembangan Model
Diawali dengan pemaparan hasil analisis kebutuhan, pemaparan hasil telaah dokumen, dan hasil penilaian ahli (validasi) instrumen. Berdasarkan hasil analisis silabus dan RPP kelas VII SMP, materi membaca dalam pembelajaran membaca mata pelajaran bahasa Indonesia seluruhnya berbasis teks. Dokumen tersebut menunjukkan bahwa tujuan pembelajaran yang tertulis dalam silabus dan RPP semuanya berorientasi pada pemahaman isi bacaan.
Hasil analisis dokumen metode dan strategi pembelajaran, dalam perancangan pelaksanaan pembelajaran, langkah dan tahapan yang harus dilakukan siswa dalam membaca tidak tersusun dengan jelas. Penciptaan suasana melalui interaksi yang dibangun oleh guru akan terlihat pada penentuan langkah-langkah kegiatan pembelajaran mulai dari pembukaan kegiatan pembelajaran yang berisi tentang pengkondisian siswa untuk belajar, bagaimana guru memotivasi siswa untuk belajar dan juga membaca. Berdasarkan hasil analisis dokumen (RPP) dalam menciptakan interaksi pembelajaran untuk menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif, guru belum sepenuhnya merencanakan pola interaksi tersebut.
Pengamatan Kegiatan Pembelajaran
Hal ini belum terlihat karena guru belum optimal dalam menentukan model, strategi dan metode pembelajaran. Pembelajaran membaca di SMPN 1 Cigombong, Bogor diperoleh melalui observasi tim pengajar selama proses belajar mengajar pada pertemuan pengajaran topik membaca. Aspek yang diamati berkaitan dengan aktivitas guru dan siswa dalam proses pembelajaran, yang terbagi menjadi aktivitas awal, aktivitas dasar, dan aktivitas akhir sesuai dengan instrumen analisis kebutuhan.
Data yang diperoleh dari observasi aktivitas guru dalam proses pembelajaran dapat dilihat pada tabel 4.1 di bawah ini. Pengamatan pada kegiatan pembelajaran membaca, terlihat jelas bahwa aktivitas mental siswa membaca/memahami materi bacaan belum terlihat jelas pada saat memasuki kegiatan inti pembelajaran. Padahal, siswa sekolah menengah perlu dibekali dengan metode/strategi membaca yang menjadikan mereka terbiasa membaca dan memahami isi bacaan yang dibacanya.
Model Learning Community
Bahan/materi bacaan hendaknya lebih variatif dan menarik agar dapat menggugah siswa untuk berprestasi dan berperilaku positif. Pratinjau : Siswa melakukan kegiatan peninjauan diperpanjang dan menghubungkan hal-hal yang telah diketahuinya yang berkaitan dengan bahan bacaan yang akan dibacanya. Review: Pada langkah terakhir ini, setiap siswa fokus pada pertanyaan yang telah ditanyakan sebelumnya, apakah terjawab atau belum.
Pratinjau (Previewing): Pada tahap ini siswa melakukan kegiatan meninjau ulang secara ekstensif dan menghubungkan hal-hal yang telah mereka ketahui berkaitan dengan bahan bacaan yang akan mereka baca dan mengarahkan perhatian dengan menelaah atau membaca sekilas bahan bacaan tersebut untuk mendapatkan gambaran mengenai organisasi umum topik-topik utama. dan sub-topik. Pertanyaan: Ajukan pertanyaan kepada setiap pembaca mengenai bahan bacaan dengan menggunakan judul sebagai. Review: Pada langkah terakhir ini, setiap siswa fokus pada pertanyaan yang telah diajukan sebelumnya, terlepas dari apakah sudah terjawab atau belum.
Model Final Learning Community
Siswa kemudian mengkomunikasikan hasil bacaannya dengan berbagai cara yaitu dengan berkomunikasi dihadapan siswa, juga membuat peta pikiran hasil bacaannya, dan menuliskan hasil bacaannya dengan pengembangan menggunakan kata-kata sendiri siswa. Dalam tes untuk pembuatan model akhir, terlihat perbedaan yang sangat signifikan antara skor pra-tes dan pasca-tes, serta skor pemahaman membaca dan keterampilan komunikasi.
Kelayakan dan Efektivitas Model
Kelayakan dan keefektifan model komunitas belajar bagi siswa sekolah melalui pembelajaran membaca berbasis Lesson Study menurut persepsi guru dan siswa mengenai model pembelajaran membaca, kebutuhan siswa dan guru terhadap metode membaca dalam upaya siswa meningkatkan kemampuannya memahami bahan bacaan dan mengkomunikasikan hasil bacaan. Model Komunitas Belajar dengan Belajar Membaca 89 Berdasarkan Lesson Study menunjukkan bahwa baik guru maupun siswa pada umumnya memperoleh pengalaman baru dalam membaca dan menceritakan kembali hasil membaca yang melibatkan aktivitas mental untuk berpikir. Menggabungkan empat keterampilan berbahasa yang terpadu dalam mengolah dan mengkomunikasikan hasil bacaan meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami materi bacaan dan mengkomunikasikan hasil bacaan.
Berdasarkan refleksi pembelajaran yang diikuti oleh pengamat, guru, pendidik, kepala sekolah, pengawas, pengajaran membaca berdasarkan kajian pembelajaran merupakan pedoman membaca yang baru dan merupakan metode yang tepat untuk digunakan. Kajian peran IMSTEP dalam penguatan program. Pendidikan guru MIPA berdasarkan kajian pengajaran di Indonesia.Educationist. Apakah ada masa depan untuk studi pembelajaran di Jurnal Pendidikan dan Pembangunan Manusia Nagoya Amerika Serikat.
