• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bimbingan dan Konseling PPT

N/A
N/A
Rollanda Gharry E

Academic year: 2023

Membagikan "Bimbingan dan Konseling PPT"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

Kelompok 1

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

Dosen Pengampu: Andi

Wahyu Irawan, S. Pd. M. Pd.

Konsep Dasar

Bimbingan dan

Konseling

(2)

1. Mahadewi Mahesa Putri (2105096010) 2. Niken Novita Dewi (2105096011)

3. Dela Anjalita (2105096031)

4. Aisha Azizah Andriani Mahardika (2105096034)

5. Dennis Viryananda Yovandra (2105096047)

6. Lamriama Putri Lestari Limbong (2105095048)

7. Catalina Atikasari (2105096059) 8. Ainun Nisa (2105096071)

9. Andre Yoseva Vermask (2105096101) 10.Khanaya Noor Khalifah (2105096103) 11.Ni Luh Bella Rahayu (2105096106)

Disusun Oleh:

(3)

Sub Materi:

1. Definisi Dasar Bimbingan dan Konseling.

2. Fungsi Bimbingan dan Konseling.

3. Prinsip Bimbingan dan Konseling.

4. Asas – asas Bimbingan dan Konseling.

5. Bagian Dalam Bimbingan dan Konseling.

6. Jenis Layanan Bimbingan dan

Konseling.

(4)

1. Definisi Dasar Bimbingan dan Konseling.

1. Pengertian Bimbingan.

Bimbingan berasal dari kata “guidance” yang berasal dari kata kerja “to guide”. Bimbingan merupakan suatu proses bantuan atau tuntunan yang dilakukan terus-menerus oleh seorang ahli untuk orang lain (kliennya) yang bersifat menunjang

dan dengan tujuan membantu memecahkan masalah yang ada.

Terdapat beberapa ahli yang mengemukakan pendapat tentang pengertian konseling diantaranya ialah; Frank Parson, Crow, Arthur

J.Jones, Moh.Surya, Rohman Natawijaya, dan Prayitno.

(5)

2. Pengertian Konseling.

Konseling berasal dari bahasa Inggris “to counsel”

atau “to give advice” yang memiliki arti memberi saran atau nasehat. Sama seperti bimbingan,

terdapat juga beberapa ahli yang mengemukakan pendapat mengenai konseling, diantaranya sebagai berikut; Jones, Pepinsky, Bimo Walgito, Roehman Natawidjaja, Moh Surya, Prayitno, dan C.G Wrenn.

(6)

3. Ciri-Ciri Kegiatan Bimbingan dan Konseling:

a. Dilaksanakan minimal oleh dua orang, dan umumnya dilakukan secara individual.

b. Umumnya dilakukan tatap muka.

c. Bertujuan untuk menyelesaikan masalah.

d. Pelaksanaan konseling membutuhkan seorang ahli untuk memecahkan masalah.

e. Memberikan pengetahuan secara terus menerus kepada klien hingga masalah terpecahkan

(7)

X

Z

Y

X

4. Tujuan Bimbingan dan Konseling:

a. Untuk membantu memecahkan masalah klien.

b. Untuk meningkatkan kemampuan klien.

c. membantu klien merubah pola pikirnya menjadi lebih ter- arah.

d. Mendorong klien menjadi individu yang lebih baik lagi.

e. membantu klien menjadi pribadi yang mandiri.

(8)

2. Fungsi Bimbingan dan Konseling.

1. Fungsi preventif.

Dilakukan dengan membantu individu atau peserta didik dalam menjaga atau mencegah timbulnya masalah bagi dirinya.

2. Fungsi kuratif atau korektif.

Dilakukan dengan membantu individu memecahkan masalah yang terjadi padanya.

3. Fungsi preservatif.

Membantu individu menjaga agar situasi dan kondisi yang semula tidak baik (mengandung masalah) menjadi baik (terpecahkan) dan kebaikan itu bertahan lama.

(9)

4. Fungsi terapi.

Yaitu membantu individu membebaskan dan melepaskan dirinya dari segala

kekhawatiran dan kegelisahannya dalam menghadapi masalah yang dihadapinya.

5. Fungsi developmental atau pengembangan.

Yaitu membantu individu memelihara dan mengembangkan situasi serta kondisi yang telah baik agar tetap baik atau menjadi lebih baik, sehingga tidak

memungkinkannya menjadi sebab munculnya masalah bagi diri klien.

6. Fungsi penyaluran.

Yaitu fungsi bimbingan dalam membantu individu memilih dan memantapkan

penguasaan karir atau jabatan yang sesuai dengan minat, bakat, keahlian dan ciri- ciri kepribadian lainnya.

7. Fungsi penyesuaian.

Yaitu fungsi bimbingan dalam membantu individu menemukan penyesuaian diri dan perkembangannya secara optimal.

(10)

1. Prinsip-Prinsip Berkenaan dengan Sasaran Pelayanan:

a. Melayani semua individu.

b. Menjangkau keunikan dan kekompleksan pribadi individu.

c. Mengenali dan memahami keunikan setiap

individu dengan berbagai kekuatan,kelemahan,dan permasalahanya.

d. Bertujuan mengembangkan penyesuaian individu terhadap segala bidang pengalaman dengan

mempertimbangkan berbagai aspek perkembangan individu.

3. Prinsip Bimbingan dan

Konseling.

(11)

2. Prinsip-Prinsip Berkenaan dengan Program Layanan:

a. Harus sesuai dengan program pendidikan dan pengembangan peserta didik.

b. Harus fleksibel, sesuai kebutuhan individu, masyarakat, dan kondisi lembaga.

c. Disusun secara berkelanjutan dari jenjang pendidikan yang terendah sampai tertinggi.

D. Perlu diadakan penilaian yang teratur dan terarah.

(12)

3. Prinsip-Prinsip Berkenaan dengan Masalah Individu:

a. Bimbingan dan konseling berurusan dengan hal hal yang

menyangkut kondisi mental atau fisik terhadap penyesuaian diri

terhadap lingkungan dan penyesuaian pengaruh lingkungan terhadap mental dan fisik individu.

b. Masalah yang timbul pada individu dari faktor kesenjangan sosial, ekonomi dan kebudayaan menjadi perhatian utama pelayanan utama bimbingan dan konseling.

(13)

X Y

4. Prinsip-Prinsip Berkenaan dengan Tujuan dan Pelaksanaan Pelayanan:

a. Harus diarahkan untuk perkembangan individu agar mampu membimbing diri sendiri dalam menghadapi masalah.

b. Proses pembimbingan dan konseling hendaknya atas kemauan individu itu sendiri dalam pengambilan keputusan.

c. Individu harus dapat menangani permasalahanya dengan tenaga ahli dalam bidang yang relevan untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi.

d. Menjalin kerja sama antar guru pembimbing, guru guru lainya dan orangtua sangat menentukan hasil pelayanan bimbingan.

e. Memanfaaatkan semaksimal mungkin hasil pengukuran dan penilaian terhadap individu yang terlibat dalam proses pelayanan serta program bimbingan dan konseling itu sendiri.

(14)

4. Asas-Asas Bimbingan dan Konseling:

1. Asas Kerahasiaan.

2. Asas Kesukarelaan.

3. Asas Keterbukaan.

4. Asas Kekiniaan.

5. Asas Kemandirian.

6. Asas Kegiatan.

7. Asas Kedinamisan.

8. Asas Keterpaduan.

9. Asas Kenormatifan.

10. Asas Keahlian.

11. Asas Alih Tanggan.

12. Asas Tutwuri

Handayani.

(15)

5. Bagian Dalam Bimbingan dan Konseling.

1. Bidang Pribadi.

Membantu peserta didik / sasaran layanan dalam memahami,menilai, dan mengembangkan potensi dan kecakapan, bakat dan minat, serta kondisi kehidupan berkarakter, cerdas, dan beragama, sesuai dengan karakteristikn pribadi dan kebutuhan dirinya secara realistik.

2. Bidang Sosial.

Membantu peserta diddik / sasaran layanan dalam

memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang sehat, efektif, dan berkarakter cerdas dengan teman sebaya, anggota keluarga dan warga

lingkungan sosial yang lebih luas.

(16)

5. Bidang Kehidupan Berkeluarga.

Membantu peserta didik

memperoleh pemahaman yang

benar tentang kehidupan berkeluarga.

3. Bidang Belajar.

Membantu peserta didik

mengembangkan kemampuan belajar sesuai program studi secara mandiri pada jenjang satuan pendidikanya.

4. Bidang Karier.

Membantu peserta didik menerima, memahami, menilai informasi dan pengalaman serta memilih

pengalaman serta mengambil

keputusan arah karier secara jelas, objektif, dan bijak.

6. Bidang Kehidupan Berkeluarga.

Membantu peserta didik dalam

mengembangkan kehidupan beragama serta mampu menghadapi dan memecahkan

masalah masalah yang berkenaan dengan kehidupan beragam.

(17)

6. Jenis Layanan Bimbingan dan Konseling:

1. Layanan Orientasi.

2. Layanan Informasi.

3. Layanan Penempatan dan Penyaluran.

4. Layanan

Pembelajaran/Konten.

5. Layanan Bimbingan Kelompok.

6. Layanan Konseling Kelompok.

7. Layanan Konseling Perorangan.

8. Layanan Konsultasi.

9. Layanan Mediasi.

10. Layanan Advokasi.

(18)

Kesimpulan.

Dari pembahasan masalah diatas dapat disimpulkan bahwa bimbingan dan konseling merupakan salah satu komponen dalam keseluruhan sistem

pendidikan khususnya disekolah , guru sebagai salah satu pendukung unsur pelakasaan Pendidikan yang mempunyai tanggung jawab sebagai pendukung pelaksanaan layanan Bimbingan Pendidikan disekolah, dituntut untuk memililik wawasan yang memadai terhadap konsep konsep dasar bimbingan dan konseling di sekolah.

(19)

Daftar Pustaka:

Suhertika, Ichsan D.H .2014 .“Dasar- dasar Bimbingan dan Konseling.

Pekanbaru: CV. MUTIARA PESISIR SUMATRA.

DASAR-DASAR BIMBINGAN DAN

KONSELING Telaah Konsep, Teori dan PraktikProf. Dr. Syafaruddin,

M.Pd.Ahmad Syarqawi, S.Pd.I., M.Pd.Dina Nadira Amelia Siahaan, S.Pd.I., M.Pd.

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Bimbinga n_dan_Konseling

Referensi

Dokumen terkait

6% SIMILARITY INDEX 6% INTERNET SOURCES 0% PUBLICATIONS 0% STUDENT PAPERS 1 6% Exclude quotes On Exclude bibliography On Exclude matches < 2% The Effect of Rekattidiri

The formation of smaller Au NPs embedded in the larger amorphous CNP composite was established using UV-visible spectroscopy, fluorescence spectroscopy, powder X-ray diffraction XRD,