Prokrastinasi Akademik
Bimbingan Klasikal
Apa itu Prokrastinasi?
Prokrastinasi berasal dari bahasa latin yaitu
“pro” yang berarti “maju”, ke depan, lebih menyukai dan “crastinus” yang berarti “besok” (Steel, 2006). Jadi jika digabungkan dari asal katanya, prokrastinasi adalah lebih suka melakukan tugasnya besok.
prokrastinasi adalah kecenderungan untuk menunda atau menghindari sepenuhnya tanggung jawab, keputusan, atau tugas yang perlu dilakukan, dan biasanya baru mulai dikerjakan pada saat-saat terakhir batas pengumpulan tugas.
Orang yang melakukan prokrastinasi disebut sebagai prokrastinator.
Prokrastinasi akademik adalah perilaku penundaan pada tugas akademik yang dilakukan secara sadar dengan melakukan aktivitas lain yang menyenangkan dan tidak penting, tidak bertujuan, tidak memperhatikan waktu sehingga menimbulkan
akibat negatif atau kerugian pada pelakunya. Prokrastinasi dalam hal akademik dapat menimbulkan efek yang negatif bagi proses belajar seseorang. Seperti menghambat prestasi, menimbulkan kecemasan, stress dan menjadikan kebiasaan
yang kurang baik.
Prokrastinasi Akademik
Ciri-Ciri Prokrastinator
Prokrastinator lebih suka untuk menunda pekerjaan atau tugas- tugasnya.
Berpendapat lebih baik mengerjakan
nanti dari pada sekarang, dan menunda pekerjaan adalah bukan suatu masalah.
Terus mengulang perilaku prokrastinasi.
Sulit dalam mengambil keputusan.
Menurut Burka & Yuen (Hardhito, 2019), menjelaskan ciri-ciri seorang pelaku
prokrastinasi/ prokastinator antara lain:
Ciri-Ciri
Prokrastinasi Akademik
Penundaan untuk memulai dan menyelesaikan tugas.
Keterlambatan dalam mengerjakan tugas.
Kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja aktual
Melakukan aktivitas yang lebih menyenangkan.
Adapun ciri-ciri prokrastinasi akademik diungkapkan oleh Ghufron dan Risnawita (Hardito, 2019), adalah sebagai berikut:
Faktor internal, meliputi :
Ghufron & Risnawita (2010) mengkategorikan faktor-faktor yang mempengaruhi prokrastinasi akademik menjadi dua macam, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
1.
- Kondisi fisik individu, misalnya sudah kehabisan energi, lelah, dan mengantuk
karena berbagai aktivitas yang dilakukan, sehingga memicu individu untuk lebih
memilih istirahat daripada mengerjakan tugas akademiknya.
- Kondisi psikologis individu, misalnya efikasi dan regulasi diri yang rendah, pengalaman
kegagalan dalam mengerjakan tugas di masa lalu, pikiran irasional, dan sebagainya.
2. Faktor eksternal, meliputi : penetapan prioritas, karakteristik tugas, karakter individu, pola asuh orang tua dan kondisi lingkungan.
Faktor Penyebab Prokrastinasi
Dampak Prokrastinasi Akademik
Afektif : seperti gelisah, cemas, takut, stres, emosi
tidak terkontrol, panik, menangis dan bersedih.
Kognitif : selalu teringat tugas yang belum selesai dan menilai dirinya telah
gagal.
Perilaku : malas
mengerjakan tugas yang lain, terlambat masuk
sekolah,
terlambatmengumpulkan tugas dan terburu-buru saat mengerjakan tugas.
Fisik : kelelahan, sulit tidur, malas makan, kepala pusing,
jantung berdebar-debar dan panas dingin.
Akademik : tugas menumpuk, nilai menurun, dan melakukan
pelanggaran moral seperti menyontek, plagiarisme, penipuan saat ujian atau
menghadapi tugas.
Interpersonal : penilaian yang buruk dari orang lain, dimarahi guru dan tidak enak
hati.