A.BIOGRAFI PLATO
Plato lahir pada tahun 428/7 SM dalam suatu keluarga terkemuka di Athena. Ayahnya Bernama Ariston seorang bangsawan keturunan raja Kodrus,Raja terakhir athena yang hidup sekitar 1068 SM yang sangat dikagumi rakyatnya karna kecakapan dan kebijaksanaannya memerintah athena,dan ibunya Bernama Priktione. Keturunan Solon, tokoh legendaris dan negarawan agung athena yang hidup sekitar 100 tahun lebih awal dari priktione .sesudah Ariston meninggal, Priktione dinikahi pamannya yang bernama Pyrilampes.Plato meninggal di athena pada tahun 347 SM dalam usia 80 tahun.Plato berasal dari keluargga Aristokrasi yang turun temurun memegang peranan penting dalam politik athena. Sebuah keluargga bangsawan athena yang kaya raya, Yang hidup Ketika Yunani menjadi pusat kebudayaan besar selama empat abad. Masa keemasan athena,Masa pericles, yang bertahan antara 445- 431 SM muncul sebagai citra kesempurnaan dalam kehidupan pradaban manusia. Bisa dikatakan bahwa dunia barat telah memiliki kisah cinta yang Panjang dengan athena, sebahai teladan dan model, dibandingkan kota kota lain dalam Sejarah manusia, kecuali mungkin yerusalem. Hubungan dengan yerusalem disini bukan sebagai kota ideal, melainkan hanya dalam hal penghargaan kepada orang besar yang hidup di yerusalem dan kejadian kejadian suci disana. Kenapa athena dianggap kota kuno yang memiliki kisah cinta yang panjang ? Athena adalah teladan demokrasi pertama, athena adalah kota yang dianugrahi keunggulan pikiran dan tubuh manusia, filsafat, seni dan ilmu pengetahuan, serta berseminya seni kehidupan. Plato pun bercita-cita sejak mudanya untuk menjadi orang negara. Tetapi perkembangan politik di masanya tidak memberi kesempatan padanya untuk mengikuti jalan hidup yang di inginkannya itu.
Nama Plato yang sebenarnya ialah Aristocles,kemudian ia di beri nama baru oleh guru pelatih senamnya “plato” .Plato dalam bahasa yunani berasal dari kata benda “platos”
(kelebarannya/lebarnya) yang di bentuk dari kata sifat “platus” yang berarti (lebar).dengan demikian nama plato berarti silebar. Julukan yang diberikan pelatih senamnya itu begitu cepat populer dan menjadi panggilannya sehari hari, bahkan menjadi nama resmi yang di abadikannya lewat seluruh kryannya. Plato memperoleh nama baru itu berhubungan dengan bahunya yang lebar , sepadan dengan badannya yang tinggi dan tegap. Pandangan matanya menunjukan seolah olah plato mau mengisi dunia ini dengan cita citanya .
B .PENDIDIKAN PLATO
Pelajaran yang di peroleh Ketika masa kecilnya selain Pelajaran umum ialah menggambar dan menulis, disambung dengan belajar musik dan puisi. Sebelum dewasa plato sudah pandai membuat karangan yang bersajak. Dimasa itu plato mendapat didikan dari guru guru filosofi. Pelajaran filosofi mula mula di perolehnya dari kratylos. Kratylos dahulunya murid herakleitos yang menggajarkan “semuanya berlalu” seperti air. Sejak berumur 20 tahun plato mengikuti Pelajaran sokrates. Pelajaran itulah yang memberi kepuasan baginya plato menjadi murid sokrates yang setia, sampai pada akhir hidupnya sokrates tetap menjadi pujaannya. Bahkan segala karyanya seolah olah merupakan monument yang sengaja dibangun untuk gurunya.
Tak lama sesudah sokrates meninggal, plato pergi dari athena.itulah permulaan Plato mengembara 12 tahun lamanya, dari tahun 399 SM – 387 SM . Plato tidak pernah nikah dan tidak punya anak.
C. ARISTOTELES
udah 25 abad lamanya ia meninggal dunia. Tapi, dunia masih mengenal nama dan pemikirannya. Ialah Aristoteles, sang filsuf Yunani. Aristoteles adalah murid dari Plato sekaligus guru dari Alexander Agung. Ia banyak menulis berbagai macam disiplin ilmu, termasuk fisika, metafisika, puisi, logika, retorika, politik, pemerintahan, etnis, biologi dan zoologi. Bersama dengan Socrates dan Plato, ia dianggap menjadi seorang di antara tiga orang filsuf yang paling berpengaruh di pemikiran Barat.
Aristoteles tertarik kepada ilmu pengetahuan. Dia ingin menggunakan metode logika Plato untuk mengetahui bagaimana dunia berjalan. Oleh karena itu, Aristoteles dianggap sebagai bapak metode ilmiah. Aristoteles secara khusus tertarik pada ilmu pengetahuan biologi, khususnya klasifikasi tumbuhan dan hewan.
Aristoteles lahir di Stagira, kota di wilayah Chalcidice, Yunani (dahulunya termasuk wilayah Makedonia tengah) tahun 384 SM. Ia bukan berasal dari keluarga yang kaya, ayahnya
hanyalah seorang tabib pribadi Raja Amyntas dari Makedonia.
Pada usia 17 tahun, Aristoteles menjadi murid Plato. Aristoteles belajar di Akademi Plato, akademi yang didirikan oleh Plato pada tahun 387 SM di Athena. Plato sendiri saat itu sudah sangat tua. ketika Plato meninggal, Aristoteles meninggalkan akademi tersebut. Ia merasa kesal akibat tak terpilih menjadi salah satu pemimpin di akademi. Padahal, ia telah mengabdi selama 20 tahun menjadi guru di sana.
Beberapa waktu setelahnya, Aristoteles meninggalkan Athena dan pergi ke Makedonia dan menjadi guru bagi pangeran muda Alexander, yang kelak akan menjadi Raja Alexander Agung. Alexander tidak terlalu tertarik pada pembelajaran Aristoteles. Namun, mereka berhubungan baik. Ketika Aleksander menjelajahi Asia Barat, dia dan para armadanya mengambil tumbuh-tumbuhan eksotis untuk dipelajari oleh Aristoteles.
Setelah Alexander tumbuh dewasa dan menjadi raja, Aristoteles kembali ke Athena dan membuka akademinya sendiri di sana, yang disebut Lyceum, yang menjadi saingan Akademi Plato. Ketika Alexander meninggal pada tahun 323 SM, terjadi pemberontakan terhadap Kekaisaran Makedonia di Athena. Orang Athena menuduh Aristoteles memihak Makedonia, karena ia adalah sahabat Alexander dan seperti halnya Plato, ia bukan seorang demokrat. Dia dengan cepat meninggalkan Athena dan menghabiskan sisa hidupnya di Chalcidice, dan meninggal pada 322 SM
D. PEMIKIRAN DAN PANDANGAN ARISTOTELES
Pemikiran Aristoteles berkembang dalam tiga tahapan, pertama ketika ia masih belajar di Akademi Plato ketika gagasannya masih dekat dengan gurunya tersebut, kemudian ketika ia memimpin akademi Lyceum, dan yang terakhir pada waktu ia mengungsi ke daerah Yunani utara, di tempat kelahirannya.
Selama memimpin Lyceum, ia menerbitkan enam karya tulis yang membahas masalah logika, yang dianggap sebagai karya-karyanya yang paling penting, selain kontribusinya di bidang metafisika, fisika, etika, politik, ilmu kedokteran, ilmu alam dan karya seni.
Memang ciri khas kebudayaan Yunani, yang selalu ingin mengubah ketidakteraturan menjadi keberaturan, menerapkan keberaturan buatan manusia ke dalam dunia alami yang kacau.
Aristoteles juga berusaha membuat keberaturan dalam sistem pemerintahan. Ia menciptakan sistem klasifikasi monarki, oligarki, tirani, demokrasi dan republik, yang masih dipakai hingga sekarang.
Di bidang ilmu pengetahuan alam, ia merupakan orang pertama yang mengelompokkan dan mengklasifikasikan spesies-spesies biologi secara sistematis. Observasinya ini termasuk suatu bentuk dari keberaturan yang ia ciptakan untuk menggambarkan hukum alam dan
keseimbangan pada alam, yaitu metabolisme, perubahan suhu, pemrosesan informasi, embriogenesis, dan pewarisan sifat.
Hingga kini, Metode Aristoteles digunakan oleh ahli biologi moderen ketika menjelajahi wilayah baru, yaitu dengan mengumpulkan data secara sistematis, menemukan pola, dan membuat kesimpulan dari penjelasan kausal yang mungkin saja terjadi. Berlawanan dengan Plato, yang menyatakan teori tentang bentuk-bentuk ideal benda, Aristoteles menjelaskan bahwa materi tidak mungkin tanpa bentuk karena ia ada (eksis).
Pemikiran lainnya adalah tentang gerak, ia selalu mengatakan bahwa semua benda bergerak menuju satu tujuan. Karena benda tidak dapat bergerak dengan sendirinya, maka harus ada penggerak. Penggerak itu harus mempunyai penggerak lainnya, hingga tiba pada penggerak pertama yang tak bergerak, yang kemudian disebut dengan theos, yaitu Tuhan dalam pengertian Bahasa Yunani.
Secara garis besar buah pemikiran Aristoteles disusun secara sistematis, dan dikelompokkan ke 8 bagian :
1. Logika (jalan pikiran atau proses nalar) 2. Filsafat Alam (alam semesta atau fisika) 3. Psikologi (jiwa manusia)
4. Biologi (hayati)
5. Metafisika (melampaui fisik) 6. Etika (kebaikan atau moral) 7. Politik dan ekonomi
8. Retorika dan Poetika (bahasa dan kesenian)
E. PEMIKIRAN ARISTOLES YANG MEMPENGARUHI DUNIA FILSAFAT BARAT
Meskipun sebagian besar ilmu pengetahuan yang dikembangkannya terasa lebih
merupakan penjelasan dari hal-hal yang masuk akal (common-sense explanation), banyak teori-teorinya yang bertahan bahkan hampir selama dua ribu tahun lamanya Hal ini terjadi karena teori-teori tersebut dianggap masuk akal dan sesuai dengan pemikiran masyarakat pada umumnya, meskipun kemudian ternyata bahwa teori-teori tersebut salah total karena didasarkan pada asumsi-asumsi yang keliru.
Dapat dikatakan bahwa pemikiran Aristoteles sangat berpengaruh pada pemikiran Barat dan pemikiran keagamaan lain pada umumnya. Penyelarasan pemikiran Aristoteles dengan teologi Kristiani dilakukan oleh Santo Thomas Aquinas pada abad ke-13, dengan
teologi Yahudi oleh Maimonides (1135–1204), dan dengan teologi Islam oleh Ibnu Rusyid (1126 – 1198). Bagi manusia abad pertengahan, Aristoteles tidak saja dianggap
sebagai sumber yang otoritatif terhadap logika dan metafisika, melainkan juga dianggap
sebagai sumber utama dari ilmu pengetahuan, atau "the master of those who know", sebagaimana yang kemudian dikatakan oleh Dante Alighier