PENDAHULUAN
Latar Belakang
Untuk mendukung perkembangan dunia industri di Indonesia, diperlukan pembangunan infrastruktur yang baik dan andal. Meningkatnya kebutuhan semen menunjukkan bahwa pendirian industri semen di Indonesia sangat dibutuhkan.
Rumusan Masalah
Batasan Masalah
Tujuan Kerja Praktek
Manfaat Kerja Praktek
Lokasi Kerja Praktek
Batu kapur di Indarung IV PT Semen Padang diambil dari tambang PT Semen Padang yang terletak sekitar 5 km dari pabrik. Slurry preheater yang digunakan di pabrik Indarung IV PT Semen Padang merupakan tipe jalur terpisah yang terdiri dari empat siklon dan satu calciner. Rotary kiln yang digunakan pada pabrik Indarung IV PT Semen Padang dapat dilihat pada Gambar 3.15.
Pada pabrik Indarung IV PT Semen Padang, jenis pendingin yang digunakan adalah grid cooler yang terdiri dari 2 grid yaitu plat berbentuk dan plat grid. Bahan yang digunakan untuk membuat semen terdiri dari 3 jenis bahan yaitu klinker, gipsum dan bahan ketiga (pozzolan dan batu kapur). Jenis mill yang digunakan pada proses penggilingan semen di Indarung IV adalah rube mill yaitu semen mill 1 (421) dan semen mill 2 (472).
Bahan bakar solar juga digunakan sebagai bahan bakar pada PLTD yang digunakan PT Semen Padang. Preheater tipe suspensi yang digunakan di Pabrik Indarung IV PT Semen Padang terdiri dari dua bagian in-line calciner (SLC) yang terpisah.
PROFIL PERUSAHAAN
Sejarah Perusahaan
- Periode I (Tahun 1910-1942)
- Periode II (Tahun 1942-1945)
- Periode III (Tahun 1945-1947)
- Periode IV (Tahun 1947-1958)
- Periode V (Tahun 1958-1961)
- Periode VI (Tahun 1961-1972)
- Periode VII (Tahun 1972-1995)
- Periode VIII (Tahun 1995 – sekarang)
- Logo Perusahaan
Struktur Organisasi Perusahaan
- Struktur Organisasi PT Semen Padang
Struktur organisasi berupa lini dan staf di lingkungan Direktorat Jenderal Industri Kimia Kementerian Perindustrian, dalam sistem ini kekuasaan tertinggi berada di tangan pemegang saham yaitu pemerintah melalui dewan komisaris. Direktorat Bisnis bertanggung jawab langsung kepada Chief Executive Officer dan membawahi beberapa unit kerja, yaitu.
URAIAN PROSES
Flowsheet Secara Umum
Pengolahan Awal
- Tahap Persiapan Bahan Baku
Komponen utama bahan baku terpenting dalam pembuatan semen adalah batu kapur, batu silika, pasir besi dan tanah liat yang akan dicampurkan dalam suatu campuran mentah sehingga akan menjadi suatu produk (Erangga, 2014). Batu kapur merupakan bahan baku dengan komposisi yang paling umum digunakan untuk membuat bahan baku campuran.
Tahap Penumpukan dan Penarikan Bahan Baku
- Penumpukan (Stacking) pada Bahan Baku
Untuk metode daur ulang material dapat digunakan metode daur ulang samping yang bekerja pada sisi tumpukan material yang akan didaur ulang. Side Reclaimer dilengkapi dengan rantai scraper yang digunakan untuk menarik tumpukan material yang kemudian diangkut oleh belt conveyor yang juga terletak di sebelah tumpukan material. Prinsip kerja bridge scraper adalah bilah scraper dipasang pada dua sisi tumpukan, yang menarik material ke ban berjalan.
Material yang masuk ke gudang melalui ban berjalan bergerak dari penumpuk, yang bergerak dengan kecepatan tertentu di sepanjang gudang melalui relnya. Rantai bucket excavator adalah alat pengangkut material yang dirancang khusus untuk material lengket. Bahan baku penggilingan terdiri dari batu kapur, batu kuarsa, tanah liat dan pasir besi.
Tahap Proses Produksi Semen pada Unit di Indarung IV
- Tahap Pengumpanan Bahan Baku
Di dalam ruang pengering dipasang elevator yang berfungsi untuk mengangkat dan menyebarkan material sehingga proses pengeringan dapat berlangsung efektif karena luas permukaan material yang bersentuhan dengan gas panas semakin besar. Liner jenis ini berfungsi untuk mengangkat dan menjatuhkan media gerinda sehingga timbul gaya tumbukan terhadap material yang digiling. Material yang keluar dari ruang penggilingan melewati diafragma kemudian akan disaring kembali ke ruang bawah tube mill sehingga material dapat masuk.
Proses pemisahan berlangsung pada bagian klasifikasi, dimana material kasar akan dipisahkan dari material halus. Material yang masih kasar akan terjatuh karena terbentur motor dari mesin sortir menuju bagian tengah meja amplas, yang kemudian diampelas kembali dengan roller. Material kasar akan bersentuhan dengan rotor penyortiran di tengah media penggilingan dan kemudian akan digiling bersama dengan pakan segar.
Tahap Pembakaran Raw Mix (Pembentukan Klinker)
- Tahap Persiapan Bahan Baku
- Pemanasan Awal (Preheater
- Pembakaran (Rotary Kiln)
- Pendinginan (Grate Cooler)
Energi panas yang digunakan pada suspensi preheater diperoleh sebagian dari udara panas tungku dan grate cooler yang dihasilkan dari pendinginan klinker yang mengalir melalui dua aliran udara tersier, dan sebagian lagi dari pembakaran. Pasokan gas panas diperoleh dari tersier air Dryer (TAD) dari grate cooler yang masuk melalui B55 berkat adanya tarikan ID fan. Selama pembakaran di dalam burner, udara primer dari udara luar digunakan melalui kipas angin, sedangkan udara sekunder diambil dari grate cooler untuk mendinginkan klinker panas.
Pada area ini material mengalami pendinginan mendadak karena bercampur dengan udara sekunder dari grate cooler yang masuk ke dalam tungku. Klinker mengalir di atas grate plate akibat pergerakan grate plate yang terdiri dari fixed plate dan moving plate, hingga mencapai roller crusher di ujung grate cooler. Klinker yang telah didinginkan dalam grate cooler dan dihancurkan oleh crusher hingga ukuran hampir seragam, diangkut ke silo klinker melalui DBC (Drag Bucket Conveyor).
Tahap Pembentukan Semen
- Penyimpanan Klinker di dalam Silo
- Proses Pengumpulan Material
- Proses Penggilingan Awal (Roller Press)
- Pencampuran Bahan Baku dan Bahan Tambahan
- Penggilingan dan Penggerusan
- Proses Pemisahan Kedua (Cyclone)
Silo klinker digunakan sebagai tempat penyimpanan klinker yang akan diumpankan ke pabrik semen untuk digiling menjadi semen. Klinker yang disimpan di silo akan dimasukkan ke dalam unit penggilingan semen melalui apron feeder. Bahan gipsum dan ketiganya akan diangkut ke pabrik semen dengan belt conveyor dan laju aliran massanya diatur oleh dosimat feeder.
Di Pabrik Indarung IV, proses penggilingan semen dilakukan di 2 tube mill yaitu semen mill 1 (4Z1) dan semen mill 2 (4Z2). Bahan mentah diturunkan kembali ke pabrik tabung untuk dimurnikan kembali melalui PGC J06. Hasil keluaran tube mill pertama (Z1) disimpan pada silo 1 dan 2 setelah melewati separator Sepax dan cyclone.
Utilitas
- Penyediaan Air
- Penyediaan Energi Listrik
- Penyediaan Bahan Bakar
- Pengolahan Limbah
- Laboratorium
WHRPG merupakan generator yang memanfaatkan limbah panas dari chiller, tungku dan gas panas dari slurry preheater. Penulis memfokuskan tugas khusus pada “Perhitungan keseimbangan massa pada peralatan suspensi preheater Pabrik Indarung IV PT. Tugas khusus dalam laporan ini bertujuan untuk mengetahui berapa besarnya massa yang masuk dan keluar dari Indarung Suspension Preheater.
Penyusunan laporan dan penyelesaian tugas khusus dilaksanakan di Unit Suspension Preheater pabrik Indarung IV PT. Tujuan penulisan tugas khusus ini adalah untuk menghitung keseimbangan massa pada slurry preheater di Pabrik Indarung IV PT. Dari pelaksanaan kerja praktek di Unit Produksi Indarung IV untuk tugas khusus “Menghitung keseimbangan massa pada slurry preheater” dapat disimpulkan bahwa.
TUGAS KHUSUS
Pendahuluan
- Judul Tugas Khusus
- Latar Belakang Tugas Khusus
- Tujuan Tugas Khusus
- Waktu dan Tempat Pelaksanakan Tugas Khusus
Karena proses pembakaran dilakukan pada suhu yang tinggi, maka kehadiran preheater suspensi diharapkan dapat mengurangi beban kerja pada tungku. Suspensi preheater merupakan alat utama yang berfungsi sebagai preheater pada tungku dan kalsinasi awal sehingga pemanasan pada tungku lebih mudah. Dengan adanya proses calciner, proses kalsinasi yang sebelumnya berlangsung di kiln dipindahkan ke calciner sehingga dapat meningkatkan kapasitas produksi kiln.
Suspensi preheater merupakan salah satu alat utama yang berfungsi sebagai preheater pada feed kiln atau silo feed. Preheater suspensi ini merupakan tempat terjadinya kalsinasi dengan skala kalsinasi sebesar 95% dan nantinya kalsinasi akan disempurnakan di dalam tungku. Pada Indarung IV, proses pada suspensi preheater diawali dengan pemasukan bahan baku ke dalam masing-masing inlet cyclone yang terbagi menjadi dua strand A dan B.
Metode pengambilan dan pengolahan data
Dalam proses produksi semen, perhitungan keseimbangan massa merupakan perhitungan dasar yang harus dilakukan terlebih dahulu, baik untuk desain proses, pengoperasian pabrik, maupun untuk keperluan lain seperti modifikasi dan optimalisasi kinerja peralatan dan sistem. Prosedur evaluasi aliran massa diturunkan dengan menggunakan prinsip hukum kekekalan massa dan keseimbangan massa dari sistem yang terintegrasi secara keseluruhan. Keseimbangan massa sangat penting dalam industri kimia, karena merupakan dasar penting dalam menghitung satuan kerja dan proses.
Penelitian lapangan dimaksudkan untuk mengetahui cara kerja alat-alat dan memahami proses produksinya, yang penulis harapkan dapat membantunya memahami lebih dalam mengenai tugas khusus tersebut.
Hasil dan Pembahasan
- Hasil
- Pembahasan
Material yang masuk dan keluar slurry preheater di dalam tungku tidak sama karena ada kehilangan debu yang terbawa oleh gas panas yang keluar dari slurry preheater dengan laju 5% dari berat umpan yang masuk ke slurry preheater. Tidak hanya kehilangan debu, material yang masuk dan keluar slurry preheater menuju tungku tidak menunjukkan jumlah yang sama akibat adanya penguapan air pada saat pemanasan di slurry preheater. 5 Perhitungan banyaknya raw mix yang masuk calciner dan tidak masuk calciner Pada slurry preheater ada batch A dan batch B, dimana semua bahan baku dari batch B masuk ke calciner dan bahan bakunya hanya 70% campur dalam batch. Tapi itu masuk ke calciner.
Dengan cara yang sama Anda dapat menghitung komponen lainnya sehingga jumlah campuran mentah yang ada di dalam calciner dan bukan di dalam calciner secara lengkap ditunjukkan pada tabel berikut. Reaksi ini merupakan reaksi yang paling memakan energi dan berlangsung di preheater suspensi dan tanur putar. Gas pembakaran (GHP) yang keluar dari tungku selanjutnya masuk ke dalam suspensi preheater di string A dengan jumlah sebagai berikut.
Sedangkan untuk udara pengangkut yang membawa batubara halus menuju tungku pembakaran, besarnya dalam kg/jam, diambil berdasarkan spesifikasi blower yang ada. Udara tersier dari grate cooler yang masuk ke tungku pembakaran dapat dihitung dari pengurangan jumlah udara yang dibutuhkan oleh udara pengangkutan halus untuk mengangkut batubara.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Saran
Pozzoland
GCT digunakan untuk mengurangi suhu gas panas yang terlalu tinggi dari aliran siklon dan pemanas awal bubur. Material halus ditangkap oleh electrostatic precipitator (EP), kemudian keluarannya diangkut oleh screw conveyor dan digabungkan dengan material yang ditangkap oleh cyclone, kemudian masuk ke hopper. Pada siklon A51 dan A61 terjadi kembali proses pemisahan, dimana material yang masih terikat pada gas turun ke siklon A53.
Pada siklon B51 terjadi kembali proses pemisahan dimana material yang masih berasosiasi dengan gas turun ke siklon B53. Bahan yang ditimbang akan dibawa ke bin L10 sebelum penggilingan roller awal dilakukan. Untuk material halus ditarik menggunakan mill fan ke big house filter (BHF) F01 dan electrostatic precipitator (EP) P11.
Material yang dibawa oleh konveyor ulir P02 dan P03 bertemu di konveyor sabuk U24 untuk diangkut pada masing-masing PGC ke silo semen. Produk yang dihasilkan dari outlet mulut tabung 4Z2 masuk ke PGC J10 untuk diangkut dengan bucket elevator menuju separator Sepax.Pada separator Sepax, material halus dan kasar dipisahkan. Pengendalian mutu bahan yang akan diolah, bahan dalam proses, hingga produk semen yang akan masuk ke silo semen.
Menilai kualitas bahan baku yang akan digunakan di pabrik, bahan dalam proses dan produk semen yang akan masuk ke silo semen.