• Tidak ada hasil yang ditemukan

bjt umum tmk3 (1) (AutoRecovered)

N/A
N/A
Wildan haikalul akhsan xii mm

Academic year: 2025

Membagikan "bjt umum tmk3 (1) (AutoRecovered)"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH TUGAS 3

Nama Mahasiswa : Wildan Haikalul Akhsan Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 042266485

Kode/Nama Mata Kuliah : ESPA4227/Ekonomi Moneter Kode/Nama UT Daerah : 78/Jember

Masa Ujian : 2024/2025 Ganjil (2024.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS TERBUKA

1. Teori yang mendasari pembentukan kurva LM adalah teori preferensi likuiditas. Jelaskan apa yang dimaksud

(2)

dengan teori preferensi likuiditas!

Jawaban:

Teori preferensi likuiditas, teori ini dikemukakan oleh John Maynard Keynes. Keynes menyampaikan bahwa ada tiga motif mengapa seseorang memegang uang.

Motif transaksi (transaction motive). Transaksi terutama ditujukan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Rumus matematisnya adalah sebagai berikut.

Mt=kY di mana:

Mt = kebutuhan transaksi

k = suatu proporsi konstan, 0< k< 1 Y = pendapatan

Motif berjaga-jaga (precautionary motive). Motif ini didasarkan pada adanya ketidakpastian keadaan. Permintaan untuk motif transaksi dan motif berjaga-jaga merupakan fungsi positif dari pendapatan. Jumlahnya tergantung pada tingkat pendapatan masyarakat. Hal ini dapat dirumuskan dengan rumusan sebagai berikut.

Mt = Mt + Mp = f(Y) di mana:

Mt = permintaan uang yang dilandasi oleh motif transaksi dan berjaga-jaga.

Mt = permintaan uang dengan motif transaksi Mp = permintaan uang dengan motif berjaga-jaga f(Y) = fungsi pendapatan

Motif spekulasi (speculative motive). Pendapatan yang tinggi memberi kesempatan pada seseorang untuk melakukan transaksi yang bersifat spekulatif. Motif spekulasi dipengaruhi oleh tingkat suku bunga yang berlaku . Motif spekulasi dapat dirumuskan dengan rumusan sebagai berikut.

M2 = f(i) di mana:

M2 = permintaan uang yang dilandasi oleh motif spekulasi f(i) = fungsi bunga

2. Jelaskan perbedaan transaksi debit dan transaksi kredit dalam neraca pembayaran, beri contohnya?

Jawaban:

Transaksi debit adalah pembelian barang atau jasa oleh suatu negara dari negara lain, contohnya Indonesia membeli mesin dari Jerman. Sementara transaksi kredit adalah penjualan barang atau jasa oleh suatu negara ke negara lain, contohnya Indonesia menjual kopi ke Amerika Serikat.

Dalam neraca pembayaran, transaksi debit dan kredit memiliki perbedaan mendasar yang berkaitan dengan arah aliran barang, jasa, atau uang. Berikut adalah penjelasan dan contoh masing-masing:

Transaksi Debit:

- Definisi: Transaksi debit terjadi ketika suatu negara membeli barang atau jasa dari negara lain, yang mengakibatkan keluarnya uang dari negara tersebut.

- Contoh: Jika Indonesia membeli mesin dari Jerman, ini akan dicatat sebagai transaksi debit karena Indonesia mengeluarkan uang untuk membeli mesin tersebut.

 Transaksi Kredit:

- Definisi: Transaksi kredit terjadi ketika suatu negara menjual barang atau jasa ke negara lain, yang mengakibatkan masuknya uang ke negara tersebut.

- Contoh: Jika Indonesia menjual kopi ke Amerika Serikat, ini akan dicatat sebagai transaksi kredit karena Amerika Serikat mengirim uang ke Indonesia sebagai pembayaran.

3. Jelaskan secara singkat motif kreditor menyediakan kredit di pasar internasional!

Jawaban:

Motif kreditor menyediakan kredit di pasar internasional

Tingginya tingkat suku bunga internasional: banyak Negara mengalani kekurangan dana yang dapat dipinjamkan, yang pada gilirannya menyebabkan suku bunga domestic relative tinggi. Kondisi semacam ini akan mendorong kreditor asing untuk berupaya memanfaatkannya dengan menawarkan modal ke pasar Negara tersebut. Suku bunga domestic yang tinggi mencerminkan tingginya harapan inflasi dinegara

tersebut. Karena inflasi dapat menyebabkan depresiasi mata uang local terhadap mata uang asing. Tingginya

(3)

suku bunga di Negara tersebut mungkin saja ditutup dengan melemahnya mata uang local selama periode tertentu.

Harapan terhadap kurs valas (valuta asing): kreditor biasanya mempertimbangkan untuk mensuplai modal kepada Negara-negara yang mata uangnya diharapkan mengalami appresiasi terhadap mata uang Negara si kreditor. Apapun bentuk transaksi yang dilakukan berupa obligasi atau pinjaman internasional, kreditorakan untung bila nilai mata uang yang mendominasi transaksinya menguat disbanding mata uang Negara si kreditor.

Diversifikasi internasional: para kreditor dapat memperoleh keuntungan dari diversifikasi internasional, yang mengurangi kemungkinan bangkrutnya peminjam pada saat yang bersamaan. Efektifitas dari strategi untuk motif melakukan investasi internasional ini tergantung dari korelasi kegiatan ekonomi antar Negara.

Diversifikasi antar Negara akan kurang efektif bila Negara yang bersangkutan cenderung mengalami siklus bisnis yang kurang lebih sama.

4. Jelaskan faktor yang mempengaruhi nilai tukar mata uang suatu negara dengan mata uang negara lain!

Jawaban:

Faktor yang mempengaruhi nilai tukar mata uang suatu negara dengan mata uang negara lain ialah

faktor ekonomi antara lain inflasi, tingkat suku bunga, jumlah uang beredar, pendapatan nasional dan posisi neraca pembayaran internasional, sedangkan faktor non-ekonomi antara lain ketahanan nasional, politik, sosial budaya, dan keamanan.

5. Apakah yang dimaksud dengan nilai tukar yang over value?

Jawaban:

Nilai tukar mata uang yang dinilai terlalu tinggi terjadi ketika nilai tukar mata uang lebih tinggi daripada nilai fundamentalnya, berdasarkan faktor ekonomi seperti paritas daya beli atau suku bunga relatif. Hal ini sering kali menyebabkan ekspor suatu negara menjadi lebih mahal dan impor menjadi lebih murah, yang

berpotensi memengaruhi neraca perdagangan.

Referensi

Dokumen terkait

Untuk melihat bagaimana pengaruh faktor jumlah uang yang beredar, suku bunga bank, dan nilai tukar rupiah terhadap laju inflasi dengan analisis regresi berganda

Predictors: (Constant), Impor, Jumlah Uang Beredar, Nilai Tukar Rupiah, Suku Bunga. Dependent Variable:

1) untuk melihat bagaimana pengaruh faktor jumlah uang yang beredar, suku bunga bank, dan nilai tukar rupiah terhadap laju inflasi dengan analisis regresi berganda dan

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor fundamental ekonomi makro dalam hal ini inflasi, nilai tukar, suku bunga, jumlah uang beredar,

Analisis Pengaruh Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia, Jumlah Uang Beredar, Inflasi, Nilai Tukar Rupiah, Suku Bunga SIBOR Terhadap Suku Bunga Pinjaman Bank Umum

Untuk melihat bagaimana pengaruh faktor jumlah uang beredar, suku bunga bank, dan nilai tukar rupiah terhadap laju inflasi dengan analisis regresi berganda dan mengetahui

Perubahan yang terjadi pada faktor makroekonomi seperti inflasi, suku bunga dan nilai tukar mata uang akan direaksi oleh pasar modal sehingga faktor tersebut

Variabel Bebas Suku Bunga Sbi, Inflasi, Pertumbuhan Ekonomi, Size dan ,Return Saham Tingkat Suku Bunga (SBI), Nilai Tukar dan Jumlah Uang Beredar tingkat bunga deposit,