• Tidak ada hasil yang ditemukan

BLEEDING REM SISTEM KEMUDI SISTEM SUSPENSI

N/A
N/A
EKO NUR ARIFIN

Academic year: 2024

Membagikan "BLEEDING REM SISTEM KEMUDI SISTEM SUSPENSI "

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BLEEDING REM

Bleeding merupakan proses mengeluarkan gelembung udara yang terjebak dalam sistem rem.

Proses bleeding perlu dilakukan untuk menghindari masalah yang diakibatkan oleh adanya gelembung udara dalam sistem rem, misalnya pedal rem yang terasa lunak saat diinjak atau injakan pedal rem yang terlalu dalam.

Manual bleeding (single stroke bleeding)

Metode ini membutuhkan 2 orang untuk mengerjakannya.

Satu orang bertugas untuk memberi aba-aba dan membuka sekrup bleeder, sedangkan satu orang yang lainnya bertugas untuk menginjak pedal rem secara perlahan sesuai aba-aba yang diberikan.

Metode ini memanfaatkan tekanan hidraulis yang dihasilkan oleh master cylinder untuk mendorong minyak rem keluar.

2. Vacuum bleeding

Metode ini menggunakan alat penyedot (vakum) khusus yang terpasang pada sekrup bleeder untuk menarik minyak rem dan gelembung udara keluar dari sistem.

Kelebihan metode ini adalah dapat dikerjakan oleh satu orang saja dan pengerjaannya relatif mudah.

3. Gravity bleeding

Metode ini merupakan cara yang paling mudah dan efektif bagi kebanyakan jenis mobil, namun prosesnya memakan banyak waktu hingga 1 jam atau lebih.

Prinsip kerjanya hanya dengan membuka sekrup bleeder dan menunggu gravitasi mengeluarkan minyak rem dari sistem.

4. Pressure bleeding (power bleeding)

Metode ini membutuhkan alat khusus yang dipasang ke master cylinder untuk mendorong

minyak rem dalam tekanan keluar bersamaan dengan gelembung udara.

(2)

SISTEM SUSPENSI

Fungsi Suspensi pada Mobil

Suspensi berfungsi untuk meredam tekanan yang dihasilkan dari permukaan jalan, seperti ketika melewati polisi tidur, jalan berlubang, maupun jalanan yang tidak rata dan berbatu. Suspensi akan mengayun ke atas dan ke bawah untuk meredam getaran pada body sehingga tidak terasa sampai kabin.

Selain meredam tekanan dan getaran, suspensi juga berfungsi sebagai penyeimbang. Suspensi membantu menyeimbangkan dan menopang body mobil baik saat mobil melaju maupun diam.

Cara Kerja Sistem Suspensi pada Mobil

Cara kerja sistem ini yaitu sebagai komponen penghubung roda dan body kendaraan.

Komponen ini memiliki kekuatan elastis yang membuat body mobil tidak terpengaruh pada gerakan yang dihasilkan tiba-tiba oleh roda.

Sistem ini memiliki bagian utama berupa pegas yang terbuat dari baja elastis. Elastisitas yang dimiliki oleh pegas digunakan untuk meredam seluruh getaran yang dihasilkan roda karena permukaan jalan.

Suspensi sendiri bekerja sebagai penghalang benturan roda dengan body mobil.

Ciri-ciri Shockbreaker Mobil Rusak 1. Mobil bergetar secara berlebihan

Penyebab dari hal tersebut adalah oli di dalam shockbreaker sudah encer atau gas sudah habis.

2. Mobil miring ke satu sisi

ciri-ciri shockbreaker mengalami gesekan berlebihan yang menyebabkan kondisi sekitarnya menjadi panas dan bisa merusak klem di bagian dalamnya.

3. Oli Bocor atau menetes secara berlebihan

Ciri-ciri ini termasuk yang sering terjadi saat bagian dekat kaki-kaki mobil mengalami kendala.

Kondisi ini terjadi dikarenakan seal pada shockbreaker sudah sobek atau rusak sehingga oli pada bagian tersebut sedikit demi sedikit merembes.

4. Suara keras pada mobil

Bunyi tersebut disebabkan oleh kendala pada bushing arm atau bushing stabilizer tidak bisa menyeimbangkan ataupun shock absorber yang sudah tidak berfungsi dengan baik.

5. Mobil Amblas

Mobil terasa amblas umumnya terjadi pada mobil yang sering membawa muatan secara berlebihan.

Hal tersebut disebabkan karena gesekan-gesekan shockbreaker yang berkepanjangan

mengakibatkan shockbreaker tidak mau balik lagi ke posisi awal karena panas yang membuat plastik menjadi meleleh.

6. Kondisi ban aus tidak merata

(3)

Jika shockbreaker lemah, tanda-tanda ini bisa dilihat juga dari kondisi ban yang memiliki keausan yang tidak merata pada salah satu ban atau beberapa ban. Hal ini lantas mengakibatkan setelan pada kaki-kaki mobil sudah tidak pas.

7. Shockbreaker terasa lebih keras

Kebocoran pada shockbreaker mengakibatkan kondisi pada shockbreaker sendiri menjadi keras dan terasa berat. Kebocoran tersebut karena oli rembes pada batang as yang membuat bagian

seal shockbreaker menjadi lembab dan basah.

(4)

SISTEM KEMUDI

Fungsi Sistem Kemudi Mobil

Fungsi sistem ini sangat penting dalam mengendalikan arah kendaraan dan memberikan pengemudi kendali penuh atas pergerakan mobil. Berikut adalah penjelasan mendalam mengenai fungsi utama dari sistem ini:

1. Mengubah Arah Kendaraan 2. Memberikan Kendali Pengemudi 3. Menjaga Stabilitas Kendaraan 4. Menyesuaikan Kecepatan dan Beban 5. Mengintegrasikan Teknologi Lanjutan

Cara Kerja Sistem Kemudi

Sistem ini bekerja dengan mengubah gerakan rotasi pada roda kemudi menjadi gerakan linier pada roda depan, yang akhirnya mengubah arah kendaraan. Berikut adalah penjelasan mengenai cara kerja sistem kemudi mobil secara umum:

1. Roda Kemudi

Pengemudi menggunakan roda kemudi untuk memberikan input atau perintah mengenai arah yang diinginkan. Saat pengemudi memutar roda kemudi, input ini akan diteruskan ke komponen-komponen lain dalam sistem ini.

2. Kolom Kemudi

Input dari roda kemudi diteruskan melalui kolom kemudi, yang terhubung ke roda kemudi. Kolom kemudi memungkinkan pergerakan roda kemudi ke kiri dan ke kanan.

3. Rak Kemudi

Rak kemudi berfungsi untuk mengubah gerakan rotasi pada roda kemudi menjadi gerakan linier yang diteruskan ke roda depan. Rack and pinion adalah desain yang umum digunakan dalam sistem modern. Pada desain ini, pinion yang terhubung ke roda kemudi berputar dan memindahkan rak secara linier. Gerakan linier ini akan menggerakkan batang tie-rod yang terhubung ke roda depan.

4. Batang Tie-Rod

Batang tie-rod menghubungkan rack kemudi dengan mekanisme suspensi di roda depan. Ketika rak kemudi bergerak linier, batang tie-rod akan mengubah sudut roda depan kiri dan kanan. Perubahan sudut ini akan mengubah arah kendaraan.

5. Komponen Power Steering (Opsional)

Jika kendaraan dilengkapi dengan sistem power steering, ada komponen tambahan yang terlibat dalam cara kerja sistem ini. Pada sistem power steering hidraulis, pompa power steering akan menghasilkan tekanan hidraulis yang dikirimkan ke mekanisme power steering untuk memberikan bantuan

kekuatan. Pada sistem power steering elektrik, motor listrik akan memberikan bantuan kekuatan sesuai dengan kebutuhan.

(5)

KOMPONEN SISTEM KEMUDI

Sistem ini terdiri dari beberapa komponen yang bekerja bersama-sama. Beberapa komponen utama dalam sistem ini meliputi:

1. Roda kemudi adalah komponen yang dapat digerakkan oleh pengemudi. Pengemudi memegang 2. roda kemudi dan menggerakkannya untuk mengubah arah kendaraan.

3. Rak Kemudi

Rak kemudi adalah mekanisme yang mengubah gerakan putar roda kemudi menjadi gerakan linear.

Ini memungkinkan pergerakan roda depan kanan dan kiri.

4. Shaft Kemudi

Shaft kemudi adalah batang logam yang menghubungkan roda kemudi dengan rak kemudi. Ini mentransmisikan gerakan putar dari roda kemudi ke rak kemudi.

5. Kait Kemudi

Kait kemudi adalah komponen yang menghubungkan rak kemudi dengan roda depan. Gerakan rak kemudi diubah menjadi pergerakan lateral roda depan kanan dan kiri.

6. Sistem Pengemudi Bantuan

Beberapa mobil modern dilengkapi dengan sistem pengemudi bantuan, seperti sistem kemudi elektrik.

Sistem ini menggunakan motor listrik untuk membantu pergerakan roda kemudi, membuatnya lebih mudah untuk mengemudikan mobil.

Selain komponen-komponen tersebut, sistem ini juga melibatkan komponen seperti persendian, persambungan, dan mekanisme lainnya yang bekerja bersama untuk memastikan pengemudi dapat mengontrol arah kendaraan dengan mudah dan akurat.

JENIS SISTEM KEMUDI MOBIL

Berikut adalah penjelasan mendalam mengenai dua jenis sistem ini yang umum digunakan:

1. Sistem Kemudi Manual

Sistem manual adalah jenis sistem tradisional yang mengandalkan kekuatan fisik pengemudi untuk menggerakkan roda kemudi dan mengubah arah kendaraan. Beberapa komponen utama dalam sistem manual meliputi roda kemudi, rak kemudi, shaft kemudi, dan kait kemudi.

Keuntungan dari sistem manual adalah kesederhanaan dan keandalannya. Sistem ini memiliki lebih sedikit komponen yang kompleks, sehingga biaya perawatan dan perbaikannya umumnya lebih rendah dibandingkan dengan sistem power steering. Selain itu, beberapa pengemudi menganggap sistem manual memberikan umpan balik yang lebih baik dan pengalaman mengemudi yang lebih langsung.

2. Sistem Kemudi Power Steering

Sistem power steering, juga dikenal sebagai sistem bertenaga, menggunakan bantuan mekanis atau hidraulis untuk mengurangi tekanan yang diperlukan untuk menggerakkan roda kemudi. Sistem ini membantu pengemudi dengan memberikan bantuan tambahan saat mengubah arah kendaraan.

(6)

Keuntungan utama dari sistem power steering adalah pengemudi dapat dengan mudah mengontrol arah kendaraan dengan usaha yang lebih sedikit, terutama saat melakukan manuver seperti berbelok atau memarkir. Ini membuat pengemudi merasa lebih nyaman dan mengurangi kelelahan yang diakibatkan oleh kekuatan yang diperlukan untuk menggerakkan roda kemudi.

SYARAT SISTEM KEMUDI YANG BAIK

1. Posisi kemudi harus dengan mudah dikemudikan agar tidak mengakibatkan letih pengemudi 2. Pembelokan roda depan harus ringan meskipun kendaraan berjalan dengan pelan.

3. Selama kendaraan berjalan melalui tikungan roda depan harus dalam keadaan dapat berputar dengan sempurna.

4. Pada saat kemudi diputar maka roda depan harus dapat kembali pada posisi semula.

5. Sistem kemudi tidak diperbolehkan mempunyai gerak bebas putar terlalu besar melebihi 10 derajat.

6. Roda depan tidak boleh berputar dengan bergetar karena dapat mempengaruhi jalanya kendaraan dan sistem kemudi.

Referensi

Dokumen terkait

Apakah media praktik yang ada di bengkel lab chassis yang digunakan pada saat kegiatan belajar mengajar sesuai dengan job sheet mata kuliah KRS (Kemudi Rem Suspensi)

Pada sistem kontrol stir kemudi, nilai yang dibandingkan adalah sudut yang terbentuk pada roda depan dengan nilai absolute encoder, sedangkan pada tuas akselerator

Beberapa gerakan tuas pada sistem kemudi yang dipantau yaitu setir dengan menggunakan absolut rotary encoder untuk mengetahui posisi sudut setir yang dibentuk, sensor tekan

Pada sistem kontrol stir kemudi, nilai yang dibandingkan adalah sudut yang terbentuk pada roda depan dengan nilai absolute encoder, sedangkan pada tuas akselerator nilai

Sistem robot ini menggunakan sistem pengontrolan dengan menggunakan smartphone android untuk mengontrol gerakan dari robot baik gerakan roda maupun gerakan tangan robot, robot

Analisa yang akan dilakukan terhadap sistem kemudi ini adalah mencari besar sudut belok roda depan (kanan dan kiri) dengan rencana perancangan sudut maksimum pada

Beberapa gerakan tuas pada sistem kemudi yang dipantau yaitu setir dengan menggunakan absolut rotary encoder untuk mengetahui posisi sudut setir yang dibentuk, sensor tekan

Beberapa gerakan tuas pada sistem kemudi yang dipantau yaitu setir dengan menggunakan absolut rotary encoder untuk mengetahui posisi sudut setir yang dibentuk, sensor tekan digunakan