• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bogor, 23 Ohtober 2Ol3 - Repository Unpak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Bogor, 23 Ohtober 2Ol3 - Repository Unpak"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

www. sem nasm

i

pa201 3. net

Diselenggarakan 0leh

:

Fakultas Matematika dan llmu UNIVERSITAS PAKUAN

IPB

IntemtionnlConvention

Center

(IICC )

Bogor

Bogor, 23 Ohtober 2Ol3

Pengetahuan Alam

ISBN 178-tr82-1'{503-0-?

llllilililililillltiltIIilt

9ll7

I6o21ll4so3o7ll

(2)

Seminar Nasional

MIPA

2013 Fakultas

MlPA-Universitas

Pakuan

PANITIA

PENGARAH Pelindung

Penganggung Jawab

PANITIA

PELAKSANA Ketua 1

Ketua 2 Bendahara I Bendahara 2 Sekretrais 1

Sekretaris 2 Sekretaris 3

1.

Acara

Koordinator Anggota

2.

Proposal dan Sponsor Koordinator

Anggota

3.

4.

Publikasi,

Dokumentasi

Kreatif

Design

Koordinator Anggota

Prosiding Koordinator Anggota

dan

5.

Konsumsi

Koordinator Anggota

rs BN-97 8 - 602- t 4503 -0

-l

SUSUNAN PANITIA

Dr. H. Bibin Rubini,

M.Pd

(Rektor Unpak) Dr.

Prasetyorini

( Dekan Fmipa Unpak )

Dra. Tri Saptari Haryani, M.Si Prihastuti Harsani, M.Si Dra. Moerfiah, M.Si

Dra. Triastinurmiatiningsih, M.Si Eneng Tita Tosida, S.Tp.,M.Si Ade Heri Mulyati, S.Si., M.Si Ani Andriyati, S.Si., M.Si

Iyan Mulyana, S.Kom, M.Kom

1.

Sena Ramadona, S.Kom

2.

Yulianita, S.Farm., M.Farm

Drs. Ismanto, M.M., M.Si.

1.

Dra. Dwi Indriyati, M.Si

2. k.E.

Mulyati Effendi, M.S.

3.

Dra. Eka Herlina, M.Pd.

4.

Drs. Husain Nashrianto, M.S.

5.

Erni Rustiani, S.Si., M.Farm., Apt.

6.

Dra. Ike Yulia W., M.Farm., Apt.

Aries Maesya, S.Kom., M.Kom

1.

Indra Gunawan, S.Kom

2.

M. Iqbal Suriansyah, S.Kom

Tlut Awaliyah Z, S.Kom., M.Kom.

1.

Lita Karlitasari, S.Korn., M.Kom

2.

Sufiatul Maryana, S.Kom., M.Kom

3.

Sri Wardatun, S.Si., M.farm., Apt.

Arie Qur'ania, S.Kom., M.Kom

1.

Herfina, S.Kom., M.Pd

2.

Embay Rohaeti, S.Si., M.Si

3.

Ir. Sri Wiedarti, M.S

4.

Dra. Ardi Muharini, M.S.

(3)

Surtirnr

Nasional

MIPA

2013 Fakultas MIPA-Universitas Pakuan

6.

Perlengkapan Koordinator Anggota Revierver

ISBN-97 8 - 602- I 4503 -0 -1

Andi Chairunnas, S.Kom., M.Pd

1.

Rouland Ibnu Darda, S.Si., M.Si

1.

Prof. Dr.Ing Soewarto Hardhienata

2.

Dr. Prasetyorini, M.S

3.

Dr. Sutanto, M.Si

4.

Dr. Ir. Fitria Virgantari, M.Si

5.

Dra. Sri Setyaningsih, M.Si

6.

Dr. Ir. S.Y. Srie Rahayu, M.Si

1.

Drh. Min Rahminiwati, Ph.D., M.Sc

8.

Dr. Haryanto Susilo

v1

(4)

Seminar Nasional

MIPA

2013 Fakultas

MlPA-Universitas

Pakuan

IS BN-97 8 - 602- | 4 503 -0

-l

DAFTAR ISI

Halarnan Judul

Kata Pengantar Ketua Panitia SEMNAS MIPA 2013 Sambutan Dekan FMIPA Universitas Pakuan Susunan Panitia

Daftar Isi

A.

Bidang trmu Biologi, Kimia dan Farmasi

1

Karakterisasi Senyawa

Bioaktif Alami

Limbah Kayu Lontar

Melalui

Pirolisis (Mohammad Wijaya M.)

10

Potensi

Antibakteri umbi Garut

(Marantha arundinaceae) sebagai bahan makanan pencegah Diare (Oom Komala,Ike Yulia, dan Sri

Wiedarti)

51

-

56

1-5

Biomassa Tumbuhan Herba Sebagai Tumbuhan Gulma Pada Kebun

Karet

6

-

12

Rakyat (Hevea brasiliensis)

Di

Hinas

Kiri,

Batang

Alai

Timur,

Hulu

Sungai Tengah, Kalimantan Selatan (Asep Sadili)

Efek Serbuk Daun Singkong dan Worlel terhadap peningkatan Kadar Vrtamin

A

13

-

16

Serum Pada Trkus Percobaan (Almasyhuri)

Skrining Mikroorganisme Potensial untuk Produksi Enzim Lipase,

Xilanase,

11

-20

Amilase

dan

Selulase

dari

Kompos.

(Fenti Fatmawati, Fida

Madayanti Warganegar dan Made Puspasari Widhiatuty )

Pengaruh

Temperatur Pada

pembentukan

Biosurfaktan Oleh Bakteri 2l -

26

Pseudomonas aeruginosa ( Refdinal Nawfa, Adi SP, Sukesi dan Meita AB)

Biodegradable Film Pati Batang Aren (Arenga pinnata Men.) sebagai

Pengemas

27

-

33

Sekunder pada Makanan (F. Sinung Pranata)

Pengaruh Ekstrak

Biji

Kelor (Moringa oleifera, Lamk) Terhadap

Pertumbuhan

34

-

40

dan Serangan hama

Bibit

Kopi Ribusta (Coffea canephora, Pierre). (Hidayat Bambang S, Moch. Wildan Jatmiko, Yuni Wulandari)

Reduksi senyawa

keton

menjadi

Alkohol

sekunder menggunakan

wortel

41

-

44

(daucus Carota) sebagai sumber Biokatalis (Bayu Ardiansyah)

Jenis-jenis tumbuhan obat yang

di

manfaatkan

oleh

masyarakat

kampung

4-5

-

-50

Budaya Taman

sari Bogor

(Cecep

Sudrajat , Tri Saptari

haryani,

Tri astinurmiatinin gsih

1t Analisis Kandungan Pewarna Sintesis dalam Saus Cabai (Contents Analysis

of

57

- 6I

Colourant Synthetic in Chili Sauce) (Ade Heri Mulyati dan Yudhie Suchyadi)

Menurunkan nilai SGOT-AST (Serum Glutamic Piruvic Transaminase)

melalui 62-64

asupan Temulawak bagi Peserta Diabetes

Millitus (Eka Herlina, Dra .Ardi Muharini,

Yudhie Suchyadi)

t2

vl1

{-"

i

iii

iv

vii

(5)

Serrtinar Nasional

MIPA

2013 Fakultas MIPA-Universitas Pakuan

IS BN-97 8- 602- 1 4503 -0 -7

13

Potensi

Kijing Taiwan

(Anodonta Woodiana) sebagai

Biofilter Merkuri

65

-

69

(S.Y.Srie Rahayu, Rizki Karya Nugraha Khasyar, Cecep Sudrajat)

14

Dirersrfikasi Daun Binahong (Anredera corclifolio (Ten.) Steenis)

Sebagai 70-75

-\lternatif N{inuman Kesehatan yang kaya Polifenol (Sutanto, Ike Yulia W, Sri

\\-ardatun)

1-i Lji

Stamrna Mencit (Mus Musculus) dengan memberikan kombinasi teh

hijau,

'76 -79 jahe merah dan pegagan (Yulianita, E. Mulyati Effendi dan Septia Andini)

i

6

Kualitas air sungai Ciliwung di Puncak dan kota Bogor (Rouland

Ibnudarda,

80

-

86

Sri Wiedarti, oom Komalasari)

1r

Perbandingan potensi antelmintik perasan dan ekstrak etanol Herba

pegagan 87-91

segar (Centella asiatica

(L.) Urb.)

Terhadap

Ascaridia galli

secara in

Vitro. (Murfi ah, Fitriane Dwi Haryanti)

18 Ellectrical

Rechargeabel

Fuel Cell dari Larutan Sodium Klorida untuk

92

- 9l

menciptakan Baterai berkapasitas Super

(BBS)

(Dadang, Husein Nasrihanto, Kurniawati)

19

Penentuan konsentrasi optimum ekstrak etanol daun kemangi sebagai

pengganti

98

-

102

Triclosan dalam menghambat Staphylococus aureus dan eschericia

coli

pada produk sabun cuci tangan cair.(Tri Aminingsih, Husein Nasrihanto dan Reza Kristiyana)

20

Kualitas minyak goreng curah yang berada

di

pasar tradisional

di daerah

103

-

106

Jabodetabek pada berbagai penyimpanan. (Farida Nuraini, Ade Heri Mulyati, Eva Yulia)

2l

Hubungan status

gizi,

status kesehatan dan aktivitas

fisik

dengan

kebugaran

101

-

112

jasmani atlet bulu tangkis Jaya Raya, Jakarta. (Ismanto, Ahmad Sulaeman, Hadi Riyadi)

22

Kondisi

(

Histopatologi dan Makroskopis

)

Hati Tikus Betina karena

Induksi ll3 -

120

DMBA

(7,12-Dimetilbenz(u)antasen) dan Penyembuhannya dengan Propolis

dan

Nanopropolis

(Agus Setiono, H.A. E.Zainal Hasan,

E.Mulyati Effendi,'Bayu SandiS)

23

Keanekaragaman

Tumbuhan di Sekitar Kawah Gunung Galunggung, l2l -

124

Tasikmalaya-Jawa Barat (Asep Sadili)

24 Uji

Efektivitas Ekstrak daun mengkudu (Morinda citrifolia

L)

sebagai

penurun

125

-

129

bobot badan (Obesitas) Pada Mencit putih (Mus Musculus) (Riska Ravidah,

Min

Rahminiwati, E

Mulyati

Effendi)

25

Pengaruh penambahan

tri kalsium fosfat (TCP) terhadap beberapa

130

-

136

karakterisktikserbuk minuman sari buah tomat (cycopersicon esculertum mill) metode kokristalisasi

(Mira Miranti, Hj. Tjutju S. Achyar dan

Sri

Apriyanti)

26

Pemanfaatan herba kemangi (Ocimum Basicilium

L)

dalam sediaan

obat

).37

-

142

(table| dan

kosmetika (masker

gel)

sebagai antioksidan

(Erni

Rustiani, Almasyhuri, Sekar Peny Ningtyas, dan Devi Fiebrilia)

vl11

(6)

Scrrtinar Nasiortol

MIPA

2013 Fakr-rltas MIPA-Universitas Paku an

IS BN-97 8 - 602 - t 4503 -0 -1

).1 Uji Aktivitas

enzim

Amilolitik

dan enzim proteolitik bakteri heterotrifik

di

143

-

148

perairan Situ Cibuntu,Cibinong, Bogor.

(Tri Saptari Haryani, Winda

Bin Hakim dan Oom Komala)

Karakteristik dan Populasi Kantong semar Nepenthes Gymnamphora Ness

di

149

-

152

Taman Wisata

Alam

Telaga Warna

Bogor (Sri Wiedarti dan Dzulfikar

Failasufi)

Uji

Potensi Antioksidan berbagai sediaan buah sirsak (Anonna Muricata linn

)

153

-

158

(Prasetyorini, Moerfi ah, S

ri

W ard atun, Zaldy Rusli)

Pemanfaatan ekstrak daun kemangi (Ocimum basilicum

L)

Sebagai

stimulan

159

-

164

Hormon Testosteron pada anak ayam jantan.

(Mulyati

Effendi, Prasetyorini,

Andry

Wiguna)

Jenis-jenis lumut

(Bryophia) di

cagar alam dan taman wisata Alam

telaga

165

-

170

Wama, Puncak, Bogor (Triastinurmiatiningsih

dan

Agustinus sarira)

Pemanfaatan eceng gondok sebagai pupuk organik untuk tanaman

binahong 171-176

anredera cordifolia (Ten.) Steenis. (Prasetyorini,

Siti Maryam

Maharani,

S.Y. Srie Rahayu)

rl

x

30 28

29

31

32

JJ

34

35

36

3'7

JD

39

40

4I

Kajian in silico

senyawa

inhibitor a-

Glukosidae dan

Alkaloid

Cinchona (Cinchona calisaya wedd dan cinchona succirubra Pav.

Ex

Klotzsch) (Bina Lohita sari,

Arry

Yanuar, Abdul

Mun'in)

Pengukuran Kinerja metode pengurutan data menggunakan Software testing Tools Berbasis Java (Karmilasari, Andrias Suryo Wibowo)

Penerapan redmine manajemen

project dan

subversion

dalam

kolaborasi pembangunan Aplikasi berbasis Web. (Susana Dwi

Yulianti)

Estimasi parameter polarisasi sebagai data awal rekonstruksi citra 3D dengan menggunakan Linear Least Square

dan Modifikasi dari single

systematic sampling. (Aini Suri Talita, Dewi

P*trie

Lestari)

Estimasi Parameter Model Regresi Data Panel Dinamis. (Abdul Aziz)

Upaya

Peningkatan keaktifan Mahasiswa dalam Pembelajaran Statistiska Elementer

Melalui

Kegiatan Lesson

Study

dengan Metode Pembelajaran STAD, (Andina Ivana Triandani)

Penerapan Kode Fraktal pada Ekstraksi

Ciri

Citra Tanaman Obat. (Prihastuti Harsani, Iyan Mulyana, Eko Heryanto)

Aplikasi Peramalan Jumlah Mahasiswa Baru Menggunakan Metode Regresi Eksponen sial (Tj ut Awali y ah Z, Herfi na, S aefullah Muharram)

Penerapan Vektor Space Mode Pada Temu Kembali Informasi Teks Alami

Berbahasa Indonesia. (Iyan Mulyana)

r77

-t&t

182

-

189

t90

- t94

195

-

198

t99

-

203

204

-

207

208 -

2t3

214

-

217

2t8

-223

Identifikasi kematangan buah Discriminant Analysis (LDA) Prajuhana Putra, M. Iqbal S)

pepaya mqnggunakan metode Bayes

Linier 224-229 dan

K-Nearest Neighbour

(K-NN)

(Agung

lx

42

(7)

Seninar Nasional

MIPA

201,1 Fakultas MIPA-Universrtas Pakuan

rs BN-97 8 - 602- 1 4503 -0 -1

Penentuan Strategi Optimal Dalam Merebut Pangsa Pasar Penjualan Minyak Goreng Densan lv{enggunakan

Model Teori

Permainan

(

Game

Teory

) (Boldson KS, Sarah

Hariantini,

Dini Suhartini)

Nlembangun jaringan RTiRW net menggunakan Jalur Komunikasi Power line (PLC) di Perumahan Gemilang Property

Lido.

(Deden Ardiansyah)

Sistem Single Sign On (SSO) padaZimbra Mail Server dan Samba File Server.

(Indra

Gunawan, Sena Romadona CW)

16

Impelementasi model klasifikasi kelompok usaha

jasa

telematika nasional melalui identifikasi terhadap aspek pendukung pengembangan usaha.(E. Tita Tosida, Prihastuti Harsani, Sri Setyaningsih)

Pemetaan kompetensi

inti

industri telekomunikasi dan informatika (telematika)

di Indonesia dalam rangka

pengembangan sumberdaya manusia.(Sri Setyaningsih, Hermawan Thaheer, E.Tita Tosida)

Perdugaan Parameter

model Hidden

markov pada barisan

DNA

dengan algoritme Re-estimasi BALIM WELCH.(Hagni Wijayanti, Ani

Andriyati)

Pengaruh Kualitas Layanan Sistem Informasi Akademik Terhadap Kepuasan User FMIPA-LINPAK.(Lita Karlitasari, Arie Qurania, Sufiatul Maryana) Implementasi dan analisis jaringan syarat tiruan dan Algoritma Neive Bayes untuk Prakiraan Cuaca.(Arie Qurania, Sri Setyaningsih, Siska Andriani)

Web 2.0

dan Social media pada Local e-Government

di

Indonesia. (Avip Kurniawan, Ramdan Satra, Prima Trie Wijaya,

Aji

Primajaya)

Analisis antrian data trafik jaringan pada website

Ilmu

komputer Universitas Pakuan Bogor menggunakan Weblog expert dan R Consule) (Aries Maesya)

Aplikasi

Pembelajaran Taksonomi Tumbuhan Berbasis Cd Interaktif.

(Lita

karlitasari, ismanto,

indra

gunawan)

Rancang

Bangun Sistem

Pembelajaran

Interaktif Untuk

Melestarikan

Kebudayaan Sunda Dilingkungan Siswa Sekolah Dasar

Berbasis Multimedia.(Herfina,

M.Iqbal

S, Deba Supriyanto)

Robot Pendeteksi warna berbasis Mikrokontroler.(Andi Chaerunnas, Heri Sugianto)

Kajian Model Persamaan

Tun

ggal dan Model Sistem Persamaan Pada Fungsi Permintaan Produk Iokan Indonesia. (Fitria Virgantari, Hagni Wijayanti, Ani

Andriati)

+3

++^^

45

,11

48

49

230

-

235

236

-240

24t

-

244

245

-250

25t -258

259

-267

268

-272

213

-279

280

-282

283

-290

29t

-

295

296

-

300

301

-

308

309

- 3t4

51

53

54

))

56 52

(8)

:

tninar

Nasional

MIPA

20 I 3 - :kultas

MlPA-Universitas

Pakuan

IS

B\-

I 7 8 - 602-t4503 -0-1

IMPLEMENTASI MODEL KLASIFIKASI

KELOMPOK USAHA JASA TBLEMATIKA NASIONAL

\IELALUI IDENTIFIKASI TERHADAP ASPEK PENDUKUNG PENGEMBANGAN USAHA

Eneng Tita Tosida, Prihastuti Harsani dan Sri Setyaningsih [email protected]. utik [email protected] dan [email protected]

Program Studi Ilmu Komputer Universitas Pakuan

ABSTRAK

Peningkatan usaha jasa bidang telematika

:: dunia dan

meluasnya liberalisasi usaha ''.engakibatkan Indonesia perlu memiliki kesiapan -..enghadapi persaingan yang

ada.

Salah satu

,ugkah yang perlu dilakukan adalah implementasi ''.odel klasifikasi usaha

jasa

bidang telematika

-:elalui

identifikasi terhadap aspek pendukung :engembangan usaha. Model klasifikasi yang telah -;susun (Tosida at al, 2012), diimplementasi melalui --tpert acquisition metode Delphi dan Classification

\ndRegression

Tree

(CART). Realisasi model

: tasifikasi usaha jasa telematika di Indonesia belum

:penuhnya teridentifikasi. Berdasarkan analisis ,|.\RT menunjukkan bahwa terdapat enam jenis ,;aha jasa telematika yang dikaji dari kondisi nilai :endapatan dan asset yang memiliki karater sama di :eLunth provinsi yang menjadi pusat kajian. Kondisi

".erakter usaha jasa telematika juga dikaji dari basis .:eragaman provinsi menunjukkan bahwa hasil .inalisis CART menghasilkan Cabang utama di Provinsi

Jawa Barat,

Banten,

DKI

Jakarta,

KaLimantan Barat, Maluku Utara

dan

Bangka

Belitung memiliki karctkter usaha jasa telematika 'ang sama.

Kata Kunci :

Klasifikasi, Komparasi, Expert -lc quisition, Delphi, CART.)

PENDAHULUAN

Sektor jasa mengalami pertumbuhan sebesar 4,4Vo

iiap

tahunnya selama kurun waktu 2008-2011.

-\danya pergeseran trend pada dunia industridari usaha manufaktur

ke

arah usaha jasa (services), membutuhkan perhatian yang

lebih

serius dari pemerintah untuk menata dan membenahi tatanan sistem perindustrian nasional. Jika selama

ini

lalu lintas ekspor dan impor didominasi oleh barang, maka di tahun-tahun mendatang tergeser oleh sektor

I asa.

Hal yang sama juga berlaku pada industry telematika. Menurut Laporan Digital Planet (2008), Dangsa pasar telematika dunia didominasi oleh

teknologi komunikasi, yaitu sebesar 5'17o, dilkuti

oleh sektorjasa (services) sebesar 20Vo, sektor pasar hardware (137o) dar. software (l07o).Keikutsertaan Indonesia

dalam

pasar perdagangan bilateral, regional, multilateral dan perdagangan bebas (FIA),

mau tidak mau memberikan imbas pada pertukaran barang maupun jasa. Pada perdagangan bebas yang

tidak dibatasi oleh barrier,

hal itu

tentu akan mematikan perekonomian dalam negeri jika ternyata

tidak ada kesiapan dari negara. Oleh karenanya

dilakukan upaya penyiapan industri dalam negeri maupun membuat barrier- barrier untuk menahan' laju arus dari luar.

Salah satu upaya

penyiapan industri telematika sebagai industri prioritas nasional adalah dapat dilakukan dengan kajian potensi usaha jasa telematika melalui optimasi model klasifikasi usaha jasa telematika (Tosida dkk, 20l2).Model klasifikasi yang telah disusun terbagi dalam tiga kelompok utama

yakni

Usaha Jasa Bisnis, Usaha Jasa Telekomunikasi dan Usaha Jasa Edukasi, serta

dilengkapi dengan turunan untuk masing-masing kelompok. Deskripsi kondisi usaha jasa telematika nasional yang dilakukan di lima provinsi yakni DKI

Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta dan Jawa Timu.

Mengingat industri telematika merupakan

industri andalan masa depan,

dan

usaha lasa

telematika sudah menjadi trend atas perkembangan

industry telematika secara umum, dan teimasuk dalam salah satu industri prioritas, maka perlu dilakukan upaya implementasi model klasifikasi usaha jasa telematika nasional melalui identifikasi terhadap factor pendukung pengembangan usaha, diantaranya adalah fakator nilai pendapatan, aset,

serta factor pendukung

lain yang

diantaranya mencakup laba usaha, prospek usaha,bentuk j aringan usaha, bentuk badan usaha, kepemilikan divisi penelitian dan pengembangan, keikutsertaan pada asosiasi dan

lain

sebagainya.

Hasil akhir

dari enelitian

ini

diharapkan mampu menunjukkan potensi

dan

kompetensi usaha

jasa

telematika

nasional, sehingga

dapat disusun

pemetaan kompetensi inti dari kelompok usaha jasa telematika nasional tersebut.

245

(9)

Studi Pendahuluan :

Studi literature, pengumpulan data sekunder, survey

Analisis model klasifikasi Kelompok Usaha Jasa Telematlka

Analisa Statistika Deskriptif terhadap Kelompok Usaha Jasa Telematika

lmplementasi Model Klasifikasi dengan Model Delphi melibatkan oakar

Semincrr Nasional

MIPA

2013 Fakultas

MlPA-Universitas

Pakuan

METODE PENELITIAN

Model Klasifikasi Usaha Jasa Telematika di Indonesia yang telah terbentuk (Tosida et a1.,2012) sebelumnya kemudian diimplementasikan melalui berberapa tahapan, seperti halnya terlihat pada Gambar 1.

rs BN-97 8 - 602- I 4503 -0

-l

konsensus mencapai 607o. Adaptn Hilbert (2009) menyatakan bahwa teknik Delphi sangat tepat

dilakukan apabila tujuan dari

pelaksanaan penghimpunan pendapat pakar ini untuk membentuk

suatu prioritas dalam kegiatan tertentu. Metode

Delphi sebaiknya digunakan pada kondisi

;

l).

Ketika tidak dimungkinkan adanya pertemuan secara langsung (tatap muka para pakar), 2).Ketika domisili para pakar yang terlibat saling jauh, 3).Ketika adanya kemungkinan dominasi individu

jika

ada

pertemuan

secara

langsung,

dan

4).Ketika

terbatasnya ketersediaan data masa lampau Hanke dan Wichern (2005).

Metode Delphi melibatkan pakar terpilih yang diwakili oleh instansi-isntansi terkait.Metode Delphi diawali dengan kegiatan brainstorming dan

expert acquisition awal terkait penentuan factor- faktor yang mempengaruhi penbentukan kelompok

atau kelas-kelas usaha

jasa TI.

Analisis dara menggunakan metode Delphi ini dimaksudkan untuk mengatur kembali sistematika data dan informasr agar diperoleh pemahaman mengenai pemusatan dar.

kecenderungan karakteristik usaha./industri

ja::

Tl.Tahapan metode Delphi dalam rangka pengkajie.

embrio model klasifikasi usaha jasa TI di Indonesi- mengikuti tahapan (Marimin, 2005) sebagai berikur a). formulasi masalah atau isu, b). eksplorasi pilihar.

c).penentuan posisi, d). mencari dan mendapatka.

argumen ketidaksesuaian, e). evaluasi argumen. r

reevaluasi.

CART merupakan metode ekplorasi rar._:

digunakan untuk melihat hubungan peubah tid..

bebas dengan peubah

beb,,

(wwvvnemeasuremen

2001). Metode :

dapat

mengeksplorasi

data yang

mempun'! , hubungan kausal antara peubah tidak bebas den,s- peubah bebas dalam jumlah besar yang peu:'- bebas satu dengan lainnya dapat berintera-1.

Pendaga tidak bebas dapat berupa data kate_s.,.-,

(nominal

atau ordinal) dan

interval. C.\:.

menggunakan pendekatan exhaustive search (grt:

: search) dalam mengidentifikasi

spLi:.- (penyekatan) untuk semua kemungkinan sehL--._:-

CART dapat mencari semua kemungkinan pe,--

-'

sebagai splitter (penyekat), walaupun prediktor i -- - digunakan banyak sekali. CART

juga n:-

.

menangani masalah missing vqriables, keunr-._:-' lainnya hasil analisis CART relatif lebih

r.--- untuk

diintepretasikan terutama

bagi

pen-. i - -

bukan statistisi (Lewis, 2000). Metode CART s. -

-

garis besar memiliki tahapan berikut (Lewis.

i..

a.

Proses pembentukan pohon klasihkasi

b.

Pemangkasan pohon klasifikasi

c.

Klasifikasi pohon optimal

Metode pohon regresi merupakan r...

penyekatan

rekursif biner (binary

r. - . partitioning), karena prosesnya simpul (ku:

data) selalu disekat mejadi dua sekatan yang

:

simpul anak.Metode pohon regresi dar. :

lmplementasi Model dengan Classification And Regression Tree (CART)

Gambar

1. Tahapan

Penelitian

Menurut Marimin (2005) metode Delphi

adalah

modifikasi dari teknik brainwriting dan survey. Daam metode ini, panel digunakan dalam pergerakan komunikasi melalui beberapa kuisioner yang tertuang dalam tulisan. Objek dari merode ini adalah untuk memperoleh konsensus yang paling reliable dari sebuah grup ahli. Prosedur Delphi adalah sebagai berikut :

a.

MengembangkanpertanyaanDelphi

b.

Memilih dan kontak dengan responden

c.

Memilih ukuran contoh

d.

Mengembangkan kuesioner dan test (1)

e.

Analisis kuesioner (1)

f.

Pengembangan kuesioner dan test (2) Analisis kuesioner (2)

Menyiapkan Laporan akhir

Marimin (2005)

menyebutkan bahwa

metode

Delphi klasik

digunakan

ketika

data

dikumpulkan melalui para pakar secara terpisah melalui sejumlah konsultasi, kemudian data tersebut akan diaplikasikan dalam siklus Delphi dan level

Deskripsi kondisi usaha jasa Tl di indonesia berdasarkan hasil pengolahan statistika deskriptif

(10)

Seminar Nasional

MIPA

2013

F akultas MIP A-Univ ersitas Pakuan

klasifikasi adalah dua metode yang terkandung

dalam

metode CART.Kedua metode tersebut berbeda dalam penggunaannya, dimana metode pohon regresi ditujukan untuk pemodelan peubah respon kontinu, sedangkan metode pohon klasifikasi bagi peubah respon kategorik (Breiman

et

al, 1993).Dalam makalah

ini

hanya dibahas tentang penggunaan CART untuk metode pohon regresi.

Pohon regresi (regression /ree) merupakan

suatu dugaan piecewise constqnt atat piecewise linear dari fungsi regresi yang dibangun dari partisi data dan ruang contoh secara rekursif. Namanya berasal dari penyajian partisi data sebagai suatu pohon keputusan (decision tree), yang menjadi dasar

untuk

membuat inferensia

dari

peubah-peubah penduga. Sruktur pohon pada metode ini diperoleh

melalui suatu

algoritma penyekatan rekursif terhadap ruang penjelas

X.

Metode penyekatan tersebut dimulai dengan menyekat peubah penjelas

menjadi dua anak gugus yang disebut simpul (node).Selanjutnya anak gugus

ini

disekat lagi menjadi dua anak gugus yang baru.penyekatan ini diulang sampai diperoleh sekatan-sekatan yang berdasarkan aturan tertentu tidak dapat disekat lebih lanjut.Sekatan akhir yang dihasilkan disebut simpul aY,hir (terminal node), sedangkan sekatan yang

masih mungkin disekat lebih lanjut dinamakan simpul dalam (nonterminal node). Hasll dari proses

penyekatan

ini

direpresentasikan dalam suatu

struktur pohon seperti terlihat dalam Gambar 2.

Lewis (2000) menyebut simpul asal sebagai simpul ind,ok (parent node), simpul induk dapat disekat

menjadi simpul anak (children node)

dan selanjutnya simpul anak dapat disekat menjadi simpul anak tambahan (additional children node).

Struktur pohon regresi

memiliki

satu simpul akar (Gambar 2 dinyatakan dengan t1) yang

mengandung semua gugus data.Simpul dalam dilambangkan dengan lingkaran sedangkan simpul akhir dilambangkan dengan persegi.Dugaan respon dilakuakan pada simpul akhir (Gambar 2 dinyatakan dengan ta, t5, t6, ts dan te).

Y(tB) Gambar 2. Diagram Pohon Regresi

y(t9)

rsBN-97 8-602- 14503-0-7

Metode pohon regresi menurut Breiman e, al. (1993), terdiri dari riga bagian penring yaitu :

1.

Aturan Penyekatan setiap simpul.

2.

Aturan penghentian.

3.

Penentuan

nilai

dugaan respon

bagi

setiap simpul akhir.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pasar usaha jasa

TI di

Indonesia masih didominasi oleh jasa infrastruktur sistem untuk kategori peranti lunak dengan capaian pasar sebesar 46.3Vo, sedangkan pada segmen jasa didominasi oleh

jasa

implementasi sebesar 40.56Eo. Secara keseluruhan tingkat pertumbuhan usaha jasar

TI

di Indonesia mengalami pertumbuhan sebesar 15.82o pada tahun 2009 dibanding tahun sebelumnya dan mengalami peningkatan pertumbuhan sebesar 26.5Vo pada tahun 2010. Indonesia memiliki peluang yang sangat besar untuk peningkatan pasarjasa TI dengan menggarap UKM yang ada

di

wilayah Indonesia, (Gozali,2010)

Saat ini, Indonesia memiliki jumlah tenaga,

kerja yang cukup besar, terampil,

dan berpengalaman dalam industri telematika. Beberapa industri kelas dunia saat inijuga telah berinvestasi di Indonesia, misalnya Microsoft, Oracle, IBM, dan

lain-lain. Industri pendukung /komponen untuk industri telematika

juga

telah ada

di

Indonesia,

seperti industri

IC,

CRT komputer, LCD telepon seluler/kamera

digital,

lensa digital,

pCB,

dan

komponen. Indonesia juga telah dapat memproduksi

plastik serta

komponen

casting t

forging.

Tersedianya infrastruktur Nusantara

27,

masih bertahannya industri manufaktur terbesar dan tertua, dan pengalaman sebagai Industri manufaktur untuk produksi Sentral Telepon Digital Indonesia (STDI) dengan lisensi Siemens juga mendukung industri telematika nasional.

Model

klasihkasi yang telah dibangun merupakan kondisi ideal usaha jasa telematika dunia. Kondisi klasifikasi usaha jasa telematika di

Indonesia belum

sepenuhnya ter-realisasi.

Perkembangan usaha

jasa TI yang

diperoleh sementara

ini

diwakili lima provinsi yang ada di Pulau Jawa, meliputi provinsi

DKI

Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta dan Jawa Timur.

Berikut kondisi industri jasa kelima provinsi tersebut dikaji dari berbagai kondisi. Sumber data diperoleh dari BPS Pusat (Sensus Ekonomi, 2010), Direktorat Industri Elektronika dan Telematika Kementerian Perindustrian RI dan didukung oleh berbagai hasil kajian yang terkait dari BPPT.

Kondisi

keloinpok usaha

jasa TI I

telematika di Provinsi DKI Jakarta didominasi oleh Jasa konsultasi piranti lunak yang mencapai 2g.l Vo, dan jumlah terendah adalah kelompok riset yang hanya mencapa O.7 Vo. Bila dibandingkan dengan empat provinsi lainnya, tentu saja

DKI

Jakarta menempati jumlah tertinggi hingga mencapai 60.9 %

241

(11)

Serninar Nasional

MIPA

2013 Fakultas

MlPA-Universitas

Pakuan

dari jumlah kelompok usaha jasa

TI.

Adapun di

Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta dan Jawa Timur kelompok usaha jasa TI didominasi oleh

jasa telekomunikasi (berturut-turut sebesar 58.2Vo, 45.5Vo, 58.37o, dan 65.47o). Data secara lengkap ditampilkan pada Gambar 3.

llatin

rJo$a

rhterg

rlabar llahrta

I 2 I 1 5 6 7 8 9

1013

hdr [81

Gambar 3. Kondisi Kelompok Usaha Jasa Telematika

Keterangan

:

1). Jasa Warung Internet,

2)

Jasa

Telekomunikasi

lain, 3)

Jasa Konsultasi Piranti Keras,

4).

Jasa Konsultasi Piranti Lunak, 5).

Pengolahan Data., 6). Jasa Kegiatan Database., 7).

Perawatan

dan

Reparasi

Mesin Kantor

dan Komputer., 8). Kegiatan lain terkait Komputer, 9).

Litbang Komputer, 10). Litbang Rekayasa dan Teknologi., l3). Jasa Pendidikan Komputer

Implementasi

Model Klasifikasi Usaha

Jasa

Telematika dilakukan melalui

faktor-faktor pendukung pengembangan usaha meliputi hal-hal berikut :

Profil peningkatan laba usaha menunjukkan bahwa hampir seriap kelompok usaha jasa

TI

di kelima propinsi mengalami peningkatan laba usaha

jika

dibandingkan

tahun 2005.

Persentase

pen ingkatan secara keseluruhan mencapai 49,3 Vo

Secara keseluruhan kelompok usahajasa TI memiliki prospek lebih baik

di

tahun mendatang.

Tetapi yang memiliki prospek paling baik adalah jasa konsultasi piranti keras yang mencapai 68 7o.

Bahkan di Provinsi Yogyakarta usaha jasa kosultasi piranti keras dan usaha reparasi dan perawatan alat kantor memiliki prospek yang lebih baik mencapai

l0o7o. Dengan adanya pergeseran penggunaan telepon rumah pada telepon seluler serta fasilitas internet mengakibatkan prospek wartel

di

lima provinsi mengalami perubahan kearah lebih buruk mencapai rata-rata 26.7 Vo.

Faktor lain yang dikaji mencakup bentuk jaringan usaha jasa telematika yang didominasi bentuk jaringan usaha tunggal. Adapun bentuk badan usaha Bentuk badan hukum

PT

sangat

IS BN-97 8 - 602- I 4503 -0 -7

mendominasi di provinsi DKI Jakarta dan berlaku

untuk sebagian besar jenis usaha jasa

TI

kecuali

warnet dan jasa pendidikan komputer (Yayasan dan

Badan Hukum

Ijin

Khusus), berbeda dengan

provinsi lain terutama Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Barat pada jenis usaha jasa konsultasi piranti lunak masih didominasi oleh bentuk badan hukum

CV.

Bentuk badan hukum berkorelasi dengan besarnya modal yang ditanamkan, dan

hal

ini menunjukkan

di

Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Barat jenis usaha jasa konsultasi didominasi oleh UKM.

Secara umum kelompok usaha jasa TI Bisnis dan Komunikasi

di lima

provinsi tidak

memiliki divisi

penelitian

dan

pengembangan

(litbang), sedangkan Provinsi

Yogyakarta

menempati posisi tertinggi dalam kepemilikan divisi litbang disbanding dengan provinsi lain, mencapai

20.9 Vo, sedangkan untuk inovasi Provinsi Jawa

Tengah unggul dibanding provinsi

lain

hingga mencapai 24.2 7o. Keikutsertaan dalam asosiasi tertentu didominasi oleh DKI Jakarta yang mencapai

2l.2Vo

dal

total usaha jasa yang ada, sedangkan dalam hal kepemilikian asset luar negeri Provinsi Jawa Tengah unggul hingga3.UVo.

Faktor kepemilikan divisi

litbang,

pengembangan inovasi, keikutsertaan pada asosiasi dan kepemilikan aset luar negeri pada hampir semua

provinsi menunjukkan tingkat yang masih sangat rendah. Rata-rata paling tinggi hanya mencapar20%

kelompok usaha yang memiliki faktor tersebut.

Berbeda halnya dengan

jenis

usaha jasa peranti lunak dan usaha jasa peranti keras yang turut serta

dalam asosiasi

di

beberapa provinsi.

Hal

ini menunjukkan kepedulian akan pengembangan usaha dengan turut terlibat dalam asosiasi. Hingga 2011.

hanya23l usaha penyediajasa internet yang tercatal

menjadi anggota APJJI dan hanya 104 anggot;

ASPILUKI (Direktori Komunitas Kemkominfc

20tt)

Deskripsi kondisi kelompok usaha

ja:.

telematika seperti dijabarkan

di

atas menjadi das--

proses implementasi model klasihkasi mela- - expert acquisition dengan Metode Delphi. Unr-, keperluan tahapan

ini

sebelumnya dilakuk.- penetapan aspek penilaian yang turut berpengar- dalam proses klasifikasi usaha jasa TI, dan hasih. - telah teridentihkasi enam aspek serta masing-ma.. - aspek disandingkan terhadap beberapa

krir.

-

penilaian. Tahapan awal dilakukan uji coba e.r:.

-

acquisition untuk kelompok induk usaha jasa - yang melibatkan empat orang ahli. Skala penr-. --

yang

digunakan adalah

skala hedonik

:

menunjukkan derajat kepentingan mulai dari S-

:-

Tidak Penting (STP =1) hingga Sangat Pentir,. ' '

= 5) dan

metode

Delphi

memutuskan:r- minimum keberterimaan adalah 3.5. Hasil \1.

Delphi untuk kelompok usaha jasa telematik.

ditampilkan pada Tabel 1, dan dilakukan i..

10fi

$(

fll(

4ffi

10(

0,(

Asl

Mul

248

(12)

Seminar Nasional

MIPA

2013 Fakultas

MlPA-Universitas

Pakuan

sama

untuk

kelompok usaha jasa telekomunikasi dan edukasi.

Tabel

1.

Hasil Metode Delphi untuk Usaha Jasa Bisnis

IS B r.,N - 9 7 8 - 602 - | 45 03 -0 -1

seluruh aspek memiliki nilai diatas 3.5 (Marimin, 2005). Namun demikian bila dicermati bahwa masih ada kriteria penilaian yang memiliki nilai rataan g6ometrik kurang dari 3.5 seperti kriteria Trickting Down

Effict

pada aspek produksi serta kriteria menyerap tenaga kerja yang banyak pada aspek sumber daya. Hal ini perlu dipertimbangkan dalam implementasi model klasifikasi selanjutnya untuk sub-usaha jasa yang ada pada kelompok. Hal yang

sama dilakukan terhadap kelompok usaha jasa telematika Bidang Komunikasi dan Bidang Edukasi.

Hasil validasi menunjukkan bahwa pendapat pakar telematika sepakat dan menyetujui proses klasifrkasi dalam tiga jenis usaha jasa telematika tersebut didasari aspek-aspek yang telah ditentukan.

Implementasi model klasifikasi usaha jasa telematika

di

Indonesia selanjutnya dikembangkan berdasarkan faktor nilai pendapatan dan aset, yang mencakup seluruh provinsi

di

Indonesia, dengan

jenis usaha jasa yang teridentifikasi mencakup Jasa

Teknologi Informasi Umum dan Data Internet, Layanan Jasa Internet, Penyalur/Agen Komputer, Jasa Perbaikan Hardware, Jasa Perbaikan Piranti

Lunak dan

Jasa Konustasi Komputer secara

menyeluruh.. Asumsi

awal

penggunaan metode . CART ini di dasari oleh akar usaha telematika yang,

terbagi dalam dua jenis

usaha

yakni

iasa telekomunikasi dan informatika. Hal

ini

dianggap telah sesuai dengan asumsi awal dari prinsip CART yang merupakan metode penyekatan rekursif biner.

Proses klasifikasi dengan CART dengan kesediaan

data

tersebut

di atas

dilakukan melalui dua pendekatan, yakni klasifrkasi berdasarkan kondisi basis keragaman jenis usaha dan basis keragaman provinsi.

Berdasarkan keragaman

jenis

usaha, diperoleh 12 anak cabang pohon klasifikasi provinsi, yang teridentihkasi memiliki karakter yang sama khususnya dilihat dari faktor nilai pendapatan dan

asset. Cabang utama menunjukkan bahwa di

Provinsi Jawa Barat,

Banten,

Dzu

Jakarta,

Kalimantan Barat, Maluku Utara dan Bangka

Belitung memiliki karakter usaha jasa telematika yang sama. Adapun

di

cabang

terakhir

untuk

provinsi Sumatera Utara, Papua dan

NTT

yang dikelompokkan dalam satu

ciri

yang sama, dan kelompok yang kedua yakni untuk provinsi Sulawesi

Selatan, Jawa Tengah

dan Riau.

Berdasarkan keragaman kondisi provinsi diperoleh delapan anak cabang pohon CART, yang menunjukkan bahwa

untuk seluruh provinsi karakter jenis usaha faktor

nilai

pendapatan

dan asset Usaha

Jasa Penyalur/Agen Komputer memiliki karakter yang sama dengan Usaha Konsultan Komputer secara Menyeluruh.

Di

lain pihak jenis Usaha Perbaikan Piranti Lunak dan Usaha Jasa Perbaikan Hardware

juga dikelompokkan dalam satu

ciri

yang sama untuk seluruh provinsi.

telematika Kelompok

4.1955

4.4721

4.6415 Aspek penilaian untuk usaha jasa TI bidang Jasa Bisnis dinyatakan dapat digunakan karena Aspek

Penilaian

Kriteria Penilaian

P ,l

P 2

P 3

P

4

Rataan Geometr

ik Produk kasat

mata 5 4 3 4

Produk

terukur 4 5 5 4

Produk memiliki nilai

tambah 5 5 5 5

4.4481

Aspek Sumber-

d aya

249

Dibutuhkan secara massal

(13)

Seminar Nasional

MIPA

2013 Fakultas

MlPA-Universitas

Pakuan

SIMPULAN

Deskripsi kondisi usaha jasa telematika yang dilakukan di lima provinsi yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta dan Jawa

Timur, diolah menggunakan Statistika Deksriptif melibatkan 18 variabel. Hasil menunjukkan bahwa

Provinsi DKI

Jakarta didominasi

oleh

Jasa

konsultasi piranti'lunak yang mencapat 28.1, adapun Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta dan Jawa Timur kelompok usaha jasa TI didominasi oleh jasa telekomunikasi. DKI Jakarta menempati jumlah tertinggi hingga mencapai 60.9 Vo dari jumlah kelompok usaha

jasa TI yang ada.

Kondisi peningkatan laba usaha menunjukkan bahwa hampir setiap kelompok usaha jasa

TI di

kelima propinsi

mengalami

peningkatan

laba usaha

jika dibandingkan tahun 2005. Persentase peningkatan secara keseluruhan mencapai 49,3%. Hasil sensus

juga

menunjukkan bahwa prospek paling baik adalah jasa konsultasi piranti keras..yang mencapai 68 To.Usahajasa TI di Indonesia masih di dominasi oleh tingkat inovasi dan basis litbang yang rendah, hanya berkisar 15-20 7o. Demikian juga dengan status penanaman modal yang masih didominasi oleh status non lasilitas (90 Eo), hal ini menunjukkan usaha jasa TI di Indonesia berupa UKM yang masih

sangat memerlukan pembinaan dan keterlibatan asosiasi dalam penanganan berbagai permasalahan yang dihadapinya. Tingkat kepesertaan pada asosiasi masih sangat rendah hanya mencap

u

rata-rata LlTo.

Implementasi model klasifikasi usaha jasa

telematika

di

Indonesia

belum

sepenuhnya teridentifikasi, namun berdasarkan analisis CART menunjukkan bahwa terdapat enam jenis usaha jasa telematika yang dikaji dari kondisi nilai pendapatan

dan asset yang memiliki karater sama

di

seluruh

provinsi yang menjadi pusat kajian, yakni Usaha Jasa Penyalur/Agen Komputer memiliki karakter yang sama dengan Usaha Konsultan Komputer secara Menyeluruh.

Di lain

pihak

jenis

Usaha Perbaikan Piranti Lunak dan Usaha Jasa Perbaikan Hardware juga dikelompokkan dalam satu ciri yang sama untuk seluruh provinsi. Kondisi karakter usaha

jasa telematika yang dikaji dari basis keragaman

provinsi menunjukkan bahwa hasil analisis CART menghasilkan Cabang utama di Provinsi Jawa Barat, Banten,

DKI

Jakarta, Kalimantan Barat, Maluku Utara dan Bangka Belitung memiliki karakter usaha

jasa telematika yang sama. Adapun

di

cabang

terakhir untuk provinsi Sumatera Utara, Papua dan

NTT

yang dikelompokkan dalam satu

ciri

yang sama.

SARAN

Model klasifikasi usaha jasa telematika yang dibangun berdasarkan studi komparasi dan harmonisasi berbagai model klasifikasi usaha jasa di dunia diharapkan dapat dijadikan acuan dalam

IS BN-97 8- 602- r 4503 -0 -1

proses penentuan kelompok baku lingkup usaha d.

Indonesia, walaupun belum seluruh

jenis

usah.

telematika teridentifikasi

di

Indonesia. Namur.

demikian berdasarkan

model klasihkasi

inr diharapkan dapat- memacu munculnya jenis-jenis variasi usaha jasa telematika sesuai dengan model yang dibangun.

Model klasifikasi ini dapat dijadikan acuan dalalm pemetaan kompetensi industri jasa telematika sehingga diharapkan mampu disusun berbagai ara-

kebijakan dalam rangka peningkatan daya sarr-.:

industri telematika, melalui berbagai metode r e:.

telah dipersiapkan untuk Penelitian Tahap kedua _

tahun mendatang.

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik. 2010. Statistik Komunik_.

dan Teknologi Informasi tahun 2010.

Digital Planet. 2008. Executive Summary. Publisi:.:

by

World Information Technologl' 5. :

Service Alliance (WITSA).

Resea..

Conducted by Global Insight.

Gozali, R. 2010. Industri Peranti Lunak Indonc. _ menuju AFAS, ACF-[A, & AIFTA.

\\..

Ketua Asosiasi Peranti Lunak Indone, _

(ASPILUKI).Bidang Organisasi

r.

Keanggotaan. KEMENTRL:-.

PERINDUSTRIAN

Direktorar

Jen; _ Industri Alat Transportasi & Telematika Juni 2010.

Hance, J.E. and D.W. Wichern. 2005. Busr.-.=, Forecasting, Sth ed. Pearson Prentice Ha-,

Hilbert, M. 2009. Foresight Tools for Particrp":, ,

Policy-making in Intergovernmerital Proce._.

developing Countries. Lessons Learned ;:

The eLAC Policy Priorities Delphy. Jo;_ _ Technological Forecasting

&

Social

Ch...,

20(4), 161 -188.

Lewis, R. J. 2000. An introduction to Classifi_:-

and Regression Tree (CART) Ant Department

of

Emergency N'Ie;.:

Harbor-UCLAMedicalCenter, Toi:.-

California.

Marimin. 2005. Teknik dan Aplikas Pen-ean-

Keputusa

Kriteria

Majemuk.

Gra.

_

Jakarta.

ET., P. Harsani

&

S. Setyaningsih.

_

_

Classification

Models of

Inforn=

Technology Services

Bussiness Indonesia. International Seminar on S:,.- and Technology Innovation, Octobe: -

-

2012, Jakarta

) I

( t

K .t

s lt n p'

te lt

Sec met indt har, ttng tUtg

/)s

tntel nlen kelo, ittdu kepe ringk Keyr Mult,

inforr penur kemb

a( ke lu di,

s€t

ha

soJ be, 20t 20r

-

Referensi

Dokumen terkait

Against the background of the community's social environment, the foundation has succeeded in supporting the establishment of formal institutions starting at the