• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUKU ADMINISTRASI RUMAH SAKIT

N/A
N/A
Yusuf Rizal

Academic year: 2023

Membagikan "BUKU ADMINISTRASI RUMAH SAKIT "

Copied!
89
0
0

Teks penuh

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan hidayahnya sehingga penyusunan buku administrasi rumah sakit ini dapat terselesaikan. Administrasi Rumah Sakit 3 5) Mesin, yaitu mesin/alat atau yang diperlukan digunakan untuk mencapai tujuan.

Administrasi dan Manajemen

Fungsi dan Proses Manajemen dalam Organisasi Rumah Sakit

Dan untuk membuat sebuah rencana yang baik, kita perlu memikirkan secara matang terlebih dahulu tindakan yang akan kita ambil nantinya (Wijaya & Rifa'i, 2016). Sebagai salah satu fungsi manajemen, pengawasan merupakan tindakan akhir yang dilakukan oleh manajer dalam suatu organisasi.

BAB KONSEP

RUMAH SAKIT II

  • Definisi Rumah Sakit
  • Klasifikasi Rumah Sakit
  • AS. RS BUMN
  • Unit Kerja di RS
  • Perhitungan Indikator Mutu Pelayanan Rumah Sakit

Komite Medis dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada Kepala Rumah Sakit atau Direktur Rumah Sakit. Unit pemeriksaan internal berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala rumah sakit atau direktur rumah sakit.

BAB PELAYANAN MEDIK DI RUMAH SAKIT

  • Rawat jalan
  • Rawat inap
  • Kamar tindakan
  • ICU/HCU

Rawat inap adalah istilah yang berarti proses menjebak pasien oleh tenaga kesehatan karena suatu penyakit tertentu, dengan mengurung pasien di kamar rumah sakit. Saat ini, ruangan rumah sakit di banyak rumah sakit sangat mirip dengan kamar hotel. Pasien yang berobat jalan di poliklinik rawat jalan akan mendapat surat pengobatan dari dokter yang merawatnya, apabila pasien memerlukan perawatan di rumah sakit atau menginap semalam di rumah sakit.

Unit Rawat Inap adalah bagian Rumah Sakit yang memberikan pelayanan berupa prosedur/perawatan dan pengobatan kepada pasien, serta pelaksanaan pencatatan/catatan. Unit Gawat Darurat (UGD) adalah bagian dari rumah sakit yang memberikan perawatan awal bagi pasien yang menderita penyakit dan cedera yang dapat mengancam kelangsungan hidupnya. Unit Pelayanan Gawat Darurat adalah bagian Rumah Sakit yang memberikan pelayanan berupa prosedur/perawatan dan pengobatan kepada pasien, serta pelaksanaan pencatatan/catatan.

Tersedia cukup obat-obatan dan peralatan medis yang dapat digunakan untuk merawat pasien yang membutuhkan pertolongan mendesak dan mengancam nyawa. Membuat surat pengantar rawat inap (admission note), pemasangan pemeriksaan penunjang, referensi, surat keterangan kesehatan dan surat kematian (jika diperlukan).

BAB PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DI RUMAH SAKIT

  • Rekam Medik
  • Laboratorium
  • Apotek/Farmasi
  • Radiologi
  • Gizi
  • Rehab Medik

Administrasi Rumah Sakit 31 Instalasi Farmasi memberikan pelayanan yang profesional, berkualitas, berorientasi pelanggan, dan terjangkau untuk memuaskan pelanggan. Instalasi Gizi merupakan bagian dari rumah sakit yang bertugas melayani kebutuhan makanan dan minuman khususnya bagi pasien rawat inap maupun bagi pegawai rumah sakit. Instalasi nutrisi sangat identik dengan dapur sehingga sering kali orang menganggap dapur adalah tempat yang jorok dan jorok, padahal sebenarnya tidak demikian.

Dapur rumah sakit bukan sekadar dapur, karena mengolah menu-menu yang dibutuhkan pasien, juga menunjang kesembuhan pasien. Fasilitas Gizi sangat mendukung proses penyembuhan, karena pasien sangat perlu diberi makan selama dirawat di rumah sakit. Diharapkan Departemen Sarana Gizi dapat menyajikan makanan atau minuman yang sehat, bersih, bergizi dan menarik.

Pelayanan rehabilitasi medis adalah pelayanan medis terhadap gangguan fisik dan fungsional yang disebabkan oleh penyakit, penyakit, atau cedera melalui kombinasi intervensi medis, terapi fisik, dan/atau rehabilitasi untuk mencapai kemampuan fungsional yang optimal. Mengatasi penyakit/kondisi melalui intervensi medis, terapi fisik, teknisi medis dan personel terkait lainnya.

BAB ALUR PROSES UNIT-UNIT RUMAH SAKIT

  • Alur Pelayanan Pasien di Rumah Sakit
  • Alur Pelayanan Pasien Rawat Darurat di Rumah Sakit Rumah Sakit dapat berfungsi sebagai tempat pelayanan
  • Alur Pelayanan Unit Rawat Jalan di Rumah Sakit
  • Alur Pelayanan Unit Rawat Inap di Rumah Sakit

Alur Darurat Pelayanan Pasien di Rumah Sakit Rumah Sakit dapat berfungsi sebagai tempat pelayanan. Rumah Sakit dapat berfungsi sebagai tempat pelayanan terakhir dalam merawat pasien sesuai dengan kemampuannya. Ruang Gawat Darurat berfungsi untuk menerima, menstabilkan dan menangani pasien yang memerlukan perawatan darurat segera, baik dalam situasi sehari-hari maupun dalam bencana. Alur pelayanan klinik rawat jalan rumah sakit merupakan suatu alur yang dibuat untuk memudahkan dalam menangani dan melayani pasien di klinik rawat jalan.

Alur pelayanan unit rawat jalan di rumah sakit dimaksudkan agar pasien dapat memperoleh pengobatan dan perawatan yang lebih sempurna. Alur pelayanan rawat inap dimulai dari pelayanan rawat inap di bagian penerimaan pasien, pelayanan ruang perawatan (tenaga medis, tenaga perawat, lingkungan langsung, penyediaan peralatan medis/non medis, pelayanan makanan/gizi), dilanjutkan dengan pelayanan administrasi dan keuangan, akhirnya memulangkan layanan pasien (Dewi, 2015). Tahap penerimaan (pre-admission), pada tahap ini pasien harus jelas terlebih dahulu apakah masuk rawat jalan atau gawat darurat dan hal ini harus berdasarkan keputusan dokter.

Gambar 5.2 Alur Pasien Rawat Darurat di Rumah Sakit
Gambar 5.2 Alur Pasien Rawat Darurat di Rumah Sakit

BAB SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT (SIM-RS)

Pengertian Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM-RS)

SIMRS diusulkan untuk digunakan dan memenuhi kebutuhan rumah sakit yang dirancang berdasarkan sistem kerangka standar di banyak perusahaan/organisasi internasional. Institusi rumah sakit selalu berada dalam tekanan untuk dapat meningkatkan pelayanan medis, mengurangi kesalahan medis, memastikan akses informasi yang tepat waktu, dan pada saat yang sama, harus mampu memantau aktivitas layanan dan mengelola biaya bisnis. Untuk memenuhi tuntutan tersebut, rumah sakit harus memiliki sistem informasi manajemen (SIM) terintegrasi yang dapat membagikan informasi tepat dan akurat secara real time.

Sistem informasi manajemen ini tidak dapat berjalan secara otomatis jika tidak didukung oleh sistem perangkat lunak atau sistem perangkat lunak perusahaan yang tertanam pada server rumah sakit. Menurut badan dunia WHO, sistem informasi adalah sistem yang menyediakan informasi untuk proses pengambilan keputusan di setiap tingkatan dalam suatu organisasi; dan sistem informasi rumah sakit (SIRS) adalah sistem yang mengintegrasikan pengumpulan data, pengolahan, pelaporan dan penggunaan informasi yang diperlukan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan kesehatan melalui pengelolaan yang lebih baik di berbagai tingkat pelayanan kesehatan; sedangkan sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMRS) merupakan sistem informasi yang dirancang khusus untuk membantu pengelolaan dan perencanaan program kesehatan (Setyawan, 2016). Pengelolaan data rumah sakit sebenarnya cukup besar dan kompleks, baik data medis pasien maupun data administrasi dimiliki oleh rumah sakit, sehingga ketika dikelola.

Data yang tidak terintegrasi, penyimpanan dan pengelolaan data yang tidak terintegrasi menyebabkan data tidak sinkron, informasi pada setiap bagian memiliki prasyarat yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan masing-masing perangkat/instalasi. Entri data yang tidak sinkron pada pasien atau objek yang sama tentu saja akan mempersulit pengolahan data dan seringkali mengakibatkan kerugian material yang cukup besar bagi rumah sakit.

Tugas Tim Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM-RS) (SIM-RS)

Kendala Implementasi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM-RS) Rumah Sakit (SIM-RS)

BAB MEDIKOLEGAL, RAHASIA MEDIS DAN INFORMED CONCENT

Medikolegal

Rahasia Medis

Informed consent merupakan proses yang menunjukkan komunikasi efektif antara dokter dan pasien serta pertemuan pikiran tentang apa yang akan dan tidak akan dilakukan terhadap pasien. Administrasi Rumah Sakit 45 5) Dalam hal dokter selain melakukan pengobatan juga melakukan penelitian dan eksperimen terhadap pasien. Jika Anda berhadapan dengan pasien dewasa yang sadar dan kompeten, tentu saja informed consent harus diberikan antara dokter dan pasien.

Menurut undang-undang, pasien tidak kompeten adalah orang yang tidak sadarkan diri, mengalami keterbelakangan mental, pikun dan sebagainya. Hal ini disebabkan karena seseorang tidak akan menyetujui suatu perbuatan yang tidak diketahui sebelumnya, dan persetujuan sah tanpa keterangan adalah tidak sah (Hendrik, 2009). Mengingat unsur informasi dalam informed consent penting dan paling penting, maka setiap pemberian informasi harus diukur sejauh mana pasien memahami informasi tersebut.

1) “Menguntit diancam dengan pidana penjara paling lama dua tahun delapan bulan atau denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah.” 2) “Jika perbuatan itu mengakibatkan luka berat, pelakunya diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun.”

BAB PATIENT SAFETY

  • Pengertian Patient Safety
  • Implementasi Patient Safety
  • Program di Rumah Sakit Patient Safety
  • Pengembangan Budaya Patient Safety

Oleh karena itu, rumah sakit harus mempunyai sistem dan mekanisme edukasi kepada pasien dan keluarganya mengenai kewajiban dan tanggung jawab pasien dalam perawatan pasien. Terdapat kerjasama dan komunikasi terbuka secara sukarela antar unit dan antar pengelola pelayanan. Pimpin dan dukung staf untuk "membangun komitmen yang kuat dan jelas serta fokus pada keselamatan pasien di rumah sakit".

Setiap staf yang bekerja di suatu rumah sakit pasti ingin memberikan yang terbaik dan teraman bagi pasiennya. Namun demikian, agar keselamatan pasien dapat dikembangkan dan seluruh staf merasa didukung, maka keselamatan pasien harus menjadi prioritas strategis bagi rumah sakit atau unit pelayanan kesehatan lainnya. Empat CEO rumah sakit yang terlibat dalam inisiatif keselamatan pasien di Inggris mengatakan bahwa tanggung jawab terhadap keselamatan pasien tidak dapat didelegasikan dan mereka memainkan peran kunci dalam membangun dan mempertahankan fokus pada keselamatan pasien di rumah sakit.

Administrasi Rumah Sakit 61 data kematian dari tahun ke tahun, dokter dan manajer dapat melihat manfaat penerapan keselamatan pasien. Rumah sakit sering kali perlu bekerja sama dengan konsultan manajemen untuk mengembangkan keterampilan kerja tim dan komunikasi karyawan.

BAB AKREDITASI RUMAH SAKIT

  • Pengertian Akreditasi RS
  • Tujuan dan Manfaat Akreditasi RS a. Tujuan Akreditasi Rumah Sakit
  • Dasar Hukum Akreditasi RS
  • Pelaksanaan Survei Akreditasi RS
  • Penilaian Standar Pelayanan
  • Kriteria Kelulusan Akreditasi RS
  • Ketentuan Penilaian Akreditasi RS

Penyelenggaraan survei akreditasi rumah sakit dijelaskan oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) dalam Buku Petunjuk Survei Akreditasi Rumah Sakit edisi ke-2 tahun 2013. Rumah sakit yang baru pertama kali mengikuti survei akreditasi harus mempunyai catatan selama 4 (empat) bulan yang menunjukkan telah melakukan survei akreditasi rumah sakit. survei akreditasi rumah sakit. Kesesuaian dengan standar. Rumah Sakit yang dilakukan survei ulang harus menunjukkan catatan 12 (dua belas) bulan terakhir.

Survei tersebut menggunakan metode pencarian untuk melacak contoh pengalaman pasien dalam menerima layanan di rumah sakit dan mengevaluasi komponen dan sistem layanan. Suatu rumah sakit mendapat sertifikat akreditasi tingkat dasar apabila hanya 4 (empat) bab yang mempunyai nilai di atas 80% dan 11 (sebelas) bab lainnya mempunyai nilai minimal di atas 20%. 2) Akreditasi Tingkat Menengah. Suatu rumah sakit mendapat sertifikat tingkat menengah apabila 8 (delapan) bab memperoleh nilai 80% dan 7 (tujuh) bab lainnya memperoleh nilai minimal di atas 20.

Suatu rumah sakit mendapat sertifikat akreditasi tingkat primer apabila 12 (dua belas) bab mempunyai nilai minimal di atas 20% dan 3 (tiga) bab lainnya mempunyai nilai minimal di atas 20%. Evaluasi akreditasi rumah sakit dilakukan melalui evaluasi penerapan Standar Akreditasi Rumah Sakit KARS yang terdiri dari 4 kelompok standar yang telah dijelaskan.

BAB ETIKA PROMOSI RUMAH SAKIT

  • Pengertian Promosi RS
  • Dasar Hukum Promosi RS
  • Tujuan Promosi RS
  • Asas Promosi RS a. Asas Umum
  • Media Promosi RS
  • CCTV;
  • Materi dan Bentuk Promosi RS
  • Penyelenggara, Pengawasan & Pembinaan, serta Pelanggaran Promosi RS Pelanggaran Promosi RS

Dengan demikian, promosi dapat dilakukan sebagai salah satu alat pemasaran rumah sakit yang lebih bersifat informatif, edukatif, preskriptif, dan persiapan untuk menyadarkan masyarakat umum dan khususnya pasien. Melaksanakan pedoman promosi rumah sakit sesuai dengan tata cara dan tata krama periklanan Indonesia berdasarkan Kode Etik Rumah Sakit Indonesia (KODERSI), yang wajib diikuti dan dilaksanakan oleh seluruh rumah sakit di wilayah Republik Indonesia (Sutedja, dkk., 2006) . ). Setiap institusi/penyedia pelayanan kesehatan harus selalu mengacu pada etika profesi dan etika rumah sakit serta bertindak sesuai dengan pedoman dan standar pelayanan yang ada.

Administrasi Rumah Sakit 73 b) Tarif pelayanan yang diberikan wajar dan dapat dipertanggungjawabkan serta memperhatikan ketentuan yang ada. Dokter, apoteker, tenaga medis, dan paramedis lainnya atau atribut profesinya tidak boleh digunakan untuk mengiklankan layanan kesehatan/rumah sakit dan peralatan medis.

DAFTAR PUSTAKA

ADMINISTRASI RUMAH SAKIT

Gambar

Gambar 5.1 Alur Pasien di Rumah Sakit
Gambar 5.2 Alur Pasien Rawat Darurat di Rumah Sakit
Gambar 5.4 Alur Pasien Rawat Inap di RS

Referensi

Dokumen terkait

Rekam medis merupakan bukti tertulis mengenai proses pelayanan yang diberikan kepada pasien oleh Dokter dan tenaga kesehatan lainnya, yang mana dengan adanya

Rekam medis merupakan bukti tertulis mengenai proses pelayanan yang diberikan kepada pasien oleh Dokter dan tenaga kesehatan lainnya, yang mana dengan adanya

Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran  PNPK disusun oleh sekelompok pakar yang dapat melibatkan profesi kedokteran, kedokteran gigi atau profesi kesehatan lainnya, atau pihak lain

Setiap tenaga kesehatan yang bekerja di rumah sakit harus bekerja sesuai dengan standar profesi, standar pelayanan rumah sakit, standar prosedur operasional yang berlaku,

Kegiatan Praktik Kerja Profesi di Instalasi Farmasi Rumah Sakit yang dilakukan yaitu mempelajari fungsi dan tugas rumah sakit dalam pelayanan kesehatan masyarakat,

Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien. Komunikasi yang dinilai dalam penelitian

Untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan Rumah Sakit di daerah tertinggal, perbatasan, kepulauan, daerah bermasalah kesehatan, daerah pemekaran baru dan daerah

Rumah Sakit harus mempunyai kemampuan pelayanan sekurang-kurangnya pelayanan medik umum, gawat darurat, pelayanan keperawatan, rawat jalan, rawat inap, operasi/bedah, pelayanan medik