• Tidak ada hasil yang ditemukan

Buku Ajar Keperawatan Profesional

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Buku Ajar Keperawatan Profesional"

Copied!
202
0
0

Teks penuh

Konsep Dasar Keperawatan

Definisi Keperawatan

Definisi keperawatan dapat diartikan secara implisit dan eksplisit, kode etik, spesifikasi ruang lingkup praktik keperawatan, dan kurikulum pendidikan. Definisi keperawatan yang disajikan dalam makalah ini dinyatakan dalam bentuk konsep yang didukung oleh enam karakteristik.

Konsep Dasar Keperawatan

Berpikir Kritis dan Penalaran Kritis

Penalaran induktif dan deduktif merupakan keterampilan berpikir kritis yang membantu perawat membuat penilaian klinis dalam proses keperawatan (Sitanggang, 2019). Perawat membutuhkan pola penalaran induktif yang kuat dan dapat bertindak cepat terutama dalam situasi darurat.

Proses Keperawatan

Perhatian terhadap pasien, lingkungan, dan interaksi dengan anggota keluarga sangat penting untuk penalaran induktif.Ketika seorang perawat berusaha untuk meningkatkan penalaran induktif, dia mulai dengan memperhatikan detail tentang hal-hal di sekitar perawat. Mereka dapat melihat bagaimana objek atau kejadian tertentu membentuk pola yang menggeneralisasikan suatu masalah umum, yaitu. hipotesa.

Penilaian

Penilaian pemeriksaan umum juga mencakup analisis tinggi badan, berat badan, dan tanda-tanda vital untuk nilai yang di luar jangkauan dan memerlukan tindak lanjut lebih lanjut. Tanda-tanda nyeri atau kecemasan: pasien mungkin menunjukkan tanda-tanda nyeri atau kecemasan yang harus dilaporkan ke penyedia layanan, seperti: meringis, merintih, atau meningkatkan kecemasan.

Diagnosis

Identifikasi Hasil

Perencanaan

Rencana Asuhan Keperawatan

Pelaksanaan

Evaluasi

Manfaat Menggunakan Proses Keperawatan

Berpartisipasi aktif dalam pengembangan profesi untuk menjaga mutu pelayanan keperawatan 1) Memahami ketentuan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan kesehatan dan pelayanan keperawatan. Keselamatan pasien menjadi perhatian global dalam dunia kesehatan, termasuk rumah sakit.

Peran, Fungsi dan Kompetensi Perawat

Peran Perawat

  • Macam-macam Peran Perawat

Menangis berarti perawat secara alami dapat menerima respons emosional baik dari pasien maupun perawat lain ketika mereka senang atau sedih. Merasa berarti perawat dapat menangkap, merasakan dan memahami perasaan pasien tentang kesedihan, kegembiraan, frustrasi dan kepuasan.

Fungsi Perawat

Merupakan fungsi mandiri dan tidak bergantung pada orang lain yaitu perawat dalam melaksanakan tugasnya dilakukan secara mandiri dengan keputusan sendiri dalam melakukan tindakan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia seperti pemenuhan kebutuhan fisiologis (memenuhi kebutuhan oksigen, pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit, pemenuhan kebutuhan gizi, pemenuhan kebutuhan aktivitas dan lain-lain), pemenuhan kebutuhan dan kenyamanan, pemenuhan kebutuhan kasih sayang, pemenuhan kebutuhan harga diri dan aktualisasi diri. Keadaan ini tidak dapat diatasi oleh tim perawat maupun dokter atau lainnya seperti dokter dalam memberikan tindakan pengobatan bekerjasama dengan perawat dalam memantau respon obat yang diberikan.

Kompetensi Perawat

  • Standar Kompetensi Perawat
  • Sistematika Standar Kompetensi Perawat
  • Standar Kompetensi Perawat

Merancang masukan, proses dan hasil dalam pemberian pelayanan keperawatan bagi individu, keluarga, kelompok, komunitas dan masyarakat. [2]. Kemampuan menyesuaikan ketersediaan sumber daya tanpa mengorbankan kualitas pelayanan keperawatan bagi individu, keluarga, kelompok, komunitas dan masyarakat.

Gambar 2.1: Sistematika Standar Kompetensi Perawat
Gambar 2.1: Sistematika Standar Kompetensi Perawat

Pendahuluan

Konsep Kesehatan Masyarakat

Konsep Perilaku

  • Domain Perilaku
  • Faktor faktor Pembentukan Perilaku

Faktor predisposisi (predisposing factor), diwujudkan dalam pengetahuan, sikap, keyakinan, tradisi, keyakinan, nilai dan sebagainya. Faktor penguat, yang diwujudkan dalam sikap dan perilaku petugas kesehatan atau tenaga lain, yang merupakan kelompok pendukung perilaku masyarakat.

Konsep sehat sakit

  • Definisi Sehat dan sakit
  • Faktor Derajat Kesehatan Masyarakat
  • Konsep Sakit berdasarkan Trias Epidemiologi
  • Interaksi Rentang Sehat Sakit

Keluarga dengan faktor ekonomi yang lebih sedikit cenderung kurang tanggap terhadap gejala yang dialami anggota keluarganya. Keluarga yang sakit mulai mencari informasi, nasihat dari anggota keluarga lain atau teman mengenai masalah yang dialaminya.

Gambar 3.1: Faktor yang memengaruhi status kesehatan masyarakat  (Achmadi, 2017)
Gambar 3.1: Faktor yang memengaruhi status kesehatan masyarakat (Achmadi, 2017)

Pendekatan Pencegahan Kesehatan

  • Pencegahan Primer
  • Pencegahan Sekunder
  • Pencegahan Tersier

Mendidik staf tentang keselamatan pasien: rumah sakit memiliki proses pendidikan, pelatihan dan orientasi untuk setiap posisi. Pelaksanaan dokumentasi keperawatan merupakan alat ukur untuk mencatat, memantau dan melengkapi pelayanan keperawatan yang diberikan di rumah sakit.

Pelayanan Keperawatan

Teori Pelayanan Keperawatan

  • Sudut Pandang Pelayanan Keperawatan
  • Kualitas Pelayanan Keperawatan
  • Pelayanan/Asuhan Keperawatan
  • Sistem Pelayanan Keperawatan
  • Mutu Pelayanan Keperawatan
  • Macam Metode Asuhan Keperawatan

Keselamatan pasien merupakan hak yang dimiliki pasien untuk merasa aman dan nyaman selama dirawat di rumah sakit. Praktek keperawatan rumah pada dasarnya merupakan pelayanan keperawatan lanjutan dari pelayanan rumah sakit yang dilakukan oleh perawat rumah sakit dan perawat rumah.

Keselamatan Pasien di Rumah Sakit

Definisi Keselamatan Pasien

Insiden keselamatan pasien yang selanjutnya disebut insiden adalah setiap kejadian dan kondisi yang tidak diinginkan yang mengakibatkan atau berpotensi terjadi. Near event yang selanjutnya disingkat KNC adalah kejadian yang belum terpapar ke pasien. Non-Injury Event yang selanjutnya disingkat KTC adalah kejadian yang pernah dialami pasien tetapi tidak terjadi cidera.

Tujuan Keselamatan Pasien

Kondisi Potensi Kerusakan yang selanjutnya disingkat KPC adalah kondisi yang dapat menimbulkan kerusakan, namun belum terjadi kejadian tersebut. Pelaporan Kejadian Keselamatan Pasien, selanjutnya disebut pelaporan insiden, adalah sistem untuk mendokumentasikan laporan kejadian keselamatan pasien, analisis, dan solusi pembelajaran. Mengurangi risiko yang terkait dengan infeksi dengan cara mencuci tangan yang benar, mencegah resistensi terhadap penggunaan antibiotik, mempertahankan jalur sentral dari proses penyebaran infeksi melalui darah.

Standar Keselamatan Pasien

Sasaran keselamatan pasien merupakan persyaratan yang harus dilaksanakan di semua rumah sakit yang terakreditasi oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit. Rumah sakit secara bersama-sama menyusun kebijakan dan/atau prosedur untuk membuat daftar obat yang harus diwaspadai, berdasarkan data yang tersedia di rumah sakit. Rumah sakit harus bersama-sama mengembangkan kebijakan dan/atau prosedur yang efektif untuk mengatasi masalah yang mengkhawatirkan ini.

Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien Rumah Sakit

  • Membangun Kesadaran Akan Nilai Keselamatan Pasien
  • Memimpin dan Mendukung Staf
  • Mengintegrasikan Aktivitas Pengelolaan Risiko
  • Mengembangkan Sistem Pelaporan
  • Melibatkan dan Berkomunikasi dengan Pasien
  • Belajar dan Berbagi Pengalaman Tentang Keselamatan Pasien

Masukkan Keselamatan Pasien ke dalam semua program pelatihan staf rumah sakit Anda dan pastikan bahwa pelatihan ini diikuti dan diukur efektivitasnya. Membentuk forum di dalam rumah sakit untuk membahas masalah keselamatan pasien guna memberikan umpan balik kepada manajemen terkait; Pastikan bahwa staf dapat melaporkan insiden/insiden, dan mengatur rumah sakit untuk melapor ke Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit Nasional.

Pelayanan Keperawatan

  • Definisi Istilah Sesuai Undang-Undang Keperawatan
  • Asas Praktik Keperawatan
  • Tugas dan Wewenang Perawat
  • Hak dan Kewajiban Perawat

Memperoleh perlindungan hukum sepanjang pelaksanaan tugas sesuai dengan standar pelayanan, standar profesi, standar prosedur operasional dan ketentuan peraturan perundang-undangan; Penyempurnaan sarana dan prasarana Pelayanan Keperawatan sesuai dengan standar Pelayanan Keperawatan dan ketentuan Peraturan Perundang-undangan. Memberikan pelayanan keperawatan sesuai dengan kode etik, standar pelayanan keperawatan, standar profesi, standar prosedur operasi dan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Sasaran Pelayanan Keperawatan

  • Hak dan Kewajiban Klien
  • Klien Perseorangan
  • Keluarga
  • Komunitas

Dalam implementasi keperawatan, penggunaan proses keperawatan merupakan pembeda antara keperawatan profesional dan keperawatan tradisional. Tanpa dokumentasi keperawatan, setiap asuhan keperawatan yang dilakukan oleh perawat tidak ada artinya dalam hal akuntabilitas dan tanggung jawab. Salah satu manfaat penerapan asuhan keperawatan yang baik adalah untuk meningkatkan mutu dan kualitas asuhan keperawatan (Kozier, 2010).

Proses Keperawatan

Sejarah Proses Keperawatan

Saat ini kelima tahapan proses keperawatan tersebut digunakan sebagai kerangka, dasar, dan pengantar kajian ilmu keperawatan. Pada tahun 1967, Yura dan Walls menjabarkannya dalam empat tahap yaitu penilaian, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Pada pertengahan tahun 1970-an, penulis seperti Bloch, Roy, Mundinger dan Jauron dan Aspinal membagi proses keperawatan menjadi lima tahap yaitu pengkajian, diagnosis, perencanaan, implementasi dan evaluasi.

Definisi Proses Keperawatan

  • Tujuan, Organisasi dan Karakteristik
  • Manfaat Proses Keperawatan

Meskipun dikelompokkan menjadi lima tahapan, proses keperawatan harus dilakukan secara berurutan, saling bergantung, dan berkesinambungan. Masing-masing fase saling mempengaruhi, sehingga kinerja perawat dengan pendekatan proses keperawatan menjadi teratur dan terstruktur. Dengan melakukan tahapan-tahapan dalam proses keperawatan berarti menjalankan fungsi manajemen yang diawali dengan pengkajian.

Teori yang Mendasari Proses Keperawatan

  • Teori Sistem
  • Teori Kebutuhan Manusia
  • Teori Persepsi
  • Teori Pengambilan Keputusan dan Penyelesaian Masalah

Teori yang diciptakan oleh Abraham Maslow memandang manusia sebagai bagian integral dari motivasi untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia (fisiologi, keamanan, kasih sayang, harga diri, dan aktualisasi diri). Teori persepsi ini mengemukakan bahwa pemenuhan kebutuhan dasar dipengaruhi oleh persepsi individu terhadap stimulus yang diterima. Teori ini mengemukakan bahwa semua pengambilan keputusan dan pemecahan masalah menuntut seseorang untuk dapat menerima hal-hal baru, perbedaan dan aspek yang lebih kompleks dari lingkungan yang ada.

Langkah-Langkah Proses Keperawatan

  • Pengkajian Keperawatan
  • Diagnosis
  • Perencanaan
  • Implementasi
  • Evaluasi Keperawatan

Salah satu upayanya adalah mengubah kerangka praktik keperawatan dengan menerapkan Model Keperawatan Profesional (MPKP). Keberhasilan asuhan keperawatan klien sangat tergantung pada pilihan model keperawatan yang digunakan, sehingga model keperawatan harus efektif dan berhasil. Perawatan primer ini akan menciptakan peluang untuk memberikan perawatan komprehensif di mana perawatan berpusat pada pengguna.

Gambar 7.5: Tahap proses Penegakan Diagnosis (Diagnostic Process) (PPNI,  2016)
Gambar 7.5: Tahap proses Penegakan Diagnosis (Diagnostic Process) (PPNI, 2016)

Dokumentasi Asuhan Keperawatan

Konsep Dasar Asuhan Keperawatan

38 Tahun 2014 Republik Indonesia Pekerjaan Keperawatan adalah interaksi klien dan lingkungan untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan peningkatan kemandirian klien. Keperawatan adalah suatu rangkaian proses untuk memenuhi kebutuhan klien melalui metode yang sistematik dan ilmiah dari proses evaluasi, penentuan diagnosa keperawatan dan penentuan pencapaian atau tujuan asuhan keperawatan, perencanaan dan pelaksanaan serta evaluasi (Suarli dan Yahya, 2012). Ini berarti bahwa klien harus terlibat secara aktif dan mengidentifikasi tujuan mereka untuk mengelola masalah mereka untuk dimasukkan dalam rencana perawatan.

Konsep Dokumentasi Asuhan Keperawatan

  • Tujuan Dokumentasi Asuhan Keperawatan
  • Manfaat Dokumentasi Asuhan Keperawatan
  • Prinsip-Prinsip Pendokumentasi Asuhan Keperawatan
  • Dokumentasi Proses Keperawatan

Proses pengkajian merupakan langkah awal dalam proses keperawatan dan merupakan proses pengumpulan data secara sistematis dari berbagai sumber untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi status kesehatan klien. Asesmen awal didokumentasikan sebagai sumber data (database) yang dikembangkan untuk penggunaan umum oleh lembaga, untuk penggunaan khusus di unit perawatan khusus, atau untuk jenis populasi klien tertentu. Data pendukung adalah data yang ditinjau atau data yang telah dikumpulkan sebelumnya dan kemudian didokumentasikan untuk menunjukkan pemantauan berkelanjutan status kesehatan klien dan pemecahan masalah.

Pendahuluan

Praktek keperawatan kelompok, pelayanan keperawatan 24 jam yang diberikan oleh perawat yang membuka praktik dengan pendekatan dan implementasi praktik keperawatan rumah sakit untuk mengatasi berbagai masalah keperawatan yang dihadapi masyarakat. Praktik keperawatan individu, layanan keperawatan yang diberikan oleh perawat profesional senior selama jam praktik tertentu. Setiap unit keperawatan memiliki upaya untuk memilih model praktik keperawatan yang sesuai untuk digunakan di unit keperawatannya, dengan mempertimbangkan kesesuaian klasifikasi klien dan jenis ketersediaan staf keperawatan yang ada, infrastruktur dan kebijakan rumah sakit.

Praktik Keperawatan Profesional

Dasar Pertimbangan Pemilihan Model Praktik Keperawatan

Memilih model praktik keperawatan yang dapat memuaskan pelanggan, dalam hal ini klien, keluarga dan masyarakat. Pilihlah model praktik perawat yang dapat memberikan kepuasan dan meningkatkan kinerja perawat, bukan yang dapat menambah beban kerja bahkan menimbulkan frustasi bagi perawat dalam pemberian asuhan.

Karakteristik Hubungan Profesional

Model-Model Praktik Keperawatan

  • Model Praktik Keperawatan Fungsional
  • Model Praktik Keperawatan Tim
  • Model Praktik Keperawatan Kasus
  • Model Praktik Keperawatan Primer
  • Model Praktik Keperawatan Modular

Selain itu, PP berperan sebagai penyuluh kesehatan, advokat, pengambil keputusan dan kontinum dalam asuhan keperawatan (Sumijatun, 2017). Pengorganisasian pelayanan atau asuhan keperawatan yang dilakukan oleh perawat profesional, masing-masing perawat PP dan perawat nonprofesional, masing-masing PA, untuk sekelompok klien dari awal rawat inap sampai keluar, disebut tanggung jawab total atau umum. Meskipun dalam pemberian asuhan keperawatan dengan metode ini dilakukan oleh dua sampai tiga orang perawat, namun tanggung jawab terbesar tetap berada pada perawat profesional.

Gambar 9.2: Model Praktik Keperawatan Tim (Nursalam, 2022)  Keuntungan:
Gambar 9.2: Model Praktik Keperawatan Tim (Nursalam, 2022) Keuntungan:

Empat Pilar MPKP

  • Pilar 1 dengan pendekatan manajemen keperawatan
  • Pilar 2 dengan sistem penghargaan SDM
  • Pilar 3 dengan pendekatan hubungan professional
  • Pilar 4 dengan pendekatan manajemen asuhan keperawatan

Kegiatan dalam MPKP

  • Timbang Terima atau Operan Klien
  • Pre Conference
  • Middle Conference
  • Post Conference
  • Pelaksanaan Kegiatan Asuhan

Kegiatan operasi harus dimonitor oleh room manager, team leader dan semua perawat yang bertugas saat itu dan yang akan bertugas. Dalam kegiatan ini yang harus disampaikan adalah jumlah dan kondisi barang atau peralatan pada saat operasi dilakukan. Mid-career conference merupakan kegiatan untuk membahas kegiatan yang dilakukan ditengah pelayanan, kegiatan ini bertujuan untuk memperoleh evaluasi lebih dini terhadap asuhan keperawatan yang dilakukan dan memperbaiki perencanaan jika diperlukan.

Karakteristik Praktik Keperawatan Profesional

Perawat dapat berkolaborasi, baik lintas sektor maupun lintas program, dengan menjalin hubungan kerja dengan disiplin ilmu yang berbeda. Perawat dapat mewujudkan hak klien atas asuhan keperawatan yang berkualitas dengan melakukan intervensi atas nama klien dalam mengatasi masalah kesehatannya. Perawat mampu memberdayakan klien dalam mengejar peningkatan status kesehatan mereka dengan memaksimalkan potensi organisasi dan sistem klien-keluarga dalam keperawatan.

Praktik Keperawatan Berbasis Bukti

Perb edaan Evidence-based Practice, Research, dan Quality Improvement 127

Kueri atau pertanyaan dalam format ini mempertimbangkan populasi pasien (P), intervensi atau bidang minat (I), kelompok pembanding atau intervensi (C), hasil (O) dan waktu (T). Format PICOT menyediakan kerangka kerja yang efisien untuk pencarian basis data elektronik guna menemukan artikel yang relevan untuk pertanyaan klinis tersebut. Contoh pertanyaan dalam format PICOT adalah sebagai berikut: "Di rumah sakit perawatan akut (populasi pasien-P), bagaimana keberadaan tim respon cepat (intervensi-I) dibandingkan dengan tidak adanya tim respon cepat ( perbandingan-C) memengaruhi jumlah henti jantung (hasil-O) selama periode tiga bulan (waktu-T).

Model Praktik Berbasis Bukti

  • Model Iowa
  • Model Stetler
  • Model Penggunaan Riset Ottawa
  • Promoting Action on Research Implementation in Health Services
  • ACE (Academic Center for Evidence-based practice) Star Model
  • Advancing Research and Clinical practice through Close
  • Kerangka Kerja Proses Knowledge-To-Action (KTA)

Selain itu, model ini menekankan kesiapan organisasi kesehatan dan identifikasi fasilitas serta keterbatasan. Model ini diadaptasi dengan baik untuk digunakan oleh individu, tim, dan organisasi perawatan kesehatan. Selain itu, model ini juga membagi proses knowledge-to-action menjadi bagian-bagian yang dapat dikelola.

Model Praktik Berbasis Bukti

Sistem Pendidikan Keperawatan

  • Ketentuan Umum/Terminologi Pada Pendidikan Keperawatan
  • Perkembangan Pendidikan Keperawatan di Indonesia
  • Standar Pendidikan Keperawatan
  • Jenis, Jenjang dan Beban Studi Pendidikan Keperawatan
  • Kompetensi Keperawatan Berdasarkan Jenjang Pendidikan
  • Gelar Pendidikan Vokasi, Akademik dan Profesi
  • Sertifikasi Lulusan Pendidikan Keperawatan
  • Penjaminan Mutu Pendidikan Keperawatan

Standar Pendidikan Keperawatan adalah kriteria minimal komponen pendidikan yang harus dimiliki oleh perguruan tinggi keperawatan yang terdiri dari standar pendidikan profesi keperawatan. Standar pendidikan keperawatan Indonesia terdiri dari standar pendidikan diploma tiga, pendidikan perawat, pendidikan magister, pendidikan spesialis keperawatan dan program pendidikan doktor. Standar ini menjadi acuan keunggulan kualitas kurikulum, pembelajaran dan suasana akademik untuk menjamin kualitas penyelenggaraan program pendidikan keperawatan.

Gambar 11.1: Sistem Pendidikan Tinggi Keperawatan
Gambar 11.1: Sistem Pendidikan Tinggi Keperawatan

Standar-Standar Profesional dalam Praktik Keperawatan

Standar-Standar Profesional Dalam Praktik Keperawatan

  • Standar Praktik Professional
  • Standar Kinerja Professional

Standar keperawatan adalah pernyataan tentang apa yang harus dilakukan oleh perawat terdaftar untuk mempraktikkan keperawatan. Perawat yang telah diakui sebagai ahli bertanggung jawab untuk mengembangkan pendekatan praktik keperawatan terbaru melalui penelitian. Penggunaan model praktik berbasis bukti dan temuan penelitian di rumah sakit yang ditunjuk Magnet di seluruh Amerika Serikat: hasil survei nasional.

Gambar

Gambar 2.1: Sistematika Standar Kompetensi Perawat
Gambar 2.2: Area Kompetensi Perawat  2.  Komponen Kompetensi
Gambar 3.1: Faktor yang memengaruhi status kesehatan masyarakat  (Achmadi, 2017)
Gambar 3.2: Model Trias Epidemiologi (Ewen, 2015)
+7

Referensi

Dokumen terkait

The Licence is amended by the insertion of the following Condition 1.2.11: 1.2.11 Subject to Conditions 1.2.9 and not more than 30 days after completing construction of Water Body 1,