Buku ini mengajak pelajar atau pembaca untuk mengambil langkah demi langkah membangun kebiasaan pengembangan kepribadian baru yang sesuai dengan harapan masyarakat. Semoga buku ajar ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa dan pengajar mata kuliah pengembangan kepribadian, serta bagi para pembaca.
Konsep Pengembangan Kepribadian
Pengertian
Kepribadian adalah integrasi seluruh karakteristik individu ke dalam suatu organisasi unik yang mendefinisikan dan dimodifikasi oleh upayanya untuk beradaptasi dengan lingkungannya yang terus berubah.” Kepribadian adalah integrasi semua karakteristik individu ke dalam suatu unit unik yang mendefinisikan dan dimodifikasi oleh upayanya untuk beradaptasi terhadap lingkungan yang terus berubah. Kepribadian adalah segala bentuk kemampuan, perilaku, dan kebiasaan individu, yang meliputi fisik, mental, spiritual, emosional, dan sosial.
Tipologi Kepribadian
Menurut Viola, tipologi manusia didasarkan pada 3 tipe bentuk tubuh manusia (Suryabrata, yaitu: (a) Tipe Microsplanchnis, yaitu bentuk tubuh yang ukuran vertikalnya lebih dominan sehingga terlihat tinggi. Dominasi salah satu fungsi tubuh ditentukan oleh tipe kepribadiannya, yaitu: (a) Tipe otot, yaitu tipe individu yang fungsi motoriknya lebih dominan, dengan ciri-ciri badan kokoh, otot berkembang baik, organ tubuh berkembang selaras.
Faktor Penentu Kepribadian
Sedangkan nilai-nilai kehidupan yang berlaku dalam masyarakat erat kaitannya dengan keyakinan, agama, adat istiadat, adat istiadat, dan tradisi yang dianut oleh masyarakat tersebut. Adat istiadat dan tradisi yang berlaku dalam masyarakat, selain mampu mempengaruhi nilai-nilai yang harus dipatuhi oleh setiap individu anggota masyarakat, juga sangat menentukan pola perilaku dalam masyarakat.
Kepribadian Sehat
Selain itu, individu yang mengaktualisasikan diri tidak terlalu takut dan lebih nyaman dengan hal-hal yang tidak diketahui. Individu yang mengaktualisasikan diri mampu menjalin hubungan yang lebih kuat dengan orang lain dibandingkan orang yang memiliki kepribadian normal dan sehat.
Teknik Mengembangkan Kepribadian Yang Baik
Pendapat Anda tidak boleh menyakiti orang lain; yang penting tersampaikan dengan baik dan Anda bersedia berubah pikiran. Cobalah untuk menghindarinya, perhatikan aspek kepribadian Anda yang mungkin menarik bagi orang lain dan coba tunjukkan kepada mereka.
Latihan
Apalagi menurut Prijosaksono dalam Sailah, soft skill adalah keterampilan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain (interpersonal skill) dan keterampilan dalam mengelola diri sendiri (intrapersonal skill). Sedangkan menurut Sailah, soft skill adalah “keterampilan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain (interpersonal skill) dan keterampilan dalam mengelola diri sendiri (intrapersonal skill) yang mampu mengembangkan kinerja seseorang secara maksimal.”
Kepustakaan
Konsep Self Leadership
- Syarat Dalam Self Leadership
- Strategi Self Leadership
- Aturan Dalam Self Leadership
- Latihan
- Kepustakaan
Kepemimpinan diri merupakan faktor kunci dalam mencapai keberhasilan dalam manajemen diri untuk mencapai kesehatan dan kesejahteraan pribadi. Menurut Nardi (2005), kepemimpinan diri dimulai dari kesadaran diri akan potensi diri dalam memimpin diri sendiri.
Sikap Manusia
- Faktor Yang Mempengaruhi Pembentukan Sikap
- Struktur dan Komponen Sikap
- Bentuk Respon Sikap
- Tingkatan Domain Sikap
- Fungsi Sikap
- Hubungan Sikap dengan Perilaku
- Perubahan Sikap
- Latihan
- Kepustakaan
Demikian pula jika objek sikap menghalangi pencapaian tujuan, maka orang akan mempunyai sikap negatif terhadap objek sikap yang bersangkutan. Artinya apabila seseorang mempunyai sikap tertentu terhadap suatu objek, maka hal ini akan menunjukkan pengetahuan individu terhadap objek sikap yang bersangkutan.
Niat (Intensi) Manusia
- Faktor Yang Mempengaruhi Niat
- Sikap terhadap perilaku (Attitudes Toward Behavior)
- Norma subyektif (Subjective norms)
- Persepsi terhadap kendali perilaku (Perceived behavioral control)
- Background factors dari niat
- Elemen intensi
- Latihan
- Kepustakaan
Keyakinan normatif adalah keyakinan mengenai perilaku normatif atau perilaku yang diharapkan oleh orang-orang yang mempunyai pengaruh (orang-orang penting) terhadap subjek. Motivasi untuk patuh merupakan acuan pendorong dalam mempengaruhi subjek untuk mewujudkan perilaku yang sesuai dengan harapan. PERSEPSI PENGENDALIAN PERILAKU Persepsi individu terhadap kemampuan mengendalikan atau melakukan suatu perilaku Persepsi individu terhadap kemampuan mengendalikan atau melakukan suatu perilaku. Keyakinan ini muncul dari pengalaman individu terhadap perilaku masa lalu dan penilaian individu terhadap kesulitan dalam melakukan suatu perilaku tertentu.
Keyakinan tentang kekuatan kendali menunjukkan sejauh mana kekuatan faktor kendali mempengaruhi keputusan individu untuk melakukan suatu perilaku.
Konsep Perilaku Hidup Sehat
Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Hidup Sehat
Pengetahuan, apabila penerimaan suatu perilaku baru atau adopsi suatu perilaku terjadi melalui suatu proses yang didasari oleh pengetahuan, kesadaran dan sikap yang positif, maka perilaku tersebut akan lebih bertahan lama dibandingkan dengan perilaku yang tidak didasarkan pada pengetahuan. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang, yang mencakup 6 tingkatan. Meliputi lingkungan fisik, tersedianya sarana atau sarana untuk menjalankan pola perilaku hidup sehat, misalnya tersedianya peralatan penunjang, olah raga dan lain sebagainya.
Komponen Pola Perilaku Hidup Sehat
Pola Makan Dengan Menu Seimbang
Zat pengatur, makanan yang berperan memperlancar fungsi organ tubuh yang mengandung berbagai vitamin dan mineral, meliputi semua sayur-sayuran dan buah-buahan. Keanekaragaman pangan dalam masakan yang dikonsumsi sehari-hari hendaknya berasal dari paling sedikit satu jenis pangan sumber energi, zat pembangun, zat pengatur. Konsumsilah makanan sumber karbohidrat kompleks antara lain nasi, jagung, gandum, singkong, ubi, kentang dan makanan lain seperti tepung terigu, sagu dan pisang, tidak lebih dari 60% kebutuhan energi anda, karena kondisi ini dapat menurunkan asupan energi. dari sumber protein dan lemak.
Jenis hidangan untuk sarapan pagi terdiri daripada sumber makanan tenaga, bahan binaan dan bahan kawal selia.
Kegiatan Fisik Secara Teratur dan Terukur
Olahraga merupakan suatu bentuk aktivitas fisik terencana dan terstruktur yang melibatkan gerakan tubuh berulang-ulang dan bertujuan untuk meningkatkan kebugaran jasmani. Setelah melakukan pemanasan yang cukup, fase gerakan inti dilanjutkan yaitu melakukan serangkaian gerakan berbeda dalam pola latihan yang sesuai dengan tujuan program latihan, misalnya lari untuk meningkatkan daya tahan jantung paru atau untuk membakar lemak tubuh. . latihan peregangan untuk meningkatkan kelenturan sendi dan latihan beban untuk kekuatan dan fungsi, daya tahan otot. Jumlah latihan pada fase gerakan dasar ini ditingkatkan secara bertahap, misalnya setelah 2 minggu latihan durasi latihan bertambah dari 30 menit menjadi 40 menit.
Olah raga yang terlalu berat menimbulkan gangguan fisik atau overtraining yang ditandai dengan gejala antara lain peningkatan denyut jantung istirahat >5 kali/menit, peningkatan suhu tubuh pada pagi hari, penurunan berat badan, sulit tidur, kelelahan terus-menerus, nyeri otot, dada berdebar-debar. berkurangnya kecepatan reaksi, berkurangnya koordinasi motorik dan hilangnya konsentrasi.
Istirahat dan Tidur Yang Cukup
Sistem katekolamin (noradrenalin dan dopamin) juga berperan penting dalam terjaga dan tidur REM.Ritme sirkadian (pola hidup), jam ritme biologis seseorang, dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Hormon pertumbuhan disekresikan pada awal periode tidur nyenyak, pada tahap 3 dan 4, dan ditekan selama tidur REM. Pada anak-anak prapubertas dan pubertas, sekresi LH meningkat selama tidur dan mencapai puncaknya selama tidur REM; Oleh karena itu, semakin tinggi persentase tidur NREM maka semakin rendah kadar LHnya.
Siklus tidur terbagi menjadi 2 tahapan, yaitu tidur Rapid Eye Movement (REM) dan tidur Non Rapid Eye Movement (NREM).
Mengendalikan Stress
Menurut Rubenzer (1987), gejala fisiknya antara lain mengompol, sulit tidur, nafsu makan berkurang atau sebaliknya kebiasaan makan berlebihan, gagap, sakit perut, sakit kepala, mimpi buruk, dan sulit tidur. Gejala emosional menurut Lerner dan Kline (2006) antara lain perasaan bosan, kurangnya keinginan untuk berpartisipasi dalam aktivitas di rumah atau di sekolah, ketakutan, marah, menangis, berbohong, perilaku kasar atau pemberontakan terhadap aturan, reaksi agresif. masalah kecil dan perubahan drastis dalam prestasi akademik, penolakan belajar, ketergantungan pada orang lain, kehilangan semangat. Gejala kognitif menurut Rubenzer (1987) antara lain ketidakmampuan berkonsentrasi atau menyelesaikan tugas dan ketidakmampuan menyendiri dalam jangka waktu lama.
Proses menemukan hikmah akan menjadi mudah ketika Anda memisahkan diri dari masalah dengan cara: (a) menuliskan 3 hal yang hilang, (b) menuliskan 1 hal yang paling Anda khawatirkan terjadi pada diri Anda.
Menghindarkan diri dari Penyalahgunaan NAPZA
Orang ramai adalah makhluk bio-psiko-sosial-rohani, jadi mereka mempunyai tanggungjawab untuk kehidupan peribadi mereka dan juga kehidupan orang lain. Harga diri boleh tinggi atau rendah dan dibentuk oleh pengalaman seseorang berinteraksi dengan orang lain. Ciri individu asertif ialah sikap terbuka, jujur, sporting, adaptif, aktif, positif dan penuh penghargaan terhadap diri sendiri dan orang lain.
“Saya memang tidak pandai memilih kata, sehingga sering menimbulkan tanggapan yang salah paham dari orang lain.”
Kecerdasan Emosional
Faktor yang Mempengaruhi
Ciri-Ciri Kecerdasan Emosi
Jika kesadaran diri berfokus pada mengenali emosi diri sendiri, maka dalam empati perhatiannya terfokus pada mengenali emosi orang lain. Selain bingung dengan perasaannya sendiri, penderita elexithymia juga bingung ketika orang lain mengungkapkan perasaannya kepada dirinya. Mewujudkan kemampuan tersebut diawali dengan mengelola emosi diri sendiri dan pada akhirnya orang harus mampu menangani emosi orang lain.
Menurut Goleman, menghadapi emosi orang lain merupakan seni membangun hubungan baik yang memerlukan kematangan dua keterampilan emosional lainnya, yaitu manajemen diri dan empati.
Teknik Meningkatkan Kecerdasan Emosi
Seorang promotor kesehatan diharapkan memiliki pengetahuan diri yang baik, sehingga mampu mengendalikan diri dalam berperilaku. Ketika suatu rencana tidak dapat dilaksanakan dengan lancar dan terdapat banyak masalah atau hambatan, seorang promotor kesehatan tidak akan bertanya “Ada apa dengan saya?”. Dengan keempat kemampuan tersebut, seorang promotor kesehatan dapat berkomunikasi secara efektif dengan orang lain.
Seorang Health Promoter yang memiliki kemampuan EQ diharapkan mampu menyelesaikan permasalahan/konflik dalam penugasan dengan format sebagai berikut kecuali…….
Kecerdasan Spiritual
Ciri-Ciri Kecerdasan Spiritual
Motif terdalam diri berkait rapat dengan motif kreatif, motif yang menghubungkan dirinya dengan kecerdasan spiritual. Rasa kesyukuran yang hakiki, dalam erti kata benar-benar menghargai nikmat hidup, juga banyak menyumbang kepada melahirkan kecerdasan rohani. Melayan orang lain dengan cara ini telah ditunjukkan untuk menguatkan kita, meringankan penderitaan, dan menggerakkan kita dengan lebih cepat kepada kecerdasan rohani yang lebih tinggi.
Mudah untuk memahami kecerdasan rohani melalui cara berfikir, tetapi bukan mudah untuk benar-benar mengetahui dan mengamalkannya.
Teknik Meningkatkan Kecerdasan Spiritual
Puasa dapat menurunkan gelombang otak dari Beta menjadi Alpha-Theta sehingga membuat manusia lebih sabar dan menimbulkan keinginan untuk berbuat baik. Menggunakan teknologi brainwave yaitu mendengarkan musik yang berfungsi menarik gelombang otak menjadi Alpha-Theta selama 20 menit pada pagi dan sore hari. Kemampuan individu dalam mengatasi penderitaan dan menjadikannya sebagai motivasi untuk menjalani kehidupan yang lebih baik di masa depan merupakan ciri dari kecerdasan spiritual dalam arti...
Danah Zohar dan Ian Marshall, SQ: Menggunakan Kecerdasan Spiritual dalam Berpikir Integral dan Holistik untuk Memaknai Kehidupan, diterjemahkan oleh: Rahmani Astuti, dkk, Bandung: Mizan, 2002:4.
Konsep Softskills
- Faktor yang Mempengaruhi Terbentuknya Softskills
- Karakteristik yang dikembangkan
- Perbedaan Hardskills dan Softskills
- Upaya Pengembangan Atribut Softskills
Soft skill adalah kemampuan yang sudah menjadi ciri manusia sebagai hasil kebiasaan berpikir, berbicara dan bertindak sesuai dengan nilai-nilai, yang harus diperjuangkan dan dikembangkan secara maksimal sebagai pelengkap kemampuan hard skill. Etika memainkan peran yang sangat penting dalam soft skill, termasuk pengambilan keputusan dan manajemen konflik. Soft skill merupakan kemampuan yang melekat pada diri seseorang, namun dapat dikembangkan secara maksimal dan dibutuhkan dalam dunia kerja sebagai pelengkap hard skill.
Soft skill mempunyai karakteristik skill yang berbeda-beda, menurut Prijosaksono dalam Sailah yang termasuk dalam intrapersonal skill dan interpersonal skill, terdapat pada tabel 8.1.
Manajemen Konflik
- Penyebab Konflik
- Dampak Konflik
- Pengelolaan Konflik
- Teknik Penyelesaian Konflik
Harjana (1994) dalam Wahab menyatakan bahwa manajemen konflik bermanfaat dalam mencapai tujuan yang diperjuangkan dan menjaga hubungan baik antara pihak-pihak yang terlibat konflik. Kecepatan penyelesaian konflik tergantung pada kemauan dan keterbukaan pihak-pihak yang bersengketa dalam menyelesaikan suatu konflik. Kompromi, yaitu tindakan bersama yang mencari jalan tengah yang dapat diterima oleh pihak-pihak yang berkonflik.
Resolusi konflik merupakan tindakan yang dilakukan pemimpin organisasi ketika berhadapan dengan pihak-pihak yang berkonflik.