Buku ini merupakan laporan hasil penelitian dan pengembangan (litbang) Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB) yang keliru. Kementerian Perindustrian Republik Indonesia yang mempunyai tugas melaksanakan kegiatan penelitian, pengembangan, kerjasama, standardisasi, pengujian, sertifikasi, kalibrasi dan pengembangan kompetensi industri kerajinan dan batik yang ditetapkan oleh Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri. , Kementerian Perindustrian Republik Indonesia. Untuk mengapresiasi warisan budaya batik, Balai Besar Kerajinan dan Batik hendaknya melakukan penelitian dan pengembangan desain batik yang dapat diterapkan pada industri batik.
Buku kumpulan motif batik hasil penelitian dan pengembangan BBKB ini merupakan bukti kelengkapan tugas dan fungsinya serta dapat digunakan oleh industri batik di Indonesia. Misi BBKB adalah melaksanakan kegiatan penelitian dan pengembangan, kerjasama, standardisasi, pengujian, sertifikasi, kalibrasi dan pengembangan kompetensi industri kerajinan dan batik sesuai dengan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala BPPI. Program Pemajuan Pemanfaatan Teknologi melalui ADAI merupakan program yang dikembangkan Kementerian Perindustrian melalui Pusat Pengkajian Teknologi dan Hak Kekayaan Intelektual yang bekerja sama dengan Pusat Penelitian dan Standardisasi Industri (Baristan)/Universitas/Departemen Terkait untuk membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. kapasitas UKM Usaha Besar (UKM) dalam pengembangan dan pemanfaatan teknologi industri.
Bagi pusat sebagai penyedia jasa dapat meningkatkan penerapan teknologi hasil penelitian dan pengembangan (R&D) pusat terhadap industri, meningkatkan kerjasama dan networking dengan UKM yang memberikan jasa konsultasi, dan menjadi penyedia jasa yang diakui mampu menyelesaikan permasalahan UKM. Langkah selanjutnya adalah kreasi dengan membuat sketsa motif batik yang disempurnakan menjadi desain motif batik.
Aplikasi Ornamen Demak untuk Motif Batik
Motif Surya Buron Toyo
Desain Motif (DM)1 yaitu Motif Anemon laut
DM 2 Ukiran bunga
Batik Tulis Motif Ceplok Jepun(Bali)
Motif ini mempunyai makna sebagai ungkapan rasa syukur atas anugerah alam dan keindahannya, serta keindahan kreativitas seni masyarakat Bali yang menjadikan Bali begitu dikagumi dunia. Penghargaan terhadap keindahan dan keunggulan seni alam harus dilakukan dengan cara melestarikan alam dan seni budayanya dari bahaya.
Batik Cap Motif Sekar Jagad Bali
Batik Cap Motif Teratai Banji Bali
Batik Tulis Motif Perahu Pinisi
Batik Tulis Motif Kakao
Batik Cap Motif Kopi Coklat Jember
Batik Tulis Motif Kopi Jember
Motif Matoa
Motif Pinang
Motif Honai
Motif Patung Mbis
Motif Bahana Tifa
Motif Kulit Kombouw
Motif Tambal Papua merupakan motif batik yang terdiri dari berbagai hiasan tradisional Papua, baik berupa ukiran pada kayu maupun lukisan pada kulit kombouw. Motif ini terinspirasi dari motif Patch dari batik jawa yang memuat berbagai motif batik jawa dalam komposisi kolase atau tambal sulam. Riyanto dkk menjelaskan, motif tempelan berisi berbagai macam motif antara lain ceplok, parang, meru dan lain-lain.
Orang sakit yang memakai tambalan diharapkan cepat sembuh, karena tambalan artinya memperbaiki/menambal agar dapat digunakan kembali. Batik Tambal Papua merupakan motif visual yang mencerminkan kekayaan hiasan tradisional berbagai suku di Papua. Berbagai hiasan tersebut kemudian disusun kembali untuk saling melengkapi dan menyatukan, sehingga menyatu dalam satu kesatuan motif baru yang disebut Motif Tambal Papua.
Secara filosofis Motif Patch Papua mempunyai arti persatuan berbagai suku yang ada di Papua sehingga mampu menyelesaikan berbagai permasalahan yang ada. Permasalahan yang ada di Papua antara lain perang antar suku, OPM ingin memisahkan diri dari NKRI, kasus HIV-AIDS, dll. Ini adalah penyakit-penyakit yang harus disembuhkan dengan meningkatkan kerukunan antar berbagai suku, meningkatkan persatuan dan kesatuan. , tingkatkan pendidikan agar bisa hidup lebih sehat dan sejahtera. Motif ini merupakan doa agar apabila kita sakit segera diberikan kesembuhan, baik secara pribadi, keluarga, masyarakat, maupun bangsa dan negara.
Motif Pulau Papua
Motif Ukir Papua
Motif Noken Papua
PProduksi dan penyiapan tata letak mesin dan peralatan produksi batik dalam rangka Program Percepatan Penerapan Teknologi melalui Dana Kemitraan Peningkatan Teknologi Industri (DAPATI) CV Sjarbaini Hadi. Pengembangan desain batik khas daerah merupakan salah satu cara untuk meningkatkan keragaman produk batik yang mempunyai ciri khas, sehingga meningkatkan daya tarik produk batik. Konsultan PC untuk peningkatan produksi PT Batik Mukarnas dalam Program Percepatan Pemanfaatan Teknologi melalui Dana Kemitraan Peningkatan Teknologi Industri (DAPATI).
Pengembangan desain batik khas daerah merupakan salah satu cara untuk menambah variasi produk batik yang mempunyai ciri khas guna meningkatkan daya tarik produk batik. Konsultasi peningkatan produksi Batik Warna Alam Pram dalam program promosi pemanfaatan teknologi melalui Dana Kemitraan untuk Kemajuan Teknologi (DAPATI) yang salah satu kegiatannya adalah pengembangan desain.
Ceplok Jalar Kothak 2. Ceplok Lintang Kejora
Ceplok Wohing Karang Kitri
Ceplok Wit-Witan
Ceplok Sekar Lintang 7. Ceplok Melayuan
Ceplok Jepang
Ceplok Panen Bimantara
Batik diproduksi dengan pewarna alami karena terdapat potensi sumber daya alam berupa tumbuhan yang dapat dimanfaatkan. Meningkatnya minat konsumen terhadap batik berwarna alami serta kepedulian lingkungan terhadap penggunaan bahan yang ramah lingkungan dan aman bagi kesehatan semakin memperkuat alasan Pak Dodit untuk menggunakan pewarna alami. Pengembangan desain batik khas daerah merupakan salah satu cara untuk meningkatkan keragaman produk batik yang mempunyai ciri khas guna meningkatkan daya tarik produk batik.
Motif Bakaro Panggang
Motif Papadaw
Motif Jamong
Motif Benteng Panggang
Motif Tikar Ulun
Dalam pengembangan motif batik khas daerah, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lebak bekerjasama dengan BBKB melakukan Penelitian Motif Batik berdasarkan Perjanjian Kerjasama No. 10b/SPK/BBKB/III/2015. Pengembangan pola batik khas daerah merupakan salah satu cara untuk meningkatkan keragaman produk batik yang mempunyai ciri khas guna meningkatkan daya tarik produk batik. Kerjasama Dengan Dinas Perindustrian Kabupaten Banyuasin Kabupaten Banyuasin merupakan salah satu kabupaten yang ada di Provinsi Sumatera.
Nama kabupaten ini berasal dari nama Sungai Banyuasin yang melintasi wilayah kabupaten ini dan Kabupaten Musi Banyuasin. Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, Perdagangan dan Pasar menjelaskan perjalanan panjang lahirnya motif Batik Khas Banyuasin. Keberadaan motif Batik Khas Banyuasin diawali dengan diadakannya lomba desain motif Batik Khas Banyuasin yang diselenggarakan oleh Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, Perdagangan dan Pasar (Cooperindag) bekerjasama dengan Dewan Kerajinan Nasional Kabupaten (Dekranasda).
Setelah mendapat persetujuan semua pihak, barulah ditetapkan Motif Batik Khas Banyuasin yang disahkan dengan Surat Keputusan Bupati Banyuasin No. 517/KPTS/II/2015 tanggal 29 Juni 2015. Artinya juga Sedulang Setudung yang diambil dari semboyan Kabupaten Banyuasin. Sedulang Setudung menggambarkan kabupaten tersebut. Banyuasin merupakan tempat pengungsian masyarakat. Melambangkan potensi sumber daya alam di Kabupaten Banyuasin yang harus dikelola dan dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan masa depan.
Melambangkan kemakmuran bagi masyarakat Banyuasin yang merupakan salah satu sentra produksi padi terbesar di provinsi Sumatera Selatan dan merupakan keranjang pangan di Sumatera Selatan. Motif Batik ini digunakan oleh semua kalangan mulai dari pelajar, pegawai hingga anggota TP-PKK desa dan kelurahan. Berbagai versi warna tersebut diperagakan pada Forum Persahabatan Istri Kepala Daerah (FORSIKADA) yang diselenggarakan pada Agustus 2015 di Kabupaten Banyuasin.
Penggunaan motif batik khas Banyuasin tidak hanya terbatas pada lingkungan perkantoran atau wilayah Kabupaten Banyuasin saja.
DAFTAR PUSTAKA