• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUKU DASAR-DASAR HUKUM PIDANA DI INDONESIA

N/A
N/A
risqi aprilia

Academic year: 2024

Membagikan "BUKU DASAR-DASAR HUKUM PIDANA DI INDONESIA "

Copied!
222
0
0

Teks penuh

Aturan umum hukum pidana dan (terkait) larangan melakukan perbuatan tertentu (aktif/positif atau pasif/negatif) disertai ancaman sanksi berupa sanksi pidana (penalties) bagi yang melanggarnya. larangan; 7 masih dapat dibedakan antara hukum pidana nasional dan hukum pidana internasional (hukum pidana transnasional).

Tujuan Hukum Pidana

Dalam pasal tersebut ia meminta agar hukum pidana diatur dengan undang-undang yang harus tertulis. Aliran modern (de moderne school/de moderne richting) mengajarkan bahwa tujuan hukum pidana adalah untuk melindungi masyarakat dari kejahatan.

Tujuan Hukum Pidana di Indonesia

Artinya kejahatan tidak hanya terbatas pada apa yang ditetapkan dalam undang-undang, tetapi juga perbuatan yang dilakukan.

Fungsi Hukum Pidana

Dapat dikatakan bahwa fungsi khusus hukum pidana adalah memberikan legitimasi kepada negara untuk menjalankan fungsinya melindungi kepentingan hukum dalam konteks hukum pidana formal.

Dasar Pemidanaan

Setiap warga negara menyerahkan sebagian hak asasinya (kemerdekaan) dengan imbalan dilindunginya kepentingan hukumnya oleh negara. Hukuman dimaksudkan untuk menjamin perlindungan hukum, dengan kata lain hukuman merupakan alat untuk menjamin ketertiban hukum.

Alasan dan Maksud Pemidanaan

15 Teori ini merupakan gabungan antara teori balas dendam dan teori tujuan. Teori gabungan ini lahir karena baik teori absolut maupun teori tujuan (relatif) mempunyai kelemahan. Oleh karena itu, teori gabungan harus memadukan kedua teori tersebut dimana pidana yang dijatuhkan harus memberikan rasa kepuasan baik bagi hakim, pelaku maupun masyarakat serta harus seimbang dengan pidana yang dijatuhkan kepada pelaku.

Zaman VOC (Vereenigde Oost Indische Compagnie)

Kodifikasi hukum pidana yang dilakukan oleh pemerintah Belanda dimaksudkan untuk menghapuskan dan meniadakan common law sehingga hanya hukum pidana asing yang diimpor saja yang berlaku bagi penduduk negara jajahan tersebut. 19 KUHP di Indonesia tersebut di atas merupakan plagiat dari KUHP nasional Perancis yang dinyatakan sah oleh Kaisar Napoleon di Belanda ketika negara tersebut ditaklukkan oleh Napoleon pada awal abad ke-21.

Zaman Hindia Belanda

Asas Legalitas

Penerapan asas legalitas sebagaimana diuraikan di atas memberikan sifat protektif pada hukum pidana yang melindungi masyarakat dari pelaksanaan kekuasaan yang tidak dibatasi oleh pemerintah. Anselm von Feuerbach, seorang sarjana hukum pidana asal Jerman, dengan tegas merumuskan asas legalitas dalam bahasa latin sehubungan dengan dua fungsi tersebut, yaitu: Nulla poena sine lege : tidak ada kejahatan tanpa ketentuan pidana menurut undang-undang.

Tujuan Asas Legalitas

Tidak ada perbuatan yang dapat dipidana (punishable) apabila perbuatan itu tidak diatur dalam peraturan perundang-undangan sebelumnya/pendahuluan, oleh karena itu harus ada peraturan yang mengaturnya sebelum orang tersebut melakukan pelanggaran; Mengenai teori pemaksaan psikologis yang dikemukakan oleh Anselm Von Feuerbach, bahwa calon pelaku suatu tindak pidana akan dipengaruhi oleh jiwanya, motifnya melakukan suatu tindak pidana akan ditekan, apabila ia mengetahui bahwa perbuatannya akan berakibat pada dirinya. dihukum.

Pengecualian Asas Legalitas

Asas Hukum Pidana yang berlaku berdasarkan Tempat dan Orang 1. Asas Teritorial

Asas Personalitas

Pada dasarnya yang terlibat adalah warga negara dari negara tersebut, dalam hal ini warga negara Indonesia. Jika asas kepribadian hanya dipatuhi di Indonesia, maka hukum pidana Indonesia berlaku bagi setiap warga negara Indonesia, dimanapun ia berada.

Asas Perlindungan (Asas Nasional Pasif)

Asas universalitas didasarkan pada kepentingan hukum yang lebih luas, yaitu kepentingan hukum penduduk dunia atau bangsa-bangsa di dunia. Dapat pula dikatakan bahwa penerapan ketentuan Pasal 4 dalam kaitannya dengan kepentingan hukum bangsa-bangsa di dunia merupakan fungsi hukum pidana Indonesia dalam kerangka hukum pidana internasional.

Pengertian Tindak Pidana

Delik yang sebenarnya berasal dari bahasa latin delictum juga digunakan untuk menggambarkan tentang apa yang dimaksud dengan stafbaarfeit. Istilah ini ditemukan dalam

Pelanggaran pidana, dapat ditemukan dalam buku Pokok-Pokok Hukum Pidana yang ditulis oleh Mr.MH Tirtaamidjaja

Perbuatan yang boleh di hukum, istilah ini digunakan oleh Mr. Karni dalam bukunya Ringkasan Tentang Hukum Pidana

Sianturi menggunakan delik sebagai tindak pidana karena Sianturi memberikan rumusan sebagai berikut: Tindak pidana adalah suatu perbuatan pada, tempat, waktu dan keadaan tertentu yang dilarang (atau diwajibkan) dan diancam dengan pidana, juga melawan hukum. sebagai kesalahan yang di lakukan oleh seseorang (bertanggung jawab).62. Kesulitan ini terutama terletak pada lembaga legislatif, bukan pada hakim, karena lembaga legislatiflah yang menentukan tindak pidana mana yang tercakup dalam pasal-pasal tersebut.

Pembedaan Kejahatan dan Pelanggaran

Unsur-unsur tindak pidana dapat dibedakan dari dua sudut pandang, yaitu teori dan hukum. Pandangan ini memberikan asas pemahaman bahwa pengertian perbuatan/perbuatan pidana meliputi perbuatan yang dilarang (criminal act) dan pertanggungjawaban/kesalahan pidana (criminal pertanggungjawaban).

Unsur-Unsur Tindak Pidana

Menurut pandangan ini, belum tentu benar bahwa perbuatan yang sesuai dengan rumusan hukum adalah perbuatan melawan hukum. Sifat bertentangan dengan common law (sifat bertentangan dengan hukum sebagai bagian luar hukum), artinya bertentangan dengan hukum obyektif.

Jenis-Jenis Tindak Pidana

Cara Pencantuman Unsur-Unsur dan Kualifikasi Tindak Pidana

Selain itu, ada juga tindak pidana yang dirumuskan secara sempurna dengan kualifikasi tertentu, misalnya pemberontakan (Pasal 108). Tindak pidana yang dirumuskan secara singkat ini dilatarbelakangi oleh suatu nisbah tertentu, misalnya tindak pidana penganiayaan (Pasal 351).

Waktu Dan Tempat Tindak Pidana 1. Mengenai Waktu Tindak Pidana

Mengenai Tempat Tindak Pidana

Tempat terjadinya tindak pidana menjadi penting kaitannya dengan ketentuan Pasal 2 KUHP yang memuat asas teritorial mengenai penerapan hukum pidana Indonesia, dan tempat terjadinya tindak pidana juga penting dalam menentukan apakah hukum pidana Indonesia berlaku untuk kejahatan tersebut atau tidak.

Teori Tentang Waktu dan Tempat Tindak Pidana

Pengertian Pertanggungjawaban Pidana

Dari perspektif kapasiti untuk bertanggungjawab, maka hanya seseorang yang "mampu bertanggungjawab" boleh dipertanggungjawabkan. Dari sudut kapasiti untuk bertanggungjawab, maka hanya seseorang yang “mampu bertanggungjawab sahaja yang boleh dipertanggungjawabkan.

Kesalahan

Agar pelakunya sengaja dapat dipertanggungjawabkan dan mudah dipahami oleh masyarakat umum. Teori kemauan berasumsi bahwa ada kesengajaan apabila perbuatan dan akibat suatu tindak pidana dikehendaki oleh pelakunya.

Tidak ada alasan pemaaf

Kekuatan koersif ini merupakan kekuatan koersif psikologis yang berasal dari luar diri pelaku, dan kekuatan koersif ini lebih kuat dari dirinya. Pembahasan lengkap mengenai kekuasaan relatif telah penulis bahas pada bab sebelumnya yaitu bagian kekuasaan absolut.

Alasan Penghapusan Pidana Umum

Alasan Penghapusan Pidana Umum Menurut Undang-Undang

Di bawah pertahanan paksaan, kesalahan yang dilakukan untuk mempertahankan diri mestilah seimbang dengan serangan yang dihadapinya. Pembelaan paksa melintasi sempadan terdapat dalam perenggan kedua Perkara 49 Kanun Jenayah, yang menyatakan: “Pertahanan paksa melintasi sempadan, yang secara langsung disebabkan oleh kejutan emosi yang teruk akibat serangan atau ancaman serangan, tidak dihukum. ".

Alasan Penghapusan Pidana Umum di Luar Undang-Undang a. Izin

92 Hakikat pelanggaran hukum substantif dapat dilihat dari sudut perbuatannya dan dilihat dari sudut sumber hukumnya. Sifat ilegalitas dalam fungsinya adalah negatif, artinya walaupun suatu perbuatan memenuhi unsur pidana, namun bertentangan dengan rasa keadilan masyarakat, maka perbuatan itu tidak dapat dipidana.

Alasan Penghapusan Pidana Khusus

Ketentuan ayat (2) Pasal 221 KUHP menjadi dasar batalnya tindak pidana apabila perbuatan itu dilakukan oleh keluarga, termasuk suami/istri atau mantan suami/istri. Berdasarkan konstruksi Pasal 310 ayat (3) KUHP, terdapat alasan penghapusan tindak pidana jika pelanggaran tersebut untuk kepentingan umum atau untuk membela diri.

Pengertian Percobaan (Poging) 1. Percobaan Menurut KUHP

Percobaan Menurut RUU KUHP Nasional

Terminologi percobaan sebagaimana diatur dalam Pasal 53 KUHP yang berlaku saat ini adalah percobaan melakukan tindak pidana, sedangkan menurut RUU KUHP Nasional diubah menjadi percobaan melakukan tindak pidana. Hal ini terjadi karena KUHP tidak lagi membedakan antara tindak pidana (delict) dan tindak pidana pelanggaran (delict).

Niat

Bertentangan dengan pandangan ilmuwan lain, Vos berpendapat bahwa jika niat disamakan dengan intensionalitas, maka niat yang ada hanyalah kesengajaan sebagai niat. Niat tidak boleh disamakan dengan kesengajaan, namun niat berpotensi berubah menjadi kesengajaan jika diterjemahkan ke dalam tindakan yang diinginkan.

Permulaan Pelaksanaan (Begin van Uitvoering)

Jadi dalam hal ini kita bisa melihat perbedaan antara tindakan persiapan dan awal pelaksanaan (Soesilo menggunakan istilah awal tindakan). Berdasarkan MvT hanya jelas bahwa permulaan pelaksanaan (begin van uitvoering) merupakan salah satu tindakan persiapan (uitvoeringhandelingen).

Teori Subjektif

Sebab masuknya P ke toilet merupakan awal pelaksanaan niatnya.146 Menurut teori subyektif, dasar kelayakan percobaan (punishable percobaan) terletak pada sifat berbahaya pelaku. Dengan demikian, menurut van Hammel, jika dilihat dari kesengajaan pelaku, maka dapat dikatakan adanya tindakan pendahuluan eksekusi apabila dari apa yang telah dilakukan jelas adanya niat untuk melakukan tindak pidana tersebut. sudah pasti.148.

Teori Objektif

Alasan (3) dan (4) Hoge Raad malah memberikan contoh kapan suatu tindakan dianggap sebagai awal pelaksanaan. Dalam kasus ini, Hoge Raad rupanya memutuskan bahwa perbuatan terdakwa dianggap sebagai awal penegakan hukum.

Pelaksanaan itu tidak selesai bukan semata-mata disebabkan karena kehendak pelaku

Jika tidak terselesaikannya perbuatan itu karena kemauan sendiri, maka dapat dikatakan pengunduran diri secara sukarela. Maksud dicantumkannya syarat-syarat pengunduran diri secara sukarela menurut Nota Penjelasan (Memorie Van Toelichting) tentang rumusan alinea pertama Pasal 53 adalah: 161.

Dasar Hukum Penyertaan Menurut KUHP

119 a) Apabila yang didakwa melakukan tindak pidana adalah orang yang... tidak wajar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44 KUHP. Sementara itu, menurut VOS, aucturphysicalus tidak dapat dimintai pertanggungjawaban karena: 169 a) Yang diberi amanah tidak cakap untuk mempertanggungjawabkannya.

Pembantuan

Dalam kerjasama harus ada niat untuk bekerjasama atau hubungan yang sebanding, namun dalam bantuan tidak diperlukan. Dalam kerjasama dalam pelaksanaannya harus ada kerjasama yang erat antar aktor, sedangkan dalam pendampingan, pihak yang membantu hanya mempunyai peranan yang kecil.

Pengertian

Sistem akumulasi murni adalah sistem terhadap tindak pidana yang diancam atau dikenai sanksi masing-masing tanpa pengurangan. Sistem ini berlaku untuk beberapa pelanggaran yang digabungkan dengan pelanggaran ringan dan pelanggaran ringan.

Pengertian Recidive (Pengulangan)

Macama-Macam Recidive

Jadi, dalam sistem residivisme jenis kejahatan ini, hanya ada 11 jenis kejahatan yang dapat dijadikan alasan pemberatan pidana. Kejahatan yang dilakukan harus diancam dengan putusan hakim yang tidak dapat diubah dan hanya dengan pidana penjara.

Pengertian Pidana Dan Sanksi Pidana

140 Berdasarkan perbedaan penafsiran mengenai pengertian pidana sebagaimana telah dijelaskan di atas, menurut hemat penulis, pidana pada hakekatnya adalah penderitaan yang diderita seseorang yang melakukan tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP). Pengertian dan unsur-unsur sanksi dan hukum pidana sebagaimana diuraikan di atas dapat dirumuskan bahwa sanksi dalam hukum pidana adalah tanggapan yang dengan sengaja diberikan oleh badan yang mempunyai wewenang atau kekuasaan berupa menimbulkan derita atau penderitaan atau akibat tidak menyenangkan lainnya terhadap seseorang yang telah melakukan suatu perbuatan. kejahatan. pelanggaran aturan hukum atau tindak pidana menurut hukum.

Jenis-Jenis Pidana

  • Pidana Mati
  • Pidana kurungan
  • Pidana Denda
  • Pencabutan Hak-Hak Tertentu
  • Perampasan Barang Tertentu
  • Pengumuman Putusan Hakim

Melindungi atau membantu musuh yang berperang melawan Indonesia (Pasal 124 ayat 3), yaitu pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau paling lama dua puluh tahun. Artinya, apabila pengkhianatan terhadap nyawa dilakukan dengan terencana dan mengakibatkan kematian, maka diancam dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling lama dua puluh tahun.

Pidana Bersyarat

Sementara itu, masa percobaan yang berkaitan dengan pidana bersyarat mulai dihitung dan berlaku sejak putusan hakim mempunyai kekuatan hukum tetap dan definitif (pasal 14b ayat (2)), terlepas dari putusan hakim itu sendiri. dihukum sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. , bila merujuk pada Lembaran Negara Tahun 1926 Nomor 251 jo 486 tentang peraturan hukum pidana bersyarat (pengaturan pidana bersyarat) itu sendiri berbunyi Pasal 1: 261. Oleh karena itu, ada anggapan bahwa pengawasan terhadap narapidana dalam hal pembebasan bersyarat adalah lebih mudah sebagai pengawasan terhadap terpidana dalam hal hukuman bersyarat.

Pidana Tutupan

Pembebasan bersyarat dapat dicabut dalam jangka waktu tiga bulan sejak putusan mempunyai kekuatan hukum tetap, apabila ia yakin bahwa terpidana melakukan tindak pidana dalam masa percobaan. Pembebasan bersyarat tersedia bagi setiap narapidana, namun tidak setiap narapidana harus menerimanya.

Tujuan Pemidanaan

Jadi, tujuan pemidanaan adalah untuk memperbaiki kerugian-kerugian baik yang bersifat individual maupun sosial (individu and social) yang diakibatkan oleh tindak pidana tersebut. Oleh karena itu, tujuan pemidanaan adalah untuk memperbaiki kerugian individu dan sosial yang diakibatkan oleh tindak pidana.

Hapusnya Penuntutan Pidana 1. Ne Bis In Idem

  • Meninggalnya Tersangka/Terdakwa
  • Daluwarsa Penuntutan Pidana
  • Penyelesaian Di Luar Peradilan
  • Amnesti
  • Abolisi

Sebab dalam undang-undang tidak ada penjelasan atau keterangan mengenai perhitungan berakhirnya hapusnya kewenangan penuntutan pidana baik yang memberatkan maupun yang meringankan. Selain karena proses pelaksanaan tenggang waktu kadaluarsa dapat terhenti (oleh tindakan penuntutan pidana), proses pelaksanaan tenggang waktu kadaluarsa juga dapat tertunda karena adanya penundaan (korporasi) penuntutan pidana, yaitu bila ada “sengketa yang harus diputuskan terlebih dahulu”/praperadilan (Pasal 81 KUHP).

Hapusnya Menjalankan Pidana 1. Meninggalnya Terpidana

Daluwarsa

Batas waktu pelaksanaan pidana terhadap tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara lebih dari satu tahun adalah 16 tahun. Kejahatan yang diancam dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup tidak mempunyai batas waktu pelaksanaan pidananya.

Grasi

Apabila terpidana melarikan diri saat menjalani pidana, maka masa berlakunya baru dimulai sehari setelah pelariannya. Apabila pembebasan bersyarat terpidana dicabut, masa berlakunya baru dimulai sehari setelah pencabutan itu.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penyalahgunaan obat dalam pengguguran kandungan menurut hukum pidana Indonesia dan hukum pidana Islam dikenakan hukuman

Persoalannya adalah anggota Polri yang melakukan dan atau terlibat dalam tindak pidana yang sudah dijatuhi hukuman pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap

tangan bagi tindak pidana pencurian dan hukum mati bagi tindak pidana riddah. Hukuman pengganti yaitu hukuman yang menggantikan hukuman pokok apabila hukuman pokok

Soesilo dalam bukunya Kitab Undang- Undang Hukum Pidana (KUHP) mendefinisikan zina sebagai Persetubuhan yang dilakukan oleh laki-laki atau perempuan yang telah kawin

Dalam hukum pidana Pencurian besar karena adanya pemberatan dalam pidana pencurian kecil/biasa ini disebut juga pencurian dengan kualifikasi (gequalificeerde

Seperti yang sudah dijelaskan dalam Pasal 1 Kitab Undang- Undang Hukum Acara Pidana atau biasa disebut dengan KUHAP bahwa : “Hakim adalah pejabat Peradilan Negara yang diberi

Soesilo, Kitab Undang-Undang Hukum Pidana KUHP Serta Komentar- Komentarnya Lengkap Pasal Demi Pasal, Politeia, Bogor, 1991 Rasyid Ariman dan Fahmi Raghib, Hukum Pidana, Malang, Setara

Hukum pidana Islam, dalam pengertian fikih, merujuk pada larangan syariat yang dijatuhi sanksi had atau