MATERI AJAR KALKULUS 3
(Persamaan Differensial, Fungsi-fungsi khusus, Fungsi Bessel, PD Bessel )
Disusun Oleh:
Ir. M. Hamdani, M.Eng.
Program Sarjana PS Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri
Institut Sains Dan Teknologi Nasional
Kalkulus 3 merupakan matakuliah wajib bagi Program Sarjana PS Teknik Elektro, di Institut Sains Dan Teknologi Nasional. Materi Ajar ini ditulis untuk digunakan pada perkuliahan Kalkulus 3 dengan membuang beberapa topik yang tidak diperlukan.
Dari segi konsep, isi perkuliahan kalkulus 3 dapat dikatakan sudah baku, artinya tidak banyak mengalami perubahan untuk jangka waktu yang cukup panjang. Bagian yang secara berkala perlu direvisi adalah teknik penyajiannya. Selain itu soal-soal yang disajikan mulai banyak diaktualkan dengan situasi saat ini, melalui pemecahan problem-problem real sederhana yang dijumpai sehari-hari.
Penyusunan materi ajar ini bertujuan untuk m engefektifkan proses pembelajaran. Pada proses pembelajaran konvensional, biasanya dosen menjelaskan perkuliahan sambil mencatat di papan tulis. Proses pembelajaran lebih banyak mendengar- kan ceramah dari dosen. Peran serta mahasiswa sebagai pembelajar sangat terbatas. Melalui materi ajar ini diharapkan proses pembelajaran dapat lebih diefektifkan.
Fungsi dari materi ajar ini, bagi dosen untuk dipakai menjelaskan materi kuliah, sedangkan bagi mahasiswa sebagai pengganti catatan kuliah. Dengan demikian waktu pembelajaran dikelas dapat diguna- kan secara lebih efektif untuk ceramah dan diskusi. Perlu diperhatikan bahwa pada materi ajar ini soal-soal yang disajikan umumnya tidak disertai solu si. Hal ini memang disengaja karena pembelajaran akan lebih efektif bila solusinya dibicarakan bersama- sama mahasiswa di kelas. Semoga materi ajar ini dapat berguna untuk meningkatkan kualitas pembelajaran Kalkulus 3.
M. Hamdani
Kalkulus 3 Mohammad Hamdani Halaman 1
BAB I
PERSAMAAN DIFFERENSIAL
Suatu persamaan dimana terdapat hubungan antara variabel bebas, variabel tak bebas dan turunan-turunannya dinamakan persamaan differensial.
Contoh : ( , , , 2 ,...) 0
2
dx = y d dx y dy x f
( , , , , ,...) 0
2 =
∂
∂
∂
∂
∂
y x
z x z z y x
g
Ada 2 jenis persamaan differensial :
- Persamaan differensial biasa →
3 0
2
2
+ + y =
dx x dy dx
y x d
- Persamaan differensial partial →
( ) 0
∂
∂ ∂
∂ ∂
2 22 2
2
+ + x + y z =
y x
z x
z
Pembahasan hanya dibatasi pada persamaan differensial biasa.
1. Persamaan Diferensial Biasa
Definisi :
- Turunan tertinggi didalam suatu persamaan differensial (PD) disebut orde dari persamaan differensial tersebut
3 orde al differensi persamaan
⇒ 0
2
33 2
2
+ + + y =
dx dy dx
y d dx
y x d
- Pangkat tertinggi dari turunan tertinggi persamaan differensial disebut pangkat dari persamaan differensial tersebut.
2 pangkat 3
orde diff.
persamaan
⇒ 0 5
2 6 3 3 3
2 2
dx y dy dx
y d dx
y
x d + =
+
+
Kalkulus 3 Mohammad Hamdani Halaman 2 1.1. Persamaan Diferensial Orde 1 Pangkat 1
1.1.1 Persamaan differensial dengan variabel yang dapat dipisahkan Bentuk Pers. Diff. f(x,y)
dx
dy= dipisahkan menjadi:
0 ) ( )
(x dx+N y dy= M
Dengan demikian variabel
x
dipisahkan dengan variabely
Contoh :
Carilah Penyelesaian dari Persamaan Differensial berikut:
1.
0
2
= + y
x dx
dy
Penyelesaian:
ydy+x2dx=0
∫
y dy +∫
x2dx=Cy 3x3 C merupakan jawab umumnya
2 1 2
1 + =
2. 1− 2 + dy =0 x
dx y y ex
∫ 𝑥𝑥𝑒𝑒𝑥𝑥𝑑𝑑𝑥𝑥+∫�1−𝑦𝑦𝑦𝑦𝑦𝑦𝑦𝑦2 = 𝐶𝐶 ∫ 𝑥𝑥𝑑𝑑(𝑒𝑒𝑥𝑥)−12∫𝑦𝑦(1−𝑦𝑦�1−𝑦𝑦22)= 𝐶𝐶 𝑥𝑥𝑒𝑒𝑥𝑥− � 𝑒𝑒𝑥𝑥𝑑𝑑𝑥𝑥 −12 2 �1− 𝑦𝑦2 =𝐶𝐶 𝑒𝑒𝑥𝑥(𝑥𝑥 −1)− �1− 𝑦𝑦2 = 𝐶𝐶 3. 𝑥𝑥2(𝑦𝑦2+ 1)𝑑𝑑𝑥𝑥+𝑦𝑦√𝑥𝑥3+ 1 𝑑𝑑𝑦𝑦= 0
𝑥𝑥2(𝑦𝑦2+ 1)𝑑𝑑𝑥𝑥 =−𝑦𝑦√𝑥𝑥3+ 1 𝑑𝑑𝑦𝑦
� 𝑥𝑥2𝑑𝑑𝑥𝑥
√𝑥𝑥3+ 1+� 𝑦𝑦𝑑𝑑𝑦𝑦 𝑦𝑦2 + 1 = 0
1
3�𝑑𝑑(𝑥𝑥3+ 1)
√𝑥𝑥3+ 1 +12�𝑑𝑑(𝑦𝑦2+ 1) 𝑦𝑦2+ 1 =𝐶𝐶 23√𝑥𝑥3+ 1 +12 𝑙𝑙𝑙𝑙(𝑦𝑦2+ 1) =𝐶𝐶
Kalkulus 3 Mohammad Hamdani Halaman 3 Soal-soal :
Carilah jawaban umum persamaan differensial berikut : 1. 𝑦𝑦𝑦𝑦
𝑦𝑦𝑥𝑥=sinsin 𝑦𝑦2𝑥𝑥
2. dx
y dy x dx y
x2 dy − 2 = 2
3. x x
dx y dy dx
dy 2
sec tan
ln +
=
4. x dx e dy
y
y 1) ( arcsin
1 = −
1.1.2 Persamaan Differensial Homogen (PDH) Definisi :
Suatu
f ( x , y )
dikatakan homogen bila memenuhi sifat) , ( )
,
( x y f x y
f
λ λ
=λ
n Dimana λ = konstanta dan n = suatu bilangan Contoh :a) f(x,y)= x4+y4 → f(
λ
x,λ
y) =λ
4(x4+y4) = λ2 x4 +y4= λ2
f ( x , y )
→ orde 2 b)) (
) ) (
, ( )
,
( 2
2 2 2 2
2
xy y y x
x xy f
y y x
x
f λ
λ λ
λ = +
+ →
=
nol orde ) , (
2 2 0
y x f
xy y x
λ
oλ
=
+
=
Persamaan differensial M(x,y)dx+N(x,y)dy=0, disebut Persamaan Diferensial homogen bila berlaku M(x,y)dan N(x,y) adalah fungsi homogen dengan orde yang sama.
Contoh :
a) (x2+y2)dx +x3dy=0 → bukan PDH karena orde M(x,y)≠N(x,y)
Kalkulus 3 Mohammad Hamdani Halaman 4
b) (x2+xy)dx +x2dy=0 → PDH dimana M(x,y)danN(x,y)adalah fungsi homogen orde 2
Bentuk persamaan differensial
) , (
) , (
y x Q
y x P dx
dy = juga disebut persamaan diferensial
homogen bila terpenuhi fungsi homogen
) , (
) , ) (
,
( Q x y
y x y P
x
f = berharga orde nol.
Penyelesaian Persamaan Differensial Homogen
Untuk penyelesaian persamaan differensial homogen maka:
- ambil 𝑦𝑦= 𝑢𝑢𝑥𝑥 dimana 𝑢𝑢= 𝑢𝑢(𝑥𝑥), sehingga didapat 𝑑𝑑𝑦𝑦=𝑢𝑢𝑑𝑑𝑥𝑥+𝑥𝑥𝑑𝑑𝑢𝑢 - ambil 𝑥𝑥=𝑣𝑣𝑦𝑦 dimana 𝑣𝑣= 𝑣𝑣(𝑦𝑦), sehingga didapat 𝑑𝑑𝑥𝑥 =𝑣𝑣𝑑𝑑𝑦𝑦+𝑦𝑦𝑑𝑑𝑣𝑣 Contoh :
Pecahkan persamaan differensial berikut : 1) (x2+xy)dx+x2 dy=0
Jawab :
M(x,y)=x2+xy adalah fungsi homogen orde dua
N(x,y)=x2adalah fungsi homogen orde dua juga, dengan demikian persamaan differensial diatas adalah persamaan diff. Homogen
Misal : 𝑦𝑦= 𝑢𝑢𝑥𝑥 maka didapat 𝑑𝑑𝑦𝑦=𝑢𝑢𝑑𝑑𝑥𝑥+𝑥𝑥𝑑𝑑𝑢𝑢
Sehingga : (𝑥𝑥2 +𝑢𝑢𝑥𝑥2)𝑑𝑑𝑥𝑥+𝑥𝑥2(𝑢𝑢𝑑𝑑𝑥𝑥+𝑥𝑥𝑑𝑑𝑢𝑢) = 0 (𝑥𝑥2 +𝑢𝑢𝑥𝑥2 +𝑢𝑢𝑥𝑥2)𝑑𝑑𝑥𝑥+𝑥𝑥3𝑑𝑑𝑢𝑢= 0
𝑥𝑥2(1 + 2𝑢𝑢)𝑑𝑑𝑥𝑥+𝑥𝑥3𝑑𝑑𝑢𝑢 = 0
2 1
3 1
2
dx
duuC
x
x
+ =
∫ ∫
+ln (1 2 ) 1
2
lnx +1 + u = C
lnx(1+2u)21 = lnC x(1+2u)21 =C
Kalkulus 3 Mohammad Hamdani Halaman 5
atau C
x
x y =
+2
1 (jawab umum)
2) Carilah jawab umum dari : 𝑦𝑦𝑦𝑦
𝑦𝑦𝑥𝑥= 3𝑦𝑦3𝑥𝑥𝑦𝑦3−𝑥𝑥23 Jawab:
𝑓𝑓(𝑥𝑥,𝑦𝑦) =3𝑦𝑦3𝑥𝑥𝑦𝑦3−𝑥𝑥23 adalah fungsi homogen orde nol, sehingga pers. diff.
diatas adalah pers diff homogen misal : 𝑦𝑦=𝑢𝑢𝑥𝑥 →
dx x du dx u
dy = +
𝑢𝑢+𝑥𝑥𝑦𝑦𝑑𝑑𝑦𝑦𝑥𝑥 =3𝑑𝑑3𝑑𝑑3𝑥𝑥23𝑥𝑥−𝑥𝑥3 3 𝑢𝑢+𝑥𝑥𝑦𝑦𝑑𝑑𝑦𝑦𝑥𝑥 =3𝑑𝑑3𝑑𝑑3−12 𝑥𝑥𝑦𝑦𝑑𝑑𝑦𝑦𝑥𝑥=3𝑑𝑑3−1−3𝑑𝑑3𝑑𝑑2 3 𝑥𝑥𝑦𝑦𝑑𝑑𝑦𝑦𝑥𝑥=3𝑑𝑑−12 ∫𝑦𝑦𝑥𝑥𝑥𝑥 +∫3𝑢𝑢2𝑑𝑑𝑢𝑢 = 0
𝑙𝑙𝑙𝑙𝑥𝑥+𝑢𝑢3 =𝐶𝐶
𝑙𝑙𝑙𝑙𝑥𝑥+�𝑦𝑦𝑥𝑥�3 = 𝐶𝐶 𝑙𝑙𝑙𝑙 𝑥𝑥+𝑙𝑙𝑙𝑙 𝑒𝑒�𝑦𝑦𝑥𝑥�3 = ln𝐶𝐶 𝑥𝑥𝑒𝑒�𝑦𝑦𝑥𝑥�3 =𝐶𝐶 Pecahkan soal-soal berikut:
1. x
x y y dx dy x
x y = −
cos
cos
2. x y
dx y dy
x+ ) = − (
3. x
y x y dx
dy − 2− 2
=
4.
x x y
y x
y dx dy
ln +
=
Kalkulus 3 Mohammad Hamdani Halaman 6 Rumus-rumus Differensial yang dapat dipergunakan untuk pemecahan persamaan differensial adalah sebagai berikut:
1. d(xy)=xdy+ydx
2. 2
x dx y dy x x
d y −
=
3. 2
y dx y dy x y
d x −
=
−
4. tan 1 2 2
y x
dx y dy x x d y
+
= −
−
5. ln 2 2
2 1
y x
dx y dy x y x
y d x
−
= −
− +
6. 2
2
2 2
x dx y dy xy x
d y = −
7. ln ( 2 2) 2 2
2 1
y x
dx y dx y x
x
d +
= +
+
Contoh soal :
Selesaikan Persamaan Differensial berikut ini:
1.
xdy + ydx = 2 x
2ydx
dxy x x
dx y dy
x + =2
∫
d{ln(xy)}=∫
2xdx dengan demikian:ln(xy)= x2 +C
2.
x
2( xdx + ydy ) + y ( x dy − ydx ) = 0
Jawab :) 2 (
1 2 2
y x d ydy
xdx+ = + dan
( )
xd y
x ydx
xdy− = 2 Persamaan menjadi :
( )
0) 2 (
1x2d x2 + y2 + yx2d xy =
Kalkulus 3 Mohammad Hamdani Halaman 7 ambil:x=rcosθ ;y=rsinθ sehingga xy=tanθ dan (x2 + y2)=r2
maka didapat :
0 cos
sin
cos2 2 3 2 2
2 2
1 + =
θ θ θ
θ
θ Cos
r d dr
r
r3cos2θ dr+r3sinθ dθ =0
∫ dr + ∫ ( )
cossin2θθd θ = C
Cr+Cos = θ
1
C x
r+r = ⇒ C
r x=
+1
1
C x
y x
x =
+ 2 +1
2
(x2+ y2)(1+x)2 =Cx2
Carilah Jawab dari Persamaan Differensial berikut : 1. (x+e−xsiny)dx−(y+e−xcosy)dy=0
2. xdy−ydx=2x3dx
1.1.3 Persamaan Diferensial Linier Bentuk umum : P(x) y Q(x)
dx
dy + = ………. ( 1 ) pers. Bernoulli Cara pemecahan :
Misalkan : y=uv…………... ( 2 ) dimana : u=u(x) dan v=v(x)
dengan demikian didapat:
dx u dv dx vdu dx
dy = + …………... ( 3 ) Dari (1), (2) dan (3) diperoleh :
Kalkulus 3 Mohammad Hamdani Halaman 8
P(x)uv Q(x)
dx v du dx
udv + + =
P ( x ) . u Q ( x )
dx v du dx
u dv =
+
+
………… ( 4 )bSelanjutnya pilihlah
u
sedemikian rupa sehingga : 0)
( =
+ P x u dx
du ………... ( 5 )
∫
duu =−∫
P(x)dxlnu=−
∫
P(x)dx +C1ambil C1 = 0, sehingga : 𝑢𝑢 = 𝑒𝑒− ∫ 𝑃𝑃(𝑥𝑥)𝑦𝑦𝑥𝑥 ...( 6 ) dari (4) dan (5) didapat : Q(x)
dx
udv = ………...….. ( 7 )
subsitusi pers (6) ke pers (7) didapat ( ) Q(x) dx
e−∫P xdx dv =
sehingga: dv Q x e P x dx dx
∫
= ( ) ( )
v=
∫
Q(x)e∫P(x)dx dxDengan demikian
y = uv
dapat diselesaikan.Contoh soal :
Selesaikan persamaan differensial berkut :
1. ( 1)5/2
1
2 = +
− + x
x y dx dy
Jawab :
2 /
)5
1 1 (
2 = +
− + y x x
dx dy
2 /
)5
1 ( ) ( 1
) 2 ( :
dimana = +
− +
= dan Q x x
x x
P
Misal : y=uv
Kalkulus 3 Mohammad Hamdani Halaman 9
dx v du dx u dv dx
dy = +
( 1)5/2
1
2 = +
− +
+ x
x v dx u dv dx vdu
Pilihlah v sedemikian rupa sehingga : 1 0
2 =
− + x
v dx dv
∫
dvv =2∫
xdx+1lnv=2lnx+1+C1 → ambil C1=0 ∴ v=(x+1)2
=(x+1)5/2 dx
vdu
2 / 5
2 ( 1)
) 1
( + = x+
dx x du
du=(x+1)12dx u= (x+1)3/2 +C
3 2
Maka : y=uv
y=
(
32(x+1)3/2 +C)
(x+1)22. e xy
dx dy x
2 2
−
= −
Jawab:
menjadi an
disederhak
2 2
y x dx e
dy = −x −
2xy e x2
dx
dy + = −
Misal : y=uv →
dx u dv dx v du dx
dy = +
Kalkulus 3 Mohammad Hamdani Halaman 10 Dengan demikian: 2ux e x2
dx v du dx
udv = −
+ +
Pilihlah
u
sedemikian rupa sehingga : 02 =
+ ux dx
du
xdx
u du = −2
1
lnu=−x2+C → ambil 0 1=
C , sehingga
x2
e
u = − , sedangkan
2 2
2 maka x x
x e
dx e dv dx e
udv = − − = −
dv=dx v=x+c
karena y=uv jadijawabumumnya y=(x+c)e−x2
Soal-soal :
Pecahkan Persamaan Differensial berikut : 1.
x y x dx
dy = 2 + 2
3. ( 2 1) 2xy x2 dx
x + dy + =
2. x y x
dx
dy =cos3 − cos 4.
1 1
2 +
= − x
y dx dy
1.1.4 Persamaan Diferensial Non Linier Yang Dapat Dijadikan Persamaan Diferensial Linier
Suatu persamaan diferensial dengan bentuk:
yn
x Q y x dx P
dy + ( ) = ( ) ……….………. ( 1 )
Disebut persamaan differensial non linier.
Kalkulus 3 Mohammad Hamdani Halaman 11 Pemecahan dilakukan dengan memisalkan : z= y−n+1 ………..… ( 2 )
Sehingga: . . karena ( n 1)y n,maka
dy dz dx
dy dy dz dx dz dx
dz dz dy dx
dy = ⇒ = = − + −
didapat :
dx y dy dx n
dz =(− +1) −n
dx y dz n dx
dy n
1 1
+
= − ………. ( 3 )
Dari (1), (2) dan (3) maka diperoleh :
didapat sehingga
dengan kalikan
, ) ( )
1 (
1 n n n
y y
x Q y x dx P y dz n
= −
+ +
−
didapat sehingga
1 dengan
kalikan )
( )
1 (
1 1
) n ( x
Q y
x dx P dz n
n = − +
+ +
−
+
−
( n 1) P(x)y 1 ( n 1)Q(x) dx
dz + − + −n+ = − +
( n 1)P(x).Z ( n 1)Q(x) dx
dz + − + = − +
+ H(x).z=W(x)⇒ dx
dz persamaan differensial linier.
Dengan memisalkan z=uv maka persamaan differensial dapat diselesaikan.
Contoh soal :
Carilah jawab umum Persamaan Differensial Berikut:
1.
y xy
3dx
dy + =
dirubah menjadi
3) ( )
(
1 y x y
dx dy
x Q x
P
=
+
sehingga terlihatsebagai persamaan differensial non linier
Misalkan z=y−n+1sehingga z=y−3+1atau z=y−2, dengan demikian maka:
x dx y
dz −2 −2 =−2 atau z x
dx
dz−2 =−2 , yang merupakan persamaan differensial linier
Misal: z=uv maka uv x dx
v du dx
udv + −2 =−2
Kalkulus 3 Mohammad Hamdani Halaman 12 u x
dx v du dx
udv 2 =−2
− +
Pilihlah usedemikian rupa sehingga : −2u=0
dx
du ⇒
∫
duu =∫
2dx1
2
lnu= x+C , ambil 0
1=
C sehingga didapat u=e2x
x
dx e dv dx x
udv =−2 ⇒ 2x =−2
dv = − 2 xe
−2xdx
v=∫
xde−2xv=xe−2x+12e−2x+C C
e x
v=( +21) −2x+
∴ z=e2x
[
(x+21)e−2x+C]
Sehingga: y−2 =x+21+Ce2x
2. 16 15 2
xy x dx dy
y + =
→
=
+
⇒
=
+ 2 6 1 ( 2) 6
y x x y
dx y dy x x
y dx
dy pers. differensial non linier
Dengan memisalkan : z=y−5, maka didapat : −5 = −5x2 →
x z dx
dz persamaan differensial linier
Persamaan differensial dapat diselesaikan dengan mengambil z = uv
Soal-soal:
Carilah Jawab Umum dari Persamaan Differensial berikut
Kalkulus 3 Mohammad Hamdani Halaman 13
1. 2 0
2
= +
− x
y x y dx dy
2. y y x
dx
xdy + = 7 ln 3.
2 6
2 1
1 x
y x x
xy dx
dy
= −
− −
I.1.5 Persamaan Diferensial Exact
Suatu persamaan differensial : M(x,y)dx+N(x,y)dy =0 disebut persamaan differensial Exact bila mempunyai sifat bahwa :
x M y N
∂
= ∂
∂
∂
Misalkan
F ( x , y ) = C
merupakan jawaban persamaan differensial tersebut.maka
≡0
∂ + ∂
∂
=∂ dy
y dx F x
dF F
bila M (x,y) x
F =
∂
∂
maka M(x,y)dx+N(x,y)dy =0 N(x,y)
y F =
∂
∂
x y
F y
M
∂
∂
= ∂
∂
∂
2∴ x
N y
M
∂
= ∂
∂
∂
y x
F x
N
∂
∂
= ∂
∂
∂
2Kalkulus 3 Mohammad Hamdani Halaman 14 Dari M(x,y)
x F =
∂
∂ didapat F(x,y)=
∫
M(x,y)dx+c ambilc= g(y)sedangkan N(x,y) y
F =
∂
∂ , maka
[ ∫ + ]
∂
= ∂ ( , ) ( ) )
,
( M x y dx g y
y y x N
∴
g ( y ) =
……. ? (dapat dicari) Contoh soal :Selesaikan Persamaan Differensial Berikut 1. (x2 + xy)dx+(y2 +12x2)dy =0 Penyelesaian:
x
y y M
x M xy
x =
∂
⇒∂
=
+ ( , )
2
Jadi
x N y
M
∂
= ∂
∂
∂
x x y N
x N x
y =
∂
⇒ ∂
=
+ 21 2 ( , )
2
Dengan demikian maka persamaan
Misalkan
F ( x , y ) = C
merupakan jawaban persamaan differensial tersebut.Maka berlaku bahwa:
M(x,y) x
F =
∂
∂ sehingga didapat F(x,y)=
∫
M(x,y)dx=
∫
(x2 +xy)dxJadi F(x,y)= 13x3 + 21 x2y+ g(y) dan N(x,y) 21 x2 g,(y) y2 21 x2
y
F = ⇒ + = +
∂
∂
jadi : 2 3 1
3 ) 1 ( )
(
' y y sehingga g y y C
g = = +
Dengan demikian didapat : F(x, y) = 1 2
3 2
3
3 2
3 x y y C C
x + + + =
Sehingga: 31 x3+ 21 x2y +31 y3 =C merupakan jawabumumnya
Kalkulus 3 Mohammad Hamdani Halaman 15 2. (2xey +ex)dx+(x2 +1)eydy =0
Karena M(x,y)=2xey +ex → xey y
M = 2
∂
∂ dan
y
y
xe
x e N
x y x
N ( , ) (
21 ) = 2
∂
→ ∂ +
=
. . .
: jadi
E D P
x N y
M
∂
= ∂
∂
∂
Dari M(x,y) x
F =
∂
∂ maka didapat F(x,y)=
∫
M(x,y)dx=
∫
(2xey+ex)dxsehingga F(x,y)= x2ey +ex +g(y)
N x y x ey g y x ey
y
F ( , ) ( ) ( 1)
sedangkan = ⇒ 2 + , = 2+
∂
∂
g'(y) = ey sehingga g(y) = ey +C1 Jadi : F(x,y) ≡x2ey +ex +ey +C1 =C2
Dengan demikian maka: (x2 +1)ey +ex =C, adalah jawab umumnya
Soal-soal :
1. (y2+ 2xy+1)dx +(2xy+x2)dy =0
2.
Cos x
x y x dx
dy 2 + sin
=
3. (x+ y2 +1dx) – ) 0
1
( 2 =
− + dy
y y xy
4. ( ln ) ln sin = 0
+ +
+ +
+ x y dy
y dx x x y y ex
Kalkulus 3 Mohammad Hamdani Halaman 16 E
R1
R2 L
1 S 2
R2
R1
L i(t)
5. 2 (2 tan 2 sinh ) 0
1
1 2
2 + − + =
−
+
− x x y dy
y dx x y
y
6. + −sin dx=0 x
x dy y
1.1.2 Aplikasi Persamaan Diferensial Pada Rangkaian Listrik
Persamaan Differensial dapat dipergunakan dalam memecahkan persoalan rangkaian listrik seperti contoh berikut:
1. Selesaikan pemecahan rangkaian berikut
pada t < 0, saklar s di 1
Pada t > 0, saklar s di 2
Tentukan i(t) pada t > 0
Penyelesaian
Pada t > 0, rangkaian menjadi :
( ) 0
) ( )
( 1+ 2 + =
dt t Ldi t i R R
( ) ( ) ( )
2
1 R i t
dt R t
Ldi =− +
dt
L R R t
i t
di ( )
) (
)
(
1+
2−
=
Jadi :
∫ di i ( ( t t ) ) = − ∫ ( R
1+ L R
2) dt
t k L
R
i R +
− +
=
1 2ln
Sehingga didapat:
L t R R
ke t
i
+
=
− 1 2)
(
Dari rangkaian diatas untuk
t = 0
maka didapat ) 10 ( RE i =
Kalkulus 3 Mohammad Hamdani Halaman 17 i(t)
t R1
E
R2
R1
1
E C
2
R2
R1
i(t) C
sedangkan dari perhitungan untuk
t = 0
maka didapati ( 0 ) = k
dengandemikian L
t R R
e t
i
k
RER
E ( 1 2)
1 1
sehingga didapat ( )
− +
=
=
Dengan demikian hal tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
2. Selesaikan rangkaian berikut : b
Pada t < 0, saklar di 1
Pada t > 0, saklar di 2 Tentukan i(t) pada t > 0 Penyelesaian :
Pada t > 0, rangkaian menjadi :
(R1 + R2) i(t) + idt 0 C
1
∫
=(R1 + R2) 0
C ) t ( i dt
di + =
sehingga :
C ) R R (
) t ( i dt
di
2 1 +
−
=
∫
dii((tt)) = −(R +1R )C∫
dt2 1
k
C R R
i t +
− +
= ( )
ln
2 1
Dengan demikian diperoleh:
R R C
t
e k t
i ( ) =
−( 1+ 2)Kalkulus 3 Mohammad Hamdani Halaman 18 E
R1
R2
L S
2
1 R
R E +
) (t i
t
R2
L E i(t)
Dari persamaan diatas didapat, pada t = 0 maka 𝑖𝑖(0) = 𝑘𝑘 , sedangkan dari rangkaian pada t=0 didapat 𝑖𝑖(0) =𝑅𝑅1+𝑅𝑅2𝐸𝐸 , sehingga 𝑘𝑘= 𝑅𝑅1+𝑅𝑅2𝐸𝐸 jadi dengan demikian akan diperoleh 𝑖𝑖(𝑡𝑡) =𝑅𝑅1+𝑅𝑅2𝐸𝐸 𝑒𝑒− (𝑅𝑅1+𝑅𝑅2𝑡𝑡 )𝐶𝐶
3.
Pada t < 0, saklar s dibuka Pada t > 0, saklar s ditutup Tentukan i(t) pada t > 0 Jawab :
Pada t > 0, rangkaian seperti terlihat disebelah, sehingga didapat persamaan rangkaian sebagai berikut:
E
dt t Ldi t i
R + ( ) = )
2 (
L
t E L i R dt
t
di ( ) + ( ) =
: didapat demikian
dengan
2
Misalkan : i = pq →
dt p dq dt q dp dt
di = +
L
pq E L R dt pdq dt
qdp + + 2 =
L
q E L R dt p dq dt
qdp =
+
+ 2
Pilih q sedemikian rupa sehingga :
Kalkulus 3 Mohammad Hamdani Halaman 19
2 = 0
+ q
L R dt dq
k L t q R L dt
R q
dq =− 2 ⇒ln = − 2 +
L t
R
e q
− 2
=
L E dt e dp L
E dt
qdp L t
R
=
= sehingga − 2
∫
dp = EL∫
eRL2t dt2
2
2
. e k
R L L
p E Lt
R
+
=
2
2
2
k R e
p E Lt
R
+
=
Dengan demikian didapat :
+
= − 2
2
2 2
)
( e k
R e E t
i Lt
t R L R
Lt
R
e R k
t E i
2
2 2
)
( = + −
Untuk t = 0 ⇒
2 1
) 0
( R R
i E
= +
Jadi : 2
2 2 1
R k E R R
E = +
+
−
= +
2 2 1 2
1 1
R R E R
k
+
−
= −
)
( 1 2
2
2 1 2
R R R
R R E R
jadi :
2 2 1
1
2 (R R )R
R k E
− +
=
maka
− +
= e−RLt R R
R R
t E i
2
2 1
1 2
1 )
(
Kalkulus 3 Mohammad Hamdani Halaman 20 E
R1
R2
L S
R2
R1 S
E
1 2
C
TUGAS 1 (dikumpulkan minggu depan) Carilah penyelesaian rangkaian berikut ini:
1.
pada t < 0, s ditutup pada t > 0, s dibuka Tentukan i( t ) pada t > 0 2.
pada t < 0, s di 1 pada t > 0, s di 2
Tentukan i( t ) pada t > 0 3. Perhatikan gambar berikut, bagaimanakah persamaan diffrensial penyelesaiannya ?
I.2 Persamaan Diferensial Dengan Orde Lebih Dari Satu Terdapat dua jenis, antara lain:
1. Bentuk : f(x) x(x) dx
y d
n n
≡
=
Penyelesaian dengan menurunkan ordenya.
Ambil :
dx dp dx
y p d
dx
dy = ⇒
22=
2
2 3 3
dx p d dx
y
d =
Kalkulus 3 Mohammad Hamdani Halaman 21
1
1
−
=
n−n nn
dx p d dx
y d
Bila : q = 2
2
dx p d dx dq dx
dp ⇒ =
∴ 2
2 1
1
−
−
−
−n
=
nnn
dx p d dx
q
d
... dst.Contoh :
Selesaikan persamaan differensial : 3 x
3
e dx x
y
d =
Jawab :
misal : 2
2
dx y d dx dp dx
p = dy → =
3
3 2
2
dx y d dx
p
d =
x
x
x e
dx p e d
dx x y
d
33= →
22=
ambil : q = 2
2
dx p d dx dq dx
dp → =
∴ xex dx
dq = sehingga dq = xexdx
q =
∫
xexdxSehingga: q = xex −ex +C1 Dengan demikian maka : xe e C1
dx
dp = x − x +
dp =(xex −ex + C1)dx p =
∫
(xex −ex + C1)dxp= xex −ex−ex + C1x+C2 y=
∫
pdx sehingga y =∫
{(x −2)ex+C1x+C2)}dxKalkulus 3 Mohammad Hamdani Halaman 22 = (x−3)ex+C1x2+C2x+C3
2. Bentuk : f(y) g(y) dx
y d
n
n = ≡
Misalkan :
dy p dp dx dy dy dp dx maka dp dx
p=dy = . =
dy p dp dx
y d
22=
dx dy dy p dp dy
d dx
y d
=
3 3
2
2 2 2
dy p p d dy
p dp +
=
demikian seterusnya Contoh :
y dx a
y y d
dx a y
d 2
2 2 2
2 2
0
: berikut PD
Selesaikan
1. + = ⇒ =−
Penyelesaian : Misalkan :
dx
p = dy sehingga
dx dy dy dp dx
dp = .
2
2
sehingga
dx
y d dy p dp dy
p dp =
=
∴
a y dy
p dp = −
2pdp + a2ydy =0 21 p2 + 21 a2y2 = C1
p2 +a2y2 =C2 → ambil C2 = c2 p2 =c2 −a2y2
Kalkulus 3 Mohammad Hamdani Halaman 23 p =± c2 −a2y2
c2 a2y2 dx
dy = ± − → ambil +
2 2 2
y a c dx dy
= −
=
∫
2 − 2 2y a c
x dy = 1 sin 3
c C arc ay
a +
∴
arcsin C
3c
ax ay +
=
sin (ax c4)
c
ay = +
=sin axcosc4 +cosaxsinc4
y = P sin ax + Q cos ax
Soal-soal:
Selesaikan persamaan differensial : 1. xe x dx
y
d −
3 =
3
0
2. 2 2
2 −a y=
dx y d