• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEDOMAN PANGAN JAJANAN ANAK SEKOLAH UNTUK PENCAPAIAN GIZI SEIMBANG

N/A
N/A
Ibnu Yusuf

Academic year: 2023

Membagikan "PEDOMAN PANGAN JAJANAN ANAK SEKOLAH UNTUK PENCAPAIAN GIZI SEIMBANG"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Tujuan

Sasaran

Ruang Lingkup

Istilah Umum

KEBUTUHAN GIZI ANAK SEKOLAH

Kecukupan Gizi Anak Sekolah

Aktivitas yang tinggi mulai dari sekolah, kursus, mengerjakan pekerjaan rumah (PR) hingga mempersiapkan pekerjaan keesokan harinya menyebabkan stamina anak cepat menurun jika tidak didukung dengan asupan makanan dan gizi yang tepat dan seimbang. Agar daya tahan tubuh anak sekolah tetap tercukupi dalam mengikuti kegiatan sekolah, maka wajib mengonsumsi sarapan pagi yang memenuhi syarat gizi. Kelompok umur 10-12 tahun mempunyai kecukupan gizi yang relatif lebih besar dibandingkan kelompok umur 7-9 tahun, karena pertumbuhannya yang relatif cepat terutama pertambahan berat badan dan tinggi badan.

Terdapat perbedaan pertumbuhan dan perkembangan antar jenis kelamin, mulai umur 10 tahun kecukupan gizi anak laki-laki berbeda dengan anak perempuan (Tabel 1).

Jenis-jenis Zat Gizi

Beberapa aktivitas anak sekolah dalam penerapan PHBS di sekolah antara lain membawa bekal dari rumah; jajanan di warung/kantin sekolah, karena terjamin kebersihannya; Pemenuhan gizi seimbang pada anak sekolah dibedakan berdasarkan kelompok umur yaitu 7-9 tahun dan 10-12 tahun, serta diklasifikasikan berdasarkan jenis kelamin pada usia 10 tahun ke atas, karena kebutuhan gizinya berbeda-beda. Pola makan seimbang pada anak sekolah usia 7-9 tahun dapat dicapai dengan 4-5 porsi makanan pokok, 3 porsi sumber protein hewani, 3 porsi sumber protein nabati, 3 porsi sayur-sayuran, 3 porsi buah-buahan dan 2-3 porsi. dari sendok gula.

Jajanan dapat berfungsi sebagai asupan gizi anak sekolah, menjaga kadar gula darah, agar anak sekolah tetap fokus dan menjaga aktivitas fisik anak sekolah. Mengkonsumsi minuman olahraga (sports drink/isotonik) hanya untuk anak usia sekolah yang melakukan olahraga lebih dari 1 jam. Kepala sekolah harus berkomitmen kuat dalam menerapkan manajemen pemenuhan gizi seimbang anak sekolah.

Sosialisasi tentang keamanan pangan dan asupan gizi seimbang yang dibutuhkan anak sekolah dapat dilakukan sebagai upaya promosi peningkatan status gizi anak sekolah. Komunikasikan dengan orang tua tentang prinsip-prinsip mencapai gizi seimbang pada anak sekolah (lihat Bab 3), termasuk penyuluhan/diskusi terutama pentingnya sarapan pagi, membawa bekal dan cara memilih PJAS yang sesuai (lihat Bab 4, poin 4.2). Anak sekolah sedang mengalami masa pertumbuhan dan perkembangan yang pesat, sehingga memerlukan gizi yang cukup untuk mencapai gizi seimbang.

Asupan gizi anak sekolah dapat diperoleh dari makanan yang disediakan di rumah dan dari makanan yang diterima di sekolah. Pedoman PJAS Pencapaian Gizi Seimbang yang ditujukan kepada orang tua, guru dan pengelola kantin diharapkan dapat bermanfaat dalam mencapai gizi seimbang pada anak sekolah.

PESAN GIZI SEIMBANG UNTUK ANAK SEKOLAH

Konsep dan Definisi Gizi Seimbang

Gizi seimbang adalah pola makan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman atau variasi pangan, aktivitas fisik, kebersihan, dan berat badan ideal (BB). Selain gizi seimbang, pola asuh anak yang baik juga akan berdampak baik pada status gizinya. Pola asuh yang baik akan memperhatikan kecukupan asupan gizi dan pencegahan penyakit, atau apabila anak menderita suatu penyakit maka akan diupayakan pelayanan kesehatan yang tepat agar penyakit tersebut segera diobati sebelum semakin mengganggu status gizinya.

Selain itu, pola asuh orang tua, asupan gizi, dan prevalensi penyakit menular sangat dipengaruhi oleh akar permasalahan yang meliputi faktor sosial, ekonomi, dan budaya.

Empat Prinsip Gizi Seimbang

Beras, jagung, ubi jalar, singkong, dan lain-lain juga sama-sama merupakan sumber karbohidrat (sumber energi) yang baik. Pisang, pepaya, nanas, semangka, apel, dll juga merupakan sumber vitamin dan mineral yang sama pentingnya. Nasi dengan bayam dimasak dengan kaldu ayam, seporsi tahu goreng dan 1 buah pisang.

Nasi jagung dengan sayur daun singkong dengan santan dengan ikan teri, sepotong tempe goreng dan 1 potong pepaya. Pola makan gizi seimbang tidak akan bermanfaat jika tidak diikuti dengan penerapan perilaku hidup bersih, seperti mencuci tangan pakai sabun sebelum makan dan setelah dari toilet, menutup makanan dan minuman, mandi minimal dua kali, menyikat gigi minimal 2 kali. ketika kamu bangun. bangun dan sebelum tidur, potong dan bersihkan kuku secara rutin, cuci buah dan sayur yang akan dimakan, minum air matangnya dan buang sampah di tempat tertutup. Perlunya melakukan pemantauan berat badan ideal adalah untuk mengetahui apakah seseorang mempunyai berat badan ideal atau tidak berdasarkan usia, jenis kelamin dan tinggi badan serta mengetahui apakah terjadi penurunan atau penambahan berat badan.

Berat badan yang tidak ideal dapat mengakibatkan berat badan kurang/kurang gizi dan kelebihan berat badan/obesitas. Berat badan kurang/kurang gizi disebabkan karena tidak mengikuti pola gizi seimbang, terutama makan kurang dari yang seharusnya. Gizi buruk dapat menyebabkan antara lain: sakit ringan, pertumbuhan terhambat, berkurangnya kecerdasan, berkurangnya kemampuan konsentrasi, mudah mengantuk dan sering bolos sekolah.

Kegemukan/obesitas merupakan akibat dari pola makan yang tidak seimbang, antara lain: makan berlebihan, terlalu banyak makan dan minum makanan manis, terlalu banyak makan makanan berlemak, kurang olah raga, dan kurang aktivitas fisik. Dalam jangka panjang, hal ini dapat meningkatkan risiko terkena tekanan darah tinggi, penyakit jantung, diabetes, dan banyak lagi.

Gizi Seimbang untuk Anak Sekolah

Peran orang tua sangat diperlukan dalam memberikan makanan yang bergizi dan seimbang serta mendidik anak untuk memilih dan mengkonsumsi makanan yang bergizi dan seimbang. Pendekatan yang baik kepada anak, komunikasi dan sosialisasi mengenai makanan bergizi dapat membuat anak lebih berhati-hati dalam memilih makanan atau jajanan. Makanan yang diantar di rumah hendaknya memperhatikan nilai gizinya dengan menyesuaikan kondisi sosial ekonomi keluarga.

Orang tua sebagai pihak yang paling bertanggung jawab terhadap kesehatan atau status gizi anaknya, hendaknya dapat memantau pola makanan atau jajanan yang dipilih anaknya, sehingga memerlukan informasi mengenai makanan apa saja yang baik, jajanan yang baik dan dampak yang terjadi jika anak tidak memilih. mengkonsumsi makanan yang bergizi dan seimbang. Selain itu, perlunya peran pemerintah dalam memberikan pengetahuan tentang makanan bergizi dan seimbang atau asupan yang baik bagi anak usia sekolah kepada orang tua, khususnya bagi mereka yang tinggal di daerah terpencil. Artinya, jika orang tua tidak memberikan bekal, maka mereka sudah mengetahui jenis jajanan apa yang boleh dibelinya.

Ada baiknya orang tua diperingatkan akan bahaya makanan yang mengandung pewarna, pemanis, dan pengawet yang melebihi batas aman atau mungkin mengandung bahan berbahaya. Selain itu, untuk mengungkap bahaya atau efek samping makanan tidak sehat, orang tua perlu mempelajari dan mengetahui jenis-jenis makanan yang ada. Bila perlu, orang tua dengan tegas dan tegas melarang mereka membeli jajanan berbahaya.

Tidak ada gunanya mengajari anak memilih jajanan sehat jika orang tua tidak memberi contoh. Memastikan upaya perbaikan berkelanjutan dilakukan pada kantin sekolah, termasuk memastikan pengelola kantin menggunakan peralatan pengolahan atau penyajian makanan yang baik dan bersih.

Tabel 3. Gizi seimbang untuk anak laki-laki usia 10-12 tahun
Tabel 3. Gizi seimbang untuk anak laki-laki usia 10-12 tahun

MEMILIH PJAS YANG SESUAI

Jenis-jenis PJAS

Misalnya: mie ayam, bakso, bubur ayam, nasi goreng, gado-gado, soto, lontong isi sayur atau daging, dll. Minuman dibagi menjadi dua kelompok, yaitu minuman yang disajikan dalam gelas dan minuman yang disajikan dalam kemasan. Contoh minuman yang disajikan dalam gelas antara lain: air putih, es teh manis, es krim jeruk dan berbagai macam minuman campuran (cendolis, es krim campur, es krim buah, dogeris, jus buah, es krim).

Buah yang paling sering dijajal anak sekolah adalah buah utuh atau dikupas dan diiris.

PJAS yang Sesuai

Orang tua hendaknya memberikan dukungan dengan berpartisipasi melalui pertemuan orang tua (komite sekolah) atau lainnya, berdiskusi dengan dokter/tenaga kesehatan sekolah dalam upaya meningkatkan dan memenuhi gizi seimbang pada anak. Makanan yang dibeli harus dalam keadaan tertutup, bersih dan tidak kotor atau dipegang oleh siapapun. Tanpa penjelasan yang jelas dan mudah dipahami, orang tua akan sulit melarang anak mengonsumsi jajanan berbahaya.

Tanpa pemahaman tersebut, orang tua akan kesulitan dalam menyampaikan informasi yang tepat dan akurat kepada anaknya. Orang tua juga harus memberikan contoh yang baik dengan selalu memilih jajanan sehat, baik saat bepergian bersama anak maupun saat membawa oleh-oleh saat pulang kerja. Mengajari anak untuk tidak ngemil tentu lebih baik dibandingkan orang tua yang selalu khawatir dengan jajanan yang dikonsumsi anaknya.

Lebih bagus lagi jika orang tua bisa mengajarkan anak untuk menyimpan sisa uang jajan di celengan. Mengawasi penyediaan PJAS di lingkungan sekolah baik di kantin sekolah maupun di luar sekolah, memperhatikan jenis makanan yang dijual serta kebersihan penyedia dan penjual PJAS. Memperhatikan kebersihan tempat dan tempat penjualan untuk mencegah kontaminasi silang pada produk dan memperhatikan cara pengolahan pangan yang baik.

PERAN ORANG TUA, GURU, DAN PENGELOLA KANTIN

Peran Orang Tua

Jadi langkah ini adalah awal dari memberikan pemahaman tentang jajanan yang baik untuk kesehatannya.

Peran Guru

Ajari anak tentang PJAS yang tepat (lihat Bab 4, poin 4.2 tentang PJAS yang tepat) dan tips memilih PJAS yang tepat (lihat Bab 4, poin 4.2 tentang tips memilih PJAS yang tepat). Selain ibu rumah tangga, anak-anak menjadi sasaran iklan yang paling mudah karena mereka masih mudah terpengaruh. Berbagai iklan ditampilkan baik minuman maupun makanan yang sangat menarik dan disukai anak-anak.

Alhasil, anak-anak pasti akan merengek meminta dibelikan apa yang dilihatnya di iklan. Meningkatkan aktivitas fisik anak (misalnya: bermain sepeda, tidak diantar ke sekolah padahal sekolah dekat, dan sebagainya). Kepala sekolah hendaknya memantau kemajuan kegiatan ICP dalam penerapan gizi seimbang bagi siswa sekolah bersama komite sekolah, guru, orang tua, siswa, pengelola kantin dan/atau pemasok.

Peran guru di sekolah sangat diperlukan untuk memberikan pendidikan dasar dan pengawasan aktif mengenai makanan atau makanan yang baik untuk dikonsumsi dan yang tidak baik untuk dikonsumsi. Memberikan edukasi kepada pengelola kantin dan penjual PJAS tentang PJAS yang tepat (lihat bab 4 poin 4.2). Motivasi anak sekolah seperti mengajak makan siang bersama, membawakan bekal bersama, memberi contoh pada anak sekolah untuk tidak makan, dan sebagainya.

Jika makanan tidak dibawa ke sekolah, guru dapat menulis surat kepada orang tua untuk meminta mereka menyediakan makanan dari rumah. Memberikan pemahaman dan pengetahuan kepada siswa tentang cara memilih jajanan sehat dan dampak negatif ngemil sembarangan.

Peran Pengelola Kantin

Oleh karena itu diperlukan bimbingan bagi orang tua, guru dan pengelola kantin agar dapat memahami informasi dan mengedukasi anak sekolah agar dapat memilih jajanan yang tepat. Prosiding Angka Kecukupan Gizi dan Acuan Label Gizi Widyakarya Nasional Bidang Pangan dan Gizi (WNPG) VIII, 2004.

Gambar

Tabel 1. Angka Kecukupan Gizi Rata-Rata yang Dianjurkan (Per Orang  Per Hari) Anak Umur 7–12 Tahun
Gambar 1. Piramida Makanan
Tabel 2. Gizi seimbang untuk anak usia 7-9 tahun
Tabel 3. Gizi seimbang untuk anak laki-laki usia 10-12 tahun
+2

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu, penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengembangkan indeks gizi seimbang (IGS) untuk menilai kualitas konsumsi pangan anak usia 2-12 tahun di

Banyak orang yang belum mengetahui PUGS ini maka dari itu penulis memilih judul “Perancangan Aplikasi Mobile Android Pedoman Gizi Seimbang Dan Kalkulator

Banyak orang yang belum mengetahui PUGS ini maka dari itu penulis memilih judul “Perancangan Aplikasi Mobile Android Pedoman Gizi Seimbang Dan Kalkulator

a. Pembentukan Kelompok Diskusi Gizi Seimbang. Untuk anak didik tingkat SMP-MTs dan SMA-MA dapat dibentuk “Kelompok Diskusi Gizi Seimbang, dengan tujuan untuk

Pada penelitian ini, paparan informasi, pengetahuan, dan sikap terkait Pedoman Gizi Seimbang tidak memiliki hubungan bermakna dengan status obesitas pada anak sekolah

Media Informasi pengenalan Pedoman Gizi Seimbang untuk anak umur 6- 8 tahun dalam bentuk buku dan aplikasi berbasis augmented reality dengan judul Makanku Bergizi dan Seimbang

Usia sekolah merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan anak, sehingga asupan zat gizi yang cukup dengan memperhatikan keamanan pangan yang dikonsumsi sangat

Pada penelitian ini diketahui bahwa adanya pengaruh menggunakan media audio visual animasi terhadap pengetahuan gizi seimbang anak sekolah dasar dan dibuktikan bahwa pesan visual berupa