• Tidak ada hasil yang ditemukan

Buku Profil Kabupaten Luwu Timur 2018

N/A
N/A
Gilang Ramadhan

Academic year: 2023

Membagikan "Buku Profil Kabupaten Luwu Timur 2018"

Copied!
224
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Pembangunan daerah merupakan upaya sistematis yang dilakukan oleh berbagai aktor, termasuk sektor publik, pemerintah, sektor swasta, dan kelompok masyarakat lainnya di berbagai tingkatan, untuk mengatasi saling ketergantungan dan keterhubungan aspek fisik, sosial-ekonomi, dan lingkungan hidup lainnya sehingga timbul peluang-peluang baru untuk mencapai tujuan tersebut. meningkatkan kesejahteraan. komunitas daerah dapat dicapai secara berkelanjutan. Peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan dicapai pemerintah melalui pembangunan di segala bidang kehidupan, termasuk sektor sosial, budaya, pendidikan, dan ekonomi. Pemantauan dan evaluasi keberhasilan pembangunan yang dilakukan memerlukan data dan informasi pembangunan yang tepat, lengkap dan akurat.

54 Tahun 2010, Lampiran I Permendagri 54/2010 menekankan pentingnya dukungan dan ketersediaan data dan informasi untuk penyusunan, pengendalian, dan evaluasi perencanaan pembangunan. Pada akhirnya akan sangat bermanfaat untuk memberikan nilai terhadap hasil yang dicapai sehingga meningkatkan tingkat akuntabilitas dan transparansi penyelenggaraan negara.Pengolahan data dan informasi perencanaan pembangunan daerah meliputi data dan informasi mengenai gambaran umum kondisi daerah, seperti data kondisi geografis dan demografi daerah serta data terkait dengan indikator kinerja utama penyelenggaraan pemerintahan daerah.

MAKSUD DAN TUJUAN

METODE PENELITIAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

SEJARAH SINGKAT PEMBENTUKAN KABUPATEN LUWU TIMUR …

Perjuangan terbentuknya Kabupaten Luwu Timur berlangsung cukup lama, dimulai pada tahun 1959 hingga akhirnya terbentuk pada tahun 2003. Hal ini kemudian direspon oleh pemerintah Kabupaten Luwu Utara sesuai dengan ketentuan dan mekanisme yang tertuang dalam PP tersebut. 129 Tahun 2000 tentang Syarat Pembentukan dan Kriteria Pemekaran, Penghapusan dan Penggabungan Daerah, yaitu dengan melanjutkan keputusan DPRD Kabupaten Luwu Utara tentang.

Gubernur Sulawesi Selatan mengirimkan surat kepada Menteri Dalam Negeri No. 130/2172/Otoda tanggal 30 Mei 2002 mengusulkan pembentukan Kabupaten Luwu Timur dan Kabupaten Mamu Utara. Pada tahun 2003, Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dan Presiden Republik Indonesia mengesahkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 25 pada tanggal 25 Februari 2003. 7 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Luwu Timur dan Kabupaten Mamu Utara di Provinsi Sulawesi Selatan.

KEADAAN GEOGRAFIS

Kabupaten Luwu Timur memiliki luas wilayah 6.944,88 kilometer persegi, terbagi dalam 11 kecamatan, dengan ketinggian di antaranya. Sedangkan kecamatan dengan luas wilayah terkecil adalah Kecamatan Kalaena dengan luas 41,98 kilometer persegi atau hanya 0,60 persen dari luas wilayah Kabupaten Luwu Timur. Luas sawah terluas terdapat di Kecamatan Wotu seluas 4.291 hektar atau 16,05 persen dari seluruh luas sawah di Kabupaten Luwu Timur.

Kecamatan Nuha mempunyai luas sawah paling kecil yaitu 1,08 persen dari luas sawah di Kabupaten Luwu Timur, disusul oleh. Selama tahun 2017, suhu udara di wilayah Kabupaten Luwu Timur berkisar antara 26 hingga 28 derajat Celcius.

Tabel 1. Komposisi Lahan di Kabupaten Luwu Timur Tahun 2017
Tabel 1. Komposisi Lahan di Kabupaten Luwu Timur Tahun 2017

PEMERINTAHAN

Wilayah Luwu Timur terbagi menjadi 11 kecamatan yang terdiri dari 124 desa, 3 kelurahan dan 1 UPT, yang selanjutnya terbagi menjadi 487 dusun dan 1377 rukun tetangga (RT). Jenjang pendidikan tertinggi yang diselesaikan anggota DPRD Kabupaten Luwu Timur adalah sekolah menengah atas hingga magister. Penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di Kabupaten Luwu Timur didukung oleh Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Luwu Timur yang berjumlah 3.905 orang, yang terdiri dari 1.532 orang laki-laki dan 2.373 orang perempuan.

PNS di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Luwu Timur mayoritas merupakan PNS golongan III sebesar 60,92 persen, disusul golongan II sebesar 20,59 persen, golongan IV sebesar 17,87 persen, dan golongan I sebesar 0,62 persen. Dilihat dari tingkat pendidikan, PNS Pemerintah Kabupaten Luwu Timur mayoritas atau sekitar 57,52 persen berpendidikan sarjana, disusul 22,41 persen bergelar sarjana, dan 17,16 persen berpendidikan SMA.

Gambar 4.  Jumlah Desa/Kelurahan, Dusun dan RT per Kecamatan di  Kabupaten Luwu Timur Tahun 2017
Gambar 4. Jumlah Desa/Kelurahan, Dusun dan RT per Kecamatan di Kabupaten Luwu Timur Tahun 2017

PENDUDUK

Kepemilikan akta nikah di Kabupaten Luwu Timur hanya mencapai 9,55 persen pada tahun 2017 dan sisanya sebanyak 40,65 persen belum memiliki akta nikah. Sex Ratio Kabupaten Luwu Timur pada tahun 2017 sebesar 106 yang berarti jumlah penduduk Kabupaten Luwu Timur yang berjenis kelamin laki-laki lebih banyak dibandingkan dengan jumlah penduduk perempuan. Jumlah pencari kerja terdaftar menurut tingkat pendidikan dan gender di Kabupaten Luwu Timur pada tahun 2017.

Pada tahun 2017, jumlah tenaga kerja di Kabupaten Luwu Timur sebanyak 138.367 orang, sedangkan jumlah orang di luar angkatan kerja sebanyak 59.203 orang. TPT Kabupaten Luwu Timur pada tahun 2017 sebesar 2,58, angka tersebut mengalami penurunan dibandingkan 2 tahun lalu yang mencapai 5,37.

Tabel  6.  Persentase  Kepemilikan  Kartu  Administrasi  Kependudukan  di  Kabupaten Luwu Timur Tahun 2017
Tabel 6. Persentase Kepemilikan Kartu Administrasi Kependudukan di Kabupaten Luwu Timur Tahun 2017

PENDIDIKAN

SMA/SMK yang ada di Kabupaten Luwu Timur berjumlah 33 yang terdiri dari 13 sekolah negeri, 6 sekolah swasta, 4 SMK dan 10 Madrasah Aliyah (MA). Sedangkan perguruan tinggi di Kabupaten Luwu Timur terdapat di Kecamatan Wotu dan Kecamatan Nuha. Jika kita melihat perbandingan jumlah siswa dan guru di Kabupaten Luwu Timur pada tahun 2017, rasio siswa terhadap guru tertinggi pada jenjang SMA dan sederajat adalah 15 yang berarti setiap guru menangani 15 siswa.

Berdasarkan kelompok usia sekolah (5 tahun s/d 25+ tahun), di Wilayah Luwu Timur pada tahun 2017, persentase penduduk tidak/belum pernah bersekolah pada kelompok usia 5-6 tahun mencapai 76,87 persen. Hal ini menunjukkan kelompok usia dini yang mengikuti program PAUD tingkat TK/RA hanya mencapai 23,13 persen.

KESEHATAN

Puskesmas yang ada saat ini terdiri dari 16 unit dan 62 puskesmas yang tersebar di seluruh kecamatan di Kabupaten Luwu Timur. Seluruh pusat pengobatan yang ada di Kabupaten Luwu Timur merupakan milik swasta, totalnya ada 6 buah dan lokasinya hanya ada di 4 (empat) kecamatan yaitu Kecamatan Nuha, Kecamatan Wasuponda, Kecamatan Towuti dan Kecamatan Malili. Strategi pelayanan kesehatan masyarakat dasar dengan fokus khusus pada ibu dan anak dapat dilaksanakan di Posyand. Tenaga kesehatan profesional adalah setiap orang yang berdedikasi pada bidang kesehatan, memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan, dan memerlukan izin untuk memberikan layanan kesehatan.

Angka kematian bayi pada tahun 2017 mencapai 37 kasus, angka tersebut menurun dibandingkan tahun lalu yang mencapai 43 kasus. Sepanjang tahun 2017, terdapat 5.556 balita di Kabupaten Luwu Timur yang mempunyai status gizi baik, 205 balita mempunyai berat badan lahir rendah, dan 1 bayi dinyatakan gizi buruk.

Gambar 16. Perkembangan Jumlah Tenaga Kesehatan  di Kabupaten Luwu  Timur, 2015-2017
Gambar 16. Perkembangan Jumlah Tenaga Kesehatan di Kabupaten Luwu Timur, 2015-2017

SOSIAL

Enam indikator tahapan Keluarga Sejahtera I (KS I) atau indikator “kebutuhan pokok keluarga”, dari 21 indikator keluarga sejahtera, yaitu: . a) Umumnya anggota keluarga makan dua kali sehari atau lebih. Yang dimaksud dengan anggota keluarga yang melaksanakan ibadah adalah kegiatan keluarga untuk melaksanakan ibadah, sesuai dengan ajaran agama/kepercayaan yang dianut oleh masing-masing keluarga/anggota keluarga. Dengan demikian, anggota keluarga dapat menjalankan tugas dan fungsinya sesuai dengan kedudukannya masing-masing dalam keluarga. f) Ada seorang atau lebih anggota keluarga yang bekerja untuk memperoleh penghasilan.

Pengertian anggota keluarga yang bekerja untuk memperoleh penghasilan Orang dewasa memperoleh penghasilan berupa uang atau barang dari sumber penghasilan yang dianggap layak oleh masyarakat dan dapat terus menerus memenuhi kebutuhan minimum sehari-hari. g) Semua anggota keluarga berusia 10 hingga 60 tahun dapat membaca bahasa Latin. Yang dimaksud dengan anggota keluarga usia 10 – 60 tahun yang dapat membaca aksara latin adalah anggota keluarga yang berusia 10 – 60 tahun dalam keluarga tersebut dapat membaca huruf latin sekaligus memahami maksud kalimat dalam aksara tersebut. Indikator ini tidak berlaku bagi keluarga tanpa anggota berusia 10-60 tahun. h) Pasangan usia subur yang memiliki dua anak atau lebih yang menggunakan alat kontrasepsi/narkoba.

Keluarga Sejahtera tahap II, yaitu keluarga yang mampu memenuhi 6 (enam) indikator tahap KS I dan 8 (delapan) indikator KS II, namun tidak memenuhi salah satu dari 5 (lima) indikator Keluarga Sejahtera III (KS III). ) ), atau “indikator kebutuhan” perkembangan” (developmental need) bagi keluarga; Yang dimaksud dengan kebiasaan makan bersama keluarga adalah kebiasaan seluruh anggota keluarga makan bersama, sehingga waktu sebelum atau sesudah makan dapat digunakan untuk komunikasi. untuk membicarakan permasalahan selama seminggu atau untuk komunikasi dan refleksi antar seluruh anggota keluarga. Yang dimaksud dengan partisipasi keluarga dalam kegiatan masyarakat di lingkungan tempat tinggalnya adalah keikutsertaan seluruh atau sebagian anggota keluarga dalam kegiatan di masyarakat sekitar yang bersifat sosial, seperti gotong royong, patroli malam, musyawarah, arisan, pengajian, kegiatan PKK, kegiatan kesenian, olah raga, dan lain-lain e) Keluarga memperoleh informasi dari surat kabar/majalah/radio/TV/internet.

Keluarga sukses tingkat III, yaitu keluarga yang mampu memenuhi 6 (enam) indikator tingkat KS I, 8 (delapan) indikator KS II, dan 5 (lima) indikator KS III. Yang dimaksud dengan keluarga yang rutin memberikan sumbangan materi secara sukarela dalam kegiatan sosial adalah keluarga yang mempunyai rasa sosial yang kuat dengan pemberian materi secara teratur (pada jam-jam tertentu) dan sukarela, baik berupa uang maupun barang, untuk kepentingan masyarakat. (seperti untuk anak yatim piatu, lembaga keagamaan, lembaga pendidikan, panti jompo, untuk pembiayaan kegiatan di RT/RW/Dusun, tingkat desa, dan lain-lain) dalam hal ini tidak termasuk dalam sumbangan wajib. b) Terdapat anggota keluarga yang aktif sebagai pengurus perkumpulan sosial/yayasan/lembaga masyarakat. Yang dimaksud dengan anggota keluarga yang aktif sebagai pengurus suatu lembaga sosial/yayasan/lembaga kemasyarakatan adalah keluarga yang mempunyai rasa sosial yang besar, karena senantiasa memberikan bantuan tenaga, mental, dan moral untuk kemaslahatan sosial masyarakat dengan menjadi pengurus di berbagai organisasi/panitia ( seperti pengurus yayasan, organisasi adat, kesenian, olah raga, agama, pemuda, lembaga kemasyarakatan, pengurus RT/RW, LKMD/LMD, dan lain-lain).

Tabel  11.  Banyaknya  Perkara  yang  ditangani  dan  diselesaikan  Kabupaten  Luwu Timur Tahun 2017
Tabel 11. Banyaknya Perkara yang ditangani dan diselesaikan Kabupaten Luwu Timur Tahun 2017

PEREKONOMIAN

Jenis tanaman palawija di Kabupaten Luwu Timur antara lain jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu, dan ubi jalar. Pada tahun 2017, jenis tanaman sayuran yang dihasilkan di Kabupaten Luwu Timur antara lain sawi, kacang panjang, cabai besar, cabai rawit, tomat, terong, kangkung, dan bayam. Tanaman obat yang paling banyak diproduksi di Kabupaten Luwu Timur pada tahun 2017 adalah Laos/Lengkuas dengan total produksi mencapai 3274 ton.

Pada subsektor perkebunan, luas perkebunan terluas di Kabupaten Luwu Timur terdiri dari tanaman kakao seluas 22.789,72 hektar dengan total produksi sebesar 12.864,72 ton. Pada subsektor peternakan, jenis ternak yang paling banyak ditemukan di Kabupaten Luwu Timur pada tahun 2017 adalah sapi, kerbau, kambing dan babi. Ketersediaan air bersih di Kabupaten Luwu Timur dikelola oleh PDAM Malili, salah satu BUMD milik Kabupaten Luwu Timur.

Total panjang jalan (termasuk jalan provinsi dan jalan kabupaten/kota) di Kabupaten Luwu Timur pada tahun 2017 adalah 2.121,52 km. Jumlah kendaraan bermotor di Kabupaten Luwu Timur pada tahun 2017 mencapai 47.725 unit, jumlah ini sedikit meningkat dibandingkan tahun lalu yang hanya mencapai 41.017 unit. Jumlah usaha akomodasi di Kabupaten Luwu Timur pada akhir tahun 2017 tercatat sebanyak 38 usaha, terdiri dari 3 hotel bintang 2 dan 35 akomodasi lainnya.

Nilai PDRB Kabupaten Luwu Timur berdasarkan harga berlaku tahun 2010 pada tahun 2017 mencapai 20,25 triliun rupiah. Hal tersebut menunjukkan Kabupaten Luwu Timur mengalami pertumbuhan ekonomi sekitar 3,07 persen selama tahun 2017, lebih cepat dibandingkan tahun sebelumnya. Peran terbesar dalam pembentukan PDRB Kabupaten Luwu Timur pada tahun 2017 disumbangkan oleh sektor usaha pertambangan dan penggalian yang mencapai 53,65 persen.

Tabel  13.  Jumlah  Rumah  Tangga  dan  Produksi  menurut  sub  sektor  perikanan di Kabupaten Luwu Timur Tahun 2017
Tabel 13. Jumlah Rumah Tangga dan Produksi menurut sub sektor perikanan di Kabupaten Luwu Timur Tahun 2017

KEUANGAN

Gambar

Gambar 3. Luas Lahan Sawah Kabupaten Luwu Timur Menurut Kecamatan  Tahun 2017
Gambar  5.  Komposisi  Anggota  DPRD  berdasarkan  Jenjang  Pendidikan  Tertinggi yang ditamatkan periode 2014-2019
Gambar 6. Komposisi PNS di Pemerintahan Kabupaten Luwu Timur Menurut  Jenis Kelamin Tahun 2017
Tabel  5.  Perkembangan  Jumlah  PNS  Pemerintah  Kabupaten  Luwu  Timur  Menurut Golongan Tahun 2015-2017
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini berusaha mengidentifikasi pola ruang hunian masyarakat secara umum sebelum masa pandemi Covid-19, aktivitas harian di dalam rumah yang secara umum muncul pada masa