Tujuan dan Kegunaan
Penyusunan IPM ini kami harapkan mampu menyajikan capaian dan perbandingan kinerja pembangunan manusia perspektif UNDP di Kabupaten Aceh Tamiang, khususnya selama periode 2009-2010. Selain itu, IPM wilayah Aceh Tamiang diharapkan sebagai pengambil keputusan dalam berbagai kebijakan program pembangunan dapat memberikan pendapat kepada pemerintah daerah.
Sistematika
Namun jika dibandingkan dengan angka harapan hidup provinsi Aceh, ternyata angka harapan hidup masyarakat kabupaten Aceh Tamiang masih lebih tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa komponen kualitas sumber daya manusia khususnya dalam hal angka melek huruf di kabupaten Aceh Tamiang masih perlu ditingkatkan. Secara keseluruhan APS Provinsi Aceh dan Kabupaten Aceh Tamiang tidak berbeda nyata pada tahun 2010.
Dibandingkan dengan angka harapan hidup provinsi Aceh, angka harapan hidup di Kabupaten Aceh Tamiang sedikit di bawah angka harapan hidup provinsi Aceh. Demikian pula rata-rata lama pendidikan penduduk Kabupaten Aceh Tamiang mengenyam pendidikan hanya 8,77 tahun pada tahun 2010. Pada periode tersebut, penurunan defisit Kabupaten Aceh Tamiang (0,96) lebih rendah dibandingkan penurunan defisit Provinsi Aceh (1,33 ). . .
Hal ini menunjukkan bahwa kemajuan pembangunan manusia di Kabupaten Aceh Tamiang secara umum lebih lambat dibandingkan dengan pembangunan manusia di Provinsi Aceh. IPM Kabupaten Aceh Tamiang sebesar 71,23 dan menduduki peringkat ke-9 dari 23 Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh.
TINJAUAN UMUM IPM
Indeks Pembangunan Manusia Indonesia
Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pengangguran masyarakat Kabupaten Aceh Tamiang sudah lebih rendah dibandingkan kabupaten/kota lain di Provinsi Aceh. Angka tersebut menunjukkan bahwa status kesehatan penduduk Kabupaten Aceh Tamiang tidak lebih buruk dibandingkan dengan penduduk di Provinsi Aceh. Sementara itu, angka melek huruf penduduk Kabupaten Aceh Tamiang sebesar 94,20 persen, lebih rendah dari angka provinsi (96,20 persen).
Lebih dari dua puluh persen penduduk berumur 10 tahun ke atas di Kabupaten Aceh Tamiang tidak tamat SD atau tidak. Secara umum daya beli penduduk Kabupaten Aceh Tamiang dan seluruh kabupaten/kota di Provinsi Aceh mengalami peningkatan. Gambar 5.8 menunjukkan bahwa kecenderungan peningkatan daya beli masyarakat di Kabupaten Aceh Tamiang lebih tinggi dibandingkan dengan kecenderungan rata-rata penduduk di Provinsi Aceh.
Pada tahun 2010, realisasi belanja per kapita Kabupaten Aceh Tamiang tercatat sebesar Rp595.400,- sedangkan belanja perkapita Provinsi Aceh sebesar Rp610.270. Jika diperhatikan perubahan pengurangan defisit tiap daerah, ternyata Kabupaten Aceh Tamiang adalah yang terbesar.
METODOLOGI
Komponen IPM
Penghitungan indikator konsumsi riil per penduduk yang telah disesuaikan dilakukan melalui tahapan pekerjaan sebagai berikut. Metode perhitungannya sama dengan yang digunakan International Comparison Project (ICP) dalam standarisasi nilai 27 barang yang diperoleh dari modul Susenas. Kuantitas unit rumah dihitung berdasarkan indeks kualitas rumah yang dibentuk dari tujuh komponen kualitas rumah yang diperoleh dari KOR Susenas.
Indeks kualitas rumah adalah penjumlahan skor rumah tinggal dan memiliki nilai antara 1 sampai 8. Jumlah rumah yang dikonsumsi rumah tangga adalah indeks kualitas rumah tinggal dibagi 8. Misalnya, jika rumah tangga memiliki rumah tempat tinggal dengan Indeks Kualitas Rumah = 6, maka jumlah rumah yang dikonsumsi rumah tangga ini 6/8 atau 0,75 unit.
Rumus Atkinson yang digunakan untuk mengatur konsumsi riil rata-rata dapat dinyatakan secara matematis sebagai berikut. Z : Threshold atau tingkat pendapatan tertentu yang digunakan sebagai batas kecukupan, dimana nilai Z dalam publikasi ini ditetapkan secara arbitrer sebesar Rp 547.500 per penduduk per tahun, atau Rp 1.500 per penduduk per hari.
Penghitungan Indeks
Untuk mengilustrasikan perhitungannya, kita dapat mengambil kasus Propinsi Yogyakarta tahun 2005 yang memiliki indeks masing-masing komponen sebagai berikut. Selain itu secara umum angka IPM sangat baik digunakan sebagai angka pembanding antar daerah, karena IPM dapat mengukur tingkat kinerja upaya pembangunan manusia dari sudut pandang agregat atau umum.
Kecepatan Pertumbuhan IPM (Shortfall)
Artinya dari setiap 100 penduduk perempuan terdapat 100 penduduk laki-laki yang berarti jumlah penduduk laki-laki dan perempuan hampir sama dan pada tahun 2010 rasio jumlah penduduk kabupaten Aceh Tamiang menjadi 102. Dibandingkan dengan tingkat pengangguran di provinsi Aceh , Pada tahun 2008 angka pengangguran di Kabupaten Aceh Tamiang hanya 7,21 persen dari total angkatan kerja, sedangkan angka pengangguran di Provinsi Aceh sebesar 9,84 persen dari total angkatan kerja. Dibandingkan kabupaten lain, TPAK Aceh Tamiang berada di bawah Kota Sabang (69,87 persen) dan Kabupaten Pidie Jaya (70,25 persen).
Dibandingkan dengan kabupaten/kota lain, Aceh Tamiang berada di tengah karena angka harapan hidup terendah pada tahun 2010 adalah 62,84 tahun untuk Kabupaten Simeulue. Seperti di daerah lain, persalinan yang ditolong di Aceh Tamiang (2010) mayoritas dilakukan oleh bidan (86 persen). Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan fasilitas kesehatan yang ada di Kabupaten Aceh Tamiang sudah mulai terlihat hasilnya, baik untuk tenaga kesehatan maupun fasilitasnya.
Dari uraian tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa mutu pendidikan di Kabupaten Aceh Tamiang lebih rendah dibandingkan dengan mutu pendidikan di provinsi pada umumnya dan hal ini berdampak pada kualitas sumber daya manusianya. Peningkatan IPM Kabupaten Aceh Tamiang pada tahun 2010 cukup signifikan, karena dibandingkan rata-rata IPM Provinsi Aceh, IPM Kabupaten Aceh Tamiang tahun ini masih lebih rendah dibandingkan IPM Provinsi Aceh. Dilihat dari komponen angka harapan hidup, Kabupaten Aceh Tamiang mengalami peningkatan dari 68,27 tahun pada tahun 2009 menjadi 68,37 tahun pada tahun 2010.
Dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Provinsi Aceh, peringkat IPM Kabupaten Aceh Tamiang tahun 2010 berada di tengah-tengah, tepatnya 12 dari 23 daerah. Dibandingkan dengan kabupaten induknya, Aceh Tamiang ternyata memiliki kualitas SDM yang lebih tinggi dibandingkan dengan SDM di Kabupaten Aceh Timur.
GAMBARAN UMUM
Gambaran Umum Kependudukan
Penduduk Menurut Kecamatan
Sebaran penduduk di Kabupaten Aceh Tamiang terkonsentrasi di Kecamatan Karang Baru yang berpenduduk 14 persen yaitu berpenduduk 35.978 jiwa dari total penduduk Kabupaten Aceh Tamiang sebanyak 251.914 jiwa. Sedangkan kecamatan dengan jumlah penduduk paling sedikit adalah kecamatan Sekerak yang hanya dihuni 2 persen atau total penduduk 6029 jiwa.
Kepadatan Penduduk
Ketenagakerjaan
Pendidikan…
Sektor Unggulan…
Persentase penduduk berumur 15 tahun ke atas yang bekerja dalam seminggu terakhir menurut lapangan usaha. Dengan banyaknya penduduk berusia 15 tahun ke atas yang terserap di sektor pertanian, hal ini menandakan bahwa potensi ekonomi yang menopang pendapatan Kabupaten Aceh Tamiang masih didominasi oleh sektor pertanian yang
Komponen Penghitungan IPM
- Angka Harapan Hidup
- Angka Melek Huruf & Rata-Rata Lama
- Daya Beli
Angka 69,02 menunjukkan bahwa seseorang yang lahir pada tahun 2010 memiliki peluang hidup rata-rata 69,02 tahun ke depan. Sedangkan angka harapan hidup penduduk tertinggi ada di Kabupaten Bireuen yaitu mencapai 72,28 tahun, disusul Kabupaten Aceh Besar (70,52 tahun). Angka melek huruf untuk tujuan ini adalah angka melek huruf penduduk usia 15 tahun ke atas sehingga diharapkan tidak terjadi bias usia penduduk.
Rata-rata lama sekolah mencerminkan tingkat pendidikan tertinggi yang diselesaikan atau sedang diselesaikan oleh penduduk berusia 25 tahun ke atas. Sementara itu, 3,8 persen penduduk provinsi Aceh masih buta huruf dan kemungkinan besar adalah orang lanjut usia atau penduduk yang sama sekali tidak mengenyam pendidikan. Sama halnya dengan rata-rata lama sekolah, salah satu komponen pembangunan manusia di bidang pendidikan masih di bawah angka provinsi Aceh.
Aceh Singkil Aceh Tenggara Aceh Tengah Aceh Besar Aceh Barat Daya Bireuen Aceh Tamiang Aceh Jaya Pidie Jaya Kota Sabang Kota Lhokseumawe. Pasal 5 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2010 tentang Sistem Pendidikan Nasional menegaskan bahwa (1) setiap warga negara mempunyai hak yang sama atas pendidikan yang bermutu, (2) warga negara yang cacat fisik. Namun demikian, terlihat adanya kesenjangan antara kelompok usia 16-18 tahun (SMA) dengan kelompok usia 19-24 tahun (SMA), meskipun pada APS kelompok usia sekolah dasar (SD dan SLTP) 9 tahun di Aceh Tamiang biasanya lebih tinggi.
Batasan usia 25 tahun mengasumsikan seseorang telah menyelesaikan pendidikan dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi pada usia 25 tahun. Dari Gambar 5.7 terlihat bahwa proporsi terbesar penduduk Aceh Tamiang pada tahun 2010 yang berusia 25 tahun ke atas adalah mereka yang hanya tamat SLTP ke bawah, baik laki-laki maupun perempuan. Secara keseluruhan baik laki-laki maupun perempuan, pada tahun 2010 penduduk Aceh Tamiang yang berumur 25 tahun ke atas dengan tingkat pendidikan SLTP ke bawah sebesar 74,85 persen, selebihnya penduduk berpendidikan SLTA ke atas.
Angka ini lebih tinggi dari rata-rata provinsi Aceh yang tercatat 67,28 persen penduduk berpendidikan SMP ke bawah. Daya beli masyarakat diharapkan dapat diwakili oleh variabel konsumsi per kapita riil yaitu rata-rata pengeluaran per kapita per tahun yang distandarkan dengan deflasi dengan Indeks Harga Konsumen.
IPM Kabupaten Aceh Tamiang
- IPM Kabupaten Aceh Tamiang Tahun
- Perbandingan IPM Antar Kabupaten/
Sedangkan komponen belanja riil per kapita (disesuaikan) lebih tinggi dari rata-rata belanja provinsi. Dua daerah terendah adalah Kabupaten Gayo Lues dan Kabupaten Aceh Singkil dengan nilai IPM masing-masing 67,59 dan 68,29 pada tahun 2010. Aceh Singkil NAD Aceh Tenggara Aceh Tengah Aceh Besar Aceh Barat Daya Bireuen Aceh Tamiang Jaya Aceh Kota Jaya L.
Selama periode tersebut, IPM kabupaten ini bergerak di atas rata-rata penurunan defisit provinsi. Jika pengamatan juga mencakup besaran variabel perubahan IPM, maka dapat dilakukan pengelompokan berdasarkan nilai IPM dan perubahannya (absensi). Hal ini menunjukkan bahwa pembangunan manusia dengan kualitas manusia di bawah rata-rata provinsi memiliki angka yang lebih rendah atau.
Estimasi rata-rata harapan hidup penduduk dengan asumsi tidak ada perubahan pola kematian menurut umur. Nilai rupiah pengeluaran per kapita setiap bulan untuk memenuhi standar minimum kebutuhan konsumsi makanan dan bukan makanan yang dibutuhkan seseorang untuk hidup layak. Indeks komposit terdiri dari tiga indikator: harapan hidup yang diukur dengan harapan hidup saat lahir; pendidikan yang diukur dengan rata-rata lama bersekolah dan angka melek huruf penduduk usia 15 tahun ke atas; dan standar hidup yang diukur dengan pengeluaran per kapita (PPP rupiah).
Indeks ini didasarkan pada kombinasi keaksaraan orang dewasa dan rata-rata lama bersekolah. PPP dihitung berdasarkan konsumsi riil per per kapita setelah penyesuaian indeks harga konsumen dan pengurangan utilitas marjinal yang dihitung dengan rumus Atkinson. Termasuk yang sudah tamat/belum tamat TK yang tidak melanjutkan SD.
Ini mengacu pada nilai produk domestik bruto berdasarkan nilai uang pada tahun yang digunakan sebagai tahun dasar. Rata-rata jumlah tahun penduduk berumur 15 tahun ke atas yang dibelanjakan dalam semua bentuk pendidikan formal.
KESIMPULAN DAN SARAN
Saran-saran