• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUKU REFERENSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BUKU REFERENSI"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

Kecemasan yang berlebihan berdampak negatif pada kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, sangat penting untuk memberikan pengobatan pada remaja yang mengalami kecemasan berlebihan. Ketakutan merupakan reaksi terhadap situasi tertentu yang mengancam dan merupakan fenomena normal yang terjadi seiring dengan perkembangan, perubahan, pengalaman baru atau yang belum pernah dialami sebelumnya, namun juga ketika menemukan jati diri dan makna hidup. Sehingga sebagian remaja rela melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan dirinya, remaja akan menjadi setia tanpa memikirkan benar atau salah.

Saat menjalin hubungan baru, perawatan diri itu penting, sama seperti menjalin hubungan dengan teman sebaya. Remaja yang tidak dapat segera beradaptasi dengan lingkungannya akan segera ditinggalkan sehingga akan menimbulkan permasalahan bagi remaja tersebut. Dalam keadaan ini akan terjadi dua hal: pertama, remaja akan menjauh dari keluarganya agar dapat diterima, dan kedua, remaja akan menjauh dari teman-temannya.

Dalam hal ini, penanaman nilai-nilai agama dan moral sejak dini menjadi penting. Moral secara eksplisit adalah hal-hal yang berkaitan dengan proses sosialisasi individu, tanpa moral manusia tidak dapat menyelesaikan proses sosialisasi.

KONSEP DASAR BIMBINGAN DAN KONSELING

Menurut Bernard dan Fullmer (dalam Prayitno dan Amti, 1994), konseling melibatkan pemahaman dan hubungan dengan individu untuk mengungkapkan kebutuhan, motivasi dan potensi unik individu serta membantu individu tersebut untuk menghargai ketiga hal tersebut. Secara keseluruhan tujuan bimbingan dan konseling dibedakan menjadi 2 yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Dilihat dari perkembangan konsep bimbingan dan konseling selalu mengalami perubahan, dari yang sederhana menjadi komprehensif. Tujuan umum bimbingan dan konseling dengan mengikuti perkembangan persepsi bimbingan dan konseling pada dasarnya adalah untuk membantu individu agar dapat berkembang secara optimal. menurut tahap perkembangan dan disposisinya.

Tujuan khusus bimbingan dan konseling menjelaskan tujuan umum tersebut yang berkaitan langsung dengan permasalahan yang dialami oleh yang bersangkutan, tergantung pada kompleksitas permasalahannya. Dengan demikian, tujuan khusus bimbingan dan konseling bagi setiap individu bersifat unik, artinya tujuan bimbingan dan konseling antara individu yang satu dengan individu yang lain mungkin tidak sama. Persamaan yang lebih jelas antara bimbingan dan konseling terletak pada tujuan yang ingin dicapai, yaitu sama-sama berupaya untuk menjadikan individu mandiri, sama-sama dilaksanakan dalam program sekolah, dan sama-sama mengikuti standar yang berlaku di masyarakat tempat kedua kegiatan tersebut berlangsung.

Sedangkan perbedaan bimbingan dan konseling terletak pada isi kegiatan dan personel yang melaksanakannya. Dari segi tenaga, bimbingan dapat diberikan oleh orang tua, guru, tutor, pimpinan sekolah dan orang dewasa lainnya kepada masyarakat yang membutuhkan.

Asesmen Dalam konseling

Jangan takut konselor akan semakin stres dengan penilaian yang dilakukan; mengabaikan penilaian akan mengganggu efektivitas proses bimbingan. Wawancara masuk adalah percakapan yang dilakukan konselor secara rahasia dengan klien atau seseorang di lingkungan terdekatnya sebelum proses bimbingan dimulai. Riwayat kesehatan: apakah klien pernah menderita penyakit tertentu yang mengganggu aspek psikologisnya, atau apakah klien mempunyai cacat fisik.

Yang terungkap setelah mengetahui riwayat pribadi konseli menyangkut keadaan kehidupan konseli saat ini. Untuk itu memahami kondisi keluarga konseli secara keseluruhan akan memudahkan konselor dalam mencari wawasan dalam menghadapi konseli. Presentasi klien tentang masalahnya adalah hal terakhir dan terpenting yang diungkapkan dalam wawancara masuk.

Walaupun terkadang konseli masih belum jelas apa masalahnya, namun tidak menutup kemungkinan konselor dapat menangkap inti permasalahan konseli yang sebenarnya. Selain wawancara awal yang dilakukan konselor terhadap klien untuk menelusuri riwayat hidupnya, hal penting lainnya yang harus dilakukan konselor adalah memberikan feedback. Hal yang dapat kita amati adalah postur tubuh (gesture), suara, intonasi, pakaian, ekspresi wajah, jarak duduk, cara menjawab, kontak mata, dan lain-lain.

Setelah wawancara masuk selesai, konselor harus melihat definisi masalah klien. Permasalahan merupakan tahap dimana permasalahan dieksplorasi. Konselor harus benar-benar penuh perhatian untuk menangkap pesan permasalahan yang sebenarnya dari pembimbing, bukan apa yang diucapkan pembimbing saat percakapan. Unsur permasalahan klien dapat berasal dari pikiran, perasaan, perilaku, keluhan fisik, dan hubungan interpersonal.

Emosi yang berhubungan dengan masalah (misalnya: klien menjadi bingung, takut, cemas, depresi dan marah). Perilaku yang terkait dengan masalah perilaku lebih nyata atau terlihat oleh konselor. Konselor harus mampu menggalinya semaksimal mungkin untuk mengetahui sejauh mana kemampuan konseli dalam mengatasi masalahnya sendiri tanpa bantuan orang lain.Yang perlu digali dalam hal ini adalah.

KONSELOR YANG EFEKTIF

MATERI

Konselor berusaha memusatkan perhatian sepenuhnya pada orang yang disupervisi, seperti berusaha mendengarkan dengan baik, memperhatikan segala gerak, ekspresi, intonasi suara, keseluruhan tingkah laku yang diperlihatkan oleh orang yang disupervisi dan segala sesuatu yang berhubungan dengan kepribadian orang yang disupervisi c) Menerima orang yang disupervisi apa adanya. dan percaya bahwa supervisor itu bisa berubah. Dalam upaya membantu klien berubah, seorang konselor harus yakin bahwa klien bisa berubah. Kehangatan tersebut ditunjukkan melalui intonasi suara, ekspresi, tatapan mata, sikap tubuh (posture) dan gerak tubuh (ekspresi wajah dan gerakan fisik). e) Asli, jujur ​​dan autentik.

Asli erat kaitannya dengan keterbukaan diri, yaitu mampu berbagi pengalaman berdasarkan pengalaman nyata yang dialami klien, tanpa mengganggu proses konseling. f) Hormat. Hal ini dikarenakan dengan empati klien merasa ada orang lain yang siap dan mau memahami dirinya, hal yang belum pernah mereka alami sebelumnya.

TAHAPAN PROSES KONSELING

Saya tidak akan mengambil keputusan untuk Anda, tetapi Anda akan membuat dan memutuskan sendiri keputusan apa yang akan Anda ambil tentang masalah Anda. Agar konseling dapat efektif, klien harus memahami bahwa proses konseling berpusat pada permasalahan klien yang ingin diubah, yang diwujudkan dalam bentuk tujuan atau sasaran yang ingin dicapai. Contoh 1: “Dalam konseling ini kami akan fokus pada tujuan Anda mengikuti proses konseling ini atau target apa yang ingin Anda capai dalam proses ini?”

Contoh 2: “Begini, Saudaraku, yang perlu kamu ketahui adalah bahwa tujuan dari konseling ini adalah untuk membantu kamu memecahkan masalah yang kamu alami. Saya rasa sebagian besar yang saya ketahui tentang kamu dan masalah kamu hanya sebatas apa yang kamu ceritakan. saya. Oleh karena itu, saya tidak yakin sesi konseling ini akan bermanfaat bagi Anda jika Anda tidak bisa terbuka dan menceritakan masalah Anda yang sebenarnya.

Pembatasan isu juga dimaksudkan untuk fokus pada isu mana yang akan dipilih untuk proses penasehatan. Contoh pertanyaan untuk mengeksplorasi seberapa parah masalah dan sudah berapa lama masalah tersebut berlangsung: "Kapan Anda ingat hal ini terjadi atau menjadi masalah bagi Anda?" Contoh pertanyaan eksploitasi mengapa upaya yang dilakukan tidak dapat menyelesaikan permasalahan pelanggan: “Menurut Anda bagaimana upaya ini gagal?”

Hal ini juga dapat dikatakan untuk mempertimbangkan alternatif definisi masalah dan menentukan definisi terbaik dari masalah yang dihadapi klien. Konselor : “Banyak kelas yang tidak bisa saya ikuti dengan baik bu, karena saya merasa tidak fokus. Konselor : “Rahma, dari ungkapan perasaan anda saya tahu bahwa anda sedang mengalami konflik batin yang cukup serius dalam diri anda.

Konselor : “Iya bu, benar.. Saya setuju dengan bapak karena itu yang paling saya rasakan saat ini.” Setelah dilakukan pengkajian masalah dan konsultan serta klien telah merumuskan definisi masalah, maka tahap selanjutnya adalah konsultan menentukan tujuan atau sasaran yang ingin dicapai. Kesalahan dalam penetapan tujuan dapat mengakibatkan proses tidak produktif dan hilangnya kepercayaan klien terhadap proses konsultasi.

KETERAMPILAN DASAR KONSELING

Konselor : “Saya merasa sangat sedih karena setiap laki-laki yang menikah dengan saya selalu memilih untuk bercerai.” Konselor : “Kemarin saya terburu-buru kesana kemari, saya merasa tidak mempunyai waktu untuk diri saya sendiri. Hal ini bukan berarti konselor sekadar menyetujui apa yang dikatakan konseli, namun ia memahami apa yang dikatakan konseli.

Konselor: “Saya rasa dengan berhenti sekolah dan fokus membantu orang tua, saya sudah melayani keluarga karena banyak adik saya yang sangat membutuhkan uang. Konselor : “Bolehkah kamu mencoba dihadapanku bagaimana sikap dan perkataan ayahmu nanti ketika dia memarahimu.” Konselor : “Kalau kita berdiskusi berapa lama, alangkah baiknya kita simpulkan terlebih dahulu agar jelas hasil diskusi yang kita lakukan. Dari bahan diskusi yang sudah kita bahas, kita sampai pada dua hal : , tekad anda karena bekerja sambil belajar semakin jelas; Kedua, ada beberapa kendala yang akan anda temui seperti yang telah anda sebutkan, yaitu: sikap orang tua yang menginginkan anda segera menyelesaikan studi, dan yang ingin anda menyelesaikan studi anda segera, dan jam kerja penuh sesuai kebutuhan perusahaan tempat Anda ingin bergabung.

Penasihat: “Kamu bilang dia tidak menyakitimu, tapi kenapa aku melihat wajahmu sedih sekali saat kamu mengatakan itu?” Konselor “Bisakah Anda memberi tahu saya siapa di antara keduanya yang selalu mengambil keputusan dalam keluarga Anda?” Konselor : “Saya yakin anda akan berbicara apa adanya, karena saya akan mendengarkan sebaik mungkin.”

Konselor : “Seperti yang kami ketahui, anda adalah orang yang paling tahu bagaimana bersikap yang terbaik terhadap suami anda. Konselor : “Pertama-tama saya minta maaf, kalau ditanya bagaimana cara mengobati diabetes, saya sama sekali tidak tahu obatnya. Konselor : “Proses konseling ini sudah selesai, lalu apa rencana anda setelah ini..”.

Konselor : “Saya rasa anda telah menyadari adanya terobosan yang signifikan, sehingga kita dapat menarik kesimpulan akhir dari diskusi kita.” Konselor : “Saya merasa kesal pada diri saya sendiri…Saya tidak berhasil mendapatkan hasil yang baik pada ulangan harian kemarin. Konselor : “Wah…kamu sungguh luar biasa, diantara sekian banyak teman yang selingkuh, kamu tetap membuktikan diri dan juga berusaha untuk tetap jujur.

Konselor : “Saya sulit menyesuaikan diri dengan sekolah baru saya, tempat orang tua saya sering bertengkar, dan juga tidak nyaman berada di rumah. Konselor : “Baiklah…dari sekian banyak kendala yang anda sebutkan, tentu ada satu yang terasa yang paling sulit dan membuat Anda merasa paling tidak nyaman.

Referensi

Dokumen terkait

viii LIST OF TABLES TABLE PAGE Table 1.1: Esms Categories 5 Table 1.2: Building Primary Data & General Information 15 Table 1.3: Building Model Type 16 Table 2.1: Patented

Figure 1.1 Synthetic strategies guided by oxidation pattern analysis In this introductory chapter, we present completed total syntheses of several highly oxidized diterpenes and show