• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUKU STUNTING PADA ANAK

N/A
N/A
Muhammad Fajar Hanif

Academic year: 2023

Membagikan "BUKU STUNTING PADA ANAK"

Copied!
124
0
0

Teks penuh

URGENSI KASUS STUNTING DAN KEBUTUHAN

Pendahuluan

Konsekuensi kritis dari stunting telah mendorong penetapan target gizi global untuk mengurangi jumlah anak balita yang mengalami stunting sebesar 40% pada tahun 2025 (WHO, 2014). Tujuan global ini semakin mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 2: “Menghilangkan segala bentuk malnutrisi pada tahun 2030, termasuk mencapai tujuan stunting dan stunting yang disepakati secara internasional pada tahun 2025.

Urgensi Kasus Stunting

Asia Selatan, Timur, dan Pasifik mengalami kemajuan terbesar, dengan mengurangi prevalensi stunting sebesar 25 poin persentase selama 30 tahun terakhir. Negara-negara yang telah mencapai penurunan prevalensi stunting secara signifikan selama 30 tahun terakhir secara geografis tersebar di beberapa wilayah di dunia.

Kebutuhan Pada Anak

Pedoman Fasilitasi Konvergensi untuk Pencegahan Badai Pedesaan.' Jakarta: Direktur Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Perdesaan, hal. Bagi anak (0-18 tahun), alat ukur antropometri diatur berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan, meliputi ukuran tubuh, proporsi dan komposisi sebagai acuan penilaian status gizi dan kecenderungan pertumbuhan anak (Kementerian Kesehatan RI). Republik Indonesia, 2020) (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2022).

FAKTOR PENYEBAB STUNTING

Asupan Makanan

Risiko terjadinya stunting pada balita di Desa Karanganyar adalah 6.111 kali lebih besar jika terjadi kekurangan asupan energi (Aisyah dan Yunianto, 2021). Asupan energi yang rendah dikaitkan dengan risiko terhambatnya pertumbuhan pada balita. Selain itu, rendahnya asupan energi dapat menyebabkan status gizi buruk.

Penyakit Infeksi

Pola Asuh

Memberikan menu yang tidak bervariasi atau hampir sama setiap hari dapat mengakibatkan anak tidak mendapatkan nutrisi yang dibutuhkannya. Jumlah dan jenis makanan sehari-hari adalah cara makan anak ketika ia mengonsumsi makanan yang mengandung asupan gizi tersebut.

Pelayanan Kesehatan dan Sanitasi Lingkungan

Faktor Ekonomi

Faktor Sosial Budaya

Faktor Pendidikan

Faktor Lingkungan

Pemerintah desa bertugas mengoordinasikan pelaksanaan kegiatan konvergensi pencegahan stunting di tingkat desa, yang dilakukan sebagai berikut. Susilo Wirawan 41 pencegahan stunting menyepakati indikator pemantauan 5 (lima) paket layanan pencegahan stunting di desa.

TATA LAKSANA PENANGANAN STUNTING

Pengertian

Penanggulangan stunting telah ditetapkan sebagai program prioritas nasional untuk dimasukkan dalam Rencana Kerja Pemerintah (GWP). Selain itu, panduan ini dapat digunakan oleh provinsi untuk mengawasi dan membimbing kabupaten/kota dalam melaksanakan intervensi pengurangan hambatan secara terpadu.

Penyebab Stunting

Kondisi anak di bawah usia lima tahun gagal tumbuh disebabkan oleh kurangnya asupan nutrisi dalam jangka panjang dan infeksi yang berulang. Kedua faktor penyebab ini dipengaruhi oleh pola asuh orang tua yang kurang baik, terutama pada 1000 HPK. Asupan gizi yang baik tidak hanya ditentukan oleh ketersediaan pangan di tingkat rumah tangga saja, namun juga dipengaruhi oleh pola asuh seperti pemberian kolostrum (ASI pertama keluar), inisiasi menyusui dini (IMD), pemberian ASI eksklusif dan pemberian makanan pendamping ASI (MPASI). anak-anak. ASI (MP ASI) dengan baik.

Upaya Penurunan Stunting

Kerangka konseptual intervensi terpadu untuk mengurangi stunting di atas memberikan panduan bagi pemerintah kabupaten dan kota dalam mengurangi kejadian stunting. Implementasi Intervensi Penurunan Stunting Terpadu dilakukan dengan pendekatan holistik, integratif, tematik, dan spasial (HITS). Pada tahun 2019, intervensi penurunan stunting terpadu direncanakan dilaksanakan di 160 kabupaten/kota dan secara bertahap akan diperluas ke seluruh kabupaten/kota pada tahun 2020-2024.

Gambar 3.2 : Kerangka Konseptual Intervensi Penurunan Stunting  Terintegrasi.  (Sumber :  BAPPENAS 2018)
Gambar 3.2 : Kerangka Konseptual Intervensi Penurunan Stunting Terintegrasi. (Sumber : BAPPENAS 2018)

Kebijakan Nasional Penurunan Stunting

Meningkatkan peran masyarakat dalam perbaikan gizi, termasuk upaya kesehatan masyarakat/UKBM (Posyandu dan Pos PAUD). Dalam RKP tahun 2018, pembangunan kesehatan difokuskan pada tiga program prioritas, antara lain: (a) peningkatan kesehatan ibu dan anak; (b) pencegahan dan pengendalian penyakit; dan (c) penguatan promotif dan preventif “Gerakan Masyarakat Hidup Sehat”. Peningkatan kualitas gizi ibu dan anak merupakan salah satu kegiatan prioritas dalam program prioritas peningkatan kesehatan ibu dan anak yang dilaksanakan secara lintas sektoral.

Konvergensi Pencegahan Stunting

  • Arti Penting Konvergensi Pencegahan
  • Prasyarat Perwujudan Konvergensi
  • Tanggung Jawab Pemerintah Desa dalam
  • Pelaku Konvergensi
  • Penyedia Layanan Pencegahan Stunting
  • Paket Intervensi Layanan Pencegahan
  • Konvergensi Pencegahan Stunting
  • Keterpaduan Kelompok Peduli Stunting

Indikator pemantauan 5 (lima) paket layanan pencegahan stunting yang harus didukung oleh aktor lintas sektoral dalam konvergensi pencegahan stunting di desa adalah sebagai berikut pada Tabel 6.1. Posyandu berperan penting dalam pencegahan stunting melalui program Pemberian Makanan Tambahan Lokal (PMT) pada balita. Penelitian eksperimental dengan intervensi gizi sebelum konsepsi dan pada trimester pertama kehamilan bertujuan untuk meningkatkan perkembangan janin dan status gizi dalam pencegahan retardasi pertumbuhan.

Gambar 3.4 :  Jenis Penyedia Layanan Pencegahan Stunting Desa
Gambar 3.4 : Jenis Penyedia Layanan Pencegahan Stunting Desa

STRATEGI MENCEGAH STUNTING

Pendahuluan

Stunting disebabkan oleh kekurangan gizi kronis setelah bayi berada dalam kandungan dan pada tahap awal kehidupan pasca melahirkan (Kementerian Kesehatan RI, 2020). Penyebab tidak langsung terjadinya stunting adalah pola asuh orang tua yang buruk, terbatasnya layanan kesehatan ibu selama hamil, akses keluarga terhadap makanan bergizi, tidak memadainya akses terhadap air bersih dan sanitasi (Renyoet et al., 2016; Beal et al., 2018; De Silva dan Sumarto, 2018 ;Nardina dkk., 2021). Oleh karena itu, upaya pencegahan dan pengobatannya harus melibatkan berbagai sektor (Tim Indonesiabaik.id, 2019; Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2020; Trisutrisno dkk., 2022).

Strategi Pencegahan Stunting

Selain itu, diperlukan intervensi utama dalam 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dan balita serta berbagai sektor yang mendukung percepatan penurunan stunting yaitu intervensi gizi spesifik dan sensitif. Intervensi gizi khusus merupakan intervensi pengurangan hambatan yang bertujuan untuk meningkatkan gizi anak pada 1000 hari pertama kehidupan (HDL). Intervensi gizi sensitif merupakan intervensi yang dilakukan dengan sasaran masyarakat umum dan kegiatannya dilakukan di luar bidang kesehatan.

Pilar Penanganan Stunting

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penilaian nafsu makan dengan instrumen ECAST terbukti bermanfaat dalam memantau intervensi nutrisi pada anak dengan keterlambatan perkembangan (Naila et al., 2021). Selain itu, rekomendasi pencegahan fokus pada anak yang tidak mengalami stunting, sedangkan upaya pemberian ASI fokus pada anak yang mengalami stunting (Sirajuddin dkk., 2021). Penelitian tindakan sebagai metode strategis untuk pengobatan keterlambatan perkembangan, Aloha International Journal of Health Advancement (AIJHA), 4(10), hal.

PERAN KELUARGA DALAM MENCEGAH DAN

Pendahuluan

Tidak hanya itu, angka kejadian stunting di Indonesia juga semakin meningkat karena bayi yang lahir normal dengan gizi buruk akan tumbuh dan tetap mengalami stunting, sehingga dengan bayi yang cukup sehat pun terdapat risiko keterlambatan pertumbuhan selama kehamilan. . Tentu menjadi tugas besar bagi BKKBN yang ditunjuk Presiden RI untuk memimpin percepatan pelaksanaan program yang terhambat di Indonesia. Dalam hal ini, seluruh keluarga harus terlibat, menjaga dan membantu membentuk situasi agar kejadian stunting tidak terulang kembali di negeri ini.Keluarga juga berperan dalam mencegah pernikahan dini dan kehamilan dini (di bawah 21 tahun).

Permasalahan Gizi pada Keluarga

Momentum penghargaan nasional ini diharapkan menjadi saat yang tepat, khususnya pada tahap awal 1000 hari kehidupan (HPK), agar seluruh anggota keluarga mulai berbenah dan menyatukan semangat untuk mencegah pertumbuhan stunting melalui pola asuh yang baik. Para orang tua khususnya para ibu hendaknya berusaha mendapatkan informasi yang baik mengenai kesehatan dan gizi agar dapat memberikan pelayanan yang terbaik kepada anaknya. Hal lain yang harus diperhatikan keluarga dalam mencegah pertumbuhan terhambat adalah anak tidak boleh diberikan ASI, jika tidak maka anak akan mengalami gizi buruk.

Peran Penting Anggota Keluaga

Laki-laki mengasuh dan mendampingi istrinya agar ibu hamil mengikuti minimal satu kursus untuk memahami perkembangan janin dan mencegah stunting. Suami dan keluarga memberikan informasi kehamilan yang akurat kepada ibu hamil dari sumber terpercaya. Pasangan dan/atau anggota keluarga dapat mengingatkan dan mendampingi ibu hamil minimal empat kali untuk mengikuti kursus ibu hamil.

Pentingnya Meningkatkan Pengetahuan Gizi dan

Dukungan Keluarga untuk Ibu Menyusui

Kemampuan Diri dan Keluarga dalam

Secara global, angka stunting mengalami penurunan sekitar 1,8% per tahun. (De Onis et al., 2013) Kombinasi intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitif diperlukan untuk mengoptimalkan penurunan stunting. (Ruel dan Alderman, 2013) Berbagai upaya telah dilakukan berdasarkan penelitian berbasis bukti yang bertujuan membantu pengambil kebijakan untuk mempercepat penurunan stunting khususnya di Indonesia. Pendidikan gizi ibu terbukti meningkatkan efikasi diri ibu dalam mengatur pola makan dan perilaku makan anaknya (Mahmudiono et al., 2016). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa susu fermentasi mempunyai pengaruh yang baik terhadap tumbuh kembang anak (Helmyati et al., 2021).

PERAN MASYARAKAT DALAM MENCEGAH

Pendahuluan

Hal ini harus secara langsung memotivasi masyarakat lokal untuk berpartisipasi dalam pertumbuhan dan pembangunannya. Hal ini menunjukkan bahwa sekitar 8,9 juta anak di Indonesia mengalami pertumbuhan kurang optimal atau 1 dari 3 anak mengalami stunting. Selain itu, lebih dari 1/3 anak usia di bawah 5 tahun di Indonesia memiliki tinggi badan di bawah rata-rata (Kementerian Desa, 2017).

Bersama Mari Mencegah Stunting

Upaya Pemerintah dalam Pencegahan Stunting

Tanggung Jawab Bersama dalam Penanggulangan

Peran serta kader-atau-masyarakat dalam

Mulai dari pemberian nutrisi yang baik kepada 1000 anak HPK hingga menjaga lingkungan agar tetap higienis dan lestari. Tentu saja, Anda harus selalu mengatakan hal-hal baik dan memberikan nasihat positif. Anda juga dapat berbagi pengalaman Anda mengenai kehamilan dan persalinan dan kami akan dengan senang hati membantu Anda dalam berbagai kebutuhan selama kehamilan dan persalinan.

Peran Posyandu dalam Pencegahan Stunting

Andi Nursiah 67 Baduta di Poshandu masih melakukannya dengan meteran penjahit karena petugas tidak mempunyai meteran. Saat mengukur tinggi badan, anak juga menangis saat tidur sehingga sering dilakukan dengan posisi berbaring telentang, bukan telentang.

Perlunya Pencegahan Stunting

Pencegahan Keluarga Stunting Sejak Masa

Ibu merupakan pengasuh yang paling penting, sehingga diharapkan konseling gizi pada ibu dapat menjadi upaya yang efektif untuk meningkatkan pengetahuan dan praktik pemberian makanan pada anak. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pemberian konseling gizi kepada ibu oleh tenaga terlatih efektif dalam menurunkan kejadian stunting dan meningkatkan praktik pemberian makan yang optimal pada anak (Mistry, Hossain, & Arora, 2019). Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian kerupuk belut selama 3 bulan dapat meningkatkan nilai z-score TB/U pada anak stunting usia 36-60 bulan (Herawati et al., 2020).

EVIDENCE BASED PRACTICE TERKAIT

Pendahuluan

Penurunan angka stunting merupakan bagian dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) (WHO, 2018) Di beberapa negara, intervensi untuk menurunkan stunting telah dilakukan sejak masa kehamilan. Kesehatan dan gizi yang buruk selama kehamilan berdampak seumur hidup terhadap kesehatan bayi yang dilahirkan.

Evidence Based Practice

  • Peningkatan Nafsu Makan Anak
  • Konseling Gizi pada Ibu Hamil
  • Edukasi Gizi pada Ibu dengan Kelebihan
  • Pemberian Susu Fermentasi Sinbiotik
  • Penggunaan Platform PAUD Berbasis
  • Program Bantuan Pangan
  • Pemberian Makanan Kaya Zat Besi untuk
  • Intervensi Literasi Gizi pada Ibu
  • Peningkatan Higiene dan Sanitasi
  • Intervensi Gizi Sebelum Masa Konsepsi
  • Suplementasi Biskuit Belut

Praktik pemberian makan yang tidak optimal dan stunting masih menjadi masalah kesehatan utama bagi anak di bawah usia 5 tahun. Ari Yulistianingsih 75 mengetahui pengaruh pemberian susu fermentasi sinbiotik fortifikasi ganda terhadap tinggi badan dan status gizi pada anak stunting usia < 5 tahun. Penerapan intervensi terpadu antara komponen gizi dan pertanian melalui platform PAUD memberikan manfaat terhadap pola makan anak dan menurunkan angka stunting pada anak prasekolah (Gelli et al., 2018).

APLIKASI DAN ALAT DETEKSI DINI

Pendahuluan

Selain gangguan pertumbuhan fisik, anak yang mengalami stunting juga dapat mengalami gangguan fungsi kognitif, kemampuan motorik yang buruk, penurunan kapasitas fisik dan perkembangan saraf, bahkan penurunan produktivitas dan menyebabkan kerugian ekonomi di masa depan (Dewey dan Begum, 2011) (Prendergast dan Humphrey, 2014). Demikian pula pemantauan terhadap tumbuh kembang anak juga harus dilakukan, karena stunting seringkali dikaitkan dengan hambatan tumbuh kembang (Casale, Desmond dan Richter, 2014; Hartinger et al., 2017; Kiky Nur Meylia, Tri Siswati, Bunga Astria Parammashanti, 2022; Oum; al., 2022). Untuk mengatasi kurangnya pemantauan tumbuh kembang anak pada masa pandemi dan kemungkinan keadaan darurat lainnya, maka dikembangkanlah aplikasi pemantauan tumbuh kembang sesuai dengan pedoman yang berlaku yaitu aplikasi DEPA atau singkatan dari desain tumbuh kembang. penerapan dan perkembangan anak.

Aplikasi DEPA

  • Perancangan dan Fitur Aplikasi
  • Pengujian

Setiap fase dapat dilakukan jika fase sebelumnya sesuai. Oleh karena itu, pengembangan aplikasi ini membutuhkan waktu yang cukup lama, 3-6 bulan. Aplikasi DEPA telah melalui beberapa tahap pengujian yaitu pengujian ahli materi oleh anggota panel, pengujian ahli media oleh anggota panel dan pengujian terhadap calon pengguna. Skornya berkisar antara 1 (sangat setuju) hingga 7 (sangat tidak setuju), sehingga semakin kecil angka penilaiannya maka hasilnya semakin baik (Wlil T, 2020). Hasil pengujian penerapan DEPA adalah sebagai berikut: a) skor panel ahli media : 4,5, b) skor panel ahli materi : 4,3, c) skor PPSUQ 1,8.

Tabel 8.1 : Tujuan dan partisipan setiap tahapan pembuatan  aplikasi DEPA.
Tabel 8.1 : Tujuan dan partisipan setiap tahapan pembuatan aplikasi DEPA.

Standar Alat Antropometri

  • Mengukur Berat Badan Balita
  • Mengukur Tinggi Badan Balita

Alat ukur berat badan bayi (timbangan bayi) harus bersih dan tidak ada beban lain pada timbangan tersebut. Seorang bayi yang mengenakan pakaian sesedikit mungkin ditempatkan pada timbangan bayi (baby scale) sampai angka berat badannya muncul di layar timbangan bayi (baby scale) dan tidak berubah lagi. Berat badan bayi dicatat dalam kilogram (kg) hingga dua angka desimal (2 digit setelah koma).

Standar pemantauan perkembangan anak

Dosen tetap Universitas Siliwangi Program Studi Gizi. Penulis lahir di Bandung pada tanggal 24 Juni 1980. Pada semester terakhir tahun 2016, penulis menyelesaikan pendidikan gelar ketiga (S3) di Universitas Negeri Makassar Program Studi PK. Pada semester 1 tahun 2019, penulis menyelesaikan pendidikan sarjana ketiga (S3) di Universitas Negeri Makassar, Program Studi PKLH.

Gambar

Gambar 1.1 : Penyebab Stunting pada Anak
Gambar 3.2 : Kerangka Konseptual Intervensi Penurunan Stunting  Terintegrasi.  (Sumber :  BAPPENAS 2018)
Gambar 3.4 :  Jenis Penyedia Layanan Pencegahan Stunting Desa
Tabel 3.1 : Indikator Pemantauan Layanan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Panjang badan lahir, riwayat ASI Eksklusif, pendapatan keluarga, pendidikan ibu, dan pengetahuan gizi ibu merupakan faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting

Hasil analisis logistik terhadap faktor- faktor yang berhubungan dengan status gizi stunting pada anak usia sekolah menunjukkan, dari 9 variabel yang masuk dalam model, ada

Hasil penelitian di banyak negara menyimpulkan bahwa stunting faktor sosial ekonomi yang berdampak pada masalah gizi selama kehamilan, gizi pertumbuhan anak,

Secara lebih rinci materi yang disampaikan adalah maksud dari stunting, dampak kurang gizi pada awal kehidupan terhadap kualitas sumber daya manusia, dampak

(4) Peka budaya, artinya azas yang menentukan bahwa dalam segala hal yang berhubungan dengan penurunan stunting harus memperhatikan sosio budaya gizi daerah setempat; dan..

Panjang badan lahir, riwayat ASI Eksklusif, pendapatan keluarga, pendidikan ibu, dan pengetahuan gizi ibu merupakan faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting

KEBUTUHAN PEMENUHAN GIZI SEIMBANG BALITA DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA UPAYA RENCANA AKSI NASIONAL RAN PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING DI WILAYAH KERJA DESA PASIRBATANG KABUPATEN

Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi..