Volume 10 No.1 Pebruari 2018 p-ISSN: 2085-2495; e-ISSN: 2477-2712 Online pada: http//ojs.unud.ac.id/index.php/buletinvet Terbit mulai 1 Pebruari 2009
p-ISSN: 2085-2495, e-ISSN: 2477-2712
BULETIN VETERINER UDAYANA
➢ Identifikasi Bakteri Asam Laktat Isolat 18a Secara Fenotipik
➢ Efektivitas Partisi Air Buah Pare Terhadap Penurunan Gula Darah Diabetik Tikus
➢ Gambaran Histopatologi Limpa Tikus Putih yang Diberi Deksametason dan Vitamin E
➢ Isolasi Klebsiella Sp. pada Sapi Bali
➢ Efektivitas Vitamin E dan Deksametason pada Otak Tikus Putih
➢ Bakteri Coliform Dan Non Coliform yang Diisolasi dari Saluran Pernapasan Sapi Bali
➢ Bakteri Coliform pada Sapi Bali Menurut Tingkat Kedewasaan dan Lokasi Peternakan
➢ Daun Kelor Memperbaiki Histopatologi Hati Tikus Putih Diabetes Melitus
➢ Prevalensi Dermatitis Ulseratif pada Tukik Lekang
➢ Kadar Logam Berat Pb dan Histopatologi Limpa Sapi Bali
➢ Prevalensi pan Intensitas Infeksi Trypanosoma Evansi pada Kuda di Desa Kabaru
➢ Perbandingan Agranulosit Bibit Sapi Bali pada Berbagai Umur di Nusa Penida
➢ Diferensial Granulosit Sapi Bali di Dataran Tinggi dan Rendah di Nusa Penida
➢ Alanin Aminotransferase dan Aspartat Aminotransferase Sapi Bali Terinfeksi Fasciola
➢ Variabel Komponen Utama pada Morfometrik Sapi Putih Taro
➢
Infusa Daun Salam Mempertahankan Kualitas dan Daya Tahan Daging Sapi BaliDITERBITKAN OLEH FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS UDAYANA
VOL 10 NO. 1 PEBRUARI 2018
Publikasi Ilmiah Ini Diterbitkan
Dua Kali Setahun Setiap Bulan Pebruari dan Agustus Yang Bekerjasama Antara
Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana
Asosiasi Dokter Hewan Praktisi Hewan Kecil Indonesia (ADHPHKI)
Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI)
Cabang Bali
Burung Jalak Bali atau di sebut juga Leucopsar rothschildi adalah sejenis burung asli Bali yang dilindungi oleh Undang-undang. Jalak Bali memiliki ciri-ciri khusus, di antaranya memiliki bulu yang putih di seluruh tubuhnya kecuali pada ujung ekor dan sayapnya yang berwarna hitam. Bagian pipi yang tidak ditumbuhi bulu, berwarna biru cerah dan kaki yang berwarna keabu- abuan.
Susunan Redaksi:
Penanggung Jawab: Dekan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana. Ketua Redaksi: Ni Ketut Suwiti. Redaktur: I Nengah Kerta Besung, Kadek Karang Agustina, I Wayan Nico Fajar Gunawan. Penyunting/editor: Luh Gde Sri Surya Heryani, Luh Made Sudimartini, I Gusti Ayu Agung Suartini, I Nyoman Suartha, Ni Nyoman Werdi Susari, Desak Nyoman Dewi Indira Laksmi, I Gusti Made Krisna Erawan, I Wayan Bebas, I Made Kardena, I Made Merdana, Luh Eka Setiasih.
Design Grafis: I Wayan Sudira, Anak Agung Gde Oka Dharmayudha, Ida Bagus Oka Winaya, Putu Henrywaesa Sudipa. Sekretariat: Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana. Jl. PB Sudirman Denpasar Telp. (0361) 223791. Email:buletinvet@gmail.com. Web:
http//www.ojs.unud.ac.id/index,php/buletinvet.
Naskah yang dikirim ke redaksi Buletin Veteriner Udayana tidak diperkenankan dipublikasikan lagi secara keseluruhan atau sebagian tanpa seijin Buletin Veteriner Udayana
BULETIN VETERINER UDAYANA
Prof. Dr. drh. Fedik Abdul Rantam, DVM Imunologi Molekuler dan Seluler. Lab. Virologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga
Prof. Dr. Ir. I Gst Nyoman Gde Bidura, MS
Bioteknologi Pakan Fakultas Peternakan Universitas Udayana Ir. Dahlanuddin, M.Rur.Sc., Ph.D
Lab. Nutrisi dan Makanan Ternak/Herbivora Fakultas Peternakan Universitas Mataram
drh. Made Sriasih, M. Agr. Sc., Ph.D
Lab. Biotechnology and Immunology Fakultas Peternakan, Universitas Mataram.
Dr. Drh. Tyas Rini Saraswati,M,Kes
Lab. Ilmu Faal dan Kasiat Obat Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Diponegoro
Ir. I Nengah Sujaya , M.Agr.Sc Ph.D
Intestinal Microbiology, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
dr. Ni Nengah Dwi Fatmawati, S.Ked., SpMK, Ph.D
Medicine, Dentistry, and Pharmaceutical. Bag. Mikrobiologi Klinik, Fakultas Kedokteran, Univesitas Udayana
Prof. Ir. I Made Anom S. Wijaya, M.App.Sc., Ph.D Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Udayana
Prof. Dr. drh I Gusti Ngurah Kade Mahardika Lab. Virologi Veteriner Universitas Udayana
Dr. Drh I Wayan Suardana, MSi
Dairy Sciences Lab. Kesmavet, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana
MITRA BESTARI BULETIN VETERINER UDAYANA
Buletin Veteriner Udayana
Terbit sejak: 1 Pebruari 2009 Naskah asli
Original article
Identifikasi Bakteri Asam Laktat Isolat 18A Secara Fenotipik
(LACTIC ACID BACTERIA ISOLATE 18A PHENOTYPIC IDENTIFICATION)
I Wayan Suardana, Hendro Sukoco, Nyoman Semadi Antara ... 1 Efektivitas Partisi Air Buah Pare Terhadap Penurunan Gula Darah Diabetik
Eksperimental Tikus Putih Jantan
(EFFECTIVENESS OF PARTITION WATER BITTER MELON AGAINST DECREASE IN BLOOD SUGAR EXPERIMENTAL DIABETIC MALE RATS
Dwi Widananta Yogi Indra Yudha, Nyoman Suartha, Luh Made Sudimartini ... 10 Gambaran Histopatologi Limpa Tikus Putih yang Diberi Deksametason dan Vitamin E (HISTOPATHOLOGICAL OF WHITE RATS SPLEEN THAT GIVEN DEXAMETHASONE AND VITAMIN E)
Elsa Hidayati, I Ketut Berata, Samsuri, I Made Merdana ... 18 Isolasi Klebsiella Sp. Pada Sapi Bali Berdasarkan Tingkat Kedewasaan Dan Lokasi
pemeliharaan Serta Pola Kepekaan Terhadap Antibakteri
(ISOLATION KLEBSIELLA Sp. AT BALI CATTLE BASED ON LEVEL OF MATURITY AND BREEDING LOCATION AND THE PATTERN OF SENSITIVITY AGAINST
ANTIBACTERIAL)
Nyoman Anandiya Ramaditya, Ketut Tono PG, I Gusti Ketut Suarjana,
I Nengah Kerta Besung ... 26 Efektivitas Vitamin E dan Deksametason pada Otak Tikus Putih
(THE EFFECT OF VITAMIN E AND DEXAMETASONE ON THE WHITE RATS BRAIN) Afrizal Choirul Umam, I Ketut Berata, Samsuri, I Wayan Sudira,
I Made Merdana ... 33 Bakteri Coliform dan Non Coliform yang Diisolasi dari Saluran Pernapasan Sapi Bali (COLIFORM AND NON COLIFORM BACTERIA THAT ISOLATED FROM
RESPIRATORY TRACT OF BALI CATTLE)
Putu Putri Wiliantari, I Nengah Kerta Besung, Ketut Tono PG ... 40 Jumlah Bakteri Coliform Pada Sapi Bali Menurut Tingkat Kedewasaan Dan Lokasi
Peternakan Di Nusa Penida
(NUMBER OF COLIFORM BACTERIA IN BALI CATTLE BASED ON MATURITY LEVEL AND LOCATION OF FARMS IN NUSA PENIDA)
Bianca Violanda Junus, I Nengah Kerta Besung, I Gusti Ketut Suarjana,
Ni Ketut Suwiti ... 45 Daun Kelor Memperbaiki Histopatologi Hati Tikus Putih Yang Mengalami Diabetes Melitus
(MORINGA LEAVES IMPROVE HYSTOPATOLOGY WHITE RATS HEPAR EXPERIENCED DIABETIC)
Ida Ayu Adhistania Pidada, Ni Luh Eka Setiasih, Ida Bagus Oka Winaya... 50 DAFTAR ISI
Prevalensi Dermatitis Ulseratif pada Tukik Lekang yang Dipelihara di Turtle Conservation and Education Centre Serangan
(PREVALENCE OF ULCERATIVE DERMATITIS IN OLIVE RIDLEY HATCHLINGS REARED AT TURTLE CONSERVATION AND EDUCATION CENTRE SERANGAN)
Annabella Ruth Wijaya, Ida Bagus Windia Adnyana, I Made Kardena...57 Kadar Logam Berat Pb dan Histopatologi Limpa Sapi Bali yang Dipelihara di Tempat Pembuangan Akhir Suwung Denpasar
(LEVELS OF HEAVY METALS PB AND HISTHOPATHOLOGY OF SPLEEN OF THE BALI CATTLE MAINTAINED IN SUWUNG DENPASARFINAL DISPOSAL SITE)
Wahyu Semadi Putra, I Ketut Berata, I Made Kardena...64 Prevalensidan Intensitas Infeksi Trypanosoma Evansipada Kudadi Desa Kabaru,
Kecamatan Rindi, Kabupaten Sumba Timur
(PREVALENCE AND INTENSITY OF TRYPANOSOMA EVANSI INFECTION IN HORSE at THE KABARU VILLAGE, SUBDISTRICT RINDI, EAST SUMBA REGENCY)
Mersy Rambu Maramba Ndiha, Ida Ayu PastiApsari, I Made Dwinata...70 Agranulosit Bibit Sapi Bali pada Berbagai Umur di Nusa Penida
(AGRANULOSIT OF BALI CATTLE ON VARIOUS AGE IN NUSA PENIDA)
Franky Lunggi Hali Remi Andung, Ni Ketut Suwiti, Anak Agung Sagung Kendran...76 Diferensial Granulosit Sapi Bali di Dataran Tinggi dan Rendah di Nusa Penida
(GRANULOCYTES DIFFERENTIAL OF BALI CATTLE IN THE DIFFERENT HIGHER AT NUSA PENIDA)
Ni Made Riska Adnyani, Ni Ketut Suwiti, Ni Luh Eka Setiasih...81 AktivitasAlanin AminotransferasedanAspartat AminotransferaseSapi Bali Terinfeksi Fasciola Gigantica
(ACTIVITY OF ALANIN AMINOTRANSFERASE AND ASPARTATE AMINOTRANSFERASE OF BALI CATTLE INFECTED BY FASCIOLA GIGANTICA)
Anak Agung Gde Oka Dharmayudha, Ida Bagus Dimas Kusumadarma, Ida Bagus Komang Ardana, Made Suma Anthara, I Wayan Nico Fajar Gunawan, Luh Made Sudimartini, Kadek Karang Agustina...87 Variabel Komponen Utama pada Morfometrik Sapi Putih Taro Berdasarkan
Pengukuran Badan
(PRINCIPALS COMPONENTS VARIABLES OF TARO WHITE CATTLE MORPHOMETRICS BASED ON BODY MEASUREMENT)
Luh Gde Sri Surya Heryani, Ni Nyoman Werdi Susari, I Wayan Nico Fajar Gunawan...93 Infusa Daun Salam Mempertahankan Kualitas dan Daya Tahan Daging Sapi Bali
(BAY LEAVES INFUSE MAINTAIN THE QUALITY AND DURABILITY OF BALI BEEF)
I Ketut Suada, Dimas Indra Dwi Purnama,Kadek Karang Agustina...100
MITRA BESTARI TAMU
Dr. Sagung Chandra Yowani, S.Si., Apt., M.Si
Lab. Mikrobiologi Program Studi Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Udayana.
Dr. dra. Tyas Rini Saraswati, M.Kes
Lab. Ilmu Faal dan Khasiat Obat Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Diponegoro.
Dra. Ni Luh Watiniasih, M.Sc., Ph.D.
Lab. Ekofisiologi Hewan Program Studi Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Udayana.
Dr. drh. I Nyoman Suartha, MSi.
Lab. Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana Prof. Dr. drh. Gusti Ayu Yuniati Kencana, MP.
Lab. Virologi Veteriner Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana Dr. drh I Nengah Kerta Besung, MSi
Lab. Bakteriologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana Dr.drh. I Gusti Ayu Agung Suartini, MSi.
Lab. Biokimia, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana Dr. drh. I Gusti Made Krisna Erawan, MSi.
Lab. Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana Drh. Kadek Karang Agustina, MP.
Lab. Kesmavet, Fakutas Kedokteran Hewan Universitas Udayana Drh. Made Sudimartini, MP
Farmakologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana Drh. Wayan Nico Fajar, M.Si
Lab. Radiologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana Dra. Ni Made Pharmawati, MSc. PhD.
Lab. Bioteknologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Udayana Dr. drh. Maxs U E Sanam.
Lab. Mikrobiologi, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Cendana.
Prof. Dr. drh. Pudji Astuti
Lab. Fisiologi Veteriner Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gajah Mada.
Prof. Dr.drh. I Nyoman Suarsana, MSi.
Lab. Biokimia Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana Prof. Dr. drh Ni Ketut Suwiti, MKes,
Lab. Histologi, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana Dr.drh. Michael Haryadi, MP.
Lab. Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gajah Mada Drh. Ni Luh Putu Agustini, MP.
Lab. Bioteknologi Balai Besar Veteriner Denpasar.
Drh. Ni Made Restiati, Mphil.
Klinisi Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia Cabang Bali Dr.drh. AETH Wahyuni, MSi.
Lab. Mikrobiologi, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gajah Mada Drh. Siti Komariah
Klinisi Asosiasi Dokter Hewan Praktisi Hewan Kecil Indonesia
Buletin Veteriner Udayana
Vol. 10 No.1 Tahun 2018
Analisis Komponen Utama 93 Antioksidan 18
ALT 87 AST 87
Bakteri Asam Laktat 1 Bakteri Coliform 40 Dataran Tinggi 26, 40 Dataran Rendah 26, 40 Deksametason 18, 33 Deplesi 64
Dermatitis Ulseratif 57 Desa Kabaru 70 Diabetes Mellitus 50 Diabetik 10
Diferensial Granulosit 81 Eksperimental 10
Ekstrak Daun Kelor 50 Ekstrak Pare 10 Fasciola gigantica 87 Feses 45
Histopatologi Hati 50 Indeks Kondisi Tubuh 57 Intensitas 70
Isolat 18A 1
Jumlah Bakteri Coliform 45 Kerusakan Otak 33
Kit API 50 CH 1
Klebsiella Sp. 26 Kuda 70
Leukosit 76 Limfosit 76 Limpa 18, 64 Logam Berat Pb 64 Monosit 76
Morfometrik 93 Nekrosis 18 Non Coliform 40 Nusa Penida 45 Otak 33
Partisi Air 10 Pola Kepekaan 26 Prevalensi 57, 70 Proliferasi 64
Sapi Bali 26, 40, 45, 64, 76, 81, 87
Sapi Putih Taro 93 Streptozotocin 10 T. Evansi 70 Tipe Dataran 81 Tukik Lekang 57 Uji Konvensional 1 Umur 40
Vitamin E 18, 33 INDEKS SUBJEK
Buletin Veteriner Udayana
Vol. 10 No.1 Tahun 2018
AdnyanaIBW 57 AdnyaniNMR 81 AgustinaKK 87, 100 AndungFLHR 76 Antara NS 1 AntharaMS 87 Apsari IAP 70 ArdanaIBK 87
Berata IK 18,33, 45, 64 BesungINK 26, 40, 45 DharmayudhaAAGO 87 DwinataIM 70
GunawanIWNF 87,93 HeryaniLGSS 93 Hidayati E 18 Junus BV 45 KardenaIM 57, 64 KendranAAS 76 KusumadarmaIBD 87 Merdana IM 18,33 NdihaMRM 70
Pidada IAA 50 Purnama DID 100 Putra WS 64 Ramaditya NA 26 Samsuri 18,33 Setiasih NLE 50, 81 Suada IK 100 Suardana IW 1 Suarjana IGK 26, 45 Suartha N 10
Sudimartini LM 10, 87 Sudira IW 33
Sukoco H 1 Susari NNW 93 Suwiti NK 45, 76, 81 Tono KPG 26, 40 Umam AC 33 Wijaya AR 57 Wiliantari PP 40 Winaya IBO 50 Yudha DWYI 10
INDEKS PENULIS
1. Ketentuan Umum
a. BuletinVeteriner Udayana memuat tulisan ilmiah dalam bidang Kedoteran Hewan dan Peternakan, berupa hasil penelitian, artikel ulas balik (review).
b. Naskah/makalah harus orisinal dan belum pernah diterbitkan. Apabila diterima untuk dimuat dalam Buletin Veteriner Udayana, maka tidak boleh diterbitkan dalam majalah atau media yang lain.
2. Naskah ilmiah dicetak dengan kertas ukuran A4. Naskah diketik dengan spasi menggunakan program olah kata word for windows, huruf Times New Roman ukuran huruf 12.
3. Tata cara penulisan naskah hasil penelitian hendaknya disusun menurut urutan sebagai berikut: Judul, Identitas penulis, Abstrak, Abstract, Pendahuluan, Metode Penelitian, Hasil dan Pembahasan, Simpulan dan Saran, Ucapan terimakasih dan Daftar Pustaka.
Upayakan dicetak hitam putih, dan keseluruhan naskah tidak lebih tidak kurang dari 10- 15 halaman.
a. Judul: Singkat dan jelas.
b. Identitas penulis: Nama ditulis lengkap (tidak disingkat) tanpa gelar. Bila penulis lebih dari seorang, dengan alamat, instansi yang berbeda, maka di belakang setiap nama diberi indeks atas angka arab. Alamat penulis ditulis di bawah nama penulis mencakup laboratorium, lembaga, dan alamat lengkap dengan nomer telepon/faksimili dan Email. Indeks tambahan diberikan pada penulis yang dapat diajak berkorespondensi (corresponding author).
c. Abstrak: Ditulis dalam bahasa Indonesia terlebih dahulu dan bahasa Inggris bila naskah dalam bahasa Indonesia, begitu pula sebaliknya. Abstrak dilengkapi kata kunci (keywords) yang diurut berdasarkan kepentingannya. Abstrak memuat ringkasan naskah, mencakup seluruh tulisan tanpa mencoba merinci setiap bagiannya. Hindari menggunakan singkatan.
d. Pendahuluan: Memuat tentang ruang lingkup, latar belakang tujuan dan manfaat penelitian. Bagian ini hendaknya memberikan latar belakang agar pembaca dapat memahami dan menilai hasil penelitian tanpa membaca laporan-laporan sebelumnya yang berkaitan dengan topik. Manfaatkanlah pustaka yang dapat mendukung pembahasan.
e. Metode Penelitian: Hendaknya diuraikan secara rinci dan jelas mengenai bahan yang digunakan dan cara kerja yang dilaksanakan, termasuk metode statistika. Cara kerja yang disampaikan hendaknya memuat informasi yang memadai sehingga memungkinkan penelitian dapat diulang dengan berhasil.
f. Hasil dan Pembahasan: Disajikan secara bersama dan membahas dengan jelas hasil-hasil penelitian. Hasil penelitian dapat disajikan dalam bentuk tertulis di dalam naskah, tabel, atau gambar. Kurangi penggunaan grafik jika hal tersebut dapat dijelaskan naskah. Batasi pemakaian foto, sajikan foto yang jelas menggambarkan hasil yang diperoleh. Gambar dan tabel harus diberi nomor dan dikutip dalam naskah. Pembahasan yang disajikan hendaknya memuat tafsir atas hasil yang diperoleh dan bahasan yang berkaitan dengan laporan-laporan sebelumnya. Hindari mengulang pernyataan yang telah disampaikan pada metode, hasil dan informasi lain yang telah disajikan pada pendahuluan.
KETENTUAN UNTUK PENULISAN NASKAH
g. Simpulan dan Saran: Disajikan secara terpisah dari hasil dan pembahasan.
h. Ucapan Terimakasih: Dapat disajikan bila dipandang perlu. Ditujukan kepada yang mendanai penelitian dan untuk memberikan penghargaan kepada Lembaga maupun perseorangan yang telah membantu penelitian atau proses penulisan.
i. DaftarPustaka: Ditulis mengikuti pola Vancouver Style. Disusun secara alfabetis menurut nama dan tahun terbit. Singkatan majalah/jurnal berdasarkan tata cara yang dapat dipakai oleh masing-masing jurnal. Proporsi daftar pustaka jurnal/majalah ilmiah sedikitnya 60%, dan teks book 40%. Contoh penulisan daftar pustaka:
Jurnal/majalah
Cowle SM, Horae S, Mosselman S, Parker MG. 1997. Estrogen receptor alpha and beta for heterodimeson DNA. J Biol Chem, 272(1):158-162.
Buku
Gordon I. 1997. Controlled reproduction in sheep and goats. Controlled reproductionin farm animal series. 2nd Ed. Cab. Internationa. Ireland
Bab dalam Buku
Lukert PD, Saif YM. 1997. Infectious bursal disease. In: Diesease of Pultry. 10th Ed.
Calnek BW, Barness HJ, Beard CW, McDaugrad LR, Saif YM. (eds). Iowa State University Press, Ames, Iowa, USA. Pp. 721-738.
Prosiding
Muzzarelli R. 1990. Chitin and chitosan: Unique cationic polysaccharides, In:
Proceeding Sympotium Towards a Carbohydrate Based Chemistry. Ames, France, 23-26 Oct. 1989. Pp. 199-231.
Disertasi/Tesis
Said S. 2003.Studies on Fertilization of rat soocytes by intra cytoplasmic sperm injection. (Disertation). Okayama: Okayama University.
Website
Gorman C. 1997. The new Hongkong Flue. http://www.pathfinder.com/time/
magazine/1997/dom/971229/heatlh.thenewhong_html
4. Pengiriman naskah dapat dilakukan setiap saat dalam bentuk cetakan (printout) sebanyak dua eksemplar dan satu softcopy kepada:
Redaksi BuletinVeteriner Udayana
Alamat: Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana Jl. PB Sudirman Denpasar
Telp. (0361) 223791; Fax. (0361) 223791 Email:buletinvet@gmail.com/bulvet@unud.ac.id
5. Terhadap naskah/makalah yang dikirim, redaksi berhak untuk: memuat naskah/makalah tanpa perbaikan, memuat naskah/makalah dengan perbaikan, menolak naskah/makalah.
Semua keputusan redaksi tidak dapat diganggu gugat dan tidak diadakan surat menyurat untuk keperluan itu.
6. Setiap naskah yang dikirim ke redaksi untuk dipublikasikan dalam Buletin Veteriner Udayana akan dipandang sebagai karya asli penulis dan bila diterima, naskah tersebut tidak diperkenankan dipublikasikan lagi secara keseluruhan ataupun sebagian tanpa seijin Buletin Veteriner Udayana.
Alamat Redaksi Fakultas Kedokteran Hewan Jl. PB Sudirman Denpasar, Telp (0361)223791
BULETIN VETERINER UDAYANA
64
Kadar Logam Berat Pb dan Histopatologi Limpa Sapi Bali yang Dipelihara di Tempat Pembuangan Akhir Suwung Denpasar
(LEVELS OF HEAVY METALS PB AND HISTHOPATHOLOGY OF SPLEEN OF THE BALI CATTLE MAINTAINED IN SUWUNG DENPASAR FINAL DISPOSAL SITE)
Wahyu Semadi Putra1, I Ketut Berata2, I Made Kardena2
1PT Ciomas Adisatwa Wilayah Bali
2Laboratorium Patologi Veteriner Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas udayana Jalan PB Sudirman, Denpasar
Email: wahyusemadi11@gmail.com ABSTRAK
Sapi bali yang dipelihara di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Suwung Denpasar, memanfaatkan sampah organik dan anorganik sebagai sumber pakan. Sampah tersebut dicurigai terkontaminasi logam berat Pb. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar Pb dan perubahan histopatologi limpa sapi bali yang dipelihara di TPA tersebut. Sampel berupa limpa diambil dari 5 ekor sapi untuk pemeriksaan logam berat Pb dengan metode Atomic Absorption Spectrofotometri dan pembuatan preparat organ limpa dengan pewarnaan Hematoxilin-Eosin. Hasil pemeriksaan menunjukkan adanya cemaran logam berat Pb yang bervariasi yaitu 1,5024 ppm, 1,5002 ppm, 2,0267 ppm, 2,0268 ppm, dan 0,6818 ppm. Pengamatan mikroskopis menunjukkan adanya perubahan histopatologi berupa deplesi dan proliferasi sel-sel limfoid.
Kata kunci: logam berat Pb; limpa; sapi bali; deplesi; proliferasi ABSTRACT
Bali cattle eats organic and inorganic waste in Suwung Denpasar landfill as source of feed.
The waste was suspected contaminated by heavy metals Pb. The aim of this study is to determine levels of heavy metals Pb and spleen histopathologic changes of bali cattle reared in Suwung Denpasar landfill. Spleen samples were collected from 5 cattle for examination of heavy metals Pb by Atomic Absorption Spectrofotometri method and histopathology preparations made by Hematoxilin- Eosin staining. The results showed the presence of heavy metal Pb contamination which varied of 1.5024 ppm, 1.5002 ppm, 2.0267 ppm, 2.0268 ppm and 0.6818 ppm. Microscopically, showed histopathological changes the form of depletion and proliferation of lymphoid cells.
Keywords: heavy metals Pb; spleen; bali cattle; depletion; proliferation
PENDAHULUAN
Sapi bali memiliki keunggulan diantaranya mempunyai persentase karkas yang tinggi, kadar lemak daging yang rendah, dan mampu memanfaatkan pakan berkualitas rendah, serta memberikan respon cukup baik (Handiwirawan dan Subandriyo, 2004; Ris et al., 2012). Sapi bali memiliki daya adaptasi tinggi terhadap lingkungan. Hal ini ditemukan pada sapi bali yang dipelihara di daerah Timur Bali (Kubu, Tianyar, Seraya Timur) dan Nusa Penida (Tim Pusat Kajian Sapi Bali-Unud, 2012).
pedesaan umunya di
Sapi bali
digembalakan di lahan tegalan yang memiliki hijauan yang cukup (Sujani, et al., 2014). Kondisi berbeda ditemukan di perkotaan banyak peternak melepas ternak sapinya di tempat pembuangan sampah atau lebih dikenal dengan tempat pembuangan akhir (TPA). Sampah TPA perkotaan sangat potensial mengandung bahan anorganik yang berbahaya termasuk logam berat. Hasil penelitian Berata et al (2015) melaporkan bahwa di dalam darah sapi yang dipelihara di TPA Suwung Kota Denpasar mengandung logam berat Pb sampai melebihi batas atas ketentuan SNI-
65 2009 yaitu 2,0 ppm. Sementara itu Sudiyono (2011) melaporkan sapi yang dipelihara di TPA Jatibarang Semarang, mengandung logam berat pada organ visceralnya.
Limpa merupakan merupakan organ pertahanan yang sangat berpotensi tercemar logam berat Pb. Limpa memiliki peranan penting sebagai organ pertahanan tubuh yang berkaitan dengan respon imunologi terhadap antigen yang berasal dari luar melalui peredaran darah, sebagai penyaring darah, menyimpan zat besi untuk dimanfaatkan kembali dalam sintesis hemoglobin, memproduksi limfosit, dan antibodi (Khan et al., 2003). Mengingat peran ini, maka gangguan limpa oleh cemaran logam berat akan dapat berakibat pada gangguan kesehatan tubuh sapi secara keseluruhan. Hasan et al. (2013) melaporkan adanya residu logam berat Pb pada limpa sapi yang masih segar pada beberapa toko penjualan daging di Kota Ziffa dan Tanta wilayah Gharbia, dengan kadar rata-rata 0,57 ppm.
Hasil penelitian tersebut menandakan bahwa cemaran logam berat Pb dalam jaringan limpa sangat penting dikaji karena sebagai organ pertahanan tubuh bagi hewan, dan bagi masyarakat yang mengkonsumsi jeroan terutama organ limpa, sama-sama berbahaya. Oleh karena itu tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kadar cemaran logam berat Pb dan perubahan histopatologi pada limpa sapi bali yang dipelihara di TPA Suwung Kota Denpasar.
METODE PENELITIAN Sampel Penelitian
Sampel yang digunakan sebanyak 5 ekor sapi bali yang dipelihara di TPA. Sapi sampel dipotong di Rumah Potong Hewan Dharmasaba, Kabupaten Badung - Bali.
Organ limpa diambil kemudian dibagi menjadi 2 bagian yaitu 1 bagian seberat 15 g untuk pengukuran kadar logam berat Pb, sedangkan 1 bagian lainnya diproses pembuatan preparat histopatologi.
Pengukuran Logam Berat Pb
Pengukuran logam berat Pb pada jaringan limpa disesuaikan dengan metode pengukuran logam berat Pb menurut Irasanti et al., (2012) menggunakan metode Atomic Absorption Spectrofotometri (AAS). Pembacaan dilakukan dengan alat spektrofotometer serapan atom graphite fumace pada panjang gelombang 288,3 nm untuk logam Pb.
Pembuatan Preparat Histopatologi Proses Pembuatan preparat histopatologi jaringan limpa dengan metode Kiernan (2010). Sampel dimasukkan ke dalam Neutral Buffer Formalin 10%, kemudian diproses di dalam tissue processor untuk dibuat preparat. Preparat diwarnai dengan pewarnaan Hematoxilin-Eosin (HE).
Pengamatan sediaan dilakukan menggunakan mikroskop cahaya binokuler masing-masing dengan pembesaran 400x.
Analisis Data
Data hasil pengukuran kadar logam berat dan perubahan histopatologi yang diperoleh ditabulasi dan selanjutnya dianalisis dengan analisis deskriptif kualitatif.
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil
Pengukuran kadar logam berat Pb dari 5 sampel limpa sapi bali, diperoleh hasil secara keseluruhan positif mengandung logam berat Pb, dan disajikan pada Tab. 1.
Tabel 1. Kadar Logam Berat Pb Limpa Sapi Bali yang Dipelihara di TPA Suwung Denpasar (ppm)
No. Sapi Kadar Pb SNI (ppm)
1 1,5024 2,0
2 1,5002 2,0
3 2,0267 2,0
4 2,0268 2,0
5 0,6818 2,0
66 Berdasarkan data kandungan logam berat Pb dari ke 5 sapi sampel, diperoleh hasil yang bervariasi yaitu masing-masing 1,5024 ppm, 1,5002 ppm, 2,0267 ppm, 2,0268 ppm, dan 0,6818 ppm. Nilai kandungan logam berat Pb yang ada dalam limpa sapi bali no. 3 dan no. 4 tampak cemaran melampaui batas maksimum
logam berat dalam pangan menurut Standar Nasional Indonesia (SNI-2009), dimana kosentrasi kadar maksimum yang diperbolehkan sebesar 2,0 ppm (Tabel 1).
yang berat Pb
Kandungan logam
melampaui batas maksimum yang ditetapkan SNI, maka organ tersebut tidak oleh manusia.
dikonsumsi aman untuk
hewan dalam tubuh
berat Pb Logam
bersifat manusia dilaporkan
maupun
akumulatif atau efeknya bersifat kronis (Sumah dan Aunurohim, 2013). Pengaruh logam berat Pb juga mengganggu metabolisme unsur nutrisi dalam tubuh yang diakibatkan oleh interaksinya dengan unsur esensial (Darmono, 1999)
Pembahasan
Adanya kandungan logam berat Pb pada limpa sapi bali yang cukup tinggi disebabkan faktor pakan maupun minuman. Sapi bali yang dipelihara di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Suwung Kota Denpasar sangat mungkin terkontaminasi logam berat Pb. Hal yang sama dilaporkan oleh Sudiyono dan Handayanta, (2010) sampah yang dimanfaatkan sebagai sumber pakan sapi potong di Tempat Pembuangan Akhir Cempo Surakarta Putri
(TPA) Sampah
sebesar Pb
berat logam telah tercemar
12,34 ppm.
Logam berat Pb yang masuk melalui saluran pencernaan akan diabsorbsi di usus, kemudian masuk ke dalam sirkulasi darah, berikatan dengan protein darah yang selanjutnya didistribusikan ke seluruh jaringan tubuh (Swaileh et al., 2009).
Selama dalam sirkulasi darah, logam berat Pb 90% terikat pada sel darah merah.
Logam berat Pb yang masuk ke dalam
tubuh tidak semua dapat tinggal di dalam tubuh. Sebesar 5% - 10% dari jumlah yang tertelan akan diabsorbsi oleh saluran pencernaan dan sekitar 5% dari 30% yang terserap lewat pernafasan akan tinggal di dalam tubuh (Kafiar et al., 2013). Proses atau zat
distribusi memungkinkan
organ atau sampai pada
metabolitnya
jaringan dan berakumulasi sehingga menyebabkan adanya residu logam berat Pb di dalam tubuh termasuk di limpa.
dapat Faktor-faktor yang
dalam Pb
kandungan mempengaruhi
jaringan tubuh, antara lain: (1) umur, dimana semakin tua maka kandungan Pb baru diteliti semakin tinggi (sapi yang
berumur 2 tahun, relatif masih muda, sehingga akumulasi Pb belum tinggi), (2) jenis jaringan tubuh, dimana urutan kandungan Pb dalam jaringan dari yang paling tinggi adalah: tulang, hati, paru- paru, ginjal, limpa, jantung, otak, gigi, rambut (Suyanto et al., 2010).
Tabel 2. Histopatologi Limpa Sapi Bali yang Dipelihara di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Suwung Denpasar
Proliferasi Deplesi
No. Sapi
- +
1
+ -
2
-
3 +
+ -
4
+ -
5
Hasil pemeriksaan mikroskopis jaringan limpa, ditemukan adanya perubahan berupa deplesi sel-sel limfoid pada sapi no. 1 yang terlihat adanya peluruhan sel-sel limfoid. Sedangkan jaringan limpa pada sapi no. 2, 3, 4, dan 5 mengalami perubahan berupa proliferasi sel-sel limfoid. Deferensiasi dan mengalami yang
pembelahan sel
peningkatan, dimana pada pulpa putih terlihat adanya dominasi sel limfosit T.
Menurut Darlina et al. (2012) menyatakan limfosit yang mengalami stimulasi akan terjadi perubahan biokimia maupun
67 morfologis. Secara biokimia terjadi perubahan kecepatan metabolisme oksidatif, sintesa protein dan RNA. Secara morfologis terjadi perubahan berupa transformasi blast dengan tanda-tanda
diameter sel bertambah, kromatin sel blast menjadi longgar dan terwarnai pucat.
Perubahan histopatologi limpa pada Tab. 2 dan gambarnya disajikan pada Gambar 1.
Gambar 1. Struktur limpa sapi TPA, ditemukan adanya perubahan deplesi sel limfoid (tanda panah kuning) dan adanya proliferasi sel-sel limfoid (tanda panah hitam) pada sapi 1, 2, 3, 4 dan 5 (400X, HE)
Struktur histologi limpa sapi bali tersusun atas kapsula, pulpa putih dan pulpa merah (Setiasih et al., 2011). Hasil pemeriksaan 5 sampel limpa sapi bali ditemukan adanya perubahan histopatologi berupa deplesi dan proliferasi sel-sel limfoid. Berkaitan dengan toksisitas logam berat Pb, banyak studi menyatakan kerusakan sel erat kaitannya dengan stres oksidatif dan mekanisme ion. Monisha et al., (2014) menyatakan bahwa stres oksidatif pada sel terjadi apabila terdapat radikal bebas yang tinggi. Radikal bebas dalam hal ini ion Pb akan terjadi reaksi dengan antioksidan yang menyebabkan peningkatan produksi Reactive Oxygen Species (ROS) seperti hydroxyl radical
(HO-), superoxide radical (O2-), atau hydrogen peroxide (H2O2). Tingginya ROS dapat menyebabkan kondisi yang disebut “stres oksidatif”. Sel dalam kondisi stres oksidatif dapat menyebabkan kerusakan struktur sel, protein, asam nukleat, lipid.
Mekanisme ion toksisitas logam berat Pb dalam organ limpa terjadi dalam darah. Ketika terjadi kenaikan kadar logam berat Pb dalam darah, ion Pb2+ akan berdifusi melewati selaput otak yang memiliki peranan yang sangat penting dalam menjaga sistem saraf. Selaput otak sangat selektif, dimana hanya molekul tertentu yang dapat berdifusi seperti kalsium, asam amino esensial, kalium dan
68 natrium untuk dibawa ke dalam membran sel. Ion Pb2+ dalam sel dapat menggantikan kalsium (Ca2+), dimana konsentrasi kalsium umumnya meningkat melalui 2 cara yaitu membukanya jalur kalsium dalam membran sel atau pelepasan kalsium yang disimpan dalam retikulum endoplasma. Hal ini menyebabkan stimulasi G-protein. Logam berat Pb kemudian masuk ke dalam sel melalui jalur kalsium dan berikatan dengan Calmodulin (CaM). Infiltrasi Pb ini akan memberikan pengaruh dan menstimulasi banyak fungsi intraseluler seperti otot, kontraksi peradangan, apoptosis,
imun respon
dan pertumbuhan saraf (Brochin et al., 2008).
yang limfoid
sel-sel Deplesi
ditemukan pada organ limpa sapi bali berpotensi disebabkan oleh logam berat Pb melaui mekanisme stres oksidatif.
Kerusakan yang terjadi pada membran sel secara kronis dapat menyebabkan sel-sel sangat yang
mengalami nekrosis
mempengaruhi tingkat deplesi pada sel limfoid. Berdasarkan penelitian Muselin et al. (2010) ditemukan adanya perubahan berupa nekrosis pada organ limpa mencit berat Pb akibat adanya paparan logam
secara terus menerus selama 6 bulan dengan total kadar logam berat Pb sebesar 3000 ppm.
terjadi proliferasi yang
Respon
merupakan proses diferensiasi dan pembelahan sel secara mitosis. Sebagai salah satu organ limfoid, limpa merupakan tempat terjadinya penangkapan antigen oleh sel-sel imunokompeten. Pada setiap saat sel-sel imunokompeten di dalam tubuh hewan selalu berhadapan dengan antigen yang masuk. Proliferasi sel limfosit yang diuji pada sistem in vitro dapat digunakan untuk menggambarkan fungsi limfosit dan merupakan salah satu untuk digunakan
parameter yang dapat
imunitas, karena status
mengukur
menunjukkan limfoid
proliferasi
imun sistem
dari dasar kemampuan
(Fletcher et al., 1994). Untuk dapat
berproliferasi dan menghasilkan sel efektor atau sel imunokompeten, membran sel limfosit harus berada dalam kondisi utuh.
Proliferasi sel bermula dari kontak antara membran sel dengan molekul aktivator.
Apakah proliferasi sel-sel limfoid akibat cemaran logam berat Pb atau akibat agen infeksius, maka perlu diteliti lebih lanjut.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan
Logam berat Pb limpa sapi bali yang dipelihara di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) telah melewati batas maksimum cemaran 2,0267 ppm dan 2,0268 ppm.
limpa histopatologi
Dengan gambaran
sel-sel proliferasi
dan deplesi berupa
limfoid.
Saran
Perlu dilakukan penelitian kandungan logam berat lainnya pada sapi yang dipelihara di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Suwung Denpasar.
UCAPAN TERIMA KASIH Kota Terimakasih kepada Pemda
Denpasar, RPH Darmasaba, Kepala Laboratorium Patologi FKH Unud dan Kepala Laboratorium Analitik Unud, atas bantuan fasilitas untuk penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Berata IK, Susari NNW, Kardena IM.
2015. Mendeteksi Logam Berat Pb dan Cd Pada Darah Sapi yang Dipelihara di TPA Suwung Denpasar. Prosiding Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat. Denpasar.
Brochin R, Leone S, Phillips D, Shepard N, Zisa D, Angerio A. 2008. The Cellular Effect of Lead Poisoning and Its Clinical Picture. The Georgetown Undergraduate J. Health Sci. 5(2).
Darlina, Kisnanto T, Mailani, W. 2012.
Mencit yang Limfosit
Proliferasi
Plasmodium Diimunisasi dengan
175 Gy.
Berghei Radiasi Prosiding dan
Pertemuan dan Presentasi Ilmiah - Penelitian Dasar Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir. Yogyakarta.
69 Darmono. 1999. Interaksi Logam Toksik
dengan Logam Esensial dalam Sistem Biologik dan Pengaruhnya Terhadap Kesehatan Ternak. Wartazoa. 9(1).
Fletcher MA, Klimas N, Morgan R, Gjerset G. 1994. Lymphocyte Proliferation. Di dalam: Rose, N.R., deMacario, E.C., Fahey, J.L., Friedman, H., Penn, G.M. Manual Clinical Laboratory Immunology. 4th Ed. Pp: 213–219.
Handiwirawan E, Subandriyo. 2004.
Potensi dan Keragaman Sumber Daya Genetik Sapi Bali. Wartazoa. 14(3).
Hassan MA, Reham A, Amina, El- Ekhnawy KI, Naglaa AB, El-Taibb.
2013. Heavy Metal Residues In Fresh and Ready - to - Eat Edible Offal.
Benha Vet. Med. J. 24(1): 116-116.
Irasanti M, Santi DN, Dharma S. 2012.
Analisis Kadar Timbal (Pb) pada Hati Sapi dan Peternakan Sapi Potong di Kabupaten Deliserdang Tahun 2012.
4(1): 1-6.
Kafiar FP, Setyono P, Handono AR.
2013. Analisis Pencemaran Logam Berat (Pb dan Cd) Pada Sapi Potong di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Putri Cempo Surakarta. J.
Ekosains. 5(2).
Khan H, Pardehi M, Rind R, Misri M.
2003. Biometrical Study on Normal Spleen of Cattle. J. Anim. Vet. Adv.
2(2): 92-94.
Kiernan JA. 2010. General Oversight Stains for Histology and Histopatology, Education Guide:
Special Stains and H&E 2nd. North America, Carpinteria, California:
Dako. Pp: 29-36.
Monisha J, Tenzin T, Naresh A, Blessy BM, Krishnamurthy NB. 2014.
Toxicity, Mechanism and Health Effects of Some Heavy Metals.
Interdiscip Toxicol. 7(2): 60–72.
Muselin F, Alexandra T, Brezovan DA, Stancu, Snejana P. 2010. The Consequences of Chronic Exposure to Lead on Liver, Spleen, Lungs and
Kidney Arhitectonics in Rats. Lucrari Stiinlifice Med. Vet. 18(2).
Ris A, Suatha IK, Batan IW. 2012.
Keragaman Silak Tanduk Sapi Bali Jantan dan Betina. Bul. Vet. Udayana.
4(2): 87-93.
Setiasih ENL, Suwiti NK, Suastika P, Piraksa IW, Susari WNN. 2011. Studi Histologi Limpa Sapi Bali. Bul. Vet.
Udayana. 3(1): 9-15.
Standar Nasional Indonesia. 2009. Batas maksimum cemaran logam berat dalam pangan. SNI 7387:2009. ICS 67.220.20
Sudiyono, Handayanta, E. 2010. Studi Potensi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah “Putri Cempo”
Surakarta Sebagai Sumber Pakan Sapi Potong. Caraka Tani. 25(1).
Sudiyono, 2011. Upaya Eliminasi Residu Logam Berat pada Sapi Potong yang Berasal dari Lokasi Tempat Pembuangan Akhir Sampah dengan Pemeliharaan Secara Konvensional.
Sains Peternakan Vol. 9 (1)
Sujani, SDKN, Piraksa IW, Suwiti NK.
2014. Profil Mineral Magnesium dan Tembaga Serum Darah Sapi Bali yang Dipelihara di Lahan Tegalan. Bul. Vet.
Udayana. 6(2).
Sumah Y, Aunurohim. 2013.
Bioakumulasi Logam Berat Timbal (Pb) dan Hubungannya dengan Laju Pertumbuhan Ikan Mujair (Oreochromis Mossambicus). J. Sains dan Seni Pomits. 2(2).
Suyanto A, Kusmiyati S, Retnaningsih.
2010. Logam Berat dalam Daging Sapi yang Dipelihara di Tempat Pembuangan Sampah Akhir. J. Pangan dan Gizi. 1(1).
Swaileh MK, Abdulkhaliq A, Hussein RM, Matani M. 2009. Distribution of Toxic Metals in Organs of Local Cattle, Sheep, Goat and Poultry from the West Bank, Palestinian Authority.
Bull. Environ. Contam. Toxicol. 83:
265–268.