• Tidak ada hasil yang ditemukan

BULETIN VETERINER UDAYANA - Universitas Udayana

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BULETIN VETERINER UDAYANA - Universitas Udayana"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

Volume 11 No.1 Pebruari 2019 p-ISSN: 2085-2495; e-ISSN: 2477-2712 Online pada: http//ojs.unud.ac.id/index.php/buletinvet Terbit mulai 1 Pebruari 2009

p-ISSN: 2085-2495, e-ISSN: 2477-2712

BULETIN VETERINER UDAYANA

Ekokardiografi Mode-Brightness pada Ular Sanca

Kombinasi Aplikasi Bioflock dan Probiotik Terhadap Pertumbuhan Udang Vaname

Histopatologi Hepar Tikus Putih Setelah Pemberian Ekstrak Sarang Semut yang Diinduksi Paracetamol Dosis Toksik

Gambaran Radiografis Penggunaan Tulang Babi Sebagai Bahan Cangkok pada Anjing

Resistensi Antibiotik pada Escherichia coli yang Diisolasi dari Ayam Petelur

Histomorfometri Sel Darah Putih Agranulosit Bibit Sapi Bali di Nusa Penida

Struktur Histologi Uterus Anjing Kintamani pada Periode Dewasa Kelamin

Histopatologi Hati Mencit yang diberikan Ekstrak Etanol Tanaman Sarang Semut

Klasterisasi Manajemen Pengolahan Limbah Sapi Bali pada Simantri di Kabupaten Badung

Pengaruh Vitamin E pada terhadap Motilitas dan Daya Hidup Spermatozoa Puyuh

Bakteriosin dari Isolat Bakteri Asam Laktat 15B Hasil Isolasi Kolon Sapi Bali

Histopatologi Ginjal Tikus Wistar Diabetes yang Diberikan Ekstrak Etanol Daun Kelor

Gerusan Daun Binahong Mempercepat Kesembuhan Luka Bakar Tikus Putih

Profil Imunoglobulin M Sapi Bali di Pulau Nusa Penida Klungkung Bali

Histological Structure of The Thoracic and Abdominal Region Skin of Etawah Goats

Kualitas Daging Sapi Bali dan Daging Sapi Wagyu yang Disimpan pada Suhu Dingin

DITERBITKAN OLEH FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS UDAYANA

VOL 11 NO. 1 PEBRUARI 2019

(2)

Volume 11 No.1 Pebruari 2019 p-ISSN: 2085-2495; e-ISSN: 2477-2712 Online pada: http//ojs.unud.ac.id/index.php/buletinvet Terbit mulai 1 Pebruari 2009

Publikasi Ilmiah Ini Diterbitkan

Dua Kali Setahun Setiap Bulan Pebruari dan Agustus Yang Bekerjasama Antara

Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana

Asosiasi Dokter Hewan Praktisi Hewan Kecil Indonesia (ADHPHKI)

Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI)

Cabang Bali

(3)

Volume 11 No.1 Pebruari 2019 p-ISSN: 2085-2495; e-ISSN: 2477-2712 Online pada: http//ojs.unud.ac.id/index.php/buletinvet Terbit mulai 1 Pebruari 2009

Fotografer: Drh. Putu Henrywaesa Sudipa, M.Si

Anjing bali: Anjing bali adalah anjing asli yang terdapat di Pulau Bali. Jenis anjing ini merupakan salah satu jenis anjing tertua di dunia berdasarkan hasil penelitian genetikanya.

Susunan Redaksi:

Penanggung Jawab: Dekan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana. Ketua Redaksi: Ni Ketut Suwiti. Redaktur: I Nengah Kerta Besung, Kadek Karang Agustina, I Wayan Nico Fajar Gunawan. Penyunting/Editor: Luh Gde Sri Surya Heryani, Luh Made Sudimartini, I Gusti Ayu Agung Suartini, I Nyoman Suartha, Ni Nyoman Werdi Susari, Desak Nyoman Dewi Indira Laksmi, I Gusti Made Krisna Erawan, I Wayan Bebas, I Made Kardena, I Made Merdana, Luh Eka Setiasih, I Gede Soma. Design Grafis: I Wayan Sudira, Anak Agung Gde Oka Dharmayudha, Puu Henrywaesa Sudipa.

Sekretariat: Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana. Jl. PB Sudirman Denpasar Telp. (0361) 223791. Email: bulvet@unud.ac.id

Website: http//www.ojs.unud.ac.id/index,php/buletinvet.

BULETIN VETERINER UDAYANA

Naskah yang dikirim ke redaksi Buletin Veteriner Udayana tidak diperkenankan dipublikasikan lagi secara keseluruhan atau

sebagian tanpa seijin Buletin Veteriner Udayana

(4)

Volume 11 No.1 Pebruari 2019 p-ISSN: 2085-2495; e-ISSN: 2477-2712 Online pada: http//ojs.unud.ac.id/index.php/buletinvet Terbit mulai 1 Pebruari 2009

Prof. Dr. drh. Fedik Abdul Rantam, DVM Imunologi Molekuler dan Seluler. Lab. Virologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga

Prof. Dr. Ir. I Gst Nyoman Gde Bidura, MS

Bioteknologi Pakan Fakultas Peternakan Universitas Udayana Ir. Dahlanuddin, M.Rur.Sc., Ph.D

Lab. Nutrisi dan Makanan Ternak/Herbivora Fakultas Peternakan Universitas Mataram

drh. Made Sriasih, M. Agr. Sc., Ph.D

Lab. Biotechnology and Immunology Fakultas Peternakan, Universitas Mataram.

Dr. Drh. Tyas Rini Saraswati, M.Kes

Lab. Ilmu Faal dan Kasiat Obat Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Diponegoro

Ir. I Nengah Sujaya, M.Agr.Sc., Ph.D

Intestinal Microbiology, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

dr. Ni Nengah Dwi Fatmawati, S.Ked., SpMK, Ph.D

Medicine, Dentistry, and Pharmaceutical. Bag. Mikrobiologi Klinik, Fakultas Kedokteran, Univesitas Udayana

Prof. Ir. I Made Anom S. Wijaya, M.App.Sc., Ph.D Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian

Universitas Udayana

Prof. Dr. drh I Gusti Ngurah Kade Mahardika Lab. Virologi Veteriner Universitas Udayana

Prof. Dr. Drh I Wayan Suardana, MSi

Dairy Sciences Lab. Kesmavet, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana

MITRA BESTARI BULETIN VETERINER UDAYANA

(5)

Volume 11 No.1 Pebruari 2019 p-ISSN: 2085-2495; e-ISSN: 2477-2712 Online pada: http//ojs.unud.ac.id/index.php/buletinvet Terbit mulai 1 Pebruari 2009

Buletin Veteriner Udayana

Terbit sejak: 1 Pebruari 2009

Naskah asli Original article

Ekokardiografi Mode-Brightness pada Ular Sanca

(BRIGHTNESS-MODE EKOCARDIOGRAPHY ON THE PHYTON SNAKES) Mokhamad Fakhrul Ulum,Nurul Aeni Ayu Lestari, Amira Putri Pertiwi,

Muhammad Piter Kombo, Ligaya ITA Tumbelaka ... 1 Pengaruh Aplikasi Bioflock yang Dikombinasikan dengan Probiotik Terhadap

Performa Pertumbuhan Udang Vaname

(THE IMPACT OF BIOFLOCKS APPLICATION COMBINED WITH PROBIOTICS ON THE GROWTH PERFORMANCE OF WHITELEG SHRIMP)

Bagus Dwi Hari Setyono, Fariq Azhar, Paryono ... 7 Histopatologi Hepar Tikus Putih Setelah Pemberian Ekstrak Sarang Semut yang Diinduksi Paracetamol Dosis Toksik

(HISTOPATHOLOGICAL OF WHITE RATS LIVER AFTER GIVING of ANT NEST EXTRACT INDUCED BY TOXIC DOSE OF PARACETAMOL)

I Made Merdana, I Made Kardena, Ketut Budiasa, I Made Dodi Gunawan ... 14 Gambaran Radiografis Penggunaan Tulang Babi Sebagai Bahan Cangkok untuk Penanganan Fraktur Femur pada Anjing

(A RADIOGRAPH OF THE USE OF PIGBONES AS A GRAFT MATERIAL FOR FEMUR FRACTURE TREATMENT IN DOGS)

Luh Made Sudimartini, I Wayan Wirata, Anak Agung Gde Oka

Dharmayudha, I Wayan Nico Fajar Gunawan, Putu Henrywaesa Sudipa ... 21 Resistensi Antibiotik pada Escherichia coli yang Diisolasi

dari Ayam Petelur

(ANTIBIOTIC RESISTANCE TO ESCHERICHIA COLI ISOLATED FROM LAYING HENS) I Nengah Kerta Besung, I Gusti Ketut Suarjana, Ketut Tono Pasek Gelgel ... 28 Histomorfometri Sel Darah Putih Agranulosit Bibit Sapi Bali di Nusa Penida

(HISTOMORPHOMETRY OF AGRANULOCYTE WHITE BLOOD CELLS OF BALI CATTLE IN NUSA PENIDA)

M. Oenas Adinugroho, Ni Ketut Suwiti, Putu Suastika ... 33 Struktur Histologi Uterus Anjing Kintamani pada Periode Dewasa Kelamin

(HISTOLOGICAL STRUCTURE OF THE KINTAMANI DOG ON THE SEXUAL MATURITY PERIOD)

Ni Luh Eka Setiasih, Putu Suastika, LGS Surya Heryani, NNW Susari ... 39 Perubahan Histopatologi Hati Mencit yang diberikan Ekstrak Etanol

Tanaman Sarang Semut

(HISTOPATHOLOGICAL CHANGES OF MICE LIVER THAT INDUCED BY ETHANOL EXTRACT OF ANT NEST TREE)

Yoga Eka Prasetyo, I Made Merdana, I Made Kardena, I Wayan Sudira ... 44 DAFTAR ISI

(6)

Volume 11 No.1 Pebruari 2019 p-ISSN: 2085-2495; e-ISSN: 2477-2712 Online pada: http//ojs.unud.ac.id/index.php/buletinvet Terbit mulai 1 Pebruari 2009

Klasterisasi Manajemen Pengolahan Limbah Sapi Bali pada Simantri di Kabupaten Badung

(THE CLUSTERING OF BALI CATTLES WASTE PROCESSING MANAGEMENT AT SIMANTRI IN BADUNG REGENCY)

Dewa Made Dwi Parwata, I Putu Sampurna, I Made Sukada, Kadek Karang

Agustina ... 51 Pengaruh Penambahan Berbagai Konsentrasi Vitamin E pada Pengencer Fosfat Kuning Telur terhadap Motilitas dan Daya Hidup Spermatozoa Puyuh

(INFLUENCE OF DIFFERENT CONCENTRATION SUPLEMENTARY OF VITAMIN E IN YOLK EGG PHOSPHATE DILUENT FOR THE MOTILITY AND VIABILITY OF QUAIL SPERMATOZOA)

I Made Hermadi Putra, Wayan Bebas, Made Kota Budiasa ... 58 Karakteristik Fisikokimia dan Uji Aktivitas Antimikroba Bakteriosin dari Isolat Bakteri Asam Laktat 15B Hasil Isolasi Kolon Sapi Bali

(PHYSICOCHEMICAL CHARACTERISTICS AND ANTIMICROBIAL ACTIVITY TEST OF BACTERIOCIN FROM LACTIC ACID BACTERIA ISOLATE 15B ORIGINATED FROM BALI CATTLE’COLON ISOLATION)

Ni Kadek Lyming Lestari, I Dewa Made Sukrama, I Wayan Suardana ... 65 Gambaran Histopatologi Ginjal Tikus Wistar Diabetes Melitus Eksperimental yang Diberikan Ekstrak Etanol Daun Kelor

(HISTOPATHOLOGICAL KIDNEY OVERVIEW OF EXPERIMENTAL DIABETES MELLITUS WISTAR RATS GIVEN ETHANOL EXTRACT OF MORINGA LEAF)

Baiq Renny Kamaliani, Ni Luh Eka Setiasih, Ida Bagus Oka Winaya ... 71 Gerusan Daun Binahong Mempercepat Kesembuhan Luka Bakar Tikus Putih

(THE SCOURING OF BINAHONG LEAVES ACCELERATES THE HEALING OF BURNS ON WHITE RATS)

Komang Sri Gilamg Airlangga, I Wayan Gorda, I Ketut Anom Dada,

Luh Made Sudimartini ... 78 Profil Imunoglobulin M Sapi Bali di Pulau Nusa Penida Klungkung Bali

(PROFILE IMMUNOGLOBULIN M (IgM) BALI CATTLE IN NUSA PENIDA ISLAND KLUNGKUNG DISTRICT BALI PROVINCE)

Luh Kadek Nanda Laksmi, I Nengah Kerta Besungi, I Nyoman Suartha Ni

Ketut Suwiti ... 85 Histological Structure of The Thoracic and Abdominal Region Skin of The Etawah Goats Cross Breed

(STRUKTUR HISTOLOGI KULIT REGIO THORAK DAN ABDOMEN KAMBING PERANAKAN ETAWAH)

Ni Ketut Suwiti, Mergayanti Yudanta Eka Putri, Putu Suastika, Ni Luh Eka

Setiasih, Luh Gde Sri Surya Heryani, Ni Nyoman Werdi Susari ... 94 Kualitas Daging Sapi Bali dan Daging Sapi Wagyu yang Disimpan pada Suhu Dingin (THE QUALITY OF BALI AND WAGYU BEEF AT THE COLD STORAGE)

Kadek Karang Agustina, Sonia Citra Dewi Sembiring, I Ketut Suada ... 102

(7)

Volume 11 No.1 Pebruari 2019 p-ISSN: 2085-2495; e-ISSN: 2477-2712 Online pada: http//ojs.unud.ac.id/index.php/buletinvet Terbit mulai 1 Pebruari 2009

Dr. Sagung Chandra Yowani, S.Si.,Apt.,M.Si

Lab. Mikrobiologi Program Studi Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Udayana.

Dr. dra. Tyas Rini Saraswati, M.Kes

Lab. Ilmu Faal dan Khasiat Obat Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Diponegoro.

Dra. Ni Luh Watiniasih, M.Sc., Ph.D.

Lab. Ekofisiologi Hewan Program Studi Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Udayana.

Dr. drh. I Nyoman Suartha, MSi.

Lab. Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana Prof. Dr. drh. Gusti Ayu Yuniati Kencana, MP.

Lab. Virologi Veteriner Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana Dr. drh I Nengah Kerta Besung, MSi

Lab. Bakteriologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana Dr.drh. I Gusti Ayu Agung Suartini, MSi.

Lab. Biokimia, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana Dr. drh. I Gusti Made Krisna Erawan, MSi.

Lab. Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana Drh. Kadek Karang Agustina, MP.

Lab. Kesmavet, Fakutas Kedokteran Hewan Universitas Udayana Drh. Made Sudimartini, MP

Farmakologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana Drh. Wayan Nico Fajar, M.Si

Lab. Radiologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana Dra. Ni Made Pharmawati, MSc. PhD.

Lab. Bioteknologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Udayana Dr. drh. Maxs U E Sanam.

Lab. Mikrobiologi, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Cendana.

Prof. Dr. drh. Pudji Astuti

Lab. Fisiologi Veteriner Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gajah Mada.

Prof. Dr.drh. I Nyoman Suarsana, MSi.

Lab. Biokimia Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana Prof. Dr. drh Ni Ketut Suwiti, MKes,

Lab. Histologi, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana Dr.drh. Michael Haryadi, MP.

Lab. Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gajah Mada Drh. Ni Luh Putu Agustini, MP.

Lab. Bioteknologi Balai Besar Veteriner Denpasar.

Drh. Ni Made Restiati, Mphil.

Klinisi Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia Cabang Bali Dr.drh. AETH Wahyuni, MSi.

Lab. Mikrobiologi, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gajah Mada Drh. Siti Komariah

Klinisi Asosiasi Dokter Hewan Praktisi Hewan Kecil Indonesia Dr. drh. I Wayan Bebas, M.Kes.

Lab. Reproduksi, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana Dr. drh. I Gese Soma, M.Kes.

Lab. Fisiologi, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana MITRA BESTARI TAMU

(8)

Buletin Veteriner Udayana Volume 11 No. 1: 28-32

pISSN: 2085-2495; eISSN: 2477-2712 Pebruari 2019

Online pada: http://ojs.unud.ac.id/index.php/buletinvet DOI: 10.24843/bulvet.2018.v11.i01.p05 Terakreditasi Nasional Peringkat 3, DJPRP Kementerian Ristekdikti

No. 21/E/KPT/2018, Tanggal 9 Juli 2018

28

Resistensi Antibiotik pada Escherichia coli yang Diisolasi dari Ayam Petelur

(ANTIBIOTIC RESISTANCE TO ESCHERICHIA COLI ISOLATED FROM LAYING HENS

)

I Nengah Kerta Besung1*, I Gusti Ketut Suarjana1, Ketut Tono PG1

1Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana, Bali

*Corresponding author: kerta_besung@unud.ac.id ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan resistensi antibiotik pada Escherichia coli yang diisolasi dari ayam petelur. Sebanyak 100 sampel feses dari ayam petelur diambil dari peternakan di Kabupaten Tabanan, Bangli, dan Karangasem. E. coli diisolasi dan identifikasi dengan metode Carter (1990), yang dilanjutkan dengan uji sensitivitas kuman dengan metode difusi cakram menurut metode Kirby Bauer terhadap antibiotik oksitetrasiklin (30 µg), ampisilin (10 µg), streptomisin (10 µg), sulfametoksasol (30 µg), kloramfenikol (30 µg), dan kanamisin (30 µg). Data diameter hambatan antibiotik dibandingkan dengan standar kepekaan kuman dan diklasifikasikan sebagai sensitif, intermediit, dan resisten. Hasil penelitian menunjukkan bahwa E. coli sensitif terhadap kanamisin, sedangkan terhadap antibiotik yang lainnya bersifat intermediit dan resisten. Bertambahnya umur ayam, akan meningkatkan resistensi terhadap antibiotik.

Kata kunci: Escherichia coli; antibiotik; ayam petelur ABSTRACT

The study aim was to determine the resistance of Escherichia coli to antibiotics that isolated in laying hens. A total of 100 samples of chicken feces were taken from Tabanan, Bangli and Karangasem districts. E. coli were isolated and identified by Carter (1990) method, followed by a bacterial susceptibility test with agar diffusion method from Kirby Bauer against antibiotics namely oxytetracycline (30 µg), ampicillin (10 µg), streptomycin (10 µg), sulfamethoxazole (30 µg), chloramphenicol (30 µg), and kanamycin (30 µg). The obtained data compared to the next sensitivity standard of the bacteria that classified as sensitive, intermediate, and resistant. The results showed that E. coli from chicken feces are sensitive to kanamycin, whereas the other antibiotics are intermediate or resistant. The increase in resistance is in line to the age of the chicken

Keywords : Escherichia coli; antibiotics; laying hens PENDAHULUAN

Kejadian kolibasilosis belakangan ini pemunculannya sangat menonjol pada ayam pedaging, terutama yang berumur muda, antara 1 – 2 minggu. Angka kematian bisa mencapai 10% dan akan lebih besar lagi apabila disertai infeksi lain yang mengikutinya, seperti ND, M. gallisepticum atau IB. Meningkatnya kejadian penyakit seiring dengan rendahnya sanitasi perkandangan. E. coli yang merupakan flora normal di dalam pencernaan akan mengkontaminasi peralatan yang ada di perkandangan, sehingga bakteri E. coli ini

akan melimpah pada air yang kualitasnya jelek, terutama setelah turunnya hujan.

Penanganan kolibasilosis adalah dengan sanitasi yang baik disertai dengan pemberian obat antibakteri. Kesadaran dan pengetahuan peternak yang rendah terhadap pemakaian antibakteri akan berdampak buruk pada perkembangan resistensi kuman. Kuman yang awalnya sensitif terhadap antibakteri lambat laun akan berubah sifat menjadi resisten. Hal ini merupakan fenomena yang secara umum terjadi tidak hanya di Indonesia namun juga di negara berkembang lainnya (Braykov et al., 2016).

(9)

Buletin Veteriner Udayana Besung et al.

29

Kolibasilosis sudah resisten terhadap ampisilin, trimetoprim, sulfametoksasol, tetrasiklin, amikasin, kolistin, norflosaksin, florfenikol, enroflosaksin, cefaleksin, neomycin, kloramfenikol, dan gentamisin (Braykov et al., 2016; Schwaiger et al., 2008).

Terjadinya resistensi kuman terhadap antibiotik, karena kuman sering terpapar oleh antibiotik sehingga kuman mempunyai kemampuan untuk mencegah pengaruh antibiotik dengan jalan membentuk selaput sel yang dapat menghambat masuknya antibiotik ke dalam sel kuman. Perubahan sifat kuman menjadi resisten akan makin meningkat seiring dengan penggunaan antibakteri yang tidak terkontrol seperti dosis tidak tepat, lama pemberian, dan salah memilih obat. Adanya perubahan sifat kuman ke arah resisten menyebabkan kegagalan dalam pengobatan. Dengan demikian uji kepekaan kuman terhadap antibakteri harus dilakukan secara periodik dan kontinyu.

METODE PENELITIAN Pengambilan Sampel

Sampel feses berasal dari peternakan ayam petelur di Kabupaten Tabanan, Bangli, dan Karangasem. Sebanyak 100 sampel yang digunakan pada penelitian diambil secara aseptis, langsung pada sekum atau kolon, untuk selanjutnya ditempatkan pada pot sampel dan dibawa di dalam termos berisi es.

Isolasi dan Identifikasi E. coli

Masing-masing sampel ditanam pada Nutrient Agar dan Eosin Methylene Blue Agar (EMBA). Koloni yang menampakkan dominan berwarna hijau metalik dengan pusat gelap dicurigai sebagai E.coli dan dilanjutkan dengan identifikasi kuman.

Identifikasi dilakukan dengan pewarnaan Gram dan uji biokimia seperti Tripple Sugar Iron Agar (TSIA), Simmons citrate Agar (SCA), Sulphide Indol Motility (SIM), dan Methyl Red Voges Proskauer (MRPV).

Uji Kepekaan Kuman

Uji kepekaan kuman dilakukan dengan cara difusi agar dengan metode dari Kirby- Bauer (Bauer et al., 1966). Koloni kuman 3 - 5 koloni E. coli ditanam pada Mouller Hinton cair dan diinkubasikan selama 2 jam pada suhu 370 C hingga didapatkan kekeruhan setara dengan Mc Farland 0,5 (kandungan 106 sel/ml). Selanjutnya 0,5 ml kultur ditanam pada media Mouller hinton Agar (MHA) dan disebarkan secara merata dan diinkubasikan sekitar 30 menit.

Uji sensitifitas kuman dilakukan terhadap beberapa antimikroba:

oksitetrasiklin (30 µg), ampisilinn (10 µg), streptomisin (10 µg), sulfametoksasol (30 µg), kloramfenikol (30 µg), dan kanamisin (30 µg). Sebagai kontrol digunakan kuman Escherichia coli ATCC 25922. Zona hambat pertumbuhan bakteri dari masing- masing cakram antibakteri diukur sebagai data penelitian.

Analisis Data

Semua sampel yang menunjukkan reaksi positif terhadap E. coli diuji kepekaannya dan dianalisis secara deskriptif yaitu dihitung persentase kuman yang sensitif, intermediit, dan resisten terhadap masing-masing antibakteri.

HASIL DAN PEMBAHASAN Pengamatan terhadap ayam petelur yang menunjukkan gejala diare dilakukan di Kabupaten Tabanan, Bangli, dan Karangasem. Sampel yang sakit dari Kabupaten Tabanan berasal dari Desa Jatiluwih dan Baturiti, dari Kabupaten Bangli berasal dari Kabupaten Demulih, dan dari Karangasem berasal dari Pesedahan. Hasil isolasi kuman menunjukkan adanya kuman banyak kuman pada feses. Pada media EMBA sudah nampak ada koloni bakteri yang berwarna hijau metalik. Koloni bakteri yang tumbuh pada media EMBA yang berwarna hijau metalik dengan kilat logam, dicurigai sebagai kuman E. coli. Penegasan kuman

(10)

Buletin Veteriner Udayana Volume 11 No. 1: 28-32

pISSN: 2085-2495; eISSN: 2477-2712 Pebruari 2019

Online pada: http://ojs.unud.ac.id/index.php/buletinvet DOI: 10.24843/bulvet.2018.v11.i01.p05 Terakreditasi Nasional Peringkat 3, DJPRP Kementerian Ristekdikti

No. 21/E/KPT/2018, Tanggal 9 Juli 2018

30

tersebut dilakukan dengan uji biokimia dan gula-gula.

Semua sampel yang dicurigai sebagai kuman E. coli, dilakukan pewarnaan Gram dan uji biokimia dan uji gula-gula. Hasilnya menunjukkan bersifat kuman bentuk batang Gram Negatif, pada TSIA bersifat acid slant, acid butt, tanpa H2S, dan ada gas, tidak tumbuh pada simmons citrate, MR positif, dengan VP negatif, positif, motil, memfermentasi glukosa dan laktosa.

Berdasarkan hasil di atas, menunjukkan bahwa kuman tersebut adalah E. coli.

Bakteri ini bersifat anaerobik fakultatif yang ditemukan normal dan dominan di dalam usus ayam dan hanya 10 – 15% yang bersifat ganas. Kolibasilosis terjadi pada ayam yang dipelihara dalam keadaan sanitasi yang jelek (Jiang et al., 2005).

Bakteri E. coli ditemukan dengan jumlah yang melimpah pada air dengan kualitas yang rendah (Zende et al.,2013). Bakteri E.

coli disebut juga koliform fekal, hal ini karena E.coli ditemukan di dalam saluran usus ternak dan manusia dan didapatkan di dalam feses, sehingga E. coli dikenal sebagai indikator kontaminasi kotoran (Allocati et al., 2013).

Gejala klinis kolibasilosis antara lain : kematian mendadak yang terjadi pada bentuk akut, tanpa menunjukkan gejala

klinis. Apabila penyakit berjalan kronis, maka gejala yang terlihat yaitu kelesuan, napsu makan menurun serta munculnya gangguan pernafasan berupa ngorok pada malam hari disertai pengeluaran eksudat dari hidung (De Carli et al., 2015).

Beberapa kasus kolibasilosis terjadi pada organ reproduksi unggas sehingga agak sukar diamati. Eksudat pada kantong hawa dan radang fibrinosa pada kantong jantung dan permukaan hati. Gejala lain berupa radang pusar (omphalitis), septicaemia dan enteritis(Qabajah et al., 2014).

Cara penularan walaupun ayam dari dari berbagai kelompok umur dapat terinfeksi oleh E. coli, namun ayam muda lebih sensitif dibandingkan ayam dewasa.

Penyakit banyak ditemukan pada lingkungan yang kotor dan berdebu dan pada sekelompok ayam yang mengalami immunosupressif akibat penyakit infeksius.

Distribusi E. coli sangat luas, bisa ditemukan di dalam litter, kotoran ayam, debu/kotoran lain dalam kandang serta lingkungan sekitar kandang, pakan, air minum dan sumber air , seperti sumur. Debu dalam kandang ayam dapat mengandung 105 – 106 sel E. coli/gram. Bakteri akan tahan lama di dalam kandang, terutama keadaan kering (De Carli et al., 2015; Sayad et al., 2018).

Gambar 1. Persentase kuman sensitif, intermediit, dan resisten terhadap berbagai antibiotika

Gambar 2. Persentase kuman resisten dan intermediit pada berbagai Umur

0 10 20 30 40 50 60 70

%of resistant

Sensitif Intermediit Resisten

0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 120.0

1 bulan 2 bulan 3 bulan 4 bulan

(11)

Buletin Veteriner Udayana Besung et al.

31

Gambar 1 menunjukkan bahwa kuman E. coli yang diisolasi dari peternakan ayam petelur menunjukkan resisten terhadap bacitracin (100%), oksitetrasiklin (30%), klindamisin (28,3%), ampisilin (21,7%), doksisiklin (10%), dan kanamisin (5%).

Kuman yang menunjukkan intermediit terhadap streptomisin sebanyak 48,3%, doksisiklin 38,3%, Klindamisin 36,7%, oksitetrasiklin 33,3% dan kanamisin sebanyak 1,7%. Hasil ini menandakan bahwa kuman yang diisolasi sudah resisten terhadap antibiotik yang diuji kecuali terhadap kanamisin. Terhadap ampisilin dan doksisiklin sebanyak 56,7% dan 51,7%, sedangkan kepekaan kuman terhadap antibiotik yang lain di bawah 50%.

Gambar 2 di atas menunjukkan bahwa ada kenaikan resistensi kuman terhadap bertambahnya umur ayam. Makin tua umur ayam, maka makin meningkat resistensinya. Hal ini akibat pemberian antibiotik sudah lazim dilakukan oleh peternak. Makin tua umur ayam, makin sering kontak dengan antibiotik. Kejadian ini berdampak pada meningkatnya kepekaan kuman terhadap antibiotic yang sering digunakan. Hasil penelitian kepekaan E. coli yang diisolasi dari organ ayam pedaging penderita koliseptikemia menunjukkan bahwa 73,3% resisten, 20%

intermediet, dan 6,7% sensitif terhadap antibiotik oksitetrasiklin, 100% resisten terhadap antibiotik ampisilin, 53,3%

resisten dan 46,7% intermediet terhadap sulfametoksasol (Luhung et al., 2017).

Kejadian resistensi kuman E. coli pada unggas telah terjadi di Iran pada tahun 2012.

Sebanyak 154 isolat E. coli yang diuji kepekaannya didapatkan 91.6% dan 62.3%.

resisten terhadap kloramfenikol dan florfenicol, resisten terhadap Erytromsin dan tiamulin sebanyak 96.1% dan 87.0%

(Braykov et al., 2016; Oluduro, 2012). Pada tahun 2012 di India juga telah dilaporkan adanya resistensi kuman E. coli pada unggas. Dari 35 isolat yang diuji, 20 isolat menunjukkan multiple drug resistance sebanyak 52,63%, resisten terhadap

cefaleksin sebanyak 73.68%, dan terhadap Kloramfenikol masih sensitif 100% (Joshi et al., 2012). Kejadian resistensi kuman E.

coli pada unggas di Mesir juga menunjukkan angka yang tinggi.

Antibiogram menunjukkan bahwa E. coli sudah resisten terhadap enroflokssin (72.2%), neomysin (75%), trimethoprim- sulfamethoksasol (82.2%), ampisilin (84.5%) dan amoksisilin (87.8%), asam nalidiksi (96.7%) dan deoksisiklin (98.3%) (Messaiuml et al., 2013).

SIMPULAN Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kuman E. coli yang berasal dari feses ayam diare menunjukkan sensitif terhadap kanamisin, sedangkan terhadap antibiotic yang lain sudah intermediit atau resisten. Meningkatnya umur ayam, makin meningkat resistensi kuman terhadap antibiotik.

Saran

Sebaiknya antibiotik yang digunakan tepat sasaran, dosis dan lama pemberian, agar terhindar dari resistensi kuman.

Penggunaan antibiotik dilakukan secara cermat dan bijaksana agar tidak menimbulkan resistensi kuman.

UCAPAN TERIMAKASIH Ucapan terimakasih ditujukan kepada Rektor Universitas Udayana atas pemberian dana yang bersumber dari Hibah Unggulan Udayana. Ucapan terimakasih juga ditujukan kepada Dekan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana dan Kepala Laboratorium Mikrobiologi atas ijin pelaksanaan penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

Allocati N, Masulli M, Alexeyev MF, Di Ilio C. 2013. Escherichia coli in Europe:

an overview. Int. J. Environ. Res. Pub.

Health. 10(12): 6235-6254.

Bauer AW, Kirby WM, Sherris JC, Turck M. 1966. Antibiotic susceptibility

(12)

Buletin Veteriner Udayana Volume 11 No. 1: 28-32

pISSN: 2085-2495; eISSN: 2477-2712 Pebruari 2019

Online pada: http://ojs.unud.ac.id/index.php/buletinvet DOI: 10.24843/bulvet.2018.v11.i01.p05 Terakreditasi Nasional Peringkat 3, DJPRP Kementerian Ristekdikti

No. 21/E/KPT/2018, Tanggal 9 Juli 2018

32

testing by a standardized single disk method. Am. J. Clin. Pathol. 45(4): 493- 496.

Braykov NP, Eisenberg JN, Grossman M, Zhang L, Vasco K, Cevallos W, Levy K.

2016. Antibiotic Resistance in Animal and Environmental Samples Associated with Small-Scale Poultry Farming in Northwestern Ecuador. mSphere. 1(1):

e15.

Carter ME, Chengappa MM. 1990.

Diagnostic Procedure in Veterinary Bacteriology and Mycology (G. R.

Carter & J. R. Cole Eds. 5th Ed.):

Academic Press.

De Carli S, Ikuta N, Lehmann FK, da Silveira,VP, de Melo PG, Fonseca AS, Lunge VR. 2015. Virulence gene content in Escherichia coli isolates from poultry flocks with clinical signs of colibacillosis in Brazil. Poult. Sci.

94(11): 2635-2640.

Jiang YW, Sims MD, Conway DP. 2005.

The efficacy of TAMUS 2032 in preventing a natural outbreak of colibacillosis in broiler chickens in floor pens. Poult. Sci. 84(12): 1857-1859.

Joshi S, Singh R, Singh SP. 2012. Antibiotic resistance profile of Escherichia coli isolates from Colibacillosis in and around Pantnagar, India. Vet. World.

5(7): 405-408.

Luhung YGA, Suarjana IGK, Gelgel KTP.

2017. Sensitivitas Isolat Escherichia coli Patogen dari Organ Ayam Pedaging Terinfeksi Koliseptikemia terhadap Oksitetrasiklin, Ampisilin dan Sulfametoksazol. Bul. Vet. Udayana.

9(1): 60-66.

Messaiuml CR, Boukhors KT, Khelef, Hamdi H. 2013. Antimicrobial susceptibility of Escherichia coli strains isolated from broiler chickens affected by colibacillosis in Setif. Af. J.

Microbiol. Res. 7(21): 2668-2672.

Oluduro AO. 2012. Antibiotic-resistant commensal Escherichia coli in faecal droplets from bats and poultry in Nigeria. Vet. Ital. 48(3): 297-308.

Qabajah M, Awwad E, Ashhab Y. 2014.

Molecular characterisation of Escherichia coli from dead broiler chickens with signs of colibacillosis and ready-to-market chicken meat in the West Bank. Br. Poult. Sci. 55(4): 442- 451.

Sayad A, Ibrahim F, Mukim US, Cho J, Madou M, Thong KL. 2018. A microdevice for rapid, monoplex and colorimetric detection of foodborne pathogens using a centrifugal microfluidic platform. Biosens.

Bioelectron. 100: 96-104.

Schwaiger K, Schmied EM, Bauer J. 2008.

Comparative analysis of antibiotic resistance characteristics of Gram- negative bacteria isolated from laying hens and eggs in conventional and organic keeping systems in Bavaria, Germany. Zoonoses Pub. Health. 55(7):

331-341.

Zende RJ, Chavhan DM, Suryawanshi PR, Rai AK, Vaidya VM. 2013. PCR detection and serotyping of enterotoxigenic and shigatoxigenic Escherichia coli isolates obtained from chicken meat in Mumbai, India. Vet.

World. 6(10): 770-773.

(13)

Volume 11 No.1 Pebruari 2019 p-ISSN: 2085-2495; e-ISSN: 2477-2712 Online pada: http//ojs.unud.ac.id/index.php/buletinvet Terbit mulai 1 Pebruari 2009

Buletin Veteriner Udayana

Vol. 11 No. 1 Tahun 2019

Abdomen 94

Aktivitas Antimikroba 65 Anjing 21, 28

Anjing kintamani 39 Bioflok 7

Bakteri Asam Laktat 65 Bakteriosin 65

Cangkok tulang 21 Cluster 51

Daging sapi bali 102 Dging sapi Wagyu 102 Daun binahong 78 Daun mimba 28

Dermatitis kompleks 28 Diabetes melitus 71 Ekokardiografi 1 Ekstrak sarang semut 14 ELISA 85

Etawah cross breed 94 Fisikokimia 65 Fosfat 58 Fraktur 21

Gambaran radiologi 21 Geografis 85

Ginjal 71 Hati 44 Histologi 33 Histology 94 Histomorfometri 33 Histomorphometry 94 Histopatologi 14, 44 Imunoglobulin M 85 Intensif 51

Jantung 1 Jenis kelamin 85 Kelor 71

Kerusakan hepar 14 Kesembuhan 78 Kualitas 102 Limfosit 33

Luka bakar derajat II 78

Manajemen pengolahan limbah 51 Micrococcus luteus 28

Monosit 33

Nusa Penida 33, 85 Paracetamol 14 Probiotik 7 Puyuh 58 Sapi bali 33, 85 Simantri 51 Spermatozoa 58 Vitamin E 58 Sanca 1 Sisik ventral 1 Skin 94

Streptozotocin 71 Struktur histologi 39 Tanaman sarang semut 44 Thorax 94

Tikus putih 78 Tulang babi 21 Udang vaname 7 Ultrasonografi 1 Umur 85 Uterus 39 INDEKS SUBJEK

(14)

Volume 11 No.1 Pebruari 2019 p-ISSN: 2085-2495; e-ISSN: 2477-2712 Online pada: http//ojs.unud.ac.id/index.php/buletinvet Terbit mulai 1 Pebruari 2009

Buletin Veteriner Udayana

Vol. 11 No. 1 Tahun 2019

Adinugroho MO 33 Agustina KK 51, 102 Airlangga KSG 78 Azhar F 7

Bebas IW 58 Besung INK 28, 85 Budiasa IK 14 Budiasa MK 58 Dada IKA 78

Dharmayudha AAGO 21 Gelgel IKTP 28

Gorda IW 78 Gunawan IMD 14 Gunawan IWNF 21 Heryani LGSS 39, 94 Kamaliani BR 71 Kardena IM 14, 44 Kombo MP 1 Laksmi LKN 85 Lestari NAA 1 Lestari NKL 65 Merdana IM 14, 44 Parwata DMD 51 Paryono 7

Pertiwi AP 1 Prasetyo YE 44 Putra IMH 58 Putri MYE 94 Sampurna IP 51 Sembiring SCD 102 Setiasih NLE 39, 71, 94 Setyono BDH 7

Suada IK 102 Suardana IW 65 Suarjana IGK 28 Suartha IN 85 Suastika P 33, 39, 94 Sudimartini LM 21, 78 Sudira IW 44

Sudipa PH 21 Sukada IM 51 Sukrama IDM 65 Susari NNW 39, 94 Suwiti NK 33, 85, 94 Tumbelaka LI 1 Ulum MF 1 Winaya IBO 71 Wirata IW 21 INDEKS PENULIS

(15)

Volume 11 No.1 Pebruari 2019 p-ISSN: 2085-2495; e-ISSN: 2477-2712 Online pada: http//ojs.unud.ac.id/index.php/buletinvet Terbit mulai 1 Pebruari 2009

Ketentuan Umum

a. BuletinVeteriner Udayana memuat tulisan ilmiah dalam bidang Kedoteran Hewan dan Peternakan, berupa hasil penelitian, artikel ulas balik (review).

b. Naskah/makalah harus orisinal dan belum pernah diterbitkan. Apabila diterima untuk dimuat dalam Buletin Veteriner Udayana, maka tidak boleh diterbitkan dalam majalah atau media yang lain.

2. Naskah ilmiah dicetak dengan kertas ukuran A4. Naskah diketik dengan spasi menggunakan program olah kata word for windows, huruf Times New Roman ukuran huruf 12.

3. Tata cara penulisan naskah hasil penelitian hendaknya disusun menurut urutan sebagai berikut: Judul, Identitas penulis, Abstrak, Abstract, Pendahuluan, Metode Penelitian, Hasil dan Pembahasan, Simpulan dan Saran, Ucapan terimakasih dan Daftar Pustaka.

Upayakan dicetak hitam putih, dan keseluruhan naskah tidak lebih tidak kurang dari 10- 15 halaman.

a. Judul: Singkat dan jelas.

b. Identitas penulis: Nama ditulis lengkap (tidak disingkat) tanpa gelar. Bila penulis lebih dari seorang, dengan alamat, instansi yang berbeda, maka di belakang setiap nama diberi indeks atas angka arab. Alamat penulis ditulis di bawah nama penulis mencakup laboratorium, lembaga, dan alamat lengkap dengan nomer telepon/faksimili dan Email. Indeks tambahan diberikan pada penulis yang dapat diajak berkorespondensi (corresponding author).

c. Abstrak: Ditulis dalam bahasa Indonesia terlebih dahulu dan bahasa Inggris bila naskah dalam bahasa Indonesia, begitu pula sebaliknya. Abstrak dilengkapi kata kunci (keywords) yang diurut berdasarkan kepentingannya. Abstrak memuat ringkasan naskah, mencakup seluruh tulisan tanpa mencoba merinci setiap bagiannya. Hindari menggunakan singkatan.

d. Pendahuluan: Memuat tentang ruang lingkup, latar belakang tujuan dan manfaat penelitian. Bagian ini hendaknya memberikan latar belakang agar pembaca dapat memahami dan menilai hasil penelitian tanpa membaca laporan-laporan sebelumnya yang berkaitan dengan topik. Manfaatkanlah pustaka yang dapat mendukung pembahasan.

e. Metode Penelitian: Hendaknya diuraikan secara rinci dan jelas mengenai bahan yang digunakan dan cara kerja yang dilaksanakan, termasuk metode statistika. Cara kerja yang disampaikan hendaknya memuat informasi yang memadai sehingga memungkinkan penelitian dapat diulang dengan berhasil.

f. Hasil dan Pembahasan: Disajikan secara bersama dan membahas dengan jelas hasil- hasil penelitian. Hasil penelitian dapat disajikan dalam bentuk tertulis di dalam naskah, tabel, atau gambar. Kurangi penggunaan grafik jika hal tersebut dapat dijelaskan naskah. Batasi pemakaian foto, sajikan foto yang jelas menggambarkan hasil yang diperoleh. Gambar dan tabel harus diberi nomor dan dikutip dalam naskah.

Pembahasan yang disajikan hendaknya memuat tafsir atas hasil yang diperoleh dan bahasan yang berkaitan dengan laporan-laporan sebelumnya. Hindari mengulang pernyataan yang telah disampaikan pada metode, hasil dan informasi lain yang telah disajikan pada pendahuluan.

g. Simpulan dan Saran: Disajikan secara terpisah dari hasil dan pembahasan.

KETENTUAN UNTUK PENULISAN NASKAH

(16)

Volume 11 No.1 Pebruari 2019 p-ISSN: 2085-2495; e-ISSN: 2477-2712 Online pada: http//ojs.unud.ac.id/index.php/buletinvet Terbit mulai 1 Pebruari 2009

h. Ucapan Terimakasih: Dapat disajikan bila dipandang perlu. Ditujukan kepada yang mendanai penelitian dan untuk memberikan penghargaan kepada Lembaga maupun perseorangan yang telah membantu penelitian atau proses penulisan.

i. DaftarPustaka: Ditulis mengikuti pola Vancouver Style. Disusun secara alfabetis menurut nama dan tahun terbit. Singkatan majalah/jurnal berdasarkan tata cara yang dapat dipakai oleh masing-masing jurnal. Proporsi daftar pustaka jurnal/majalah ilmiah sedikitnya 60%, dan teks book 40%. Contoh penulisan daftar pustaka:

Jurnal/majalah

Cowle SM, Horae S, Mosselman S, Parker MG. 1997. Estrogen receptor alpha and beta for heterodimeson DNA. J Biol Chem, 272(1): 158-162.

Buku

Gordon I. 1997. Controlled reproduction in sheep and goats. Controlled reproductionin farm animal series. 2nd Ed. Cab. Internationa. Ireland

Bab dalam Buku

Lukert PD, Saif YM. 1997. Infectious bursal disease. In: Diesease of Pultry. 10th Ed.

Calnek BW, Barness HJ, Beard CW, McDaugrad LR, Saif YM. (eds). Iowa State University Press, Ames, Iowa, USA. Pp. 721-738.

Prosiding

Muzzarelli R. 1990. Chitin and chitosan: Unique cationic polysaccharides, In:

Proceeding Sympotium Towards a Carbohydrate Based Chemistry. Ames, France, 23- 26 Oct. 1989. Pp. 199-231.

Disertasi/Tesis

Said S. 2003.Studies on Fertilization of rat soocytes by intra cytoplasmic sperm injection. (Disertation). Okayama: Okayama University.

Website

Gorman C. 1997. The new Hongkong Flue. http://www.pathfinder.com/time/

magazine/1997/dom/971229/heatlh.thenewhong_html

4. Pengiriman naskah dilakukan setiap saat dalam bentuk softcopy (file doc/docx) melalui sistem daring pada laman berikut:

https://ojs.unud.ac.id/index.php/buletinvet/about/submissions

5. Terhadap naskah/makalah yang dikirim, redaksi berhak untuk: memuat naskah/makalah tanpa perbaikan, memuat naskah/makalah dengan perbaikan, menolak naskah/makalah.

Semua keputusan redaksi tidak dapat diganggu gugat dan tidak diadakan surat menyurat untuk keperluan itu.

6. Setiap naskah yang dikirim ke redaksi untuk dipublikasikan dalam Buletin Veteriner Udayana akan dipandang sebagai karya asli penulis dan bila diterima, naskah tersebut tidak diperkenankan dipublikasikan lagi secara keseluruhan ataupun sebagian tanpa seijin Buletin Veteriner Udayana.

(17)

Alamat Redaksi Fakultas Kedokteran Hewan Jl. PB Sudirman Denpasar, Telp (0361)223791

BULETIN VETERINER UDAYANA

Referensi

Dokumen terkait

Volume 10 No.2 Agusts 2018 p-ISSN: 2085-2495; e-ISSN: 2477-2712 Online pada: http//ojs.unud.ac.id/index.php/buletinvet Terbit mulai 1 Pebruari 2009 p-ISSN: 2085-2495, e-ISSN: