• Tidak ada hasil yang ditemukan

Cara Mengatasi Prokrastinasi Untuk Meraih Kesuksesan

N/A
N/A
Muhamad Dzikri Ramadhan

Academic year: 2024

Membagikan "Cara Mengatasi Prokrastinasi Untuk Meraih Kesuksesan"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Judul: Melawan Prokrastinasi untuk Meraih Sukses Assalamualaikum wr wb.

Yang terhormat pengasuh pondok pesantren ali maksum krapyak Yogyakarta, KH. Khoirul Fuad M.si Yang terhormat seluruh jajaran pembimbing pondok pesantren ali maksum krapyak Yogyakarta Serta yang saya banggakan seluruh santriwan pondok pesantren ali maksum krapyak Yogyakarta

هِبِحْصَوَ هِلِآ ىلَعَوَ ، هُدَعْبَ لَوْسُرَ لَاوَ يَّبِنَ لَا نْمَ ىلَعَ مُلَاسَّلِاوَ ةُلَاصَّلِاوَ ، هُدَحْوَ هِلَلِ دَمْحْـلِا

دَعْبَ امَأَ ، ةِمَايَقِلِا مُوْيَ ىلِإِ هُادَهُـبَ عَبِتَ نْمَوَ

Yang pertama – tama marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kita kepada Allah SWT. Yang telah memberikan ridho dan keberkahannya kepada kita semua agar kita bias berkumpul di kegiatan penuh manfaat ini

Sholawat serta salam kita haturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw. Yang telah berjasa kepada kita dan seluruh umat muslim di dunia karena telah membina islam dari zaman kegelapan menuju zaman terang benderang saat ini.

Dan tidak pula saya lupakan untuk berterima kasih kepada master of ceremony saudara (……) yang telah mempersilahkan saya untuk tampil menyampai pidato saya mala mini.

Hari ini, saya ingin berbicara tentang sebuah fenomena yang sangat umum tetapi sering kali diabaikan:

prokrastinasi. Kita semua tahu bagaimana rasanya menunda tugas, apakah itu pekerjaan sekolah, tugas kantor, atau bahkan proyek pribadi. Meskipun tampaknya sepele, prokrastinasi memiliki dampak yang jauh lebih besar daripada yang kita bayangkan. Mari kita gali lebih dalam tentang apa itu prokrastinasi, mengapa kita melakukannya, dan bagaimana cara mengatasinya.

Apa itu Prokrastinasi?

Prokrastinasi adalah tindakan menunda-nunda sesuatu yang seharusnya kita kerjakan. Dalam banyak kasus, kita tahu bahwa kita harus menyelesaikan tugas tersebut, tetapi entah bagaimana, kita lebih memilih untuk melakukan hal lain, seperti bermain game, menonton film, atau bahkan hanya scrolling media sosial. Menurut penelitian, sekitar 20% orang dewasa mengaku secara teratur melakukan prokrastinasi. Hal ini menunjukkan bahwa prokrastinasi adalah masalah yang sangat umum.

Beberapa peneliti mendefinisikan prokrastinasi sebagai “bentuk kegagalan dalam mengatur diri yang ditandai penundaan tugas secara tidak rasional meski berpotensi memiliki konsekuensi negatif.”

Di era sekarang biasanya mereka yang menunda pekerjaan atau tugas cenderung mengalihkan pada aktivitas sepele, seperti melihat linimasa media sosial,

menonton YouTube, berselancar di internet, menonton TV, bikin status Facebook, belanja daring, dan lain-lain.

Orang-orang yang tergolong “penunda kronis” biasanya cenderung menghindari tugas- tugas sulit dan mungkin sengaja mencari alasan.

(2)

Mereka sebetulnya sadar akan tindakan dank konsekuensinya, “Tapi, mengubah kebiasaan mereka butuh upaya lebih besar dibanding menyelesaikan tugas di depan mereka,” tulis Psychology Today.

Para penunda tersebut juga cenderung “membuat kebiasaan bekerja di menit-menit terakhir.”

Mengapa Kita Prokrastinasi?

Ada banyak alasan mengapa kita menunda-nunda. Salah satunya adalah rasa takut akan kegagalan.

Ketika kita menghadapi tugas yang sulit, kita sering kali merasa cemas tentang hasilnya. Rasa takut ini bisa membuat kita memilih untuk tidak melakukan apa-apa, daripada mengambil risiko gagal. Selain itu, perfeksionisme juga berperan penting. Kita ingin hasil yang sempurna, dan ketakutan bahwa kita tidak akan mencapai standar itu bisa membuat kita ragu untuk memulai.

Selain itu, kurangnya motivasi dan disiplin juga menjadi faktor penting. Ketika tugas terasa

membosankan atau tidak menarik, kita cenderung mencari pengalihan. Tentu saja, distraksi yang ada di sekitar kita—seperti media sosial, televisi, atau bahkan teman-teman—dapat dengan mudah menggoda kita untuk menunda pekerjaan.

Dampak Prokrastinasi

Dampak dari prokrastinasi sangat signifikan. Pertama, prokrastinasi dapat meningkatkan stres. Ketika kita menunda tugas, beban kerja kita hanya akan semakin menumpuk, dan pada akhirnya, kita akan merasa tertekan dan cemas karena deadline yang mendekat. Hal ini bisa memengaruhi kesehatan mental dan fisik kita.

Kedua, prokrastinasi dapat menurunkan kualitas pekerjaan. Ketika kita terburu-buru menyelesaikan sesuatu di saat-saat terakhir, kita tidak bisa memberikan yang terbaik. Hasilnya, kita mungkin tidak mencapai tujuan yang kita inginkan, dan ini bisa merusak kepercayaan diri kita.

Ketiga, prokrastinasi bisa merusak hubungan. Jika kita terus-menerus menunda tanggung jawab yang melibatkan orang lain, seperti dalam kerja tim, ini dapat menyebabkan ketidakpuasan dan konflik.

Kepercayaan dan kolaborasi sangat penting dalam setiap hubungan, baik itu profesional maupun pribadi.

Mengatasi Prokrastinasi

Namun, prokrastinasi bukanlah masalah tanpa solusi. Ada beberapa strategi yang bisa kita terapkan untuk mengatasinya.

1. Tetapkan Tujuan yang Jelas: Menetapkan tujuan yang spesifik dan terukur adalah langkah pertama yang penting. Daripada mengatakan "Saya akan belajar untuk ujian," ubah menjadi

"Saya akan belajar selama 1 jam untuk mata pelajaran tertentu." Ini akan memberi kita arah yang jelas.

2. Pecah Tugas Menjadi Bagian Kecil: Tugas besar sering kali terasa menakutkan. Memecahnya menjadi langkah-langkah yang lebih kecil dapat membuatnya lebih mudah dikelola. Misalnya,

(3)

jika kita memiliki proyek besar, kita bisa membagi pekerjaan menjadi beberapa tahap, seperti penelitian, penulisan, dan revisi.

3. Ciptakan Lingkungan yang Mendukung: Lingkungan kerja yang bersih dan teratur dapat meningkatkan konsentrasi. Singkirkan segala distraksi, dan buatlah ruang yang nyaman untuk bekerja. Ini juga termasuk menetapkan waktu tertentu untuk bekerja tanpa gangguan.

4. Gunakan Teknik Pomodoro: Teknik ini melibatkan bekerja selama 25 menit, diikuti dengan istirahat 5 menit. Ini membantu kita tetap fokus dan mencegah kelelahan.

5. Bergabung dengan Teman atau Rekan: Kadang-kadang, memiliki seseorang yang mendukung kita bisa membuat perbedaan besar. Temukan teman yang juga memiliki tujuan yang sama, dan saling bertanggung jawab untuk menyelesaikan tugas.

6. Berikan Reward untuk Diri Sendiri: Setelah menyelesaikan tugas, beri diri kita hadiah. Ini bisa berupa hal kecil seperti istirahat sejenak, menonton episode serial favorit, atau menikmati camilan. Reward ini bisa menjadi motivasi tambahan untuk menyelesaikan tugas.

Kesimpulan

Akhir kata, mari kita ingat bahwa waktu adalah aset yang paling berharga. Setiap menit yang kita tunda adalah kesempatan yang hilang untuk belajar, berkembang, dan meraih impian kita. Prokrastinasi mungkin tampak menggoda, tetapi dengan kesadaran dan tindakan yang tepat, kita bisa melawannya.

Mari kita berkomitmen untuk tidak lagi menunda-nunda, tetapi mulai mengambil langkah nyata menuju kesuksesan yang kita impikan. Terima kasih atas perhatian Bapak/Ibu dan teman-teman sekalian.

Dengan disampaikannya pidato tadi, saya berharap kita semua dapat membiasakan diri menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Sehingga, hal tersebut akan terbawa hingga kita tua nanti. Hal tersebut sesuai dengan pepatah Arab.

Bunyinya,

هِيْلَعَ بَاشَ ءٍيْشَ ىلَعَ بَّشَ نْمَ

, “barang siapa yang membiasakan sesuatu sejak dini, maka sampai tua dia pun akan demikian.” Aqulu qawli hadza wa astaghfirallahi li walakum, fastaghfiruh innah hu huwal ghafurur-Rahim. Wassalamualaikum wr. wb.

Referensi

Dokumen terkait

Jadi, dapat disimpulkan bahwa optimisme meraih kesuksesan karir adalah cara berpikir individu yang bersifat positif mengenai harapan-harapan yang terjadi di masa

Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah API untuk prokrastinasi umum, PASS1 untuk prokrastinasi akademik, RSES untuk self-esteem, dan expectancy sebagai

Hasil data yang diperoleh dengan acuan dari teori ciri-ciri prokrastinasi akademik menurut Ferrari (M. Ghufron, 2003), yaitu ciri pertama penundaan untuk memulai

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Program Buku Pintar Penulisan Skripsi dapat menurunkan tingkat prokrastinasi mahasiswa terhadap skripsi pada seluruh aspek,

Kesuksesan tidak memihak pada orang tertentu, harus pada kelompok tertentu saja atau sebagainya, namun sebenarnya kesuksesan “ada” di setiap orang, tinggal orang tersebut

Berdasarkan hasil konseling terhadap ketiga konseli yaitu ABW, MA, dan WW tersebut peneliti dapat menyimpulkan bahwa prokrastinasi akademik yang dialami oleh siswa

Di antara berbagai kesuksesan itu, hal terpenting yang diharapkan terwujud dari latihan meditasi adalah rasa puas, kemampuan untuk merasa bahagia tidak menderita, dalam kondisi

Saran Berdasarkan hasil penelitian ini dibuktikan adannya pelaksanaan layanan bimbingan klasikal dalam mengurangi perilaku prokrastinasi akademik peserta didik SMA Negeri 5 Metro,