• Tidak ada hasil yang ditemukan

WEB OF CAUSSATION GAGAL GINJAL AKUT DAN GAGAL GINJAL KRONIS PADA ANAK

N/A
N/A
DEWI ANGGINI KASIH

Academic year: 2024

Membagikan "WEB OF CAUSSATION GAGAL GINJAL AKUT DAN GAGAL GINJAL KRONIS PADA ANAK"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS MATA KULIAH KEPERAWATAN ANAK

WEB OF CAUSSATION GAGAL GINJAL AKUT DAN GAGAL GINJAL KRONIS PADA ANAK Dosen Pengampu : Ns.Indra Tri Astuti, M.Kep., Sp.Kep.An

Kelompok 12:

1. Dewi Anggini Kasih 30902100053 2. Dinda Putrie Wahyuni 30902100064 3. Elda Septi Alizah 30902100072 4. Khafidz Dewantara Sihbudi 30902100111 5. Lintang Simotalisa 30902100124

PROGAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ILMU SULTAN AGUNG SEMARANG

2022/2023

(2)

Urin mengalir kembali ke ureter Kerusakan jaringan

parenium ginjal

keletihan

Gagal Ginjal Akut

Fungsi ginjal menghilang tiba-tiba karena disfungsi tabulare dan

giomelurar yang di manisfestasikan dengan oligaria

Gagal Ginjal Kronis

Penurunan fungsi ginjal

secara bertahap terjadi 3bulan atau lebih

Cairan masuk paru-paru Prerenal

-

Dehidrasi

-

Trauma

pendarahan

-

Penurunan curah

jantung

Intra renal/ Renal

-

GNA

-

Iskemik renal berat

-

Neoplasma

Post Renal

-

Obstruksi

ginjal

-

Tumor

hipoksia Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Perifer

Haluaran urin sedikit

Gfr menurun Merusak jaringan

ginjal

Beban ginjal meningkat

Suplai oksigen menurun Gangguann

eliminasi urin uremia

Kadar serum keratinan dan BUN naik

Oligaria

Fungsi ginjal terganggu Hipoperfusi

Aliran darah ke ginjal

mengalami penurunan

(3)

-

Diit

-

Tranfusi sel darah merah agar tidak terjadi anemia

-

Dialysis

-

Pemberian obat

-

Efek cairan dan elektrolit

-

Efek system imun

-

Efek kardiovaskuler

-

Efek neurologis

-

Efek dermatologis

-

System hematopoirtik

-

System pernafasan

-

System gastrointestinal

-

System reproduksi

-

Pemeriksaan USG

-

Tes urine

-

Biopsy ginjal

-

Tes darah

-

Stadium 1 memiliki nilai LFG>90ml/menit/1,73m2

-

Stadium 2 memiliki nilai LGF 60- 89ml/menit/1,73m2

-

Stadium 3 memiliki nilai LGF 30- 59ml/menit/1,73m2

Gangguan gastroin testinal

Uremia

Penumpukan urea

Produksi asam lambung Mual dan muntah

Nausea

Gangguan kardiovaskuler Retensi cairan

edema hipervolemia

System hematologi

Kerusakan jaringan parenkim

Hormone eritroprotein

anemia Intoleransi aktivitas

Gangguan pulmonasi

Hipertensi tidak terkontrol

Arteri menyempit

Sesak nafas

Gangguan pertukaran gas

-

Stadium 4 memiliki nilai 15-29 ml/menit/1,73m

-

Stadium 5 memiliki nilai LGF <15 atau dialisis

Dampak GGA dan GGC terhadap pemenuhan kebutuhan dasar manusia dalam konteks keluarga:

1. Kemampuan Fungsional -> anak merasa cemas, marah, sedih, takut dan rasa bersalah. Memiliki keterbatasan koping terhadap stress dan sakit yang dirasakan.

2. Kesejahteraan Keluarga -> Dari aspek ekonomi keluarga pasien ikut terdampak karena terkadang ada obat yang tidak tercover bpjs, kemudian perlu untuk biaya, transport, akomodasi, dll

(4)

Dx. Gangguan eliminasi urine

INTERVENSI: Manajemen

eliminasi urine Observasi :

• Identifikasi tanda dan gejala retensi atau inkontinensia urine

• Identifikasi factor yang menyebabkan retensi atau inkontinensia urine

• Monitor eliminasi urine Terapeutik :

• Catat waktu dan haluaran berkemih

• Batasi asupan cairan, jika lerlu

Edukasi :

• Ajarkan tanda dan gejala infeksi saluran kemih

• Ajarkan mengukur asupan cairan dan haluaran urine

• Ajarkan mengenali tanda berkemih dan waktu yang tepat untuk berkemih

Kolaborasi :

• Kolaborasi pemberian obat suposituria uretra, jika perlu

Dx. Keletihan

INTERVENSI : Manajemen energi Observasi :

• Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan kelelahan

• Monitor kelelahan fisik dan emosional

• Monitor pola dan jam tidur Terapeutik :

• Sediakan lingkungan yang nyaman dan rendah stimulus

• Lakukan Latihan rentang gerak pasif atau aktif

• Fasilitas duduk di sisi tempat tidur, jika tidak dapat berpeindah atau berjalan Edukasi :

• Anjurkan tirah baring

• Anjurkan melakukan aktifitas secara bertahap

• Ajarkan startegi koping untuk mengurangi kelelahan Kolaborasi :

• Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan asupan makanan.

Dx. Gangguan citra tubuh INTERVENSI : Promosi citra tubuh Observasi :

• Identifikasi harapan citra tubuh berdasarkan tahap perkembangan

• Identifikasi perubahan citra tubuh yang mengakibatkan isolasi social

• Monitor apakah pasien bisa melihat bagian tubuh yang berubah

Terapeutik :

• Diskusikan perubahan tubuh dan fungsinya

• Diskusikan penampilan harga diri Diskusikan

perbedaan fisik terhadap

mengembangkan

cara harapan citra tubuh secara realistis Edukasi :

• Jelaaskan kepada keluarga tentang perawatan perubahan citra tubuh

• Anjurkan mengungkapkan gambaran diri terhadap citra tubuh

• Latih fungsi tubuh yang dimiliki

(5)

Dx. Nausea

INTERVENSI : manajemen mual Observasi :

• Identifikasi mual

pengalaman

Identifikasi dampak mual terhadap kulaitas hidup Identifikasi factor penyebba mual

Identifikasi antiemetic untuk mencegah mual

Monitor asupan nutrisi dan kalori

Terapeutik :

• Kendalikan factor lingkungan penyebab mual

• Kurangi atau hilangkan keadaan penyebab mual

• Berikan makanan dalam jumlah kecil dan menarik Edukasi :

• Anjurkan istirahat dan tidur yang cukup

• Anjurkan makanan tinggi karbohidrat

lemak

dan rendah

• Ajarkan penggunaan Teknik nonfarmakologis untuk mengatasi mual

Kolaborasi :

• Kolaborasi pemberian antiemetic, jika perlu

Dx. Hipervolemia

INTERVENSI : pemantauan cairan Observasi :

• Monitor frekuensi tekanan nadi

Monitor frekuensi nafas Monitor tekanan darah Monitor berat badan Monitor

turgor kulit

elastisitas atau

• Identifikasi tanda – hypervolemia

tanda

Terapeutik :

• Atur interval

pemantauan sesuai kondisi pasien Dokumentasikan pemantauan

waktu dengan hasil

Edukasi :

• Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan

• Informasikan

pemantauan, jika perlu hasil

Dx. Intoleransi aktivitas

INTERVENSI : Pemantauan tanda vital

Observasi :

• Monitor tekanan darah

• Monitor nadi

• Monitor pernapasan

• Monitor suhu tubuh Terapeutik :

• Atur interval pemantauan sesuai kondisi pasien

• Dokuemntasikan pemantauan

hasil

Edukasi :

• Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan

• Informasikan

pemantauan, jika perlu hasil

(6)

Dx. Gangguan pertukaran gas INTERVENSI

respirasi

: Pemantauan

Observasi :

• Monitor frekuensi irama, kedalaman, dan Upaya napas

• Monitor pola napas

• Auskultasi bunyi napas

• Monitor saturasi oksigen Terapeutik :

• Atur interval respirasi pasien

sesuai

pemantuan kondisi

• Dokumentasikan pemantauan

hasil

Edukasi :

• Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan

• Informasikan

pemantauan, jika perlu hasil

(7)

Keterangan ; 1. Diagnose :

2. Penatalaksanaan medis : 3. Komplikasi :

4. Manifestasi :

5. Pemeriksaan diagnostic : 6. Klasifikasi :

7. Dampak :

(8)

REFERENSI

Diahastuti, K. F. (2021). Asuhan Keperawatan Pada Tn.M Dengan Gagal Ginjal Kronis Di Ruang Baitul Izzah 2 Rsi Sultan Agung Semarang.

Dila, R. R., & Panma, Y. (2019). Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Gagal Ginjal Kronik Rsud Kota Bekasi. Buletin

Kesehatan: Publikasi Ilmiah Bidang Kesehatan, 3, 41–61. https://id.scribd.com/document/510890752/60-Article-Text-167-1-10- 20200730

Fabiana Meijon Fadul. (2020). Konsep Dasar Penyakit Gagal Ginjal Kronik. Gagal Ginjal Kronik, XII(6), 7–10.

Ramadhani, A. W. (2020). Asuhan Keperawatan Pada Pasien Chronic Kidney Disease (CKD) Dengan Tindakan Pembatasan Kebutuhan Cairan. Jurnal Universitas Kusuma Husada Surakarta, 9(7).

Herdman H, K. S. (2016). Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi. Jakarta: EGC.

PPNI. (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.

PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.

PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.

Referensi

Dokumen terkait

Gejala klinis yang ditemukan pada pasien diare akut karena infeksi Blastocystis hominis ialah buang air besar cair, demam dan muntah dengan tanda vital normal.. Kata kunci:

Pada anak-anak, transplantasi ginjal dari donor yang sudah meninggal memiliki asosiasi dengan risiko yang lebih tinggi terhadap iskemik, fungsi graft yang menurun,

Prosiding Seminar Nasional Keperawatan Universitas Muhammadiyah Surakarta SEMNASKEP 2022 no 1 diagnosa utama masalah gangguan pertukaran gas teratasi sebagian karena pasien masih

Kemudian setelah diberikan intervensi berupa terapi musik instrument klasik dan aromaterapi lavender selama 3 hari pasien mengatakan sulit tidur sudah berkurang, pasien mengatakan tidur