• Tidak ada hasil yang ditemukan

CEKLIS BAYI ANTROPOMETRI

N/A
N/A
Baiq Fanindya Harliza

Academic year: 2024

Membagikan "CEKLIS BAYI ANTROPOMETRI"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

CEKLIS BAYI ANTROPOMETRI

 Selamat pagi bu, perkenalkan saya Anin dokter yang bertugas pada hari ini. Sebelumnya boleh saya tau nama ibu? Usianya brp nggih bu?

kalau putrinya ibu namanya siapa? Usianya nya?

 Ibu tujuannya datang kemarin untuk apa nggih? Ada yang bisa saya bantu? Pemeriksaan kesehatan.

 Baik jadi berdasarkan tujuan kedatangan ibu, nanti kita akan melakukan pemeriksaan antropometri. Pemeriksaan ini bertujuan untuk

mengetahui pertumbuhan dan perkembangan bayi ibu. Pemeriksaan ini meliputi beberapa pemeriksaan yaitu pemeriksaan berat badan,

pemeriksaan tinggi atau panjang badan dan lingkar kepala. Untuk pemeriksaan berat badan, mungkin nanti ibu bisa membantu meletakkan anaknya di timbangan bayi, lalu untuk pemeriksaan panjang badan ibu bisa membantu meletakkan anaknya di alat pemeriksaan panjang badan atau stadiometer.

 Baik ibu, mungkin nanti pada saat pemeriksaan ibu akan merasa tidak nyaman karena adek dewi harus dilepaskan aksesori kepala, sepatu dan pakaiannya untuk memudahkan saya melakukan pemeriksaan apakah ibu tidak keberatan? Apakah ibu bersedia?.

 Baik sebelum melakukan pemeriksaan terlebih dahulu saya melakukan hand hygiene

 Kemudian menyiapkan alat yang akan saya gunakan selama

pemeriksaan serta melakukan kalibrasi alat. Adapun alat yang saya gunakan adalah pita meteran atau antropometer, stadiometer (kalibrasi geser², pastikan ndk kebalik), lalu timbangan. Bayi (kalibrasi sampai nol, jangan di sentuh).

 Baik ibu, mungkin bisa dibantu untuk melpaskan pakaian, sepatu, dan aksesoris, topi atau hiasan rambut adek dewi.

 Selanjutnya posisikan bayi pada stadiometer, pastikan kepala berada pada bagian statis dan kaki pada bagian dinamis.

 "Silahkan ibu untuk meletakkan adek dewi di atas papan”

 memastikan bagian belakang kepala, punggung, pantat dan tumit

menempel secara tepat pada papan pengkur. “kemudian ibu bisa bantu saya untuk memegang kepala adek dewi nggih,"

(2)

 menggeser bagian papan yang bergerak sampai seluruh kedua telapak kaki menempel pada bagian papan dengan cara menekan bagian lutut dan mata kaki

 Pada pemeriksaan panjang badan didapatkan hasil (50,0cm). Inget pake koma.

 Selanjutkan melakukan pemeriksaan berat badan dan pastikan posisi benar tidak ada bagian tubuh yang keluar. "silahkan ibu meletakkan adek dewi pada timbangan bayi ini nggih

 Pemeriksaan berat badan didapatkan hasil (1,6KG).

 Selanjutnya pemeriksaan lingkar kepala : Lingkarkan meteran dengan lembut menyilang tulang frontal di atas alis dan di atas telinga di masing-masing sisi kepala dan di atas protuberantia occipitalis disisi belakang kepala menekan rambut dan jaringan lunak dibawahnya

 Pemeriksaan lingkar kepala didapatkan hasil 38,0cm.

 Catat hasil pengukuran

 jangan lupa setelah melakukan pemeriksaan, cuci tangan terlebih dahulu

 Kemudian, Melakukan interpretasi hasil pemeriksaan BB menurut umur dengan benar menggunakan grafik WHO growth chart yang sesuai (jenis kelamin, rentang umur yang sesuai)

 Melakukan interpretasi hasil pemeriksaan TB menurut umur dengan benar menggunakan grafik WHO growth chart yang sesuai (jenis kelamin, rentang umur yang sesuai)

 Melakukan interpretasi hasil pemeriksaan BB menurut TB dengan benar menggunakan grafik WHO growth chart yang sesuai (jenis kelamin, rentang umur yang sesuai)

 Melakukan interpretasi hasil pemeriksaan lingkar kepala menurut usia dengan benar menggunakan grafik Nellhaus (jenis kelamin, rentang umur yang sesuai)

(3)

 Mengisi formulir pencatatan antropometri dengan benar dan lengkap

 Baik ibu berdasarkan pemeriksaan tadi, didapatkan hasil bahwa……

 Apakah ada yang ingin ibu tanyakan? Baik jika tidak ada terimakasih nggih bu,

(4)

Menentukan posisi pangkal bahu (processus acromion) dan posisi ujung siku (olecranon) dengan cara siku dilipat dengan telapak tangan di atas perut, kemudian menetukan titik tengah lengan atas Melingkarkan pita ukur di titik tengah lengan atas dan menarik pita ukur secara perlahan dan tepat, tidak terlalu longgar atau terlalu ketat

Membaca hasil pemeriksaan dengan benar (posisi mata pemeriksa tegak lurus di atas skala), membaca sampai ketelitian 0,1 cm

(5)

SKENARIO BAYI

✓Ske.nario A

Bayi perempuan usia 3 bulan datang ke puskesmas untuk konsultasi pertumbuhan. Riwayat bayi lahir cukup bulan dengan berat badan lahir 3 kg a. Lakukan pemeriksaan BB, PB dan LK

b. Lakukan interpertasi BB/U, PB/U dan BB/PB

SKENARIO ANAK

✓ Skenario Anak B

Anak laki-laki usia 6 tahun dikeluhkan belum bisa berjalan hingga sekarang, Ibu ingin mengetahui pertumbuhan anaknya

a. Lakukan pemeriksaan BB, PB dan LK b. Hitung BMI

C. Lakukan interpertasi BMI/U dan LK/U

SKENARIO DEWASA

✓Skenario Dewasa C

Laki-laki usia 25 tahun datang memeriksakan status gizinya a. Lakukan pemeriksaan BB, PB dan LLA (Lingkar Lengan Atas) b. Hitung BMI

c. Lakukan Interpertasi BMI dan LLA

SKENARIO UJIAN ALLOANAMNESIS

Seorang ibu membawa anaknya yang berusia 4 tahun ke puskesmas dengan keluhan diare.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil Pengukuran yang diperoleh adanya kelainan kulit kaki pada pekerja cuci mobil berdasarkan umur, tingkat pendidikan, lama kontak, masa bekerja, dan penggunaan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada 11 petugas di CSSD dapat disimpulkan bahwa petugas CSSD yang telah melakukan cuci tangan sesuai standar 6 langkah POS

4 April 2017 99 adalah kurangnya kesadaran masyarakat terutama ibu yang mempunyai balita melakukan cuci tangan memakai sabun sebelum atau setelah melakukan aktivitas dan

Berdasarkan hasil penelitian terhadap 41 responden didapatkan hasil bahwa mayoritas responden mempunyai sikap positif tentang penerapan cuci tangan dengan benar sebanyak 27

Berdasarkan hasil penelitian, dari lima momen cuci tangan yaitu momen ke-1 sebelum menyentuh pasien hanya 3% perawat yang melaksanakan cuci tangan, momen ke-2 sebelum melakukan

untuk motivasi perawat dalam melakukan cuci tangan 6 langkah yang benar masih kurang hal ini disebabkan karena perawat merasa terlalu rumit, merasa kurang bersih

Pengukuran terjadinya risiko infeksi di Puskesmas dilakukan dengan cara menghitung jumlah petugas yang melakukan cuci tangan pakai sabun (CTPS) 7 langkah pada

Selain itu, peneliti juga melakukan wawancara terkait kesediaan fasilitas cuci tangan di Toko/gerai pada Terminal, berikut hasil wawancara dengan pedagang: “Ade disituk tempat cuci