Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan ridha berupa rahmat, bimbingan dan inayah-Nya kepada peneliti sehingga dapat menyelesaikan tugas akhir yang berjudul “Gambaran Nabi Nuh dalam Film Nuh Karya Darren Aronofsky (Roland Barthes) Semiotika Analisis)". Ketua Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Dr. Film Noah karya Darren Aronofsky merupakan salah satu film box office Hollywood yang mengangkat sosok nabi ke bioskop.
Lembaga Sensor Film Indonesia (LSF) menceritakan kisah Nabi Nuh dan bencana banjirnya serta melarang film Nuh karena dianggap tidak sesuai dengan cerita dalam kitab suci. Dengan latar belakang tersebut peneliti ingin mengetahui tentang gambaran Nuh yang digambarkan dalam film Noah. Analisis semiotik Roland Barthes mengembangkan dua sistem penandaan berlapis yang disebut sistem denotasi dan konotasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gambaran Nabi Nuh dalam film Nuh terbagi menjadi dua yaitu positif dan negatif. Citra positif dan negatif terlihat melalui indikator karakter Nuh yaitu sabar, tenang, fasih, tanggap dan penyayang. Dalam film Noah terdapat adegan yang tidak sesuai dengan lima indikator karakter Noah.
Selanjutnya dapat disimpulkan dari penelitian ini bahwa gambaran Nabi Nuh dalam film Nuh mayoritas bersifat negatif.
Latar Belakang
Film ini bercerita tentang Nuh/Nuh yang mendapat peringatan dari Tuhan melalui mimpi tentang datangnya air bah yang akan memusnahkan seluruh makhluk di muka bumi. Dibantu malaikat jatuh, ia dan keluarganya menyelesaikan bahtera untuk menyelamatkan diri dari kehancuran dunia. Film ini diperankan oleh deretan bintang Hollywood seperti Russell Crowe, Jennifer Connelly, Emma Watson, dan Logan Lerman.
Hal pertama dalam film ini yang menjadi kontroversi adalah karena dalam Islam kita dilarang menggambarkan sosok nabi, rasul dan para sahabatnya. Fatwa yang dikeluarkan lembaga Al-Azhar, “Al-Azhar, memperbaharui keberatan atas tindakan yang menggambarkan Rasulullah dan Nabi Allah, dan juga para sahabat Nabi (Muhammad SAW),” bunyi pengumuman juru bicara Al-Azhar. , yang kami kutip dari Daily Mail, Sabtu. Film ini bahkan sempat dilarang di beberapa negara, terutama yang mayoritas penduduknya beragama Islam seperti Qatar, Bahrain, Uni Emirat Arab dan berikut ini.
Noah juga tidak lolos sensor Lembaga Sensor Film (LSF) sehingga dilarang di seluruh Indonesia. Selain itu, cerita Nuh versi Aronofsky jauh dari apa yang tertulis dalam Alquran dan syariat Islam, sehingga ia khawatir akan menyesatkan pemirsa yang tidak memiliki pemahaman agama yang kuat. 34; Banyak pertimbangannya, pertama, isi Nuh tidak sesuai dengan yang diyakini atau tidak sesuai dengan sejarah kitab suci,” kata Ketua LSF Mukhlis Paeni saat dikonfirmasi, Senin (24/3).4 Tidak hanya umat Islam yang mengkritik film Noah, bahkan umat Kristiani dan Yahudi di Amerika pun menolak film karya Darren Aronofsky ini karena dianggap tidak sesuai dengan apa yang tertulis di kitab Kejadian.
Seperti diketahui, Nabi Nuh merupakan nabi yang dihormati di tiga agama ketuhanan, yakni Islam, Kristen, dan Yudaisme. Perwakilan gereja Pantekosta Australia mengaku terkejut dengan penggambaran Nuh dalam film tersebut. “Kalau mengharapkan filmnya kata demi kata dari Alkitab pasti kaget. , Rabu. 4 Yulistyo Pratomo, “Menurut Kitab Suci, Film Nuh Dilarang Tayang di Indonesia” https://www.merdeka .com/events/unsuitable-kitab-suci-film-noah-dilarang-dilarang-di-indonesia.html diakses pada 17 Februari 2017 pukul 16.08.
Bahtera Nuh terdampar di atas batu, sedangkan Al-Quran menyebutkan bahwa Bahtera Nuh terdampar di atas gunung. Nabi Nuh digambarkan sebagai seorang pemabuk karena putus asa karena tidak mampu menjalankan tugasnya untuk membinasakan seluruh umat di muka bumi. Film yang biaya produksinya mencapai 1,4 triliun ini juga berhasil menembus Blockbuster dengan pendapatan lebih dari 130 juta USD.6 Hal inilah yang menjadi alasan peneliti ingin mempelajari dan mengkaji sosok Noah yang digambarkan dalam film Noah karya Darren Aronofsky.
Rumusan Masalah
Mereka menilai film tersebut adalah film yang menghibur, sebuah karya fiksi dan penafsiran Alkitab yang imajinatif yang didukung oleh kecanggihan teknologi dan efek visual.
Tujuan Penelitian
Kajian Pustaka
- Sirah Nabi Nuh as
- Subjek dan Objek Penelitian a. Subjek Penelitian
- Sumber Data Penelitian a. Data Primer
- Teknik Pengumpulan Data
- Analisis Data
- CONNOTATIVE SIGNIFIED (PETANDA
Dalam penelitiannya, Achmad Muhaimin membahas bagaimana kontroversi pesan dakwah yang terkandung dalam film Nuh. Tujuan dari penelitian ini adalah agar penonton tidak terjebak dan mengikuti ajaran yang bertentangan dengan nubuatan dalam film ini. Penelitian ini juga menggunakan metode analisis semiotika yang sama, namun tidak menggunakan model Charles Sanders Pierce.
Penelitian ini membahas mengenai gambaran perempuan shalihah dalam Islam dalam film-film yang diteliti, dengan fokus pada satu hal. 8Achmad Muhaimin, Kontradiksi Pesan Dakwah dalam Film Nuh (Analisis Semiotika Model Charles Sander Pierce), Skripsi (Surabaya: Jurusan KPI Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Ampel, 2015) . Penelitian ini mengidentifikasi tanda-tanda yang terdapat pada film Surga yang Tak Terlewatkan yang menggambarkan sosok wanita sholeh pada tokoh Arini melalui cutscene dan dialog.
Bedanya, penelitian ini tidak membahas tentang citra perempuan di media massa, topik penelitiannya juga berbeda. Penelitian ini membahas tentang teknik syuting yang digunakan dalam film Hijrah Cinta untuk memerankan sosok Ustad Jefri Al-Buchori. 9Septi Rahayu, Citra Wanita Shalihah dalam Film Surga yang Tak Dirindukan (Analisis Semiotik Roland Barthes), Skripsi (Yogyakarta: Jurusan KPI Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga, 2016).
10 Erlina Sejatiningrum, Citra Ustad Jefri Al-Buchori dalam film Hijrah Cinta (Analisis Teknik Pengambilan Gambar), Skripsi (Yogyakarta: Jurusan KPI Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga, 2016). Penelitian ini membahas tentang gambaran perempuan dalam dunia sastra yaitu dalam novel berjudul Ronggeng Dukuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tokoh Srintil dalam hubungannya dengan Tuhan, sesama manusia dan dirinya sendiri. Bedanya dengan penelitian ini adalah peneliti mengkaji gambaran tokoh dalam film, bukan karya sastra atau novel, serta teknik pengumpulan dan analisis datanya juga berbeda.
Pada mulanya karya-karya tersebut merupakan bagian dari hadits, namun kemudian muncul pula yang khusus menulis sejarah perjalanannya di kalangan ulama hadis.15 Kisah perjalanan Nabi Nuh akan menjadi dasar dan perbandingan dari rangkaian tersebut. adegan dalam analisis akan menjadi subjek penelitian ini. Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mengidentifikasi adegan-adegan yang menggambarkan gambaran nabi Nuh dalam film Nuh. Analisis data adalah proses pencarian dan pengumpulan data secara sistematis yang diperoleh dari wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori-kategori, menguraikannya ke dalam satuan-satuan, mensintesiskannya, menyusunnya menjadi pola, memilih mana yang penting dan mana yang penting. dipelajari. , dan menarik kesimpulan sedemikian rupa sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri dan orang lain 25 Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yaitu suatu proses.
Analisis terhadap gambaran Noah dalam film ini akan diidentifikasi dari karakter-karakter yang terdapat pada Noah karya Darren Aronofsky. Hal ini bertujuan untuk mengetahui makna tersirat dan tersurat pada deskripsi gambar Noah dalam film Noah.
Sistematika Pembahasan
PENUTUP
Saran
Peneliti berharap para pembaca dapat memahami isi pesan dalam film tersebut dan mengetahui bagaimana gambaran Noah yang digambarkan dalam film Noah. Selain itu diharapkan setelah membaca hasil penelitian ini, para pembaca dapat lebih berhati-hati dalam memilih dan memilah film mana yang layak untuk ditonton serta berhati-hati dalam memaknai film itu sendiri.
Penutup
Sobur, Alex, Media Text Analysis: An Introduction to Discourse Analysis, Semiotic Analysis and Framing Analysis, Bandung: Young Rosdakarya, 2006. Muhaimin, Achmad, Controversial Da'wah Message in Noah's Film (Semiotisk analysemodel af Charles Sander Pierce), Fakultet for Da'wah-afhandling, Surabaya: UIN Sunan Ampel, 2015. Rahayu, Septi, The Image of Shalihah Women in the Film Heaven Hvem kan ikke gå glip af (Roland Barthes Semiotic Analysis), Specialefakultetet i Dakwah, Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2016.
Erlina Sejatiningrum, Citra Ustad Jefri Al-Buchori dalam film Hijrah Cinta (Analisis Teknik Pengambilan Gambar), Tesis Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga, 2016.