PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DISERTAI COLLEGE BALL TERHADAP PEMBELAJARAN
MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 BATANG KAPAS KABUPATEN PESISIR SELATAN
Miftahul Jannah*), Yulia Haryono**), Lita Lovia**)
*)Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat
**)Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat
ABSTRACT
The research is motivated by the student accept what the teacher, students are not accustomed to thinking to find concepts learned, students easily forget the material being studied and the results of students mathematics learning low. The purpose of this research to know whether there is any effect of applying the model of Problem Based Learning (PBL) with College Ball to learning mathematics, to know how the attitudes and skills of VIII class students of SMP Negeri 3 Batang Kapas. The study was pre-experimental research design with pre-test and post- test. Sampling technique was done randomly, selected as the experimental class VIIIB class. Is a research instrument test with used is test t, observation sheets attitudes and skills. Based on the calculations obtained tcount= 18.42, more than t(α/2) = 2.05, with α = 0.05, then the hypothesis is accepted. It can be concluded that there is a model application of Problem Based Learning (PBL) is accompanied mathematics. Attitudes and skills after execution models poblem Based Learning (PBL) with the College Ball, the better.
Key words: Mathematics Student Learning Results, Attitudes, Skills Students, The Model Of Problem Based Learning (PBL) With College Ball PENDAHULUAN
Matematika adalah salah satu cabang ilmu yang menjadi dasar bagi ilmu lain seperti fisika, kimia, kedokteran, ekonomi, dan ilmu lainnya.
Matematika membiasakan seseorang untuk berpikir logis, analisis, sistematis, kritis dan kreatif.
Matematika juga dapat membantu seseorang memecahkan suatu permasalahan dalam kehidupan
sehari-hari. Oleh karena itu, matematika dijadikan salah satu mata pelajaran yang wajib dipelajari mulai dari sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sampai menengah atas. Matematika juga dijadikan sebagai salah satu mata pelajaran penentu kelulusan pada ujian nasional.
Sehubungan dengan pentingnya peranan matematika, maka siswa harus mampu menguasai berbagai pengembangan kompetensi yaitu berupa sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Sikap yang baik merupakan sesuatu yang perlu dimiliki peserta didik, karena sikap termasuk salah satu penilaian yang akan dirumuskan dalam pembelajaran. Hal ini sesuai dengan pendapat Kunandar (2013: 100) menyatakan bahwa sikap menentukan keberhasilan seseorang.
Orang yang tidak memiliki sikap dalam pembelajaran maka akan sulit untuk mencapai keberhasilan dalam belajar.
Kompetensi yang juga harus dimiliki oleh seorang siswa yaitu keterampilan, dalam proses pembelajaran siswa dituntut untuk terampil, karena keterampilan yang baik merupakan salah satu penentu kesuksesan seseorang, sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam proses pembelajarn kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan adalah penentu hasil belajar.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di SMPN 3 Batang Kapas pada tanggal 30 Januari 2014 terlihat bahwa pembelajaran masih cenderung terpusat pada guru dimana guru menerangkan materi pelajaran dan siswa mendengarkan dan mencatat apa yang disampaikan guru, sehingga mengakibatkan kurangnya keaktifan siswa pada saat pembelajaran matematika dan siswa tidak terbiasa berfikir terhadap penyampaian sejumlah fakta yang diberikan. Kebanyakan siswa lebih banyak diam dan tidak berani bertanya apabila tidak mengerti dengan materi yang belum dipahami.
Apabila diberi latihan oleh guru banyak siswa yang tidak mampu menyelesaikan soal latihan dengan baik padahal soal latihan hampir mirip dengan contoh soal yang diberi sebelumnya, hal ini disebabkan siswa hanya menerima apa yang diperoleh tanpa mau berfikir untuk menemukan konsep yang diberikan sehingga siswa mudah lupa dengan materi yang disampaikan dan sebagian siswa juga menyalin punya teman yang bisa menyelesaikannya
sehingga keterampilan belajar siswa dalam menerima materi yang disampaikan guru masih kurang dan kurangnya tanggung jawab siswa serta siswa belum mampu untuk bersikap jujur terhadap latihan yang diberikan.
Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan guru matematika SMPN 3 Batang Kapas mengatakan bahwa siswa tidak mau bertanya tentang materi yang belum dipahami, siswa lebih memilih diam dari pada menanyakan apa yang tidak dimengerti, padahal guru sudah menegaskan untuk mau bertanya dan mengatakan bahwa materi yang dipelajari sekarang berhubungan dengan materi selanjutnya.
Berdasarkan masalah yang dipaparkan di atas diperlukan model atau strategi pembelajaran yang mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan adalah model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learniang /PBL). Menurut Moffit dalam Sofan Amri (2010:241) Pembelajaran berbasis masalah merupakan suatu
pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa belajar tentang berfikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah untuk memperoleh penguatan dan konsep yang esensi dari materi pelajaran.
Untuk melakukan evaluasi hasil belajar siswa maka model Problem Based Learning (PBL) disertai dengan strategi pembelajaran aktif tipe College Ball (permainan bola guling). Menurut Silberman (2013:261) “College Ball” adalah strategi peninjauan ulang materi pelajaran. Strategi ini memungkinkan guru untuk mengevaluasi sejauhmana siswa telah menguasai materi, dan bertugas menguatkan, menjelaskan, dan mengikhtisarkan poin-poin utamanya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh penerapan model Problem Based Learning (PBL) disertai College Ball terhadap hasil belajar siswa kelas VIII SMPN 3 Batang Kapas, untuk mengetahui bagaimana sikap dan keterampilan siswa kelas
VIII SMPN 3 Batang Kapas setelah dilaksanakan model Problem Based Learning (PBL) disertai College Ball.
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang yang dilakukan oleh Miftahul Rahmah (2013) dengan judul
“Pengaruh Penerapan Strategi Problem Based Learning Terhadap Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas VIII SMPN 1 Pulau Punjung. Hasil penelitian yang diperoleh pada penelitian ini menunjukkan bahwa pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan pembelajaran Problem Based Learning lebih baik dari pada pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan pembelajaran konvensional.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah pra- eksperimen. Penelitian ini menggunakan statistika deskriptif dengan model rancangan Pre-Test and Post-Test. Penelitian dilakukan pada tanggal 08 sampai tanggal 22 September 2014. Populasi pada
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 3 Batang Kapas Tahun Pelajaran 2014/2015 dan sampel dipilih secara acak, dan terpilih kelas VIIIB sebagai kelas eksperimen. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran matematika dengan mernggunakan model Problem Based Learning (PBL) disertai College Ball. Variabel terikat pada penelitian ini adalah hasil belajar matematika siswa, sikap belajar siswa dan keterampilan belajar siswa.
Instrumen penelitian adalah tes hasil belajar, lembar observasi sikap dan lembar observasi keterampilan. Tes ini berbentuk esai yaitu tes diawal (pre-test) dan tes diakhir (post-test), pre-test dilaksanakan sebelum materi diajarkan dan post-test dilaksanakan setelah materi selesai dipelajari siswa. Soal tes akhir sebelumnya diuji cobakan di SMPN 1 Batang Kapas dengan hasil dan reliabel. Lembar observasi sikap dan keterampilan digunakan untuk melihat perkembangan sikap dan keterampilan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Teknik
analisis data dalam pengujian hipotesis menggunakan uji t.
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis diterima atau ditolak. Dan untuk melihat perkembangan sikap dan keterampilan siswa digunakan instrumen observasi sikap jujur, sikap tanggung jawab dan keterampilan yang diamati setiap pertemuan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Tes Hasil Belajar Matematis Siswa
Berdasarkan hasil analisis data diperoleh gambaran hasil belajar matematis siswa pada kelas sampel yaitu pada saat pre-test lebing tinggi dari pada saat post- test dengan rata-rata pada saat pre-test yaitu 15,69 dan pada saat post-test yaitu 70,59.
2. Sikap Belajar Siswa
Untuk melihat perkembangan sikap siswa digunakan lembar instrumen observasi sikap sosial.
Observasi dilakukan oleh guru mata pelajaran matematika. Rata- rata hasil data analisis sikap
belajar siswa setiap pertemuan mengalami peningkatan yaitu pada pertemuan I rata-rata sikap sosial siswa yaitu 1,22 dengan kriteria K, pertemuan II yaitu 2,12 dengan kriteria C, pertemuan III yaitu 3 dengan kriteria B dan pada pertemuan IV rata-rata sikap sosial siswa yaitu 3,5 dengan kriteria penilaian yaitu B.
3. Keterampilan Belajar Siswa Untuk melihat perkembangan keterampilan belajar siswa digunakan instrumen lembar observasi keterampilan yang diobservasi oleh guru mata pelajaran mtematika, rata-rata hasil data analisis keterampilan setiap pertemuan mengalami peningkatan dengan rata-rata pertemuan I yaitu 2,05 dengan kriteria C, selanjutnya pada pertemuan II rata-rata keterampilan siswa yaitu 2,16 dengan kriteria C, dan pada pertemuan III rata-rata keterampilan siswa yaitu 3,66 dengan kriteria SB, sedangkan pada pertemuan IV rata-rata
keterampilan siswa kelas sampel yaitu 3,83 dengan kriteria SB.
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan maka diperoleh kesimpulan bahwa terdapat pengaruh penerapan model Problem Based Learning (PBL) disertai College Ball terhadap pembelajaran matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Batang Kapas, sikap siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Batang Kapas setelah dilaksanakan model Problem Based Learning disertai College Ball semakin baik dan keterampilan siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Batang Kapas setelah dilaksanakan model Problem Based Learning disertai College Ball semakin baik.
Diharapkan kepada guru matematika untuk dapat mencoba menerapkan model Problem Based Learning (PBL) disertai Collge Ball sebagai salah satu alternatif untuk mencapai tujuan belajar. Dan bagi yang ingin menggunakan diharapkan dapat mengalokasikan waktu dengan baik agar hasil yang dicapai dalam
penerapan model dan strategi ini lebih maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Amri, Sofan. (2010). Proses Pembelajaran Kreatif Dan Inovatif Dalam Kelas. Jakarta:
PT. Prestasi Pustakaraya Kunandar. (2013). Penilaian
Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan kurikulum 2013).
Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
Rahmah, Miftahul. 2013. Pengaruh Penerapan Strategi Problem Based Learning Terhadap Pemahaman Konsep Siswa Kelas VIII SMPN 1 Pulau Punjung. Skripsi. Padang:
STKIP PGRI Sumbar.
Silberman, Mel. (2013). Active Learning (101 Strategi Pembelajaran Aktif). Bandung:
Nusamedia